• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP PERSEPSI KEGUNAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP PERSEPSI KEGUNAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

45 PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI DAN KUALITAS INFORMASI

TERHADAP PERSEPSI KEGUNAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA Iyeh Supriatna1

Prodi Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung

ABSTRAK

The purpose of this study was to obtain empirical evidence regarding the predictive relationship of Information Systems Quality, Information Quality, Perceived Usefulness, and User Satisfaction in a mandatory information system (IS) use context. The relationship of the four variables is a model that describes the information systems success since from information production through its use or consumption to its influence.

The study was conducted using structural equation modeling (SEM) analysis based on partial least squares applied to 66 usable questionnaires samples collected from the users of the Financial Information System in the Cimahi Local Government Agencies.

The results showed that (1) increasing the Information System Quality will lead to increase Perceived Usefullness, (2) increasing the Information Quality will lead to increase Perceived Usefullness, (3) increasing the Information System Quality will lead to increase User Satisfaction, (4) increasing the Information Quality will lead to increase User Satisfaction, and (5) increasing the Perceived Usefullness will lead to increase User Satisfaction.

Key words: Information Systems Quality, Information Quality, Perceived Usefulness, User Satisfaction

1. PENDAHULUAN

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memberikan kontribusi atas kesuksesan sistem informasi. Masing-masing penelitian menampilkan aspek pengukuran kesuksesan sistem informasi yang beragam. Oleh karena itu, perlu suatu model untuk mengukur kesuksesan sistem informasi yang mengurangi banyaknya variabel (dimensi), sehingga hasil-hasil penelitian bisa dibandingkan.

DeLone & McLean (1992) mengusulkan model kesuksesan sistem informasi dengan dimensi menyeluruh dan saling berhubungan, tetapi parsimoni (ringkas). Model tersebut menyatakan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi secara mandiri atau bersama-sama mempengaruhi baik penggunaan dan kepuasan pengguna. Selanjutnya, besarnya penggunaan dapat mempengaruhi secara positif atau negatif derajat kepuasan pengguna, dan sebaliknya. Penggunaan dan kepuasan pengguna memberi pengaruh langsung terhadap dampak; dan akhirnya, dampak atas kinerja

1

Staf Pengajar Prodi Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung Email : [email protected]

(2)

46

individual ini, akan mempunyai pengaruh terhadap dampak organisasional. Seddon (1997) mengusulkan modifikasi model tersebut, dengan mengganti dimensi penggunaan (use) dengan persepsi kegunaan (perceived usefulness), terutama untuk konteks penggunaan informasi yang bersifat kewajiban (mandatory).

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji model kesuksesan sistem informasi pada berbagai konteks penggunaan sistem informasi. Hasil-hasil penelitian tersebut menunjukkan hubungan-hubungan dimensi dalam model terbukti secara empiris, tetapi beberapa hasil penelitian juga masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten (Roldán & Leal, 2003).

Penelitian ini memfokuskan pengujian pengaruh kualitas sistem informasi dan kualitas informasi terhadap persepsi kegunaan dan kepuasan pengguna dalam model kesuksesan sistem informasi dengan konteks penggunaan yang bersifat mandatori pada penerapan Sistem Informasi Keuangan Daerah di SKPD-SKPD Pemerintahan Kota Cimahi.

Rumusan Masalah

1. Apakah Kualitas Sistem Informasi berpengaruh positif terhadap Persepsi Kegunaan.

2. Apakah Kualitas Informasi berpengaruh positif terhadap Persepsi Kegunaan. 3. Apakah Kualitas Sistem Informasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan

Pengguna.

4. Apakah Kualitas Informasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna. 5. Apakah Persepsi Kegunaan berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pengguna.

2. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Model DeLone & McLean (1992) yang diikuti oleh peneliti lain seperti Seddon (1997) mengusulkan pengukuran kesuksesan sistem informasi yang komprehensif sepanjang rentetan tahapan informasi mulai dari produksinya selama penggunaannya sampai pengaruhnya kepada kinerja secara individual atau organisasi. Dalam model Seddon (1997), kesuksesan suatu sistem informasi ditentukan oleh hubungan di antara dimensi kualitas sistem informasi, kualitas informasi yang dihasilkannya, persepsi kegunaan, dan kepuasan pengguna sistem informasi.

