• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media Massa merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media Massa merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang di"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Media Massa merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang di dalamnya berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Oleh karenanya, sebagaimana dengan politik dan ekonomi, media merupakan suatu sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas. Selain itu, media massa juga merupakan sumber dominan untuk memperoleh gambaran citra dan realitas sosial. Media juga mengubah bentuk kontrak sosial. “ kelompok-kelompok kuat kian mengandalkan teknik manipulasi melalui media untuk mencapai apa yang diinginkannya, termasuk agar mereka dapata mengontrol secara lebih halus.”

William L. Rivers juga menyatakan dalam bukunya “ Media Massa dan Masyarakat Modern “ bahwa :

“Media sudah menjadi bagian kehidupan sehari – hari kita pada umumnya, sehingga mereka sulit membayangkan hidup tanpa media, tanpa koran pagi, tanpa televisi. Media massa, seperti halnya pesan lisan dan isyarat sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari komunikasi manusia. Pada hakekatnya media adalah perpanjangan lidah dan tangan yang berjasa meningkatkan kapasitas manusia untuk mengembangkan struktur sosialnya. Namun, banyak orang yang tidak

(2)

menyadari hubungan fundamental antara manusia dan media itu sendiri, dan keliru dalam menilai peran media dalam kehidupan mereka.” 1

Secara umum peran media dapat dibagi menjadi tiga yaitu : 1. Sebagai sarana pendidikan.

2. Sebagai sarana komunikasi sosial. 3. Sebagai sarana kontrol.2

Barelson menyatakan bahwa “Surat kabar dapat memberikan informasi dan interpretasi mengenai hal – hal yang terjadi dalam masyarakat sebagai alat kehidupan sehari – hari dan sumber relaksasi.Memberikan prestise sosial, memberikan kontrak sosial dan digunakan dalam kehidupan sehari – hari.”3

Peran positif media massa;

1. Pers mewakili kepentingan publik media dalam pembentukan wacana untuk berbagai kepentingan, terutama guna mengangkat isu (informasi)

dibawah permukaan (covert) menjadi terbuka (overt). 2. Memacu publik mengaktualisasikan aspirasinya secara terbuka di

media massa.

3. Menjaga gawang demokrasi, dimana pemberitaan media massa menetapkan bukan hanya mekanisme dari atas ke bawah, tetapi juga dari bawah ke atas (bottom- up).

4. Lewat teknik pemberitaan pers dimungkinkan terjadinya kontrol publik, sekaligus pengendalian masyarakat terhadap kepentingan tertentu, baik disektor pemerintahan maupun masyarakat.

1

Rivers William L Media Massa dan Masyarakat Modern, Prenada Media 2004 hlm 24. 2

Schramm Wilbur The Process and Effect of Mass Communication F. Rachmadi, hlm 19 3Sasa Djuarsa dkk, Teori Komunikasi. Universitas Terbuka Jakarta 1996 hlm 215

(3)

5. Mengendalikan seseorang, kelompok, golongan, atau lembaga berbuat sewenang – wenang, akibat kuatnya kontrol publik lewat pers.

6. Melalui (jasa) pemberitaan media massa kesadaran publik terhadap persoalan sosial, politik dan lain – lain di lingkungannya terbangun secara intens. Disamping menguatnya posisi tawar – menawar publik terhadap pemerintah, partai politik, dan berbagai kekuatan sosial, ekonomi, dan lain sebagainya.

7. Gagasan kepentingan umum yang sering dinyatakan birokrat negara, politikus, negarawan, cendikiawan, dan lain – lain tidak terus menerus di atas angin. Sebab pejabat pemerintah, tokoh parpol, pemuka masyarakat, cendikiawan, pengusaha, dan lain sebagainya, tidak berani cuma berjanji tanpa realisasi, sebagai akibat kontrol pers.”4

Dengan demikian dapat dilihat betapa kuatnya keberadaan pers di tengah – tengah masyarakat, tidak heran kekuatan pers disebut sebagai pilar keempat setelah legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Di sisi lain, pers juga bersifat negatif.

1. Pemberitaan media massa meredukasi fakta tertentu sehingga menghasilkan kenyataan semu (false reality), yang dapat berakibat menguntungkan kepentingan tertentu, tetapi merugikan kepentingan orang lain.

