TUGAS
TUGAS
MANAJEMEN KEUANGAN
MANAJEMEN KEUANGAN
STRUKTUR MODAL (
STRUKTUR MODAL (CAPICAPI TAL STTAL STRUCTURE RUCTURE ))
Disusun Oleh Kelompok 8 : Disusun Oleh Kelompok 8 :
1.
1. Winda Winda Kurnia Kurnia (55516110046)(55516110046) 2.
2. Ahmad Ahmad Jaenal Jaenal Ilham Ilham (55516110010)(55516110010)
Dosen : Dewi Anggraini Faisol, Dr.Ak. ME. Dosen : Dewi Anggraini Faisol, Dr.Ak. ME.
PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA JAKARTA MEI 2017 MEI 2017
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
AlhamduAlhamdulillaahi lillaahi Rabbi’AaRabbi’Aalamiin,lamiin, Puji dan syukur kami panjatkan atas kekhadirat AllahPuji dan syukur kami panjatkan atas kekhadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Manajemen Keuangan ini sebagai salah satu syarat tugas dalam menyelesaikan makalah Manajemen Keuangan ini sebagai salah satu syarat tugas dalam menempuh semester ini.
menempuh semester ini.
Dalam menyusun dan menyelesaikan tugas ini, kami mengucapkan banyak terima kasih Dalam menyusun dan menyelesaikan tugas ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah yang berjudul ”
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah yang berjudul ”StrukturStruktur Modal (
Modal (Capital StructureCapital Structure))” hingga dapat terselesaikan.” hingga dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa hasil tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena Kami menyadari bahwa hasil tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang disampaikan kepada kami sangat berarti sebagai dorongan semangat itu, saran dan kritik yang disampaikan kepada kami sangat berarti sebagai dorongan semangat dan pembelajaran yang
dan pembelajaran yang membangun kami untuk membangun kami untuk lebih baik laglebih baik lagi di masa i di masa depan. Semoga depan. Semoga tugastugas makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkannya. Terima Kasih.
membutuhkannya. Terima Kasih.
Jakarta,
Jakarta, 20 20 Mei Mei 20172017
Tim Penyusun, Tim Penyusun,
Kelompok 8 Kelompok 8
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Struktur modal berkaitan dengan jumlah hutang dan modal sendiri yang digunakan untuk Struktur modal berkaitan dengan jumlah hutang dan modal sendiri yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Struktur modal yang efektif mampu menciptakan perusahaan membiayai aktiva perusahaan. Struktur modal yang efektif mampu menciptakan perusahaan dengan keuangan yang kuat dan stabil. Bersamaan dengan meningkatnya pengetahuan dengan keuangan yang kuat dan stabil. Bersamaan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat di bidang pasar modal dan tersedianya dana dari para calon investor yang berminat masyarakat di bidang pasar modal dan tersedianya dana dari para calon investor yang berminat menginvestasikan modalnya, struktur modal telah menjadi salah satu faktor pertimbangan yang menginvestasikan modalnya, struktur modal telah menjadi salah satu faktor pertimbangan yang cukup penting. Hal ini terkait dengan resiko dan pendapatan yang akan diterima.
cukup penting. Hal ini terkait dengan resiko dan pendapatan yang akan diterima.
Dalam melihat struktur modal perusahaan, investor tidak dapat dipisahkan dari informasi Dalam melihat struktur modal perusahaan, investor tidak dapat dipisahkan dari informasi perusahaan
perusahaan berupa berupa laporan laporan keuangan keuangan yang yang dikeluarkan dikeluarkan setiap setiap tahunnya. tahunnya. Para Para investor investor akanakan melakukan berbagai analisis terkait dengan keputusan untuk menanamkan modalnya pada melakukan berbagai analisis terkait dengan keputusan untuk menanamkan modalnya pada perusahaan melalui informasi yang salah satunya berasal dari laporan keuangan perusahaan. perusahaan melalui informasi yang salah satunya berasal dari laporan keuangan perusahaan.
Gabungan hutang dan ekuitas untuk pendanaa perusahaan merupakan bahasan utama dari Gabungan hutang dan ekuitas untuk pendanaa perusahaan merupakan bahasan utama dari keptusan struktur modal (
keptusan struktur modal (capital structure decisioncapital structure decision). Gabungan modal yang efisien dapat). Gabungan modal yang efisien dapat menekan biaya modal (
menekan biaya modal (cost of capital cost of capital ), yang dapat meningkatkan kembalinya ekonomi neto dan), yang dapat meningkatkan kembalinya ekonomi neto dan meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan yang hanya menggunakan ekuitas disebut meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan yang hanya menggunakan ekuitas disebut ""unlevered firmunlevered firm", sedangkan yang menggunakan gabungan ekuitas dan berbagai macam hutang", sedangkan yang menggunakan gabungan ekuitas dan berbagai macam hutang disebut "
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN
A.
A. Pengertian Struktur ModalPengertian Struktur Modal
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal
modal (modal saham), keuntungan atau (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva ylaba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimilikiang dimiliki perusahaan
perusahaan terhadap terhadap seluruh seluruh utangnya utangnya (Munawir,2001). (Munawir,2001). Modal Modal pada pada dasarnya dasarnya terbagi terbagi atas atas duadua bagian yaitu modal Aktif (Debet) dan modal Pasif (Kredit).
bagian yaitu modal Aktif (Debet) dan modal Pasif (Kredit).
Struktur modal perusahaan merupakan salah satu faktor fundamental dalam operasi Struktur modal perusahaan merupakan salah satu faktor fundamental dalam operasi perusahaan. Struktur modal menurut Sartono (2010:225) didefinisikan sebagai berikut:
perusahaan. Struktur modal menurut Sartono (2010:225) didefinisikan sebagai berikut:
“Struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat “Struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanent, utang jangka panjang saham preferen dan saham biasa.”
permanent, utang jangka panjang saham preferen dan saham biasa.”
Menurut Irham Fahmi (2011:106) mendefinisikan struktur modal merupakan gambaran dari Menurut Irham Fahmi (2011:106) mendefinisikan struktur modal merupakan gambaran dari bentuk
bentuk proporsi proporsi finansial finansial Perusahaan Perusahaan yaitu yaitu antara antara modal modal yang yang dimiliki dimiliki yang yang bersumber bersumber daridari utang jangka panjang (
utang jangka panjang (long-term liabiltieslong-term liabilties) dan modal sendiri () dan modal sendiri ( shareholder’s shareholder’s equityequity) yang) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.
menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa struktur modal merupakan proporsi keuangan antara utang jangka pendek, utang jangka panjang struktur modal merupakan proporsi keuangan antara utang jangka pendek, utang jangka panjang dan modal
dan modal sendiri yang sendiri yang digunakan untuk digunakan untuk pemenuhan kebutuhan belanja pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan. perusahaan. StrukturStruktur modal merupakan cermin dari kebijaksanaan perusahaan dalam menentukan jenis sekuritas yang modal merupakan cermin dari kebijaksanaan perusahaan dalam menentukan jenis sekuritas yang dikeluarkan, karena masalah struktur modal adalah erat hubungannya dengan masalah dikeluarkan, karena masalah struktur modal adalah erat hubungannya dengan masalah kapitalisasi, dimana disusun dari jenis-jenis funds yang membentuk kapitalisasi adalah struktur kapitalisasi, dimana disusun dari jenis-jenis funds yang membentuk kapitalisasi adalah struktur modalnya. Keputusan struktur modal berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal modalnya. Keputusan struktur modal berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar, sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Sumber dana perusahaan dari dalam maupun dari luar, sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Sumber dana perusahaan dari internal berasal dari laba ditahan dan
dari internal berasal dari laba ditahan dan depresiasi.depresiasi.
Dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari para kreditur dan Dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik
pemilik perusahaan. perusahaan. Pemenuhan Pemenuhan kebutuhan kebutuhan dana dana yang yang berasal berasal dari dari kreditur kreditur merupakan merupakan utangutang bagi
bagi perusahaan. perusahaan. Dana Dana yang yang diperoleh diperoleh dari dari para para pemilik pemilik merupakan merupakan modal modal sendiri.sendiri. Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan
Kebijakan mengenai struktur modal melibatkantrade off trade off antara risiko dan tingkat pengembalian. antara risiko dan tingkat pengembalian. Penambahan utang akan memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar Penambahan utang akan memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Risiko yang makin tinggi akibat membesarnya utang tingkat pengembalian yang diharapkan. Risiko yang makin tinggi akibat membesarnya utang
diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut. Sruktur modal yang optimal adalah struktur diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut. Sruktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan kesimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga modal yang mengoptimalkan kesimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham (Brigham dan Houston, 2001).
memaksimumkan harga saham (Brigham dan Houston, 2001).
B.