(3)

47 Pengaruh Kualitas Sistem Informasi dan Kualitas Informasi terhadap Persepsi Kegunaan

Kualitas sistem didefinisikan oleh Davis et al. (1989) sebagai perceived ease of use. Secara keseluruhan kualitas sistem informasi menunjukkan karakteristik-karakteristik kinerja sistem informasi. Para peneliti telah menggunakan atribut-atribut seperti: kemudahan penggunaan (ease of use), user friendly, waktu tanggap (response time) atau kecepatan akses, dan kehandalan (reliability).

Persepsi kegunaan (Perceived usefulness) menunjukkan tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerja (Davis, 1989). Suatu sistem dianggap berguna jika memberikan manfaat.

Hasil penelitian yang membuktikan adanya hubungan antara variabel kualitas sistem informasi dengan persepsi kegunaan adalah Davis (1989) 2, Seddon & Kiew (1994), Rai et al. (2002); Hussein et al. (2005, 2006); dan Sabherwal et al. (2006). Dengan demikian dapat diduga jika pengguna yakin dengan kualitas sistem informasi yang digunakannya, dan merasakan bahwa sistem tersebut mudah digunakan, tidak menyulitkan dan handal, mudah dipelajari dan menyenangkan, serta memudahkan dalam akses, maka mereka akan percaya bahwa penggunaan sistem tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar dan akan meningkatkan kinerja mereka.

Kualitas informasi merupakan output yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan (DeLone & McLean, 1992). Kualitas informasi menunjukkan karakteristik-karakteristik yang melekat pada informasi. Atribut kualitas informasi yang banyak digunakan dalam penelitian antara lain content, accuracy, format, dan timeliness (Doll &Torkzadeh, 1988 ; Seddon & Kiew, 1994; Hussein et al., 2005, 2006)

Dalam model Seddon (1997) digambarkan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem, akan berpengaruh terhadap persepsi kegunaan. Adanya hubungan di antara variabel kualitas informasi dan persepsi kegunaan dibuktikan dengan hasil penelitian Seddon & Kiew (1994); Rai et al. (2002); dan Hussein et al. (2005, 2006).

Jika informasi yang dihasilkan dari suatu sistem informasi berkualitas maka akan semakin meningkatkan kepercayaan pengguna sistem tersebut. Semakin tinggi tingkat kepercayaan terhadap informasi, maka semakin besar kemungkinan seseorang akan mendapatkan sistem tersebut akan berguna. Peningkatan

2

dengan menggunakan dimensi

perceived ease of use

sebagai pengganti kualitas

sistem

(4)

48

kepercayaan pengguna sistem informasi, diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja mereka.

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna

Kepuasan pengguna menunjukkan sikap afektif dan tingkat kepercayaan pengguna bahwa sistem informasi yang digunakannya dapat memenuhi kebutuhan informasi (Baroudi,1983; dalam Sabherwal, 2006) dan semua manfaat yang diharapkan (Seddon & Kiew, 1994). Wixom & Todd (2005) merinci kepuasan pengguna dalam dua kategori yaitu kepuasan sistem (system satisfaction) dan kepuasan informasi (information satisfaction) (dalam Thomas, 2008). Wixom & Todd (2005) menemukan bukti bahwa kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan sistem; kualitas informasi akan berdampak pada kepuasan informasi, dan kepuasan sistem memiliki dampak pada kepuasan informasi (Wixom & Todd, 2005; DeLone & McLean, 2004; Park & Kim, 2006; dalam Thomas, 2008).

Adanya hubungan positif antara variabel kualitas sistem informasi dengan kepuasan pengguna mendapat dukungan dari hasil penelitian Seddon & Kiew (1994), Rai et al. (2002), Roldán & Leal (2003), Almutairi & Subramanian (2005), Livari (2005), Hussein et al (2005, 2006), Wu & Wang (2006), Lin et al. (2006) dan Sabherwal et al. (2006).

