• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keywords: Motive, Excellent school, Course center.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keywords: Motive, Excellent school, Course center."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

MOTIF SISWA DARI SEKOLAH UNGGUL MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DI KOTA PADANG

Putri Pratiwi1, Isnaini2, Yuhelna2 1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

putripratiwi82@yahoo.com

ABSTRACT

Background of this research is students of excellent school teke part in course center in Padang. While, they had a tight selection test to be accepted in that kind of school. Students who are studying in excellent school must be those who are smart, clever, and have achievment. Moreover, teachers, facilities and infrastructures of the school must be modern and complete. Besides that, the students of excellent school take part in course center and private class. Thus, the aim of this research is to describe motives of students of excellent school take part in course center in Padang. This research uses theory from Alfred Schutz, the theory is about phenomenology theory which explains about human action based on because of motive an in order to motive. This research is descriptive qualitative research. The selecting of informants uses snowball sampling technique. The informants of this research are 19 informants. This research consists of primary and secondary data. Data collecting techniques are observation, deep interview and document study. Data analysis uses interactive data analysis according to Miles and Huberman consists of 4 step; collecting data, redacting data, presenting data, and conclusion. From the result of the study, it is concluded that there are two motives of students of excellent school take part in course center in Padang; (1) because of motive; it means that there is a tought learning competition, teachers require students to be active and independent, also seniors’ experience who are accepted in state university by taking part in course center, (2) in order to motive; it means that students are required to have an achievment, follow the modern trend, and parents’ wants.

Keywords: Motive, Excellent school, Course center.

PENDAHULUAN

Di dalam Garis-Garis Besar

Haluan Negara(TAP MPR

No.II/MPR/1988) pendidikan dinyatakan sebagai usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dengan kemampuan di dalam serta di luar

sekolah yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah (Tim Pembina Mata

(2)

2 Kuliah Pengantar Pendidikan, 2008:29). Sebagai pelaksanaan Pasal 31 Ayat 2 dari UUD 1945, telah di tetapkan UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang SISDIKNAS yang menata kembali pendidikan di Indonesia, termasuk lingkungan pendidikan yakni pendidikan formal dan pendidikan non formal (Tirtarahardja dan La Sula, 2000:164). Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis sedangkan pendidikan non formal merupakan setiap kegiatan di luar sistem persekolahan yang mapan (Sudjana, 2010:21).

Pada dasarnya setiap siswa memiliki intelegensi yang berbeda. Siswa yang intelegensinya tinggi, akan mudah menerima pelajaran bila dibandingkan dengan siswa yang intelegensinya rendah (Mudjiran, 2007:57). Sedangkan belajar yang memuaskan dapat diraih jika dapat belajar secara wajar, terhindar dari ancaman. Namun, sayangnya ancaman dapat dialami anak didik tertentu. Sehingga kesulitan dalam belajar bisa saja terjadi(Djamarah, 2008:233).

Berdasarkan permasalahan ini maka anak didik tidak hanya

memerlukan pendidikan di sekolah tetapi juga memerlukan pendidikan di luar sekolah.Berbeda dengan anak didik yang sekolah di sekolah unggul, mereka juga mengikuti kegiatan bimbingan belajar yang ada di Kota Padang. Munir,(2015) mengemukakan bahwa anak yang bersekolah di sekolah unggul pada dasarnya adalah anak yang terseleksi dari ribuan pendaftar anak lainnya. Secara umum mereka anak yang cerdas, NEM atau SKHUN mereka tinggi-tinggi. Selain sekolah dan peserta didik yang unggul tentunya guru dan tenaga kependidikan juga unggul yang menunjang dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa. Tetapi kenyataannya, anak yang berasal dari sekolah unggul juga mengikuti belajar tambahan. Walaupun sudah dilengkapi dengan keadaan sekolah yang unggul mereka tetap mencari kegiatan belajar di luar sekolah. Mereka tidak hanya puas belajar di sekolah tetapi untuk meningkatkan prestasinya mereka mencoba untuk mengikuti kegiatan bimbingan belajar ataupun les privat.

