• Tidak ada hasil yang ditemukan

Edisi : 023. Kamis, 29 Oktober 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Edisi : 023. Kamis, 29 Oktober 2015"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Palestina

Pekan

E d i s i : 0 2 3

K a m i s , 2 9 O k t o b e r 2 0 1 5

(2)

Edisi : 023/ 2015 | Kamis, 29 Oktober 2015

Palestina

Pekan

Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional

BERITA UTAmA

Intifadhah Al-Quds masuki Hari Ke-28: 64 Gugur, 7200 Terluka

AL-QUDS

Demi meredam Intifadhah, Israel Tak Berlakukan Syarat Shalat Jum’at di masjid Al-Aqsha

Al-Quds – Otoritas penjajah Israel mengumumkan pihaknya tidak akan menerapkan syarat aturan masuk bagi jamaah jumat ke masjid Al-Aqsha, Jumat (23/10/2015).

Dengan kebijakan tersebut, maka penjajah Israel tidak memberlakukan batasan umur bagi jamaah laki-laki maupun perempuan untuk sholat di masjid Al-Aqsha, yang pada pekan-pekan sebelumnya jamaah Jumat dibatasi hanya untuk mereka yang berusia di atas 40 tahun. Pihak penjajah Israel juga mengatakan, telah memberikan izin kepada 170 orang warga Jalur Gaza untuk menunaikan sholat Jumat di Masjid Al-Aqsha.

Kendati telah melonggarkan aturan sholat di masjid kiblat pertama umat Islam tersebut, aparat penjajah Israel sudah disebar secara merata di sekitar masjid dan Kota Kuno dalam jumlah yang cukup besar. Israel menerapkan kebijakan baru ini sebagai bentuk mengantisipasi meletusnya perlawanan, mengingat beredar kabar akan dijadikannya hari Jumat sebagai hari Amarah yang menjadi bagian dari aksi Intifadhah Al-Quds.

Safa.ps (17/10/2015)

GAZA

Israel Lancarkan 2 Serangan Udara ke Jalur Gaza

Gaza - Pesawat tempur penjajah Zionis pada Senin (26/10) tengah malam melancarakn dua serangan udara ke timur kamp pengungsi Maghazi di wilayah tengah Jalur Gaza dan Rafah di wilayah selatan Jalur Gaza.

Korespoden Pusat Informasi Palestina mengatakan, pesawat tempur penjajah Zionis jenis F-16 menggempur Al-Quds – Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan

bahwa jumlah korban yang gugur selama Intifadhah berlangsung sebanyak 64 orang. Adapun korban luka dari Intifadhah yang meletus di awal Oktober 2015 ini sebanyak 7200 orang.

Pihak kementerian melalu press rilisnya kemudian menyebutkan diantara korban yang gugur terdapat 14 orang anak-anak, yang tertua berusia 17 tahun dan termuda berusia kurang dari 2 tahun.

Dengan demikian prosentase korban anak-anak yang meninggal selama Intifadhah mencapai 21.87%. Adapun rincian mereka yang gugur adalah sebagai berikut; 46 orang asal Al-Quds, 17 orang asal Gaza diantaranya seorang Ibu hamil dengan putrinya berusia kurang dari 2 tahun, dan seorang lagi asal Negev, yang berada di daerah yang diduduki Israel sejak 1948.

Felesteen.ps, (28/10/2015) Korban Kebrutalan Israel

(3)

Palestina

Pekan

Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional

pos perlawanan Brigade al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, di timur kamp pengungsi Maghazi di wilayah tengah Jalur Gaza.

Disebutkan bahwa suara ledakan keras terdengar di lokasi sebelum nampak asap membumbung dari pos yang mengalami kerusakan besar, namun tidak disebutkan adanya korban jiwa.

Menjelang tengah malam, pesawat-pesawat tempur Zionis terbang intensif di langit Jalur Gaza. Para saksi mata mengatakan sebuah serangan mengenai sebuah kontainer dan fasilitas kontainer dan menghancurkan keduanya. Setelah itu pesawat tempur Zionis melancarkan serangan ke lahan bandar udara di timur Rafah, wilayah selatan Jalur Gaza. Sumber-sumber lokal mengatakan, suara ledakan terdengar sebelum asap membumbung dari lokasi.

