• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Potensi Hak Kekayaan Intelektual pada Industri Kecil di Wilayah Kota Batu Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemetaan Potensi Hak Kekayaan Intelektual pada Industri Kecil di Wilayah Kota Batu Malang"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENUMBUHKEMBANGAN TECHNOPRENEURSHIP

DAN ALIH TEKNOLOGI DALAM

MENINGKATKAN DAYA SAING NASIONAL

SEMINAR NASIONAL

TECHNOPRENEURSHIP

DAN ALIH TEKNOLOGI

PROSIDING

Didukung oleh :

Seminar Nasional

Technopreneurship dan Alih Teknologi

Volume 1, Nomor 1, Februari 2016

ISSN : 2502-6607

(2)

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL

TECHNOPRENEURSHIP DAN ALIH TEKNOLOGI

PENUMBUHKEMBANGAN TECHNOPRENEURSHIP DAN

ALIH TEKNOLOGI DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING

NASIONAL

Bogor, 12-13 November 2015

Editor :

Prof. Dr. Bambang Subiyanto, M.Agr. Dr. Laksana Tri Handoko. Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng. Dr. Sasa Sofyan Munawar, S.Hut., M.P.

Tommy Hendrix, S.T., M.Si Maidina, S.T., M.T. Yovita Isnasari, S.H. V. Susirani Kusumaputri, S.P. Pradhini Digdoyo, S.T.P. Andi Budiansyah, S.T. Ferianto, S.Si. Pusat Inovasi

(3)

Editor :

Prof. Dr. Bambang Subiyanto, M.Agr. Dr. Laksana Tri Handoko.

Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng. Dr. Sasa Sofyan Munawar, S.Hut., M.P. Tommy Hendrix, S.T., M.Si

Maidina, S.T., M.T. Yovita Isnasari, S.H. V. Susirani Kusumaputri, S.P. Pradhini Digdoyo, S.T.P. Andi Budiansyah, S.T. Ferianto, S.Si.

© Pusat Inovasi LIPI ISSN : 2502-6607

Volume 1, No. 1, Februari 2016

Penumbuhkembangan Technopreneurship dan Alih Teknologi Dalam Meningkatkan Daya Saing Nasional. 2015/Penulis-Editor.

1. Technorpeneurship 2. Alih Teknologi

Cetakan pertama : Maret 2016 Desain sampul & Tata letak : Andi Budiansyah

Prosiding ini merupakan hasil Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi pada 12 – 13 November 2015, isi tulisan menjadi tanggung jawab masing-masing penulis.

Diterbitkan Oleh :

Pusat Inovasi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jl. Raya Jakarta – Bogor Km. 47, Cibinong, Bogor 16912 Jawa Barat, Indonesia

Telp. (021)-87911777 Fax. (021)-87917221

(4)

SUSUNAN PANITIA

Pelindung : Prof. Dr. Bambang Subiyanto, M.Agr. (Deputi Jasa Ilmiah LIPI) Pengarah : Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng. (Kepala Pusat Inovasi LIPI) Penanggung Jawab : Dr. Sasa Sofyan Munawar (Kepala Bidang Inatek)

Steering Committee :

Drs. Manaek Simamora, MBA., Drs. Mauludin Hidayat, M.Sc., Syafrizal Maludin, SE., M.TIM., Dr. Subiyatno,

Ragil Yoga Edi, SH., LLM., Ir. Dodong Sofyan Sachmid, MM., Tri Budi Setyaningsih, ST., MT.,

Organizing Committee :

1. Ketua Pelaksana : Tommy Hendrix, ST., M.Si. 2. Sekretaris : Aris Yaman, S.Stat., Ferianto, S.Si.

3. Bendahara : Yovita Isnasari, SH., Nurlisa Dwi Novianti, S. Farm., Angga Agustianto, SE.

4. Seksi Kesekretariatan : Maidina, ST. MT., Pradini Digdoyo, STP., Desi Tunjung Sari, ST., Andi Budiansyah, ST., V. Susirani Kusumaputri, SP.

5. Seksi Program : Diah Anggraeni Jatraningrum, ST., MT. Firman Tri Ajie, ST., Adi Setiya Dwigrahito, S.Si.,

6. Seksi Persidangan : Adi Ankafia, SE., Syukri Yusuf Nasution, ST., Priyo Yantyo, ST. 7. Seksi Konsumsi : Syifa Ratna Pujasari, S.E, Sigit Subardja, B.Sc., Rahmat Syahbana.

8. Seksi IT : Karno, S.Kom., Endah Mardiyani, S.Kom., Harini Yaniar, S.Si., M.Kom., Priyo Adi Ramadhani, ST.

9. Seksi Perlengkapan : Andis Priswantoro, ST., Nawawie

10. Seksi Humas dan Sponsorship : Elfira Rosa Juningsih, S.Kom., Adityo Wicaksono, S.Ds., Teguh Heri Pranowo, S.Sn.

11. Seksi Dokumentasi dan Akomodasi : Syahrizal Maulana, ST., Wahyu Dwi Cahyo Wibowo, Asep Gumbira, A.Md.,

(5)

Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi 2015

Pusat Inovasi - LIPI iii

KATA PENGANTAR KETUA PANITIA PELAKSANA

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan kepada kita semua sehingga dapat berkumpul pada forum ilmiah ini yang diridhoi Allah SWT.

Yang saya hormati

‐ Bapak Wakil Kepala LIPI ‐ Bapak Deputi Jasa Ilmiah LIPI

‐ Bapak Deputi Ilmi Pengetahuan Teknik LIPI

‐ Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Bidang Perekonomian RI

‐ Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Ristekdikti RI ‐ Deputi Bidang Ekonomi BAPPENAS RI

‐ Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Bidang Perekonomian RI

‐ Kepala Satuan Kerja di lingkungan LIPI

‐ Hary Tanoesoedibjo, MBA. (CEO MNC Group)

‐ Prof, Andrew Griffith, Dr. Damian Hine, (University of Queensland) ‐ CEO BukaLapak .com

‐ Hadirin Tamu Undangan dan peserta Seminar Nasional Tekno Altek yang berbahagia, Para Hadirin sekalian,

Mengawali pagi yang cerah ini, kami atas nama panitia pelaksana mengucapkan selamat datang kepada seluruh undangan, pemakalah dan peserta, di Pusat Inovasi LIPI. Seminar Nasional Technopreneurship dan alih teknologi Tahun 2015 ini merupakan kegiatan pertama yang diselenggarakan oleh Pusat Inovasi, yang mana didukung oleh Himpunan Peneliti Indonesia (HIMPENINDO) dan University of Queensland dan Media Nusantara Citra, Tbk.

