SEDIA
SEDIA
AN OR
AN OR
AL DENGAN
AL DENGAN
KE
KE
TE
TE
RSE
RSE
DI
DI
A
A
AN
AN
HA
HA
Y
Y
A
A
TI
TI
TERKENDALI
Pendahuluan
Pendahuluan
Bila di inginkan penderita mendapatkan aksi terapeuk dlm waktu yg cukup
Bila di inginkan penderita mendapatkan aksi terapeuk dlm waktu yg cukup
lama dan dgn aksi tetap maka sebaiknya konsentrasi obat dlm darah dijaga
lama dan dgn aksi tetap maka sebaiknya konsentrasi obat dlm darah dijaga
selama mungkin berada diatas nilai ambang efekf.
selama mungkin berada diatas nilai ambang efekf.
Idealnya kadar efekf zat akf dlm darah dpt dipertahankan jika laju pecapaian
Idealnya kadar efekf zat akf dlm darah dpt dipertahankan jika laju pecapaian
zat akf dlm plasma sama dgn
SEDIAAN ORAL DENGAN
PELEPASAN TERKENDALI
Bentuk sediaan dengan pelepasan terkendali dibedakan atas waktu pelepasan, sedangkan jumlah awal zat aktif yang dilepaskan harus berkesinambungan dan tidak tergantung tempat dimana sediaan berada atau pada laju perlintasan dari lambung ke usus.
Laju perlintasan obat dari lambung ke duodenum yang sangat beragam tergantung pada pengisian atau pengosongan lambung, dan hal ini yang menyebabkan perbedaan waktu laten(transit).
Nelson mengelompokkan sediaan dengan
aksi tekendali atas ! golongan "aitu #
$% Sediaan dengan pelepasan atau aksi
dipetahankan& meupakan 'entuk sediaan
"ang mula(mula melepaskan )at akti*
dalam +umlah ,ukup untuk mendapatkan
ketesediaan ha"ati "ang dikehendaki atau
untuk
menim'ulkan
e*ek
*amakologi
se,epatn"a dan dapat men+aga akti-itasn"a
dalam .aktu "ang le'ih lama mulai dai
o'at di'eikan dalam dosis tunggal%
Sediaan dengan pelepasan dipetahankan
haus di*omula sedemikian hingga la+u
pelepasan )at akti* setelah pelepasan dosis
a.al sama dengan la+u peniadaan atau
inakti-asi )at akti*%,th%nitoglisein&Teo/lin
2. Sediaan dengan aksi "ang dipepan+ang& meupakan sediaan "ang mem'eikan ketesediaan ha"ati "ang diinginkan dengan +umlah )at akti* "ang ,ukup& atau mungkin 'ele'ih0tapi tdk 'e'aha"a1 di'andingkan dengan +umlah "ang dipelukan untuk mendapatkan aksi teapeutik "ang seupa pada pem'eian dosis tunggal% 2ontohn"a o'at golongan psikotopika dan nakotika misaln"a ,odein& heoin& mo/n dan lain(lain%
3. Sediaan dengan aksi 'eulang& meupakan sediaan sepeti pen"ediaan dosis tunggal& dan melepaskan dosis(dosis tunggal 'eikutn"a dalam .aktu tetentu setelah pem'eian o'at%0Retad1 ,th #3eniamine hidogen maleat0A-il etad1
Merah sediaan dengan aksi berulang !ingga sediaan dengan aksi diperpanjang "ijau sediaan dengan aksi dipertahankan
2ontoh sediaan lepas
tekendali
#ral nitrogliserin $%itrospan& dlm microencapsulaon'(eo)lin$*onstant +(&',erapamil"*l$Isopn-&'/arbamazepim$(egretol 0&
(ransdermal clonidin dan nitrogliserin #phtalmic pilokarpin
1arenteral IM medroyprogesteron acetat$epo pro4era&'-/ Insulin dan I, daunorubicin citrat.
Keuntungan dan Keugian Sediaan
Dengan Pelepasan Tekendali
/elebihan sediaan tersebut yang paling nyata adalah kesederhanaan pengurangan dosis dan pengurangan frekwensi pemakaian obat sehingga memudahkan penderita dan mengurangi resiko kesalahan dan kelupaan.
Kele'ihan lainn"a di'andingkan
dengan 'entuk sediaan 'iasa adalah #
1engobatan berkesinambungan' sehingga dengan demikian dapat dihindari pemakaian pada malam hari.