Sementara itu jurubicara militer penjajah Zionis menyatakan bahwa pesawat-pesawat Angkatan Udara Zionis telah melancarkan serangan pada dua target milik gerakan Hamas di Jalur Gaza, dengan dalih sebagai aksi balasan atas serangan mortir dari Jalur Gaza sebelumnya. Jurubicara militer Zionis menilai, gerakan Hamas bertanggung jawab atas setiap serangan dari Jalur Gaza. Sebelumnya pasukan penjajah Zions mengumumkan sebuah mortir yang ditembakkan dari Jalur Gaza jatuh di dekat pagar perbatasan di pinggiran kompleks permukiman Syaer Hanegev dan tidak ada korban jiwa atau kerusakan.

Infopalestina.com, (27/10/2015)

TEPI BARAT

Pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan Al-Quds makin meluas

Tepi Barat - Pada saat bentrokan terjadi semakin sengit dengan Israel, pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan Al-Quds semakin meluas dan membesar.

Pengamat urusan pemukiman, Khalid Maalih menegaskan, Israel memanfaatkan situasi Intifadhah Al-Quds dan aksi massa di jalan-jalan untuk memperluas pembangunan pemukiman dan menambah jumlah warga pemukim Yahudi di Tepi Barat. Percepatan pemukiman ini dilakukan dengan di luar pengamatan media massa dan diam-diam yang sibuk meliput peristiwa konfrontasi dan bentrokan-bentrokan di Al-Quds dan Tepi Barat.

Maali mengatakan kepada Quds Press, penyebab terkuat yang mendorong Netanyahu mempercepat pemukiman Yahudi adalah karena krisis yang dihadapi pemerintahannya dalam menghadapi aksi serangan individual dan aksi massa Palestina.

Maali menegaskan, Netanyahu berusaha mengelabui Palestina bahwa Intifadhah tak berpengaruh kepada proses pembangunan perluasan pemukiman Yahudi. Padahal, nyatanya proses pembangunan pemukiman dan warga pemukim Yahudi terpengaruh oleh aksi Intifadhah. Menurut Maali, di awal Intifadhah meletus, perluasan pemukiman hampir terhenti. Israel mempercepat pemukiman dalam rangka menghilangkan rasa ketakutan yang dialami warga Yahudi. Namun Intifadhah makin membesar setiap harinya.

(4)

Palestina

Pekan

Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional

Perluasan pemukiman ini bertentangan dengan undang-undang internasional dan HAM serta kesepakatan Jenewa IV.

Infopalestina.com (28/10/2015)

ENTITAS ZIONIS

Kerugian Israel Sepanjang Intifadhah Al-Quds, 10 Orang Tewas, 246 Terluka

Tel Aviv – Hasil kajian data dari lembaga Pusat Al-Quds menyebutkan, sepanjang intifadhah terjadi 56 perisitiwa penyerangan yang dilakukan warga Palestina ke arah penjajah Israel. Masing-masing serangan terdiri dari 38 aksi penikaman yang berhasil dilakuakan, 4 aksi penabrakan, dan 14 aksi penikaman yang diklaim Israel berhasil mereka gagalkan.

Dari data tersebut disebutkan, kerugian yang dialami penjajah Israel sebanyak 10 orang yang tewas, 2 diantaranya tewas ditembak. Sedangkan korban luka sebanyak 242 orang.

Kepala Pusat Kajian Palestina tersebut, Alaa Al-Rimawi mengatakan aksi penikaman menjadi pilihan perlawanan bagi generasi muda Palestina, hal itu terbukti dengan terjadinya aksi tersebut hampir setiap hari. Alaa kemudian menambahkan, terlebih dengan cara Israel yang menyebarkan foto-foto dari aksi keji mereka dalam mengeksekusi lapangan para pelaku penikaman, sehingga memancing kemarahan dari para pemuda Palestina dan termotivasi melakukan aksi serupa.

Almokhtsar.com, (28/10/2015) Siswa SD Ditangkap Israel Karena miliki Patahan Penggaris menyerupai Pisau

Al-Quds – Tentara penjajah Israel menangkap seorang anak di bawah umur ketika tengah berangkat sekolah. Anak itu ditangkap karena memiliki patahan penggaris yang menyerupai pisau. Selasa (27/10/2015).

Pihak Israel dilaporkan telah melakukan penangkapan terhadap anak-anak di bawah umur, tepatnya di distrik Abbasiyah di kota Silwan. Tak lama kemudian aparat Israel melepaskan anak-anak itu kecuali si pemilik penggaris. Sejak meletusnya perlawanan Intifadhah bersenjatakan pisau, penjajah Israel terus dihantui rasa ketakutan bahkan hingga tahap akut. Kondisi ini terjadi karena hampir setiap harinya aksi penikaman dilakukan warga Palestina terhadap penjajah Israel. Dampak dari serangan seperti ini, aparat Israel selalu sensitif dengan benda-benda yang digunakan warga Palestina, terutama yang berpotensi menjadi alat untuk menikam.

