• Tidak ada hasil yang ditemukan

Percontohan Perawatan Fasilitas Mandi Cuci Bersama Yang Berbasis Pada Masyarakat di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Percontohan Perawatan Fasilitas Mandi Cuci Bersama Yang Berbasis Pada Masyarakat di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Percontohan Perawatan Fasilitas Mandi Cuci Bersama

Yang Berbasis Pada Masyarakat

di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Laporan Pelaksanaan PKM Tahun Akademik 2012-2013

Oleh:

Julindiani Iskandar, Ir., MT

M.Dedes Nur Gandarum W., Prof. Dr.-Ing, Ir., MSA

Rita Walaretina, Ir., MSA

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS TRISAKTI

(2)

Percontohan Perawatan Fasilitas Mandi Cuci Bersama

Yang Berbasis Pada Masyarakat

di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Laporan Pelaksanaan PKM Tahun Akademik 2012-2013

Disetujui sebagai

LAPORAN PELAKSANAAN PKM Mei 2013

Ketua Jurusan Arsitektur

Dr.Ir. Agus Saladin, MA

Wakil Dekan I

Ir. Mohammad Ischak, MT NIK 1983/USAKTI Dekan FTSP

Dr.Ir. Bambang Endro Yuwono, MS NIK:1736/USAKTI

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS TRISAKTI

(3)
(4)
(5)
(6)

PENGANTAR

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu darma dari Tridarma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan oleh setiap institusi pendidikan tinggi, sebagai upaya menjamin integritas institusi pendidikan tinggi yang bersangkutan. Oleh karenanya Universitas Trisakti secara terstruktur dan kontinyu senantiasa menyelenggarakan program Pengabdian Kepada Masyarakat setiap tahunnya. Pada pelaksanaannya program Pengabdian Kepada Masyarakat diselenggarakan oleh civitas akademika di lingkup program studi dan dikoordinasikan secara terpusat di tingkat universitas oleh Lemdimas. Laporan kegiatan PKM disusun, selain sebagai catatan pelaksanaan kegiatan PKM, juga sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan PKM untuk penyempurnaan program-program PKM selanjutnya.

PKM dengan judul “Percontohan Perawatan Fasilitas Mandi Cuci Bersama Yang Berbasis Pada Masyarakat di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat” ini terdiri dari 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap I berupa kegiatan pameran dan pencanangan Kegaiatan Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Universitas Trisakti, yang dikaitkan dengan kegiatan Dies Natalis Universitas Trisakti 2012. Tahap II berupa kegiatan penyuluhan, konsultansi, perencanaan, dan pelaksanaan proyek percontohan, yang direncanakan dilaksanakan pada bulan April 2013. Laporan PKM kali ini merupakan laporan pelaksanaan PKM tahap II, berupa kegiatan penyuluhan, konsultasi dan pelaksanaan proyek percontohan. Sampai laporan ini disusun pelaksanaan proyek percontohan belum seluruhnya selesai. Proyek percontohan masih akan terus berjalan, hingga selesai, di bawah pengawasan tim pelaksana PKM.

Jakarta, Mei 2013 Tim Penyusun

(7)

DAFTAR ISI

Pengantar Daftar Isi

Bab I Pendahuluan 8

I.1 Latar Belakang 8

I.2 Identifikasi Masalah 8

I.3 Perumusan Masalah 9

I.4 Tujuan Kegiatan PKM 9

I.5 Kegiatan PKM 9

Bab II Kegiatan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahap I 10

II.1 Survey Lokasi 10

II.2 Perencanaan Program PKM 12

II.3 Pameran dan Pencanaan PKM Universitas Trisakti 13 Bab III Kegiatan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahap II 15

III.1 Pengantar 15

III.2 Penyuluhan 15

III.3 Konsultasi dan Proyek Percontohan 16

(8)

BAB I

PENDAHULIAN

I. 1 Latar Belakang

Masalah permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah semakin lama semakin kompleks, seperti kerusakan lingkungan, dan tidak produktifnya penggunaan lahan di perkotaan. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah, masalah yang mereka hadapi tidak hanya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan akan rumah saja, melainkan juga masalah lingkungan permukimannya juga, seperti kurangnya jumlah fasilitas lingkungan permukiman seperti: infrastruktur yang memadai, MCK, rumah ibadah, pos yandu, sekolah, taman bermain anak-anak, pos jaga dan lain-lain. Kalaupun ada, fasilitas-fasilitas lingkungan tersebut sebagian besar tidak memenuhi standard kelayakan (baik kuantitas maupun kualitasnya) dan sering tidak terawat

Kondisi permukiman tersebut di atas merupakan gambaran yang juga terjadi pada kampung di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Kurangnya pengetahuan dan biaya untuk melakukan perawatan pada fasilitas lingkungannya menyebabkan perlunya pengetahuan tambahan dan pendampingan serta percontohan bagaimana melakukan perawatan fasilitas lingkungan yang sudah mereka miliki.

