• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III Metode Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab III Metode Penelitian"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

III.1 Metode yang Digunakan

Metode penelitian yang digunakan adalah metode descriptive survey dan metode explanatory survey. Penelitian dilakukan terhadap Pegawai Dephan untuk mengetahui pengaruh pengembangan kemampuan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan terhadap kompetensi pegawai dan kinerja pegawai. Dilihat dari time horizon-nya, penelitian ini bersifat cross sectional, yaitu informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

III.2 Operasionalisasi Variabel

Seperti yang terungkap dalam obyek penelitian bahwa pokok masalah yang diteliti adalah bersumber pada beberapa hal yaitu : Pelatihan pegawai sebagai variable independent (X) sedangkan kompetensi pegawai dan kinerja pegawai sebagai variable dependent ( Y1 dan Y2). Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menuntut ketelitian, ketekunan dan sikap kritis menjaring data dari sumbernya, untuk itu diperlukan kejelasan sumber data yaitu populasi dan sampel dari sisi homogenitas, volume dan sebarannya. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan definisi operasional dalam tabel III.1 sebagai berikut :

Tabel III.1. Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator Aspek yang Diteliti A. Pendidikan dan

Latihan Pegawai

1. Jenis diklat yang pernah diikuti

2. Esensi materi diklat.

• Jumlah diklat yang pernah di ikuti. • Lama diklat yang

pernah di ikuti. • Relevansi. • Aplicable. • Kemanfaatan

(2)

3. Tingkat diklat yang pernah diikuti. 4. Partisipasi peserta dalam diklat 5. Dampak diklat terhadap kinerja pegawai. • Keberhasilan diklat yang diikuti. • Keterlibatan dalam proses pembelajaran. • Aktifitas tingkat kehadiran. • Tingkat produktifitas. • Tingkat efisiensi. • Tingkat kemampuan menggunakan peralatan.

• Tingkat disiplin kerja. • Tingkat tanggung

jawab terhadap Pekerjaan.

• Tingkat kemampuan dalam

• membina anak buah. • Tingkat ketaatan pada

peraturan. • Tingkat ketauladanan. B. Kompetensi pegawai Dephan RI 1. Kemampuan merumuskan visi, misi, dan tujuan Organisasi 2 Mampu

mensosialisasikan visi Dephan baik

kedalam maupun keluar unit organisasi.

3. Mampu menetapkan sasaran organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi • Keterlibatan dalam penetapan visi, misi, dan tujuan organisasi.

• Kemampuan

mensosialisasikan visi kedalam organisasi Kemampuan

mensosialisasikan visi keluar unit organisasi. • Kemampuan menetapkan sasaran organisasi • Kemampuan membuat rencana / program kerja.

(3)

4. Trampil melaksanakan pengorganisasian dalam rangka

pelaksanaan tugas dan tanggungjawab organisasi. • Kemampuan menempatkann staf. • Kemampuan mengkoordinasi kan pekerjaan. • Kemampuan mengkoordinasikan staf. C. Kinerja pegawai Dephan Dalam rangka melaksanakan tugas profesinya - Aktualisasi kompetensi personal • Kemampuan mengembangkan inisiatif kerja • Kemampuan mengembangkan Tanggung jawab pribadi • Kemampuan penguasaan managerial.

Pemetaan dimensi-demensi data yang akan diungkapkan tersebut kemudian dirinci ke dalam Kisi-kisi instrumen pengumpulan data (terlampir).

III.3 Sumber dan Cara Penentuan Data/ Informasi

Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder, yaitu laporan tahunan Program Pendidikan dan Pelatihan Badiklat Dephan T.A 2006, hasil penelitian terdahulu mengenai jenis-jenis diklat, peserta diklat dan lamanya diklat serta sumber sekunder lainnya. Sedangkan sumber data primer diambil dengan menggunakan kuesioner, wawancara dengan pihak penyelenggara diklat pegawai dephan yang telah mengikuti diklat, serta observasi langsung ke lapangan.

