• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI (STUDI PADA PANTI SOSIAL BINA REMAJA MARDI UTOMO BLITAR) Oleh Indria Guntarayana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI (STUDI PADA PANTI SOSIAL BINA REMAJA MARDI UTOMO BLITAR) Oleh Indria Guntarayana"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL TRANSLITERA EDISI 3/2015 75 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI

(STUDI PADA PANTI SOSIAL BINA REMAJA “MARDI UTOMO” BLITAR) Oleh Indria Guntarayana

Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Efektivitas Kerja ABSTRAKSI

Efektivitas kerja merupakan derajat pencapaian tujuan suatu organisasi berdasarkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan. Efektivitas kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain gaya kepemimpinan, komunikasi intern, tata ruang kantor, motivasi kerja dan lain-lain. Dalam penelitian ini yang akan dibahas yaitu pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi intern terhadap efektivitas kerja.

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) adakah pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi intern terhadap efektivitas kerja? (2) seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi intern terhadap efektivitas kerja baik secara simultan maupun secara parsial?

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase dan analisis regresi linier ganda dengan menggunakan SPSS for windows release 16.

Berdasarkan analisis deskriptif persentase diperoleh besarnya gaya kepemimpinan adalah sebesar 84,24% dan termasuk kategori sangat baik, tingkat komunikasi intern sebesar 86% termasuk kategori sangat baik, sedangkan tingkat efektivitas kerja sebesar 78,78% termasuk kategori baik. Sedangkan berdasarkan perhitungan analisis regresi linier ganda diperoleh persamaan : Y Y = 25.905+ 0.716X1 + 0.102X2 + 0.068X3 + -0.085X4 + -0.177X5

Berdasarkan perhitungan analisis regresi linier ganda juga diperoleh Fhitung sebesar 0.806 (Sig F = 0.564ª ) nilai ini berarti Sig F < 5% sehingga Hipotesis 0 yang berbunyi “ Diduga Variabel Gaya Kepemimpinan Instruktif (X1), Direktif (X2), Konstruktif (X3), Partisipatif (X4)dan Delegatif (X5)secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Efektifitas Kerja Pegawai (Y) pada Kantor Pelayanan Perijinan Blitar.” , Secara statistik dapat diterima., yaitu ada pengaruh gaya komunikasi dan komunikasi intern terhadap efektivitas kerja. Besarnya pengaruh tersebut secara simultan 28,4% sedangkan secara parsial adalah 16% untuk variabel gaya kepemimpinan dan 5,29% untuk komunikasi intern. intern.

(2)

JURNAL TRANSLITERA EDISI 3/2015 76

A. PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen yang dibawa kedalam suatu organisasi sehingga tidak seperti mesin, uang dan material, yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai dan diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi.

Sumber daya manusia baik yang menduduki posisi pimpinan maupun anggota merupakan faktor terpenting dalam setiap organisasi atau instansi baik pemerintah maupun swasta. Hal ini karena berhasil tidaknya suatu organisasi atau instansi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor manusia selaku pelaksana pekerjaan.

Organisasi merupakan suatu kumpulan orang-orang yang saling bekerjasama dengan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Tujuan organisasi adalah tercapainya suatu tujuan dimana individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri. Dengan adanya sekelompok orang yang bekerjasama secara kooperatif dan dikoordinasikan dapat mencapai hasil yang lebih dari pada dilakukan oleh satu orang. Dengan demikian tiang dasar dalam pengorganisasian yaitu prinsip pembagian kerja atau division of labour (Handoko, 1995:171). Dalam mencapai tujuan organisasi banyak faktor yang mempengaruhinya diantaranya kualitas sumber daya manusia atau pegawai , metode kerja, lingkungan kerja dan fasilitas-fasilitas yang menunjang tercapainya tujuan.

