Bab IV Hasil dan Analisis
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
4.1 Pengumpulan Data
Pada bab ini dibahas mengenai hasil dan analisa data, hal ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap, yaitu Validasi Pakar, Kuesioner Responden. Validasi Pakar awal dilakukan untuk menvalidasi variable penelitian yang telah ada dari literature, hasil validasi pakar kemudian dibuat kuesioner untuk disebar ke para responden, hasil kuesioner responden ini dianalisa dan hasilnya divalidasikan ke pakar kembali apakah hasil penelitian sudah sesuai atau belum.
4.1.1. Data Primer
Data primer didapatkan dari hasil kuesioner. Kuesioner disebar kepada responden dengan metode penentuan sampel secara acak (random sampling). Hasil kuesioner yang
didapat diolah dengan menggunakan software Ms. Excel dan SPSS v24 dan Responden
dalam penelitian ini adalah karyawan pada proyek konstruksi Flyover Pancoran Jakarta sebanyak 33 orang yang ditemui oleh penulis pada saat penelitian berlangsung. Terdapat karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian, yaitu berdasarkan usia, tingkat pendidikan, masa kerja.
a. Usia
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-2 Tabel 4.1
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Usia Jumlah Responden Persentase
20-25 tahun 10 30.30%
26-30 tahun 9 27.27%
31-35 tahun 3 9.10%
>36 tahun 11 33.33%
Total 33 100%
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2017
Dari tabel di atas yang berdasarkan usia, responden yang yang berumur antara >36 tahun merupakan yang paling banyak, yaitu 11 orang atau 33,33% dan yang paling sedikit berumur 31-35 tahun yaitu 3 orang atau 9,10%. Grafik Persentase Usia Responden dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2017
b. Tingkat Pendidikan
Pada table berikut ini menunjukkan pengelompoka responden berdasarkan pada tingkat pendidikan : 30,30% 27,27% 9,10% 33,33% Grafik 4.1
Presentase Usia Responden
20-25 Tahun 26-30 Tahun 31-35 Tahun >36 Tahun
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-3 Tabel 4.2
Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase
D3 4 12.1%
S1 25 75.8%
S2 4 12.1%
Total 33 100%
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2017
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa berdasarkan tingkat pendidikan S1 merupakan reponden paling banyak yaitu 25 orang atau 75,8%, sedangkan yang paling rendah adalah pada tingkat pendidikan D3 dan S2 yaitu sebanyak 4 responden.
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2017 c. Masa Kerja
Pada tabel berikut ini menunjukkan pengelompokan responden berdasarkan pada masa kerja :
12,1%
75,80% 12,1%
Grafik 4.2
Presentase Pendidikan Responden
D3 S1 S2
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-4 Tabel 4.3
Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Jumlah Responden Persentase
<5 tahun 10 30,3% 6-10 tahun 13 39,4% 11-15 tahun 3 9,1% 16-20 tahun 2 6,1% >21 tahun 5 15,1% Total 33 100%
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2017
Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa masa kerja kurang dari 6-10 tahun merupakan masa kerja responden terbanyak yaitu 13 responden atau 39,4%, sedangkan yang paling rendah adalah masa kerja 16-20 tahun yaitu 2 responden.
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2017
4.1.2. Data Sekunder
Data sekunder yang diambil adalah data literatur yang ada dan validasi pakar. 30,3%
39,3% 9,1%
6,1% 15,1%
Grafik 4.3
Persentase Masa Kerja Responden
<5 Tahun 6-10 Tahun 11-15 Tahun 16-20 Tahun >21 Tahun http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-5 4.2 Validasi Pakar
Kuesioner ini dikirim ke pakar untuk mendapatkan validasi dan klarifikasi apakah variable yang telah disusun sesuai atau tidak. Profile umum pakar sebagai berikut:
Tabel 4.4 Profil Pakar
Sumber : Hasil Olahan penulis, 2017
Kuesioner pernyataan pakar terhadap tiap indikator dapat dilihat pada table 4.5 Tabel 4.5
Kuesioner pernyataan untuk pakar
Variabel Indikator Sub-Indikator Sumber
1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Faktor Komitmen Top Management Terhadap K3 (X1)
X1-1 Saat ini perusahaan memberikan prioritas
utama terhadap masalah K3 Grimaldi,Simons. 2012 X1-2 Perusahaan akan memberhentikan pekerja
yang membahayakan Grimaldi,Simons. 2012