Islammemo.cc, (28/10/2015) Patahan penggaris yang di takuti Israel.

(5)

Palestina

Pekan

Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional

Israel Akui Rapuhnya Sistem Keamanan Dalam Hadapi Intifadhah

Al-Quds – Jenderal Yitzhak Levy, mantan Kepala Kepolisian penjajah Israel di Al-Quds mengatakan, kasus salah tembak yang dilakukan aparat Israel ke arah pemukim ilegal Yahudi merupakan bukti kebingungan yang dihadapai Israel selama ini.

Hal ini menurutnya tidak lepas dari kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Israel yang memberikan kebebasan kepada aparat kepolisian dan tentara Israel untuk melakukan eksekusi di lapangan. Menurutnya kelonggaran untuk menembak di tempat tersebut justru memberi dampak buruk terhadap kondisi di lapangan. Levy menambahkan, dengan kebijakan seperti itu, maka kondisi semakin tidak aman. “Kondisi diperparah dengan pernyataan dari para elit politik yang memprovokasi kondisi saat ini, dengan menyebut Israel kian terpuruk dan akan larut dalam kekerasan hingga waktu yang panjang,” jelasnya dalam satu wawancara dengan Israel Army Radio, Kamis (23/10/2015).

Permasalahan lainnya menurut Levy adalah banyaknya dari anggota kepolisian Israel yang menolak untuk bertugas di lokasi pendudukan, Al-Quds Timur karena mereka takut akan menjadi korban penyerangan.

Islammemo.cc, (23/10/2015) 100 Rahib Yahudi Keluarkan Fatwa Haram Kunjungi Al-Aqsha

Al-Quds – Sebanyak 100 rahib Yahudi menandatangani fatwa agama berisi larangan untuk Yahudi mengunjungi masjid Al-Aqsha. Kamis (22/10/2015). Fatwa tersebut dikeluarkan sebagai bentuk kecemasan para rahib terhadap serangan rakyat Palestina yang semakin menjadi ke arah penjajah Israel.

Sumber Channel 7 Israel memberitakan diantara 100 rahib itu terdapat 2 tokoh rahib besar dan ternama di Israel. Perlawanan Intifadhah Al-Quds yang masih terjadi hingga kini membuat takut para penjajah Israel termasuk mereka para rahib Yahudi. Pemicunya adalah serangan penjajah Israel ke Masjid Suci Al-Aqsha. Fatwa ini sendiri keluar setelah terjadinya beberapa kasus penikaman yang dilakukan rakyat Palestina terhadap penjajah Israel. Para rahib berharap dengan adanya fatwa ini akan meredekan kekeasan di kawasan dan membuat keamanan kembali stabil seperti semula.

Alresalah.ps, (22/10/2015)

INTERNASIONAL

Kesepahaman Kerry Patahkan Intifadhah Perbagus Israel

Amman - Upaya untuk mensosialisasikan apa yang mereka sebut sebagai sebuah kesepahaman atau perjanjian, antara perdana menteri Israel, Benyamin Netanyahu, menlu Amerika John Kerry dan Raja Jordania Abdullah 2 lebih dari 24 jam. Terbukti di lapangan, Israel memanfaatkan perjanjian tersebut untuk mengubah performanya di dunia internasional serta opini public dunia, padahal ia tidak melakukan apapun untuk mengubah keadaan.

(6)

Palestina

Pekan

Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional

Aksi Zionis membantai warga Palestina tiap harinya, baik kepada kaum pria maupun perempuanya, dengan alasan mereka akan melakukan aksinya kepada para pemukim dan tentara.

Terbukti, Israel ikut berperan dalam pembunuhan sejumlah orang yang dicurigai akan melakukan aksinya, melalui ditahanya sejumlah mobil ambulan Palestina yang akan memberikan mengevakuasi korban. Bahkan mobil-mobil tersebut ditembaki tentara secara membabi buta. Ditambah dengan sikap pemerintah Israel dari berbagai pernyataan Netanyahu menunjukan ada upaya yang jelas dan mendapatkan solusi bagi krisis yang selama ini mereka alami. Mereka hanya tinggal menunggu damainya saja. Dalam hal ini Israel berupaya intervensi melalui penyesatan opini, terutama terkait dengan penempatan sejumlah kamera di setiap sudut Al-Aqsha.