Dalam penelitian ini ukuran sampel ditentukan berdasarkan uji statistika yang akan digunakan, uji statistika yang akan digunakan berupa analisis jalur, dengan demikian ukuran sampel minimal untuk analisis ini, dapat ditentukan melalui rumus ukuran sampel minimal yang dilakukan secara iteratif (perhitungan berulang-ulang) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(4)

2. Tentukan taraf nyata (α) dan kuasa uji (1-β) 3. Tentukan n secara iteratif

Iterasi pertama mempergunakan rumus:

⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ − + = ρ ρ 1 1 ln 2 1 p U (III.1)

(

)

( )

3 2 2 1 1 + + = − − p U Z Z n α β (III.2)

sedangkan Pada iterasi kedua rumus yang digunakan adalah:

(

1

)

2 1 1 ln 2 1 ' − + ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ − + = n U p ρ ρ ρ (III.3) Keterangan:

ρ = koefisien korelasi terkecil yang diharapkan

Z1-α = konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal Z1-β = konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal α = kekeliruan type I

β = kekeliruan type II

4. Apabila ukuran sampel yang diperoleh pada iterasi 1 dan yang diperoleh pada iterasi ke 2, harga sampai pada bilangan satuannya sama, maka iterasi berhenti. Apabila harganya belum sama, perlu dilakukan iterasi ke 3 dan seterusnya sampai diperoleh bilangan satuan yang sama. Untuk menghitung n pada iterasi ke 3 dan seterusnya dipergunakan rumus pada iterasi ke 2.

5. Ditentukannya koefisien korelasi ρ sebesar 0,35 dan taraf nyata (α) sebesar 0,05 dan kuasa uji (1- β) sebesar 0,95, maka dengan menggunakan tabel serta telah dilakukaknnya perhitungan sampai kepada formulasi iterasi ke 4, ternyata besarnya sampel minimal yang harus diambil sebanyak 99 responden. Dalam penelitian ini ditetapkan sampel yang

(5)

diambil sebanyak 100 responden41. Ukuran sampel tersebut sudah dapat dikatakan representatif untuk mewakili populasi, sehingga kesimpulan penelitian dari pengumpulan data yang diperoleh melalui sampel tersebut dapat menggambarkan karakteristik populasi.

Sesuai dengan teknik penentuan sampel seperti telah dikemukakan di atas, maka unit sampling dalam penelitian ini adalah pegawai dephan yang terbagi dalam unit kerja di lingkungan dephan. Karena tidak tersedianya sampling frame yang lengkap, teknik sampling yang digunakan adalah Stratified Random Sampling yaitu unit-unit sampling tersebut ditampilkan menjadi beberapa kelompok yang disebut Stratum dimana 4 Direktorat yaitu Pothan, Kuathan Srahan dan Ranahan dijadikan sebagai stratum. Kemudian dari setiap Direktorat atau kelompok diambil sampel masing-masing sebanyak ni dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Ukuran sampel masing-masing digunakan ukuran proporsional terhadap populasi masing-masing (proporsional to size) sehingga jumlah sampel mencapai 100 responden.

Penentuan sampel digunakan teknik stratified random sampling. Berdasarkan teknik tersebut ukuran sampel untuk masing-masing jenis kursus digunakan ukuran proporsional dengan strata populasi (proportional to size) dengan rumus:

(III-4) n N N ni = i . Keterangan:

ni = Ukuran sampel tiap stratum

Ni = Ukuran populasi tiap stratum

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel (Al rasjid 1993 ;10)

41

(6)

Tabel III.2. Penyebaran Sample

Direktorat Jumlah Sampel

Strahan 133 27

Pothan 115 24

Kuathan 115 24

Ranahan 123 25

Total 486 100

III.4 Populasi Penelitian

Obyek penelitian tentang pengaruh pendidikan dan Latihan pegawai terhadap kompetensi dan kinerja adalah para pegawai Dephan yang sudah mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh Dephan dengan data sebagai berikut :

Tabel III.3. Populasi Penelitian

No Jenis Diklat Jml Peserta Pangkat/Golongan 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Sus Jemen Rengar Sus Pa Litbang Han Sus Pim Jenen Han