B. Komponen Struktur ModalKomponen Struktur Modal
Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang maupun jangka sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangk
pendek. Sedangkan modal an modal sendiri bisa terbagi sendiri bisa terbagi atas laba datas laba ditahan dan itahan dan bisa juga dbisa juga dengan penyertaanengan penyertaan kepemilikan perusahaan. Komponen struktur modal menurut Bambang Riyanto (2008:227) kepemilikan perusahaan. Komponen struktur modal menurut Bambang Riyanto (2008:227) terdiri dari 2 yaitu:
terdiri dari 2 yaitu: 1.
1. Modal AsingModal Asing
Modal asing atau utang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan Modal asing atau utang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Dalam pengambilan keputusan akan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Dalam pengambilan keputusan akan penggunaan
penggunaan utang utang ini ini harus harus mempertimbangkan mempertimbangkan besarnya besarnya biaya biaya tetap tetap yang yang muncul muncul dari dari utangutang berupa
berupa bunga bunga yang yang akan akan menyebabkan menyebabkan semakin semakin meningkatnya meningkatnya leverage leverage keuangan keuangan dan dan semakinsemakin tidak pastinya tingkat pengambilan bagi para pemegang saham.
tidak pastinya tingkat pengambilan bagi para pemegang saham.
Modal asing menurut Bambang Riyanti (2008:227) Modal asing adalah yang berasal dari Modal asing menurut Bambang Riyanti (2008:227) Modal asing adalah yang berasal dari luar perusaahaan yang sifatnya sementara bekerja didalam perusahaan dari luar perusahaan yang luar perusaahaan yang sifatnya sementara bekerja didalam perusahaan dari luar perusahaan yang bersangkutan modal
bersangkutan modal tersebut merupakan tersebut merupakan utang utang yang pada yang pada saatnya harus saatnya harus dibayar kembali. dibayar kembali. ModalModal asing atau utang sendiri dibagi menjadi tiga golongan diantaranya:
asing atau utang sendiri dibagi menjadi tiga golongan diantaranya: a.
a. Utang jangka pendek (Short-term Debt Utang jangka pendek (Short-term Debt ))
Utang jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Utang jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan yaitu kredit yang Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya.
diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya. b.
b. Utang jangka menengah (Utang jangka menengah ( Intermediate-term Debt Intermediate-term Debt ))
Utang jangka menengah merupakan utang yang jangka waktunya adalah lebih dari satu Utang jangka menengah merupakan utang yang jangka waktunya adalah lebih dari satu tahun atau kurang dari 10 tahun. Bentuk-bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah: tahun atau kurang dari 10 tahun. Bentuk-bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah: •• Term loan merupakan kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10Term loan merupakan kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10
tahun. tahun.
•• Leasing merupakan suatu alat atau cara mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yangLeasing merupakan suatu alat atau cara mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya adalah
pada dasarnya adalah sama seperti halnya kalau sama seperti halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendkita menjual obligasi untuk mendapatkanapatkan service dan hak milik atas aktiva tersebut, bedanya pada leasing disertai hak milik.
service dan hak milik atas aktiva tersebut, bedanya pada leasing disertai hak milik. c.
c. Utang jangka panjang (Utang jangka panjang ( Long-term Debt) Long-term Debt)
Utang jangka panjang merupakan utang yang jangka waktunya adalah panjang, pada Utang jangka panjang merupakan utang yang jangka waktunya adalah panjang, pada umumnya lebih dari 10 tahun. Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka umumnya lebih dari 10 tahun. Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang antara lain:
panjang antara lain:
•• Pinjaman obligasi merupakan pinjaman untuk jangka waktu yang panjang, untuk debiturPinjaman obligasi merupakan pinjaman untuk jangka waktu yang panjang, untuk debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu.
mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu.
•• Pinjaman hipotik merupakan pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur)Pinjaman hipotik merupakan pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotik pada suatu barang tidak bergerak, agar bila pihak debitur tidak diberi hak hipotik pada suatu barang tidak bergerak, agar bila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang itu dapat dijual dari hasil penjualan tersebut dapat memenuhi kewajibannya, barang itu dapat dijual dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutupi tagihannya.
digunakan untuk menutupi tagihannya.
2.
2. Modal SendiriModal Sendiri
Modal sendiri atau ekuitas merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari pemilik Modal sendiri atau ekuitas merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari pemilik perusahaan
perusahaan atau atau pemegang pemegang saham. saham. Modal Modal sendiri sendiri diharapkan diharapkan tetap tetap berada berada dalam dalam perusahaanperusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal pinjaman memiliki jatuh tempo.
untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal pinjaman memiliki jatuh tempo.
Modal sendiri menurut Bambang Riyanto (2008:228) modal yang berasal dari pemilik Modal sendiri menurut Bambang Riyanto (2008:228) modal yang berasal dari pemilik perusahaan
perusahaan dan dan yang yang tertanam tertanam didalam didalam perusahaan perusahaan untuk untuk waktu waktu yang yang tidak tidak tentu tentu lamanya. lamanya. JadiJadi modal sendiri merupakan modal yang digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan operasionalnya modal sendiri merupakan modal yang digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan operasionalnya yang berasal dari pemilik perusahaan tersebut. Modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang yang berasal dari pemilik perusahaan tersebut. Modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan terdiri dari:
berbentuk Perseroan terdiri dari: a.
a. Modal saham, adalah tanda bukti pengembalian bagian atau peserta dalam suatu perseroan.Modal saham, adalah tanda bukti pengembalian bagian atau peserta dalam suatu perseroan. b.
b. Cadangan, dimaksukan sebagai cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang diperolehCadangan, dimaksukan sebagai cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun berjalan. Cadangan oleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun berjalan. Cadangan yang termasuk modal sendiri adalah:
yang termasuk modal sendiri adalah: •• Cadangan ekspansiCadangan ekspansi
•• Cadangan modal kerjaCadangan modal kerja •• Cadangan selisih kursCadangan selisih kurs
•• Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak didugaCadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak diduga sebelumnya
sebelumnya c.
c. Laba ditahan, keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkanLaba ditahan, keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan sebagai dividen dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Apabila penahanan keuntungan sebagai dividen dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Apabila penahanan keuntungan tersebut sudah dengan tujuan tertentu, maka dibentukah cadangan sebgaimana yang terlah tersebut sudah dengan tujuan tertentu, maka dibentukah cadangan sebgaimana yang terlah diuraian. Apabila perushaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan diuraian. Apabila perushaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan “keuntungan yang ditahan”. keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan “keuntungan yang ditahan”.
Struktur modal (
Struktur modal (capital structurecapital structure) sangat penting dalam membiayai aktifitas operasional) sangat penting dalam membiayai aktifitas operasional perusahaan.
perusahaan. Besarnya Besarnya struktur struktur modal modal sangat sangat tergantung tergantung dari dari komposisi komposisi sumber sumber daya daya yangyang diperoleh dari pihak eksternal maupun internal perusahaan, yang berupa hutang dan modal diperoleh dari pihak eksternal maupun internal perusahaan, yang berupa hutang dan modal sendiri. Makin besar modal yang disetorkan oleh pemegang saham, makin leluasa bagi sendiri. Makin besar modal yang disetorkan oleh pemegang saham, makin leluasa bagi manajemen untuk kebutuhan operasionalnya, sebab tidak ada kewajiban kepada kreditor. manajemen untuk kebutuhan operasionalnya, sebab tidak ada kewajiban kepada kreditor. Komponen modal sendiri atau equity pada perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) Komponen modal sendiri atau equity pada perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) antara lain berupa modal disetor, agio saham, laba ditahan dan laba tahun berjalan. Struktur antara lain berupa modal disetor, agio saham, laba ditahan dan laba tahun berjalan. Struktur modal merupakan perbandingan hutang dan ekuitas (Husnan, 1998). Keinginan untuk modal merupakan perbandingan hutang dan ekuitas (Husnan, 1998). Keinginan untuk mewujudkan struktur modal yang optimal sudah menjadi
mewujudkan struktur modal yang optimal sudah menjadi perhatian para praktisi dan akademisi.perhatian para praktisi dan akademisi. Rasio antara sumber dana dari pihak ketiga terhadap ekuitas disebut debt to equity ratio Rasio antara sumber dana dari pihak ketiga terhadap ekuitas disebut debt to equity ratio (DER). Rasio ini dapat menunjukkan tingkat risiko suatu perusahaan dimana semakin tinggi (DER). Rasio ini dapat menunjukkan tingkat risiko suatu perusahaan dimana semakin tinggi DER, maka semakin tinggi risiko perusahaan, karena pendanaan (
DER, maka semakin tinggi risiko perusahaan, karena pendanaan ( financing financing ) dari hutang semakin) dari hutang semakin besar.
besar.
