• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesalahan Tatabahasa Pada Teks Recount Mahasiswa Semester VII Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Asahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Kesalahan Tatabahasa Pada Teks Recount Mahasiswa Semester VII Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Asahan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Kesalahan Tatabahasa Pada Teks Recount Mahasiswa Semester

VII Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Asahan

Lis Supiatman, Putri Lidiana Permata Sari, Yen Aryni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UNA, Kisaran Sumatera Utara nisafira202@yahoo.com, permatasari474@yahoo.com, eni_minie19@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa jenis kesalahan dan mendeskripsikan kesalahan yang paling banyak dibuat oleh mahasiswa dalam menulis teks recount. Adapun target luaran dalam penelitian ini adalah publikasi hasil penelitian pada jurnal ilmiah ber-ISSN UNA dan dijadikan sebagai buku ajar pada mata kuliah writing IV. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Asahan. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VII prodi bahasa Inggris Universitas Asahan sebanyak 30 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Pebruari 2017 hingga Nopember 2017. Metodologi penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa hasil tulisan mahasiswa dalam bentuk teks recount. Teknik pengumpulan data meliputi pengumpulan data, menganalisis data, menghitung data dengan menggunakan rumus statistik sederhana. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa mahasiswa banyak melakukan kesalahan dalam menggunakan bentuk tatabahasa (misinformastion) dengan frekuensi kesalahan sebanyak 220 kesalahan (77,19 %), yang kedua omission dengan total kesalahan 47 (16.49 %). Yang ketiga misordering dengan total kesalahan 18 (6.32 %). Kesalahan tersebut terjadi karena mahasiswa masih terpengaruh dengan bahasa ibu sehingga mereka masih menyamakan pola dan aturan bahasa tersebut dengan bahasa Inggris. Selain itu banyak mahasiswa yang masih memiliki kemampuan yang kurang dalam tatabahasa yang dapat dikarenakan pembelajaran yang belum optimal.

Kata kunci: analisis kesalahan, teks recount

PENDAHULUAN

Menulis adalah salah satu keterampilan bahasa Inggris yang harus dikuasai oleh mahasiswa di Universitas, khususnya mahasiswa prodi pendidikan bahasa Inggris Universitas Asahan. Nurjamal, dkk (2013:4) menyatakan bahwa menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks. Oleh karena itu, mengombinasikan dan menganalisis setiap unsur kebahasaan dalam sebuah karangan merupakan suatu keharusan bagi penulis. Dari sinilah akan terlihat sejauh mana pengetahuan yang dimiliki penulis dalam menciptakan sebuah

(2)

karangan yang efektif. Kosakata dan kalimat yang digunakan dalam kegiatan menulis harus jelas agar mudah dipahami oleh pembaca. Disamping itu, jalan pikiran dan perasaan penulis sangat menentukan arah penulisan sebuah karya tulis atau karangan yang berkualitas. Dengan kata lain, hasil sebuah karangan yang berkualitas umumnya ditunjang oleh keterampilan kebahasaan yang dimiliki seorang penulis.

Mahasiswa mengungkapkan perasaan dan ide ke dalam sebuah kata, kata menjadi frase, kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, dan paragraf menjadi sebuah teks. Tentu saja mereka harus memahami tata bahasa yang baik. Memahami tata bahasa sangat penting di dalam menulis karena melalui pemahamam tata bahasa yang baik mereka dapat menyusun kalimat, paragraf, dan sebuah teks dengan tata bahasa yang tepat sehingga mereka dapat menyampaikan pesan mereka dengan jelas dan apa yang ditulis dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca.