Sebagai institusi Pendidikan Tinggi yang memiliki lembaga pengabdian kepada masyarakat serta dalam rangka mewujudkan Tri Dharma, maka Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Trisakti sudah selayaknya turun tangan membantu masyarakat dalam upaya mewujudkan kebutuhan masyarakat tersebut agar mampu meningkatan kualitas lingkungan serta kualitas kehidupannya. Dan agar perencanaan menghasilkan karya yang dapat diterima oleh masyarakat serta merupakan perencanaan yang bersifat bottom up maka pendekatan yang digunakan adalah participatory planning.

I.2 Identifikasi Masalah

Dengan melihat karakter wilayah yang ada di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, di Jakarta Barat ini, maka permasalahan yang muncul secara umum adalah sebagai berikut:

a. Masyarakat tidak mempunyai pengetahuan tentang kesehatan lingkungan

b. Sikap masyarakat yang masih kurang perhatian terhadap kenyamanan dan kesehatan lingkungan tinggalnya.

c. Penggunaan lahan kurang memperhatikan faktor lingkungan dan fisik kawasan. d. Lingkungan terasa sumpek dan pengap.

(9)

e. Kurangnya pengetahuan tentang perawatan fasilitas lingkungan permukimannya.

I.3 Perumusan Masalah

Pada program Pengabdian Kepada Masyarakat kali ini, di mana Jurusan Arsitektur bersama-sama dengan Peogram Studi lain di lingkup Universitas Trisakti membentuk satu tim PKM multi disiplin untuk menangani permasalahan-permasalahan tersebut di atas, sesuai dengan disiplin keilmuannya, maka Program PKM ini menitik beratkan perhatiannya pada masalah kurangnya pengetahuan tentang perawatan fasilitas lingkungan permukimannya, terutama fasilitas Mandi Cuci Bersama, yang merupakan kebutuhan vital masyarakat setempat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu pendekatan yang dapat mensinergikan masyarakat dan perguruan tinggi dalam memecahkan permasalahan permukiman masyarakat, untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas. Salah satu pendekatan yang dapat menjembatani upaya sinergi tersebut adalah melalui teknik Partcsipatory Planning. Dengan pendekatan ini diharapkan masyarakat dapat memberdayakan diri untuk meningkatkan kualitas permukimannya dan kehidupannya secara mandiri dan berkelanjutan.

I.4 Tujuan Kegiatan PKM

Memberikan stimulus kepada masyarakat bagi penyadaran pentingnya mewujudkan lingkungan yang berkualitas, serta perlunya aksi bersama dalam mengarahkan masyarakat menuju perkembangan yang diharapkan. Dengan pendekatan ini diharapkan masyarakat dapat memberdayakan diri untuk meningkatkan kualitas permukimannya dan kehidupannya secara mandiri dan berkelanjutan.

I. 5 Tahapan Kegiatan PKM

A. Tahap I

a. Survey Lokasi

b. Perencanaan Program PKM c. Pameran dan Pencanangan PKM B. Tahap II

a. Penyuluhan dan Konsultansi

b. Perencanaan proyek percontohan (termasuk penentuan lokasi) c. Pelaksanaan proyek percontohan

(10)

BAB II

KEGIATAN PELAKSANAAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHAP I

II.1 Survey Lokasi

Lokasi sasaran kegiatan PKM adalah Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Lokasi yang dipilih sebagai sasaran kegiatan PKN ini merupakan permukiman kampung kota dengan kepadatan penduduk dan bangunan cukup tinggi, sehingga terkesan kumuh. Permukiman padat ini memiliki berbagai masalah sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan. Untuk itu program PKM Universitas Trisakti di wilayah ini merupakan program yang bersifat multi disiplin, yang dilaksanakan oleh berbagai Program Studi di lingkup Universitas Trisakti yang relevan dengan permasalahan yang dapat diidentifikasi.

Jurusan Arsitektur, yang berkenaan lingkungan binaan, mengkonsentrasikan diri pada permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan fisik permukiman antara lain: permasalahan ruang komunal, infrastruktur, tata bangunan dan ruang luar. Secara singkat permasalahan yang dikenali antara lain seperti terlihat pada gambar-gambar di bawah ini.