4

Novel Ali. Etika Pemberitaan Pers dan Resistensi Publik Media. Mediaindi.co.id Kamis, 24 Mei 2012 11 : 00 WIB

(4)

2. Kinerja pemberitaan pers meregangkan hubungan ketergantungan publik dengan lembaga media massa. Akibatnya, pemberitaan pers makin jauh dari kepentingan sejati publiknya.

3. Sebagai akibat kesalahan pers memilih atau mempergunakan cara pandang atau perspektif yang salah dalam pemberitaan dan bentuk – bentuk sajiannya yang lain, peran pers terjebak pada pembelaan kepentingan kelompok yang tertindas terhadap yang mapan atau sebaliknya, pers membela kelompok mapan, dan menyudutkan kaum yang lemah.

4. Pers selalu sering mengangkat realitas faktual hanya melalui pernyataan tokoh atau ekspert tertentu. Misalnya, karena mereka dianggap memiliki nilai berita (news value) walau hasilnya justru menjebak pemberitaan pers kepada kepentingan politis atau ekonimis semata.”5

Karena begitu banyak orang yang telah terbiasa dengan adanya komunikasi massa, maka penilaian atas dari arti pentingnya pun tidak terlalu tepat. Banyak yang tidak menyadari bahwa media sebenarnya mempengaruhi pandangan dan tindakannya. Sebagian orang saja yang mengetahui bahwa media sesungguhnya memperngaruhi minat atau apa yang mereka sukai atau apa yang tidak mereka sukai.

Kekuatan media massa sebagai pilar keempat sangat terlihat dari bagaimana media massa mempengaruhi opini publik terhadap suatu peristiwa atau

5ibid

(5)

fakta yang terjadi melalui tulisan–tulisan atau berita di koran, radio, maupun televisi. Kontrol sosial oleh media massa begitu ekstertif dan efektif, sehingga sebagian pengamat menganggap kekuatan utama media memang terletak di situ. Sebagai contoh, Joseph Klapper melihat adanya kemampuan rekayasa kesadaran oleh media yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan apapun.Rekayasa kesadaran sudah ada sejak lama, namun medialah yang memungkinkan hal itu untuk dilaksanakan secara tepat dan besar – besaran.6

Di negara kita, media massa baru terlihat bergerak leluasa setelah jatuhnya masa pemerintahan orde baru. Menurut Eriyanto, dan kawan–kawan (1999) ada tiga perubahan yang dapat dicermati menyangkut media massa di Indonesia pasca orde baru :

1. Pemberitaan pers tersaji dengan cara yang lebih lugas dan semakin berani menulis realitas yang ada secara objektif, jujur dan terbuka. Bahkan dalam langganan pemberitaannya pers telah melakukan desaklarisasi yang sebelumnya dianggap tabu dan dimitoskan. 2. Munculnya media baru serta banyaknya media lama yang

mengalami revitalisasi, pesatnya pertukaran informasi maupun komunikasi nasional dan global melalui membanjirnya media massa cetak maupun elektronik, adalah konsekuensi dari pengendoran regulasi kepemilikan surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP) oleh departemen penerangan dimasa pemerintahan B.J.

6Rivers L. Williams, Op Cit, hlm 26

(6)

Habibie. Dalam lingkup yang lebih luas, fenomena ini sebanding dengan muculnya partai – partai politik di era reformasi.

3. Terbitnya kembali media massa yang mempunyai afiliasi politik maupun kelompok kepentingan (interest group) tertentu. Perkembangan ini merupakan akibat dari ledakan partisipasi dan menjamurnya partai politik yang pada gilirannya memerlukan alat atau cara untuk menyalurkan visi dan aspirasi politiknya. 7

Masyarakat selama ini tidak menyadari bahwa pola pikir, bahkan sampai tingkah lakunya merupakan refleksi pemberitaan dari media massa. Namun tidak seperti yang telah kita duga, pemberitaan dari media massa tidaklah selalu objektif, melainkan terdapat beberapa unsur yang mempengaruhinya, misalnya subjektifitas penulis, serta hal – hal lain yang berkaitan bisnis dan kepentingan – kepentingan yang terkadang tidak melihat kepentingan publik.

Menurut Eriyanto, media bukanlah saluran yang bebas. Media bukanlah seperti yang digambarkan memberitakan apa adanya. Cermin dari realitas media seperti yang kita lihat justru mengkonstruksi sedemikian rupa realitas.8

Tidak mengherankan jikalau kita tiap hari secara terus menerus menyaksikan bagaimana peristiwa yang sama bisa diperlakukan berbeda oleh media. Ada peristiwa yang diberitakan, ada peristiwa yang tidak dapat diberitakan.