Namun, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis ketika mengajar teks Recount pada mata kuliah writing di semester V, pada umumnya mahasiswa mengalami banyak kesalahan dalam menggunakan tata bahasa. Mereka tidak memahami tata bahasa dengan baik. Sebagai akibatnya, mereka membuat kesalahan tata bahasa ketika disuruh menulis sebuah teks Recount. Salah satu contoh kesalahan yang mereka buat adalah tenses, seperti Last week I visit my grandma in Jakarta. It should be Last week I visited my grandma. Selain itu sebagian mereka salah memilih kata ganti baik itu yang subjek maupun yang objek. Oleh karena itu, analisis kesalahan baik dilakukan karena memiliki peran penting untuk mengungkapkan jenis kesalahan serta penyebabnya sehingga mereka dapat belajar dari kesalahan mereka dalam menulis. Dengan demikian, mereka tidak akan membuat kesalahan secara berulang-ulang. Lagi pula, setelah mereka tamat dari kampus, mereka akan menjadi seorang guru bahasa Inggris yang mana mereka juga akan mengajar teks Recount karena berdasarkan kurikulum materi teks Recount dipelajari. Bagi dosen, ini bisa menjadi evaluasi untuk pengajaran mereka karena cara pengajaran mereka juga dapat mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam menulis. Jadi, mereka juga dapat mengukur kemampuan mengajar mereka apakah sudah berhasil atau harus diperbaiki.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Metode ini bertujuan untuk menganalisis beberapa masalah atau kasus yang terjadi saat ini. Pertama, penelitian ini fokus pada masalah. Kemudian, mengumpulkan data dari mahasiswa di semester VII program studi pendidikan Bahasa Inggris Universitas Asahan sebagai ujian esai dan menganalisis mereka

(3)

melalui pengelompokkan kesalahan mereka dalam membuat teks recount. Selain itu, penelitian ini menafsirkan data tentang apa jenis kesalahan yang sebagian besar mahasiswa dibuat dengan membuat persentase. Langkah terakhir, penelitian ini menyimpulkan hasil dari penelitian.

2.1 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, instrumen adalah peneliti itu sendiri. Instrumen penelitian ini adalah tes tertulis yang akan dilakukan di kelas. Tes tertulis akan digunakan untuk mengumpulkan data untuk menganalisis kesalahan mahasiswa dalam menulis teks Recount, menghitung total kesalahan, dan membuat persentase kesalahan.

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Sugiyono (2012:240), menyatakan dokumentasi adalah catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang akan diberikan kepada mahasiswa. Para mahasiswa harus menulis teks Recount tentang pengalaman mahasiswa dalam mempelajari bahasa Inggris di sekolah. Ada beberapa langkah dalam mengumpulkan data, yaitu:

Gambar 2.2 Skema Pengumpulan Data

Setelah mengumpulkan data, penelitian ini akan menggunakan teknik analisis deskriptif (persentase). Persentase berasal dari frekuensi atau informasi dan membagi dengan jumlah kasus. Rumusnya adalah :

MAHASISWA

MENGHITUNG DAN MEMPERSENKAN MENGANALISIS KESALAHAN MAHASISWA

(4)

P = F / N x 100 % P = Persentase

F = Frekuensi jawaban yang salah N = Jumlah sampel

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 1.1 Rekapitulasi Kesalahan Mahasiswa dalam Menulis Teks Recount

No Inisial Mahasiswa

Kesalahan

Total Omission Misinformation Misordering

1 SS 1 9 2 12 2 DP 2 15 1 18 3 DEA - 11 - 11 4 SI - 7 - 7 5 NA - 5 - 5 6 HPS - 5 - 5 7 FAS 2 10 1 13 8 SH 1 11 2 14 9 WWA 1 18 - 19 10 FS 1 2 - 3 11 NMS 1 9 - 10 12 HP 2 6 - 8 13 TR - 5 - 5 14 RAS 2 7 2 11 15 HUL 3 7 - 10 16 SA - 7 - 7 17 RKBT 3 12 1 16 18 IS 15 17 3 35 19 KBS 1 4 1 6 20 RN - 10 1 11 21 NF 1 5 - 6 22 NH 1 9 1 11 23 MBB - 2 - 2 24 DP 5 6 - 11 25 DT - 3 - 3 26 DI 2 5 - 7 27 RA - 3 - 3 28 DDP - 2 - 2 29 A 2 3 2 7 30 ENS 1 5 1 7 Total 47 220 18 285

Berdasarkan tabel rekapitulasi di atas, peneliti menganalisa kesalahan mahasiswa dalam menulis teks recount sebagai berikut:

(5)