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan

yaitu terwujudnya efektivitas kerja yang positif. Untuk mewujudkan efektivitas kerja yang positif tentunya bukan merupakan usaha yang mudah, karena dipengaruhi beberapa faktor diantaranya : lingkungan kerja, tata ruang kantor, suasana kerja, gaya kepemimpinan baik intern maupun ekstern dan lain sebagainya. Berkaitan dengan hal tersebut dalam penelitian ini hanya akan membahas faktor gaya kepemimpinan .

Dalam suatu organisasi atau instansi, kepemimpinan berkaitan dengan pengarahan kepada pegawai untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting dalam memahami perilaku kerja. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada “satu cara terbaik untuk memimpin bawahan. Ini tergantung pada pemimpinnya, bawahan, dan situasi yang ada.

Pemimpin yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai pemimpin yang menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula bekerja dalam struktur yang ada secara efektif.

Gaya kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Heidjrachman dan Suad Husnan, 2002:224). Setiap pemimpin bisa mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain, dan tidak mesti suatu gaya kepemimpinan lebih baik atau lebih jelek dari pada gaya kepemimpinan yang lainnya.

Macam gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi dapat membantu menciptakan efektivitas kerja yang positif bagi pegawai. Adanya gaya

(3)

JURNAL TRANSLITERA EDISI 3/2015 77 kepemimpinan yang sesuai dengan situasi

dan kondisi organisasi maka pegawai akan lebih semangat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dan mempunyai harapan terpenuhinya kebutuhan.

Selain gaya kepemimpinan, komunikasi intern juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan efektivitas kerja yang positif. Komunikasi intern adalah proses penyampaian pesan-pesan yang berlangsung antar anggota organisasi, dapat berlangsung antara pimpinan dengan bawahan, pimpinan dengan pimpinan, maupun bawahan dengan bawahan (Muhyadi 1989:164).

Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar merupakan suatu instansi pemerintah yang berperan dalam mengembangkan, meningkatkan kualitas dan mengkoordinasi unsur pendidikan. Di lembaga inilah aktifitas para pegawai diharapkan mampu berperan dalam mewujudkan suatu pola pendidikan serta mampu mengatasi segala permasalahan yang berhubungan dengan kualitas pendidikan.

Apabila efektivitas kerja pegawai kurang optimal tentunya tujuan organisasi yang telah ditetapkan juga tidak akan dapat tercapai dengan baik. Dua hal inilah yang perlu mendapatkan perhatian dari pihak manajerial terutama pimpinan instansi, agar dapat sedini mungkin mengantisipasi dan berupaya meningkatkan kualitas manajemen sumber daya manusia yang ada pada lembaga tersebut. Bagaimana mungkin tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, apabila banyak pegawai yang kurang peduli dengan tanggung jawabnya belum lagi pelaksaan komunikasi intern yang kurang optimal.

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti gaya kepemimpinan yang ada pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar, sehingga judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

“PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA

PEGAWAI (STUDI PADA PANTI SOSIAL BINA REMAJA “MARDI UTOMO” BLITAR)”

Perumusan Masalah

Dalam sebuah organisasi atau instansi, peran kepemimpinan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap terciptanya efektivitas kerja. Bahkan sekarang ini bisa dikatakan bahwa kemajuan yang dicapai dan kemunduran yang dialami oleh suatu instansi, sangat ditentukan oleh peranan pemimpinnya yang dapat dilihat dari gaya kepemimpinannya.

Hal ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai efektivitas kerja. Jika seorang pemimpin mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, maka para pegawai pun akan dapat bekerja dengan nyaman dan semangat yang tinggi.

Selain gaya kepemimpinan, komunikasi intern juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas kerja. Komunikasi yang efektif akan tercapai jika informasi, ide, pesan-pesan maupun gagasan disampaikan dengan jelas, dipersepsi, dimengerti dan dilaksanakan sama dengan maksud si pengirim pesan.