Menurut Brigham (1983) investor cenderung lebih tertarik pada tingkat DER tertentu yang Menurut Brigham (1983) investor cenderung lebih tertarik pada tingkat DER tertentu yang besarnya kurang d
besarnya kurang dari satu, karena ari satu, karena jika lebih besar jika lebih besar dari satu menunjukkan dari satu menunjukkan risiko perusahaan yanrisiko perusahaan yangg lebih tinggi. Menurut Van Horne (1998), perusahaan dalam melakukan
lebih tinggi. Menurut Van Horne (1998), perusahaan dalam melakukan financing financing yang yang berkaitanberkaitan dengan modal sendiri (
dengan modal sendiri (equityequity) harus memperhatikan dua hal, (1) Apabila perusahan ingin) harus memperhatikan dua hal, (1) Apabila perusahan ingin mempertahankan posisi solvabilitas dan likuiditas diperlukan modal sendiri yang memadai, (2) mempertahankan posisi solvabilitas dan likuiditas diperlukan modal sendiri yang memadai, (2) pertumbuhan
pertumbuhan modal modal sendiri sendiri yang yang berlebihan berlebihan dapat dapat menurunkan menurunkan rentabilitas rentabilitas modal modal sendiri sendiri dandan juga
juga akan akan meningkatkan meningkatkan biaya biaya modal modal sendiri. sendiri. Kenaikan Kenaikan DER DER sampai sampai tingkat tingkat tertentu tertentu akanakan meminimumkan biaya modal, tapi bila pertambahan terlalu berlebihan justru akan berakibat meminimumkan biaya modal, tapi bila pertambahan terlalu berlebihan justru akan berakibat meningkatnya biaya modal yang berupa biaya bunga.
Sejalan dengan aktifitas sehari-harinya, perusahaan memerlukan modal tambahan yang tidak Sejalan dengan aktifitas sehari-harinya, perusahaan memerlukan modal tambahan yang tidak sedikit. Adanya kekurangan dana ini dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan perusahaan sedikit. Adanya kekurangan dana ini dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan perusahaan seperti pembelian bahan, produksi distribusi dan lain-lain, sehinga tambahan dana sangat seperti pembelian bahan, produksi distribusi dan lain-lain, sehinga tambahan dana sangat diperlukan. Menurut sifatnya ada dua macam tipe pendanaan yaitu pendanaan dari luar berupa diperlukan. Menurut sifatnya ada dua macam tipe pendanaan yaitu pendanaan dari luar berupa pinjaman dan dapat
pinjaman dan dapat juga dengan menjual juga dengan menjual surat berharga melalui pasar modal surat berharga melalui pasar modal dan pendanaan ddan pendanaan dariari dalam yang berasal dari laba ditahan. (Ang, 1997) Dalam menetapkan sumber dana manakah dalam yang berasal dari laba ditahan. (Ang, 1997) Dalam menetapkan sumber dana manakah yang akan dipilih, perusahaan harus menghitungnya dengan matang agar diperoleh kombinasi yang akan dipilih, perusahaan harus menghitungnya dengan matang agar diperoleh kombinasi struktur modal yang optimal yang berarti meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan struktur modal yang optimal yang berarti meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan perusahan.
perusahan.
Perusahaan yang memiliki srtuktur modal optimal akan menghasilkan tingkat pengembalian Perusahaan yang memiliki srtuktur modal optimal akan menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal pula sehingga bukan perusahaan yang memperoleh keuntungan, tapi para yang optimal pula sehingga bukan perusahaan yang memperoleh keuntungan, tapi para pemegang
pemegang saham saham pun pun akan akan memperoleh memperoleh keuntungan keuntungan tersebut. tersebut. Dalam Dalam menentukan menentukan perimbanganperimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri, perusahaan harus memperhatikan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat diharapkan mendapat struktur modal yang faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat diharapkan mendapat struktur modal yang optimal, hal ini disebabkan struktur modal yang optimal dapat meminimalkan biaya modal dan optimal, hal ini disebabkan struktur modal yang optimal dapat meminimalkan biaya modal dan memaksimalkan nilai perusahaan (Brigham dan Gapenski,1996)
memaksimalkan nilai perusahaan (Brigham dan Gapenski,1996)
Aydin Oskan (2001) menyatakan bahwa struktur modal berkembang secara dinamis dan Aydin Oskan (2001) menyatakan bahwa struktur modal berkembang secara dinamis dan berubah dari
berubah dari waktu ke waktu ke waktu, akibatnya waktu, akibatnya selalu terjadi selalu terjadi perubahan struktur modal perubahan struktur modal dan juga dan juga faktor- faktor-faktor yang mempengaruhinya, hal ini disebabkan karena dalam operasional perusahaan selalu faktor yang mempengaruhinya, hal ini disebabkan karena dalam operasional perusahaan selalu terjadi berbagai kepentingan berkenaan pendanaan yang berakibat pada dinamika DER. Dengan terjadi berbagai kepentingan berkenaan pendanaan yang berakibat pada dinamika DER. Dengan demikian maka perlu diteliti faktor-faktor apa saja yang mempen
demikian maka perlu diteliti faktor-faktor apa saja yang mempen garuhinya.garuhinya.
alam keputusan manajemen untuk mendapatkan hutang dari kreditur ada beberapa variabel alam keputusan manajemen untuk mendapatkan hutang dari kreditur ada beberapa variabel yang diduga mempengaruhi kreditur untuk mengucurkan hutang terhadap debitur yaitu variabel yang diduga mempengaruhi kreditur untuk mengucurkan hutang terhadap debitur yaitu variabel pertumbuhan
pertumbuhan penjualan penjualan diduga diduga mempengaruhi mempengaruhi kreditur kreditur dalam dalam memberikan memberikan pinjaman pinjaman dimanadimana perusahaan
perusahaan yang yang mengalami mengalami pertumbuhan pertumbuhan penjualan penjualan dinilai dinilai mempunyai mempunyai prospek prospek baik baik dalamdalam perkembangannya dan ini
perkembangannya dan ini mengurangi resiko (Sofiati, 2001). Selanjutnya variabel struktur aktivamengurangi resiko (Sofiati, 2001). Selanjutnya variabel struktur aktiva dimana semakin besar nilainya maka semakin mencukupi aset yang dapat digunakan sebagai dimana semakin besar nilainya maka semakin mencukupi aset yang dapat digunakan sebagai jaminan hutang (Weston dan Copeland, 1997).
jaminan hutang (Weston dan Copeland, 1997).
Variabel profitabilitas dimana kreditur bisa menilai apakah perusahaan (debitur) mampu Variabel profitabilitas dimana kreditur bisa menilai apakah perusahaan (debitur) mampu membayar hutang yang dilihat dari keuntungan perusahaan (Titmen dan Wessel, 1998). Dan membayar hutang yang dilihat dari keuntungan perusahaan (Titmen dan Wessel, 1998). Dan yang terakhir variabel
perusahaan
perusahaan maka maka sangat sangat dimungkinkan dimungkinkan jumlah jumlah hutang hutang akan akan semakin semakin meningkat. meningkat. PeningkatanPeningkatan jumlah hutang
jumlah hutang yang relatif yang relatif lebih besar lebih besar daripada mdaripada modal sendiri odal sendiri akan meninakan meningkatkangkatkandebt to equitydebt to equity ratio
ratio (Ang, 1997). (Ang, 1997).
C.
C. Teori Struktur ModalTeori Struktur Modal
Struktur modal merupakan topik yang kompleks dan salah satu faktor yang menentukan nilai Struktur modal merupakan topik yang kompleks dan salah satu faktor yang menentukan nilai perusahaan.
perusahaan. Sejak Sejak Modigliani Modigliani & & Miller Miller (1958) (1958) mempublikasi-kan mempublikasi-kan isu isu tersebut, tersebut, struktur struktur modalmodal menjadi salah satu topik yang menarik minat penelitian dari para akademisi dunia. Lebih dari menjadi salah satu topik yang menarik minat penelitian dari para akademisi dunia. Lebih dari setengah abad, berbagai riset dilakukan untuk menjelaskan hubungan struktur modal dengan nilai setengah abad, berbagai riset dilakukan untuk menjelaskan hubungan struktur modal dengan nilai perusahaan,
perusahaan, bagaimana bagaimana perusahaan perusahaan menentukan menentukan struktur struktur modalnya, modalnya, dan dan berapa berapa banyak banyak yangyang harus dipinjam dengan mempertimbangkan manfaat dan biaya dari penggunaan utang. Dengan harus dipinjam dengan mempertimbangkan manfaat dan biaya dari penggunaan utang. Dengan tetap menghormati teori lainnya, maka selama ini terdapat 3 teori besar di struktur modal yang tetap menghormati teori lainnya, maka selama ini terdapat 3 teori besar di struktur modal yang menjadi dasar penelitian di struktur modal, yaitu
menjadi dasar penelitian di struktur modal, yaitu trade-off theorytrade-off theory,, pecking order pecking order dan danagency costagency cost theory
theory.. 1.