Ada yang menganggap penting, namun ada pula yang menganggap tidak penting sebagai berita.Ada peristiwa yang dimaknai secara berbeda, dengan

7

Bimo Nugroho, Eriyanto, Frans Surdiasis, Politik Media Mengemas Berita, Jakarta, ISAI 1999 hal1-2 8Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, LkiS, Yogyakarta 2001 hlm 2

(7)

wawancara dan orang berbeda, dengan titik perhatian yang pastinya berbeda pula.Semua kenyataan ini menyadarkan kita betapa subjektifnya media. Mengetengahkan perbedaan semacam ini tentu bukan bias atau distorsi dari pemberitaan media. Hal tersebut dipaparkan untuk memberikan ilustrasi bagaimana berita yang kita baca setiap hari telah melalui proses konstruksi. 9

Dalam pemberitaan olahraga, khususnya pemberitaan klub Real Madrid, media massa sangat berperan penting dalam menyebarkan fakta tersebut. Surat kabar, televisi dan internet berlomba – lomba menyajikan informasi terbaru seputar klub tersebut. Peristiwa ini menarik untuk diangkat karena Real Madrid merupakan salah satu klub raksasa liga Spanyol yang memiliki gaya permainan yang enak ditonton, diminati banyak pecintanya, baik dari Spanyol maupun luar Spanyol, dan salah satunya di Indonesia.

Real Madrid Club de Fútbol, (pengucapan bahasa Spanyol: [reˈ al maˈ ðɾ ið ˈ kluβ ðe ˈ futβol]; Royal Madrid Football Club ), umumnya dikenal sebagai Real Madrid, adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Madrid, Spanyol.

Didirikan pada tahun 1902 sebagai Madrid Football Club, secara tradisional mengenakan kostum kandang putih. Kata Real ("dari kerajaan") Spanyol dan dianugerahkan ke klub oleh Raja Alfonso XIII pada tahun 1920 bersama-sama dengan mahkota kerajaan di lambang klub. Klub ini telah

9

Walter Lippman, Opini Umum 1998 dalam Penyesatan Opini Sebuah Rekayasa Mengubah Citra, Adhian Husaini. Hal XXII

(8)

memainkan pertandingan kandang di Stadion Santiago Bernabéu dengan kapasitas 85.454 di pusat kota Madrid sejak tahun 1947.

Klub ini adalah klub sepak bola terkaya di dunia dalam hal pendapatan, dengan omset tahunan sebesar €513 juta dan paling berharga, senilai €3.3 miliar. Ini adalah salah satu dari tiga klub untuk tidak pernah terdegradasi dari papan atas sepak bola Spanyol, bersama dengan Athletic Bilbao dan Barcelona. Real Madrid memiliki banyak persaingan lama, terutama El Clásico dengan Barcelona dan El Derbi madrileño dengan Atlético Madrid.

Klub ini memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola Spanyol dan Eropa selama tahun 1950. Di dalam negeri, Klub ini juga merupakan salah satu klub terbaik abad ke-20 menurut FIFA. Klub ini telah meraih 32 gelar La Liga, 18 gelar Copa del Rey, 8 Piala Super Spanyol, 1 Copa Eva Duarte, 1 Copa de la Liga, 10 gelar Piala Eropa/Liga Champions UEFA, 2 Piala UEFA, 2 Piala Super UEFA, 3 Piala Interkontinental dan 1 Piala Dunia Antarklub FIFA.10

Era kejayaan Real Madrid diawali pada masa kepemimpinan presiden Santiago Bernabeu Yeste pada 1945. Kedatangan Bernabeu membawa aura positif pada klub asal ibu kota itu. Komplek latihan Ciudad Deportiva kembali dibangun setelah hancur saat perang saudara. Pemain-pemain bintang mulai berdatangan, salah satunya adalah Alfredo Di Stefano.

10

(9)

Hasilnya luar biasa. Madrid mendominasi Benua Biru selama setengah dekade. Trofi Piala Champions jatuh ke pangkuan Madrid lima tahun beruntun. Real Madrid juga meraih 16 gelar Liga Spanyol pada masa kepemimpinan Bernabeu.