Sus Jemen Ada Bin Mat Han Sus Fung Litbang

Sus Wasrik Han Sus Nik Auditor Han Sus Kat Jemen Modern KIBI Tk Dasar

KIBI Tk Menengah KIBI Executif Sus Bahasa Arab Sus Bahasa Mandarin Sus Bahasa Jepang Sus Bahasa Jerman Sus Bahasa Perancis Sus Bahasa Rusia Diklat Pim Tk III Diklat Pim Tk IV Sus Minu Dephan Tk III

45 25 30 45 30 45 30 25 72 14 12 12 12 12 12 12 12 30 40 30 May s.d Letkol/3d s.d 4b Letda s.d Letkol/3d s.d 4a Letkol s.d Kol/3d ke atas May s.d Letkol/3c s.d. 3d May s.d. Letkol/3c s.d. 4a May s.d Kol/3d s.d. 4b May s.d. Kol/3d s.d. 4b Kol s.d. Jend/4a ke atas Pa, Ba/2a ke atas Pa, Ba/2a ke atas Pama, Pamen/3a ke atas Pa, Ba/2a ke atas Pa, Ba/2a ke atas Pa, Ba/2a ke atas Pa, Ba/2a ke atas Pa, Ba/2a ke atas Pa, Ba/2a ke atas 3c

3a

(7)

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Sus Minu Dephan Tk II Sus Fung Perpustakaan Sus Fung Kearsipan Sus Analisis Kepegawaian Sus Lola Koperasi

Dilkat Prajabatan Gol I Diklat Prajabatan Gol II Diklat Prajabatan Gol III Tar Masalah Han

Tar Balanced Score Card Tar Sun Lap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Training For Trainers”Talk to Win”

Training For Trainers “Effective Teaching 30 20 30 30 20 33 95 99 40 30 30 30 30 Serda s.d. Serma Pama/3a s.d 3d Serda s.d. Serma/2a s.d 3d Pama s.d Serma/2a s.d 2d Serda s.d. Serma 2a s.d 2d CPNS Gol I CPNS Go II CPNS Gol III

Letkol keatas/3a ke atas Letda s.d Kapten/3a s.d 3c May s.d. Letkol/3c s.d 3d Pa/3 keatas

Pa 3 keatas

Jumlah 1.062 Sumber : Rekapitulasi Data Katalog Diklat Badikat Dephan Th 2006

Mengingat cukup banyak pegawai Dephan terdiri dari militer dan PNS yang berjumlah 3.980 orang42, sedangkan yang digunakan sebagai sumber data dan dijadikan obyek penelitian adalah pegawai dephan yang mengikuti pendidikan dan latihan yaitu : 1.062 orang, mengemukakan ada tiga jenis penelitian yaitu penelitian populasi, penelitian sampel dan penelitian kasus43. Namun penelitian ini diarahkan kepada peneliian sampel karena hasil penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan data sampel untuk populasi) maka sampel yang digunakan sebagai sumber data harus representatif.

III.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data studi lapangan atau data primer adalah sebagai berikut :

1. Wawancara kepada pihak pengelola pendidikan dalam hal ini kepala bidang pengajaran, sebagai teknik komunikasi langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan sera beberapa peserta didik sebagai obyek penelitian, data-data yang diperoleh berupa informasi yang

42

menurut Rekapitulasi Sekjen Dephan Biro Kepegawaian Periode Juli 2006

43

(8)

berkaitan dengan diklat kemampuan pegawai, kompetensi pegawai dan kinerja pegawai.

2. Kuesioner, penyebaran angket dilakukan guna menjaring data berupa jawaban, tanggapan atau sikap tertulis dari responden melalui sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan informasi pelaksanaan tugas, terutama yang berkaitan dengan pelatihan kemampuan pegawai, kompetensi pegawai dan kinerja pegawawi, kuesioner ini ditentukan berdasarkan operasionalisasi variabel yang telah diuraikan pada Tabel III.1.

