• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH AKHIR NERS. Disusun Oleh : WENI RETNOSARI, S. Kep A PEMINATAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARYA ILMIAH AKHIR NERS. Disusun Oleh : WENI RETNOSARI, S. Kep A PEMINATAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. K DENGAN MASALAH POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA KASUS AMI

DI RUANG IGD RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Disusun Oleh :

WENI RETNOSARI, S. Kep A31500815

PEMINATAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)

ii

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. K DENGAN MASALAH POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA KASUS AMI

DI RUANG IGD RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners

Disusun Oleh :

WENI RETNOSARI, S. Kep A31500815

PEMINATAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(3)
(4)
(5)

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Weni Retnosari NIM : A31500815 Program Studi : Profesi Ners

Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. K DENGAN MASALAH POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA KASUS AMI

DI RUANG IGD RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Gombong, Kebumen Pada Tanggal : 10 Agustus 2016

Yang menyatakan

(6)

vi PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Karya Tulis Ilmiah, 10 Agustus 2016

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. K DENGAN MASALAH POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA KASUS

AMI DI RUANG IGD RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Weni Retnosari1) Podo Yuwono2)

ABSTRAK

Latar Belakang: Infark miokard akut adalah penyebab utama morbiditas maupun mortalitas di seluruh dunia. Laju mortalitas awal yaitu 30 hari pada pasien IMA sebesar 30% dengan lebih dari separuh terjadi kematian sebelum pasien mencapai rumah sakit. Walaupun laju mortalitas menurun yaitu sebanyak 30% dalam 2 dekade terakhir, sekitar 1 diantara 25 pasien yang tetap hidup pada perawatan awal, meninggal dalam tahun pertama setelah IMA.

Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang di berikan pada klien dengan AMI di ruang unit gawat darurat

Metode: Karya tulis ilmiah ini merupakan analisis dari 3 asuhan keperawatan pada klien dengan pola nafas tidak efektif dengan cara pengkajian perumusan masalah, analisa data, intervensi dan evaluasi.

Hasil: Dari asuhan keperawatan didapatkan hasil klien yang mengalami AMI diberikian terapi oksigenasi 3lpm selama 10 menit dapat meningkatkan sa02 dari 90% menjadi 95%.

Kata Kunci: Infark miokard akut, Pola nafas tidak efektif, Oksigenasi (Daftar Pustaka (2008-2015)

(7)

vii NURSING STUDY PROGRAM

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Scientific Paper, August 10, 2016

ANALYSIS OF NURSING IN TN.K PROBLEM WITH PROBLEM THAT OFTEN ARISES IS INEFFECTIVE BREATHING PATTERN

IN THE EMERGENCY UNIT

HOSPITAL PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Weni Retnosari1) Podo Yuwono2)

ABSTRACT

Background: Acute myocardial infarction is a major cause of morbidity and mortality worldwide. Early mortality rate which is 30 days in AMI patients by 30% with more than half the deaths occur before the patient reaches the hospital. Although the mortality rate of decline is as much as 30% in the past 2 decades, about 1 in 25 patients who were alive at the beginning of treatment, died within the first year after AMI.

Objective: The purpose of this scientific paper describes the nursing care given to with acute myocardial infarction in hospitals Nursing problem that often arises is ineffective breathing pattern b.d penuruanan pressure inspiration / expiration. Methods: Implementation has been given one interventions to address the nursing Results Problems airway clearance in Tn. K is to Make Giving oksigensi 3 LPM within 10 minutes can increase oxygen saturation of 90% to 95%.

Keywords: Acute myocardial infarction, Ineffective breathing pattern, Oxygenation (Bibliography (2008-2015)

(8)
(9)

ix

7. Seluruh dosen dan staff karyawan Program Studi Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini.

8. Orang tua dan keluaga yang telah memberikan dukungan baik secara moriil ataupun materiil dalam penyusunan karya ilmiah ini.

9. Suamiku tercinta Kusyanto, SE yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil dalam penyusunan karya ilmiah ini.

10. Teman–teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Ners Keperawatan tahun akademik 2015/2016 yang selalu memberikan semangat.

11. Pasien dan keluarga pasien yang telah bersedia bekerjasama dalam pengelolaan pasien sehingga makalah ini terbentuk.

Penulis menyadari bahawa penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar kualitas karya ilmiah ini bisa lebih baik. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua, amin.

