• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alkohol Dan Eter (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Alkohol Dan Eter (1)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Alkohol dan Eter

Alkohol dan Eter

A

A.. PPeennddaahuhulluuanan

Gugus hidroksil (-OH) adalah salah satu kelompok fungsional yang paling penting yang Gugus hidroksil (-OH) adalah salah satu kelompok fungsional yang paling penting yang ter

terjadjadi i secsecara ara alaalami mi molmolekul ekul orgorganianik. k. SemSemua ua karkarbohbohidridrat at dan dan turturunanunannyanya, , tertermasmasuk uk asaasamm nuklea

nukleat, t, memimemiliki gugus liki gugus hidrokhidroksil. eberapa asam sil. eberapa asam aminoamino, , yang yang palinpaling g sterosteroid, banyak id, banyak terpeterpene,ne, dan

dan pigmpigmen en tumbutumbuhan han memimemiliki gugus liki gugus hidrohidroksilksil. . !at-"!at-"at at ini melayani berbagai tujuan yangini melayani berbagai tujuan yang  beragam untuk dukungan dan pemeliharaan kehidupan.

 beragam untuk dukungan dan pemeliharaan kehidupan.

Salah satu contoh ekstrim adalah tetrodoto#in racun ampuh, yang terisolasi dari jenis ikan Salah satu contoh ekstrim adalah tetrodoto#in racun ampuh, yang terisolasi dari jenis ikan tertentu

tertentu dan memiliki penggunaan yang jelas untuk pertahanan terhadap predator. Senya$a inidan memiliki penggunaan yang jelas untuk pertahanan terhadap predator. Senya$a ini memiliki bunga biokimia khusus, memiliki enam fungsi hydro#ylic berbeda diatur pada struktur  memiliki bunga biokimia khusus, memiliki enam fungsi hydro#ylic berbeda diatur pada struktur  seperti

seperti sangkar sangkar ((cagelikecagelike).).

Gambar % . Strukur molekul tetrodo#in Gambar % . Strukur molekul tetrodo#in

&ada sisi yang lebih prakti

&ada sisi yang lebih praktis, sejumls, sejumlah besar alkohol sederhaah besar alkohol sederhana seperti na seperti metanmetanol, etanol, '-ol, etanol, '- propanol, % butanol

 propanol, % butanol - dan banyak senya$a alohol lainnya yang - dan banyak senya$a alohol lainnya yang dibuat dari hidrokarbon minyak dibuat dari hidrokarbon minyak   bumi.

 bumi. lkohol lkohol saat saat ini ini banyak banyak digunakan digunakan sebagai sebagai pelarut pelarut dan dan sebagai sebagai perantara perantara untuk untuk sintesissintesis senya$a

senya$a yang lyang lebih ebih kompleks.kompleks. *e

*eakaksi si yayang ng memelilibatbatkan kan hihidrdrogogen en dadari ri kekelomlompok pok alalkokohol hol yayang ng mememimililiki ki guggugus us OHOH diharapkan mirip dengan air (HO

diharapkan mirip dengan air (HOH), atau H), atau senya$a hidrosiklis sederhana. senya$a hidrosiklis sederhana. lkohol, *OH, lkohol, *OH, dapatdapat diangg

(2)

dengan gugus alkil + sehingga membentuk *-OH. amun, dengan alkohol kita akan tertarik  tidak hanya dalam reaksi itu dilanjutkan pada ikatan O-H, tetapi juga dengan proses yang menghasilkan pembelahan ikatan - atau perubahan dalam kelompok organik *. /ang berupa eter sederhana (*O*). &enggunaan senya$a eter *-O-* umumnya kurang ber0ariasi dibandingkan dengan alkohol, eter banyak digunakan sebagai pelarut untuk berbagai reaksi organik, misalnya untuk reagen Grignard. 1eskipun demikian, eter siklik dengan cincin kecil menunjukkan reakti0itas meningkat dikarenakan adanya regangan cincin dan ini merupakan salah satu untuk alasan terjadinya "at antara (intermediet) yang berharga dalam sintesis organik. B. Alkohol

lkohol merupakan senya$a turunan hidrokabon alkana, dimana atom hidrogen pada senya$a alkana diganti dengan gugus OH, sehingga membentuk rumus molekul *-OH dimana *  merupakan gugus alkil dengan rumus nH'n2% atau dapat dituliskan nH'n2%  OH.