Model DeLone & McLean (1992) dan model Seddon (1997) juga menyatakan bahwa kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Jika pengguna sistem informasi percaya bahwa kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi, akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna (DeLone dan McLean, 1992). Hasil penelitian yang mendukung hipotesis adanya hubungan antara kualitas informasi dengan kepuasan pengguna adalah Seddon & Kiew (1994); Rai et al. (2002); Roldán & Leal (2003); Almutairi & Subramanian (2005); Livari (2005); Hussein et al. (2005, 2006); Wu &Wang (2006); dan Lin et al. (2006).

Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Kepuasan Pengguna

Dalam model Seddon (1997), dinyatakan persepsi kegunaan mempengaruhi kepuasan pengguna (Seddon & Kiew, 1994; Seddon, 1997; Rai et al., 2002). Sesuatu dikatakan berguna (useful) jika ia memberikan manfaat (benefits) di masa yang akan datang (Davis, 1989). Kegunaan hanya berhubungan dengan manfaat-manfaat masa yang akan datang dari pelaksanaan tugas. Di sisi lain, kepuasan

(5)

49 pengguna sistem informasi berhubungan dengan semua manfaat yang diharapkan diterima dari interaksinya dengan sistem informasi.

Adanya pengaruh persepsi kegunaan terhadap kepuasan pengguna didukung oleh hasil penelitian Seddon & Kiew (1994), Rai et al. (2002), Livari (2005), Roldán & Leal (2003), Almutairi & Subramanian (2005), Hussein et al. (2005, 2006), Wu &Wang (2006), dan Lin et al. (2006). Dapat diduga bahwa jika pengguna sistem informasi merasakan manfaat atas sistem informasi yang digunakan, maka mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut.

Secara keseluruhan hubungan di antara variabel-variabel penelitian di atas digambarkan dalam model penelitian pada Gambar 1.

Gambar 1 Model Penelitian Pengembangan Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka pemikiran dalam menjawab masalah penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian seperti disajikan dalam Tabel 1 berikut ini sebagai berikut :

Tabel 1 : Hipotesis Penelitian

Hipotesis Dukungan Referensi

H1: Meningkatnya Kualitas Sistem Informasi akan menyebabkan meningkatnya Persepsi Kegunaan Seddon (1994, 1997); Rai et al (2002); Hossein et al (2005, 2006); Sabherwal et al (2006) H2: Meningkatnya Kualitas Informasi akan menyebabkan meningkatnya Persepsi Kegunaan

Seddon (1997); Rai et al (2002); Hossein et al (2005, 2006)

H3: Meningkatnya Kualitas Sistem informasi akan menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna

DeLone & McLean (1992, 2002, 2003); Seddon (1994, 1997); Rai et al. (2002); Roldán & Leal (2003); Almutairi & Subramanian (2005); Livari &Juhani (2005); Hossein et al. (2005, 2006); Wu & Wang (2006); Lin et al. (2006);

Sabherwal et al. (2006); Wixom & Todd, 2005 H4: Meningkatnya Kualitas DeLone & McLean (1992, 2002, 2003); Seddon

H1 H2 H3 H4 H5 Kualitas Sistem Informasi Kualitas Informasi Persepsi Kegunaan Kepuasan Pengguna

(6)

50

Hipotesis Dukungan Referensi

Informasi akan menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna

(1994,1997); Rai et al. (2002); Roldán & Leal (2003); Wixom &Todd (2005) Almutairi & Subramanian (2005); Livari (2005); Hossein et al. (2005, 2006); Wu &Wang (2006); Lin et al. (2006)

H5: Meningkatnya Persepsi Kegunaan akan menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna

Seddon (1994,1997); Rai et al. (2002); Hossein et al. (2005, 2006)

3. METODE PENELITIAN

3.1 Definisi dan Pengukuran Variabel

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang dikembangkan dan dimodifikasi dari instrumen peneliti sebelumnya. Setiap butir pertanyaan diukur dengan skala Likert dengan rentang nilai mulai 1 sampai 6. Kualitas Sistem Informasi. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel ini terdiri dari 11 butir pertanyaan yang terdiri dari 7 pertanyaan yang mengukur “kemudahan penggunaan” (ease of use) dari Doll & Torkzadeh (1988) dan mengukur “persepsi kemudahan penggunaan” (perceived ease of use) dari Davis (1989); dan ditambah dengan 4 pertanyaan berhubungan dengan integrasi sistem (integration of the system), waktu tanggap (response time) atau kecepatan akses, dan kehandalan (reliability). Instrumen ini telah digunakan dalam penelitian Seddon & Kiew (1994) dan Hossein et al. (1005, 2006).