X1-3 Usaha peningkatan kinerja K3 pada priode
tertentu telah dilaksanakan Grimaldi,Simons. 2012 X1-4 Pengawasan terhadap K3 perusahaan
telah dilaksanakan Grimaldi,Simons. 2012
X1-5 Perusahaan memberikan perlengkapan K3
(APD, Assembly Point dll) Grimaldi,Simons. 2012 X1-6 Perusahaan memberikan pelatihan K3 Grimaldi,Simons. 2012 No Nama Pakar Pengalaman (Tahun) (Tahun)Umur Pendidikan Terakhir Jabatan
1 Suberdi Z 29 54 S2 Manager HSE Pusat
2 Harmadi 16 41 S1 Kodinator HSE Wilayah
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-6 Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Validasi Pakar Awal (Lanjutan)
Variabel Indikator Sub-Indikator Sumber
1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Faktor Peraturan dan Prosedur K3 (X2)
X2-1 Peraturan dan prosedur K3 sangat
diperlukan Mohamed, 2012
X2-2 Prosedur K3 mudah diterapkan dengan
konsisten Mohamed, 2012
X2-3 Ada sanksi terhadap pelanggaran prosedur
K3 Mohamed, 2012
X2-4 Peraturan dan prosedur K3 diperbaiki
secara berkala Mohamed, 2012
X2-5 Peraturan dan prosedur K3 mudah
dimengerti Mohamed, 2012
Faktor Komunikasi Pekerja (X3)
X3-1 Pekerja telah mendapat informasi
mengenai masalah K3 Cheyne, 2012
X3-2 Pekerja mendapat penyampaian informasi
pekerjaan yang aman Cheyne, 2012
X3-3 Pekerja wajib mendapat informasi mengenai kecelakaan kerja yang telah terjadi
Cheyne, 2012
X3-4 Kumunikasi yang baik antara pekerja dan
pihak manajerial Cheyne, 2012
X3-5 Komunikasi yang baik antara sesama
pekerja Cheyne, 2012
Faktor Kompetensi Pekerja (X4)
X4-1 Pekerja mengerti tanggung jawab terhadap
K3 Davies, 2012
X4-2 Pekerja melakukan pekerjaannya dengan
cara yang aman Davies, 2012
X4-3 Pekerja perlu tidak melakukan pekerjaan
di luar tanggungjawabnya Davies, 2012 X4-4 Pekerja mampu memahami seluruh
peraturan dan prosedur K3 Davies, 2012
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-7 Tabel 4.5
Rangkuman Hasil Validasi Pakar Awal (Lanjutan)
Variabel Indikator Sub-Indikator Sumber
1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Faktor Lingkungan Kerja (X5)
X5-1 Pekerja telah mengutamakan K3 Wieke Y Christina. 2012
X5-2 Pekerja tidak bosan melakukan
pekerjaannya yang berulang-ulang Wieke Y Christina. 2012 X5-3 Pekerja termotivasi karena program
kerja K3 dan perlu diberikan penghargaan
Wieke Y Christina. 2012
X5-4 Pekerja perlu memperhatikan keamanan lingkungan kerja (alat pengaman, kebersihan, pencahayaan)
Wieke Y Christina. 2012
X5-5 Pekerja tidak saling menyalahkan
bila terjadi kecelakaan kerja Wieke Y Christina. 2012 Faktor
Keterlibatan Pekerja dalam K3 (X6)
X6-1 Pekerja dilibatkan dalam perencanaan
program K3 Wieke Y Christina. 2012
X6-2 Pekerja melaporkan jika terjadi kecelakaan atau situasi yang berbahaya
Wieke Y Christina. 2012
X6-3 Pekerja diminta mengingatkan pekerja
lain tentang bahaya dan K3 Wieke Y Christina. 2012 X6-4 Pekerja dilibatkan dalam
penyampaian informasi mengenai K3 Wieke Y Christina. 2012 2. Kinerja
Karyawan Faktor Kinerja Karyawan (Y)
Y1 Pekerja mampu bekerja sesuai target Wieke Y Christina. 2012
Y2 Proyek selesai sesuai dengan kurun
waktu yang ditentukan Wieke Y Christina. 2012 Y3 Tidak adanya kecelakaan kerja di
lingkungan kerja Wieke Y Christina. 2012 Y4 Tidak adanya kesalahan dalam
melakukan pekerjaan Wieke Y Christina. 2012 Y5 Pekerja memperhatikan keselamatan
dalam menjalankan pekerjaan Wieke Y Christina. 2012 Y6 Pekerja hadir (masuk) sesuai dengan
jadwal kerja Wieke Y Christina. 2012 Sumber : Hasil Olahan Penulis,2017
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-8 Dalam rangkuman hasil validasi pakar diatas, ada variable bebas yang digabungkan dan ada juga yang ditambahkan sehingga dari 30 (tiga puluh) variable bebas menjadi 34 (tiga puluh empat) variable bebas yang akan dimasukan dalam kuesioner Tahap II dan disebar ke para responden. Daftar Variabel untuk komponen Tahap II dapat dilihat pada table 4.6
Tabel 4.6
Variabel Hasil Validasi Pakar
Variabel Indikator Sub-Indikator Sumber
1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Faktor Komitmen Top Management Terhadap K3 (X1)
X1-1 Saat ini perusahaan memberikan prioritas utama terhadap masalah K3
Grimaldi,Simons. 2012
X1-2 Perusahaan akan memberhentikan
pekerja yang membahayakan Grimaldi,Simons. 2012 X1-3 Usaha peningkatan kinerja K3 pada
