PERILAKU SEMUT DALAM MENCARI SUMBER MAKANAN
PERILAKU SEMUT DALAM MENCARI SUMBER MAKANAN
Oleh : Oleh :
Imelda B1J013xxx Imelda B1J013xxx IIbbnnl l !!aa""aa## BB11JJ001133xxxxxx An
Ana$a$#a#a$%$%a Sa S%n%n#a#an&n&'a 'a E(E( B1B1J0J013131)1))) K
Keell&&mm**&&++ : : ,,
LAPORAN PRAKTIKUM
.
KEMENTERIAN RISET/ TEKNOLO-I DAN PENDIDIKAN TIN--I UNIERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
AKULTAS BIOLO-I PUR2OKERTO
014
I( PENDA!ULUAN
A( La#a' Bela+an5
Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka !arumingkeng, 2001". #oloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan. Semut adalah makhluk hidup dengan populasi terpadat di dunia. $erbandingannya, untuk setiap %00 juta semut yang mun&ul ke dunia ini, hanya terdapat '0 kelahiran manusia. Semut terbagi atas beberapa jenis diantaranya( semut rangrang, semut api, semut hitam, semut putih,
semut beludru, dan sebagainya )orror et al., 1**2".
Feromon memainkan peran penting dalam komunikasi serangga. Semut menggunakan +eromon sebagai penjejak untuk menunjukkan jalan menuju sumber makanan. Semut pen&ari pergi ke sumber makana ahya, 200'". Sesaat setelah makanan tersebut ditemukan, lalu semut-semut tersebut akan memanggil semut lain dengan &airan +eromon yang disekresikan dalam kelenjar-kelenjar mereka. Saat kerumunan di sekitar makanan membesar, sekresi +eromon ini membatasi pekerja. Jika makanan sangat ke&il atau jauh, pen&ari menyesuaikan jumlah semut yang men&oba men&apai makanan dengan mengeluarkan isyarat. Jika makanan besar, semut men&oba lebih giat untuk meninggalkan lebih banyak jejak, sehingga lebih banyak semut dari sarang yang membantu para pemburu. pa pun yang terjadi, tak pernah ada masalah dalam konsumsi makanan dan pemindahannya ke sarang, karena
Se&ara alamiah koloni semut mampu menemukan rute terpendek dalam perjalanan dari sarang ke tempat-tempat sumber makanan. #oloni semut dapat menemukan rute terpendek antara sarang dan sumber makanan berdasarkan jejak kaki yang mengandung pheromone pada lintasan yang telah dilalui. Semakin banyak semut yang melalui suatu lintasan, maka semakin jelas bekas jejak kakinya. Hal ini menyebabkan lintasan yang dilalui semut dalam jumlah sedikit, semakin lama semakin berkurang kepadatan semut yang melewatinya, atau bahkan tidak dilewati sama sekali. Sebaliknya lintasan yang dilalui semut dalam jumlah banyak, semakin lama semakin bertambah kepadatan semut yang melewatinya, atau bahkan semua semut melalui lintasan tersebut estari Sari, 201".
B( T6an
!ujuan dari praktikum kali ini ialah mengetahui akti3itas semut dalam memperoleh makanan dan mendeskripsikan perilakunya.
II( MATERI DAN METODE
A( Ma#e'%
lat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah penggaris, kamera, dan alat tulis.
)ahan-bahan yang digunakan adalah semut tanah, sumber makan berupa bolu pandan , biskuit, nasi, gula merah, dan gula pasir.
B( Me#&de
4etode yang digunakan dalam praktikum kali ini ialah sebagai berikut5 1. lat dan bahan disiapkan.
2. 4akanan diletakan di atas tanah sebagai sumber makanan semut. . 6aktu pertama kali memberi makan di&atat
'. 7ilakukan pengamatan berupa jumlah dan jenis semut yang datang dan membawa makanan.
8. 7ilakukan pengamatan terhadap jalur makan semut dari sumber makanan hingga ke sarang.
9. $engamatan dilakukan selama 1 jam dengan estimasi lima menit 8" sekali. %. Semua hasil dan rute pen&arian makanan semut di&atat.
DAPUS DARI AKU
)orror. 1**2. Pengenalan Pelajaran Serangga, edisi :;. ogyakarta5 <ajah 4ada =ni3ersity $ress.
estari, H.$. >.?. Sari. 201. $enerapan lgoritma #oloni Semut untuk @ptimisasi ?ute 7istribusi $engangkutan Sampah di #ota ogyakarta. Jurnal Sains Dasar , 2 1", pp 1-1*.
$urnomo, 4. ?. . 2002. Hibridasi lgoritma semut dengan lgoritma $en&arian okal $ada #asus $enjadwalan Flow Shop. Makalah pada Seminar Nasional BKSTI III . Surakarta.
!arumingkeng, ?udy. 2001. Serangga dan Lingkungan dalam: http5AAwww.nysaes.&ornell.eduAentAbio&ontrolAin+oAprimer.html( 7iakses tanggal 2 4ei 2019.
ahya, H. 200'. Keajaiban Pada Semut Memahami !ikmah Dari Kehidupan Semut . )andung5 $! Syamil Bipta 4edia.
