• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Dampak Lingkungan Dan Analisis Material Safety Permainan Lego City Seri 30227

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Dampak Lingkungan Dan Analisis Material Safety Permainan Lego City Seri 30227"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Evaluasi Dampak Lingkungan Dan Analisis

Material Safety Permainan Lego City Seri 30227

Primahasmi Dalulia

Program Pascasarjana Teknik Industri ITS Surabaya Kampus Sukolilo ITS Surabaya

primahasmi.dalulia@gmail.com Wiwin Widiasih

Program Pascasarjana Teknik Industri ITS Surabaya Kampus Sukolilo ITS Surabaya

wiwinwidiasih126@gmail.com

ABSTRAK

Lego adalah suatu permainan yang sedang digemari oleh anak-anak maupun dewasa di dunia. Di Indonesia terdapat dua official store untuk permainan Lego yaitu Jakarta dan Surabaya. Dalam paper ini obyek yang diambil adalah Lego City Seri 30227 dimana merupakan bentuk paling sederhana dari Lego City dengan jumlah part atau komponen sejumlah 27. Paper ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh permainan Lego tersebut sebagai langkah untuk menuju green manufacturing. Selain itu juga dilakukan analisis material yang digunakan dalam permainan Lego yaitu plastik ABS. Metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh permainan Lego adalah Life Cycle Assesment (LCA) dengan menggunakan software Simapro 7.1. Kemudian efek yang ditimbulkan oleh penggunaan material Lego dianalisis dengan menggunakan Material Safety Data Sheet (MSDS). Hasil yang didapat yaitu dampak lingkungan dari terbesar hingga terkecil antara lain fossil fuel, respiratory inorganics, climate change, acidification atau euthrophication, land use, dan minerals. Dari hasil analisis MSDS ABS, material ini menimbulkan efek bagi kesehatan manusia namun tidak menimbulkan efek bahaya ketika diproduksi dalam kondisi normal.

Kata kunci— Green Manufacturing, Life Cycle Assesment (LCA), Material Safety Data

Sheet (MSDS).

I. PENDAHULUAN

Seiring berjalannya waktu, isu-isu dalam dunia industri semakin berkembang. Isu yang berkembang saat ini adalah konsep green manufacturing dan sustainability dimana dalam isu tersebut menyebabkan baik pemerintah maupun industri melakukan langkah-langkah untuk membuat sistem dan proses produksi, mesin atau fasilitas produksi, dan manajemen perusahaan menjadi green. Pada saat ini konsep green manufacturing juga menjadi bagian penting dalam sebuah bisnis (Dornfeld et al., 2013).

Berdasarkan Dornfeld et al. (2013), kata green didefinisikan sebagai dukungan terhadap lingkungan dan menjaga kualitas lingkungan berupa kegiatan menjadi recyclable, biodegradable, atau non-polluting. Akan tetapi kata green apabila digabungkan dengan industri manufaktur menjadi terdefinisikan

sebagai proses atau sistem yang memiliki minimal atau memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Definisi lain dapat berarti penciptaan produk manufaktur yang menggunakan proses dan raw material dimana memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, dapat mengkonversikan energi dan natural resources, memiliki keamanan dan keselamatan terhadap pekerja, komunitas dan konsumen. Dari serangkaian proses produksi

yang mengedepankan permasalahan

lingkungan juga dapat memiliki nilai ekonomis yang seminimal mungkin. Terminologi green yang lain merupakan pengurangan dampak lingkungan dari proses atau sistem produksi ketika dibandingkan dengan proses sebelumnya ketika belum menerapkan konsep green manufacturing. Contoh dari konsep green manufacturing antara lain mengurangi

(2)

meminimumkan penggunaan energi yang dikonsumsi oleh sebuah mesin atau fasilitas produksi, atau mengganti energi dengan energi yang dapat terbarukan sebagai alternatif energi. LEGO Group merupakan sebuah industri manufaktur yang telah berdiri sejak tahun 1932 berlokasi di Billund, Denmark. Produk yang dihasilkan oleh LEGO Group adalah balok permainan untuk anak-anak sebagai fasilitas belajar yang biasa disebut dengan lego. Pertama kali berdiri LEGO Group membuat lego yang terbuat dari bahan dasar kayu. Seiring berjalannya waktu, LEGO Group mengalami perkembangan yang cukup pesat dan bahan dasar tidak lagi berasal dari bahan kayu namun plastik. Permainan Lego ini sangat menarik dengan berbagai model dan tipe serta warna yang menarik.