priode tertentu telah dilaksanakan Grimaldi,Simons. 2012 X1-4 Pengawasan terhadap K3
perusahaan telah dilaksanakan Grimaldi,Simons. 2012 X1-5 Perusahaan memberikan
perlengkapan K3 (APD, Assembly Point dll)
Grimaldi,Simons. 2012
X1-6 Perusahaan memberikan pelatihan
K3 Grimaldi,Simons. 2012
Faktor Peraturan dan Prosedur K3 (X2)
X2-1 Peraturan dan prosedur K3 sangat
diperlukan Mohamed, 2012
X2-2 Prosedur K3 mudah diterapkan
dengan konsisten Mohamed, 2012
X2-3 Ada sanksi terhadap pelanggaran
prosedur K3 Mohamed, 2012
X2-4 Peraturan dan prosedur K3
diperbaiki secara berkala Mohamed, 2012 X2-5 Peraturan dan prosedur K3 mudah
dimengerti Mohamed, 2012
Faktor Komunikasi Pekerja (X3)
X3-1 Pekerja telah mendapat informasi
mengenai masalah K3 Cheyne, 2012 X3-2 Pekerja mendapat penyampaian
informasi pekerjaan yang aman Cheyne, 2012 X3-3 Pekerja wajib mendapat informasi
mengenai kecelakaan kerja yang telah terjadi
Cheyne, 2012
X3-4 Kumunikasi yang baik antara
pekerja dan pihak manajerial Cheyne, 2012 X3-5 Komunikasi yang baik antara
sesama pekerja Cheyne, 2012
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-9 Tabel 4.6
Variabel Hasil Validasi Pakar (Lanjutan)
Variabel Indikator Sub-Indikator Sumber
1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Faktor Kompetensi Pekerja (X4)
X4-1 Pekerja memenuhi dan mentaati
tanggung jawab terhadap K3 Armadi, 2017 X4-2 Pekerja mengerti tanggung jawab
terhadap K3 Davies, 2012
X4-3 Pekerja harus dijelaskan regulasi
resiko pekerjaan Armadi, 2017
X4-4 Pekerja melakukan pekerjaannya
dengan cara yang aman Davies, 2012 X4-5 Pekerja perlu tidak melakukan
pekerjaan di luar tanggungjawabnya Davies, 2012 X4-6 Pekerja mampu memahami seluruh
peraturan dan prosedur K3 Davies, 2012 X4-7 Pekerja perlu diberikan pelatihan
terlebih dahulu Armadi, 2017
Faktor Lingkungan Kerja (X5)
X5-1 Pekerja telah mengutamakan K3 Yuni Christina, Wieke. 2012 X5-2 Pekerja tidak bosan melakukan
pekerjaannya yang berulang-ulang Yuni Christina, Wieke. 2012 X5-3 Pekerja termotivasi karena program
kerja K3 dan perlu diberikan penghargaan
Yuni Christina, Wieke. 2012 X5-4 Pekerja perlu memperhatikan
keamanan lingkungan kerja (alat pengaman, kebersihan, pencahayaan)
Yuni Christina, Wieke. 2012 X5-5 Pekerja tidak saling menyalahkan
bila terjadi kecelakaan kerja
Yuni Christina, Wieke. 2012 X5-6 Pekerja dapat pengendalian atas
daerah/ tempat dengan pembatasan ijin masuk
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-10 Tabel 4.6
Variabel Hasil Validasi Pakar (Lanjutan)
Variabel Indikator Sub-Indikator Sumber
1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Faktor Keterlibatan Pekerja dalam K3 (X6)
X6-1 Pekerja dilibatkan dalam perencanaan
program K3 Yuni Christina, Wieke. 2012 X6-2 Pekerja melaporkan jika terjadi
kecelakaan atau situasi yang berbahaya
Yuni Christina, Wieke. 2012 X6-3 Pekerja diminta mengingatkan pekerja
lain tentang bahaya dan K3 Yuni Christina, Wieke. 2012 X6-4 Pekerja dilibatkan dalam
penyampaian informasi mengenai K3 Yuni Christina, Wieke. 2012 X6-5 Pekerja dilibatkan Perusahaan untuk
membentuk P2K3 sesuai dengan peraturan Yuni Christina, Wieke. 2012 2. Kinerja Karyawan Faktor Kinerja Karyawan (Y)
Y1 Pekerja mampu bekerja sesuai target Yuni Christina, Wieke. 2012 Y2 Proyek selesai sesuai dengan kurun
waktu yang ditentukan Yuni Christina, Wieke. 2012 Y3 Tidak adanya kecelakaan kerja di
lingkungan kerja Yuni Christina, Wieke. 2012 Y4 Tidak adanya kesalahan dalam
melakukan pekerjaan Yuni Christina, Wieke. 2012 Y5 Pekerja memperhatikan keselamatan
dalam menjalankan pekerjaan Yuni Christina, Wieke. 2012 Y6 Pekerja hadir (masuk) sesuai dengan
jadwal kerja Yuni Christina, Wieke. 2012 Sumber : Hasil Olahan Penulis,2017
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-11 4.3 Analisis Statistik Data Kuesioner
4.3.1. Uji Validitas
Uji validitas dan reliabilitas instrumen merupakan suatu proses untuk menilai valid atau tidaknya data pada kuesioner. Hasil penelitian bisa dipercaya apabila datanya diukur dengan menggunakan alat ukur atau instrumen yang valid dan reliabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu. Jika ada pernyataan/ pertanyaan yang tidak valid, maka pernyataan/ pertanyaan tersebut dibuang. Hanya pernyataan/ pertanyaan yang valid saja yang bisa diukur reliabilitasnya.
