• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kp 2.6.5.5 Obstruksi Dan Benda Asing Saluran Nafas Atas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kp 2.6.5.5 Obstruksi Dan Benda Asing Saluran Nafas Atas"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

OBSTRUKSI SALURAN

OBSTRUKSI SALURAN

NAFAS ATAS

NAFAS ATAS

BA

BAGIAGIANNILMILMUUKESKESEHAEHATTANANTELTELINGINGAAHIDHIDUNGUNGTENTENGGOGGOROKROK BEDBEDAHAH KEPKEPALAALA& & LEHLEHERER

F

FAKULAKULTTASASKEDOKTERANKEDOKTERANUNIVERSITUNIVERSITASASANDALASANDALAS

RSUP

RSUP DRDR M DM DJAMIJAMILL PPADANADANGG

2017 2017 Dr. Novialdi, Sp.THT-KL(K) Dr. Novialdi, Sp.THT-KL(K) Dr. Rossy Rosalinda, Sp.THT-KL Dr. Rossy Rosalinda, Sp.THT-KL

(2)

Pendahuluan

Pendahuluan

Obstruksi saluran nafas atas (OSNA) Obstruksi saluran nafas atas (OSNA) merupakanmerupakan suatu gejala penyakit yang sering dijumpai di

suatu gejala penyakit yang sering dijumpai di  praktek sehari-hari, baik ya

 praktek sehari-hari, baik yang datang dalam ng datang dalam keadaankeadaan sesak ringan maupun hebat

sesak ringan maupun hebat

Gejala sesak yang hebat dapat mengancam nyawaGejala sesak yang hebat dapat mengancam nyawa  bila tidak dita

 bila tidak ditangani secara cepangani secara cepat dan tepatt dan tepat

Kejadian OSNA dapat terjadi pada semua usiaKejadian OSNA dapat terjadi pada semua usia maupun jenis kelamin

(3)

Pendahuluan

Pendahuluan

Obstruksi saluran nafas atas (OSNA) Obstruksi saluran nafas atas (OSNA) merupakanmerupakan suatu gejala penyakit yang sering dijumpai di

suatu gejala penyakit yang sering dijumpai di  praktek sehari-hari, baik ya

 praktek sehari-hari, baik yang datang dalam ng datang dalam keadaankeadaan sesak ringan maupun hebat

sesak ringan maupun hebat

Gejala sesak yang hebat dapat mengancam nyawaGejala sesak yang hebat dapat mengancam nyawa  bila tidak dita

 bila tidak ditangani secara cepangani secara cepat dan tepatt dan tepat

Kejadian OSNA dapat terjadi pada semua usiaKejadian OSNA dapat terjadi pada semua usia maupun jenis kelamin

(4)

Anatomi Saluran Nafas

(5)

Kondisi terbuntunya saluran napas atas baik  sebagian/parsial maupun keseluruhan yang menyebabkan terjadinya gangguan ventilasi

Definisi OSNA

Tertutupnya jalan napas atas karena tumor, benda asing, infeksi atau trauma terutama di daerah

orofaring dan laring

(6)

Anamnesis

Penderita mengeluh sesak napas memberat

Dapat disertai suara serak 

Bunyi napas seperti orang ngorok/ stridor 

Tidak dapat berkomunikasi dengan baik

Dapat disertai gangguan kesadaran

(7)

Pemeriksaan Fisik (Kriteria Jackson)

Stadium 1

 Retraksi daerah suprasternal saat inspirasi

 Stridor inspirasi

 Pasien masih tenang

Stadium 2

 Retraksi daerah suprasternal, epigastrium saat inspirasi

 Stridor inspirasi

 Pasien mulai gelisah

(8)

Pemeriksaan Fisik (Kriteria Jackson) Stadium 3

 Retraksi daerah suprasternal, epigastrium, supraklavikula, intercosta

 Stridor inspirasi dan ekspirasi

 Pasien sangat gelisah dan dispnea

Stadium 4

 Retraksi seperti stadium 3 bertambah sangat jelas

 Stridor inspirasi dan ekspirasi

 Pasien sangat gelisah, sianosis

(9)
(10)