Sekarang ini permainan Lego telah menjadi perusahaan produksi mainan anak keempat terbesar di dunia setelah Mattel, Bandai-Namco, dan Hasbro. Segmentasi pasar permainan Lego sangat luas ditunjukkan pada Tabel 1. Pengguna permainan Lego mayoritas adalah pada masa pertumbuhan (pre-school dan pre-teen) dan pada masa dewasa (teenegers dan adults). Lego yang dikenal saat ini adalah hasil rangkaian dari sejumlah part yang terbuat dari plastik warna-warni. Dengan berbagai variasi produk, anak-anak bahkan orang dewasa dapat berkreasi membuat berbagai bentuk dengan dengan cara melakukan assembly atau snap antar part. Pada tahun 2013 permainan Lego ini telah terjual lebih dari 130 negara di dunia, dan perusahaan telah memproduksi 55 milyar elemen balok.

Tabel 1 Segmentasi Pasar Permainan Lego

(Sumber: Company Profile LEGO Group, 2014) Beberapa fakta mengenai permainan Lego yaitu konsep dan pengembangan produk dilakukan di kantor pusat yang berlokasi di Billund, Denmark dimana designer yang dimiliki kreatif lebih dari 180 orang dan merepresentasikan 24 kenegaraan. Mayoritas designer dilatih dari beberapa sekolah design, art dan architecture. Para designer juga

memahami karakter bermain anak-anak. Setiap tahun dilakukan voice of customer untuk melakukan pengembangan ide produk baru. Warna dan keanekaragaman bentuk adalah hal yang menonjol dari permainan Lego sedangkan anak-anak adalah konsumen utama. Sehingga, faktor safety adalah hal yang harus diutamakan. Pemilihan material berupa plastik dan bahan pewarna harus sesuai dengan standar keamanan pada produk yang digunakan anak-anak.

Plastik sebagai bahan utama dinilai menimbulkan dampak lingkungan yang besar karena pada dasarnya plastik tidak dapat didaur ulang. Pembuatan atau produksi permainan Lego tergolong aman dan memiliki kualitas tinggi. Material plastik yang digunakan adalah jenis Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS). Selama proses produksi, plastik mengalami heat treatment pada suhu 230-310oC dimana dilakukan pula proses injection molding 40-150 ton. Rata-rata hanya perlu 10 detik saja untuk melakukan pendinginan material dan injeksi elemen baru. Pada tahun 2013, 55 milyar elemen dibuat ekuivalen dengan 105.000 elemen per menit produksi atau 1.750 elemen per detik. Terdapat 3.000 elemen berbeda ukuran dan 50 perbedaan warna elemen. Rata-rata setiap orang yang memiliki permainan Lego memiliki 94 potongan elemen. Kajian mengenai evaluasi dampak lingkungan dan keselamatan raw material yang digunakan dalam produksi permainan Lego belum dilakukan. Semakin luas pemasaran produk Lego, semakin luas dampak terhadap lingkungan bisa terjadi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai evaluasi dampak lingkungan permainan Lego dari segi bahan baku yaitu plastik (ABS) yang akan di assessment dengan LCA. Selain itu pada penelitian ini juga akan dilakukan analisis mengenai keselamatan dari raw material permainan Lego yang akan dilakukan dengan melakukan analisis terhadap Material Safety Data Sheet (MSDS). Sehingga dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil evaluasi dampak lingkungan penggunaan bahan plastik dari permainan Lego dan juga keselamatan raw material yang digunakan pada permainan Lego terhadap konsumen.