1. Tatanama Alkohol

Senya$a hidroksi yang sering ditemui dalam kimia organik dan gugus fungsi OH adalah  prioritas tinggi tetapi senya$a asam, aldehid dan keton memiliki prioritas yang lebih tinggi

dibandingkan gugus alkohol (OH). Sehingga banyak senya$a memiliki sistem induk alkohol. 34& nama sistem terpanjang rantai hidrokarbon sebagai induk, tetapi huruf terakhir -a  pada alkana diganti menjadi huruf ol. Gugus alkohol memiliki prioritas yang lebih tinggi di nomenklatur dari alkena, alkuna, kelompok alkil dan halogen dan kelompok gugus-gugus tersebut diberi nomor rendah daripada kelompok alkohol. Setelah senya$a induk diidentifikasi dan lokasi fungsi alkohol yang ditentukan, fungsi lain yang disebut dalam urutan abjad. ama 34& dan nama umum untuk beberapa alkohol diberikan papad tabel % di ba$ah ini.

(3)

5abel %. ama 4mum dan nama 34& lkohol

lkohol siklik diberi nama menggunakan siklo pada a$alan dan mempertimbangkan kedudukan -OH harus pada terikat -%, misalnya seperti yang terdapat pada gambar ' di ba$ah ini.

Sikloheksanol 2-metilsiklopentanol

Gambar '. Struktur molekul dari sikloheksanol dan '-metilsiklopentanol

Suatu senya$a alkohol bila memiliki gugus hidroksi (OH) lebih dari satu, maka sistem 34& menggunakan nomor untuk menunjuk lokasi hidroksil bersama dengan a$alan di, tri, untuk menunjukkan jumlah hidroksi (OH). eberapa sistem dengan lebih dari satu hidroksi memiliki nama umum seperti yang ditunjukkan pada gambar 6 di ba$ah ini.

(4)

2. Klasifikasi Alkohol

kohol mono gugus OH dapat diklasifikasikan lebih lanjut sesuai dengan hibridisasi atom karbon yang gugus hidroksil terpasang.

(a) Senyawa yang mengandung ikatan C-OH  −  sp37 8i kelas ini dari alkohol, gugus-OH terikat  pada sebuah atom karbon sp6 hibrid dari gugus alkil. 1ereka diklasifikasikan lebih lanjut

sebagai berikut7

&rimer, sekunder dan alkohol tersier7 8alam tiga jenis alkohol, gugus-OH terikat pada atom karbon primer, sekunder dan tersier, masing-masing seperti yang digambarkan di ba$ah ini7

(b) alkohol alilik 7 8alam alkohol ini, gugus-OH terikat pada sebuah karbon dengan hibridisasi sp6 di sebelah ikatan rangkap karbon-karbon, yaitu suatu karbon alilik. Sebagai contoh

3. Keisomeran Alkohol

Seperti yang dijelaskan pada bab sebelum, alkohol yang merupakan senya$a yang memiliki rumus umum nH'n2%-OH, akan memiliki berbagai isomer, seperti isomer struktural

 baik yang merupakan isomer rantai, isomer posisi dan fungsi dan stereoisomer seperti isomer  konformasi dan optic. Setiap senya$a yang memiliki isomer akan memiliki sifat fisik dan sifat kimia yang berbeda, misalnya suatu senya$a dengan rumus molekul 9H%O, maka senya$a

tersebut dapat memiliki fungsi alkohol dan eter. Senya$a tersebut akan memiliki. a. 3somer struktural yang berupa

%. *antai yaitu H6H'H'H'OH (%-butanol) dan (H6)'HH'OH ('-metil-propanol %)

'. &osisi yaitu H6H'H'H'OH (%-butanol) dan H6H'H(OH)H6 ('-butanol)

6. :ungsi yaitu yaitu H6H'H'H'OH (%-butanol) dan H6H'OH'H6 (dietil eter)

 b. Stereoisomer yang berupa

%. 3somer konformasi yaitu H6H'H'H'OH (%-butanol) dapat membentuk konformasi

(5)

'. 3somer optik yaitu H6H'H(OH)H6 ('-butanol) dapat membentuk *-'-butanol dan

S-'-butanol.