Melalui seminar nasional technopreneurship dan alih teknologi ini, kami menawarkan kesempatan untuk mahasiswa, peneliti dan praktisi yang tertarik pada isu-isu yang berkaitan dengan technopreneurship dan alih teknologi untuk berbagi temuan mereka berpikir dan penelitian. Tema seminar dijabarkan dengan luas dengan asumsi untuk menjaring berbagai hasil penelitian yang berkaitan dengan isu-isu kewirausahaan, sosial, kreativitas, technopreneurship, daya saing, manajemen, pengembangan, komersialisasi, kemitraan, transfer teknologi, kebijakan, teknologi baru. Perlu juga kami sampaikan pada akhir kegiatan seminar nasional ini juga diharapkan dapat memberikan suatu rekomendasi dalam bentuk policy brief yang berguna bagi pemangku kebijakan dalam menentukan arah dari pembangunan nasional yang berbasis pada

(6)

pemanfaatan Iptek yang sesuai dengan tema seminar nasional kali ini adalah “Penumbuh Kembangan Teknopreneurship dan Alih Teknologi dalam Meningkatkan Daya Saing Nasional“. Serta mampu mensinergikan para stakeholder dalam pembangunan yang berbasis hasil Penelitian dan Pengembangan guna menghadapi Masyarakat Eknolomi Asean (MEA) 2015. Selain itu juga dilakukan diseminasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan dibidang teknologi, manajemen dan sosial ekonomi. Sebanyak 50 Makalah yang masuk dan berasal dari peneliti dari unsur lembaga litbang, universitas, mahasiswa dan industri serta pemerhati perkembangan Iptek dengan rincian berasal dari Lembaga penelitian dan pengembangan, Perguruan tinggi, dan Praktisi/masyarakat umum.

Dan tentunya Narasumber-narasumber yang berasal dari beberapa Kementerian, universitas dan tokoh Entrepereuner yang telah meluangkan waktunya guna memberikan pencerahan even ini. Pada kesempatan ini juga, atas nama Panitia kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya seminar nasional ini.

Wabihitaufiq walhidayah wasassalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh.

Ketua Panitia Seminar 2015 Tommy Hendrix, ST., M.Si.

(7)

Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi 2015

Pusat Inovasi - LIPI v

KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT INOVASI LIPI

Puji dan syukur, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, bahwa atas rahmat dan hidayah-Nya Laporan Akhir kegiatan Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi Tahun 2015 dengan tema “Penumbuhkembangan Technopreneurship dan Alih teknologi dalam Meningkatkan Daya Saing Nasional” dapat diselesaikan dengan baik.

Inovasi merupakan serangkaian proses mulai dari identifikasi permasalahan dalam kehidupan melalui penelitiandan pengembangan (litbang) hingga menyelesaikan masalah tersebut melalui penciptaan baik itu produk ataupun layanan jasa yang memiliki nilai kebaruan dan ekonomis sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia. Namun demikian, mekanisme membawa hasil litbang kepada masyarakat (alih teknologi) masih belum banyak diketahui dan dilaporkan. Oleh karena itu, penciptaan usahawan berbasis teknologi (teknopreneur) belum banyak yang berhasil. Makalah ini bertujuan untuk menguraikan beberapa strategi alih teknologi LIPI dalam upaya menciptakan teknopreneur berbasis hasil litbang.

Akhirnya, Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi Tahun 2015 dengan tema “Penumbuhkembangan Technopreneurship dan Alih teknologi dalam Meningkatkan Daya Saing Nasional”.

Kepala Pusat Inovasi - LIPI Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng.

(8)

SAMBUTAN WAKIL KEPALA LIPI

Bismillahirrahmanirrahim,

Yang saya hormati

‐ Para Deputi di Lingkungan LIPI

‐ Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Bidang Perekonomian RI

‐ Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Ristekdikti RI ‐ Deputi Bidang Ekonomi BAPPENAS RI

‐ Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Bidang Perekonomian RI

‐ Para Kepala Satuan Kerja di lingkungan LIPI

‐ Hary Tanoesoedibjo, MBA. (CEO MNC Group) ‐ Dr. Damian Hine, (University of Queensland) ‐ CEO Buka Lapak.Com

‐ Tamu Undangan dan seluruh peserta acara yang saya cintai,

Assalaamualaikum Wr. Wb.

Mengawali kegiatan Seminar Nasional ini, marilah kita bersama-sama mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas Perkenan, Rahmat, dan Karunia-Nya, kita semua diberi nikmat sehat, dan masih diberikan kesempatan serta kemampuan untuk melanjutkan mengemban amanah yang dititipkan kepada kita, khususnya untuk meningkatkan peran ilmu pengetahuan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Kita juga patut bersyukur ke hadirat Allah SWT bahwa pada kali ini kita berkesempatan untuk melaksanakan kegiatan seminar nasional technopreneurship dan alih teknologi untuk yang pertama kalinya. Melalui Seminar Nasional ini, saya berharap dapat menghasilkan suatu rekomendasi yang dapat dijadikan acuan dalam proses alih teknologi secara nasional.

1. LIPI merupakan institusi nasional yang mempunyai peran dan bertanggungjawab membawa bangsa dan Negara ke dalam transformasi yang dapat meningkatkan kinerja ekonomi berbasis pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan, meningkatkan daya saing dalam konteks globalisasi, meningkatkan daya dorong bagi proses inovasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang peranan Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendorong peningkatan kinerja ekonomi dan perubahan budaya masyarakat.

2. Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi ini merupakan salah satu wujud komitmen LIPI dalam mencapai VISI LIPI untuk mendorong peningkatan daya saing nasional.

3. Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi ini merupakan implementasi dari penjabaran Program Presiden Republik Indonesia untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan (Nawa Cita), yang salah satu dalam

(9)

Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi 2015

Pusat Inovasi - LIPI vii

program tersebut adalah membangun sejumlah Science and Techno Park di beberapa lokasi di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, ini merupakan proses diseminasi dalam proses alih teknologi yang saat ini menjadi kebutuhan secara nasional. Dimana Pusat Inovasi ditunjuk sebagai pengelola program Science Technology Park di lingkungan LIPI.