II. LITERATURE STUDY A. Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS)

Acrylonitrile Butadiene Styrene (Akrilonitril Butadiene Stirena, ABS) termasuk

(3)

kelompok engineering thermoplastic yang berisi tiga monomer pembentuk. Akrilonitril bersifat tahan terhadap bahan kimia dan stabil terhadap panas. Butadiene memberi perbaikan terhadap sifat ketahanan pukul dan sifat liat (toughness). Sedangkan stirena menjamin kekakuan (rigidity) dan mudah diproses. Beberapa grade ABS ada juga yang mempunyai karakteristik yang bervariasi, dari kilap tinggi sampai rendah dan dari yang mempunyai impact resistance tinggi sampai rendah. ABS dapat diproses dengan tehnik cetak injeksi, ekstrusi, thermoforming, cetak tiup, roto molding dan cetak kompresi. ABS bersifat higroskopis, oleh karena itu harus dikeringkan dulu sebelum proses pelelehan. Berbagai sifat lebih lanjut juga dapat diperoleh dengan penambahan aditif sehingga diperoleh grade ABS yang bersifat menghambat nyala api, transparan, tahan panas tinggi, tahan terhadap sinar UV, dan lain-lain. Sifat-sifat dari ABS antara lain, tahan bahan kimia, biaya proses rendah, liat, keras, kaku, dapat

direkatkan, tahan korosi, dapat

dielektroplating, dapat didesain menjadi berbagai bentuk, memberi kilap permukaan yang baik.

Pada produk Lego, material ABS mulai digunakan pada tahun 1966 menggantikan material Cellulose Acetate (CA). Pergantian material ini dinilai lebih efektif karena ABS mempunyai sifat yang lebih stabil, lebih impact resistant dan tidak mudah pudar ketika diberi warna daripada CA. Selain itu, ABS lebih mudah diproses secara injection molding dengan toleransi yang presisi daripada CA. Supplier yang digunakan oleh LEGO Group untuk material ABS ini adalah Lanxess Novodur ABS, menggantikan supplier sebelumnya yaitu Bayer AG, perusahaan kimia milik Jerman.

B. Life Cycle Assessment (LCA)

Menurut Reap et al. (2008) dalam Loiseau et al. (2013) Life Cycle Assessment (LCA) didefinisikan sebagai metode yang cukup baik untuk digunakan dalam menilai pengaruh suatu produk dan jasa terhadap lingkungan. LCA merupakan suatu metode yang dapat mengakomodasi kondisi multi kriteria dan perspektif siklus hidup. Bishop (2000) mendefinisikan LCA sebagai alat untuk menilai dampak lingkungan secara total untuk setiap produk melaui setiap proses sepanjang umur hidup produk tersebut. ISO 14040

mendefinisikan LCA sebagai kompilasi dan evaluasi input, output, dan dampak lingkungan yang potensial muncul dari suatu produk pada seluruh siklus hidupnya. Dengan demikian, LCA adalah alat untuk analisis beban lingkungan dari produk di semua tahapan dalam siklus hidup produk, baik dari ekstraksi sumber daya, melalui produksi material, part, dan produk itu sendiri, serta penggunaan produk ke pengolahan setelah produk itu dibuang, baik dengan menggunakan kembali, daur ulang atau pembuangan akhir (cradle to grave). Total sistem unit proses yang terlibat dalam siklus hidup produk yang disebut product system.

Penggunaan utama dari LCA antara lain, menganalisis asal mula suatu masalah yang berkaitan dengan produk, membandingkan variasi dari improvement pada suatu produk, merancang produk baru, dan melakukan pemilihan dari beberapa produk yang dibandingkan. Beberapa tahapan dari LCA adalah:

1. Geografis: Proses produksi yang dilakukan pada tempat yang berbeda akan menghasilkan dampak lingkungan yang berbeda pula.

2. Raw material extraction: Perpindahan raw material merupakan awal dari siklus hidup produk. Pada stage ini juga meliputi transportasi material-material mulai dari pengambilan ke proses pengolahannya. 3. Material processing dan manufaktur: Pada

tahap ini dilakukan proses manufaktur dimana raw material dilakukan transformasi menjadi produk hingga sampai ke tangan konsumen.

4. Use reuse maintenance: Pada tahap ini melibatkan penggunaan, reuse, dan maintenance.

5. Recycle Waste Management: Tahapan ini turut memperhitungkan kebutuhan energi dan buangan lingkungan sehubungan dengan disposisi produk dan material.

III. PENGUKURAN EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN Pengukuran evaluasi dampak lingkungan untuk permainan Lego City Seri 30227 dengan pendekatan LCA menggunakan software Simapro 7.1 terdiri atas beberapa tahapan seperti pada Gambar 1.