Sekolah unggul tentunya sekolah yang memiliki keunggulan di

(3)

3 dalam bidang tertentu sehingga menarik perhatian anak didik untuk bisa sekolah disana.Akan tetapi lembaga bimbingan belajar juga tidak kalah saing keberadaannya bagi anak didik termasuk anak didik dari sekolah unggul. Keberadaan Lembaga Bimbingan Belajar di Indonesia menjadi fenomena menarik bagi dunia pendidikan saat ini yang dapat menarik minat siswa untuk mengikutinya.

Berdasarkan observasi awal dengan cara melakukan survei di tiga sekolah unggul di Kota Padang yaitu SMAN 1 Padang, SMAN 3 Padang, dan SMAN 10 Padang yang dilakukan pada tanggal 5 sampai dengan 7 Juni 2017sehingga dapat ditemukan siswa sekolah unggul yang mengikuti bimbingan belajar. Diantaranya SMAN 1 Padang 44 siswa, SMAN 3 Padang 58 Siswa, dan SMAN 10 Padang 51 siswa. Meskipun sudah sekolah di sekolah unggul dan dilengkapi dengan sarana dan psarana yang memadai serta secara umum mereka anak-anak yang cerdas tetapi kebutuhan untuk mendapatkan tambahan belajar di luar sekolah tetap mereka

butuhkan.Fenomena inilah maka dari itu penulis tertarik membahas topik penelitian yang berjudul “Motif Siswa dari Sekolah Unggul Mengikuti Bimbingan Belajar di Kota Padang.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apa motif siswa dari sekolah unggul mengikuti bimbingan belajar di Kota Padang

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motif siswa dari sekolah unggul mengikuti bimbingan belajar di Kota Padang.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pemilihan informan berdasarkan snowball sampling dengan jumlah informan 19 orang siswa. Data primer dalam penelitian adalah data yang diambil langsung dilapangan melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap informan sedangkan data sekunder dapat diperoleh melalui studi pustaka yaitu tentang deskripsi sekolah unggul.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

(4)

4 1. Observasi Non Partisipan

Proses observasi berlangsung dari tanggal 10 sampai dengan 22 Juli 2017 di SMAN 1 Padang, SMAN 3 Padang, dan SMAN 10 Padang. Observasi yang dilakukan adalah mengamati secara langsung bagaimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa selama disekolah. Proses observasi ini dilakukan dari jam 07.00 pagi sampai dengan jam 15.00 sore.

2. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam

digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran langsung tentang motif siswa dari sekolah unggul mengikuti bimbingan belajar di Kota Padang. Proses wawancara juga berlangsung dari tanggal 10 sampai dengan 22 Juli 2017.

Peneliti mewawancarai 19 orang siswa diantaranya siswa SMAN 1 Padang, SMAN 3 Padang, dan SMAN 10 Padang terkait dengan motif-motif siswa dalam mengikuti bimbingan belajar di Kota Padang. Selain itu peneliti juga mewawancarai dua orang guru sekolah unggul dan dua orang tua dari siswa sekolah

terkait tentang pendapat mereka siswa sekolah unggul yang mengikuti bimbingan belajar di Kota Padang yang berguna untuk tri angulasi data. 3. Studi Dokumen

Data yang digunakan dalam studi dokumen adalah berupa data yang mendukung dalam penelitian ini yaitu berupa dokumen resmi sekolah dan arsip-arsip sekolah.

Unit analisis dalam penelitian ini adalah individuyaitu siswa sekolah unggul di Kota Padang yang mengikuti bimbingan belajar. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah model analisis Miles dan Huberman.