1. Trade-off theoryTrade-off theory Teori
Teoritrade-off trade-off berusaha menemukan rasio utang yang optimal dengan mempertimbangakan berusaha menemukan rasio utang yang optimal dengan mempertimbangakan antara manfaat dan biaya dari penggunaan utang. Teori ini menyatakan bahwa struktur modal antara manfaat dan biaya dari penggunaan utang. Teori ini menyatakan bahwa struktur modal optimal akan tercapai bila manfaat nilai tambah dari penggunaan utang yang berupa optimal akan tercapai bila manfaat nilai tambah dari penggunaan utang yang berupa penghematan
penghematan pajak pajak dapat dapat menutupi menutupi peningkatan peningkatan biayabiaya financial financial distressdistress sehubungan dengan sehubungan dengan penggunaan
penggunaan utang utang (Bradley (Bradley et et al., al., 1984). 1984). TeoriTeori trade-off trade-off yang sering juga disebut teori yang yang sering juga disebut teori yang berdasarkan
berdasarkan pajak pajak menyatakan menyatakan bahwa bahwa pada pada struktur struktur modal modal yang yang optimal optimal akan akan diperolehdiperoleh keuntungan bersih dari penggunaan pajak seimbang dengan biaya f
keuntungan bersih dari penggunaan pajak seimbang dengan biaya f inancial distressinancial distress dan dan kebangkrutan.
kebangkrutan.
Teori ini dibangun untuk memperbaiki teori struktur modal Modigliani dan Miller dengan Teori ini dibangun untuk memperbaiki teori struktur modal Modigliani dan Miller dengan kondisi terdapat pajak, dimana penggunaan utang akan memberikan manfaat penghematan pajak. kondisi terdapat pajak, dimana penggunaan utang akan memberikan manfaat penghematan pajak. Dalam pandangan teori ini, penerbitan saham akan menjauhkan dari titik optimal dan akan Dalam pandangan teori ini, penerbitan saham akan menjauhkan dari titik optimal dan akan memberikan kabar buruk bagi investor. Menurut Myers (1984), perusahaan yang mengadopsi memberikan kabar buruk bagi investor. Menurut Myers (1984), perusahaan yang mengadopsi teori ini seharusnya menetapkan target
teori ini seharusnya menetapkan target debt-to-value ratiodebt-to-value ratio dan secara bertahap berusaha untuk dan secara bertahap berusaha untuk mencapainya. Namun Myers (1984) juga menyarankan bahwa manager akan menolak untuk mencapainya. Namun Myers (1984) juga menyarankan bahwa manager akan menolak untuk menerbitkan saham bila dirasakan sahamnya telah mengalami
menerbitkan saham bila dirasakan sahamnya telah mengalami undervalue di pasar.undervalue di pasar. Konsekuensinya adalah investor mempersepsikan penerbitan saham hanya akan terjadi bila Konsekuensinya adalah investor mempersepsikan penerbitan saham hanya akan terjadi bila
saham tersebut sesuai atau lebih tinggi dari nilai pasar. Hal ini berdampak pada kecenderungan saham tersebut sesuai atau lebih tinggi dari nilai pasar. Hal ini berdampak pada kecenderungan investor untuk bereaksi negatif terhadap penerbitan saham dan manajemen akan menolak untuk investor untuk bereaksi negatif terhadap penerbitan saham dan manajemen akan menolak untuk menerbitkan saham.
menerbitkan saham.
2.
2. Pecking order Theory Pecking order Theory
Sementara itu teori pecking order yang didasarkan pada temuan dari Myers & Majluf (1984) Sementara itu teori pecking order yang didasarkan pada temuan dari Myers & Majluf (1984) menyarankan bahwa perusahaan memiliki preferensi dalam memilih sumber pendanaannya. menyarankan bahwa perusahaan memiliki preferensi dalam memilih sumber pendanaannya. Teori ini menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai penggunaan dana internal dari pada Teori ini menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai penggunaan dana internal dari pada eksternal dalam rangka membiayai pengembangan usahanya. Bila sumber pendanaan internal eksternal dalam rangka membiayai pengembangan usahanya. Bila sumber pendanaan internal yang berasal dari
yang berasal dari financial financial slack slack tidak mencukupi, maka barulah dipergunakan sumber tidak mencukupi, maka barulah dipergunakan sumber pendanaan
pendanaan eksternal. eksternal. Bila Bila sumber sumber pendanaan pendanaan eksternal eksternal dibutuhkan, dibutuhkan, maka maka pilihan pilihan utama utama akanakan diambil dari penggunaan utang dengan cara menerbitkan obligasi. Penerbitan saham baru diambil dari penggunaan utang dengan cara menerbitkan obligasi. Penerbitan saham baru dilakukan sebagai upaya terakhir dari perusahaan bila sumber pendanaan internal dan utang tidak dilakukan sebagai upaya terakhir dari perusahaan bila sumber pendanaan internal dan utang tidak mencukupi (Brealey & Myers, 2003). Keuntungan dari pendanaan internal adalah tidak mencukupi (Brealey & Myers, 2003). Keuntungan dari pendanaan internal adalah tidak memerlukan biaya penerbitan dan tidak perlu memberikan informasi keterbukaan (
memerlukan biaya penerbitan dan tidak perlu memberikan informasi keterbukaan (disclosuredisclosure)) mengenai kondisi keuangan perusahaan yang mungkin saja meliputi kesempatan investasi yang mengenai kondisi keuangan perusahaan yang mungkin saja meliputi kesempatan investasi yang potensial dan keuntungan yang diharapkan bila kesempatan investasi tersebut diambil.
potensial dan keuntungan yang diharapkan bila kesempatan investasi tersebut diambil.
3.
3. Agency Theory Agency Theory
Sedangkan teori keagenan menyatakan bahwa pemilihan komposisi struktur modal Sedangkan teori keagenan menyatakan bahwa pemilihan komposisi struktur modal tergantung pada keberadaan biaya keagenan yang dihadapi perusahaan. Teori ini mengasumsikan tergantung pada keberadaan biaya keagenan yang dihadapi perusahaan. Teori ini mengasumsikan bahwa
bahwa keberadaan keberadaan utang utang dengan dengan kewajiban kewajiban tetapnya tetapnya yang yang harus harus dipenuhi dipenuhi perusahaan perusahaan berupaberupa cicilan pokok dan bunga, akan membuat aliran cash flow perusahaan digunakan untuk memenuhi cicilan pokok dan bunga, akan membuat aliran cash flow perusahaan digunakan untuk memenuhi kewajiban tersebut. Penggunaan cash flow perusahaan tersebut akan mencegah manajer untuk kewajiban tersebut. Penggunaan cash flow perusahaan tersebut akan mencegah manajer untuk menggunakan sumber daya perusahaan secara serampangan (Jensen & Meckling, 1976).
menggunakan sumber daya perusahaan secara serampangan (Jensen & Meckling, 1976).
Penggunaan utang akan mengurangi konflik keagenan antara pemegang saham dan manajer, Penggunaan utang akan mengurangi konflik keagenan antara pemegang saham dan manajer, namun dengan penerbitan utang ini juga akan memungkinkan timbulnya konflik antara namun dengan penerbitan utang ini juga akan memungkinkan timbulnya konflik antara pemegang
pemegang saham saham dan dan pemegang pemegang obligasi. obligasi. Teori Teori keagenan keagenan untuk untuk struktur struktur modal modal menyatakanmenyatakan bahwa
bahwa struktur struktur modal modal yang yang optimal optimal ditentukan ditentukan dengan dengan meminimalkan meminimalkan biaya biaya konflik konflik yangyang mungkin terjadi antar pihak yang terlibat. Jensen dan Meckling (1976) berargumen bahwa biaya mungkin terjadi antar pihak yang terlibat. Jensen dan Meckling (1976) berargumen bahwa biaya keagenan memainkan peran penting dalam dalam keputusan pendanaan karena konflik yang keagenan memainkan peran penting dalam dalam keputusan pendanaan karena konflik yang
mungkin terjadi antara pemegang saham dan pemegang obligasi atau utang. Bila perusahaan mungkin terjadi antara pemegang saham dan pemegang obligasi atau utang. Bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan, pemegang saham dapat mendorong manajemen untuk mengalami kesulitan keuangan, pemegang saham dapat mendorong manajemen untuk mengambil tindakan, yang mungkin dapat berdampak pada perpindahan dana atau expropriasi mengambil tindakan, yang mungkin dapat berdampak pada perpindahan dana atau expropriasi dari pemegang obligasi atau utang ke pemegang saham. Pemegang obligasi atau utang yang dari pemegang obligasi atau utang ke pemegang saham. Pemegang obligasi atau utang yang menyadari hal tersebut akan menuntut tingkat hasil yang lebih tinggi apabila terlihat adanya menyadari hal tersebut akan menuntut tingkat hasil yang lebih tinggi apabila terlihat adanya potensi transfer kekayaan tersebut.
potensi transfer kekayaan tersebut. Namun utan
Namun utang dg dan pembaan pembayaran bunyaran bunga ga dapat dapat mengurangi kmengurangi konflik keaonflik keagenan genan antara pemeganantara pemegangg saham dan manajer. Pemegang obligasi atau utang memiliki hak legal untuk meminta ganti rugi saham dan manajer. Pemegang obligasi atau utang memiliki hak legal untuk meminta ganti rugi bila
bila manajemen manajemen gagal gagal dalam dalam membayar membayar bunga bunga ketika ketika jatuh jatuh tempo, tempo, sehingga sehingga manajemen manajemen akanakan menghadapi kemungkinan kehilangan pekerjaan bila mereka gagal menjalankan perusahaan menghadapi kemungkinan kehilangan pekerjaan bila mereka gagal menjalankan perusahaan secara efisien. Hal ini akan mendorong konvergensi antara tujuan pemegang saham dan manajer secara efisien. Hal ini akan mendorong konvergensi antara tujuan pemegang saham dan manajer untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham (Buferna et al., 2005).
untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham (Buferna et al., 2005). Menurut Hanafi (2012) teroti mengenai struktur modal terdiri dari : Menurut Hanafi (2012) teroti mengenai struktur modal terdiri dari : 1.