3. Observasi mengamati langsung kegiatan pelaksanaan tugas pegawai dephan yang berhubungan dengan masalah yang tengah diteliti, yaitu pada kemampuan pegawai, kompetensi pegawai dan kinerja pegawai.

Sebelum digunakan untuk pengambilan data di lapangan, kuesioner perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk pengujian validitas dan reliabilitas digunakan responden yang diambil secara acak.

III.5.1 Uji Validitas Instrumen .

Uji validitas item dimaksudkan umtuk melihat tingkat kesohean alat yang digunakan. Untuk itu, tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk (Validity construct), dimana menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh masing-masing item yang dapat berupa pertanyaan maupun pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan ukuran statistik. Bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Rumus korelasi yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus product – moment sebagai berikut :

(9)

(

) ( )( )

(III-5)

( )

[

2 2

]

[

2

( )

2

]

Y Y n X X n Y X XY n rb Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Keterangan :

rb = Koefisien korelasi Pearson antara item instrumen yang akan digunakan dengan variabel yang bersangkutan

X = Skor item instrumen yang akan digunakan

Y = skor semua item instrumen dalam variabel tersebut n = Jumlah responden dalam uji coba instrumen44

Sedang pengujian keberartian koefisien korelasi (rb) dilakukan dengan taraf signifikansi 5 %. Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :

(III.6) 2 ; 1 2 − n r 2 = − − = db n r t

Keputusan pengujian validitas instrumen dengan menggunakan taraf signifikansi 5% adalah sebagai berikut :

a. item pertanyaan/pernyataan instrumen penelitian dikatakan valid jika t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel

b. item pertanyaan /pernyataan instrumen penelitian tidak valid jika t hitung lebih kecil dari t tabel45

III.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen .

Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi hasil pengukuran, jika dilakukan pengukuran ulang terhadap gejala dan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan statistik Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut :

44

Singarimbun1997:123

45

(10)

(III.7) ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎤ ⎡

2 t S k ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎢⎣ − = = 2 1 1 1 t k i i S k r dimana :

k = banyaknya item pertanyaan Si 2 = jumlah varians item St 2 = varians total skor

Jika nilai alpha cronbach (r) mendekati satu, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel.

(11)

a. Diklat

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- if Item if Item Total Deleted Deleted Correlation VAR00001 95,2667 198,5471 ,6082 VAR00002 96,2333 207,0126 ,3887 VAR00003 95,4667 199,8437 ,6899 VAR00004 96,0333 212,3092 ,2748 VAR00005 95,1000 197,6793 ,8662 VAR00006 95,3333 192,8506 ,8008 VAR00007 95,5667 199,4264 ,6461 VAR00008 95,0667 200,0644 ,7329 VAR00009 95,1667 203,0402 ,7462 VAR00010 95,2667 196,2713 ,8002 VAR00011 95,0667 200,5471 ,7149 VAR00012 94,9667 195,8954 ,8986 VAR00013 95,0667 200,7540 ,7674 VAR00014 95,1000 194,5759 ,8861 VAR00015 94,9333 196,3402 ,9102 VAR00016 94,8667 197,2230 ,8661 VAR00017 94,4667 217,1540 ,3670 VAR00018 94,9333 209,7195 ,5580 VAR00019 95,1000 209,1966 ,4649 VAR00020 94,8000 208,7862 ,5498 VAR00021 95,2000 219,8897 ,0374 VAR00022 94,5333 212,9471 ,6529 VAR00023 94,5333 213,0161 ,6475 VAR00024 95,0667 215,9954 ,2984 Reliability Coefficients N of Cases = 30,0 N of Items = 24 Alpha = ,8972