Instrumen penelitian dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Perhitungan validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS v24. Pada bagian
Item Total Statistics, nilai r tabel untuk uji dua sisi taraf kepercayaan 90% atau signifikansi
10% dengan jumlah responden (n) = 33, memiliki derajat bebas atau degree of freedom (df) =
n-2 = 33-2 = 31. Maka dengan df = 31 dan signifikansi 10% = 0,1, didapatkan r tabel = 0,2913
Tabel 4.7. Tabel r Statistika
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
df = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005 1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 10,000 2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990 3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911 4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741 5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509 6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249 7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983 8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721 9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470 10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-12 Tabel 4.7.
Tabel r Statistika (Lanjutan)
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
df = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005 11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010 12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800 13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604 14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419 15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247 16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084 17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932 18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788 19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652 20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524 21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402 22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287 23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178 24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074 25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974 26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880 27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790 28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703 29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620 30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541 31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465 32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392 33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322 34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254 Sumber : rumushitung.com, 2017
Sedangkan untuk r hitung, digunakan software SPSS v24 untuk menganalisis dengan
mengacu pada bagian Corrected Item Total Correlation. Berikut tabel hasil uji validitas
terhadap 33 variabel penelitiandengan menggunakan SPSS v.24 :
Bab IV Hasil dan Analisis Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas
Indikator Sub Indikator Pearson Correlation Sig Keterangan Faktor Komitmen Top
Management Terhadap K3 (X1) X1.1 0.519 0.000 Valid X1.2 0.763 0.000 Valid X1.3 0.382 0.000 Valid X1.4 0.58 0.000 Valid X1.5 0.438 0.000 Valid X1.6 0.589 0.000 Valid
Faktor Peraturan dan
Prosedur K3 (X2) X2.1 X2.2 0.555 0.678 0.000 0.000 Valid Valid
X2.3 0.717 0.000 Valid
X2.4 0.752 0.000 Valid
X2.5 0.784 0.000 Valid
Faktor Komunikasi Pekerja
(X3) X3.1 X3.2 0.779 0.654 0.000 0.000 Valid Valid
X3.3 0.559 0.000 Valid
X3.4 0.768 0.000 Valid
X3.5 0.662 0.000 Valid
Faktor ompetensi Pekerja
(X4) X4.1 X4.2 0.839 0.774 0.000 0.000 Valid Valid X4.3 0.697 0.000 Valid X4.4 0.785 0.000 Valid X4.5 0.74 0.000 Valid X4.6 0.749 0.000 Valid X4.7 0.601 0.000 Valid
Faktor Lingkungan Kerja
(X5) X5.1 X5.2 0.798 0.615 0.000 0.000 Valid Valid
X5.3 0.782 0.000 Valid
X5.4 0.437 0.000 Valid
X5.5 0.75 0.000 Valid
X5.6 0.786 0.000 Valid
Faktor Keterlibatan Pekerja
dalam K3 (X6) X6.1 X6.2 0.542 0.78 0.000 0.000 Valid Valid
X6.3 0.612 0.000 Valid
X6.4 0.59 0.000 Valid
Faktor Kinerja Karyawan
(Y) Y1 Y2 0.743 0.562 0.000 0.000 Valid Valid
Y3 0.462 0.000 Valid
Y4 0.78 0.000 Valid
Y5 0.838 0.000 Valid
Y6 0.558 0.000 Valid
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-14 Dengan membandingkan r tabel dengan r hitung (kolom Pearson Correlation) dengan
dasarr tabel < r hitung, dimana nilai r tabeladalah 0,2913, maka terdapat 0 dari 33 variabel
yang dinyatakan tidak valid atau tidak ada yang dengan nilai r hitung di bawah 0,2913 Untuk uji validitas ini, semua variabel memiliki r hitung lebih besar dibandingkan dengan r tabel (0.2913), maka semua variabel dinyatakan valid (Yuni Christina, Wieke. 2012).