1emasukan obat ke dalam tubuh terjadi secara tetap dan perlahan sehingga dapat dihindari terjadinya 5puncak dan lembah6 plasmak yang dapat menggagalkan terapi.
1engurangan atau penekanan efek samping yang disebabkan oleh terjadinya pelepasan zat akf pada dosis nggi yang menyebabkan puncak plasmak yang nggi dan diiku 5lembah6 plasmak dengan efek terapek yang dak memadai.
Efektifitas
tinggi
karena
kadar
efektif
dalam
darah
bertahan
lama,
terutama
untuk
zat
aktif
dengan
t1/2
biologis
singkat(kurangdari6jam).
Obat
yang
diabsorbsi
dengan
roses
enjenuhan
(!iamin)
akan
diabsorbsi
lebih
efektif
bila
diberikan
sebagai
sediaandenganeleasanerlahandari
adaeleasan"eat
Keugiaan pem'eiaan sediaan
dengan aksi dipelama "ang tidak
dapat dia'aikan adalah #
esiko terjadinya penumpukan bila laju perniadaan lambat dan obat harus selalu bekerja selama 27 jam.
/esulitan pengeluaraan obat dengan cepat bila terjadi toksisitas gawat atau alergi.
apatnya pengulangan dan keteraturan efek farmakologi tergantung pada laju pengosongan lambung.
-ering terjadi perubahan skema pelepasan zat akf bila obat dak seluruhnya ditelan melainkan dipecah' digerus atau dikunyah dengan resiko terjadi o4er dosis' pelepasan dak pada tempatnya dan sangat berbahaya terutama bila obat sangat akf dan selanjutnya terjadi keadaan kurang dosis. Meningkatkan kemungkinan $5)rst pass e8ect6
4ekanisme Pelepasan Tekendali
Berdasarkan cara pelepasan zat aktif, maka bentuk
sediaan dengan pelepasan terkendali di bedakan
atas:
1.#eleasanbertahaatautidakberkesinambungan,
zat
aktif
dileaskan
dari
sediaan
atau
terlarut
sebagiandalamrentang$aktutertentu.
2.#eleasan
berkesinambungan,
dieroleh
dari
sediaan
dengan
elarutan,
atau
eleasan
zat
aktif yang
terjadi se"ara teratur, tidak terutus
sejak a$al hingga dosis berakhir,ini meruakan
sediaandenganeleasanideal
Pelepasan 'etahap & pelepasan "ang
te+adi oleh penghan,uan "ang
tekendali
5entuk sediaan tese'ut pada umumn"a di'uat dengan pen"alutan 'e'agai 'entuk sediaan "ang 'e*ungsi se'agai pen"angga )at akti*%
5entuk sediaan pen"angga "ang paling sedehana adalah ta'let dengan aksi diulang% 5entuk tese'ut tedii dai se'uah inti "ang disalut dengan )at "ang tahan ,aian lam'ung& salut enteik & +adi meliputi pen"alutan dan pengempaan ganda sediaan ta'let "ang lapisan luan"a mengandung )at akti* dengan dosis "ang sama% Dalam saluan ,ena& lapisan telua tese'ut akan segea pe,ah dan melepaskan )at akti* dengan dosis a.al "ang segea mem'eikan e*ek teapetik % Setelah .aktu tetentu te+adi pelautan pen"alut inti di dalam ,aian usus halus & selan+utn"a inti pe,ah dan te+adi pelepasan o'at dalam dosis
Pelepasan berkesinambungan
1. Difusi secara dialisis melintasi membran permeabel (penyalutan ”sawar”)
1elepasan berkesinanmbungan dapat dibuat dalam bentuk tablet' dan terutama mikrogranul dengan penyalutan yang disebut sawar' terdiri dari selaput pis bahan penyalut yang dak larut dalam daerah )siologi tetapi berpengaruh pada permeabilitas membran. selaput tersebut menyebabkan difusi zat zat akf secara bertahap menuju cairan luar dengan proses dialisis.
!adi pelepasan zat akf tergantung dari pada permeabilitas membran. ifusi melintasi membran terjadi secara berurutan dengan cara hidralasi atau dengan melintasi pori. 9ang terakhir ini terjadi karena mengembangnya bahan penyalut dalam cairan cerna atau akibat pelarutan senyawa larut+air yang terdapat dalam )lm.
2. Pencucian dan penembusan dari matriks inert yang dak larut
-etelah ditelan' tablet mencapai lambung dan segera melepaskan sejumlah senyawa yang berada di pori pada permukaan tablet sebagai dosis awal dan memberikan efek yang cepat.