4. Selain itu juga aktif dalam mewujudkan visi pembangunan nasional 2015-2019, yang mengutamakan pembangunan berkelanjutan dengan menetapkan 9 agenda utama pembangunan nasional tahun 2015-2019.

5. Salah satu bentuk implementasinya bahwa Technopreneurship dan alih teknologi telah menjadi isu yang menarik pada dua dekade terakhir, bila dilihat dari sisi implementasinya memiliki dampak yang nyata, yaitu sejak terjadinya pergeseran dari sistem ekonomi tradisional menuju sistem ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

6. Selain itu juga melalui seminar nasional ini, dapat dijadikan tempat pertemuan dan pertukaran informasi antara akademisi, pemerintah dan pebisnis berkenaan dengan perkembangan teknologi yang sedang marak berkembang sekarang.

7. Saya berharap dengan adanya Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi ini, merupakan sarana percepatan dari tumbuhnya jiwa entrepreneur muda yang dapat mengembangan usaha berbasis pada pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta dapat mendorong peranan Iptek dalam peningkatan daya ekonomi daerah dan nasional. 8. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmaanirrahiim, saya buka Seminar Nasional

Technopreneurship dan Alih Teknologi di Auditorium Pusat Inovasi LIPI.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Wakil Kepala LIPI Dr. Akhmadi Abbas, M.Eng.

(10)

DAFTAR ISI Kata Pengantar Ketua Panitia Pelaksana

Tommy Hendrix, S.T.,M.Si... iii Kata Pengantar Kepala Pusat Inovasi LIPI

Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng... v Sambutan Pembukaan Wakil Kepala LIPI

Dr. Akhmadi Abbas... vi Makalah Keynote Speaker

1. PERAN SISTEM INOVASI NASIONAL DALAM MEMPERKUAT PENCIPTAAN DAYA SAING GLOBAL

Dirjen Penguatan Inovasi KEMENRISTEKDIKTI RI, Dr.Ir. Jumain Appe, M.Si.

xv

2. PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN NASIONAL DALAM PENCIPTAAN UKM MANDIRI MENUJU TERCIPTANYA EKONOMI KREATIF

Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian RI, Dr. Iwan Faidi, AK., MSM

xxv

3. STRATEGI PENGEMBANGAN TAMAN SAINS DAN TEKNOLOGI DAN SERTA TAMAN TEKNOLOGI (SCIENCE TECHNO PARK DAN TECHNO PARK) LIPI

Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI, Prof.Dr.Ir. Bambang Subiyanto, M.Agr

xxxi

4. KEBIJAKAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN ALIH TEKNOLOGI SERTA SOLUSI PEMANFAATANNYA

Deputi Bidang Ekonomi BAPPENAS, Dr. Ir. Leonard VH. Tampubolon, MA

xlvii

5. EXPERIENCE IN THE IMPLEMENTATION OF INNOVATION AND COMMERCIALIZATION

The University of Queensland, Dr. Damian Hine

lxv

(11)

Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi 2015

Pusat Inovasi - LIPI ix

6. KEBIJAKAN PRO HILIRISASI DAN SEKALIGUS MEMPERKUAT KAPASITAS DAN KOMPETENSI FUNDAMENTAL RISET, MUNGKINKAH?

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Dr. Laksana Tri Handoko

lxxvii

7. PENGEMBANGAN TECHNOPRENEURSHIP DAN INKUBASI INOVASI IPB

Direktur Riset dan Inovasi IPB, Prof. Iskandar Z. Siregar

xcviii

8. PROSPEK BUSINES MELALUI APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENCIPTAAN LAPANGAN PEKERJAAN

CEO PT. Buka Lapak Indonesia, Achmad Zaky

cxiii

9. STRATEGI ALIH TEKNOLOGI LIPI DALAM UPAYA MENCIPTAKAN TEKNOPRENEUR BERBASIS HASIL LITBANG

Kepala Pusat Inovasi LIPI, Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng

cxxii

Jadwal Presentasi Makalah cli

Makalah Bidang TPN P-TPN 01

PERILAKU TECHNOPRENEURSHIP PETANI PELESTARI DALAM KONSERVASI TANAMAN BUAH TROPIKA

Adhitya Marendra Kiloes 1

P-TPN 02

MEWUJUDKAN TEKNOPRENEURSHIP MELALUI PENERAPAN PROGRAM KAWASAN AGRIBISNIS KRISAN BERBASIS INOVASI DI KABUPATEN SUKABUMI

Rima Setiani, Sulusi Prabawati 14

P-TPN 03

EKONOMI INOVASI PADA PERSIMPANGAN MORAL KAPITALISME DAN SOSIALISME

Syafrizal Maludin 27

(12)

P-TPN 04

“TECHNOPARTY GOES TO SCHOOL” SEBAGAI SARANA PENGENALAN DAN PENANAMAN TEKNOPRENEURSHIP SEJAK DINI

I Putu Satwika, I Putu Agus Swastika , Helmy Syakh Alam 43 P-TPN 05

KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2014 DAN 2015

Komarudin 57

Makalah Bidang TDSN P-TDSN 01

PERAN PROGRAM TAHUNAN INDONESIA ICT AWARD (INAICTA) DALAM MENSTIMULUS PERTUMBUHAN INDUSTRI KREATIF DIGITAL

Emyana Ruth Eritha Sirait 86

P-TDSN 02

ANALISA FAKTOR PENINGKATAN LISENSI PATEN DALAM RANGKA KOMERSIALISASI HASIL PENELITIAN LEMBAGA LITBANG

V. Susirani Kusumaputri, Maidina 105

Makalah Bidang ALTEK P-ALTEK 01

STUDI PENDAHULUAN PEMBUATAN ADSORBEN METHYL DIETHANOL AMINA (MDEA) BERPENYANGGA ZEOLIT ALAM UNTUK PENANGKAPAN CO2

Roza Adriany 116

P-ALTEK 02

MODEL PENGUKURAN PROSES ALIH TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG PENGUATAN PENGELOLAAN ALIH TEKNOLOGI DI PUSAT INOVASI LIPI