Sehingga untuk meningkatkan kinerja pegawai Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar tentunya salah satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah terciptanya efektivitas dalam tugas dan tanggung jawabnya. Terciptanya efektivitas kerja tentunya akan dipengaruhi oleh berbagi faktor. Diantaranya adalah gaya kepemimpinan .

Dari uraian tersebut diatas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Adakah pengaruh gaya kepemimpinan

terhadap efektivitas kerja pegawai di Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar ?

(4)

JURNAL TRANSLITERA EDISI 3/2015 78 2. Seberapa besar pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai di Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar ?

3. Pengaruh apakah yang dominant dari Gaya Kepemimpinan terhadap efektifitas

B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian Korelasional, jenis penelitian ini sangat tepat karena jenis penelitian ini menjelaskan hubungan antara peubah-peubah melalui pengujian hipotesis dan sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari Gaya Kepemimpinan terhadap Efektifitas Kerja Pegawai (Y) pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar .Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001:90) .Oleh karena Karena itu Jumlah Populasi kurang dari 100 maka Jenis penelitian ini dipilih karena data yang dikumpulkan berasal dari responden dengan menggunakan kuisoner yaitu dari sampel atau populasi untuk mewakili populasi tersebut.

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh hasil bahwa Nilai Kritis dalam distribusi Fhitung dengan tingkat signifikasi 0.05 dan degre of freedom (Df) F sebesar 2528.360 . Hasil perhitungan diatas dapat dibuktikan bahwa Variabel Instruktif (X1) (X1), Direktif (X2), Konstruktif (X3),

Partisipatif (X4)dan Delegatif (X5)secara bersama sama (Simultan) mempengaruhi signifikan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Y)

Jika ditinjau nilai F hitung 0.806 (Sig F = 0.564ª ) nilai ini berarti Sig F < 5% sehingga Ho yang berbunyi “Diduga Variabel Instruktif (X1) (X1), Direktif (X2) (X2), Konstruktif (X3), Partisipatif (X4)dan Delegatif (X5)secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Efektifitas Kerja Pegawai (Y) pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar .” , Secara statistik dapat diterima.

Sedangkan diketahui R (Koefisien Korelasi) akan mempunyai nilai 0.473 atau 43% berarti menujukkan adanya pengaruh yang cukup kuat antara variabel Gaya Kepemimpinan terhadap Efektifitas Kerja Pegawai (Y). Sedangkan hasil dari R Square (R²) sebesar 0.224 berarti koefisien determinasi antara variabel Gaya Kepemimpinan yakni Gaya Kepemimpinan Instruktif (X1) , Gaya Kepemimpinan Direktif (X2) , Gaya Kepemimpinan Konstruktif (X3) , Gaya Kepemimpinan Partisipatif (X4) , dan Gaya Kepemimpinan Delegatif (X5) , terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Y) sebesar 99% dan sisanya sebesar 1 % dipengaruhi faktor lain. Sedangkan standard error the estimate (SEE) adalah 1.118. berarti tingkat kesalahan yang standar hanya 111% hal ini menunjukkan bahwa tingkat akurasinya dari hasil penelitian cukup reseprentatif

1 Hubungan Gaya

Kepemimpinan Instruktif (X1) dengan Efektifitas Kerja Pegawai (Y)

Dari pembahasan diatas dapat diketahui Variabel Instruktif

(5)

JURNAL TRANSLITERA EDISI 3/2015 79 (X1)berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Y). maksud daripada berpengaruh secara positif dan signifikan adalah peningkatan atau sebaliknya akan berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pegawai, oleh karena itu Gaya kepemimpinan Instruktif (X1) perlu peningkatan yang besar untuk menunjukkan pada efek Efektifitas Kerja Pegawai (Y) yang besar pula.