Banyak mahasiswa yang menghilangkan suatu kata atau unsur gramatikal yang dibutuhkan dalam suatu ungkapan yang berhubungan dengan tata bahasa. Berkenaan dengan hal tersebut peneliti menemukan beberapa kesalahan sebagai berikut:

a. Kesalahan Penghilangan to be

Seperti yang dibuat oleh mahasiswa nomor 2 because the teacher killer. Dari kalimat tersebut ada to be yang dihilangkan yaitu was. Kalimat tersebut seharusnya menjadi the teacher was killer. Kemudian kalimat yang dibuat mahasiswa nomor 8 the best teacher is a teacher who able to speak English. To be is seharusnya ada sebelum kata able sehingga menjadi the best teacher is a teacher who is able to speak English. Kesalahan ini terjadi karena mahasiswa masih terpengaruh dengan bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia tidak mengenal adanya to be. Mereka menterjemahkannya ke dalam bahasa Inggris secara langsung tanpa mempertimbangkan pemakaian to be sebagain auxiliary verb.

b. Kesalahan Penghilangan Preposition

Ada mahasiwa yang menghilangkan preposition di dalam kalimat. Itu terjadi dikarenakan memang mahasiswa kurang paham akan pemakaian preposition dalam kalimat sehingga ketika menterjemahkannya ke dalam bahasa Inggris preposition tersebut tidak dimasukkan di dalamnya. Seperti kalimat yang di tulis oleh mahasiwa nomor 1 there is one thing my experience. Kalimat tersebut seharusnya menjadi there is one thing in my experience. Preposition in tersebut menyatakan posisi dimana satu hal tersebut ada.

c. Kesalahan Penghilangan Genetive Possessive (apostrof ‘)

Kesalahan penghilangan Genetive Possessive juga terjadi ketika mereka menyatakan kepemilikan. Dalam bahasa Indonesia tidak ada mengenal pemakaian aposrof ‘ untuk menyatakan kepunyaan sehingga ketika mereka mengubahnya ke dalam bahasa Inggris apostrof ‘ tidak dicantumkan. Kesalahan tersebut dapat dilihat di kalimat yang dibuat oleh mahasiswa nomor 7 the teacher science conveyed by the teacher will not be observeb. Seharusnya teacher’s science karena kata science itu miliknya teacher.

d. Kesalahan Penghilangan Artikel the

Mahasiswa kurang paham menggunakan artikel the dalam kalimat. Ketika menterjemahkan ke dalam bahasa Inggris mereka pun lupa meletakkan theuntuk menyatakan sesuatu yang sudah tertentu. Seperti kalimat yang dibuat oleh mahasiswa nomor 14 I have not understood about narrative text but after teacher English explain. Seharusnya sebelum kata teacher harus ada artikel the yang mendahuluinya karena teacher tersebut sudah tetentu. B. Kesalahan Penggunaan Bentuk (Misinformation)

(6)

Dalam hal ini banyak mahasiswa yang menggunakan bentuk gramatikal yang tidak tepat. Kesalahan-kesalahan penggunaan bentuk yang ditemukan adalah sebagai berikut: a. Kesalahan Penggunaan Bentuk Possessive Adjective

Mahasiswa masih belum bisa membedakan kepunyaan. Mahasiswa lupa menentukan kata ganti yang tepat untuk subjek tertentu. Seperti dalam kalimat yang ditulis oleh mahasiswa nomor 14 I met my new teacher and friend met an English teacher. His English teacher is fun and kind and I really like Englsih lessons. Kepunyaan his seharusnya diganti dengan my karena yang memiliki guru bahasa Inggris tersebut adalah subjek I bukan He. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mahasiswa dalam memahami penggunaan kepunyaan dalaam bahasa Inggris.

b. Kesalahan Penggunaan To Be

Banyak sekali kesalahan yang dibuat oleh mahasiswa ketika mereka menggunakan to be dalam kalimat. Mereka belum bisa membedakan to be untuk kejadian sekarang dan masa lampau. Dalam teks recount to be yang digunakan adalah dalam bentuk masa lampau. Namun mereka masih saja keliru menggunakannya. Seperti yang dibuat oleh mahasiswa nomor 2 that morning is the first day i go to school. Seharusnya kalimat tersebut menjadi that morning was the first day i go to school. Sama halnya yang dibuat oleh mahasiswa nomor 4 we are very happy at that time. To be are seharusnya diganti menjadi were sehingga menjadi we were very happy at that time.