Mauludin Hidayat, Adityo Wicaksono, Firman Tri Ajie, 124 P-ALTEK 03

PENGEMBANGAN WILAYAH SEMBURAN LUMPUR UNTUK KUTUB PERTUMBUHAN BISNIS DAN PEREKONOMIAN DAERAH

Djoko Sunarjanto, Jonathan S., Hadimuljono Indah Crystiana, Joko Priyanto, Gregorius S. Sule

137 P-ALTEK 04

POTENSI PENGEMBANGAN PRODUK KELAPA SAWIT BERDASARKAN JUMLAH PATEN TERDAFTAR DALAM RANGKA ALIH TEKNOLOGI

(13)

Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi 2015

Pusat Inovasi - LIPI xi

P-ALTEK 05

MODEL PENDAMPINGAN INKUBATOR BISNIS YANG EFEKTIF DALAM MENDAMPINGI TENANT INKUBATOR

Aris Yaman, Adityo Wicaksono 158

P-ALTEK 06

PEMANFAATAN KULIT PISANG AGUNG SEMERU SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TABLET

Lannie Hadisoewignyo, Kuncoro Foe, Rachael Amelia, Henry Kurnia Setiawan 164 P-ALTEK 07

KOLABORASI RISET INTERNASIONAL : MEMACU INOVASI DAN DAYA SAING PRODUK BIODIVERSITI NASIONAL

Agus Santoso , Azis Taba Pabeta 181

P-ALTEK 08

ANALISA KEBIJAKAN ALIH TEKNOLOGI DALAM PENINGKATAN INOVASI –STUDI KASUS LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Juhartono, Agus Fanar Syukri 206

P-ALTEK 09

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN DAN MONITORING PRODUKTIVITAS KELOMPOK PENELITIAN (STUDI KASUS: KELOMPOK PENELITIAN MANAJEMEN MUTU PUSAT PENELITIAN X)

Sih Damayanti, Tri Widianti 221

P-ALTEK 10

STANDAR PENGUKURAN IMPLEMENTASI 5S PADA KELOMPOK PENELITIAN DI LEMBAGA PENELITIAN XYZ

Tri Widianti ` 234

P-ALTEK 11

PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI KELOMPOK PENELITIAN X (KELTIAN X) DI PUSAT PENELITIAN ABC

Tri Rakhmawati, Sih Damayanti 251

P-ALTEK 12

ANALISIS INDIKATOR KINERJA KELOMPOK DAN PERSONIL KELOMPOK PENELITIAN X (KELTIAN X) DI PUSAT PENELITIAN ABC

Tri Rakhmawati, Medi Yarmen 272

(14)

P-ALTEK 13

ALIH TEKNOLOGI DUNIA PADA SISTEM ROBOTIKA BIDANG PERTAHANAN KEAMANAN NASIONAL DI PUSLIT TELIMEK LIPI

Hendri Maja Saputra, Sapdo Utomo, Rifa Rahmayanti 288 P-ALTEK 14

ANALISIS MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA PROSES ALIH TEKNOLOGI DI PUSAT INOVASI LIPI

Mauludin Hidayat, Joddy Arya Laksmono 301 P-ALTEK 15

KOMERSIALISASI : STRATEGI MEMBAWA INVENSI DARI LABORATORIUM MENUJU PASAR

Ferianto, Syahrizal Maulana 320

P-ALTEK 16

PERAN JAMINAN MUTU DALAM ALIH TEKNOLOGI : KASUS PERALATAN KESEHATAN KELISTRIKAN

Fatimah Zulfah Padmadinata, Ihsan Supono, Asep Nur Hidayat 328 P-ALTEK 17

PERSYARATAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ELEKTRONIK LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Jimmy Abdel Kadar, Agus Fanar Syukri, Amelia Febri Ariani, Rahmi Kartika Jati 342 P-ALTEK 18

STRATEGI PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) INDUSTRI OLAHAN HASIL LAUT

Anang Hidayat, Tommy Hendrix 355

P-ALTEK 19

ANALISIS PERFORMANCE WEBSITE PUSAT INOVASI UNTUK MENINGKATKAN PROMOSI HASIL LITBANG LIPI

Harini Yaniar, Siti Kania Kushadiani, 398 P-ALTEK 20

PENGEMBANGAN PRODUK HASIL RISET BIDANG ENERGI TERBARUKAN MENUJU INDUSTRI

Henny Sudibyo, Arini Wresta 415

(15)

Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi 2015

Pusat Inovasi - LIPI xiii

P-ALTEK 21

ANALISIS BUSINESS MODEL CANVAS (BMC) UNTUK ALIH TEKNOLOGI : KASUS UNTUK PENELITIAN BIDANG BOTANI LIPI

Diah Anggraeni Jatraningrum 428

P-ALTEK 22

KOMPATARIF STUDY KERJASAMA ALIH TEKNOLOGI ASING KE INDONESIA: STUDI KASUS KERJASAMA ALIH TEKNOLOGI DI PUSAT INOVASI

Yovita Isnasari 441

P-ALTEK 23

PENINGKATAN NILAI EKONOMI SAMPAH DAUN TUMBUHAN KOLEKSI KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI KOMPOS BIOPOSKA DAN PROSES ALIH TEKNOLOGINYA

Reza Ramdan Rivai, Yupi Isnaini, Riki Ruhimat 451 P-ALTEK 24

FRAMEWORK SERVICE ENGINEERING UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN STARTUP BIDANG E-HEALTH DI INDONESIA

 

 

Ana Heryana 466

P-ALTEK 25

POLA KOMERSIALISASI HASIL LITBANG PERGURUAN TINGGI MELALUI INKUBATOR TEKNOLOGI

Nur Laili 474

Makalah Bidang ITSTP P-ITSTP 01

KESIAPAN PETERNAK DALAM MENERIMA ALIH TEKNOLOGI PADA KAWASAN AGRO TECHNOPARK BANYUMULEK: ANALISIS SOSIAL-EKONOMI

Mochammad Nadjib, Esta Lestari, Dhani Agung Darmawan 483 P-ITSTP 02

OPTIMALISASI PERAN TECHNOPARK BANYUMULEK DALAM PENINGKATAN PEMASARAN USAHA PETERNAKAN RAKYAT

Joko Suryanto, Jiwa Sarana, Nur Firdaus 505 ISSN : 2502-6607

(16)

P-ITSTP 03

MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK (HORTIKULTURA) TERINTEGRASI DENGAN TECHNOTPARK MEAT BUSINESS CENTER’ BANYUMULEK NTB

