• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Minarni SDN 5 Wates, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Minarni SDN 5 Wates, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagun"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEMESTER II

TAHUN 2015/2016 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KOPERASI

MELALUI METODE

THINK PAIR AND SHARE

DI SDN 5 WATES

KECAMATAN CAMPURDARAT KABUPATEN TULUNGAGUNG

Oleh: Minarni

SDN 5 Wates, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagun

Abstrak. Masa depan bangsa dan negara ditentukan sejauh mana pendidikan bangsa Indonesia dan seberapa kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat untuk dapat membangun negaranya agar mampu dan berkembang. Oleh sebab itulah berkembangnya suatu pendidikan sangat berkaitan dengan proses pembelajaran. Tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa Kelas IV pada mata pelajaran IPS Materi Koperasi melalui Metode Think Pair and Share di SDN 5 Wates Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung Semester II Tahun 2015/2016. Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Siswa Kelas IV SDN 5 Wates Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 yang kelasnya berjumlah 16 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Wates Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung pada bulan Maret sampai bulan April 2016 Hasil Penelitian tindakan kelas pada penelitian ini bahwa kegiatan siklus I dan Siklus II dapat disimpulkan bahwa penerapan Metode Think Pair And Share dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV SDN 5 Wates Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat diketahui dari hasil tes tertulis siswa mulai dari sebelum siklus persentase ketuntasan siswa sebesar 43,75%, dan meningkat pada siklus I menjadi 68,75%, lalu pada siklus II persentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan lagi menjadi sebesar 100%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar maka secara langsung sehingga prestasi belajar siswa Kelas IV SDN 5 Wates Tahun Pelajaran 2015/2016 Semester II pada mata pelajaran IPS mengalami peningkatan, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian berhasil.

Kata Kunci: Metode Think Pair and Share, prestasi belajar, pelajaran IPS.

Pendidikan memiliki peran sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, terbuka dan demokratis. Salah satu diantara masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan. Hal ini tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar. Masalah lain adalah bahwa metode dalam pembelajaran masih terlalu didomi-nasi oleh guru (teacher centered). Guru lebih banyak menempatkan siswa sebagai objek dan bukan sebagai subjek. Pendidikan kurang memberikan kesempatan kepada

mengembangkan kemampuan berpikir kre-atif, objektif, dan logis. Sehingga masih ba-nyak siswa yang tidak menguasai materi pembelajaran meskipun sudah dinyatakan tamat dari sekolah. Tidak heran kalau mutu pendidikan secara nasional masih rendah (Alma, 2009).

Masa depan bangsa dan negara ditentu-kan sejauh mana pendididitentu-kan bangsa Indo-nesia dan seberapa kecerdasan dan kemam-puan yang dimiliki masyarakat untuk dapat membangun negaranya agar mampu dan berkembang. Oleh sebab itulah

(2)

berkembang-dengan proses pembelajaran. Proses pem-belajaran tersebut pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa. Kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama pe-nyampaian bahan ajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran (Komalasari, 2011).

Dari hasil pengamatan pada siswa kelas IV SDN 5 Wates Kecamatan Campurdarat Tulungagung dapat diketahui jika dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, penggunaan model pembelajaran yang variatif masih kurang mendominasi dan guru cenderung menggunakan model yang monoton pada pembelajaran IPS. Metode mengajar yang sering digunakan oleh guru adalah metode ceramah yang monoton. Dalam metode ceramah siswa hanya belajar di kelas, menerima materi yang diberikan guru dan siswa cukup mendengarkan materi sehingga pembelajaran hanya berjalan satu arah. Selain itu dalam metode ceramah ini siswa dituntut untuk menghafal definisinya dan mengingat penggunaanya untuk menyelesaikan soal. Padahal siswa yang selalu dijejali dengan konsep-konsep dalam materi tersebut belum tentu akan dapat mengingatnya terus. Mereka memiliki pengalaman nyata dan tidak dapat menangkap makna pengertian yang terkandung dalam definisi konsep tersebut. Kreativitas siswa pun tidak berkembang (Sapriya, 2009)

Melihat permasalahan tersebut di atas, maka guru perlu meningkatkan mutu pem-belajarannya, dimulai dengan membuat ran-cangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan sumber belajar

yang tersedia. Akan tetapi, kenyataannya masih banyak ditemui proses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cen-derung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Oleh karena itu diharapkan adanya perubahan cara belajar siswa dalam pembelajaran IPS.