Sedangkan dilihat dari nilai signifikan t sebesar -1.302 berarti lebih besar dari pada 0.05. Artinya variabel Gaya Kepemimpinan secara parsial berpengaruh secara Positif dan signifikan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Y). Dari hasil Persamaan Regresi linier Berganda memiliki nilai Regresi sebesar 0.216, artinya Variabel Instruktif (X1)mempengaruhi Efektifitas Kerja Pegawai (Y) sebesar -13 %.

Kekerasan Fisik (X1.1) Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar yakni bahwa perlu ditiadakan dari rata rata skor (Mean) item sebesar 0.00 berarti mendekati 3, hal ini menunjukkan bahwa penilaian secara umum terhadap Kekerasan Fisik (X1.1) Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar sangat tidak baik.

Ruang yang Baik akan membantu proses Informasi daripada Pegawai Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.12 berarti mendekati 4, hal ini menunjukkan bahwa penilaian Responden secara umum memberikan jawaban positif terhadap Ruang yang bersih. Dengan didukungan Perintah segera dilaksanakan (X1.2) bahwa dapat membuktikan secara psikologis bahwa Efektivitas Kerja Pegawai daripada Pegawai akan digenapi karena pendetkesian dini untuk mengetahui Kerusakan Buku yang diderita oleh Pegawai Bila dilihat dari

rata rata skor (Mean) item sebesar 3.04 berarti mendekati 3, hal ini menunjukkan penilaian yang positif terhadap Alat Kebutuhan yang canggih.

Untuk item Otoriter (X1.3) perlu pengembangan lebih lanjut sesuai kebutuhan daripada bidang karyawan, bila dimungkin dilakukannya suatu operasi terhadap suatu Kerusakan Buku atau yang lainnya maka pihak dapat memberikan pelayanan yang intensif. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.22 berarti mendekati skala 3, hal ini menunjukkan bahwa yakni bahwa Alat operasi yang difungsikan oleh Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar Cukup canggih

Kebersihan peralatan Pegawai merupakan hal yang utama dalam Kean karena. alat yang digunakan secara terus menerus untuk kegiatan an rentan dengan virus Kerusakan Buku maka perlu adanya Kebersihan yang higienis terhadap peralatan Pegawai. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.52 berarti mendekati 4, hal ini menunjukkan bahwa penilaian Responden secara umum memberikan jawaban positif artinya Kebersihan Peralatan Pegawai yang digunakan di Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar adalah baik dan perlu dikembangkan lebih lanjut.

Disiplin daripada karyawan memberikan penilaian yang positif untuk memberikan respon yang positif. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.28 berarti mendekati 3, hal ini menunjukkan bahwa Disiplin Tinggi (X1.5) Pegawai pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar memiliki nilai cukup baik dan perlu diperhatikan secara dinamis.

(6)

JURNAL TRANSLITERA EDISI 3/2015 80 2. Hubungan Direktif (X2)

dengan dengan

Efektifitas Kerja Pegawai (Y)

Variabel Direktif (X2) dengan Efektivitas Kerja Pegawai (Y), dimana dari hasil Persamaan Regresi linier Berganda menyatakan Variabel Direktif (X2)memiliki nilai Regresi sebesar 0.102, artinya Variabel Direktif (X2) mempengaruhi Efektivitas Kerja Pegawai (Y) sebesar 10 %. Sedangkan dilihat dari Nilai signifikan t sebesar 0.385 berarti lebih besarl dari pada 0.05. Artinya variabel Gaya Kepemimpinan secara Parsial signifikan tidak berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Y).

Penanganan tindakan Pegawai dalam Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar melibatkan langsung Pegawai . Penanganan dilakukan Pegawai memberikan kontribusi yang baik kepada para Pegawai dengan harapan jika Pegawai yang menangani maka akan lebih intensif dan efekfif. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.96 berarti mendekati 4, hal ini menunjukkan bahwa Pembagian Tugas (X2.1) pada tersebut adalah baik

Kemampuan sesuai bidangnya sangat diperlukan dalam proses Kean karena mendasarkan kepada kemampuan dan dasar pendidikan individu untuk melakukan tindakan Pegawai. Supaya tidak terjadi kesalahan dalam menjalankan fungsinya. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.12 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Kemampuan sesuai bidangnya adalah baik dan perlu ditingkatkan kualitas personalia Kean untuk lebih progresif dalam pelayanannya.