1. Pendekatan tradisionalPendekatan tradisional 2.
2. Pendekatan modigiliani dan Miller (MM)Pendekatan modigiliani dan Miller (MM) 3.
3. TeoriTeoriTrade off Trade off 4.
4. Model Miller dengan Pajak dan PersonalModel Miller dengan Pajak dan Personal 5.
5. Pecking Order Theory Pecking Order Theory 6.
6. Teori Asimentri: Informasi dan SignalingTeori Asimentri: Informasi dan Signaling
Dari teori yang dikemukakan oleh Hanafi, selanjutnya dijelaskan hanya pada teori Dari teori yang dikemukakan oleh Hanafi, selanjutnya dijelaskan hanya pada teori pendekatan tradisional dan teori asimetri informasi dan signaling, yaitu :
pendekatan tradisional dan teori asimetri informasi dan signaling, yaitu : 7.
7. Pndekatan TradisionalPndekatan Tradisional
Pendekatan tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Dengan Pendekatan tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Dengan kata lain struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal kata lain struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal bisa diubah-ubah agat bisa diperoleh nlai perusahaan yang optimal.
bisa diubah-ubah agat bisa diperoleh nlai perusahaan yang optimal. 8.
8. Teori Asimetri Informasi danTeori Asimetri Informasi dan Signaling Signaling
Konsep signaling dan asimetri informasi berkaitan erat. Teori asimentri mengatakan Konsep signaling dan asimetri informasi berkaitan erat. Teori asimentri mengatakan bahwa
bahwa pihak-pihak pihak-pihak yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan perusahaan perusahaan tidak tidak mempunyai mempunyai inforamsi inforamsi yangyang sama mengenai prospek dan risiko perusahaan. Pihak tertentu mempunyai informasi yang sama mengenai prospek dan risiko perusahaan. Pihak tertentu mempunyai informasi yang leboh baik dibandingkan pihak lainnya. Manajer biasanya mempunyai informasi yang leboh baik dibandingkan pihak lainnya. Manajer biasanya mempunyai informasi yang
lebih dibandingkan dengan pihak luar (investor). Karena itu bisa dikatakan terjadi lebih dibandingkan dengan pihak luar (investor). Karena itu bisa dikatakan terjadi asimetri informasi antara mangemen dan investor. Teori signaling adalah model dimana asimetri informasi antara mangemen dan investor. Teori signaling adalah model dimana struktur modal (pengguna utang) merupakan signal yang disampaikan oleh manajer struktur modal (pengguna utang) merupakan signal yang disampaikan oleh manajer kepasar. Perusahaan yang meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang kepasar. Perusahaan yang meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan dimasa mendatang. Karena cukup yakin, maka manajer yakin dengan prospek perusahaan dimasa mendatang. Karena cukup yakin, maka manajer perusahaan
perusahaan tersebut tersebut berani berani menggunakan menggunakan utang utang yang yang lebih lebih besar. besar. Investor Investor diharapkandiharapkan akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Dengan demian utang merupakan atau signal positif.
baik. Dengan demian utang merupakan atau signal positif.
D.
D. Teori-teori kapitalisasiTeori-teori kapitalisasi
Teori kapitalisasi terbagi ke dalam dua golongan,
Teori kapitalisasi terbagi ke dalam dua golongan, yaitu :yaitu : 1.
1. Berdasarkan pendapatan atau earning nilai suatu perusahaan dapat ditentukan berdasarkanBerdasarkan pendapatan atau earning nilai suatu perusahaan dapat ditentukan berdasarkan pendapatan yang didapatka setiap tahunya dikalikan dengan
pendapatan yang didapatka setiap tahunya dikalikan denganmultiplayer multiplayer tertentu. tertentu. 2.
2. Berdasarkan pengeluaran atauBerdasarkan pengeluaran atau cost cost kapitalisasi perusahaan didasarkan pada kapitalisasi perusahaan didasarkan pada cost cost dari dari fixed fixed capital
capital yang digunakan dalam suatu perusahaan. yang digunakan dalam suatu perusahaan. Over dan under capitalization
Over dan under capitalization
•• Over capitalization akan terjadi apabila:Over capitalization akan terjadi apabila: 1.
1. Earning tidak cukup besar untuk mendapatkanEarning tidak cukup besar untuk mendapatkan fair of return fair of return dari jumlah modal yang di dari jumlah modal yang di investasikan, atau dengan kata lain
investasikan, atau dengan kata lainaverage rate of returnaverage rate of return lebih kecil dari pada lebih kecil dari pada fair rate fair rate of return
of return.. 2.
2. Jumlah nilai sekuritas yang ada di dalam peredaran lebih besar daripada nilai riilJumlah nilai sekuritas yang ada di dalam peredaran lebih besar daripada nilai riil dibandingkan
dibandingkan dengan dengan nilai nilai assetnya.assetnya. •• Under capitalization terjadi apabila:Under capitalization terjadi apabila:
1.
1. Average Average rate rate of of returnreturn dari perusahaan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dari perusahaan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rate of return
rate of return dari modal yang diinvestasikan dalam perusahaan yang sejenis lainya. dari modal yang diinvestasikan dalam perusahaan yang sejenis lainya. 2.
2. Jumlah nilai securitas yang tercantum dalam neraca jauh lebih kecil daripada nilai riilJumlah nilai securitas yang tercantum dalam neraca jauh lebih kecil daripada nilai riil dari pada assetnya.
E.
E. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Struktur ModalFaktor Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal 1.
1. Tingkat PenjualanTingkat Penjualan
Perusahaan dengan penjualan stabil, cashflow relatif stabil, shg dpt menggunakan hutang Perusahaan dengan penjualan stabil, cashflow relatif stabil, shg dpt menggunakan hutang relatif besar.
relatif besar. 2.
2. Struktur AktivaStruktur Aktiva
Perusahaan dengan aktiva tetap besar (sebagai kolateral) dpt menggunakan hutang relatif Perusahaan dengan aktiva tetap besar (sebagai kolateral) dpt menggunakan hutang relatif besar.
besar. 3.
3. Tingkat Pertumbuhan PerusahaanTingkat Pertumbuhan Perusahaan
Semakin cepat pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhan dana untuk ekspansi. Semakin cepat pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhan dana untuk ekspansi. 4.
4. ProfitabilitasProfitabilitas
Pecking order theory
Pecking order theory menyatakan, bahwa urutan pembiayaan menyatakan, bahwa urutan pembiayaan; laba ditahan → hutang → jual; laba ditahan → hutang → jual saham baru (untuk menghindari pengawasan eksternal).
saham baru (untuk menghindari pengawasan eksternal). 5.
5. Variabel Laba dan Perlindungan Pajak (Variabel Laba dan Perlindungan Pajak (Tax Shield Tax Shield ))
Jika variabilitas laba kecil, besar kemampuan menanggung beban tetap dari hutang. Jika variabilitas laba kecil, besar kemampuan menanggung beban tetap dari hutang. Penggunaan hutang memberi manfaat perlindungan pajak.
Penggunaan hutang memberi manfaat perlindungan pajak. 6.
6. Skala PerusahaanSkala Perusahaan
Perusahaan besar memiliki akses besar masuk pasar modal, sehingga ada korelasi positif Perusahaan besar memiliki akses besar masuk pasar modal, sehingga ada korelasi positif antara skala perusahaan dengan
antara skala perusahaan dengandebt to book value of equity ratiodebt to book value of equity ratio.. 7.