Bernabeu tak hanya mengantarkan Real Madrid ke puncak kejayaan. Ia juga punya sumbangsih besar terhadap perkembangan sepak bola Eropa. Pertemuannya dengan Bedrignan, dan Gusztáv Sebes di Hotel Ambassador, Paris, jadi asal muasal turnamen yang kini dikenal dengan nama Liga Champions.

Sukses kembali terulang pada masa kepemimpinan Lorenzo Sanz yang dilanjutkan oleh Florentino Perez. Kejelian Sanz menunjuk Fabio Capello sebagai pelatih berbuah manis. Mereka mengakhiri puasa gelar Liga Champions selama 32 tahun. Pada partai final Liga Champions 1997, Madrid sukses menundukkan Juventus 1-0 dan menggondol si “Kuping Besar” untuk kali ketujuh.11

Dalam pemberitaan olahraga, khususnya sepakbola, pekerja media sangat dituntut kecerdasannya untuk mengkonstruksi pemberitaan tersebut. Apalagi pemberitaan yang memilki nilai berita yang cukup tinggi. Tak dapat dipungkiri saat ini berita mengenai sepakbola baik luar ataupun dalam negeri selalu memliki nilai yang tinggi.

11

(10)

Seperti yang telah dibahas di atas, berita – berita yang diangkat oleh media tentang peristiwa yang dihadapai real madrid telah melewati proses konstruksi. Setiap media mengangkat berita dari sudut pandang yang berbeda, penonjolan informasi yang berbeda, serta kesimpulan yang berbeda pula. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh ideologi dari masing – masing media itu sendiri.

Contohnya situs berita olahraga Goal.Com situs sepakbola asli Indonesia yang memberitakan berita olahraga kepada khalayak, dengan berimbang (cover both side), serta menyajikan berita yang paling terkini secara update. Menyangkut segala aspek yang terlibat dalam sepakbola, baik luar maupun dalam negeri untuk disampaikan kepada khalayak banyak.

Goal.com juga dikenal sebagai pelopor website sports di Indonesia, sehingga tercatat dalam setiap hari Goal.com mendapat apresiasi dari para pencari informasi olahraga, khususnya sepakbola.

Goal.com sebenernya di luncurkan pada tahun 2001 namun pada tahun 2004 barulah Goal.com benar-benar di nyatakan berdiri sebagai portal berita online yang khusus membahas bidang sepak bola seluruh dunia oleh beberapa nama besar yang kini turut menjadi dewan direksi dalam perusahaan yang berkantor pusat di inggris ini. Goal.com mencoba meramaikan media persebak-bolaan tanah air dan hadir dengan content-content yang lebih segar, aktual dan terlengkap, yang didukung dengan kehandalan editorial dalam menyajikan setiap berita

(11)

Goal.com juga memberikan kelebihan lain bagi setiap pengunjungnya, dengan memberikan berita dan foto pendukung dari sumber-sumber legal berskala Internasional yang memiliki hak siar ekslusif dari tiga Liga Besar di Eropa, termasuk Liga Inggris, Liga Italia dan Liga Spanyol, yang menjadi Liga paling populer di tanah air.

Ragam: content ekslusif yang hanya dimiliki Goal.com, di antaranya kolom Editorial yang memberikan analisa mendalam tentang pertandingan, masa depan sebuah klub, pemain, fakta-fakta dunia sepak bola pada umumnya dengan bahasa ringan, cerdas, dan persuasif; Profil Klub memberikan uraian lengkap seputar profil klub-klub utama Liga Eropa; Profil pemain membantu Anda mengenali sosok pemain di setiap Liga Eropa yang bermain di musim 2009/2010.

Gallery: Kumpulan foto-foto ekslusif menjelang pertandingan, permainan dan usai pertandingan big match seputar tiga liga besar Eropa, yang terdiri dari Berita Foto, Foto Pemain dan Wallpaper yang membantu Anda lebih dekat dengan pemain favorit Anda.

Tribun: Kolom tempat Anda menyuarakan tifosi Anda tentang bola internasional dan nasional, tim favorit Anda, analisa Anda, yang semuanya bebas Anda berikan di kolom ini. Pendapat, komentar dan tulisan Anda akan melalui proses moderasi untuk mencegah timbulnya bahasan yang menyinggung SARA.