4. Sifat Fsik Alkohol a. Titik didh

&erbandingan sifat fisik alkohol dengan hidrokarbon dengan berat molekul yang sebanding menunjukkan beberapa perbedaan mencolok, terutama pada itik leleh dan titik  didih. lkohol secara substansial kurang stabil, memiliki titik leleh yang lebih tinggi, dan kelarutan air lebih besar dari hidrokarbon yang sesuai (lihat 5abel '), meskipun perbedaan menjadi semakin kecil dengan semakin meningkatnya berat molekul.

(6)

5abel '. &erbanding sifat fisik antara alkoho dengan senya$a hidrokarbon

lasan untuk perbedaan ini dalam sifat fisik adalah terkait dengan polaritas tinggi dari kelompok hidroksi, yang ketika diganti pada rantai hidrokarbon, menyebabkan terjadinya ukuran karakter polar pada molekul. kibatnya, terjadi atraksi yang signifikan antara satu molekul untuk lain yang terutama pada kondisi padat dan cair. ;arakter kutub ini menyebabkan asosiasi molekul alkohol dimana hidrogen kan lebih positif dari satu kelompok hidroksil dengan oksigen menjadi negatif.

<enis asosiasi disebut =ikatan hidrogen,= dan, meskipun kekuatan dari ikatan tersebut  jauh lebih rendah daripada kebanyakan ikatan kimia kon0ensional, mereka masih signifikan (sekitar > sampai % kkal per bond). 8engan demikian ini merupakan alasan mengapa alkohol memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan alkil halida, eter, atau hidrokarbon, karena untuk menguapkan molekul, diperlukan energi tambahan untuk  memutus ikatan hidrogen. tau, asosiasi melalui ikatan hidrogen dapat dianggap sebagai efektif meningkatkan berat molekul, sehingga mengurangi 0olatilitas.

Gambar 9. 3katan hidrogen dalam alkohol

(7)

;elarutan alkohol dalam air dikarenakan kemampuan alkoho m untuk membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. ;elarutan alkohol di dalam air semakin berkurang seiring dengan peningkatan ukuran gugus alkil ?kelompok (hidrofobik)., 3katan hidrogen antara alkohol dan air seperti yang ditunjukan pada gambar > di ba$ah ini.

Gambar >. ;elarutan alkohol dalam air diakibatkan adanya ikatan hidrogen antara alkohol dengan air

eberapa alkohol dengan massa molekul relatif rendah dapat bercampur dengan air di semua proporsi seperti dapat dilihat pada tabel > berikut ini.

 5abel 6. ;elarutan alkohol dalam air 

. Sifat Kimia Alkohol ! "eaksi Alkohol 1) Sifat Kimia

(8)

Salah satu  sifat Alkohol  adalah sebagai "at amfoter, yakni dapat bertindak sebagai asam (donor proton) atau sebagai basa (akseptor proton). Sifat asam dan basa dari alkohol yang relatif sangat lemah ditunjukan oleh reaksi berikut.

a) Sebagai asam, alkohol dapat bereaksi dengan dengan larutan basa pekat (OH  ) dan basa

kuat seperti H'  .

'H>OH 2 OH   @ 'H>O   2 H'O

'H>OH 2 H'   @ 'H>O   2 H6

 b) Sebagai basa, alkohol dapat bereaksi dengan asam kuat seperti Hr  H6OH 2 Hr @ H6OH'2 2 r    H6r 2 H'O

<enis reaksi pada alkohol tidak hanya melibatkan gugus OH nya yang reaktif, tetapi juga kerangka karbonnya.

2) "eaksi Alkohol a) "eaksi Su#stitusi

 (1) *eaksi alkohol dengan logam natrium

Senya$a alkohol dan eter memiliki sifat fisis dan sifat kimia yang sangat berbeda namun demikian keduanya merupakan isomer gugus fungsi. 4ntuk membedakan kedua gugus fungsi tersebut (*-OH) dengan (*-O-*) dapat dilakukan dengan mereaksikan keduanya dengan logam a, seperti terlihat pada contoh di ba$ah ini.