HASIL DAN PEMBAHASAN Siswa adalah individu-individu yang mengembangkan potensi di dalam dirinya melalui proses belajar yang mereka lakukan baik itu di sekolah maupun di luar sekolah. Untuk mengembangkan potensi diri yang baik tentunya budaya belajar harus dibiasakan setiap hari dan menjadi kedisiplinan dimana belajar tidak hanya dilakukan di sekolah saja akan tetapi dimanapun bisa belajar misalkan

(5)

5 belajar mandiri di rumah, les privat, maupun mengikuti bimbel.

Pada dasarnya sekolah tidak mengharuskan siswanya untuk mencari kegiatan belajar tambahan di luar sekolah karena di sekolah secara kesuluruhan siswa sudah disibukkan dengan proses belajar mengajar dan kegiatan yang dapat mendukung prestasi siswa secara akademik maupun non akademik. Proses belajar mengajar ini dimulai dari jam 07.00 pagi diawali dengan kegiatan berdoa dan mengaji lalu dilanjutkan dengan belajar. Pada jam 10.00 merupakan istirahat pertama selama 20 menit serta dimanfaatkan oleh guru maupun siswa untuk melakukan shalat Dhuha. Proses belajar mengajar dilanjutkan sampai jam 12.00 siang. Jam 12.00 siang ini merupakan istirahat kedua juga dimanfaakan untuk melakukan shalat Dzuhur kemudian proses belajar dilanjutkan lagi pada jam 13.00 dan berakhir pada jam 15.00. Pada setiap hari Sabtu merupakan hari pengembangan bakat siswa yaitu

melaksanakan kegiatan

ekstrakurikuler sesuai bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa.

Tetapi ada juga beberapa kegiatan ekstrakurikuler ini diadakan sesuai dengan kesepakatan diantara siswa tersebut. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah unggul diantaranya yaitu pramuka, paskibra, palang merah remaja (PMR), patroli keamanan sekolah (PKS), olahraga, kerohanian, koperasi sekolah, sastra asing, mading jurnalistik, siswa pecinta alam, karya ilmiah remaja, kelompok adiwiyata, olimpiade, kesenian dan teknologi informasi komunikasi.

Meskipun disibukkan dengan berbagai kegiatan yang ada di sekolah akan tetapi siswa sekolah unggul masih merasakan kurang puasnya terhadap pembelajaran yang ada di sekolah sehingga mereka tetap ikut les walaupun sudah belajar di sekolah dari pagi sampai sore. Kegiatan bimbingan belajar ini ada yang mereka lakukan sepulang sekolah, pada malam hari, pada hari Sabtu dimana jam pulang sekolah lebih cepat dan bahkan ada yang hari Minggu dengan menyita waktu libur mereka sendiri.

Bermacam-macam tempat bimbel yang mereka ikuti diantaranya adalah LKP ganesha

(6)

6 operation, LKP gama, bimbel nurul fikri, bimbel eksis, fokus bandung, bimbel master, access, bimbel al-chemy, cerdu, melbourne english school, LKP Salemba, bimbel einstein, LKP smart education dan di ELS. Siswa bisa memilih sendiri program dan paket bimbel yang telah disediakan oleh lembaga bimbel tersebut. Tentunya di setiap program bimbel memiliki perbedaan biaya masing-masing. Semakin bagus program bimbelnya maka semakin mahal pula biayanya.

Kemudian selain di tempat bimbel kebanyakan juga mengikuti les privat. Baik itu les privat dirumah dengan menggunakan jasa privat, privat dengan guru ataupun privat di lembaga privat seperti LKP Paradise Of Math. Kegiatan bimbingan belajar ataupun les privat ini mereka ikuti ada yang sudah 1 semester, 2 semester, 1 tahun, 2 tahun, atau lebih.