4.3.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur menghasilkan pengukuran yang sama atau konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang dengan alat ukur yang sama. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika jawaban terhadap instrumen tersebut konsisten atau stabil dari satu responden ke responden lainnya atau pada satu responden yang ditanyakan pada hari yang berbeda tetap memberikan jawaban yang sama. Berikut ketentuan uji reliabilitas dengan metode Cronbach Coefficien Alpha
(Saputra Deni, 2016) :
Nilai Cronbach Coefficien Alpha < 0,6, menunjukkan bahwa instrumen penelitian
tidak reliabel
Nilai Cronbach Coefficien Alpha > 0,6, menunjukkan bahwa instrumen penelitian
reliabel
Bab IV Hasil dan Analisis
Berikut hasil uji reliabilitas :
Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas Indikator Cronbach's Coeficient
Alpha
Keterangan
Faktor Komitmen Top Management Terhadap K3
(X1)
0.941 Realible
Faktor Peraturan dan Prosedur K3 (X2)
0.930 Realible
Faktor Komunikasi Pekerja (X3)
0.935 Realible
Faktor ompetensi Pekerja (X4) 0.925 Realible
Faktor Lingkungan Kerja (X5) 0.926 Realible
Faktor Keterlibatan Pekerja dalam K3 (X6)
0.937 Realible
Faktor Kinerja Karyawan (Y) 0.935 Realible
Sumber : Output Spss v24,2017
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, nilai Cronbach Coefficien Alpha berada pada angka
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-16 4.3.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Untuk mengetahui jenis data penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas terhadap data yang diperoleh dari responden dengan menggunakan software SPSS v24. Kriteria uji normalitas adalah :
Jika nilai signifikansi One-Sample Kolmogorov Test Asymp. Sig. > 0,05, maka data
penelitian berdistribusi normal. (Raharjo, Said 2015)
Jika nilai signifikansi One-Sample Kolmogorov Test Asymp. Sig. < 0,05, maka data
penelitian berdistribusi tidak normal. (Raharjo, Said 2015) Berikut adalah hasil uji normalitas dengan software SPSS v24 :
Tabel 4.10.
Sumber : Output Spss v24,2017
Dari tabel hasil analisis SPSS v24, diketahui bahwa nilai Asymp. Sig.(2-tailed) adalah
0,200 dan lebih besar dibandingkan 0,05. Maka dapatditarik simpulan bahwa data penelitian berdistribusi normal (Raharjo, Said 2015).
Unstandardize d Residual 33 Mean 0,0000000 Std. Deviation 1,35241134 Absolute 0,087 Positive 0,069 Negative -0,087 0,087 ,200c,d Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction. Test Statistic
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
4.3.4 Uji Analisis Determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,…Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (X, X2…Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.
Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: 0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah 0,40 - 0,599 = sedang 0,60 - 0,799 = kuat 0,80 - 1,000 = sangat kuat
Dari hasil analisis regresi SPSS versi 24, dalam hal ini penulis mencoba menggunakan metode entered, dilihat pada output model summary dan disajikan sebagai
berikut:
Tabel 4.11 Hasil Analisis Determinasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,914a ,836 ,799 1,43487 a. Predictors: (Constant), X6, X1, X3, X2, X5, X4 b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber : Output Spss v24,2017
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-18 nilai Adjust R Square sebesar 0,799 atau 79,9%. Hal ini berarti variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variable X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 menunjukkan ketepatan yang kuat.
4.3.5 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas atau variabel independen. Metode untuk mendiagnosa adanya multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai dari tolerance dan Variante Inflation Factor (VIF), suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolinearitas (Anhar Januar,2013) , jika:
Melihat Nilai Tolerance :
1. Jika Nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi Multikolinieritas terhadap data yang diuji
2. Jika Nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi Multikolinieritas terhadap data yang diuji
Melihat Nilai VIF (Variance Inflation Factor) :
1. Jika Nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi Multikolinieritas terhadap data yang diuji
2. Jika Nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi Multikolinieritas terhadap data yang diuji
Darihasil analisis regresi SPSS versi 24, lihat pada output model summary dan disajikan sebagai berikut:
Bab IV Hasil dan Analisis
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics
Keterangan
Model Tolerance VIF
1 (Constant) X1 .329 3.038 Non multikolinieritas X2 .162 6.180 Non multikolinieritas X3 .286 3.501 Non multikolinieritas X4 .196 5.685 Non multikolinieritas X5 .174 5.753 Non multikolinieritas X6 .266 3.764 Non multikolinieritas Sumber : Output Spss v24,2017
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas menunjukkan angka VIF masih berada di bawah angka 10, juga angka tolerance yang masih berada pada angka diatas nilai 0.1. Hal ini menunjukkan variabel bebas yang diteliti tidak saling berhubungan sehingga tepat digunakan sebagai variabel bebas dalam model (Anhar Januar,2013).