(4)

Definisi tujuan dan ruang lingkup obyek yang diteliti

Ekstraksi inventory dan emisi

Life Cycle Impact Assessment

- characterization - normalization - weigthing - single score

Analisis hasil LCA:

Gambar 1 Pendekatan LCA A. Definisi tujuan dan ruang lingkup

Dalam tahapan ini dilakukan definisi terhadap tujuan dan ruang lingkup obyek yang dilakukan assessment. Tujuan daripada assessment kali ini adalah melakukan evaluasi terhadap dampak lingkungan dari permainan Lego di Indonesia. Obyek yang diteliti adalah Permainan Lego yang didistribusikan langsung dari Denmark ke main store di Jakarta-Indonesia lalu didistribusikan ke branch store di Surabaya. Permainan Lego yang dijadikan bahan penelitian kali ini adalah Lego jenis City seri 30227. Permainan Lego jenis City tersebut dipilih karena memiliki banyak varian dalam satu jenisnya. Permainan Lego jenis City seri 30227 juga merupakan produk yang banyak dibeli oleh konsumen dengan rata-rata pembelian 250 unit per bulan di lokasi branch store Surabaya-Indonesia.

a. Part yang diproduksi dengan mesin injection molding

Tabel 2 Daftar Part Lego yang Diproduksi dengan Mesin Injection Molding

No Nama part Nama

material Warna Jumlah Berat

(g)

1 Sayap ABS Biru 2 1.6

2 Basic 2 ABS Biru 3 1.2

3 Basic 1 ABS Biru 5 1.25

4 Basic 4.2 ABS Hitam 2 1.26

5 Basic 12 ABS Abu -

abu 1 1.79

6 Basic 4.1 ABS Putih 1 0.75

7 Topi ABS Biru

Tua 1 0.42

8 Caping ABS Abu -

abu 1 0.42

No Nama part Nama

material Warna Jumlah Berat

(g)

9 Dayung ABS Coklat 1 0.43

10 Badan

polisi ABS

Biru

Tua 1 1.36

11 Badan

penjahat ABS Putih 1 1.36

12 Life vest ABS Kunin

g 1 0.39

13 Perahu ABS Coklat 1 4.24

14 Badan

kapal ABS Putih 1 0.39

15 Kap kapal ABS Biru 1 1.48

16

Sambunga n badan kapal

ABS Putih 1 1.84

17 Uang ABS Hijau 2 0.72

18 Bottom

perahu ABS Hitam 1 0.47

19 Engine

kapal ABS Hitam 1 0.64

b.

Part yang diproduksi dengan mesin blow molding

Tabel 3 Daftar Part Lego yang Diproduksi dengan Mesin Blow Molding

No Nama

part

Nama material

Warna Jumlah Berat (g)

1 Kepala manusia ABS Kuning 2 1.08 2 Tas

punggung

ABS Coklat 1 1.44

Dalam life cycle assessment kali ini dilakukan dari cradle to grave dimana ruang lingkup dilakukan assessment dimulai dari raw material sampai proses operasi produk seperti pada Gambar 2. Batasan lain yang digunakan adalah tidak dilakukan analisis terhadap dampak yang ditimbulkan oleh packaging dari produk Lego.

Proses produksi yang digunakan untuk membuat Lego jenis City seri 30227 terbagi atas:

1. Persiapan raw material berupa resin yang telah tersedia sesuai warna yang dibutuhkan.

2. Pencairan resin menjadi bentuk liquid pada runner di mesin injection molding.

3. Injection liquid ke masing-masing molding sesuai bentuk yang dicetak dengan warna yang sama pada mesin injection molding. Gambar 2 Ruang Lingkup Life Cycle Assessment

(5)

4. Proses pencetakan dalam masing-masing mesin injection molding.

5. Pengelompokan bentuk part ke dalam paket sesuai jenis dan seri permainan Lego terotomasi dengan mesin dan program. 6. Proses packing dalam kemasan plastik per

paket terotomasi dengan mesin dan program.