Penelitian ini mencari motif siswa sekolah unggul mengikuti bimbingan belajar yang ditinjau berdasarkan teori Alfred Schutz berdasarkan dua motif yaitu because

of motive dan in order

motivesehingga dapat ditemukan

motif siswa sekolah unggul mengikuti bimbingan belajar berdasarkan because of motive yang pertama adalah persaingan belajar yang kuat. Tidak setiap siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi persoalan terkait dengan belajar. Walaupun seorang siswa tersebut memiliki potensi yang baik,tetapi masalah dalam belajar tetap mereka alami salah satunya adalah persaingan dalam belajar yang kuat. Persaingan ini menimbulkan rasa cemas tersendiri bagi siswa dimana tidak bisa mencapai tingkat belajar yang mereka inginkan. Selain itu juga merupakan rasa cemas tidak ingin kalah dengan siswa yang lainnya justru lebih ingin memacu atau meningkatkan kegiatan belajar mereka. Ketika ada siswa yang tidak bisa berperan didalam belajar maka akan menimbulkan perasaan malu atau ketinggalan karena siswa yang lainnya bisa mengerjakan apapun yang ditugaskan guru. Permasalahan ini akan menjadi beban tersendiri

bagi siswa untuk bisa

(7)

7 Hal inilah yang terjadi bagi siswa sekolah unggul karena persaingan belajar yang kuat yang berdasarkan pengalaman sebelumnya yang mereka alami mereka mencari belajar tambahan di luar sekolah seperti bimbingan belajar ataupun les privat

Berdasarkan penjelasan Schutz, tindakan siswa mengikuti bimbingan belajar dikarenakan persaingan belajar yang kuat merupakan motif tindakan masyarakat yang tergolong ke because of motive. Karena pada dasarnya because of motive ini tindakan seseorang didasari oleh pengalaman masa lalu sehingga pengalaman ini memicu seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Artinya siswa sekolah unggul mengikuti bimbingan belajar karena pengalaman masa lalunya dimana dalam belajar terdapat kendala-kendala yaitu persaingan belajar yang kuat untuk bisa bersaing dalam belajar maka perlu mengikuti kegiatan bimbingan belajar supaya lebih mantap dengan pemahaman materi-materi dan soal-soal.

Yang kedua adalah guru lebih menuntut untuk aktif dan mandiri dalam belajar. Berdasarkan kurikulum yang ditetapkan di sekolah yaitu kurikulum 2013 hal ini lebih membuat guru untuk menuntut siswa lebih aktif dan mandiri dalam belajar. Karena pada dasarnya guru hanya fasilitator dan siswa yang lebih pandai dalam mengembangkan pelajaran yang ada. Sedangkan untuk mempertahankan prestasi yang mereka raih selama ini agar tidak tertinggal tidaklah mudah sehingga mereka membutuhkan bimbingan belajar lebih. Walaupun siswa memiliki potensi yang baik akan tetapi untuk bisa menjadi aktif di semua mata pelajaran tentunya mereka mengalami kendala-kendala tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak semua mata pelajaran dapat mereka kuasai. Oleh karena itu untuk dapat mengatasi masalah yang mereka alami mereka melakukan suatu tindakan yaitu dengan mengikuti bimbingan belajar ataupun les privat. Dengan mengikuti bimbingan belajar maka mata pelajaran yang mereka anggap susah dapat mereka ulang kembali

(8)

8 sehingga ketika belajar di sekolah tidak akan terlalu susah lagi untuk mereka jalani.

Berdasarkan penjelasan Schutz, tindakan siswa mengikuti bimbingan belajar dikarenakan guru lebih menuntut untuk aktif dan mandiri dalam belajar merupakan motif masyarakat yang tergolong kepada because of motive dimana tindakan seseorang berdasarkan pengalaman masa lalu. Artinya siswa melakukan tindakan dengan mengikuti bimbingan belajar berdasarkan pengalaman yang mereka alami bahwa guru lebih menuntut untuk aktif dan mandiri dalam belajar dikarenakan kurikulum yang ditetapkan yaitu kurikulum 2013. Untuk bisa lebih aktif dalam belajar maka siswa membutuhkan belajar tambahan supaya lebih memahami materi dengan cara mengikuti kegiatan bimbingan belajar.