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-20 4.4 Uji Regresi Linear Berganda
Uji regresi linear berganda ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel budaya keselamatan dan kesehtan kerja terhadap kinerja karyawan proyek (Anhar Januar Malik, 2015). Adapun hasil olahan data dengan menggunakan SPSS versi 24 dapat dilihat pada tabel – tabel berikut ini:
Tabel 4.13
Hasil Perhitungan Regresi Linearitas Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -0.993 3.058 -0.325 0.748
Faktor Komitmen Top
Managemen K3 (X1) -0.111 0.156 -0.099 -0.716 0.481 Faktor Peraturan dan
Prosedur K3 (X2) 0.132 0.216 0.120 0.611 0.547 Faktor Komunikasi Pekerja (X3) 0.152 0.189 0.119 0.805 0.428 Faktor Kompetensi Pekerja (X4) -0.128 0.200 -0.164 -0.640 0.528 Faktor Lingkungan Pekerja (X5) 0.423 0.190 0.423 2.225 0.035 Faktor Keterlibatan Pekerja dalam K3 (X6) 0.759 0.211 0.554 3.599 0.001 Sumber: Output SPSS 24, 2017
Dari tabel di atas, dapat diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = -0.993 - 0.111 X1 + 0,132 X2 + 0,152 X3 - 0,128 X4 + 0,423 X5 + 0,795 X6 + 3.058
Bab IV Hasil dan Analisis
4.5 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis ini terdiri atas uji hipotesis secara parsial (Uji T) dan uji hipotesis secara simultan (Uji F). Adapun hasil dari pengujian tersebut juga akan dijelaskan.
4.5.1 Uji Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama– sama terhadap variabel dependennya. dengan jumlah responden (n) = 33, memiliki derajat bebas atau degree of freedom (df) = n = 33 = 33. Maka dengan df = 33 didapatkan f tabel = 0,2
Bab IV Hasil dan Analisis IV-22 Tabel 4.14 F Tabel 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 df 1 161.4 199.5 215.7 224.6 230.2 234.0 236.8 238.9 240.5 241.9 2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 33 4.14 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.18 2.14 40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 inf 3.84 3.00 2.60 2.37 2.21 2.10 2.01 1.94 1.88 1.83 Sumber : rumushitung.com, 2017 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Uji F
Sum of
Squares df SquareMean F Sig. Regressio n 273,440 6 45,573 22,135 ,000 b Residual 53,530 26 2,059 Total 326,970 32 ANOVAa Model 1 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X6, X1, X3, X2, X5, X4 Sumber : Output SPSS 24, 2017
Dari uji ANOVA atau F test, didapatkan angka signifikan (Sig) (0,000) yang berada
di bawah 0,05 dan angka Fhitung sebesar 22.135 dimana angka Fhitung lebih besar dari Ftabel sebesar 2,4. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel komitmen top management,
peraturan dan prosedur K3, komunikasi pekerja, kompetensi pekerja, lingkungan kerja, dan keterlibatan pekerja dalam K3 berpengaruh secara bersama – sama terhadap kinerja karyawan proyek konstruksi. (Raharjo, Said 2015).
4.5.2 Uji Parsial (Uji T)
Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing – masing atau secara parsial variabel independen (komitmen top management, peraturan dan prosedur K3, komunikasi
pekerja, kompetensi pekerja, lingkungan kerja, dan keterlibatan pekerja dalam K3) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan proyek konstruksi). Sementara secara parsial pengaruh dari keenam variabel independen tersebut terhadap kinerja karyawan proyek konstruksi ditunjukkan pada tabel 4.14 berikut:
Bab IV Hasil dan Analisis IV-24 Tabel 4.16 T Tabel Sumber : rumushitung.com, 2017 one tail a 0.0005 0.001 0.005 0.01 0.02 0.025 0.05 0.1 two tails a DF 0.001 0.002 0.01 0.02 0.04 0.05 0.1 0.2 1 636.6192 318.3088 63.6567 31.8205 15.8945 12.7062 6.3138 3.0777 2 31.5991 22.3271 9.9248 6.9646 4.8487 4.3027 2.9200 1.8856 3 12.9240 10.2145 5.8409 4.5407 3.4819 3.1824 2.3534 1.6377 4 8.6103 7.1732 4.6041 3.7469 2.9985 2.7764 2.1318 1.5332 5 6.8688 5.8934 4.0321 3.3649 2.7565 2.5706 2.0150 1.4759 6 5.9588 5.2076 3.7074 3.1427 2.6122 2.4469 1.9432 1.4398 7 5.4079 4.7853 3.4995 2.9980 2.5168 2.3646 1.8946 1.4149 8 5.0413 4.5008 3.3554 2.8965 2.4490 2.3060 1.8595 