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laringoskopi indirek/ direk 

Diagnosis OSNA

Cedera laringedema, hematoma, fraktur/dislokasi kartilago laring Tumor laring   Laringitisedema laring

(11)

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan radiologi:

X-foto leher AP dan lateral (jaringan lunak)

CT-Scan kepala & leher (dengan dan tanpa kontras)

(12)

Oksigenasi aliran rendah 1-2 L/menit menggunakan nonrebreathing mask 

Medikamentosa (bila kausanya infeksi)  Injeksi antibiotik dan steroid

Trakeostomi emergensi  obstruksi saluran nafas atas grade 3 dan 4

Trakeostomi elektif  kasus tumor laring

(13)
(14)

BENDA ASING

SALURAN NAFAS

BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA & LEHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

RSUP DR M DJAMIL PADANG 2017

Dr. Novialdi, Sp.THT-KL(K) Dr. Rossy Rosalinda, Sp.THT-KL

(15)

Kebanyakan terjadi pada anak di bawah 15 tahun  sekitar 30/100.000 populasi

Insiden tertinggi terjadi antara umur 1

 – 

3 tahun (25%)

Tersedak benda asing 2x lebih sering pada laki-laki

Di Indonesia sekitar 70% - 80% jenis benda asing yang paling banyak  kacang-kacangan, peluit,  jarum pentul dan potongan plastik 

(16)

Faktor personal

Umur, kesadaran menurun, epilepsi dan alkoholisme

Faktor fisik 

Adanya kelainan dan penyakit neurologik, proses menelan yang belum sempurna pada anak, sifat dan bentuk benda asing

Faktor dental

Medikal dan surgikal (tindakan ekstraksi gigi, belum tumbuh gigi molar pada anak yang berumur < 4 tahun)

Faktor kejiwaan

Emosi dan gangguan psikis

Faktor kecerobohan

Meletakkan sesuatu di mulut, persiapan makan yang kurang  baik, makan tergesa-gesa sambil bermain

(17)

Benda asing endogen : Sekret kental (bronkolit), darah atau bekuan darah, mekonium, proses

 perkejuan, krusta, nanah, membran difteri Benda asing eksogen : padat (organik dan

anorganik), cair (iritatif dan non iritatif) dan gas

(18)

Benda asing metal yang halus dan non obstruktif (jarum  pentul)  kongesti pembuluh darah mukosa ringan 

fase asimptomatis selama 24 jam  diikuti dengan  batuk spasmodik 

Benda asing metal yang kasar dan obstruktif  stop valve type obstruction atau one way valve obstruction

Benda asing organik (tumbuh-tumbuhan, kacang tanah)  lebih cepat mengembang  edema mukosa bronkus  terbentuk jaringan granulasi  toksemia, batuk 

hebat, demam

(19)

 A. By-pass valve obstruction

 sumbatan sebagian dari  bronkus (mengi)

B. E xpiratory check valve obstruction

 katup penghambat ekspirasi, sumbatan seperti pentil, udara inspirasi dapat masuk  tetapi sulit untuk keluar dapat menyebabkan emfisema paru

obstruktif 

(20)

C. I nspiratory check valve obstruction

 katup

 penghambat inspirasi, udara inspirasi sulit masuk, tetapi sebaliknya udara ekspirasi mudah keluar  atelektasis

D.  Stop valve obstruction

 udara inspirasi dan ekspirasi, sulit untuk keluar masuk  atelektasis

(21)

Gejala:

Batuk tiba-tiba (coughing)

Rasa tercekik (choking)

Rasa tersumbat (gasping)

Menahan napas (gagging)

Mendehem

(22)

Tanda:

Tanda dan gejala aspirasi benda asing berkurang atau menghilang (fase asimptomatik)

Gejala dan tanda sesuai dengan lokasi tersangkutnya  benda asing (fase komplikasi)

(23)

Benda asing orofaring dan hipofaring

Gejala dan Tanda Sesuai Lokasi

Benda Asing

Tulang ikan pada tonsil kiri Gejala: nyeri pada waktu menelan

(24)

Benda asing laring

Bila BA berada di atas plika vokalis, masih dapat di  batukkan

Bila telah melewati plika vocalis (subglottik)  sumbatan total  keadaan gawat darurat  dapat menyebabkan asfiksia dalam waktu singkat