7. Kondisi Intern Perusahaan dan Ekonomi MakroKondisi Intern Perusahaan dan Ekonomi Makro
Saat yang tepat menjual saham atau obligasi; tingkat bunga pasar rendah dan pasar bursa Saat yang tepat menjual saham atau obligasi; tingkat bunga pasar rendah dan pasar bursa sedang
sedangbullishbullish (lawan dari (lawan dari bearishbearish))
F.
F. Pendekatan-Pendekatan Konsep Penilaian Struktur ModalPendekatan-Pendekatan Konsep Penilaian Struktur Modal 1.
1. Teori pendekatan laba bersih (Teori pendekatan laba bersih (net income approachnet income approach) NI) NI
Pendekatan ini dapat diasumsikan investor mengkapitalisasi atau menilai laba perusahaan Pendekatan ini dapat diasumsikan investor mengkapitalisasi atau menilai laba perusahaan dengan tingkat kapitalisasi (Ko) yang konstan dan perusahaan dapat meningkatkan jumlah dengan tingkat kapitalisasi (Ko) yang konstan dan perusahaan dapat meningkatkan jumlah utangnya dengan tingkat biaya utang (Kd) yang juga konstan. Hal ini juga dapat diartikan utangnya dengan tingkat biaya utang (Kd) yang juga konstan. Hal ini juga dapat diartikan karena tingkat kapitalisasi dan tingkat biaya utang konstan atau tetap maka semakin besar karena tingkat kapitalisasi dan tingkat biaya utang konstan atau tetap maka semakin besar jumlah utang perusahaan maka biaya modal rata-rata tertimbang akan semakin kecil.
2.
2. Teori pendekatan laba operasi bersih (operating net income approach) NOITeori pendekatan laba operasi bersih (operating net income approach) NOI
Teori ini diasumsikan biaya modal rata-rata tertimbang (Ke) konstan, berapapun jumlah Teori ini diasumsikan biaya modal rata-rata tertimbang (Ke) konstan, berapapun jumlah utang perusahaan tetap. Dalam teori ini para investor mempunyai sudut pandang yang utang perusahaan tetap. Dalam teori ini para investor mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda.
berbeda-beda. a.
a. Biaya utang konstan sama seperti pendekatan laba bersih.Biaya utang konstan sama seperti pendekatan laba bersih. b.
b. Utang perusahaan meningkat, resiko perusahaan ikut meningkat.Utang perusahaan meningkat, resiko perusahaan ikut meningkat.
Oleh karena itu manajemen menuntut agar keuntungan perusahaan juga harus meningkat, Oleh karena itu manajemen menuntut agar keuntungan perusahaan juga harus meningkat, konsekuensinya biaya modal rata-rata tertimbang konstan dan keputusan struktur modal konsekuensinya biaya modal rata-rata tertimbang konstan dan keputusan struktur modal menjadi tidak penting.
menjadi tidak penting.
G.
G. Keputusan Struktur Modal dalam PraktikKeputusan Struktur Modal dalam Praktik a.
a. Analisis EBITAnalisis EBIT – – EPS EPS
Melalui analisis ini manajemen dapat melihat dampak dari berbagai alternatif pendanaan Melalui analisis ini manajemen dapat melihat dampak dari berbagai alternatif pendanaan terhadap EPS (Earning per share) pada tingkatan EBIT (Earning Before Interest and Tax) yang terhadap EPS (Earning per share) pada tingkatan EBIT (Earning Before Interest and Tax) yang bervariasi. Yang dimaksud
bervariasi. Yang dimaksud dengan EPS dengan EPS adalah laba badalah laba bersih sesudah pajak ersih sesudah pajak atau Earning After Tatau Earning After Taxax (EAT) dibagi jumlah lembar saham perusahaan yang beredar.
(EAT) dibagi jumlah lembar saham perusahaan yang beredar.
Pada analisis ini, hubungan antara EBIT dan EPS dapat dicari dengan cara: Pada analisis ini, hubungan antara EBIT dan EPS dapat dicari dengan cara: 1.
1. Menghitung EPS pada berbagai alternatif pendanaan untuk EBIT tertentu, danMenghitung EPS pada berbagai alternatif pendanaan untuk EBIT tertentu, dan 2.
2. Mengulang langkah pertama untuk EBIT yang berbedaMengulang langkah pertama untuk EBIT yang berbeda – – beda. Hasilnya kemudian beda. Hasilnya kemudian digambarkan dalam grafik EBIT-EPS.
digambarkan dalam grafik EBIT-EPS.
Indifference
Indifference point point memberikan masukan penting bagi manajemen dalam memilih alternatif memberikan masukan penting bagi manajemen dalam memilih alternatif pembelanjaan,
pembelanjaan, JikaJika expected expected EBIT lebih besar dari EBIT lebih besar dari indifference point indifference point , perusahaan sebaiknya, perusahaan sebaiknya menggunakan hutang. Jika sebaliknya, menggunakan saham akan lebih menguntungkan. Perlu menggunakan hutang. Jika sebaliknya, menggunakan saham akan lebih menguntungkan. Perlu dicatat bahwa keputussan ini bisa salah jika
dicatat bahwa keputussan ini bisa salah jika actual actual EBIT tidak besar yang diharapkan. Oleh EBIT tidak besar yang diharapkan. Oleh karena itu, didalam mengambil keputusan, manajemen harus memperhatikan juga deviasi karena itu, didalam mengambil keputusan, manajemen harus memperhatikan juga deviasi standard (tingkat variabilitas) EBIT perusahaan.
standard (tingkat variabilitas) EBIT perusahaan. Expected Expected dan deviasi standard EBIT dapat dicari dan deviasi standard EBIT dapat dicari dengan mengembangkan sejumlah skenario tentang EBIT dimasa mendatang beserta dengan dengan mengembangkan sejumlah skenario tentang EBIT dimasa mendatang beserta dengan probabilita terjadin
probabilita terjadinya. Jika ya. Jika deviasi standard deviasi standard EBIT EBIT relatif besarelatif besar, r, manajemen manajemen harus harus lebih lebih hati-hatihati-hati karena
karena expected expected EBIT menjadi kurang dapat dipercaya. Sebaiknya manajemen memutuskan EBIT menjadi kurang dapat dipercaya. Sebaiknya manajemen memutuskan menggunakan hutang hanya bila ecpected EBIT cukup jauh di atas indifference point.
EAT (saham) EAT (hutang) EAT (saham) EAT (hutang) = Jumlah saham Jumlah saham = Jumlah saham Jumlah saham (EBIT*
(EBIT* - - C1) C1) (1(1 – – T) T) (EBIT* (EBIT* - - C2) C2) (1(1 – – T) T) = S1 S2
= S1 S2
Dimana: Dimana:
EBIT * = Indifferent point EBIT * = Indifferent point
C1 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 1 C1 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 1 C2 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 2 C2 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 2 S1 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 1 S1 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 1 S2 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 2 S2 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 2 T = Tingkat pajak
T = Tingkat pajak
b.
b. Perbandingan Rasio – Perbandingan Rasio – Rasio Rasio Leverage Leverage
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efek dari setiap alternatif pendanaan Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efek dari setiap alternatif pendanaan terhadap rasio-rasio
terhadap rasio-rasio leverageleverage (penggunaan (penggunaan hutang). hutang). Manajemen Manajemen kemudian kemudian dapatdapat membandingkan rasio-rasio yang ada saat ini dan rasio-rasio pada alternatif pendanaan tertentu membandingkan rasio-rasio yang ada saat ini dan rasio-rasio pada alternatif pendanaan tertentu dengan rasio-rasio industri sejenis. Rasio
dengan rasio-rasio industri sejenis. Rasio Leverage Leverage terdiri dari (1) Rasio Hutang ( terdiri dari (1) Rasio Hutang (debt ratiodebt ratio), dan), dan (2) Rasio Jaminan (
(2) Rasio Jaminan (coverege ratiocoverege ratio).).
Rasio hutang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka Rasio hutang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang, sedan
panjang, sedangkan rasio gkan rasio jaminan menunjukkjaminan menunjukkan kemampuan an kemampuan untuk membauntuk membayar bunga yar bunga dan pokokdan pokok pinjamn yang jatuh
pinjamn yang jatuh tempo. Untuk tempo. Untuk menghitung rasio hutang, menghitung rasio hutang, manajemen menggunakan manajemen menggunakan informasiinformasi dari neraca. Untuk menghitung rasio jaminan, informasi dari laporang rugi-laba yang dari neraca. Untuk menghitung rasio jaminan, informasi dari laporang rugi-laba yang dipergunakan.
dipergunakan.
Manajemen dapat menggunakan metoda perhitungan rasio sebagi berikut: Manajemen dapat menggunakan metoda perhitungan rasio sebagi berikut: 1.
1. Rasio Hutang:Rasio Hutang:
•• Total hutang/Total aktivaTotal hutang/Total aktiva
•• Hutang jangka panjang/ (Hutang jangka panjang + Modal sendiri)Hutang jangka panjang/ (Hutang jangka panjang + Modal sendiri) •• Total hutang/ Modal sendiriTotal hutang/ Modal sendiri
2.