(11)

Infrastruktur berupa gang yang sempit dan saluran drainage yang tidak terawat

Permukiman yang padat dengan gang yang sempit mempersulit jalur evakuasi

(12)

Ruang komunal yang tersebar di berbagai titik di seluruh wilayah permukiman ini menunjukkan kehidupan komunal yang cukup kuat, namun ruang-ruang komunal tersebut sring tidak dibangun dan dipelihara secara baik, sehingga ipemanfaatannya untuk kegiatan

bersama pun menjadi kurang maksimal

Nampaknya salah satu permasalahan yang paling mencolok yang menyangkut kebutuhan orang banyak adalah infrastruktur yang sangat kurang memadai, diantaranya adalah penyediaan fasilitas mandi cuci bersama yang kurang layak. Itulah sebabnya program PKM dari Jurusan Arsitekur kali ini berkaitan dengan penyediaan fasilitas mandi cuci bersama.

II.2 Perencanaan Program PKM

Seperti telah disinggung pada bagian terdahulu bahwa program PKM Universitas Trisakti di wilayah Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat merupakan program multi disiplin. Oleh karenanya perencanaan program PKM oleh masing-masing program studi harus dikoordinasikan pada tingkat universitas oleh Lemdimas. Koordinasi juga dilakukan antara Universitas Trisakti dan pimpinan masyarakat setempat. Rapat koordinasi ini terutama dimaksudkan untuk menselaraskan program PKM masing-masing prodi, berupa: perumusan masalah, jenis kegiatan, metoda pelaksanaan, dan waktu pelaksanaan, agar kegiatan ini dapat tepat sasaran, bermanfaat bagi masyarakat sasaran, tidak mengganggu kegiatan sehari hari masyarakat setempat, serta mendapatkan tingkat partisipasi dan apresiasi yang tinggi dari masyarakat sasaran

(13)

Suasana rapat koordinasi di Lemdimas Universitas Trisakti

II.3 Pameran dan Pencanangan PKM Universitas Trisakti

Sebagai tanda dimulainya program PKM Universitas Trisakti, dilaksanakan acara Pencanangan Kegitan PKM yang antara lain diisi dengan pameran mengenai rencana kegiatan PKM. Pameran ini merupakan salah satu bentuk penyuluhan satu arah. Materi pameran berupa pengetahuan atau wawasan mengenai lingkungan yang baik dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk memperbaiki kualitas hidup dan lingkungannya.

(14)
(15)

BAB III

KEGIATAN PELAKSANAAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHAP II

III.1 Pengantar

Tahap II dari Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diisi dengan kegiatan penyuluhan, konsultasi dan proyek percontohan. Penyluluhan dilaksanakan pada awal tahap II, sedangkan proses konsultasi dilaksanakan sebelum dan selama pembangunan proyek percontohan (renovasi daerah basah).

Dari hasil survey terdahulu dan diskusi bersama beberapa ketua RT dan Ketua RW, serta beberapa warga setempat, maka dipilih sebagai proyek percontohan adalah Kamar Mandi Umum dan Tempat Wudhu Mushola di RT 007, RW 01 Kelurahan Angke, Kecamatan tambora, Jakarta. Salah satu alasan mengapa obyek ini dipilih adalah karena Kamar Mandi Umum dan Tempat Wudhu ini milik bersama warga setempat dengan intensitas penggunaan yang tinggi. Sementara itu banyak Kamar Mandi dan WC umum lainnya yang dimiliki dan dikelola secara pribadi.

Kelurahan Angke Kecamatan Tambora ini terdiri dari 11 RW. Sementara itu RW 01, di mana proyek percontohan dilaksanakan, terdiri dari 11 RT. RW 01 ini memiliki 4 (empat) Mushola dan 1 (satu) buah mesjid yang baru saja selesai direnovasi. Wilayah permukiman ini dipadati oleh rumah kontrakan yang dihuni oleh penduduk yang berasal dari berbagai wilayah. Di RW 01 ini kebanyakan pendudukannya berasal dari Pandeglang. Pendidikan tertinggi rata-rata penduduknya adalah SMA, yang dengan ijazah tersebut mereka bekerja diberbagai sektor, antara lain perdagangan (penjaga toko), buruh pabrik, tukang, pedagang, dll.