Perubahan yang dilakukan oleh peneliti dilaksanakan dengan tujuan untuk mening-katkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 5

Wates Kecamatan Campurdarat

Tulungagung Tahun 2015/2016 Semester II. Salah satu strategi pembelajaran yang banyak melibatkan keaktifan siswa adalah Metode

Think Pair and Share (TPS). Srategi ini memungkinkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran, mengembangkan pengetahu-an, sikap, dan keterampilannya secara mandiri. Think-Pair-Share (TPS) atau berfi-kir berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang un-tuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan merupakan suatu cara efektif untuk memben-tuk variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua diskusi mem-butuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan dan proses yang digunakan dalam Think Pair and Share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berfikir untuk merespon dan saling membantu (Aqib, 2010). Berdasarkan pada latar belakang ma-salah di atas, maka peneliti tertarik untuk me-ngadakan penelitian di SDN 5 Wates Ke-camatan Campurdarat Kabupaten Tulung-agung dengan judul: “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Materi Koperasi Melalui Metode Think Pair And Share Di SDN 5 Wates Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung Semester II Tahun 2015/2016”.

(3)

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penleiti meng-gunakan pendekatan dan jenis penelitian yaitu penelitian tindakan. Menurut Waseso (1994) penelitian tindakan merupakan proses daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pemantauan, re-fleksi yang mungkin diikuti dengan peren-canaan ulang.Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru untuk meme-cahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia faktual (Zuriah, 2003).

Carr dan Kemmis (1986), mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu ben-tuk penelaahan inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendi-dikan tertentu dalam situasi sosial, untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran serta keabsahan.

Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Siswa Kelas IV SDN 5 Wates Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 yang kelasnya berjumlah 16 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksa-nakan di SDN 5 Wates Kecamatan Campur-darat Kabupaten Tulungagung pada bulan Maret sampai bulan April 2016.

Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan lembar tes tertulis yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus pembelajaran. Soal evaluasi berjumlah 10 soal dengan bentuk pilihan ganda.

Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamat-an dpengamat-an pencatatpengamat-an secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian

yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.

Dokumentasi

Menurut Zuriah (2003) teknik ini adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Guba & Lincoln (1981) mengatakan bahwa dokumen dan record dapat digunakan untuk keperluan penelitian karena: (1) Merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong, (2) Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian, (3) Sifatnya alamiah sesuai dengan konteks, (4) Hasil pengkajian akan membuka kesempatan untuk lebih memper-luas pengetahuan yang diselidiki.

Wawancara

Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, sebab banyak informasi yang diperoleh peneliti melalui wawancara.

Menurut Arifin (1998) yang dimaksud dengan wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya.

Lincoln dan Guba yang dikutip oleh Moleong (2000), mengatakan bahwa maksud mengadakan wawancara antara lain untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan kepedulian dan lain-lain.

Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis

(4)

bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti. Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengerjakan data, manata, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan (Bogdan dan Biklen, 1982).

Menilai tes tertulis

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

N X X dimana: X = Nilai rata-rata

X = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa

Kriteria penilaian tingkat keberhasilan pembelajaran, peneliti tentukan sebagai berikut

Nilai 86-100 A (baik sekali) Nilai 76- 85 B (baik) Nilai 56-75 C (cukup) Nilai 46-55 D (kurang) Nilai 0-45 E (kurang sekali)

Ketuntasan Belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 70% atau nilai 70, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama

dengan 70%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: % 100 . . . x Siswa belajar tuntas yang Siswa p

Dalam penelitian ini memfokuskan kriteria tingkat keberhasilan atau ketuntasan secara klasikal, suatu kelas telah tuntas belajar jika sekurang kurangnya 85% siswa telah tuntas belajar dengan ketentuan nilai-nya ≥ 70. Sedangkan kriteria minat belajar siswa, peneliti tentukan sebagai berikut

70 % - 100% = baik 41 % - 69% = cukup 0 % - 40% = kurang

HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus 1

Perencanaan

Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I adalah: (1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran/RPP, (2) Menyu-sun soal tes tertulis, dan (3) MenyuMenyu-sun lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran IPS untuk siklus I dilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: (1) Guru memberi salam, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas, (2) Setelah itu guru mengeksplorasi pengetahuan siswa dengan menanyakan tentang arti dari koperasi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Dan dilanjutkan dengan menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai. (3) Selanjutnya guru mempersiapkan beberapa pertanyaan untuk diskusi kelompok. (4) Setelah pembagian kelompok, siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2

(5)

orang). Dan siswa mendiskusikan soal yang mereka terima untuk masing-masing kelom-pok, dan jawaban harus ditulis. Siswa me-ngutarakan hasil pemikiran masing-masing. (5) Kegiatan berikutnya guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok menge-mukakan hasil diskusinya. (6) Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pem-bicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa. (7) Pada akhir pembelajaran, gu-ru dan siswa mengadakan refleksi hasil diskusi. Dan dilanjutkan dengan memberikan evaluasi.