2. Rasio Jaminan:Rasio Jaminan:
•• Debt service coverage = EBIT / [biaya bunga + (pembayaran pokok pinjman/1Debt service coverage = EBIT / [biaya bunga + (pembayaran pokok pinjman/1 – – pajak)] pajak)]
Rasio hutang dan rasio jaminan dapat d
Rasio hutang dan rasio jaminan dapat dihitung berdasarkan :ihitung berdasarkan :
(1) posisi keuangan perusahaan pada saat ini, (2) posisi keuangan perusahaan dengan (1) posisi keuangan perusahaan pada saat ini, (2) posisi keuangan perusahaan dengan alternatif-alternatif pendanaan yang ada seperti 100 % modal sendiri, 100% hutang dan sebagainya. alternatif pendanaan yang ada seperti 100 % modal sendiri, 100% hutang dan sebagainya. Rasio-rasio tersebut kemudian dibandingkan dengan Rasio-rasio indusstri. Dari perbandingan tersebut, rasio tersebut kemudian dibandingkan dengan rasio indusstri. Dari perbandingan tersebut, manajemen dapat menentukan alternatif pendanaan yang paling tepat bagi perusahaan. Hal ini manajemen dapat menentukan alternatif pendanaan yang paling tepat bagi perusahaan. Hal ini tidak berarti bahwa manajemen harus mempertahankan rasio yang sama dengan rasio industri. tidak berarti bahwa manajemen harus mempertahankan rasio yang sama dengan rasio industri. Kegunaan perbandingan rasio dengan rasio industri adalah jika perusahaan memilih rasio hutang Kegunaan perbandingan rasio dengan rasio industri adalah jika perusahaan memilih rasio hutang dan rasio jaminan yang men
dan rasio jaminan yang menyimpang dari rasio industri, ia harus memiliki alasan yang kuat.yimpang dari rasio industri, ia harus memiliki alasan yang kuat.
c.
c. Analisis Arus Kas PerusahaanAnalisis Arus Kas Perusahaan
Metoda ini menganalisis dampak keputusan struktur modal terhadap arus kas perusahaan. Metoda ini menganalisis dampak keputusan struktur modal terhadap arus kas perusahaan. Metoda ini sederhana tetapi sangat bermanfaat. Metoda ini melibatkan persiapan suatu seri Metoda ini sederhana tetapi sangat bermanfaat. Metoda ini melibatkan persiapan suatu seri anggaran kas pada (1) kondisi perekonomian yang berbeda, (2) struktur modal yang berbeda. anggaran kas pada (1) kondisi perekonomian yang berbeda, (2) struktur modal yang berbeda. Arus kas bersih pada situasi yang berbeda ini dapat dianalisis untuk menentukan apakah beban Arus kas bersih pada situasi yang berbeda ini dapat dianalisis untuk menentukan apakah beban tetap perusahaan (pokok pinjaman, bunga, sewa dan dividen saham preferen) yang dihadapi tetap perusahaan (pokok pinjaman, bunga, sewa dan dividen saham preferen) yang dihadapi perusahaan
perusahaan tidak tidak terlalu terlalu tinggi. tinggi. Ketidakmampuan Ketidakmampuan perusahaan perusahaan untuk untuk membayar membayar beban beban tetap tetap bisabisa mengakibatkan “
mengakibatkan “ financial insolvency“. financial insolvency“.
Gordon Donaldson dari Harvard University menyarankan bahwa kapasitas beban tetap Gordon Donaldson dari Harvard University menyarankan bahwa kapasitas beban tetap perusahaan
perusahaan sebaiknya sebaiknya tergantung tergantung pada pada arus arus kas kas bersih bersih perusahaan perusahaan yang yang diharapkan diharapkan dapatdapat terwujud pada saat perekonomian mengalami resesi. Dengan kata lain, target struktur modal terwujud pada saat perekonomian mengalami resesi. Dengan kata lain, target struktur modal ditentukan dengan membuat rencana untuk menghadapi “kondisi
ditentukan dengan membuat rencana untuk menghadapi “kondisi terburuk yang mungkinterburuk yang mungkin terjadi“.
Rumus berikut mendifinisikan CBr, saldo kas yang diharapkan perusahaan pada akhir Rumus berikut mendifinisikan CBr, saldo kas yang diharapkan perusahaan pada akhir periode resesi. periode resesi. CBr = Co + NCFr CBr = Co + NCFr – – FC FC Dimana: Dimana: Co
Co = = Saldo Saldo ka ka pada pada awal awal resesiresesi NCFr
NCFr = Arus kas bersih dari operasi selama res= Arus kas bersih dari operasi selama resesiesi FC
FC = = Beban Beban tetap tetap perusahaanperusahaan
H.
H. Analisis Subyektif Dalam Manajemen Struktur ModalAnalisis Subyektif Dalam Manajemen Struktur Modal
Dalam menentukan struktur modal perusahaan, manajemen juga menerapkan analisis Dalam menentukan struktur modal perusahaan, manajemen juga menerapkan analisis subyektif (
subyektif ( judgment judgment ) bersama dengan analisis kuantitatif yang telah dibahas didepan. Berbagai) bersama dengan analisis kuantitatif yang telah dibahas didepan. Berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan tentang struktur modal adalah:
faktor yang dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan tentang struktur modal adalah: a.
a. Kelangsungan hidup jangka panjang (Kelangsungan hidup jangka panjang ( Long Long – – run viability run viability))
Manajer perusahaan, khusunya yang menyediakan produk dan jasa yang penting, memiliki Manajer perusahaan, khusunya yang menyediakan produk dan jasa yang penting, memiliki tanggung jawab untuk menyediakan jasa yang berkesinambungan. Oleh karena itu, tanggung jawab untuk menyediakan jasa yang berkesinambungan. Oleh karena itu, perusahaan
perusahaan harus harus menghindari menghindari tingkat tingkat penggunaan penggunaan hutang hutang yang yang dapat dapat membahayakanmembahayakan kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan.
kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan. b.
b. Konsevatisme manajemenKonsevatisme manajemen
Manajer yang bersifat konservatif cenderung menggunakan tingkat hutang yang Manajer yang bersifat konservatif cenderung menggunakan tingkat hutang yang “konservatif“ pula (sediki hutang) dari pada berusaha memaksimumkan nilai perusahaan “konservatif“ pula (sediki hutang) dari pada berusaha memaksimumkan nilai perusahaan dengan menggunakan lebih banyak hutang.
dengan menggunakan lebih banyak hutang. c.
c. PengawasanPengawasan
Pengawasan hutang yang besar dapat berakibat semakin ketat pengawasan dari pihak Pengawasan hutang yang besar dapat berakibat semakin ketat pengawasan dari pihak kreditor (misalnya, melalui kontrak perjanjian atau covenaut). Pengawasan ini dapat kreditor (misalnya, melalui kontrak perjanjian atau covenaut). Pengawasan ini dapat mengurangi fleksibilitas manajemen dalam membuat keputusan perusahaan.
d.
d. Struktur aktivaStruktur aktiva
Perusahaan yang memiliki aktiva yang digunakan sebagai agunan hutang cenderung Perusahaan yang memiliki aktiva yang digunakan sebagai agunan hutang cenderung menggunakan hutang yang relatif lebih besar. Misalnya, perusahaan real estate cenderung menggunakan hutang yang relatif lebih besar. Misalnya, perusahaan real estate cenderung menggunakan hutang yang lebih besar dari pada perusahaan yang bergerak pada bidang riset menggunakan hutang yang lebih besar dari pada perusahaan yang bergerak pada bidang riset teknologi.
teknologi. e.
e. Risiko bisnisRisiko bisnis
Perusahaan yang memiliki risiko bisnis (variabilitas keuntungannya tinggi cenderung kurang Perusahaan yang memiliki risiko bisnis (variabilitas keuntungannya tinggi cenderung kurang dapat menggunakan hutang yang besar (karena kreditor akan meminta biaya hutang yang dapat menggunakan hutang yang besar (karena kreditor akan meminta biaya hutang yang tinggi). Tinggi rendahnya risiko bisnis ini dapat dilihat antara lain dari stabilitas harga dan tinggi). Tinggi rendahnya risiko bisnis ini dapat dilihat antara lain dari stabilitas harga dan unit penjualan, stabilitas biaya, tinggi rendahnya operating leverage, dan lain-lain.
unit penjualan, stabilitas biaya, tinggi rendahnya operating leverage, dan lain-lain. f.
f. Tingkat pertumbuhanTingkat pertumbuhan
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi membutuhkan modal yang besar. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi membutuhkan modal yang besar. Karena biaya penjualan (
Karena biaya penjualan ( flotation flotation cost cost ) untuk hutang pada umumnya lebih rendah dari) untuk hutang pada umumnya lebih rendah dari fenation cost
fenation cost untuk jaminan, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung untuk jaminan, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung menggunakan lebih banyak hutang disbanding dengan perusahaan dengan tingkat menggunakan lebih banyak hutang disbanding dengan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan rendah.