Gombong, 10 Agustus 2016

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

COVER ...i

HALAMAN JUDUL ...ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ...iii

HALAMAN PENGESAHAN ...iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS ...v

ABSTRAK ...vi

ABSTRACT ...vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI ...ix

BAB I PENDAHULUAN ...1 A. Latar Belakang ...1 B. Tujuan Penelitian ...4 1. Tujuan Umum ...4 2. Tujuan Khusus ...4 C. Manfaat Penelitian ...4 1. Manfaat Keilmuan ...4 2. Manfaat Aplikatif ...4 3. Manfaat Metodologis...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...6

A. Konsep Dasar Masalah Keperawatan ...6

1. Pengertian ...6

2. Tanda dan Gejala Masalah ...6

3. Patofisiologi ...7

B. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Teori ...8

1. Fokus Pengkajian...8 2. Diagnosa Keperawatan ...8-12 3. Intervensi ...8-12 4. Implementasi ...12 5. Evaluasi ...13

BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN ...14

A. Profil Lahan Praktik ...14

1. Visi dan Misi Rumah Sakit...14

2. Gambaran Ruangan ...14

3. Jumlah Kasus ...15

(11)

xi

B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan...15

1. Ringkasan Proses Pengkajian ...15

2. Diagnosa Keperawatan ...17

3. Implementasi ...18

BAB IV HASIL ANALISIS PEMBAHASAN ...19

A. Analisis Karakteristik Pasien ...19

B. Analisis Masalah Keperawatan ...19

C. Analisis Intervensi ...19

D. Inovasi Tindakan Keperawatan ...20

BAB V PENUTUP ...21

A. Simpulan ...21

B. Saran ...21 DAFTAR PUSTAKA

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian yang utama. Penanganan yang salah dan kurang tepat dapat mengakibatkan kematian. Infark Miokard Akut (IMA) merupakan penyebab kematian utama bagi laki-laki dan perempuan di Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1 juta orang menderita infark miokard setiap tahunnya dan lebih dari 600 orang meninggal akibat penyakit ini. Infark miokard akut, yang dikenal sebagai serangan jantung adalah terbentuknya suatu daerah nekrosis pada sel otot miokardium akibat suplai darah yang tidak adekuat ke suatu daerah yang diawali dengan iskemik (Robbins et al., 2007)

Infark miokard akut adalah penyebab utama morbiditas maupun mortalitas di seluruh dunia (Takii, 2009). Laju mortalitas awal yaitu 30 hari pada pasien IMA sebesar 30% dengan lebih dari separuh terjadi kematian sebelum pasien mencapai rumah sakit. Walaupun laju mortalitas menurun yaitu sebanyak 30% dalam 2 dekade terakhir, sekitar 1 diantara 25 pasien yang tetap hidup pada perawatan awal, meninggal dalam tahun pertama setelah IMA (Alwi, 2009).

Acute myocardial infarction merupakan bentuk yang paling berbahaya di antara penyakit jantung koroner (PJK) dengan angka kematian yang paling tinggi (alwi, 2006). Diperkirakan 700.000 penduduk amerikan akan mengalami kejadian koroner pertama pada tahun 2006 dan 500.000 diantaranya akan rekuren (american heart association, 2002). Salah satu bagian dalam perjalanan klinis penyakit jantung koroner adalah acute coronary syndrome (ACS), Yang secara klinis dibagi menjadi dua manifestasi klinis berdasarkan gambaran elektrokardiografi (EKG) yaitu ST elevation myocardial infarction (STEMI) dan Non ST elevation acute coronary synndrom (NSTEACS). Non ST selevation acute coronary syndrome meliputi duan kondisi yang secara patogenesis dan gambaran klinis sama namun dengan tingkat keparahan yang berbeda yaitu Non ST elevasion myocardial infarction (NSTEMI) dan unstable angina pectoris (UAP) (Braunwaid et al, 2006).

Acute myocardial infarction adalah nekrosis miokard yang berkembang cepat oleh karena ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen otot otot jantung

(13)

2

(Fenton, 2009). Acute myocardial infarction mempunyai etiologi yang heterogen. Penyebab yang paling sering adalah penyakit aterosklerosis pada arteria koroner dengan erosi atau ruptur dari plak aterosklerosis. Erosi atau ruptur plak menyebabkan paparan faktor-faktor proagulan pada inti ateroma dengan trombosit yang bersirkulasi dan proten koagulasi. Hasil akhir proses ini adalah terbentuknya trombus intrakoroner (fuster et al, 1992). Penelitian direktorat jendral pelayanan medik indonesia pada tahun 2007 jumlah pasien penyakit jantung yangmenjalani rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit indonesia adalah 239.548 jiwa. Kasus tebanyak adalah penyakit jantung iskemik, yaitu sekitar 110.183 kasus, case fatality rate (CFR) tertinggi terjadi AMI (13,49%) dan diikuti oleh gagal jantung (13,42%) dan penyakit jantung lainnya (13,37%) (depkes, 2009). Penyakit acute myocardial infarction (AMI) Merupakan penyebab kematian utama di dunia dan merupakan penyebab kematian pertama di indonesia pada tahun 2002 dengan angka mortalitas 220.000(14%) (WHP, 2008). Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di negara maju dan diprediksikan menjadi penyebab kematian terbesar dinegara berkembang pada tahun 2020 (Murray & Lopez. 2007). Tahun 2020 diperkirakan akan terdapat 25 juta kematian setiap tahun akibat penyakit kardiovaskular dimana hampir setengahnya akibat penyakit jantung koroner. Pada tahun tersebut akan terjadi kenaikan angka mortalitas 100% akibat penyakit jantung iskemi(Irawan, 2006). Angka kematian pada penyakit kardiovaskular di indonesia meningkat setiap tahunnya, tahun 2004 mendekati 30% dibandingkan tahun 1975 yang hanya 5%. Data survei kesehatan rumah tangga indonesia saat ini menunjukkan penyakit kardiovaskular adalah penyeban kematian tertinggi di indonesia.