Pengamatan

Selama kegiatan pembelajaran pada siklus I dapat diketahui jika guru selalu me-musatkan perhatian, memperjelas pendapat siswa, memberi waktu yang cukup untuk berfikir, mengajukan pertanyaan secara merata, membuat rangkuman dan memberi-kan kesimpulan.

Selain itu siswa juga masih belum terbiasa belajar menggunakan metode Think Pair and Share, ada beberapa siswa yang belum aktif dan masih pasif dalam mengikuti pelajaran. Saat ada teman yang maju ke depan untuk menyampaikan pendapat masih ada beberapa siswa yang ramai sendiri, ini terlihat ada siswa yang mengobrol sendiri. Selain itu dalam menyelesaikan soal evaluasi masih ada siswa yang belum percaya diri sehingga berusaha bekerjasama dengan siswa lain atau melihat buku.

Setelah melakukan kegiatan pembela-jaran IPS dengan menerapkan metode Think Pair and Share, guru memberikan soal tes tertulis pada siswa di akhir siklus pembela-jaran. Hasil tes tertulis siswa pada siklus I disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Data nilai hasil tes tertulis siswa siklus I

No Nama Siswa Nilai % Ketuntasan

T TT

1 Aditya rohmadhani 70 T

2 Dede fatkhur firmansyah 60 TT

3 Muhammad rizal safutra 70 T

4 Ardi rohmat hidayat 60 TT

5 Alan saputra 70 T

6 Alpiyah rahmadania 80 T

7 Anggun bunga asti gustina 80 T

8 Anggun puspitasari 60 TT

9 Clesyia putri cinta rahmadhani 60 TT

10 Dhea ayu setyaningrum 80 T

11 Dina ayu novitasari 80 T

12 Jesika dewi kurniawati 70 T

13 Laila dewi wulandari 80 T

14 Marcell adi saputra 60 TT

15 Siti alsya surya hazza 70 T

16 Rahmat edo wahyudi 80 T

Jumlah 1130 11 5

Nilai Rata-Rata 70.63

% Ketuntasan 68.75 31.25

Refleksi

Berdasarkan hasil pantauan guru peneliti dan guru pengamat maka pelaksa-naan tindakan pada siklus I dapat direflek-sikan sebagai berikut: (1) Semua tindakan pembelajaran yang direncanakan dapat ter-laksana meskipun belum efektif. (2) Guru peneliti menyadari adanya kekurangan-kekurangan yang timbul saat proses pembe-lajaran. (3) Siswa lebih memperhatikan keti-ka guru sedang menjelasketi-kan sesuatu per-masalahan, hal ini disebabkan pandangan siswa dengan guru tidak terhalang siswa lain. Rencana perbaikan, (1) Guru akan merubah urutan tindakan pada pembelajaran, (2) Memberi kesempatan bertanya pada siswa supaya lebih aktif. (3) Mendiskusikan langkah-langkah yang sudah mapan yang telah dilakukan di siklus I.

(6)

Siklus 2

Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka guru melakukan tindakan untuk siklus II, diantaranya adalah: (1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran/RPP. (2) Menyusun soal tes tertulis. (3) Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

Pelaksanaan

Berikut langkah pembelajaran pada siklus II: (1) Sebelum memulai pembelajar-an, guru memberi salam, memeriksa keha-diran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas, (2) Setelah itu guru melakukan Tanya jawab tentang materi pembelajaran yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. (3) Memasuki kegiatan inti, guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai. (4) Selanjutnya guru mempersiapkan beberapa pertanyaan untuk diskusi kelompok. (5) Setelah siswa diminta berpa-sangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang). Dan guru membagikan lembaran pertanyaan (terlampir) kepada setiap siswa dan menjelaskan model pembelajaran yang akan dilakukan. Siswa mengutarakan hasil pemikiran masing-masing. (6) Kegiatan beri-kutnya guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya. (7) Berawal dari kegiatan terse-but, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa. (8) Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa mengadakan refleksi hasil diskusi. Dan guru memberikan tes Evaluasi pada siswa.