Bila sumbatan tidak total  suara serak sampai afoni, batuk disertai serak (croupy cough),

odinofagi, mengi, sianosis, hemoptisis dan dispnea dengan berbagai derajat

Gejala dan Tanda Sesuai Lokasi

Benda Asing

(25)

Benda asing trakea

Gejala berupa batuk tiba-tiba dan berulang, rasa tercekik di leher (chocking), rasa tersumbat di tenggorok (gagging) dan terdapat gejala patognomonik berupa :

a) Audible slap (didengar dengan stetoskop di daerah trakea dengan mulut terbuka)

b) Palpatory thud (teraba getaran di trakea pars servikal dengan mulut terbuka)

c) Asmathoid wheeze (bunyi saat inspirasi dan ekspirasi dengan mulut terbuka)

Selain itu terdapat pula gejala suara serak, dispnea dan sianosis (tergantung besar dan lokasi BA)

Gejala dan Tanda Sesuai Lokasi

Benda Asing

(26)

Benda asing bronkus

Benda asing cenderung masuk ke bronkus kanan oleh karena :

a) Sudut deviasi bronkus kanan < dari kiri  b) Diameter bronkus kanan > dari kiri

c) Udara inspirasi yang masuk ke bronkus kanan > dari kiri

d) Bronkus kanan hampir sejajar dengan trakea

Kebanyakan penderita datang ke RS sudah dalam fase asimptomatis

Gejala dan Tanda Sesuai Lokasi

Benda Asing

(27)

Benda asing bronkus

Bisa didapatkan gejala : a) sputum hemoragik 

 b) Emfisema atau atelektasisi c) Febris oleh karena toksemia

d) Pada foto toraks dapat terlihat gambaran

 bronkiektasis, bronkopneumoni, dan abses paru

Gejala dan Tanda Sesuai Lokasi

Benda Asing

(28)

Pemeriksaan radiologik leher-toraks

Benda asing metal  foto polos posisi PA dan Lateral

Benda asing radiolusen  dibuat rontgen foto setelah 24 jam kejadian (biasanya setelah di atas 24 jam terlihat tanda

atelektasis atau emfisema)

(29)

Prinsip : Pengangkatan segera secara endoskopik  dengan trauma minimal

a. Terapi suportif : pemberian oksigen, monitor  jantung, pulse oximetry, pemberian steroid dan

antibiotik preoperative

 b. Pengeluaran benda asing dengan bantuan endoskopi

(30)

Benda asing faring ekstraksi

Penatalaksanaan

(31)

Benda asing laring

Sumbatan total laring suatu kedaruratan

Pada anak  memegang anak  dengan posisi terbalik, daerah  punggung/tengkuk ditepuk 

Sumbatan laring pada anak besar  dan dewasa  perasat Heimlich

(32)

Benda asing trakea dan bronkus Rujuk 

Untuk dilakukan tindakan ekstraksi dengan: 1. Bronkoskopi

2. Faringotomi 3. Trakeostomi 4. Torakotomi

Referensi

Dokumen terkait

Syukur Alhamdulillah, penulis telah menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “ Hubungan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Prevalensi Penyakit Infeksi Saluran

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) disebabkan oleh virus dan mikroplasma. Virus influenza merupakan penyebab dari penyakit saluran pernafasan pada anak

daripada penyakit peptic ulcer dan perdarahan saluran cerna bahagian atas akut. Paling sering, aspirin dan NSAIDs dapat menyebabkan erosi gastroduodenal atau. ulcers

Sesuai dengan ketentuan dari keputusan tersebut, aktiva Perusahaan harus memenuhi berbagai persyaratan untuk dapat dianggap sebagai “aktiva yang diperkenankan” dan cadangan teknis

Infeksi saluran pernafasan ini menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas atas mulai dari hidung sampai epiglotis yang terdiri atas rinitis , sinusitis

Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi, tofografi, fisiologi dari jalan nafas bagian atas, menegakkan diagnosis dan pengelolaan obstruksi

Asma Bronchiale secara umum adalah penyakit saluran pernafasan yang ditandai de- ngan beberapa gejala, seperti sesak nafas/ sukar bernafas yang diikuti dengan suara “wheezing” bunyi