Semua ini menunjukan bahwa Israel menempatkan kamera itu hanya untuk alasan keamanan yang memungkinkan mereka mengawasi aktivitas di dalam Masjid Al-Aqsha. Mungkin kenyataan ini bisa dilihat dari pernyataan penasehat Netanyahu, Yuaz Hindil, Ahad kemarin di chenel 2 yang tegas-tegas mengatakan, kamera di Al-Aqsha demi kepentingan Israel. Kalau Israel yang diminta untuk menghadapi para pemberontak, namun pihak Jordania justru mengusulkan mempermudah urusan ini dan menjaikan masalah ini menjadi sesuatu yang dapat diterima.

Pernyataan Sikap mUI Terhadap Konflik Palestina-Israel

Jakarta - Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus mencermati perkembangan terkini mengenai konflik Palestina-Israel yang semakin memanas dan menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa. Konflik tersebut menurut MUI dipicu oleh kebijakan Israel yang memberi kesempatan dan kemudahan kepada kaum Yahudi garis keras untuk memasuki komplek masjid al Aqsa di Jerussalem.

Bangsa Palestina khawatir kebijakan ini akan membuka peluang bagi terjadinya kebijakan baru yang mengizinkan kaum Yahudi beribadah di Masjid al Aqsa yang akan mengubah //status quo// saat ini. Dimana //status quo// tersebut mengatakan bahwa bangsa Yahudi boleh mengunjungi kawasan komplek Masjid al Aqsa namun tidak untuk beribadah.

“Bangsa Palestina dan dunia Islam mengkhawatirkan

kebijakan ini ke depan dapat menyebabkan komplek Masjid al Aqsa dipaksa untuk dibagi menjadi dua bagian: kawasan Islam dan kawasan Yahudi, sesuatu yang bertentangan dengan kebijakan dan praktik yang telah ada beberapa dasawarsa terakhir ini,” ungkap Ma’ruf Amin, Ketua Umum

MUI saat konferensi pers di Gedung MUI, Jakarta, Rabu (21/10).

Setelah mencermati perkembangan situasi di Masjid al Aqsa dan wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat serta Jalur Gaza yang semakin memburuk, maka Dewan Pimpinan MUI menyatakan sikapnya.

(7)

Palestina

Pekan

Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional 1. mendesak Dibatalkannya Kebijakan Israel terhadap

Warga Yahudi

MUI mendesak dibatalkannya kebijakan pemerintah Israel yang memberi kesempatan kepada kaum Yahudi untuk memasuki wilayah Masjid al Aqsa secara demonstratif dan provokatif besar-besaran serta tidak diberikannya izin kepada kaum Yahudi untuk melakukan ibadah di komplek Masjid al Aqsa dengan alasan apapun juga. Pemerintah Israel hendaknya tidak tunduk dan mengikuti kehendak kaum Yahudi garis keras yang sering menyebabkan situasi memanas dan menjadi pemantik kekerasan.

Bahkan menurut MUI, tindak kekerasan yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) oleh tentara Israel akan menambah semangat bangsa Palestina untuk meningkatkan perlawanan dan pembelaan diri yang akan menyebabkan eskalasi konflik dan membahayakan serta menyebabkan jatuhnha korban jiwa yang semakin banyak, serta harta benda yang semakin besar.

2. Hentikan Kekerasan militeristik

Selain itu MUI mendesak pihak Israel untuk segera menghentikan segala tindakan kekerasan dan represif militeristik terhadap bangsa Palestina yang telah menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa dan luka-luka. Pendekatan represif dan militeristik tersebut tidak akan menyelesaikan sumber dan akar permasalahan konflik yang terjadi akhir-akhir ini dan konflik berkepanjangan antara Palestina-Israel.

3. Cabut Pembatasan Akses muslim ke masjid Al Aqsa

MUI mendesak pemerintah Israel segera mencabut pembatasan dan larangan bagi umat Islam untuk memasuki komplek Masjid al Aqsa karena ketentuan tersebut bertentangan dengan Hak Asasi Manusi (HAM), kebebasan beragama, dan kebebasan menjalankan ibadah/ ajaran agama yang dijamin oleh hukum internasional dan Deklarasi HAM PBB.

4. mendesak PBB untuk menggelar Sidang

Kemudian MUI mendorong dan mendesak PBB terutama melalui Dewan Keamanan untuk segera menggelar sidang dalam waktu sesegera mungkin untuk mengatasi konflik di tanah Palestina tersebur dan dalam jangka panjang mewujudkan perdamaian dengan prinsip “dua negara yang berdampingan secara damai”.