III.2 Penyuluhan

Penyuluhan dilakukan bersama-sama dengan tim PKM lain yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, antara lain tim dari Kedokteran, Arsitektur, dll. Adapun Tim PKM dari Jurusan Arsitektur ini menyampaikan materi mengenai renovasi dan perawatan Tempat Mandi dan Cuci Bersama yang dapat dilakukan olehwarga sendiri secara swadaya (materi penyuluhan terlampir). Penyuluhan diberikan kepada beberapa kalangan warga setempat yang memiliki kepentingan dengan keberadaan tempat mandi cuci bersama ini. Secara terpisah penyuluhan dilakukan kepada anak-anak usia sekolah, dan ibu-ibu rumah tangga, kalangan remaja, orang dewasa dan pemerintah/pengelola lingkungan setempat

(16)

Suasana Penyuluhan

III.3 Konsultasi dan Proyek Percontohan

Sebagai obyek proyek percontohan telah dipilih tempat mandi cuci bersama milik mushola di RT 007 RW 01. Salah satu alasan mengapa obyek ini dipilih adalah karena Kamar Mandi Umum dan Tempat Wudhu ini milik bersama warga setempat dengan intensitas penggunaan yang tinggi, dan dikelola oleh pengurus mushola setempat.

Kondisi awal obyek yang menjadi proyek percontohan

Kondisi tempat mandi dan cuci umum ini menjadi kotor dan lembab karena dindingnya yang selalu basah, tidak kedap air. Selain itu penempatan bak air yang kurang tepat membuat

(17)

ruang yang kecil menjadi sangat sempit, sehingga membatasi gerak pemakainya. Keramik lantai yang licin juga sangat membahayakan pemakainya, terutama mereka yang berusia lanjut. Selain itu penyelesaian (finishing) ruang yang ada sama sekali tidak mempertimbangkan unsur estetika.

Usulan rancangan renovasi tempat mandi dan cuci bersama tersebut dibuat oleh tim PKM, seperti gambar di bawah ini.

(18)

Usulan desain dari Tim PKM

Usulan desain ini kemudian dibicarakan bersama pengelola mushola, ketua RT dan Ketua RW setempat, untuk diadakan perubahan seperlunya, disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan pemakainya.

Konsultasi desain

Pada pelaksanaan proyek percontohan renovasi dan perawatan tempat mandi dan cuci bersama ini partisipasi warga dan Tim PKM berupa: ide untuk menentukan obyek proyek percontohan yang strategis, dana untuk pembelian bahan bangunan dan membayar tenaga

(19)

tukang. Tukang berasal dari warga setempat yang profesional, sehingga biaya dapat ditekan seminimal mungkin.

(20)

Baru sebagian saja dari proyek percontohan yang sudah dikerjakan.

Permasalahan yang sering muncul pada daerah permukiman yang sangat padat ini tidak terdapatnya cukup cahaya matahari dan angin yang masuk, sehingga tempat mandi cuci umum ini tampak selalu lembab. Dengan penggunaan keramik secara penuh pada lantai dan dinding, diharapkan akan mampu mengurangi tingkat kelembaban ruang ini, karena mengurangi peresapan air oleh dinding dan lantai.

Sampai laporan ini disusun, proyek percontohan renovasi dan perawatan tempat mandi dan cuci umum ini belum seluruhnya selesai dikerjakan. Kendala utamanya adalah waktu yang terbatas yang dimiliki tukang setempat dalam menggarap proyek ini. Hal ini disebabkan karena tukang hanya bisa bekerja pada hari libur saja.

Selama proyek percontohan ini berjalan, proses konsultasi dan monitoring terus menerus dilakukan oleh tim PKM sampai selesai dikerjakan. Yang penting juga untuk dilakukan secara terus menerus adalah memonitor pemeliharaan oleh pengelola tempat mandi cuci umum ini, agar selalu terjaga kebersihannya dan semakin meningkat kualitasnya, terutama kondisi saniternya. Selain itu tak kalah pentingnya adalah memberdayakan warga setempat untuk mampu mengakses sumber-sumber daya pembangunan dari luar secara aktif.

(21)

LAMPIRAN

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

Referensi

Dokumen terkait

Program Pengabdian Masyarakat ini sasarannya adalah para masyarakat Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Pada hakkatnya, kegiatan yang berupa

Implementasi Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Studi di LMDH Wana Sejati Kelurahan Randurejo Kecamatan Pulokulon KPH Gundih Kabupaten Grobogan). Hasil dari

Maka dari itu diperlukan keseimbangan sistem hukum dalam rangka penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia yang dilakukan oleh para aparat penegak hukum, dalam hal

Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ingin memberikan solusi kepada masyarakat, khususnya di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat berupa bimbingan

Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan para guru PAUD di kecamatan Tambora, Jakarta Pusat memiliki kompetensi kreativitas dalam membuat karya

Group.. kemiskinan tidak harus menjadi anak jalanan, mereka masih bisa berkarya meski dalam keterpurukan. Para anak jalanan belum sadar dan belum paham

Hasil uji regresi linear sederhana diperoleh Y= 9,917 + 0,729x, yang berarti bahwa nilai konstanta sebesar 9,917 dengan koefisien regresi 0,729 yang menyatakan arah pengaruh