II( !ASIL DAN PEMBA!ASAN
L&+a$% : L&b% bela+an5 a+l#a$ B%&l&5% Smbe' ma+anan : -la *a$%'
2a+# a7al *eneba'an ma+anan : 08(00 2IB
2a'na dan +'an $em# "an5 da#%n5 : !%#am/ +'an mm
Tabel (1 !a$%l *en5ama#an a+#%9%#a$ $em# den5an *embe'%an 5la *a$%'( Jam
*en5ama#an
A+#%9%#a$ $em#
Jmlah $em# +e $mbe'
ma+anan Ke#e'an5an da#an5 memba7a 08(00 Men5e'mn% ) 08(0, Men5e'mn% ; 08(10 Men5e'mn% )1 08(1, Men5e'mn% 1) 08(0 Men5e'mn% 144 08(, Men5e'mn% dan memba7a 18; 3 08(30 Men5e'mn% dan memba7a 1,3 4 08(3, Men5e'mn% dan memba7a 1)< , 08()0 Men5e'mn% dan memba7a 1,< ) 08(), Men5e'mn% 14 08(,0 Men5e'mn% dan memba7a 1, 8 08(,, Men5e'mn% dan memba7a 1;3 , 0;(00 Men5e'mn% dan memba7a 134 )
L&+a$% : L&b% bela+an5 a+l#a$ B%&l&5% Smbe' ma+anan : -la me'ah>5la 6a7a
2a+# a7al *eneba'an ma+anan : 08(00 2IB
2a'na dan +'an $em# "an5 da#%n5 : !%#am/ +'an 1 ?m
Tabel ( !a$%l *en5ama#an a+#%9%#a$ $em# den5an *embe'%an 5la 6a7a( Jam
*en5ama#an
A+#%9%#a$ $em#
Jmlah $em# +e $mbe'
ma+anan Ke#e'an5an da#an5 memba7a 08(00 Da#an5 08(0, Men5e'mn% 1 08(10 Men5e'mn% 08(1, Men5e'mn% 1 08(0 Mn5e'mn% dan memba7a 1 08(, Memba7a 08(30 Men5e'mn% dan memba7a 1 08(3, Memba7a 08()0 08(), Men5e'mn% 1 1 08(,0 Men5e'mn% 08(,, Memba7a 1 1 0;(00 Memba7a
L&+a$% : L&b% bela+an5 a+l#a$ B%&l&5% Smbe' ma+anan : Na$%
2a+# a7al *eneba'an ma+anan : 08(00 2IB
2a'na dan +'an $em# "an5 da#%n5 : !%#am/ +'an 1 ?m Tabel (3 !a$%l *en5ama#an a+#%9%#a$ $em# den5an *embe'%an na$%(
Jam *en5ama#an
A+#%9%#a$ $em#
Jmlah $em# +e $mbe'
ma+anan Ke#e'an5an Da#an5 memba7a 08(00 Memba7a dan men5e'mn% 3 08(0, 08(10 08(1, 08(0 Men5e'mn% 08(, Men5e'mn% 1 08(30 Men5e'mn% 1 08(3, Men5e'mn% 08()0 08(), Men5e'mn% 1 08(,0 08(,, 0;(00
P&la *e'5e'a+an a+#%=%#a$ $em# +e $mbe' ma+anan be'*a na$% +
Ke#e'an5an:
@ $a'an5 $em# @ $mbe' ma+anan
L&+a$% : L&b% bela+an5 a+l#a$ B%&l&5% Smbe' ma+anan : B%$+%#
2a+# a7al *eneba'an ma+anan : 08(00 2IB
2a'na dan +'an $em# "an5 da#%n5 : Me'ah/ +'an 1 mm !%#am/ +'an 1 ?m
Tabel () !a$%l *en5ama#an a+#%9%#a$ $em# den5an *embe'%an b%$+%#( Jam
*en5ama#an
A+#%9%#a$ $em#
Jmlah $em# +e $mbe'
ma+anan Ke#e'an5an da#an5 memba7a 08(00 08(0, Men5e'mn% dan memba7a ) 08(10 Men5e'mn% dan memba7a 08(1, Men5e'mn% dan memba7a , ) 08(0 Men5e'mn% dan memba7a ) 3 08(, Men5e'mn% dan memba7a 8 ) 08(30 Men5e'mn% dan memba7a 08(3, Men5e'mn% dan memba7a ) 08()0 Men5e'mn% dan memba7a 8 4 08(), Men5e'mn% dan memba7a 08(,0 Men5e'mn% dan memba7a 3 3 08(,, Men5e'mn% dan memba7a 4 ) 0;(00 Men5e'mn% dan memba7a ) )
Ke#e'an5an:
@ $a'an5 $em# @ $mbe' ma+anan
@ '#e $em# +e?%l me'ah @ '#e $em# h%#am be$a'
L&+a$% : L&b% bela+an5 a+l#a$ B%&l&5% Smbe' ma+anan : Ke
2a+# a7al *eneba'an ma+anan : 08(00 2IB
2a'na dan +'an $em# "an5 da#%n5 : +e?&+la#an/ +'an 1 mm
Tabel (, !a$%l *en5ama#an a+#%9%#a$ $em# den5an *embe'%an b&l *andan( Jam
*en5ama#an
A+#%9%#a$ $em#
Jmlah $em# +e $mbe'
ma+anan Ke#e'an5an da#an5 memba7a 08(00 Memba7a 1 1 08(0, Men5e'm n% dan memba7a ) 3 08(10 Memba7a 3 3 08(1, Memba7a 08(0 Memba7a ) ) 08(, Memba7a ) ) 08(30 Memba7a 3 3 08(3, Memba7a , , 08()0 Memba7a , , 08(), Memba7a ) ) 08(,0 Men5e'm n% dan memba7a , ) 08(,, Men5e'm n% dan memba7a 4 , 0;(00 Memba7a , 4