'H6H'OH 2 'a(s) @ 'H6H6Oa 2 H'(g)

Atanol natrium etoksida H6OH6 2 a  tidak dapat bereaksi

8imetil eter 

lkohol akan bereaksi dengan logam natrium dan membebaskan gas hidrogen. Sementara itu, jika ke dalam eter ditambahkan natrium maka tidak akan terjadi reaksi. (2) "eaksi su#stitusi $u$us %& oleh halo$en mem#entuk haloalkana ("')

(a) *eaksi alkohol dengan ion l   pada &l

> atau SOl'. *eaksi ini menghasilkan gas Hl

dan reaksi ini dapat digunakan sebagai reaksi identifikasi alkohol. *  OH(l) 2 &l>(l) @ *  l(l) 2 &Ol6(l) 2 Hl(g)

(9)

Selain alkohol dapat bereaksi dengan ion l   pada &l

>, bisa juga dengan &l6. &erhatikan

contoh berikut.

6H6H'OH 2 &l6 @ ''H>l 2 &(OH)6

Atanol etil klorida

(b) *eaksi alkohol dengan ion 3   dan r    berlangsung dengan bantuan H

'SO9 pekat.

'H>OH(aB) 2 H3(l) pekat @ 'H>3(l) 2 H'(l) (dengan H'SO9 pekat dan pemanasan)

(#) "eaksi alkohol den$an Asam kar#oksilat (Esterifikasi)

Asterifikasi merupakan reaksi antara alkoohol dengan asam karboksilat. Semua alkohol dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk senya$a ester (alkil alkanoat) yang dikenal dengan proses esterifikasi, sedangkan eter tidak dapat bereaksi dengan asam karboksilat. *eaksi ini pertama kali dideskripsikan oleh Hermann Amil Couis :ischer dan rthur Speier (%DE>, sehingga disebut sebagai esterifikasi :ischer. 8alam reaksi ini, gugus  OH dalam asam karboksilat diganti dengan gugus O* dari alkohol. Oleh karena itu,

gugus O* dalam ester berasal dari alkohol,s edangkan *O- berasal dari asam karboksilat.

ontoh7 H6H'OH 2 H6OOH (katalis H'SO9) H6OOH'H6 2 H'O

Atanol asam etanoat etil etanoat (ester) (c) "eaksi su#stitusi radikal

lkohol dapat bereaksi dengan halogen (F') melalui reaksi susbstitusi radikal dengan

 bantuan cahaya. danya cahaya memungkinkan F' terpisah membentuk radikal bebas (F).

H6OH(l) 2 l'(g) (cahaya) @ H'lOH(l) 2 Hl(g)

*eaksi substitusi akan menggantikan gugus atom H dengan l d) *eaksi Aliminasi (eliminasi air dari alkohol atau disebut dehidrasi)

(%) lkohol dapat membentuk alkena dengan bantuan katalis H'SO9 pekat berlebih.

(10)

(') lkohol dapat bereaksi membentuk eter 

*eaksi pembentukan garam alkoksida dengan katalis logam. lkohol dapat bereaksi dengan logam aktif, seperti a dan ;, menghasilkan garam alkoksida dan gas hidrogen.

lkohol 2 a @ Garam 2 H'

'*  OH 2 'a @ '*  Oa 2 H'

Sebagai contoh, natrium bereaksi secara cepat dengan etanol menghasilkan gas hidrogen H6H'OH 2 ' a 'H6H'Oa 2 H'

Atanol atrium etoksida e) *eaksi Oksidasi

lkohol bereaksi dengan oksidator seperti ; 'r 'O , ;1nO9, dan O' dengan bantuan

katalis.