Yang ketiga adalah pengalaman senior yang lulus di PTN karena mengikuti bimbingan belajar. Berdasarkan pengalaman senior-senior yang lulus di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang diminati

karena mengikuti bimbingan belajar sehingga untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang mereka minati juga mereka persiapkan dengan cara salah satunya yaitu untuk meningkatkan nilai di sekolah sesuai standar yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan mengikuti kegiatan bimbingan belajar. Ini terjadi karena berdasarkan pengalaman senior-senior mereka yang terdahulu banyak yang lulus di perguruan tinggi negeri (PTN) yang mereka minati karena mengikuti kegiatan bimbingan belajar ini sehingga pengalaman ini membuat mereka untuk dapat juga mengikuti bimbingan belajar tersebut.

Berdasarkan penjelasan dari Schutz tindakan siswa mengikuti bimbingan belajar dikarenakan pengalaman senior terdahulu yang lulus di PTN karena mengikuti bimbingan belajar merupakan motif masyarakat yang tergolong ke because of motive dimana tindakan seseorang individu didasari oleh pengalaman masa lalu. Artinya siswa melihat dari pengalaman-pengalaman masa lalu senior dimana banyak

(9)

9 senior yang lulus di PTN yang mereka minati karena mengikuti bimbingan belajar maka hal ini juga memicu siswa untuk ikut serta mengikuti kegiatan bimbingan belajar di kota Padang.

Sedangkan jika dilihat dari in order motive dapat ditemukan motif siswa sekolah unggul mengikuti bimbingan belajar yang pertama adalah keinginan untuk berprestasi. Dengan sekolah di sekolah unggul memiliki pandangan tersendiri bagi masyarakat tentunya siswa yang sekolah di sekolah unggul adalah siswa yang cerdas karena untuk bisa sekolah di sekolah unggul tersebut melalui berbagai tes seleksi dan yang paling utama adalah nilai yang mendukung. Hal inipun juga menjadi sebuah keinginan bagi siswa dimana image yang harus mereka jaga bahwa kalau sekolah di sekolah unggul tentunya nilai juga unggul. Sehingga pandangan dari masyarakat dan image dari sebuah struktur menjadi sebuah tuntutan tersendiri bagi siswa untuk kedepannya dengan mengikuti belajar tambahan yang berguna baik untuk dapat mempertahankan

prestasi maupun untuk lebih meningkatkan prestasinya.

Berdasarkan penjelasan Shutz, tindakan siswa mengikuti bimbingan belajar karena keinginan untuk berprestasi merupakan motif tindakan masyarakat yang tergolong kepada in order to motive dimana seorang individu bertindak karena guna untuk menentukan nilai dari tujuan itu sendiri dan dari tindakan tersebut ada tujuan yang akan dicapai kedepannya sehingga dengan melakukan tindakan tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Artinya siswa melakukan tindakan dengan mengikuti bimbingan belajar ini karena akan mempengaruhi masa depan siswa itu sendiri. Dimana keinginan untuk berprestasi agar dapat meraih prestasi yang baik dan menjaga image kedepannya maka siswa harus belajar lebih giat lagi salah satunya dengan cara mengikuti bimbingan belajar ini. Sehingga tujuan yang dia inginkan dapat tercapai yaitu mendapatkan nilai yang bagus dan menjaga imagenya masing-masing.

Yang kedua adalah mengikuti tren masa kini. Mengikuti kegiatan

(10)

10 bimbingan belajar di luar sekolah memang sudah menjadi kebutuhan setiap siswa. Banyak berkembangnya tempat bimbingan belajar di Kota Padang dengan berbagai tawaran yang menarik seperti salah satunya adalah jaminan untuk lulus di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang mereka sukai. Sehingga membuat siswa bebas memilih dimana yang membuat mereka tertarik untuk mengikutinya. Bimbingan belajar ini diantaranya adalah LKP Ganesha Operation, LKP Gama, Bimbel Nurul Fikri dan lain-lain. Bimbel-bimbel tersebut adalah bimbel-bimbel ternama dan bergengsi serta memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh Kota Padang. Selain bimbel-bimbel ternama tersebut masih terdapat bimbel-bimbel lainya yang juga tersebar di Kota Padang kemudian les privatpun tidak kalah saing dengan lembaga bimbel, keberadaan les privat juga menjadi hal yang menarik bagi siswa. Bahkan jika mereka sudah mengikuti bimbingan belajar di lembaga tertentu tetapi mereka juga mengikuti privat dirumah. Meskipun biaya bimbel dan privat ini sangat mahal