(12)

Oleh karena itu, tiap media yang memberitakan klub Real Madrid, menggunakan sudut pandang masing–masing. Praktisnya framing digunakan media untuk melihat bagaimana aspek tertentu ditonjolkan atau ditekankan oleh media. Penonjolan dan penekanan aspek tertentu dari realitas tersebut akan membuat bagian tertentu lebih bermakna, lebih mudah diingat, dan pastinya mampu dicerna dan mengena dalam pikiran khalayak.12

Kecerdasan media dalam membingkai suatu peristiwa akan menentukan apakah informasi tersebut akan lebih bermakna, menarik dan ingin lebih di ketahui oleh khalayak. Contohnya adalah bagaimana media mem-frame (membingkai) isu pemberitaan klub Real Madrid di media massa berupa munculnya pola teks yang bersifat umum, berupa pemahaman mengenai pemberitaan klub Real Madrid dan hal – hal yang berhubungan dengannya.

Sementara itu, dari kajian media sepertinya para pekerja media terperangkap dengan kesimpulan sementara dan memberikan informasi yang terpenggal – penggal atas peristiwa tersebut. Ataukah hanya melihat dari salah satu sisi atau hanya terburu – buru untuk memenuhi deadline berita. Karena fungsi media massa diharapkan dapat membimbing publik agar dapat lebih cerdas membaca dan menerima informasi mengenai isu pemberitaan klub Real Madrid yang semakin hangat, sebaliknya menggiring publik ke arah yang belum jelas dengan memberikan informasi yang tidak konsisten.

Media massa juga sebaiknya melihat kemungkinan yang akan terjadi jika salah dalam menyampaikan informasi, atau kurang diprioritaskannya suatu

(13)

informasi hingga dianggap kurang penting bagi sebagian masyarakat, terutama mengenai kejadian yang besar seperti hal nya isu pemberitaan klub Real Madrid. Karena kurang kuatnya berita yang disampaikan maka seolah – olah berita tentang Real Madrid tidak terlalu penting bagi sebagian khalayak.

Oleh kerna itu berangkat dari kasus dan penjelasan-penjelasan mengenai pemberitaan klub Real Madrid serta peran media inilah penulis mengangkat judul “Analisis Framing Pemberitaan Klub Sepakbola Real Madrid Pada Situs goal.com”, yang bertujuan melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana media massa khususnya internet melihat cara bercerita media atas peristiwa (framing)dan menyebarkannya kepada khalayak.

1.2 Fokus Penelitian

Dari latar belakang yang sudah disajikan di atas, maka masalah dari penulisan penelitian ini adalah: Bagaimana situs berita olahraga Goal.com mengkonstruksi dan mempresentasikan pemberitaan tentang isu klub Real Madrid pada tanggal , 24 juni, 27 juli,7 agust 2015 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui situs berita olahraga Goal.com mengkonstruksi dan mempresentasikan pemberitaan klub Real Madrid pada tanggal 24 juni, 27 juli,7 agust 2015.

(14)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian sejenis dan memberikan sumbangan pada pengembangan ilmu komunikasi, terutama pada bidang ilmu visual art communication. Hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih mendalami dan menghasilkan data empiris yang berhubungan dengan hasil penelitian media dan komunikasi massa sebelumnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi media massa dan praktisi jurnalistik terutama situs berita olahraga Goal.com dalam mengangkat dan mendefinisikan realita dalam pemberitaan – pemberitaan media nya, serta masyarakat luas sebagai khalayak dalam melihat pemberitaan suatu media, dan demikian masyarakat dapat menyadari bahwa pemberitaan media bukanlah realitas tunggal, melainkan realitas majemuk.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).

Mengidentifikasi postur kerja para pekerja manual material handling (MMH) Industri Kecil pembuatan tahu yang ada di Desa Purwogondo, Kartasura, Sukoharjo dengan metode

anita usia subur - cakupan yang tinggi untuk semua kelompok sasaran sulit dicapai ;aksinasi rnasai bnntuk - cukup potensial menghambat h-ansmisi - rnenyisakan kelompok

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang

Menurut Pusat Sumber Daya Geologi (2007), stratigrafi di daerah penelitian dikelompokkan menjadi tiga belas satuan batuan dengan urutan dari tua ke muda, yaitu: Satuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

Dari hasil analisis menggunakan one way ANOVA tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara derajat merokok dengan WHR.Namun berdasarkan penelitian Canoy et

Dalam pengertian sehari-hari istilah kebutuhan sering disamakan dengan keinginan. Seringkali terjadi seseorang mengatakan kebutuhan padahal sebetulnya yang dimaksud adalah