(%) Oksidasi etanol oleh O', oksidasi sempurna pada alkohol akan menghasilkan air dan gas

O', seperti yang terlihat pada persamaan di ba$ah ini 'H>OH(l) 2 6O'(g) @ 'O'(g) 2 6H'O(l)

(a) Oksidasi oleh ; 'r 'O,  ;1nO9. lkohol primer, sekunder dan tersier memberikan reaksi

 berbeda terhadap oksidator seperti ; 'r 'O,  ;1nO9, dan O'. 8engan bantuan katalis,

atom O dari oksidator akan menyerang atom H yang terikat pada atom  yang mengandung gugus OH (atom  karbinol).

 Alkohol rimer  mudah teroksidasi membentuk aldehida, yang akan teroksidasi dengan cepat membentuk asam karboksilat.

H6H'OH @ H6HO @ H6OOH

Atanol Atanal asam etanoat (asam cuka)  Alkohol sekunder  mudah teroksidasi membentuk alkanon (keton)

 Alkohol tersier  tidak mudah teroksidasi karena tidak memiliki atom H yang terikat pada atom  karbinol atau atom tidak ada atom H yang tertikat pada gugus -OH

(11)

 (tidak dapat dioksidasi)

(f) Fermentasi alkohol

:ermentasi alkohol adalah reaksi perubahan gula menjadi alkohol dengan bantuan miikroorganisme atau en"im tertentu. *eaksi fermentasi secara umum dapat ditunjukan sebagai berikut.

H%'O @ ''H>OH 2 'O'

Glukosa etanol

1inuman beralkohol pertama kali dibuat melalui fermentasi buah anggur. Hal tersebut dilakukan oleh negara  negara Aropa. Senya$a alkohol yang terdapat dalam minuman hasil fermentasi anggur terutama etanol. ahan baku pembuatan etanol adalah glukosa. Ann"im untuk mengubah glukosa menjadi etanol yaitu en"im "imase yang diproduksi oleh ragi. Glukosa dapaat diperoleh dari tetes tebu atau amilum. 5etes tebu adalah cairan gula tebu yang tidak berbentuk kristal. 5etes tebu banyak mengandung sukrosa. Sukrosa dapat dihidrolisis menghasilkan glukosa (H%'O). milum adalah

 polimer dari glukosa. milum banyak terdapat pada akar, biji, dan umbi tumbuhan. 1isalnya ubi jalar, kentang dan singkong. 5anaman jagung juga mengandung amilum. $) Per#edaan Struktur Fun$sional Alkohol dan Eter

8alam lkohol oksigen gugus-OH terikat dengan ikatan sigma ( σ) pada satu

karbon sp6 (sp6-OH), sedangkan eter gugus O diikat oleh dua gugus karbaon sp6 (sp6

-O-sp6). Gambar  di ba$ah ini menggambarkan aspek struktural metanol dan

(12)

TUGAS A

arilah konsep-konsep kunci dari bacaan di atas kemudian susunlah peta konsepnya dengan langkah-langkah

%. 3dentifikasi konsep-konsep kunci

'. nalisis konsep-konsep kunci secara hirarkhi dengan meletakannya pada matrik kolom hirarkhi konsep

Tin$kat konse* konse*

4tama Superordinat Ordinat subordinat Subsubordinat?spesifik? contoh

6. Susunlah peta konsepnya

9. Hubungkan dengan menggunakan kata-kata yang logis agar hubungan antar konsep memiliki makna

(13)

+. ETE"  

Ater merupakan senya$a organic yang mengndung oksigen dengan hibridisasi sp6 dengan rumus umum yaitu *-O-* (* merupakan gugus alkil). Sen ya$a eter tidak hanya terjadi pada rantai lurus (alifatis) yang terbuka tetapi terjadi pada senya$a yang berbentuk rantai yang tertutup (siklis). Apoksida merupakan senya$a yang mengandung cincin eter yang

 beranggotakan tiga atom yaitu , H, dan O. Apoksida merupakan senya$a yang lebih reaktif dibandingkan dengan eter yang lain yang disebabkan oleh ukuran cincinnya yang kecil. Sistem cincin dengan satuan yang terulang dari O-H'-H'- disebut makhota (crown). Senya$a ini

merupakan reagensia yang berharga yang dapat digunakan untuk membantu melarutkan garam garam anorganik dalam pelarut organic. eberapa senya$a eter dalam bentuk siklis dapat dilihat  pada gambar  di ba$ah ini.