Wahyu Widiyono, Wahyuni, Arwan Sugiarto, Peni Lestari, Fauzia Syari, Engkom Komarudin,

Budiarjo, Sudiyono 530

P-ITSTP 04

PEMETAAN POTENSI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL PADA INDUSTRI KECIL DI WILAYAH KOTA BATU-MALANG

Maftuchah, Sofyan Arief, M. Isrok, Aris Winaya 549 P-ITSTP 05

ANALISIS POTENSI BANYUWANGI SEBAGAI KAWASAN MARINE TECHNOPARK MELALUI PENDEKATAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL (PEL)

Anang Hidayat, Tommy Hendrix 560

P-ITSTP 06

KONSEP PEMBANGUNAN TECHNOPARK BANYUMULEK-NTB BERBASIS PEMANFAATAN BIORESOURCES DAN AGROEDUWISATA SECARA BERKELANJUTAN

Roni Ridwan, Syahrudin Said, Budi Septiani, A.W. Nasrudin, Puspita Lisdiyanti, Rusli Fidriyanto, Baharuddin Tappa, Bambang Sunarko 587 P-ITSTP 07

ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN PRODUK PEREKAT KAYU BERBASIS LATEKS KARET ALAM BERKAPASITAS TERBATAS

Andi Budiansyah, Fahriya Puspita Sari, Widya Fatriasari 600 ISSN : 2502-6607

(17)

Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi 2015

Pusat Inovasi - LIPI

549

P-ITSTP 04

PEMETAAN POTENSI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

PADA INDUSTRI KECIL

DI WILAYAH KOTA BATU-MALANG

Maftuchah, Sofyan Arief, M. Isrok, Aris Winaya

Sentra Hak Kekayaan Intelektual, Universitas Muhammadiyah Malang (SENTRA HKI-UMM) maftuchah_umm@yahoo.com

ABSTRAK

Sentra Hak Kekayaan Intelektual (Sentra HKI) merupakan salah satu pusat yang diharapkan dapat melakukan fungsi pembinaan pada berbagai persoalan berkaitan dengan HKI. Sentra HKI memiliki fungsi sebagai technology lisensing organization bagi inventor dengan investor, maupun masyarakat secara luas, sehingga produk-produk hasil penelitian dan pengembangan dapat di daftarkan HKI-nya. Kota Batu merupakan salah satu kota yang berkembang cukup pesat, termasuk di bidang industrinya. Namun, hingga saat ini jumlah aplikasi HKI relatif masih sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah industri kecil yang ada. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi potensi HKI pada industri kecil di wilayah Kota Batu. Dalam jangka panjang, diharapkan dapat mendorong program penelitian dan pengembangan berorientasi HKI pada industri kecil dan dapat memberikan layanan pada industri kecil dalam upaya memperoleh perlindungan HKI. Kegiatan dilakukan bulan Januari s/d Juni 2014. Pengambilan data dilakukan pada 30 Industri kecil yang ada di wilayah Kota Batu, berupa data primer dan sekunder. Data diperoleh menggunakan metode observasi lapang dengan pengamatan terlibat (participant observation); wawancara mendalam ( in-depth interview), metode dokumenter (documentary studyi) dan teknik purposive sampling (sampling bertujuan) terhadap wilayah per kecamatan. Hasil kegiatan menunjukkan, mayoritas industri kecil di Kota Batu adalah berupa Industri Makanan Olahan (60,00 %), dengan wilayah pemasaran 43,33 % pada skala pasar nasional dan 26,67 % pasar regional Jawa Timur. Sejumlah 70,00 % industri kecil-menengah belum pernah mengalami permasalahan HKI, namun 30,00 % sudah pernah mengalami permasalahan HKI khususnya di bidang permasalahan Merek Dagang. Dalam kegiatan ini diperoleh data 30% potensi hak cipta, 6,67 % patent dan 3,33 % desain industri dan sejumlah 90,00 % industri kecil menengah di kota Batu membutuhkan pembinaan HKI.

(18)

PENDAHULUAN

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada intinya merujuk kepada usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perseorangan dan / atau badan usaha perorangan atau badan usaha dengan kriteria masing-masing. Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2008, perbedaan kriteria usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah adalah didasarkan pada nilai kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan. UMKM telah mengambil peranan aktif dalam perekonomian Indonesia. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia sekitar tahun 1997, UMKM tetap bertahan bahkan peranannya semakin meningkat dan terlihat sangat jelas dalam mendukung perekonomian Indonesia. Pada saat itu bentuk usaha inilah yang paling cepat pulih dari krisis ekonomi dibandingkan dengan usaha-usaha skala besar yang banyak terpuruk pada saat itu.

Dari berbagai data menunjukan bahwa sektor UMKM memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian dan dalam mengatasi masalah pengangguran dan tenaga kerja di Indonesia. Selain itu, UMKM juga memberikan kontribusi yang besar pada Produk Domestik Bruto (PDB), dimana lebih dari separuh ekonomi kita didukung oleh produksi dari UMKM (Utami, 2010). Kegiatan ini dibatasi pada kajian potensi hak kekayaan intelektual pada industry kecil di kota Batu-Malang. Kriteria industry kecil menurut UU No. 20 tahun 2008 adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 (lima puluh juta) rupiah sampai dengan Rp. 500.000.000 (lima ratus juta) rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha (UU No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Tidak dapat dipungkiri bahwa potensi UMKM sangat besar dalam menggerakkan kegiatan perekonomi masyarakat, sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Eksistensi dan peran UMKM tampak sangat nyata, pada tahun 2008, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 51,36 juta unit usaha. Hal ini berarti, 99,99 persen dari pelaku usaha nasional (Biro Perencanaan Kementerian UMKM, 2008). Demikian pula bila kita melihat kontribusi UMKM dalam penyerapan tenaga kerja, pembentukan produk domestic bruto (PDB) nasional, devisa nasional dan investasi nasional (Utami, 2010).