tidak menjadi alasan bagi siswa untuk tidak mengikutinya. Sehingga tidak jarang kita jumpai siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar ataupun les privat. Ini terjadi karena mengikuti tren yang ada di masa kini. Diantara teman-teman yang mengikuti kegiatan bimbingan belajar ini tetapi mereka tidak mengikuti akan merusak image mereka sendiri seperti ketinggalan dari perkembangan yang ada. Artinya siswa sekolah unggul mengikuti bimbingan belajar mempunyai tujuan tertentu yaitu selain untuk belajar tetapi tren juga merupakan sesuatu yang harus mereka ikuti supaya tidak ketinggalan zaman.

Berdasarkan penjelasan Schutz, tindakan siswa mengikuti bimbingan belajar karena mengikuti tren masa kini merupakan motif tindakan masyarakat yang tergolong kepada in order to motive yaitu seorang individu bertindak karena guna menentukan nilai dari tujuan tindakan itu sendiri serta mempunyai tujuan kedepannya atas tindakan yang dilakukannya dan dengan tindakan tersebut tujuan dapat tercapai sesuai

(11)

11 dengan yang diinginkan. Artinya siswa sekolah unggul melakukan tindakan dengan mengikuti bimbingan belajar karena dianggapnya tindakan tersebut mempunyai nilai yaitu mengikuti tren yang ada dan tujuan yang mereka inginkan dapat tercapai bahwa mereka tidak ketinggalan dari perkembangan zaman. Dengan kata lain tindakan siswa pada masa sekarang akan mempengaruhi masa depannya yaitu dengan dengan selalu mengikuti perkembangan zaman sehingga tidak ketinggalan zaman.

Yang ketiga dalah mengikuti keinginan orang tua. Keluarga tentunya juga memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan seorang anak. Ketika orang tua sangat memperhatikan pendidikan anak tentunya mereka tidak hanya puas hanya mengandalkan belajar di sekolah saja. Apalagi mereka mengetahui jika anak tersebut memiliki kelemahan di bidang tertentu. Ada banyak keuntungan dalam mendorong anak sukses di kehidupan akademisnya. Pola mengasuh seperti ini memberi mereka kesempatan untuk benar-benar unggul

dalam hidup, dan membantu anak yang memang ambisius untuk mencapai tujuannya. Peran orangtua, terutama dalam tindakan mengawasi anak belajar, memprioritaskan tugas yang terkait dari sekolah, memenuhi segala keperluan yang dibutuhkan, memberikan dorongan anak untuk aktif dalam kegiatan sekolah, dan memberikan kesempatan mengikuti berbagai aktivitas yang menunjang kegiatan belajar.

Cara belajar anak yang kurang apalagi orang tua kurang memahami bagaimana perkembangan anak dalam belajar sehingga ini dapat menimbulkan kekhawatiran orang tua jika anaknya dapat tertinggal dalam mata pelajaran tertentu. Hal ini menjadi tertarik bagi mereka untuk memasukkan anaknya ke dalam pendidikan nonformal yaitu bimbingan belajar di luar sekolah ataupun les privat. Dengan mengikuti bimbingan belajar membuat anak tersebut lebih mantap dalam belajar sehingga tidak akan tertinggal untuk mengejar prestasi belajar yang lebih baik kedepannya.