Kualitas Informasi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel ini terdiri dari 9 butir pertanyaan yang digunakan oleh Seddon & Kiew (1994), dengan beberapa penyesuaian oleh penulis. Instrumen tersebut berhubungan dengan atribut kualitas informasi, yaitu: ketepatan waktu, kemutakhiran, ketelitian, kelengkapan, kecukupan, kesesuaian, kandungan, kejelasan, dan format informasi atau laporan.

Persepsi Kegunaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang merupakan adaptasi dari hasil pengembangan Davis (1989) terdiri dari 6 butir pertanyaan. Instrumen ini juga digunakan oleh Seddon & Kiew (1994) dan Hossein et al. (2005, 2006).

Kepuasan Pengguna. Dalam penelitian ini, instrumen untuk mengukur kepuasan pengguna digunakan 4 butir pertanyaan yang dikembangkan oleh Seddon & Yip (1992). Instrumen ini mengukur persepsi pengguna tentang kepuasannya dalam berinteraksi dengan sistem informasi menyangkut pemenuhan kebutuhan informasi, efisiensi, pemenuhan efektivitas dan kepuasan secara menyeluruh.

(7)

51 3.2 Metode Pemilihan dan Pengumpulan Data

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu responden yang memenuhi kriteria tertentu. Responden yang diambil adalah para pengguna sistem informasi (SIMDA Keuangan) yang sekaligus menggunakan informasi yang mewakili setiap SKPD yang ada di Pemerintahan Kota Cimahi. Untuk kepentingan analisis, peneliti menentukan jumlah minimum respon sebanyak 50 responden, yaitu sepuluh kali dari jumlah jalur hubungan di antara variabel-variabel penelitian dan memenuhi ukuran minimal sampel yang dibutuhkan dengan menggunakan teknik SEM berbasis partial least squares (PLS), yaitu antara 30 sampai 100 sampel. Dengan mempertimbangkan tingkat respon yang diduga rendah, maka peneliti menyebarkan sekitar 100 kuesioner.

3.3 Analisis Data

Penelitan ini menggunakan analisis structural equation modeling (SEM). Alasannya adalah karena penelitian ini menguji hubungan kausal antara variabel-variabel independen dan variabel dependen yang melibatkan jenis variabel laten yang tidak dapat diamati langsung, dan variabel manifest yang dapat diamati langsung. Dengan SEM, peneliti dapat menguji secara bersama-sama model pengukuran (measurement model) dan model struktural (structural model). Urutan pengujian ini menjamin bahwa ukuran-ukuran konstruk harus sahih dan handal sebelum usaha untuk menggambarkan hubungan di antara konstruk-konstruk (Barclay, Higgins & Thompson, dalam Roldán & Leal, 2003). Adapun SEM yang digunakan adalah berbasis partial least square (PLS) karena memungkinkan penerapan pada sampel kecil. PLS telah banyak digunakan dalam penelitian dalam bidang sistem informasi (Gefen, Straub & Boudreau, 2000).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Model Pengukuran

Pengujian model pengukuran meliputi pengujian (1) validitas konstruk dengan convergent validity dan discriminant validity, dan (2) reliabilitas konstruk untuk menguji konsistensi internal dengan composite reliability.

Validitas Konstruk. Dari 30 indikator yang diusulkan, 23 indikator yang diterima memenuhi syarat validitas dapat mengukur masing-masing konstruknya. Sedangkan 7 indikator harus dikeluarkan karena tidak memenuhi syarat validitas konstruk, yaitu 2 indikator (untuk konstruk Kualitas Sistem Informasi, yaitu X6 dan X7) tidak memenuhi validitas konvergen karena loading factor kurang dari 0.50 (berdasarkan kriteria Chin dalam Imam Ghozali, 2008) (Lihat Tabel 2), dan 5

(8)

52

indikator (3 indikator konstruk Kualitas Informasi, yaitu X13, X14, X15; dan 2 indikator konstruk Persepsi Kegunaan, yaitu Y2 dan Y6) tidak memenuhi validitas diskriminan karena korelasi indikator dengan konstruknya (nilai cross loading), lebih rendah dibandingkan korelasi indikator dengan konstruk lain (berdasarkan kriteria Chin, dalam Jogiyanto & Willy Abdillah, 2009) (Lihat Tabel 3).