MUI juga meminta agar lima pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB, terutama Amerika Serikat, hendaknya mendukung resolusi komprehensif hasil sidang Dewan Keamanan PBB tersebut yang diharapkan berupa putusan: 1) Penghentian masuknya kau Yahudi ke dalam komplek

Masjid al Aqsa secara demonstratif dan provokatif serta pembatasan sekaligus jaminan agar mereka tidak melakukan ibadah di komplek Masjid tersebut; 2) Penghentian tindak kekerasan dan pendektan represif

militeristik tentara Israel terhadap bangsa Palestina; 3) Pencabutan pembatasan dan larangan umat Islam

memasuki komplek Masjid al Aqsa;

4) Penghentian pembangunan perumahan warga Yahudi di kawasan pendudukan Israel di wilayah Palestina; 5) Menyelenggarakan perundingan kembali antara

Palestina-Israel baik yang dikoordinir PBB dan didukung dan melibatkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Rusia serta negara-negara Arab;

6) Pembentukan dan penempatan secara permanen jangka panjang Pasukan Penjaga Perdamaian PBB ke wilayah komplek Masjid al Aqsa, tanah pendudukan Israel di Jerussalem dan sekitarnya, serta di wilayah Gaza, terutama di wilayah perbatasan Palestina-Israel; 7) Atas alasan kemanusiaan dan HAM, menghentikan

blokade Israel terhadap wilayah Gaza dan menghentikan berbagai pembatasan dan larangan

(8)

Palestina

Pekan

Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional

Penanggung Jawab: Dr. H. Saiful Bahri, MA. (Ketua ASPAC for Palestine). Pemimpin Umum: Muhammad Ilham. Pemimpin Redaksi: Muhammad

Syarief. Keuangan: Dewi Muliawati. Redaksi: Ahmad Yani, Salman Alfarisy, Dina Fitria. Bagian Sirkulasi & Distribusi: Iskandar Samaullah, Djoko. Design dan Tata Letak: Ardy. Donasi: Rekening Bank Syariah Mandiri Cab. Saharjo 704 575 2121 atas nama ASPAC FOR PALESTINE.

bagi warga Palestina di kawasan yang diduduki Israel si Palestina, termasuk Tepi Barat;

8) Mengusulkan ke pengadilan HAM internasional untuk mengadili Israel atas tuduhan pelanggaran HAM dan penghormatan HAM.

5) mendesak RI untuk Terlibat Aktif dengan Negara-Negara Islam

Selain itu, MUI juga mendorong dan meminta kepada pemerintah RI untuk mengambil inisiatif lebih banyak dan menggalang dukungan negara-negara di dunia dan organisasi internasional, termasuk PBB dan OKI, untuk mencari solusi permanen dan komprehensif atas konflik Palestina-Israel. Sikap dan kebijakan Presiden Joko Widodo

yang mendukung kemerdekaan Palestina, menurut MUI hendaknya diwujudkan melalui langkah-langkah konkrit dan tegas serta terukur sebagai bukti keseriusan Presiden dan pemerintah Indonesia dalam melaksanakan amanat Pembukaan UUD 1945, yakni untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Selanjutnya, MUI mengimbau umat Islam Indonesia dan dunia untuk terus menerus memberikan dukungan dan mendoakan agar bangsa Palestina diberi Allah SWT kekuatan lahir dan batin dalam memperjuangkan terwujudnya hak-hak dasarnya untuk merdeka dan berdaulat di Tanah Palestina.

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisikisi

Kode telapak tangan (palm code) adalah kode unik yang diperoleh melalui ekstraksi fitur telapak tangan seseorang yang dapat digunakan sebagai identitas pembeda dengan orang

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian Mahasiswa Akademi Keperawatan Seith Setio memiliki self management yang sedang (44,2%)

Dengan keunikan ini tengkorak dalam festival Dia de los Muertos diambil sebagai sumber ide dalam pembuatan karya seni batik lukis dalam bentuk panel.Batik lukis yang diciptakan

Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan untuk menunjang kegiatan pelayanan Puskesmas dengan penuh tanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya serta melaksanakan tugas

Menurut para ahli, motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu

Proses pemesinan sering diperyaratkan pada benda-benda produk pengecoran, biasanya produk tersebut merupakan part atau bagian dari rakitan beberapa komponen, walaupun tidak

Kemampuan membaca Al-Qur’an yang baik diduga merupakan salah satu hal yang mendukung dalam kegiatan menghafal Al-Qur’an. Pada kenyataannya di lokasi penelitian,