Gambar . eberapa senya$a eter siklis 1. Penamaan Eter

Ater dalam system 34& disebut alkoksialkana. &enamaan dengan member nama alkoksi  pada gugus alkil terkecil (yang terikat pada atom oksigen (-O*) dan nama alkana pada gugus

(14)

4ntuk eter yang lebih komplek penamaannya tetap menggunakan a$al jumlah alkoksi yang diikat pada system hidrokarbon, misalnya di untuk ' gugus alkoksi, tri untuk 6 gugus alkoksi, dan tetra untuk 9 gugus alkoksi.

,AT-&A A

(15)

5abel 9. 5atanama dari senya$a Ater baik nama tri0ial maupun 34&

2. Sifat'sifat fisika Eter

Sifat-sifat fisika yang akan dibahas pada senya$ eter meliputi titik didih dan kelarutan eter 

a. Titik didih

Senya$a eter memiliki titik didih (boiling points) yang hamper sama dengan senya$a hidroharbon jika gugus atom oksigen menggantikan gugus H'. 5itik didih dari senya$a eter

dan senya$a hidrokabon dapat dilihat pada gambar di ba$ah ini.

(16)

 amun demikian titik didih senya$a eter lebih kecil dari pada alkohol yang memiliki masa molekul relati0e yang sama. Hal ini disebabkan eter tidak dapat membentuk ikatan hydrogen, disebabkan eter tidak mempunyai hydrogen yang terikat pada oksigen.

#. Kelarutan

;elarutan eter dalam air hamper sama dengan alkohol, karena eter akan membentuk  ikatan hidrogen dengan air.

*  O  * ikatan hidrogen

 H  O  H

5abel >. sifat fisik eter dan epoksida

 ama *umus 5d. ;erapatan (g?ml)

&ada '

;elarutan 8alam air  8imetil eter H6OH6 -'9 Gas Carut

8ietil eter H6H'OH'H6 69, ,% D gr?% ml

Apoksida O H' H' %6,> ,DD (%o) Carut tetrahidrofuran H' H'  H' H' O  ,DE Carut metiloksirana H6  H'  H' O 69,6 ,D (o) larus

Alektron non-bonding pada alkil eter bersifat basa sangat lemah. 3katan atom hydrogen yang lemah akan terjadi bila bertemu dengan air sehingga eter mudah larut dalam air. Oksigen pada eter akan bila berada di dalam senya$a yang memiliki keasaman yang sangat kuat ( strong acids), seperti yang terlihat pada gambar D di ba$ah ini.

(17)

3. "eaksi Su#stitusi Eter

Ater merupakan senya$a yang sanat tidak reaktif dan berprilaku seperti alkena daripada senya$a yang mengndung gugus fungsional. Ater bila direaksi dengan asam kuat pada kondisi  panas maka akan terjadi reaksi substitusi. 1isalnya suatu asam H3 atau Hr dipanaskan

kemudian direaksikan dengan eter, maka akan menghasillkan alkohol dan alkil halida. amun dalam hal ini alkohol akan berreaksi lanjut dengan H3 atau Hr untuk menghasilkan alkil iodide atau alkil bromide.

H6H'OH'H6 2 Hr (kalor) H6H'r 2 H6H'OH

dietil eter romoetana etanol

2 Hr  H6H'r 

Suatu substitusi epoksida dengan menggunakan reagen Grignard yang mengandung atom karbon bermuatan negatif akan mampu menyerangkan cincin epoksida akan menghasilkan  produk garam 1g suatu alkohol kemudian akan menghasilkan alkohol setela dihidrolisis.