7. Proses packing dalam kemasan box (11 box berisi 50 paket/unit) dilakukan secara manual dengan operator.

8. Distribusi produk Lego dari Denmark ke Indonesia (Jakarta dan Surabaya) menggunakan transportasi kontainer.

B. Ekstraksi Inventory dan Emisi

Dalam tahapan ini dicari data mengenai Life Cycle Inventory dan juga emisi. Untuk mengukur dampak yang ditimbulkan oleh transportasi, diperoleh dari data jarak distribusi dari satu lokasi ke lokasi serta berat dari masing-masing produk. Pada produk Lego, transportasi meliputi transportasi untuk pembelian material dari Jerman ke Denmak dengan menggunakan moda truk, distribusi dari produk jadi Lego ke Indonesia, yaitu Jakarta sebagai main official retailer dengan menggunakan air freight, selanjutnya dari Jakarta akan didistribusikan ke Surabaya sebagai official retailer kedua. Selain transportasi, dampak juga ditimbulkan oleh proses produksi berupa injection molding dan blow molding. Faktor yang digunakan sebagai pendekatan dalam evaluasi dampak yang disebabkan oleh proses produksi adalah daya dari masing-masing mesin ketika memproduksi masing-masing part Lego.

a) Data jarak transportasi dan konversinya dalam kgkm

Tabel 4 Data Jarak Transportasi Dari dan Ke

Dari Ke Jarak (km) Moda Brt Pro duk (g) Kgkm Germany Den mark 691 Truck 35 24.185 Denmark Jakar ta 10826. 96 Air 35 378.943 6 Jakarta Sura baya 782 Truck 35 27.37

b) Data daya mesin

Tabel 5 Data Daya Mesin

Mesin Daya mesin

(kwh)

Penggunaan (jam) Blow molding 13 8

Injection molding 22 8

C. Penentuan Dampak (Life Cycle Impact Assessment)

Pada tahapan ini dilakukan

pengelompokan dan penilaian mengenai efek yang ditimbulkan terhadap lingkungan berdasarkan data-data yang diperoleh pada tahapan LCI. Pada tahapan ini terdiri dari tiga langkah utama yaitu characterization, normalization, weighting. Karakterisasi menyediakan cara untuk membandingkan secara langsung hasil LCI dalam tiap kategori. Faktor karakterisasi sering disebut sebagai faktor kesetaraan. Normalisasi memiliki tujuan untuk memberikan besaran relatif dari dampak potensial dan konsumsi atau penggunaan sumber daya, selain itu juga untuk menyajikan hasil dalam bentuk yang sesuai dengan bobot akhir dan pengambilan keputusan. Tahapan normalisasi dapat dihitung dengan membagi hasil karakterisasi dengan nilai normalisasi. Untuk membandingkan berbagai potensi dampak lingkungan, penilaian harus dibuat dengan kategori relatif terhadap satu sama lain. Hal ini dapat dilakukan dengan weighting atau pembobotan. Pembobotan dapat dilakukan dengan mengalikan hasil normalisasi atau dampak normalisasi nilai potensial oleh faktor bobot. Setelah langkah pembobotan, semua potensi dampak lingkungan dikonversi ke single score atau nilai tunggal.

IV. ANALISIS HASIL EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN Standar yang digunakan dalam melakukan penilaian dampak lingkungan adalah Eco Indikator 99 (E). Eco Indikator 99 (E) merupakan standar metode untuk melakukan impact assessment versi Eropa. Standar tersebut dipilih sesuai dengan lokasi proses produksi permainan Lego City seri 30227 yaitu Denmark. Pada penilaian dampak lingkungan dilakukan beberapa langkah meliputi characterization, normalization, dan weighting.

A. Characterization

Characterization merupakan tahapan untuk membandingkan secara langsung hasul LCI. Dengan metode Eco Indikator 99 (E) dihasilkan 11 kategori dampak lingkungan antara lain carcinogens, respiratory organics-inorganics, climate change, radiation, ozone layer, ecotoxity, acidification, land use, minerals, dan fossil fuels.

(6)

Gambar 3 Hasil characterization LCA Lego City Seri 30227

Berdasarkan metode Eco Indikator 99 (E) kerugian dampak lingkungan terbagi menjadi kesehatan manusia, kerugian terhadap kualitas ekosistem, dan sumber daya. Kerugian dampak lingkungan terhadap kesehatan manusia meliputi kategori carcinogens, respiratory inorganic, respiratory inorganic, respiratory organic, climate change, ozone layer, dan radiation. Kerugian dampak lingkungan terhadap kualitas ekosistem meliputi ecotoxiCity, acidification atau euthrophication, dan land use. Sedangkan kerugian dampak lingkungan terhadap sumber daya meliputi kategori minerals dan fossil fuels.