Keberadaan UMKM tidak terlepas dari keterkaitannya dengan Hak Kekayaan Intelektual. Mulai dari produk yang dihasilkan dari kegiatan usaha UMKM, teknologi yang digunakan, desain dari setiap produk yang dihasilkan, maupun penggunaan merek dagang

(19)

Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi 2015

Pusat Inovasi - LIPI

551

ataupun merek jasa untuk kepentingan pemasaran produk tersebut. Pemerintah telah mencoba meningkatkan kesadaran UMKM terhadap pentingnya masalah hak kekayaan intelektual, apalagi, UMKM yang bergerak dalam industri kreatif. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi UMKM sehingga bisa berkembang pesat. Sangat penting bagi UMKM maupun perusahaan lain untuk memanfaatkan berbagai rezim HKI dalam pengembangan usahanya. Pada saat ini lebih dari 60 juta teknologi bisa diakses secara bebas, sehingga UMKM dapat mempelajari, memanfaatkan, mengembangkan, kemudian jika diperlukan mendaftarkan paten nya.

Untuk mengetahui apakah diperlukannya perlindungan HKI terhadap UKM yang ada, maka kita perlu terlebih dahulu memahami apa saja potensi yang ada dalam suatu kegiatan usaha UKM. Secara global, potensi HKI yang ada dalam kegiatan usaha UKM diantaranya Hak Cipta, Merek Dagang/Jasa, Desain Industri bahkan paten ataupun paten sederhana.. Tentunya perlindungan HKI yang diperlukan tidak selalu sama untuk setiap kegiatan usaha UMKM. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi potensi HKI pada industri kecil di wilayah Kota Batu. Dalam jangka panjang, diharapkan dapat mendorong program penelitian dan pengembangan berorientasi HKI pada industri kecil dan dapat memberikan layanan pada industri kecil dalam upaya memperoleh perlindungan HKI.

METODOLOGI

Kegiatan dilakukan di Kota Batu – Malang yang merupakan salah satu kota di Propinsi Jawa Timur yang berkembang cukup pesat, pada bulan Januari sampai dengan Juni 2014. Di kota ini jumlah penduduk yang cukup padat, dan berkembang banyak industri kecil (milik mayarakat dan pengusaha dengan jenis industry yang beragam).

Data yang dipergunakan dalam kegiatan ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa informasi mengenai pelaku (informant), tempat dan peristiwa (melalui

site inspection). Informant terdiri dari masyarakat selaku pelaksana industri kecil di Kota Batu-Malang, Selain itu juga akan dilakukan wawancara kepada Dinas Perindustrian dan Bappeda kota Batu selaku pelaksana tangung jawab dan Perancang Peraturan Daerah dalam pengembangan industri. Data sekunder berupa berbagai dokumen yang relevan dari institusi yang berkaitan dengan aktifitas Perindustrian. Data dikumpulkan dengan menggunakan berbagai metode, yakni: Observasi lapang dengan pengamatan terlibat (participant observation), wawancara mendalam (in-depth interview), metode dokumenter (documentary

(20)

study) dan teknik sampling (purposive sampling /sampling bertujuan) terhadap industry per wilayah kecamatan (dengan data awal yang diperoleh dari Dinas Perindustrian).

Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain : 1) Diskusi tim untuk pemetaan data yang diperlukan, 2) Desain kuesioner survey, 3) Perbanyakan kuesioner, 4) Persiapan administrasi (surat-menyurat untuk institusi dan industri, surat tugas bagi pelaksana survey, perbanyakan sertifikat untuk industry, dan peralatan survey lainnya), 5) Pelatihan petugas survey, 6) Pengambilan data ke instansi terkait (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu, Dinas Koperasi dan Industri Kecil Kota Batu-Malang) serta dari Searching internet, 7) Survei lapang ke 30 industri kecil, 8) Analisis dan Interpretasi Data, 9) Diskusi dan 10) Penulisan Laporan Kegiatan. Kegiatan survey telah dilakukan ke 30 industry kecil yang tersebar di wilayah Kota Batu-Malang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Indonesia telah menandatangani perjanjian AFTA (Asean Free Trade Area), yang artinya Indonesia dan berbagai negara telah bersepakat untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang. AFTA adalah peluang dan sekaligus tantangan. Untuk menjadikan AFTA sebagai peluang, maka sangat penting bagi pemerintah untuk melindungi, memberikan pendidikan serta memberikan fasilitas pada masyarakat dalam rangka kesiapan menghadapi AFTA yang salah sat nya adalah dengan melakukan perlindungan pada Hak Kekayaan Intelektual yang dimiliki oleh masyarakat, khususnya pada UMKM. Sementara itu, ada kebutuhan yang mendesak bagi perlindungan HKI masyarakat, dalam rangka merubah tantangan menjadi suatu peluang dan sebagai suatu bentuk kepedulian Perguruan Tinggi pada Masyarakat khususnya UMKM maka perlu dilakukan pendataan potensi HKI yang ada dalam masyarakat/UMKM tersebut.

Tabel 1 menunjukkan data jenis industry kecil yang ada di wilayah kota Batu-Malang. Data yang diperoleh dari beberapa industry kecil di Kota Batu menunjukkan bahwa dari 30 industri kecil yang di survay terdiri atas 18 industri (60,00 %) bergerak di bidang makanan olahan (keripik buah, keripik tempe, cuka apel, sari buah, sari alang-alang, produksi tahu, rumah jus, herbal pokak, dan permen susu), 5 industri (16,67 %) bergerak di bidang kerajinan, 3 industri (16,67 %) dibidang pertanian (budidaya tanaman hias, tanaman pangan, tanaman obat-obatan / herbal) dan 2 industri kecil (6,67 %) yang memproduksi kaos.

(21)

Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi 2015

Pusat Inovasi - LIPI

553

Tabel 1. Data Jenis Industri Kecil di Wilayah Kota Batu - Malang. Jenis Perusahaan Jumlah (Persentase) Makanan Olahan 18 (60,00 %)

Kerajinan (kayu, gips) 5 (16,67 %) Pertanian (Budidaya Tanaman) 5 (16,67 %) Kaos 2 (6,67 %)

Gambar 1 menunjukkan Dokumentasi kegiatan survey potensi hak kekayaan intelektual pada indudtri kecil makanan olahan kota Batu-Malang. Sedangkan Gambar 2 menunjukkan Dokumentasi kegiatan survey potensi hak kekayaan intelektual pada indudtri kecil kerajinan. Industri kecil di bidang makanann olahan yang ditunjukkan dari data dalam kegiatan ini adalah keripik buah, keripik tempe, cuka apel, sari buah, sari alang-alang, produksi tahu, rumah jus, herbal pokak, dan permen susu. Hal tersebut menunjukkan bahwa industri di bidang makanan olahan sangat dominan di Kota Batu. Sedangkan industry kecil di bidang kerajinan, hasil survei menunjukkan adanya kerajinan kayu dan kerajinan gips. Untuk bidang pertanian, didominasi oleh pertanian tanaman hias-hortikultura.