pertumbuhan rendah. g.
g. PajakPajak
Biaya bunga adalah biaya yang dapat mengurangi pembayaran pajak, sedangkan Biaya bunga adalah biaya yang dapat mengurangi pembayaran pajak, sedangkan pembayaran
pembayaran dividen dividen tidak tidak mengurangi mengurangi pembayaran pembayaran pajak. pajak. Oleh Oleh karena karena itu, itu, semakin semakin tinggitinggi tingkat pajak perusahaan, semakin besar keuntungan dari penggunaan pajak.
tingkat pajak perusahaan, semakin besar keuntungan dari penggunaan pajak. h.
h. Cadangan kapasitas peminjamanCadangan kapasitas peminjaman
Penggunaan hutang akan meningkatkan risiko, sehingga biaya modal akan meningkat. Penggunaan hutang akan meningkatkan risiko, sehingga biaya modal akan meningkat. Perusahaan harus mempertimbangkan suatu tingkat penggunaan hutang yang masih Perusahaan harus mempertimbangkan suatu tingkat penggunaan hutang yang masih memberikan kemungkinan menambah hutang di masa mendatang dengan biaya yang relatif memberikan kemungkinan menambah hutang di masa mendatang dengan biaya yang relatif rendah.
rendah.
I.
I. Beberapa Catatan Tentang Kebijakan Struktur ModalBeberapa Catatan Tentang Kebijakan Struktur Modal
Pada pertemuan tahunan Financial Management Association (FMA) pada tahun 1989,Pada pertemuan tahunan Financial Management Association (FMA) pada tahun 1989, disimpukan beberapa hal mengenai struktur perusahaan.
disimpukan beberapa hal mengenai struktur perusahaan. a)
a) Dalam praktik sangat sulit menentukan titik struktur modal yang optimal. Bahkan untukDalam praktik sangat sulit menentukan titik struktur modal yang optimal. Bahkan untuk membuat suatu range untuk struktur modal yang optimal pun sangat sulit. Oleh karena membuat suatu range untuk struktur modal yang optimal pun sangat sulit. Oleh karena
itu, kebanyakan perusahaan hanya memperhatikan apakah perusahaan terlalu banyak itu, kebanyakan perusahaan hanya memperhatikan apakah perusahaan terlalu banyak menggunakan
menggunakan hutang hutang atau atau tidak.tidak. b)
b) Ada kenyataan bahwa walaupun struktur modal perusahaan dianggap jauh dari optimal,Ada kenyataan bahwa walaupun struktur modal perusahaan dianggap jauh dari optimal, tapi dampaknya pada nilai perusahaan tidak terlalu besar. Dengan kata lain keputusan tapi dampaknya pada nilai perusahaan tidak terlalu besar. Dengan kata lain keputusan tentang struktur modal tidaklah sepenting keputusan investasi, yang memiliki dampak tentang struktur modal tidaklah sepenting keputusan investasi, yang memiliki dampak yang lebih besar terhadap nilai perusahaan.
yang lebih besar terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan hal-hal di atas, sebaiknya perusahaan lebih memfokuskan diri pada suatuBerdasarkan hal-hal di atas, sebaiknya perusahaan lebih memfokuskan diri pada suatu tingkat hutang yang hati-hati (
tingkat hutang yang hati-hati ( prudent prudent ) ) dari dari pada berusaha pada berusaha mencari tingmencari tingkat hutang kat hutang yangyang optimal. Tingkat
optimal. Tingkat hutang yang “hutang yang “ prudent prudent “ harus dapat memanfaatkan keuntungan dari“ harus dapat memanfaatkan keuntungan dari penggunaan hutang dan tetap menuju:
penggunaan hutang dan tetap menuju: a)
a) Mempertahankan risiko finansial pada tingkat yang masih terkendali.Mempertahankan risiko finansial pada tingkat yang masih terkendali. b)
b) Menjamin fleksibilitas pembelanjaan perusahaan.Menjamin fleksibilitas pembelanjaan perusahaan. c)
c) MMempertahankan “empertahankan “credit rating credit rating ““ perusahaan. perusahaan.
Keputusan tentang struktur modal melibatkan anKeputusan tentang struktur modal melibatkan analisis “tradealisis “trade--off“off“ antara risiko dan antara risiko dan keuntungan. Penggunaan hutang meningkatkan risiko perusahaan, tapi juga meningkatkan keuntungan. Penggunaan hutang meningkatkan risiko perusahaan, tapi juga meningkatkan keuntungan perusahaan oleh karena itu, struktur modal yang optimal akan menyeimbangkan keuntungan perusahaan oleh karena itu, struktur modal yang optimal akan menyeimbangkan risiko dan keuntungan perusahaan.
risiko dan keuntungan perusahaan.
J.
J. Studi kasus dalam Struktur ModalStudi kasus dalam Struktur Modal Contoh: I
Contoh: I 1.
1. PT ABC semula hutang sebesar Rp 30.000.000 dengan bunga 5% dan laba operasi bersih RpPT ABC semula hutang sebesar Rp 30.000.000 dengan bunga 5% dan laba operasi bersih Rp 10.000.000,- Misalkan tingkat kapitalisasi modal sendiri (tingkat kapitalisasi berarti tingkat 10.000.000,- Misalkan tingkat kapitalisasi modal sendiri (tingkat kapitalisasi berarti tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk modal sendiri sebesar 11%. Kalau kita hitung penilaian keuntungan yang disyaratkan untuk modal sendiri sebesar 11%. Kalau kita hitung penilaian perusahaan sebagai berikut:
O
O Laba Laba bersih bersih operasi operasi Rp Rp 10.000.00010.000.000 F
F Bunga Bunga 5% 5% x x Rp Rp 30.000.000 30.000.000 Rp Rp 1.500.000(-)1.500.000(-) E
E Laba Laba tersedia tersedia untuk untuk Rp Rp 8.500.0008.500.000 pemegang saham
pemegang saham ke
ke Tingkat Tingkat kapitalisasi kapitalisasi MS MS 0,11 0,11 (:)(:) S
S Nilai Nilai pasar pasar Saham Saham Rp Rp 77.727.70077.727.700 B
B Nilai Nilai pasar pasar obligasi obligasi Rp Rp 30.000.000(+)30.000.000(+) V
V Nilai Nilai keseluruhan keseluruhan PerusahaanPerusahaan Rp107.277.000Rp107.277.000
Jadi tingkat kapitalisasi keseluruhan atau Jadi tingkat kapitalisasi keseluruhan atau ko
ko = = O O = = Rp Rp 10.000.000 10.000.000 x x 100% 100% == 9,32 %9,32 % V
V Rp Rp 107.277.000107.277.000
Bila perusahaan mempunyai 850 lembar saham, maka harga per lembar saham Bila perusahaan mempunyai 850 lembar saham, maka harga per lembar saham = Rp 77.277.000 =
= Rp 77.277.000 = Rp 90.910Rp 90.910,- ,-850
850 2.
2. Sekarang bila perusahaan ingin mengganti obligasi dengan saham. Nilai obligasi pada soalSekarang bila perusahaan ingin mengganti obligasi dengan saham. Nilai obligasi pada soal nomor 1 Rp30.000.000, sedang harga saham Rp 90.910/lembar, maka diperlukan:
nomor 1 Rp30.000.000, sedang harga saham Rp 90.910/lembar, maka diperlukan: Rp 30.000.000 : Rp 90.910 = 330 lembar.
Rp 30.000.000 : Rp 90.910 = 330 lembar.
Sehingga sekarang obligasi dibelanjai dengan modal sendiri semuanya, maka tingkat Sehingga sekarang obligasi dibelanjai dengan modal sendiri semuanya, maka tingkat keuntungan yang disyaratkan menjadi lebih rendah yaitu 10%. Maka besarnya ko (tingkat keuntungan yang disyaratkan menjadi lebih rendah yaitu 10%. Maka besarnya ko (tingkat kapitalisasi keseluruhan) dapat dihitung sebagai berikut:
kapitalisasi keseluruhan) dapat dihitung sebagai berikut:
O
O Laba Laba operasi operasi Rp Rp 10.000.00010.000.000 F
F Bunga Bunga Rp Rp 0 0 (-)(-)
E
E Laba Laba tersedia tersedia untuk untuk Rp Rp 10.000.00010.000.000 pemegang saham
pemegang saham ke
ke Tingkat Tingkat kapitalisasi kapitalisasi MS MS 0,10 0,10 (:)(:) S
S Nilai Nilai pasar pasar saham saham Rp100.000.000Rp100.000.000 B
B Nilai Nilai pasar pasar obligasi obligasi Rp Rp 0 0 (+)(+) V