B. Normalization

Normalization merupakan tahapan dimana hasil characterization dibagi dengan nilai normalisasi. Tahapan ini dilakukan untuk memudahkan perbandingan antar impact category sehingga semua hasil impact category menggunakan unit atau satuan yang sama.

Gambar 4 Hasil normalization LCA Lego City Seri 30227

C. Weighting

Weighting merupakan nilai pembobotan yang dilakukan dengan mengalikan hasil normalization oleh faktor bobot. Weighting dilakukan untuk membandingkan berbagai potensi dampak lingkungan yang penilaiannya harus dibuat dengan kategori relatif terhadap satu satu sama lain

Gambar 5 Hasil weighting LCA Lego City Seri 30227

D. Single Score

Setelah dilakukan pembobotan di atas, semua potensi dampak lingkungan dikonversi ke single score atau nilai tunggal.

Gambar 6 Hasil single score LCA Lego City Seri 30227

Dari hasil single score diperoleh dampak lingkungan terbesar pertama yaitu fossil fuels yang didapatkan dari proses produksi Lego yang menggunakan bahan plastik, daya mesin injection dan blow molding yang digunakan, dan transportasi. Akibat dari fossil fuels ini yaitu menurunnya kualitas sumber daya alam.

Dampak terbesar kedua yaitu respiratory inorganics merupakan dampak yang ditimbulkan pada saluran pernafasan (faktor kesehatan manusia). Dampak tersebut terjadi disebabkan karena adanya penggunaan substansi inorganik yaitu bahan plastik (resin). Dampak terbesar ketiga yaitu climate change (faktor kesehatan manusia) dimana terjadi perubahan aktivitas iklim seperti perubahan suhu dan pola angin pada periode tertentu. Faktor ini disebabkan oleh proses produksi dan transportasi. Dampak terbesar keempat adalah acidification atau euthrophication dimana merupakan faktor kualitas ekosistem. Acidification atau euthrophication merupakan dampak lingkungan yang dapat menyebabkan hujan asam maupun polusi air. Faktor tersebut bisa terjadi dikarenakan oleh transportasi. Dampak terbesar kelima yaitu land use dimana kerugian dampak lingkungan terhadap kualitas ekosistem. Dampak terbesar keenam yaitu minerals dimana dampak tersebut berkaitan dengan ketersediaan dan kualitas dari bahan galian atau mineral. Dampak tersebut terjadi berasal dari transportasi.

IV. ANALISIS MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)

Dalam suatu industri, untuk mengetahui tingkat safety dari suatu material kimia dilakukan pengukuran terkait dengan kandungan dari material tersebut. Pengukuran dilakukan pada suatu badan tersertifikasi, kemudian hasilnya dituliskan dalam suatu panduan yang dapat digunakan secara global, yang disebut sebagai Material Safety Data

(7)

Sheet (MSDS). MSDS adalah dokumen yang berisi informasi mengenai hazard yang potensial (kesehatan, api, reaktivitas, dan lingkungan) dan bagaimana bekerja secara aman dalam penggunaan material tersebut. Selain kandungan dari bahan kimia, MSDS juga berisi informasi bagaimana melakukan handling dan prosedur emergency terkait dengan material tersebut.

Pada semua produk Lego, bahan kimia yang digunakan adalah berupa resin plastik berjenis Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS). Dari hazard identification material ABS apabila dicairkan akan berpotensi dapat terbakar. Apabila bersentuhan langsung pada saat material ini dicairkan akan menyebabkan luka bakar. Oleh karena itu, pada proses produksi Lego, pencairan material ini dilakukan di dalam mesin injection molding tidak dilakukan pada suatu proses yang berbeda.

Plastik jenis ABS juga dapat menimbulkan efek bagi kesehatan manusia, diantaranya efek gangguan pernapasan, mata dan kulit. Efek gangguan pernapasan ini sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya dengan Simapro 7.1. Stabilitas ABS, material ini stabil dan tidak menimbulkan reaksi berbahaya terhadap material lain. Namun, apabila terurai, material ini mengeluarkan gas seperti karbon dioksida, karbon monoksida serta hidrogen sianida yang dapat membahayakan manusia.

Dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh ABS antara lain ABS tidak dapat terurai secara alami. Namun, nilai BOD yang dihasilkan relatif kecil yaitu 2.46 mg/L. Secara keseluruhan, dalam kondisi normal, material ini relatif aman bagi lingkungan namun akan menimbulkan efek bagi kesehatan manusia.

V. KESIMPULAN

1. Dari hasil evaluasi dampak lingkungan menggunakan LCA, terdapat enam kategori dampak lingkungan yang teridentifikasi dari 11 kategori. Dampak lingkungan dari terbesar hingga terkecil yaitu fossil fuels, respiratory inorganics, climate change, acidification/euthrophication, land use, dan minerals.

2. Dampak lingkungan tersebut disebabkan oleh bahan baku berupa plastik ABS, proses produksi Lego, dan proses distribusi.

3. Dari analisis MSDS ABS, material ini dapat dikatakan sebagai material ini menimbulkan efek bagi kesehatan manusia namun tidak menimbulkan efek bahaya ketika diproduksi dalam kondisi normal.

DAFTAR PUSTAKA

ABS, Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) Plastics,http://plastics.ulprospector.com/generi cs/1/acrylonitrile-butadiene-strene-abs, (diakses pada 3 November 2014).

Andriani, Yanik, 2014, Implementasi Life Cycle

Assessment (LCA) dan Pendekatan Analytical Network Process (ANP) untuk Manajemen Lingkungan pada PT. PG Candi Baru. Tugas

Akhir Teknik Industri ITS.

D. Dornfeld., et al., 2013, Introduction Green

Manufacturing.

Lanxess MSDS, http://www.buypmc.com/wp- content/uploads/2012/11/ABS-Lustran-552-00000.pdf (diakses pada 1 November 2014).

Lego Material, Material lego,

http://lego.wikia.com/wiki/Acrylonitrile_Buta diene_Styrene. (diakses pada 27 Oktober 2014).

Lego Official Website, www.lego.com (diakses pada 27 Oktober 2014).

Loiseau et al., 2013, Implementation of an adapted

LCA framework to environmental assessment of a territory: important learning points from a French Mediterranean case study, Journal of Cleaner Production.

(8)

Gambar

Tabel 1 Segmentasi Pasar Permainan Lego
Tabel 2 Daftar Part Lego yang Diproduksi dengan  Mesin Injection Molding
Tabel 4 Data Jarak Transportasi Dari dan Ke  Dari  Ke  Jarak  (km)  Moda  Brt Pro duk (g)  Kgkm  Germany  Den  mark  691  Truck  35  24.185  Denmark  Jakar  ta  10826.96  Air  35  378.9436  Jakarta  Sura  baya  782  Truck  35  27.37
Gambar 5 Hasil weighting LCA Lego City Seri  30227

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan peran kedua mereka ialah sebagai perempuan yang mampu membebaskan diri dari sifat naturalnya sehingga perempuan mampu mengisi sektor publik dan memberikan

Dalam proses kegiatan ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi manfaat program kegiatan diantaranya memfungsikan kembali instalasi air bersih dan sumber

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara beroentasi pada pendidikan, jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan adalah menyelenggarakan program pendidikan adalah

Sebagai contoh, misal model antrian yang digunakan adalah (M/D/10): (FIFO/20/∞), berarti bahwa kedatangan berdistribusi Poisson, waktu servis berdistribusi

Stochastic golden-cross at oversold state. Broad upside potential. RSI, CCI and ROC bullish momentum at oversold area. Long term bullish movement.. Pulled back bullish

Community relations pada dasarnya merupakan kegiatan PR, sehingga langkah-langkah dalam pelaksanaan community relations sama dengan langkah pelaksanaan kerja

Dengan dibentuknya Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa umum yang merupakan salah satu perwujudan semangat untuk menggali potensi dari jasa

kegiatan penguatan pendidikan karakter anak di satuan pendidikan. Bentuk Kegiatan pelibatan keluarga di Keluarga; Berdasarkan 4 bentuk kegiatan yang bisa diprogramkan