Nilai jual ekonomis artinya adalah tarif yang dikenakan pada setiap pengguna jasa , ukuran ekonomis merupakan sudut pandang yang beragam dari semua pihak, ekonomis dipandang dari segi materi dengan nilai rupiah yang rendah atau sebaliknya ekonomis dari segi an Pegawai yang cepat tetapi mahal. Keseimbangan pandangan tersebut perlu diperhatiakan mengingat faktor yang lain secara ekonomi terus meningkat. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 2.96 berarti mendekati 3, hal ini menunjukkan adanya Pengambilan Keputusan Atasan (X2.3) yang baik pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar . Pernyataan tersebut dinilai dari sudut keseimbangan pelayanannya dan Informasi Pegawai yang dilakukan. Adanya Struktur Organisasi adalah sangat membantu dalam pelaksanaan kinerja Pegawai. Bila dilihat dari rata rata skor ( Mean ) item sebesar 4.36 berarti mendekati 4, hal ini menunjukkan penggunaan Tekonologi dalam membantu Informasi Pegawai dalam tersebut adalah baik. Hal ini merupakan suatu Direktif (X2.4) bagi untuk ditingkatkan pengadaanya dan sumberdaya manusianya ketingkat asi.

Kecepatan proses Pelayanan yakni dalam Pembagian Tugas menentukan dalam Pengendalian SDM(X2.5) khususnya di Pelayanan masyarakat perlu diperhatikan. Hal ini diperlukan melihat kondisi Pegawai yang perlu penanganan yang intesif dan seksama. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.38 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan Pengendalian SDM (X2.5) Pegawai dalam Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar tersebut adalah Baik

(7)

JURNAL TRANSLITERA EDISI 3/2015 81 3. Hubungan Konstruktif

(X3)dengan Efektifitas Kerja Pegawai (Y)

Adanya Pengaruh antara Variabel Konstruktif (X3)dengan Efektivitas Kerja Pegawai (Y), dimana dari hasil Persamaan Regresi linier Berganda menyatakan Variabel Konstruktif (X3) memiliki nilai Regresi sebesar 0.068, artinya Variabel Konstruktif (X3) mempengaruhi Efektivitas Kerja Pegawai (Y) sebesar 0.68 %. Sedangkan dilihat dari Nilai signifikan t, berarti lebih besar dari pada 0.268.. Artinya variabel Gaya Kepemimpinan secara parsial signifikan berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Y).

Orientasi Kerja Bersama (X3.1) merupakan fokus pelayanan Kean kepada Pegawai. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.82 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa nilai Orientasi pelayanan pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar adalaha baik dan perlu ditindaklanjuti secara progresif

Meskipun demikian Orientasi Kerja Bersama (X3.1) tetap memperhatikan keadilan dalam pelayanan tanpa membedakan strata sosial dalam tindakan Kean. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.74 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Ide dari bawahan (X3.2) pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar adalah baik.

Sebelum melaksanakan tugas perlu adanya kedisiplinan perencanaan tindakan Pegawai. Hal ini diterapkan kepada karyawan yang mendapati jam kerja (Shif) baru untuk menindaklanjuti proses Kean selanjutnya. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.48 berarti mendekati skala 3, hal ini menunjukkan bahwa Peran karywan dlm

pengambilan keputusan (X3.3) pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar memimiliki nilai cukup baik.