Pengamatan

Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini terlihat sudah dapat berjalan dengan baik. Ketika melakukan kegiatan siswa lebih

santai, hal ini disebabkan tidak merasa di-amati teman-temannya. Sewaktu menang-gapi pendapat kelompok lain, semua anggota kelompok tidak kesulitan, ini akibat siswa tersebut mengamati dan mengikuti proses pembelajaran materi Koperasi. Untuk hasil tes tertulis siswa pada akhir siklus II disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Data nilai hasil tes tertulis siswa siklus II

No Nama Siswa Nilai % Ketuntasan

T TT

1 Aditya rohmadhani 80 T

2 Dede fatkhur firmansyah 100 T

3 Muhammad rizal safutra 90 T

4 Ardi rohmat hidayat 100 T

5 Alan saputra 80 T

6 Alpiyah rahmadania 90 T

7 Anggun bunga asti gustina 100 T

8 Anggun puspitasari 90 T

9 Clesyia putri cinta rahmadhani 70 T

10 Dhea ayu setyaningrum 100 T

11 Dina ayu novitasari 90 T

12 Jesika dewi kurniawati 80 T

13 Laila dewi wulandari 100 T

14 Marcell adi saputra 90 T

15 Siti alsya surya hazza 100 T

16 Rahmat edo wahyudi 90 T

Jumlah 1450 16 0

Nilai Rata-Rata 90.63

% Ketuntasan 100.0 0.00

Refleksi

Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus II dapat diperoleh hasil sebagai berikut: (a) Siswa merasa antusias dengan belajar kelompok, karena dengan belajar kelompok menggunakan penerapan metode Think Pair and Share (TPS), mereka dapat saling bertukar pikiran/pendapat dengan teman sehingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan. (b) Pelaksanaan pembelajaran menggunakan penerapan metode Think Pair and Share (TPS) membuat siswa yang semula pasif menjadi aktif dalam kegiatan kelompok. (c) Dengan penerapan metode

(7)

Think Pair and Share (TPS), siswa lebih mudah memahami, termotivasi dan berse-mangat dalam menerima materi. Itu disebab-kan dengan adanya penggunaan media belajar berupa peta konsep yang menunjang terhadap materi yang diajarkan. (d) Pembela-jaran IPS yang menggunakan metode Think Pair and Share (TPS) ini mengajarkan siswa untuk menghargai pendapat orang lain dan menumbuhkan rasa percaya diri. (e) Ada peningkatan prestasi belajar siswa yang signifikan dalam penerapan model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) pada mata pelajaran IPS.

Selama kegiatan pembelajaran pada siklus I dapat diketahui jika guru selalu memusatkan perhatian, memperjelas penda-pat siswa, memberi waktu yang cukup untuk berfikir, mengajukan pertanyaan secara merata, membuat rangkuman dan memberi-kan kesimpulan. Selain itu siswa juga masih belum terbiasa belajar menggunakan metode

Think Pair and Share, ada beberapa siswa yang belum aktif dan masih pasif dalam mengikuti pelajaran. Saat ada teman yang maju ke depan untuk menyampaikan penda-pat masih ada beberapa siswa yang ramai sendiri, ini terlihat ada siswa yang mengobrol sendiri. Selain itu dalam menyelesaikan soal evaluasi masih ada siswa yang belum percaya diri sehingga berusaha bekerjasama dengan siswa lain atau melihat buku.

Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini terlihat sudah dapat berjalan dengan baik. Ketika melakukan kegiatan siswa lebih santai, hal ini disebabkan tidak merasa di-amati teman-temannya. Sewaktu menangga-pi pendapat kelompok lain, semua anggota kelompok tidak kesulitan, ini akibat siswa tersebut mengamati dan mengikuti proses pembelajaran materi Koperasi. Untuk dapat

lebih jelasnya dalam peningkatan prestasi belajar ini peneliti sajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Grafik peningkatan Prestasi Belajar Siswa Setiap Siklus.