(12)

b. Kompetensi

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- if Item if Item Total Deleted Deleted Correlation VAR00001 47,3667 32,6540 ,6437 VAR00002 47,2000 33,8897 ,6118 VAR00003 47,4000 33,6276 ,6447 VAR00004 47,6000 33,5586 ,7198 VAR00005 47,2000 37,3379 ,2505 VAR00006 47,2333 35,4954 ,4019 VAR00007 47,4333 33,0126 ,6641 VAR00008 47,0333 34,1023 ,6129 VAR00009 47,4333 32,1851 ,6786 VAR00010 47,3333 32,8506 ,6322 VAR00011 46,7333 34,8920 ,6758 VAR00012 46,8667 35,0851 ,6195 VAR00013 46,7667 34,9437 ,6773 Reliability Coefficients N of Cases = 30,0 N of Items = 13 Alpha = ,9731

(13)

c. Kinerja

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- if Item if Item Total Deleted Deleted Correlation VAR00001 42,5667 32,8057 ,7737 VAR00002 42,2333 34,5299 ,8087 VAR00003 42,3000 33,8034 ,8437 VAR00004 42,4667 33,7747 ,7668 VAR00005 42,5333 32,8092 ,7099 VAR00006 42,4667 34,3264 ,6912 VAR00007 42,4667 31,9816 ,8804 VAR00008 42,6667 33,7471 ,7216 VAR00009 42,5333 32,6023 ,7808 VAR00010 42,3667 33,7575 ,7288 VAR00011 42,4000 34,1103 ,6928 Reliability Coefficients N of Cases = 30,0 N of Items = 11 Alpha = ,9478

Validitas ditunjukkan oleh nilai corrected item-total correlation. Nilai ini dibandingkan dengan nilai r kritis dari tabel Angka Kritik Nilai r. Dari tabel Angka Kritik Nilai r diperoleh nilai r kritik dengan df = n-2 = 28 sebesar untuk α = 5% adalah 0.3175. Dari hasil SPSS di atas dapat dilihat bahwa nilai corrected item-total correlation untuk setiap item, seluruhnya lebih besar dari 0.3175, berarti setiap item dapat dikatakan valid.

Nilai reliabilitas variabel ditunjukkan dengan nilai Alpha, dari uji reliabilitas diperoleh alpha untuk variabel X, Y1 dan Y2 lebih tinggi dari 0.7 yang merupakan

(14)

batas terendah reliabilitas, berarti pengukuran yang dipakai reliable atau alat ukur yang dipakai benar mengukur apa yang hendak diukur.

III.6. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

Bagian Pertama, analisis data dengan pendekatan “kualitatif”, yang didasarkan data yang digali dari lapangan, yaitu dengan menggunakan distribusi frekuensi pada setiap butir pertanyaan dalam kuesioner.

Bagian Kedua, analisis data dengan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan Analisis Jalar (Path Análysis) yang didasarkan kepada jenis data yang dikumpulkan serta relevansinya terhadap tujuan penelitian.

Untuk menentukan berapa besarnya pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya diperlukan persyaratan :

a. Hubungan antara variabel harus merupakan hubungan linier dan aditif b. Semua variabel residu tidak mempunyai korelasi satu sama lain c. Pola hubungan antara variabel adalah rekursif

d. Skala pengukuran baik pada variabel penyebab maupun pada variabel akibat sekurang-kurangnya interval.

Apabila persyaratan ini dipenuhi, maka koefisien jalur bisa dihitung dengan langkah kerja sebagai berikut :

a. Gambarkan diagram jalur untuk hubungan antara variabel secara lengkap.Diagram jalur ini mencerminkan hipotesis konseptual yang diajukan, sehingga tampak dengan jelas yang mana sebagai variabel penyebab dan yang mana sebagai variabel akibat.

(15)

X

Y2

Y1

ε1

ε2

Gambar III.1 : Struktur Rancangan Analisa

X : Pendidikan Dan Latihan Y1 : Kompetensi

Y2 : Kinerja Pegawai

Berdasarkan struktur lengkap di atas, dijabarkan ke dalam substruktur berdasarkan hipotesis yang akan diuji:

Hipotesis 1 : Ada pengaruh yang cukup signifikan pendidikan dan latihan pegawai dephan yang dilakukan oleh Badikat Dephan terhadap kompetensi pegawai.