O O- 21gr 

H6(H')61gr 2 H'  H'  H6(H')6H'H'

H'O, H2  H6(H')6H'H'OH

4. Sintesis Eter

a. Sintesis dietileter 

8i dalam kondisi yang tepat reaksi antara H'SO9 (asam sulfat) dengan

H6H'OH (etanol) akan menghasilkan dietileter melalui etil hydrogen sulfat sebagai "at

antara

H6H'OH 2 H'SO9  H6H'OSO6H 2 H6H'OH H6H'OH'H6

 b. Sintesis Iiliamson

Sintesis Iiliamson merupakan prosedur sintesis eter yang paling sering dilakukan di laboratorium. Sintesis ini mengikuti mekanisme S' antara alkil halide dengan suatu alkosida atau fenoksida. *endemen terbaik akan diperoleh bila alkil halide itu berupa gugus metil atau alkil halide primer, karena bila digunakan alkil halide skunder atau

(18)

H6O 2 H6H'H'-l  H6OH'H'H6 2 l (S')

3on metoksida %-kloropropona metil propil eter 

H6H'H'O- 2 H6l H6OH'H'H6 2 l- (S')

3on propoksida klorometana metil propil eter  /. Eter 0ahkota

Ater mahkota merupakan eter siklik yang strukturnya terdiri dari satuan OH'H'- yang

 berulang, gugus tersebut merupakan turunan dari %,'-etadiol. Sen ya$a ini diberi nama sebagai #-cro$n-y. dimana # merupakan jumlah atom total dalam cincin, sedangkan y adalah banyaknya atom oksigen dalam cincin. Sebagai contoh perhatikan gambar  di ba$ah ini.

Gambar . 1erupakan gambaran struktur molekul dari %D-cro$n-

&ada contoh gambar  di atas tampak bah$a jumlah atom total yang terdapat di dalam cincin sebanyak %D atom (#) dan  atom oksigen (y).

TAS B

acalah bahan ajar eter di atas, carilah konsep-konsep kuncinya, kemudian susunlah peta konsepnya berbentuk hirarki. Cakukan seperti tugas  di atas

(19)

8:5* &4S5;

%. linger, orman C., 1ichael &. a0a., 8on  8e <ongh., arl *  

<honson. . %EE, Organic Chemistry, second Adition, 4nited State merica, Iorth &ublishers. 3nc

'. arey, :.. ('). Organic Chemistry! 9rd Ad. e$ /ork7

1cGra$-Hill ompanies, 3nc.

6. :essenden, *.<. dan :essenden, <.S. (%EED).  "imia Organik . <ilid %. &enerjemah H &udjaatmaka. <akarta7 Arlangga

9. :essenden, *.<. dan :essenden, <.S. (%EED).  "imia Organik . <ilid '. &enerjemah H &udjaatmaka. <akarta7 Arlangga

>. Hart, H., raine, C.A. J Hart, 8.<. ('6).  "imia Organik! Suatu "uliah Singkat . Adisi ke F3. &enerjemah7 chmadi, S.S., <akarta7 Arlangga.

. Solomon, 5.I.G. J :ryhle, .. ('%%). Organic Chemistry! e$

Gambar

Gambar 9. 3katan hidrogen dalam alkohol
Gambar D. Oksigen pada Ater akan terprotonkan bila bereaksi dengan asam kuat

Referensi

Dokumen terkait

Sudut Personal control, kasus pemasungan yang terjadi dapat disimpulkan bahwa para pelaku pemasungan terhadap penderita gangguan jiwa yang merupakan keluarganya

Oleh karena perlakuan mikoriza dilakukan lebih awal dari perlakuan lainnya yaitu saat pembibitan, tanaman sementara dicabut kemudian tanah dicampur dengan EDTA

ditentukan berdasarkan peredaran bruto dari usaha seluruhnya termasuk dari usaha cabang, tidak termasuk peredaran bruto dari berikut ini : jasa sehubungan dengan pekerjaan

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Tahapan pelaksanaan pemungutan pajak kendaraan bermotor di kantor Dispenda Provinsi Sulawesi Selatan, 2)

Pada penelitian ini diperoleh hasil korelasi berganda (simultan) nilai koefisien korelasi sebesar 0,841 dan nilai probabilitas (Sig.F change) = 0,000 &lt; 0,05, maka

Kesimpulan yang diperoleh, yaitu pertama konstruksi instrumen tes masih perlu perbaikan terutama yang berkaitan dengan aspek-aspek yang ada pada Problem Solving Skill.

Osong digolongkan sebagai salah satu %enis (sastra tutur) serta sudah dikenal etnis Bugis dan $akassar se%ak %aman kera%aan, bahkan berdirinya suatu kera%aan umumnya diawali