Schutz menjelaskan bahwa keinginan orang tua untuk anaknya

(12)

12 bisa mengikuti kegiatan bimbingan belajar termasuk kepada in order to motive yaitu individu bertindak sesuai dengan tujuan guna untuk menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Seorang individu bertindak karena ada tujuan kedepannya. Dengan tindakan tersebut ada tujuan yang ingin dia capai. Artinya mengikuti keinginan orang tua sehingga siswa sekolah unggul mengikuti bimbingan belajar, karena kegiatan tersebut mempunyai nilai positif dan dapat mendukung perkembangan prestasi anak menjadi lebih baik kedepannya. Meskipun ini merupakan keinginan orang tua akan tetapi siswa tidak merasa terpaksa untuk mengikutinya karena sebelum melakukan tindakan ini siswa juga melalui suatu proses berfikir bahwa dengan mengikuti bimbingan belajar akan sangat membantunya terutama dalam meingkatkan nilainya di sekolah dan memantapkannya dalam belajar.

KESIMPULAN

Dalam penelitian ini terdapat dua motif siswa dari sekolah unggul mengikuti bimbingan belajar di Kota Padang berdasarkan teori yang di

kemukakan oleh Alfred Schutz dimana motif tersebut dapat dilihat dari because of motive dan in order to motive. Pada because of motive yang menjadi motif siswa dari sekolah unggul mengikuti bimbingan belajar berdasarkan pengalaman masa lalu yang dialami oleh siswa sehingga pengalaman tesebut diadikan alasan untuk melakukan suatu tindakan; (1) Persaingan belajar yang kuat, (2) Guru lebih menuntut untuk aktif dan mandiri dalam belajar,(3) Pengalaman senior yang lulus di PTN karena mengikuti bimbingan belajar.

Sedangkan kalau ditinjau dari in order to motive yang menjadi motif siswa dari sekolah unggul mengikuti bimbingan belajar di Kota Padang adalah seorang individu bertindak sesuai dengan tujuan guna menentukan nilai dari tujuan itu sendiri serta individu mempunyai tujuan kedepannya atas tindakan yang dilakukan sehingga dengan tindakan tersebut tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Seperti (1) Keinginan untuk berprestasi, (2) Mengikuti tren masa kini,(3) Mengikuti keinginan orang tua.

(13)

13 DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Mudjiran, dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press.

Sudjana. 2010. Pendidikan

Nonformal. Bandung: Falah

Production.

Tim Pembina Mata Kuliah Pengantar Pendidikan. 2010. Pengantar

Pendidikan. Padang: UNP

Press.

Tirtarahardja dan La Sula. 2000.

Pengantar Pendidikan.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun Prinsip Penyusunan RPP 2013 Edisi Revisi menurut (Permendikbud No. 22 Tahun 2016) prinsip penyusunan RPP adalah sebagai berikut. 1)Memperhatikan perbedaan individual

Kelompok satelit dibiarkan selama 14 hari setelah perlakuan untuk melihat apakah terjadi perbaikan organ setelah obat dihentikan, dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa

Penari harus mempunyai ketahanan fisik yang baik untuk menunjang performa dalam menari dan mengurangi kejadian cedera tari Pada saat melakukan latihan tubuh membutuhkan cairan

Bagaimanakah tanggung jawab dan tugas Nabi Adam as sebagai khalifah dalam mengawali kekhalifahan manusia di bumi dalam pemikiran Haji Abdul Malik Karim

Menurut pandangan aparat desa (kepala desa), pembenahan fasilitas merupakan faktor paling penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Agrowisata Bina Darma,

Pada penelitian inventarisasi jamur makroskopis yang dilakukan di Hutan Adat Kantuk diketahui bahwa jenis jamur yang paling banyak ditemukan pada setiap famili adalah

Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa kondisi terumbu karang pada stasiun 1 telah mengalami kerusakan dan berada pada kategori sedang, dimana pada perairan yang

Belum ada SOP/ISO pelaksanaan peraturan perlindungan keselamatan tenaga kerja terhadap bahaya kebakaran yang bisa digunakan oleh semua insititusi lembaga pendidikan5. Menurut