X Y1

ε1

Gambar III.2 Sub-struktur 1 antara X dengan Y1

Berdasarkan gambar diatas, dengan menggunakan rumus

(III-8)

∑ ∑

= = = = = = = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − = n i n i i i n i n i i i n i n i n i i i i i yx x x n x x n y x y x n r i 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1

(16)

Selanjutnya akan diuji keberartian koefisien korelasi antar variabel X dengan Y dengan hipotesis sebagai berikut :

Ho : ρxixj = 0, tidak ada pengaruh pendidikan dan latihan yang dilaksanakan Dephan terhadap Kompetensi Pegawai.

H1 : ρxixj≠ 0, Ada pengaruh yang cukup signifikan pendidikan dan latihan pegawai dephan yang Dilakukan oleh Badikat Dephan terhadap kompetensi pegawai.

Dengan statistik uji sebagai berikut :

(III-9) 2 1 ) 1 ( r k n r − − − = t

Hipotesis 2 Ada pengaruh yang cukup signifikan pendidikan dan latihan pegawai Dephan yang dilakukan oleh Badikat Dephan terhadap kinerja pegawai Dephan.

X Y2

ε2

Gambar III.3. Sub-struktur 2 antara X dengan Y2

Berdasarkan gambar diatas, dengan menggunakan rumus

(III-10)

∑ ∑

= = = = = = = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − = n i n i i i n i n i i i n i n i n i i i i i yx x x n x x n y x y x n r i 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1

(17)

Selanjutnya akan diuji keberartian koefisien korelasi antar variabel X dengan Y dengan hipotesis sebagai berikut :

Ho : ρxixj = 0, tidak ada pengaruh pendidikan dan latihan yang dilaksanakan di Dephan terhadap kinerja pegawai.

H1 : ρxixj≠ 0, Ada pengaruh yang cukup signifikan pendidikan dan latihan pegawai Dephan yang dilakukan oleh Badikat Dephan terhadap kinerja pegawai dephan.

Dengan statistik uji sebagai berikut :

(III-11) t = 2 1 ) 1 ( r k n r − − −

Hipotesis 3 Ada pengaruh yang cukup signifikan kompetensi pegawai terhadap kinerja pegawai dephan.

Y1 Y2

ε2

Gambar III.4. Sub-struktur 3 antara Y1 dengan Y2

Berdasarkan gambar diatas, dengan menggunakan rumus

(III-12)

∑ ∑

= = = = = = = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − = i r n i n i i i n i n i i i n n i n i i i i i yx x x n x x n y x y x n i 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 diperoleh : ry1x = 0,432

Selanjutnya akan diuji keberartian koefisien korelasi antar variabel X dengan Y dengan hipotesis sebagai berikut :

(18)

Ho: ρxixj = 0, Tidak ada pengaruh kompetensi pegawai Dephan terhadap kinerja pegawai Dephan.

H1: ρxixj ≠ 0, Ada pengaruh yang cukup signifikan kompetensi pegawai terhadap kinerja pegawai Dephan.

Dengan statistik uji sebagai berikut :

t r n k r = − − − ( 1) 1 2 (III-13)

Hipotesis 4 Ada beberapa hambatan pengaruh diklat terhadap kompetensi kepada kinerja, sehingga dampak pengaruh kompetensi terhadap kinerja lebih kecil.

X Y1 Y2

ε 1 ε 2

Gambar III.5. Sub-struktur 4 antara X dengan Y2 melalui Y1

b. Hitung besarnya pengaruh antara suatu variabel penyebab dengan variabel akibat. Perhitungan ini didasarkan pada substruktur antara k buah variabel penyebab dengan sebuah variabel akibat.

c. Berdasarkan data yang ada hitung koefisien korelasi sederhana dengan menggunakan rumus

(III-14)

= = = = = = = − − − = n h n h h n h h jh n h jh n h n h n h h jh h jh YX Y Y n X X n Y X Y X n r j 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 } ) ( }{ ) ( { j = 1,2,…,k

(19)

harga koefisien korelasi antar variabel dibuat dalam sebuah matriks korelasi dengan bentuk sebagai berikut :