/emudian cairan cerna akan menembus pori dan melarutkan zat akf secara progresif dan selanjutnya berdifusi melintasi rongga+rongga menuju bagian luar.
1enambahan senyawa hidro)l ke dalam campuran yang dikempa akan menyebabkan penarikan air ke dalam pori+pori dan mendorong terjadinya pelepasan.
Sehubungan dengan pengeluaran zat aktif dari
matriks, maka semakin lama jumlah yang
dilepaskan
semakin
banyak,
selanjutnya
terdapat bagian matriks yang mengandung zat
aktif dikelilingi oleh skualet kosong (kerangka)
yang harus dilalui oleh zat aktif secara difusi.
Jadi bagian yang mengandung zat aktif makin
lama makin berkurang, bersamaan dengan
perubahan luas permukaan tablet yang kontak
dengan
cairan
cerna.
Akhirnya skualet yang kosong akan dikeluarkan
bersama feses.
3. Difusi Pada Matriks Hidr!l
Matriks hidro)l diperoleh dari pengempaan campuran zat akf yang relaf larut dengan polimer atau gom hidro)l tak tercerna' bahan pengental yang akan terbasahi dan mengembang bila kontak dengan cairan cerna. -elanjutnaya membentuk membran jeli yang akan ditembus oleh zat akf secara bertahap
1elepasan zat akf dapat terjadi dalam 7 tahap
: 1erembesan cairan pelarut ke dalam tablet bersamaan dengan pelepasan sejumlah kecil dosis zat akf $dosis awal&.
: 1engembangan gom hidro)l karena penyerapan air dan pembentukan lapisan berlendir yang menghambat laju pelepasan.
: 1erembesan cairan lebih dalam dengan melintasi lapisan berlendir dan pelarutan zat akf
"
.
Pengikisan dan difusi matriks #idrfb
-etelah tablet ditelan skualet matriks rusak sedikit demi sedikit karena pengikisan perlahan dan dilanjutkan dengan hidrolisis enzimak bahan penyusun berlemak.
;at akf akan dilepaskan dengan cara berkesinambungan berdasarkan mekanisme rangkap sebagai berikut
+ 1engikisan terus menerus permukaan tablet bersamaan dengan pelarutan zat akf
(ablet dak mengalami peluruhan tetapi tetap berada dalam bentuk geometriknya di sepanjang saluran cerna. Bentuk matriks ini dak berubah walaupun tablet terkikis ' larut dan terama adanya penurunan berkesinambungan dari jumlah zat akf yang dilepaskan seap satuan waktu dan penciutan permukaan tablet secara bertahap.
6% Elusi dai kompleks "g
suka laut
a. esin penggan ion
1enggunaan resin penggan ion dpt memperlama efek obat di dasarkan atas lambatnya perpindahan ion dr kompleks tak larut yg terbentuk dgn resin
1roses pelepasan akan berlangsung terus dan pelepasan tergantung pd p" dan konsentrasi total elektrolit dlm saluran cerna
<aju pelepasan di pengaruhi oleh ukuran parikel resin
1emakaian resin sbg ion penggan hanya dpt digunakan untuk obat yg terionkan dan hanya terikat dlm jumlah ion yg terbatas' obat yg dosisnya kecil
'% Kompleks lain "g suka laut
=alaupun kompleks tdk larut' dgn adanya elektrolit maka zat akf dpt di lepaskan
/elarutan di pengauhi oleh p" llingkungan' pelepasan pd umumya meningkat jika p" menurun
Sediaan Dengan Aksi
Dipetahankan Paenteal
>ormulasi ini dimungkinkan untuk mempertahankan dosis obat efekf selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.
>ormulasi diinjeksikan ke dalam dasar otot dan jaringan subkutan tubuh kemudian terlepas secara sangat pelan dengan cara kimia atau )sika.
Metode /imia
Metode ini didasarkan pada penurunan kelarutan
bahan obat dalam pelarutan obat' misalnya pada
injeksi intramuskular benzilpenisilin+?. %a
menyebabkan konsentrasi plasma maksimal tercapai
@ jam sehingga kosentrasi ini menurun dengan cepat.
engan menggunakan garam protein yang kurang
larut dicapai harga konsentrasi plasma maksimal yang
dipertahankan selama A2+27 jam.
Metode (eknologi >armaseka
A. esorpsi larutan air umumnya cepat jadi untuk
resorpsi yang diperlama digunakan minyak sebagai pelarut.
2. 1eningkatan 4iskositas