Keharmonisan hubungan antar pegawai(X3.4) dari para Pegawai merupakan upaya pertama untuk tindakan Pegawai berikutnya.Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.54 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Keharmonisan hubungan (X3.4) pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar memiliki nilai baik

Tidak hanya kecepatan tetapi kepatan dalam Kebutuhan untuk menentukan jenis Kerusakan Buku atau kasus Pegawai yang dilakukan karyawan untuk memberikan tindakan Kean. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.48 berarti mendekati skala 3, hal ini menunjukkan bahwa Kegiatan informal (X3.5) pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar memiliki nilai cukup baik

4. Hubungan Partisipatif (X4)dengan Efektifitas Kerja Pegawai (Y)

Adanya Pengaruh antara Variabel Partisipatif (X4) dengan Efektivitas Kerja Pegawai (Y), dimana dari hasil Persamaan Regresi linier Berganda menyatakan Variabel Partisipatif (X4) memiliki nilai Regresi sebesar 0.085, artinya Variabel Partisipatif (X4) mempengaruh Efektivitas Kerja Pegawai (Y) sebesar 0.08 %. Sedangkan dilihat dari Nilai signifikan t sebesar 0.085 berarti lebih kecil dari pada 0.05. Artinya variabel Gaya Kepemimpinan secara parsial signifikan berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Y).

Keterlibatan pengabilan Keputusan (X4.1)para Pegawai baik yang dan merupakan Kepercayaan yang diberikan oleh pengguna jasa atas

(8)

JURNAL TRANSLITERA EDISI 3/2015 82 keamanan kinerja dalam proses

Informasi. Hal ini memberikan kontribusi yang kuat sekali terhadap Partisipatif (X4) untuk kerja . Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.06 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan Partisipatif (X4) Keterlibatan pengabilan Keputusan (X4.1)pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar memiliki nilai baik dan perlu ditingkatkan

Keamanan pelayanan sangat diutamakan dalam proses Kean, kemungkinan terjadinya mal praktek dan keselahan tindakan Pegawai tidak terjadi dalam proses Kean. Partisipatif (X4) ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada Pegawai, Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.12 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan Partisipatif (X4) Otonomi kinerja karyawan (X4.2) pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar memiliki nilai baik.

Untuk item Kebebasan Berpendapat (X4.3) memberikan rasa ketenanagan dan kenyamanan kepada Pegawai dalam komunikasi Pegawai. Oleh karena itu untuk menciptakan ketenangan adanya sistem Kebebasan Berpendapat (X4.3) yang representatif yakni menjalin hubungan dengan kegiatan kegiatan non formal baik pegawai dengan anggota keluarga antar pegawai Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.78 berarti mendekati nilai 4, hal ini menunjukkan bahwa Partisipatif (X4) Kebebasan Berpendapat (X4.3) pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar memiliki nilai baik.

Interaksi Kerja (X4.4) merupakan suatu proses non Pegawai yang membantu kelancaran dalam proses

transparan dengan cara kegiatan internal Pegawai, olahraga dan kegiatan diluar kantor. Dengan keamanan adminitrasi para Pegawai tidak perlu ragu untuk melakukan proses tersebut dan tidak perlu kuatir jika terjadi tindakan kriminalitas terhadap proses Pembinaan dalam Panti tersebut. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.06 berarti mendekati nilai 4, hal ini menunjukkan bahwa Interaksi Kerja (X4.4) pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar memiliki nilai baik disamping profesionalisme para karyawan juga dilengkapi dengan sistem informasi manajemen yang representatif.

Komunikasi Kerja (X4.5) adalah suatu prediksi dari akhir an Pegawai, hal ini adalah suatu proses yang intensif atau reguler agar Pegawai segera kerja yang mendasarkan daripada Kebutuhan karyawan dan item item yang lainnya. Sehingga dapat dipredisksikan kapan suatu kondisi Pegawai dapat kerja. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.52 berarti mendekati nilai 4, hal ini menunjukkan bahwa Ketepatan kerja Pegawai pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar memiliki nilai baik.