Prevalensi kasus penyakit jantung koroner (Angina Pektoris, Infark Miokard Akut, sudden death) mengalami peningkatan dari 0,09% pada tahun 2006 menjadi 0,10% pada tahun 2007 dan 0,11% pada tahun 2008 berdasarkan laporan dari rumah sakit dan puskesmas di Propinsi Jawa Tengah. Prevalensi sebesar 0,11% berarti setiap 10.000 orang terdapat 11 orang penderita jantung koroner. Prevalensi tertinggi yang mengalami penyakit jantung koroner terjadi di Kota Pekalongan yaitu sebesar 0,76% sedangkan prevalensi terendah sebesar 0,01% terjadi di Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Rembang, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Tegal. Satu kabupaten tidak ada datanya yaitu Kabupaten Pati (Riskesdas, 2008). Sebuah penelitian

(14)

3

kohort selama 13 tahun di 3 wilayah di propinsi jakarta ibukota indonesia menunjukkan penyakit arteri koroner merupakan penyebab kematian tertinggi di jakarta (Dharmaet al, 2012).

Salah satu tindakan untuk mencegah perluasan IMA adalah terapi oksigen. terapi oksigen bertujuan untuk mempertahankan oksigenasi jaringan tetap adekuat dan dapat menurunkan kerja miokard akibat kekurangan suplai oksigen (Harahap, 2008). Hasil penelitian widiyanto dan Yamin (2014) bahwa pemberian oksigenasi terhadap perubahan saturasi oksigen melalui pemeriksaan oksimetri mampu mempengaruhi peningkatan suplai oksigen pada pasien dengan gangguan jantung.

Untuk melihat efek pemberian terapi oksigen adalah dengan menilai saturasi oksigen. saturasi oksigen adalah kemampuan hemoglobin mengikat pksigen. yang ditujukan sebagai derajat kejenuhan atau saturasi (sp02) (Rupii. 2008) faktor faktor yang mempengaruhi saturasi oksigen adalah jumlah oksigen yang masuk ke paru-paru (ventilasi), kecepatan difusi, dan kapasitas hemoglobin dalam membawa oksigen (Potter& Perry, 2006). untuk meningkatkan jumlah oksigen yang masuk ke paru paru dapat dilakukan dengan tindakan terapi oksigen.

Nila wahyuningsih (2015) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Pemberian terapi oksigenasi dapat meningkatkan saturasi oksigennmelalui pemeriksaan oksimetri pada Tn.K dengan Infark miokard akut (IMA) DI ICU RSUD Dr. Moewardi Surakarta" penelitian ini juga didukung oleh (Widiyanto dan yamin 2014) bahwa pemberian terapi oksigenasi terhadap perubahan saturasi oksigen melalui pemeriksaan oksimetri mampu mempengaruhi peningkatan suplai oksigen pada pasien dengan gangguan jantung. salah satu tindakan untuk mencegah perluasan IMA adalah terapi oksigen. terapi oksigen bertujuan untuk mempertahankan oksigenasi jaringan tetap adekuat dan dapat menurunkan kerja miokard akibat kekurangan supalai oksigen (Harahap, 2010). untuk melihat efek pemberian terapi oksigen adalah degan menilai saturasi oksigen. saturasi oksigen adalah kemampuan hemoglobin mengikat oksigen yang ditujukan sebagai derajat kejenuhan atau saturasi (spo2) (Ruppi, 2009). faktor faktor yang mempengaruhi saturasi oksigen adalah jumlah oksigen yang masuk ke paru paru (ventilasi), kecepatan difusi, dan kapasitas hemoglobin dalam membawa oksigen (Potter&perry, 2008). untuk

(15)

4

meningkatkan jumlah oksigen yang masuk ke paru paru dapat dilakukan dengan terapi oksigen.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka perawat perlu mengetahui tentang asuhan keperawatan gawat darurat pada cedera kepala agar dapat melaksanankan asuhan keperawatan dengan baik. Oleh karena itu penulis tertarik mengambil kasus cedera kepala sebagai Karya Ilmiah Akhir dengan judul ”Analisis Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Tn. K dengan Masalah Pola Nafas Tidak Efektif Pada Kasus Akut Miocard Infark di Ruang IGD Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto”.