Reliabilitas Konstruk. Seluruh konstruk dalam model adalah handal (reliable). Hal ini ditunjukkan dengan nilai composite reliability di atas 0.70, bahkan menunjukkan nilai yang memuaskan, karena nilai composite reliability di atas 0.80 (Lihat Tabel 4).

Tabel 2 : Convergent Validity

Item original sample estimate (Loading) T-Statistic Item original sample estimate (Loading) T-Statistic Kua_Sis Kua_Info x1 0.854 20.963 x12 0.799 15.532 x2 0.820 11.666 x13 0.753 8.351 x3 0.833 19.108 x14 0.691 7.486 x4 0.792 14.801 x15 0.730 9.672 x5 0.546 5.717 x16 0.814 20.844 x6 0.022 0.142 x17 0.827 24.563 x7 0.333 2.030 x18 0.820 23.553 x8 0.585 4.370 x19 0.622 3.325 x9 0.582 5.863 x20 0.716 9.740 x10 0.736 9.257 x11 0.753 11.614 Pers_Keg Kep_Pengg y1 0.914 44.729 y7 0.907 40.003 y2 0.837 10.737 y8 0.811 11.689 y3 0.850 16.646 y9 0.832 10.894 y4 0.852 16.983 y10 0.900 23.395 y5 0.900 21.175 y6 0.792 11.289

Tabel 3 : Cross Loading

Item (indikator) Kualitas Sistem (Kua_Sis) Kualitas Informasi (Kua_Info) Persepsi Kegunaan (Pers_Keg) Kepuasan Pengguna (Kep_Pengg) x1 0.856 0.636 0.531 0.598 x2 0.824 0.706 0.524 0.607 x3 0.839 0.685 0.564 0.739 x4 0.791 0.768 0.641 0.730 x5 0.533 0.507 0.340 0.308 X6 0.022 -0.044 0.032 0.048

(9)

53

Item (indikator) Kualitas Sistem (Kua_Sis) Kualitas Informasi (Kua_Info) Persepsi Kegunaan (Pers_Keg) Kepuasan Pengguna (Kep_Pengg) X7 0.333 0.456 0.218 0.320 x8 0.576 0.518 0.368 0.473 x9 0.585 0.491 0.422 0.564 x10 0.743 0.708 0.573 0.629 x11 0.760 0.748 0.560 0.650 x12 0.743 0.799 0.610 0.583 x13 1.029 0.753 0.683 0.683 x14 0.798 0.691 0.578 0.648 x15 0.784 0.730 0.594 0.718 x16 0.633 0.814 0.467 0.635 x17 0.721 0.827 0.490 0.606 x18 0.687 0.820 0.530 0.648 x19 0.485 0.622 0.436 0.448 x20 0.513 0.716 0.479 0.580 y1 0.833 0.825 0.915 0.762 y2 0.842 0.787 0.837 0.743 y3 0.666 0.607 0.850 0.672 y4 0.730 0.730 0.852 0.730 y5 0.744 0.693 0.900 0.682 y6 0.913 0.885 0.793 0.730 y7 0.650 0.647 0.515 0.907 y8 0.675 0.591 0.564 0.811 y9 0.629 0.541 0.481 0.832 y10 0.704 0.710 0.521 0.899

Tabel 4 : Composite Reliability

Construct Composite Reliability

Kualitas Sistem (Kua_Sis) 0.910

Kualitas Informasi (Kua_Info) 0.922

Persepsi Kegunaan (Pers_Keg) 0.944

Kepuasan Pengguna (Kep_Pengg) 0.921

4.2 Evaluasi Model Struktural

Hasil estimasi model struktural (inner model) dengan SmartPLS 1.1 disajikan dalam Tabel 5 untuk nilai koefisien jalur dan nilai signifikansi t-statistik, dan Tabel 6 untuk nilai koefisien determinasi.