(22)

Gambar 1. Dokumentasi kegiatan survey potensi HKI di indudtri kecil makanan olahan kota Batu-Malang.

Dari data Tabel 2 menunjukkan bahwa pemasaran produk industry kecil kota Batu menunjukkan bahwa 9 industri kecil (30 %) wilayah pemasarannya masih berada di kota Batu dan Malang Raya, sebanyak 8 industri (26,67 %) wilayah pemasarannya di tingkat regional (seputar Jawa Timur), 13 industri (43,33 %) memasarkan produksinya di seluruh wilayah Indonesia, dan belum ada yang memasarkan secara international.

(23)

Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi 2015

Pusat Inovasi - LIPI

555

Gambar 2. Dokumentasi kegiatan survey potensi HKI di indudtri kecil kerajinan di kota Batu-Malang.

Table 2. Wilayah Pemasaran Produk Industri Kecil di wilayah Batu-Malang

Wilayah Pemasaran Jumlah (Persentase) Kota Batu-Malang Raya 9 (30 %)

Regional (Jawa Timur) 8 (26,67 %) Nasional (Indonesia) 13 (43,33 %) Internasional 0

Dari jangkauan wilayah pemasaran produk (Tabel 2) diatas, telah menunjukkan bahwa wilayah pemasaran produk industry kecil kota Batu sebenarnya sudah sangat beragam. Oleh karena itu, maka perlunya perlindungan hak kekayaan intelektual menjadi semakin tinggi, sebab bila barang yang dijual tanpa dilindungi HKI nya maka akan berpotensi besar untuk diakui sebagai produk dari orang /industry lain.

Data Tabel 3 menunjukkan potensi hak kekayaan intelektual pada Industri kecil di wilayah Batu. Potensi HKI berupa Merek Dagang sangat mendominasi. Dari 30 industri kecil yang di survey, menunjukkan bahwa 23 industri ( 76,67 %) memiliki potensi untuk pendaftaran Merek. Disamping itu, ada 9 industri (30,00 %) yang bemiliki potensi hak cipta, dua industri (6,67 %) memiliki potensi patent dan 1 indusy (3,33 %) yang memiliki potensi desain industry.

(24)

Table 3. Data Potensi HKI pada Industri Kecil di Wilayah kota Batu-Malang.

Potensi HKI Potensi Sudah Terdaftar Belum terdaftar Merek 23 (76,67 %) 7 (30,43 %) 16 (59,25 %) Patent 2 (6,67 %) - 2 (6,67 %) Desain Industri 1 (3,33 %) - 1 (3,33 %) Hak Cipta 9 (30,00 %) - 9 (30 %)

Tabel 3 menunjukkan bahwasannya hampir seluruh responden (76,67 %) mempunyai potensi merek, akan tetapi hanya 30,43 % merek yang telah didaftrakan dan 59,25 % belum terdaftar. Hal ini terutama disebabkan industry kecil tidak memahami arti penting merek dalam dunia usaha. Merek merupakan tanda pembeda suatu produk terhadap produk lain, sehingga hal ini sangat penting khususnya dalam hal menjaga kualitas barang produksi dan membentuk kepercayaan masyarakat / konsumen terhadap suatu produk tertentu. Ada beberapa hal yang menjadikan Merek sangat penting antara lain adalah sebagai dasar timbulnya hak, sebagai bukti bagi pemilik merek tersebut sebagai dasar untuk melakukan penolakan terhadap pemalsuan atau kesamaan merek oleh produsen lain. Oleh karena itu, maka penting bagi pengusaha untuk mendaftarakan mereknya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek tersebut. Dengan adanya merk, dapatlah membuat produk yang satu berbeda dengan yang lain sehingga diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Hasilsurvei menunjukkan bahwa dari 30 industri kecil yang di survey, menunjukkan bahwa 23 industri (76,67 %) memiliki potensi untuk pendaftaran Merek, namun baru 30,43 % yang mereknya telah terdaftar.

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Dari hasil survey diperolah bahwasannya terdapat 2 potensi paten (6,67 %). Pada patent sederhana, perlindungan diberikan adalah dalam jangka waktu 10 tahun sedangkan pada paten biasa jangka waktu perlindungannya adalah 20 tahun. Dalam kenyataannya, secara umum industry kecil belum memahami invensi yang dapat di daftarkan paten sehingga invensi yang dilakukan dianggap sebagai hal yang biasa. Ivensi yang merupakan pemecahan

(25)

Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi 2015

Pusat Inovasi - LIPI

557

masalah yang spesifik dibidang teknologi dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses yang memiliki kebaruan dan langkah inventif serta dapat diterapkan dalam industri.

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman etnik/suku bangsa, budaya dan agama serta kekayaan yang melimpah di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra berikut pengembangan-pengembangannya. Sebagai potensi nasional, semua itu memerlukan adanya perlindungan yang memadai terhadap kekayaan intelektual khususnya Ciptaan yang lahir dari keanekaragaman dan kekayaan tersebut. Perlindungan hukum Hak Cipta, tentu akan sangat mendukung peningkatan investasi di dalam negeri dan prospek perdagangan produk Indonesia di tingkat internasional. Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat secara luas, terutama bagi mereka yang bergerak di sektor industri kreatif, seperti: industri musik, film, media massa, perbukuan, arsitektur, dan piranti lunak. Perlindungan Hak Cipta tidak diberikan terhadap ide atau gagasan karena Ciptaan harus telah diekspresikan dalam bentuk nyata di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. Perlindungan Hak Cipta terdiri atas hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas Ciptaan dan produk Hak Terkait. Hak Moral adalah hak yang melekat pada diri Pencipta atau Pelaku Pertunjukan yang tidak dapat dihilangkan, dirusak, atau dihapus tanpa alasan apa pun, walaupun hak ekonomi atas Ciptaan dan produk Hak Terkait tersebut telah dialihkan. Hasil kegiatan ini menunjukkan potensi hak cipta yang dapat ditemukan antara lain pada industry kecil kerajinan kayu, kerajinan gips, desain gambar kaos, dll.