5. Hubungan Delegatif (X5 )dengan Efektifitas Kerja Pegawai (Y)

Adanya Pengaruh antara Variabel Delegatif (X5)dengan Efektivitas Kerja Pegawai (Y), dimana dari hasil Persamaan Regresi linier Berganda menyatakan Variabel Delegatif (X5) memiliki nilai Regresi sebesar 0.117, artinya Variabel Delegatif (X5) mempengaruhi Efektivitas Kerja Pegawai (Y) sebesar 11 %.

Sedangkan dilihat dari Nilai signifikan t, maka Variabel Delegatif (X5) ,dengan Nilai signifikan t sebesar

(9)

JURNAL TRANSLITERA EDISI 3/2015 83 0.177 berarti lebih besar dari pada 0.05.

Artinya variabel Gaya Kepemimpinan secara parsial signifikan berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Y).

Perhatian Pegawai kepada Pegawai yang tinggi mendorong Pegawai memiliki Kepercayaan untuk kerja Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.86 berarti Perhatian dari para Pegawai pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar dapat dinilai baik.Hal yang tidak jauh berbeda perhatian dan keramahan dari pada sehingga Efektivitas Kerja Pegawai Delegatif (X5) daripada psikis Pegawai dapat terpenuhi. Dengan hal ini dapat menciptakan harmonisasi antara Pegawai dengan karyawan. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.06 berarti mendekati skala 4, hal ini berarti Perhatian dan keramahan daripada pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar dapat dinilai baik

Dalam pemberian informasi yang jelas dapal proses tentang waktu kinerja, visitasi karyawan dan jam berkunjung diperlukan informasi yang jelas dari supaya Pegawai mengerti tindakan tindakan Pegawai yang diperlukan. Hal ini juga disertai dengan tutur kata yang sopan supaya menciptakan buah pikiran yang positif dan saling membangun antara karyawan dan Pegawai. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Pemberian informasi dan Kearifan Pemimpin (X5.5) yang sopan para Pegawai pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar dapat dinilai baik.

Keramahan Pemimpin (X5.3 adalah berbeda beda, tetapi dalam proses Keramahan senyuman merupakan faktor

yang memiliki dampak yang besar terhadap Pegawai. Pelayanan karyawan seberat apapun akan memberikan kontribusi sendiri dengan senyuman dari hati yang tulus untuk melayani. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.88 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa yakni bahwa senyum Keramahan Pemimpin pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar dinilai baik

Loyalitas (X5.5)pasti memberikan kesan yang positif dalam kejiwaan Pegawai baik. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.04 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa keindahan lingungan pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar dapat dinilai baik. Dan perlu ditingkatkan secara inovatif dan kreatif bukanlah suatu tindakan yang statis.

6. . KETERBATASAN

PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian Korelasional, jenis penelitian ini sangat tepat karena jenis penelitian ini menjelaskan hubungan antara peubah-peubah melalui pengujian hipotesis dan sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari Gaya Kepemimpinan terhadap Efektifitas Kerja Pegawai (Y) pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar .

Jenis penelitian ini dipilih karena data yang dikumpulkan berasal dari responden dengan menggunakan kuisoner yaitu dari sampel atas populasi untuk mewakili populasi tersebut. Oleh karena itu Penelitian yang dilakukan tersebut belum mencapai hasi yang optimal sehingga memiliki keterbatasan penelitian diantaranya :

1. Faktor Faktor eksternal yang menstimulir Efektivitas Kerja Pegawai

(10)

JURNAL TRANSLITERA EDISI 3/2015 84 kerja karyawan misalnya penilaian,

intensif , gaya kepemimpimpinan dan strategi manajemen karyawan tidak dikaji dalam penelitian ini. hal ini dikarenakan fokus penelitian pada tingkat Efektifitas Kerja Pegawai (Y). 2. Penelitian ini dilakukan pada satu saja yaitu pada Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar di Blitar. Sehingga hasil ini tidak dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dan pengambilan keputusan yang sama pada yang lain , namun temuan temuan empiris ini dapat dijadikan rujukan untuk melakukan penelitian yang sejenis.

D. KESIMPULAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan inferensial yang telah dilakukan. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan adalah

1. Terbukti Gaya Kepemimpinan dengan Variabel Instruktif (X1) Direktif (X2) (X2), Konstruktif (X3), Partisipatif (X4)dan Delegatif (X5)secara bersama sama (Simultan) mempengaruhi signifikan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Y). 2. Terbukti Gaya Kepemimpinan

dengan Variabel Instruktif (X1) , Direktif (X2) , Konstruktif (X3), Partisipatif (X4)dan Delegatif (X5)secara parsial mempengaruhi signifikan terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Y).

3. Variabel Direktif (X2)adalah variabel yang dominan terhadap Efektifitas Kerja Pegawai di Panti Sosial Bina Remaja “Mardi Utomo” Blitar

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 1991. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktis , Rineka Cipta. Jakarta ___________, 1993. Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktis. Rineka Cipta, Jakarta. Azwar, Saifuding. 1986. Reliablitas dan

Validitas suatu intepratasi dan Komputasi, Liberty Yogyakarta

Dharma Agus 1991. Manajemen Prestasi Kerja. CV Rajawali. Jakarta

Djawarto dan Subagyo 1996. Statistik Induktif, Cetakan Ketiga, BPFE. Yogyakarta

Engel, James F, Blauwell, Roger D Minard,1995. Perilaku Konsumen diterjemahkan oleh Budiyanto, edisi keenam. Jilid II, Binarupa Aksara, Jakarta

Ferdinand , 2000. Struktural Equation,

Modeling dalam

penelitian Manajemen. BP UNDIP, Semarang Gujarati, Damodar, 1997. ekonometrika

Dasar, Alih Bahasa Sumarno Zein. Erlangga. Surabaya

Kotler Philip, 1995. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan pengendalian. Alih bahasa Hermawan. Salemba , Jakarta

Kerlinger, Fred N dan Elazar J. Padahzur, 1987. Korelasi dan Analisis Regresi berganda, Nurcahyo, Semarang

(11)

JURNAL TRANSLITERA EDISI 3/2015 85 Nazir Moh,1999. Metode Penelitian.

Cetakan Ketiga, Ghalia Indonesia, Jakarta

_________________,1991. Refinement anda Reessement of The Severqual Scale. Journal of Retailing Vol 67,P 4 Dessler. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Ranupandojo, H, Suad Husnan. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai.

Jakarta:LP3ES.

Surakhmad, Winarno. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar. Bandung: Alumi.

Susilo, Martoyo. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Thoha, Miftah. 1993. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers. Wahjosumidjo. 1984. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Dikeluarkannya Keputusan Presiden Noor 80 tahun 2003 pada satu sisi bertujuan agar pengadaan barang dan jasa pemerintah lebih efisien, efektif, transparan dan bersaing, adil dan

Memorandum Jualan hendaklah disediakan oleh Pelelong dalam empat (4) salinan dan hendaklah ditandatangani oleh penawar yang berjaya atau wakil penawar yang berjaya, Plaintif

Interpretasi data adalah upaya peneliti untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian.. Tekhnik ini digunakan untuk mencari

Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran

Dengan hasil tersebut, instrumen dapat digunakan sebagai instrumen penelitian yang dapat dipercaya untuk mengukur kemanfaatan layanan dalam bidang bimbingan

Berdasarkan pengamatan, lansia dalam kategori tersebut dapat berkomunikasi dengan orang lain, tetapi mereka merasa kurang dalam kemampuan fisik yang mempengaruhi

Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2005:157), sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan yang di dapat dari informan

Pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah pembelajaran Matematika dengan Pendekatan RME. Selama pembelajaran berlangsung, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dalam