(10)

54

Tabel 5 : Hasil Inner Model dan T-Statistik

Path original sample estimate mean of subsamples Standard deviation T-Statistic Kua_Sis -> Pers_Keg 0.434 0.446 0.129 3.378 Kua_Info -> Pers_Keg 0.444 0.424 0.126 3.533 Kua_Sis -> Kep_Pengg 0.272 0.240 0.119 2.281 Kua_Info -> Kep_Pengg 0.242 0.275 0.106 2.278 Pers_Keg -> Kep_Pengg 0.413 0.391 0.148 2.789

Dari Tabel 5 di atas nampak bahwa nilai koefisien jalur (kolom original sample estimate) untuk semua hubungan positif dan nilai Statistik di atas 1.96 (nilai T-tabel pada tingkat signifikansi 5%). Dengan demikian kelima hiptotesis (H1 sampai H5) dapat diterima. Ini menunjukkan bahwa Kualitas sistem informasi dan kualitas informasi ditemukan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap persepsi kegunaan (H1 dan H2); juga Kualitas sistem informasi dan kualitas informasi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna (H3 dan H4); dan persepsi kegunaan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna (H5).

Tabel 6 menyajikan nilai koefisien determinasi (R-square) pada konstruk-konstruk dependen.

Tabel 6 : R-square

Construct R-square

Kualitas Sistem (Kua_Sis) Kualitas Informasi (Kua_Info)

Persepsi Kegunaan (Pers_Keg) 0.773

Kepuasan Pengguna (Kep_Pengg) 0.717

Berdasarkan Tabel 6 variabilitas Persepsi Kegunaan dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas Sistem Informasi dan variabel Kualitas Informasi adalah sebesar 77,3%, sedangkan 12,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model ini; dan variabilitas Kepuasan Pengguna dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas Sistem Informasi, variabel Kualitas Informasi dan variabel Persepsi Kegunaan adalah sebesar 71,7%, sedangkan 18,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model ini.

4.3 Pembahasan

Dari Tabel 5 dan evaluasi model struktural di atas, bukti empris dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas sistem informasi dan kualitas informasi ditemukan mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap persepsi kegunaan. Ini sesuai dengan hasil penelitian Seddon (1997); Rai et al (2002); Hossein et al (2005, 2006);

(11)

55 dan Sabherwal et al. (2006). Dengan demikian jika pengguna semakin yakin dengan kualitas sistem informasi, maka para pengguna akan semakin percaya bahwa penggunaan sistem tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar dan akan meningkatkan kinerja mereka (seperti dinyatakan oleh Davis (1989)). Juga jika informasi yang dihasilkan semakin berkualitas, akan semakin meningkatkan kepercayaan pengguna sehingga akan mempengaruhi persepsi kegunaan dan diharapkan akan meningkatkan kinerja mereka.

Penelitian ini juga membuktikan bahwa Kualitas sistem informasi dan kualitas informasi ditemukan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna. Semakin besar kepercayaan pengguna atas kualitas sistem informasi dan kualitas informasi, maka semakin besar tingkat kepuasan para pengguna terhadap sistem, karena terpenuhinya manfaat-manfaat yang diterima pengguna dari sistem.Hasil ini sesuai dengan penelitian Seddon (1994,1997); Rai et al. (2002); Roldán & Leal (2003); Wixom &Todd (2005), Almutairi&Subramanian (2005); Livari (2005); Hossein et al. (2005, 2006); Wu &Wang (2006); Lin et al. (2006).

Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa Persepsi Kegunaan berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pengguna. Semakin meningkat Persepsi Kegunaan menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna. Hasil ini sesuai dengan penelitian Seddon (1994,1997); Rai et al. (2002); Hossein et al. (2005, 2006).

5. SIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini berhasil membuktikan pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi terhadap Persepsi Kegunaan, dan Kepuasan Pengguna. Penelitian menunjukkan (1) semakin meningkat Kualitas Sistem Informasi akan menyebabkan meningkatnya Persepsi Kegunaan; (2) semakin meningkat Kualitas Informasi akan menyebabkan meningkatnya Persepsi Kegunaan; (3) semakin meningkat Kualitas Sistem Informasi akan menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna; (4) semakin meningkat Kualitas Informasi akan menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna; (5) semakin meningkat Persepsi Kegunaan akan menyebabkan meningkatnya Kepuasan Pengguna. Ini memvalidasi model Seddon (1997) dalam konteks penggunaan sistem yang bersifat mandatori.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu: (1) penelitian dilakukan di salah satu pemerintahan daerah, dengan demikian temuan-temuan penelitian ini belum dapat digeneralisasi dan diterapkan sepenuhnya pada pemerintah daerah lain. Direkomendasikan penelitian mendatang dilakukan di pemerintahan daerah yang lain, untuk dapat menarik kesimpulan secara umum; (2) Penelitian ini hanya