Tabel 4. Kejadian Permasalahan HKI pada Industri Kecil di Kota Batu-Malang.

Sudah pernah terjadi permasalahan HKI

Belum pernah terjadi permasalahan HKI 9 (30,00 %) 21 (70,00 %)

Tabel 4 menunjukkan bahwa 9 industri kecil (30 %) pernah mengalami kejadian permasalahan HKI. Permasalahan tersebut, terutama adalah di bidang merek dagang (77,78 %) dan 11,11 . % di bidang desain industry, 11,11 % dalam hal hak cipta (Tabel 5). Sebanyak 90,00 % industri kecil di kota Batu menyatakan bahwa memerlukan pembinaan HKI, dan

(26)

hanya 10,00 % yang menyatakan bahwa pembinaan HKI tidak diperlukan mereka pada saat ini (Tabel 6).

Table 5. Jenis Permasalahan HKI yang Pernah Terjadi pada Industri Keci di Kota Batu-Malang. Terjadi permasalahan HKI

Di bidang Jumlah (persentase) Merek 7 (77,78 %) Patent - Desain Industri 1 (11,11 %) Hak Cipta 1 (11,11 %)

Table 6. Perlu / Tidaknya Pembinaan HKI pada Industr Kecil di Kota Batu- Malang.

Memerlukan pembinaan HKI Tidak Memerlukan Pembinaan HKI 27 (90,00 %) 3 (10,00 %)

Secara umum hasil kegiatan ini melum menunjukkan bahwa potensi HKI pada industry kecil cukup tinggi, namun industry kecil belum memahami arti pentingnya pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual bagi perkembangan dan keberlanjutan usaha mereka. Disamping pemahaman yang rendah, aspek kemanfaatan belum dapat di rasakan oleh masyarakat industry kecil, sehingga minat untuk mendaftarkan hak kekayaan industrialnya masih sangat rendah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian diatas disimpulkan potensi hak kekayaan intelektual bagi industry kecil di kota Batu-Malang cukup besar, baik berupa merek, patent, desain industry, maupun hak cipta. Hasil kegiatan menunjukkan, mayoritas industri kecil di Kota Batu adalah berupa Industri Makanan Olahan (60,00 %), dengan wilayah pemasaran 43,33 % pada skala pasar nasional dan 26,67 % pasar regional Jawa Timur. Sejumlah 30,00 % industry kecil sudah pernah mengalami permasalahan HKI khususnya di bidang permasalahan Merek Dagang. Dalam kegiatan ini diperoleh data 30% potensi hak cipta, 6,67 % patent dan 3,33 %

(27)

Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi 2015

Pusat Inovasi - LIPI

559

desain industri dan sejumlah 90,00 % industri kecil di kota Batu membutuhkan pembinaan HKI.

Rekomendasi dari hasil kegiatan ini adalah perlu adanya tindak lanjut dari pemerintah untuk memberikan bantuan pendaftaran hak kekayaan intelektual pada industry kecil, perlu adanya penyuluhan pada pelaku usaha untuk memberikan pemahaman akan arti pentingnya perlindungan HKI, dan perlunya perlindungan HKI pada industry kecil.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih disampaikan kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kegiatan ini melalui dana Penelitian Unggulan Pusat Studi, Kantor Disperindag Kota Batu atas fasilitas data dan seluruh industry kecil yang telah membantu memberikan data untuk pelaksanaan kegiatan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Biro Perencanaan Kementerian Usaaha Kecil dan Menengah. 2008. Statistik Usaha Kecil dan Menengah Thun 2007-2008. www.depkop.go.id.

Pentingnya Hak Kekayaan Intelektual bagi Usaha Mikro Kecil Menengah. 2013. Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Riau. riau.go.id.

Setyowati, K. et.al. 2005. Hak Kekayaan Intelektual, dan Tantangan Implementasinya di Perguuruan Tinggi. Institute Pertanian Bogor.

Undang-Undang Hak Kekayaan Intelektual. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. 2012. Kementerian Hukum dan HAM RI.

Undang-undang No.20 tahun 2008. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Departemen Koperasi RI. Utami MWB. 2010. Pemanfaatan Desain Industri bagi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah : Antara Kenyataan dan Harapan. Media HKI, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM- RI, VII/01 : 13-15. www.dgip.go.id

Gambar

Gambar  1  menunjukkan  Dokumentasi  kegiatan  survey  potensi  hak  kekayaan  intelektual  pada  indudtri  kecil  makanan  olahan  kota  Batu-Malang
Gambar 1. Dokumentasi kegiatan survey potensi HKI   di indudtri kecil makanan olahan kota Batu-Malang
Gambar 2. Dokumentasi kegiatan survey potensi HKI   di indudtri kecil kerajinan di kota Batu-Malang
Table 3. Data Potensi HKI pada  Industri Kecil  di Wilayah  kota Batu-Malang.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Harga jual kerajinan untuk pasar lokal yang berlaku di SKB yaitu harga jual pengrajin ditambahkan dengan laba yang diinginkan berkisar 15%. Hal ini pun mengalami penurunan

(1) Besaran pembiayaan PON XVII Tahun 2008 yang bersumber dari APBD Provinsi Kalimantan Timur sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf b ditetapkan

Kajian ini bertujuan untuk meninjau amalan penyeliaan penyelidikan dalam kalangan pelajar pasca ijazah di Universiti Teknologi Malaysia dan mengenalpasti faktor-faktor yang

Oleh karena itu, perlu kiranya sebuah perancangan model keuangan yang mampu merepresentasikan dan dapat digunakan untuk mempelajari aspek keekonomian dari

Bahan baku yang digunakan adalah limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS). yang berasal dari pabrik kelapa sawit Adolina

Tabel di atas dapat dideskripsikan bahwa dari 20 peserta didik yang menjadi sampel dalam penelitian ini, terdapat 2 peserta didik atau 10% yang memilih selalu mengulangi

Hasil pengukuran berupa nilai frekeunsi yang berbeda-beda terhadap nilai tegangan yang dijadikan analisis dalam nilai redaman serat optik Tio Hanif Yanuari (Januari

Penelitian ini dilakukan menggunakan framework COBIT 4.1 untuk mengetahui maturity level pada empat proses TI yaitu PO3 (Menentukan Arahan Teknologi), AI5 (Pengadaan