Dari hasil data di atas dapat diketahui bahwa prestasi belajar IPS siswa kelas Kelas IV dengan menggunakan Metode Think Pair And Share menunjukkan peningkatan pada setiap siklusnya. Jumlah siswa Kelas IV SDN 5 Wates pada siklus I yang sudah tuntas da-lam belajar sebanyak 11 siswa (68,75%) dan pada siklus II meningkat menjadi sebanyak 16 siswa (100%). Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV SDN 5 Wates Keca-matan Campurdarat Kabupaten Tulungagung Tahun pelajaran 2015/2016 Semester II secara sinifikan, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian berhasil.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penerap-an Metode Think Pair And Share dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV SDN 5 Wates Kecamatan Campurdarat

(8)

dari hasil tes tertulis siswa mulai dari sebe-lum siklus persentase ketuntasan siswa sebesar 43,75%, dan meningkat pada siklus I menjadi 68,75%, lalu pada siklus II per-sentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan lagi menjadi sebesar 100%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam mening-katkan minat dan motivasi siswa untuk be-lajar maka secara langsung sehingga prestasi belajar siswa Kelas IV SDN 5 Wates Tahun Pelajaran 2015/2016 Semester II pada mata pelajaran IPS mengalami peningkatan, de-ngan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian berhasil.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peneliti mempunyai beberapa saran antara lain: (a) Perlu adanya beberapa metode atau metode bervariasi dalam penyampaian materi pada setiap proses belajar mengajar, sebab dengan metode yang bervariasi siswa tidak akan jenuh dan bahkan menyenangi materi yang disampaikan. (b) Penelitian tindakan seperti ini perlu waktu yang cukup untuk mempersiapkan instrumen dan perang-kat untuk pengambilan data. (c) Hendaknya terjadi interaksi antara peserta didik dengan pendidik agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif.

DAFTAR PUSATAKA

Alma, Buchari. 2009. Guru Profesional: Me-nguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Arifin, Anwar. 1998. Ilmu Komunikasi, Se-buah Pengantar Ringkasan. Jakarta: Rajawali Press.

Aqib, Zainal. 2010. Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (inovatif). Yogyakarta: Irama Widya. Bogdan, R.C. dan Biklen, S. K. 1982.

Quali-tative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon, Inc

Carr, W., & Kemmis, S. 1986. Becoming critical: education, knowledge and ac-tion research. Brighton: Falmer Press.

Guba, Egon G. & Lincoln, Yvonna S. 1981.

Effective Evaluation. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers.

Komalasari, K. 2011. Pembelajaran Kon-tekstual Konsep dan Aplikasi. Ban-dung: PT Refika Aditama.

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Waseso, I. 1994. Wawasan dan konsep dasar Penelitian Tindakan Pendidikan (Materi II). Makalah disajikan pada lokakarya pelatihan tindakan di IKIP Malang. Jakarta: UP3SD Depdikbud. Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam

Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Pub-lishing.

Gambar

Tabel 1 Data nilai hasil tes tertulis siswa siklus I  No  Nama Siswa  Nilai % Ketuntasan
Tabel 2 Data nilai hasil tes tertulis siswa siklus II  No  Nama Siswa  Nilai  % Ketuntasan
Gambar 1. Grafik peningkatan Prestasi Belajar  Siswa Setiap Siklus.

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih menekankan keterlibatan anak dalam belajar, hal ini

(2) Seksi Tata Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnyae.

dalam memberikan apresiasi terhadap se- mua produk pembiayaan bank syariah, yang dibuktikan dengan nilai x 2 untuk seluruh va- riabel (produk syariah, manfaat

(2) Penyaluran Dana Desa tahap II untuk BLT Desa bulan kedelapan sampai dengan bulan kedua belas sebagaimana dimaksud pada pasal 10 ayat (1) huruf b masing-masing bulan

Perluasan kata yang berhubungan dengan mulut hanya dijelaskan dengan gambar kegiatan yang menggunakan mulut, seperti makan, minum, berbicara dan meniup, seperti yang terdapat pada

Telah di lakukan penelitian tentang analisis keselamatan kerja radiasi pada pesawat CT Scan dan Mobile diagnost wDR untuk mengetahui dosis radiasi dengan

Tujuan riset ini adalah untuk memperoleh data keanekaragaman dan kerapatan mangrove, mendapatkan status biofisik ekosistem mangrove di Karangsong Indramayu, mengevaluasi daya

Sel ini akan menyekresi cairan yang memiliki viskositas tinggi dan ketebalan yang akan membentuk lapisan mukosa pada gaster yang kaya akan ion bikarbonat dan berfungsi