1.3968 9 4.7809 4.2968 3.2498 2.8214 2.3984 2.2622 1.8331 1.3830 10 4.5869 4.1437 3.1693 2.7638 2.3593 2.2281 1.8125 1.3722 11 4.4370 4.0247 3.1058 2.7181 2.3281 2.2010 1.7959 1.3634 12 4.3178 3.9296 3.0545 2.6810 2.3027 2.1788 1.7823 1.3562 13 4.2208 3.8520 3.0123 2.6503 2.2816 2.1604 1.7709 1.3502 14 4.1405 3.7874 2.9768 2.6245 2.2638 2.1448 1.7613 1.3450 15 4.0728 3.7328 2.9467 2.6025 2.2485 2.1314 1.7531 1.3406 16 4.0150 3.6862 2.9208 2.5835 2.2354 2.1199 1.7459 1.3368 17 3.9651 3.6458 2.8982 2.5669 2.2238 2.1098 1.7396 1.3334 18 3.9216 3.6105 2.8784 2.5524 2.2137 2.1009 1.7341 1.3304 19 3.8834 3.5794 2.8609 2.5395 2.2047 2.0930 1.7291 1.3277 20 3.8495 3.5518 2.8453 2.5280 2.1967 2.0860 1.7247 1.3253 21 3.8193 3.5272 2.8314 2.5176 2.1894 2.0796 1.7207 1.3232 22 3.7921 3.5050 2.8188 2.5083 2.1829 2.0739 1.7171 1.3212 23 3.7676 3.4850 2.8073 2.4999 2.1770 2.0687 1.7139 1.3195 24 3.7454 3.4668 2.7969 2.4922 2.1715 2.0639 1.7109 1.3178 25 3.7251 3.4502 2.7874 2.4851 2.1666 2.0595 1.7081 1.3163 26 3.7066 3.4350 2.7787 2.4786 2.1620 2.0555 1.7056 1.3150 27 3.6896 3.4210 2.7707 2.4727 2.1578 2.0518 1.7033 1.3137 28 3.6739 3.4082 2.7633 2.4671 2.1539 2.0484 1.7011 1.3125 29 3.6594 3.3962 2.7564 2.4620 2.1503 2.0452 1.6991 1.3114 30 3.6460 3.3852 2.7500 2.4573 2.1470 2.0423 1.6973 1.3104 31 3.6335 3.3749 2.7440 2.4528 2.1438 2.0395 1.6955 1.3095 32 3.6218 3.3653 2.7385 2.4487 2.1409 2.0369 1.6939 1.3086 33 3.6109 3.3563 2.7333 2.4448 2.1382 2.0345 1.6924 1.3077 34 3.6007 3.3479 2.7284 2.4411 2.1356 2.0322 1.6909 1.3070 35 3.5911 3.3400 2.7238 2.4377 2.1332 2.0301 1.6896 1.3062 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Hasil dan Analisis
Tabel 4.17
Hasil Perhitungan Uji T
Sumber : Output SPSS 24, 2017
Pada Pengujian ini maka Indikator yang paling dominan berdasarkan hasil Uji Regresi Berganda dan Uji T, maka penulis menjelaskannya dengan keterangan sebagai berikut:
1) Indikator Komitmen Top Management (X1) menunjukkan nilai koefisien regresi
sebesar -0,099, nilai T hitung (-0.716) di mana nilainya lebih kecil dari nilai T tabel (1,6924), dan nilai signifikansinya sebesar 0,481 lebih besar dari nilai probabilitas 0,05, maka dari hasil tersebut terlihat berpengaruh negatif dan tidak signifikan/tidak berhubungan secara parsial terhadap kinerja karyawan, hal ini dikarenakan dalam indikator Komitmen Top Management (X1) ini terdapat sub variabel yang berkonotasi negatif yaitu X1-2 bahwa perusahaan akan memberhentikan pekerja yang membahayakan, sehingga indikator ini berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan (Y).
Standardized Coefficients B ErrorStd. Beta
(Constant) -0,993 3,058 -0,325 0,748
Faktor Komitmen Top
Managemen K3 (X1) -0,111 0,156 -0,099 -0,716 0,481 Faktor Peraturan dan
Prosedur K3 (X2) 0,132 0,216 0,120 0,611 0,547 Faktor Komunikasi Pekerja (X3) 0,152 0,189 0,119 0,805 0,428 Faktor Kompetensi Pekerja (X4) -0,128 0,200 -0,164 -0,640 0,528 Faktor Lingkungan Pekerja (X5) 0,423 0,190 0,423 2,225 0,035 Faktor Keterlibatan Pekerja dalam K3 (X6) 0,759 0,211 0,554 3,599 0,001 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Model
Unstandardized Coefficients
t Sig. 1
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-26 2) Indikator Peraturan dan Prosedur K3 (X2) menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,120, nilai T hitung (0.611) di mana nilainya lebih kecil dari nilai T tabel (1,6924), dan nilai signifikansinya sebesar 0,547 lebih besar dari nilai probabilitas 0,05, maka dari hasil tersebut terlihat berpengaruh Positif dan tidak signifikan/tidak berhubungan secara parsial terhadap kinerja karyawan.
3) Indikator Komunikasi Pekerja (X3) menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,119, nilai T hitung (0.805) lebih kecil dari nilai T tabel (1,6924), dan nilai signifikansinya sebesar 0,428 lebih besar dari 0,05, maka maka dari hasil tersebut terlihat berpengaruh positif dan tidak signifikan/tidak berhubungan secara parsial terhadap kinerja karyawan.