Y X1 X2 … Y r r r r r r r r Y X X yy yx yx yx x x x x x x x x k k k k k 1 2 1 1 1 2 1 1 ... ...

c. Hitung matriks invers korelasinya Y X1 X2 … Y CR CR CR CR CR CR CR CR Y X X yy yx yx yx x x x x x x x x k k k k k 1 2 1 1 1 2 1 1 ... ...

d. Hitung koefisein jalur dengan rumus

I = 1,2,…k

pyx CR rij yx

j k

i = ∑=1 j

pYxi merupakan koefisien jalur dari variabel XI terhadap variabel Y rYxi korelasi antara variabel Y dengan variabel XI

CRij unsur elemen pada baris ke-I dan kolom ke-j dari matriks invers korelasi

Pengujian Koefisien Jalur

Sebelum mengambil kesimpulan mengenai hubungan kausal yang telah digambarkan dalam diagram jalur, terlebih dahulu diuji keberartian untuk setiap koefisien jalur yang telah dihitung. Untuk menguji koefisien jalur tersebut dapat ditempuh melalui dua cara yaitu : secara keseluruhan (overall) dan secara individual.

(20)

Hipotesis pada pengujian keseluruhan ini adalah : Ho : pY2x = pY2Y= 0

Tidak terdapat hubungan antara X, Y1 terhadap Y2 H1 : Sekurang-kurangnya ada sebuah pYxi ≠ Terdapat hubungan antara X, Y1 terhadap Y2 Dengan statistik uji F-snedecor :

F = ( ) ( ) ... ... n k R k R YX X X YX X X k k − − − 1 1 1 2 1 2 2 2

Dengan derajat bebas v1 = k dan v2= n-k-1 2. Pengujian Secara Individual

Apabila pada pengujian secara keseluruhan Ho ditolak artinya sekurang kurangnya ada sebuah pYxi ≠ 0. Untuk mengetahui pYxi yang mana sama dengan nol, atau untuk menguji hipotesis konseptual yang diajukan maka dilakukan pengujian secara individual.

Hipotesis statistik yang akan diuji : a. Ho : pYxi = 0

1. Tidak terdapat hubungan antara X terhadap Y2 2. Tidak terdapat hubungan antara Y1 terhadap Y2

b. H1 : pYxi ≠ 0

1. Terdapat hubungan antara X terhadap Y2 2. Terdapat hubungan antara Y1 terhadap Y2

Rumus pengujian

1

)

1

(

21 2... 5

=

k

n

CR

R

p

t

ii X X YX YX i i I = 1,2… (III-14)

Gambar

Tabel III.1.   Operasional Variabel Penelitian
Tabel III.2.   Penyebaran Sample
Gambar  III.1  :  Struktur Rancangan Analisa
Gambar III.3.  Sub-struktur 2 antara X dengan Y 2
+3

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan hidayah-Nya laporan penelitian tindakan kelas berjudul ” Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Sederhana

Maka Pemohon sangat mengharapkan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi sebagai benteng terakhir serta sebagai penjaga konstitusi di Republik Indonesia untuk melindungi hak

Setelah melalui semua tahapan uji asumsi klasik, maka dapat dikatakan model regresi linear berganda sudah layak atau tepat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

Pada umumnya lebar bagian tapak dapat diambil sebesar (0,45 s/d 0,75) H, dimana H adalah tinggi dinding penahan yang dihitung dari dasar tapak ke ujung atas dinding

Dan ini tentunya juga membutuhkan biaya budget yang juga harus diperhitungkan dengan menentukan nilai harga dari produk itu sendiri yang sangat diharapkan dan

Pakan Akad : Nama pakan gadang yang terdapat di pusat. Luhak 50 Kota dengan waktu pelaksanaan hari pakannya adalah

Adapun tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum Kota Padangsidimpuan dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan

1 Pelayanan yang diberikan BRI Unit Pangandaran Banjar 2 Kelengkapan produk yang ada di BRI Unit Pangandaran Banjar 3 Harapan nasabah terhadap pelayanan yang telah