.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada Tn. K dengan AMI. 2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengkajian fokus yang dilakukan pada Tn. K dengan AMI. b. Mengidentifikasi intervensi yang dilakukan sesuai dengan jurnal penelitian terbaru. c. Mengidentifikasi implementasi yang dilakukan sesuai dengan jurnal penelitian

terbaru.

d. Mengidentifikasi evaluasi yang dilakukan sesuai dengan jurnal penelitian terbaru. e. Menganalisis perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan aplikasi jurnal.

C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Keilmuan

Hasil karya ilmiah akhir ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk lebih meningkatkan informasi serta dapat memberikan manfaat khususnya untuk menambah referensi perpustakaan sebagai bahan kajian yang selanjutnya.

2. Manfaat Aplikatif

Memberikan sumbangan pemikiran atau pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien cedera kepala berat sehingga institusi rumah sakit diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan bagi pasien AMI.

(16)

5

Memberikan tambahan pengetahuan untuk perawat mengenai intervensi terbaru yang sesuai dengan masalah keperawatan pada pasien AMI.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

ALwi. (2009). Book of Nursing Diagnosis. Edisi 8. Jakarta : Erlangga

ALwi. (2006). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta : Salemba

Braunwaid et al. (2006) .Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sintem Kardiovaskuler. Jakarta : Salemba medika

Dharmaet al. (2012) .Buku Ajar Fundamental Keperawatan . Edisi 3. Jakarta : EGC

Fenton. (2009). Penelitian Direktorat Jendral Pelayanan Medik Indonesia. Edisi 3. Jakarta : EGC

Harahap. (2008). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : EGC Irawan. (2006). Asuhan Keperawatan Kritis. Edisi 3. Jakarta : EGC

Kasron. (2012). Asuhan Keperawatan Kritis. Edisi 4. Jakarta : EGC

Kasron. (2012). Buku Ajar Fundamental Keperawatan . Edisi 4. Jakarta : EGC

Nila Wahyuningsih. (2015). Terapi Oksigenasi Dapat Meningkatkan Sao2 Pada IMA Rsud Dr Moewardi Surakarta. Jurnal Keperawatan. Surakarta

Potter&Perry. (2008). Asuhan Keperawatan Kritis. Edisi 5. Jakarta : EGC

Potter&Perry. (2007). Buku Ajar Fundamental Keperawatan .Edisi 3. Jakarta : EGC

Robbins et al. (2007). Buku Anjarkeperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 volume 2. Jakarta : EGC Wajan. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : EGC

Widiyanto&Yamin. (2014). Pemberian Oksigenasi Untuk Meningkatkan Saturasi Pada Pemeriksaan Oksimetri. Jurnal Keperawatan. Rs Surakarta

(18)

DENAH RUANG IGD RSMS PURWOKERTO hhjjjjjjjjj 2 1 5 4 7 9 11 11 12 12 7 8 13 13 13 13 13 6 3 14 15 13 Keterangan :

1. Pitu masuk IGD

2. Ruang tunggu keluarga

3. Loket Pendaftaran/administrasi 4. Nurse station

5. Apotek IGD

6. Ruang bedah minor/triase merah 7. Ruang triase hijau

8. Ruang transit jenazah 9. Kamar mandi

10. Ruang istirahat perawat 11. Ruang resusitasi anak 12. Ruang resusitasi dewasa 13. Ruang triase kuning 14. VK IGD

15. OK IGD (lantai 2) 10

Referensi

Dokumen terkait

Predicted Value Standard Error of Predicted Value.. Adjusted Predicted

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan berkah yang luar biasa, kemampuan dan kekuatan kepada penulis, sehingga dapat

Sebagian besar instrumen pengukur adalah alat ukur tidak langsung, dimana konversi dari satu bentuk variabel fisika ke variabel lainnya dapat terjadi beberapa kali. Instrumen

Uji Duncan Fase Tidak Terlarut Tembaga pada Penelitian Utama.. Uji Duncan Fase Terlarut Tembaga pada

Therefore, to correctly read data, execute either the address set instruction or cursor shift instruction (only with DDRAM), then just before reading the desired data, execute the

Roti manis dengan substitusi tepung daun sirsak memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi daripada roti manis yang lainnya, namun substitusi tepung jambu biji

Di dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 sudah terdapat rasio-rasio dan daftar skor masing-masing rasio yang akan digunakan dalam

Elektron melewati celah energi dan tidak dapat berada di dalam celah energi, pada gambar diatas elektron harus menyerap energi 1,1 eV (elektron valensi)....