c. Kesalahan Penggunaan Verb

Seperti yang dikemukakan sebelumnya, dalam menulis teks recount kata kerja yang digunakan adalah kata kerja ke dua. Namun banak mahasiswa yang masih menggunakan kata kerja pertama. Ini terjadi karena mahasiswa masih terpengaruh dengan bahasa ibu. Dalam bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan kata kerja sehingga ketika mereka menterjemahkan ke dalam bahasa Inggris mereka tidak mempertimbangkan bentuk kata kerja yang tepat. I have an English teacher whose teaching is so boring dan I was asked to come to the front of the class and do the work. Seharusnya kedua kalimat tersebut menjadi I had an English teacher whose teaching is so boring dan I was asked to come to the front of the class and did the work.

d. Kesalahan dalam penggunaan Bentuk Subjek

Bahasa ibu sangat mempengaruhi mahasiswa ketika menulis teks recount. Mahasiswa masih salah menggunakan subjek di dalam kalimat. Mereka tidak bisa membedakan subjek dan objek karena dalam bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk kata ganti perorangan.

(7)

Seperti yang dibuat oleh mahasiswa nomor 9 so I really admired her and her is my inspiration. Seharusnya kalimat tersebut menjadi so I really admired her and She is my inspiration.

e. Kesalahan Penggunaan Bentuk Adjective

Mahasiswa masih belum bisa membedakan yang mana kata kerja, kata benda, kata sifat, dan kata keterangan sehingga mereka salah menggunakan kata tersebut sesuai dengan fungsinya masing-masing. Contohnya seperti kalimat yang dibuat oleh mahasiswa nomor 9 I am very respect. Sebenarnya itu seharusnya menjadi I am very respectful.

f. Kesalahan Penggunaan Bentuk Penanda Jamak

Mahasiswa masih terpengaruh dengan bahasa ibu. Di dalam bahasa Indonesia tidak mengenal pemakaian singular dan plural. Contohnya dapat dilihat di kalimat yang dibuat oleh mahasiwa nomor 11 Her names is Bella Aldana. Seharusnya kalimat tersebut menjadi her name is Bella Aldana.

C. Kesalahan Penempatan (Misordering)

Banyak mahasiswa yang salah menempatkan kata-kata dalam suatu ungkapan. Kesalahan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Kesalahan dalam Penempatan Noun Phrase

Mahasiswa langsung menterjermahkan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris tanpa memperhatikan pola kata atau kalimat sehingga mereka salah menempatkan kata-kata tersebut sesuai dengan polanya. Seperti yang ditulis oleh mahasiswa nomor 14 after teacher English. Seharusnya menjadi after English teacher. Sama halnya seperti yang dibuat oleh mahasiswa nomor 8 She gave me a bad value in the subject English. Seharusnya kalimat tersebut menjadi. She gave me a bad value in the tEnglish subject.

b. Kesalahan Penempatan Preposisi

Mahasiswa salah menempatkan preposisi untuk menghubungkan kata benda dengan kata yang lainnya. Seperti kalimat yang dibuat oleh mahasiswa nomor 1 I understand about the lesson about past tense. Seharusnya kalimat tersebut menjadi I understand the lesson about past tense. Hal itu terjadi dikarenakan mahasiswa masih kurang dalam hal memahami posisi preposisi dalam kalimat.

c. Kesalahan Penempatan Subjek

Mahasiswa melakukan kesalahan dalam menempatkan subjek di dalam kalimat tanya yang disisipkan di dalam ksebuah kalimat. Karena mereka menganggap posisi subjek dalam kalimat tanya yang disisip (embedded question) sama posisinya. Seperti kalimat yang dibuat

(8)

oleh mahasiswa nomor 14 I understand what is narrative text. Seharusnya kalimat tersebut menjadi I understand what narrative text is.

Di bagian ini, peneliti menginterpretasikan kesalahan-kesalahan yang mahasiswa buat sebagai berikut:

Table 1.2 Persentase Kesalahan Mahasiswa dalam Menulis Teks Recount

No Kesalahan Frekuensi Persentase

1 Omission 47 16.49 %

2 Misinformation 220 77.19 %

3 Misordering 18 6.32 %

Total N = 285

Setelah menganalisa data, peneliti meninterpretasikan kesalahan yang mahasiswa buat. Berdasarkan data di dalam tabel dapat dilihat jumlah keseluruhan setiap kesalahan dan juga kesalahan yang paling banyak dibuat oleh mahasiswa. Frekuensi kesalahan tertinggi adalah misinformation dengan kesalahan sebanyak 220 kesalahan (77,19 %). Yang kedua adalah kesalahan omission dengan total kesalahan 47 (16.49 %). Kemudian kesalahan yang ketiga adalah misordering dengan total kesalahan18 (6.32 %).