4) Indikator Kompetensi Pekerja (X4) menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -0,164, nilai T hitung (0.640) lebih kecil dari nilai T tabel (1,6924), dan nilai signifikansinya sebesar 0,528 lebih besar dari 0,05, maka maka dari hasil tersebut terlihat berpengaruh negatif dan tidak signifikan/tidak berhubungan secara parsial terhadap kinerja karyawan, hal ini dikarenakan dalam Indikator Kompetensi Pekerja (X4) terdapat sub variabel yang berkonotasi negatif yaitu X4-5 bahwa pekerja perlu tidak melakukan pekerjaan diluar tanggungjawabnya, sehingga indikator ini berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan (Y).
5) Indikator Lingkungan Kerja (X5) terhadap kinerja karyawan proyek konstruksi. Hasil nilai koefisien regresi sebesar 0,261, uji T (parsial) antara variabel Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Proyek Konstruksi menunjukkan nilai T hitung (2,225) lebih besar dari nilai T tabel (1,6924), dan nilai signifikansinya sebesar 0,035 lebih kecil dari 0,05, maka maka dari hasil tersebut terlihat berpengaruh positif dan signifikan/berhubungan secara parsial terhadap kinerja karyawan.
Bab IV Hasil dan Analisis
6) Indikator Keterlibatan Pekerja dalam K3 (X6) menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,554, nilai T hitung (3,599) lebih besar dari nilai T tabel (1,6924), nilai koefisien regresi sebesar 0,554 dan nilai signifikansinya sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05, maka maka dari hasil tersebut terlihat berpengaruh Positif dan signifikan/berhubungan secara parsial terhadap kinerja karyawan.
Dari hasil yang dipaparkan di atas, maka didapatkan indikator yang dominan dari Variabel independent budaya keselamatan dan kesehatan kerja (X) yang mempengaruhi Kinerja Karyawan (Y) adalah :
1). Indikator Faktor Lingkungan Kerja (X5)
2). Indikator Faktor Keterlibatan Pekerja dalam K3 (X6)
4.6 Validasi Pakar Untuk Upaya Peningkatan Kinerja
Dari hasil analisa data yang didapatkan, selanjutnya penulis membuat kuesioner untuk validitas pakar mengenai upaya peningkatan kinerja terhadap indikator yang perpengaruh, masing-masing pakar mempunyai interprestasi tersendiri dalam menjawab upaya peningkatan kinerja karyawan. Rangkuman dari hasil validasi pakar dapat dilihat pada tabel diatas.
Bab IV Hasil dan Analisis
IV-28
Tabel 4.18
Hasil Validasi Pakar Untuk Peningkatan Kinerja
Indikator Pakar 1 Pakar 2
Faktor Lingkungan
Kerja (X5)
lingkungan kerja harus aman, bersih dan nyaman, hal ini perlu jadi mayor attention agar lingkungan aman dan nyaman sehingga berbanding lurus dengan kinerja karyawan
lingkungan kerja harus dibuat sebaik mungkin, dari dispossal area, asssembly point, semua harus diatur sebaik-baiknya
Faktor Keterlibatan Pekerja dalam
K3 (X6)
Pekerja harus terlibat dalam program k3 demi memaksimalkan pengetahuannya, dalam
mendapatkan informasi maupun menyebarkan informasi tersebut
melakukan dengan rutin hal yang melibatan pekerja seperti safety induction, safety morning dan lain lainnya agar pekerja selalu waspada dalam melakukan pekerjaannya.
Sumber : Masukan Pakar, 2017
Berdasarkan masukan pakar maka penulis mencoba mengaitkannya dengan aplikasi yang ada diproyek, dan didapat kesimpulan adalah sebagai berikut:
1. a). Untuk meningkatkan Indikator Faktor Lingkungan Kerja (X5) lingkungan kerja harus aman, bersih dan nyaman, hal ini perlu jadi mayor attention agar lingkungan
aman dan nyaman sehingga berbanding lurus dengan kinerja karyawan, lingkungan kerja harus dibuat sebaik mungkin, dari dispossal area, asssembly point, semua harus diatur sebaik-baiknya, pekerja juga harus meningkatkan kesadaran akan lingkungan kerja yang mereka miliki, dalam artian kebersihan, keamanan serta penyahayaan yang baik di lingkungan mereka bekerja dengan tentunya dengan didukung oleh kesadaran bersama.
b). Untuk meningkatkan Indikator Keterlibatan Pekerja (X6) Pekerja harus terlibat dalam program k3 demi memaksimalkan pengetahuannya, dalam mendapatkan informasi maupun menyebarkan informasi tersebut, melakukan dengan rutin hal yang melibatan pekerja seperti safety induction, safety morning dan lain lainnya agar pekerja selalu waspada dan diingatkan akan bahaya dalam melakukan pekerjaannya.