KESIMPULAN

Berdasarkan data yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan bahwasanya mahasiswa banyak melakukan kesalahan dalam menggunakan bentuk tata bahasa (misinformastion) dengan frekuensi kesalahan sebanyak 220 kesalahan (77,19 %). Kemudian mahasiswa melakukan kesalahan menghilangkan bagian dari tata bahasa (omission) dengan total kesalahan 47 (16.49 %). Yang terakhir, kesalahan dalam menempatkan kata-kata dalam kalimat (misordering) dengan total kesalahan18 (6.32 %). Kesalahan tersebut terjadi karena mahasiswa masih terpengaruh dengan bahasa ibu sehingga mereka masih menyamakan pola dan aturan bahasa tersebut dengan bahasa Inggris. Selain itu banyak mahasiswa yang masih memiliki kemampuan yang kurang dalam tata bahasa yang dapat dikarenakan pembelajaran yang belum optimal.

SARAN

Setelah peneliti melakukan penelitian, ada beberapa saran yang berkenaan dengan hasil penelitian tersebut, yaitu:

1. Dosen seharusnya memberikan umpan balik kepada mahasiswa setelah mengoreksi dan menganalisa kesalahan mereka dalam menulis teks.

(9)

2. Dosen seharusnya mempersiapkan pengajaran writing baik itu materi maupun cara pengajarannya.

3. Dosen seharusnya meninjau ulang tentang pengajaran tata bahasa terutama dalam menggunakan grammatikal dengan tepat karena itu merupakan kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Baehaqi, I. 2009. A Handbook of English Grammar. Yogyakarta: Media Ilmu Djuharie, O.S. 2008. Genre Text. Bandung: Yrama Widya

Ellis,R. 1998. Second Language Acquisition.New York: Oxford University Press Gitamedia, T. 2006. Serious English for Serious Students. Surabaya:Gitamedia Press Manurung, H. 2004. Smart English Grammar for SMP-SMU. Jakarta: Great Media Nurjamal dkk, 2013. Terampil Mengarang. Bandung: Alfabeta.

Razaq, O. 2010. 21 Siasat Dosis Tinggi Melawan Toefl. Yogyakarta: Pustaka Widyatama Setyawati. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Cetakan ke-17. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 2.2 Skema Pengumpulan Data
Tabel 1.1 Rekapitulasi Kesalahan Mahasiswa dalam Menulis Teks Recount  No Inisial

Referensi

Dokumen terkait

(2004) mengemukakan bahwa teknik persemaian cendana dengan menggunakan ukuran wadah kantung plastik putih volume 600 mL (11 cm x 24,5 cm) menghasilkan pertumbuhan dan kualitas

Keterampilan prasarat memang sangat diperlukan dalam pembelajaran, Dalam hubungannya dengan pembelajaran matematika maka keterampilan prasarat yang harus dikuasai siswa umumnya

akurasi dalam mengidentfikasi informasi serta menggunakan kosakata dan tata bahasa dengan tepat dalam berbagai jenis kalimat serta teks bahasa Inggris.. POLITEKNIK

Seperti telah disebut di muka, statistik dalam prakteknya tidak bisa dile- paskan dari data yang berupa angka, baik itu dalam statistik deskriptif yang menggambarkan data,

Diketahui dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa subjek 1 memiliki sikap keterbukaan pikiran pada pasangan dengan baik, terlihat dari subjek 1 mencurahkan hati

Dokumen Rencana Operasional ini berisi misi, tujuan, sasaran, dan indikator kinerja untuk mengetahui pencapaian tujuan, sasaran strategis termasuk target-target

Koloni semut dapat menemukan rute terpendek antara sarang dan sumber makanan berdasarkan jejak kaki pada lintasan yang telah dilalui.. Semakin banyak semut yang melewati

1. Karakteristik RNN dari jenis jaringan lainnya adalah adanya loop feedback yang memungkinkan untuk menggunakan informasi dari pola sebelumnya bersama dengan input