(12)

56

memfokuskan pada dimensi-dimensi kesuksesan sistem informasi menurut model Sedon (1997), oleh karena itu penelitian dapat dikembangkan dengan melibatkan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti faktor terkait dengan pengguna (pendidikan, pelatihan, dan pengalaman) dan dampak kesuksesan sistem informasi, misalnya dampak kinerja organisasi.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada fihak-fihak yang telah membantu dalam penelitian ini dari para staf di Pemkot Cimahi.

DAFTAR PUSTAKA

Almutairi , Helail & Girish H. Subramanian. 2005. An Empirical Application Of The Delone And Mclean Model In The Kuwaiti Private Sector. Journal of Computer Information Systems, 113-122

Davis, Fred D.. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly, Vol. 13, No. 3, (Sep., 1989), pp. 319-340

DeLone, W. H. & E. R. McLean. 1992. Information systems success: The quest for the dependent variable. inform. Systems Res. 3(1) 60-95.

DeLone, W.H. & E. R. McLean. 2002. Information Systems Success Revisited. Proceedings of the 35th Hawaii International Conference on System Sciences

DeLone, W.H. & E. R. McLean. 2003. The DeLone and McLean Model of Information Systems Success: A Ten-Year Update. Journal of Management Information Systems, 19(4), 9-30.

DeLone, W.H. & E. R. McLean. 2004. Measuring e-Commerce Success: Applying the DeLone & McLean Information Systems Success Model

Doll, W.J. & Tokzadeh, G. 1988. The measurement of End-User Computing Satisfaction. MIS Quarterly, 12(2), 258-274.

Gefen, David, Detmar W. Straub & Marie-Claude Boudreau. 2000. Structural Equation Modeling And Regression: Guidelines For Research Practice. Communications of the Association for Information Systems. Volume 4, Article 7, August 2000

Hussein, R., H. Selamat &N. S. Abdul Karim. 2005. The Impact of Technological Factors on Information Systems Success In The Electronic Government Context.

(13)

57 The Second International Conference on Innovations in Information Technology (IIT’05)

Hussein, Ramlah, Mohd Hasan Selamat, Raja Baharuddin Anom, Nor Shahriza Abdul Karim & Ali Mamat. 2006. The Impact of Organizational Faktors on Information Systems Success: An Empirical Investigation In The Malaysian Electronic-Government Agencies.

Imam Ghozali & Fuad. 2005. Structural Equation Modeling: Teori, Konsep dan Aplikasi dengan Program Lisrel 8.54. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

Imam Ghozali. 2008. Structural Equation Modeling: Metode Alternatif Dengan Partial Least Square. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

Jogiyanto H.M & Willy Abdillah. 2009. Konsep & Aplikasi PLS (Partial Least Square) Untuk Penelitian Empiris. BPFE – Yogyakarta.

Lin, Hua-Yang, Ping-Yu Hsu & Ping-Ho Ting. 2006. ERP Systems Success An Integration of IS Success Model and Balanced Scorecard. Journal of Research and Practice in Information Technology, Vol. 38, No. 3, August 2006

Livari, Juhani. 2005. An Empirical Test of The DeLone-McLean Model of Information System Success

Rai, Arun, Sandra S. Lang & Robert B Welker. 2002. Assessing the Validity of IS Success Models: An Empirical Test and Theoretical Analysis. Information Systems Research, 13(1), 50-69.

\Roldán, José L. & Antonio Leal. 2003. A Validation Test of an Adaptation of the DeLone and McLean’s Model in the Spanish EIS Field. Idea Group Publishing. Sabherwal, Rajiv, Anand Jeyaraj & Charles Chowa. 2006. Information System Success: Individual and Organizational Determinants. Management Science

Seddon, P. B.. 1997. A Respecification and Extension of the DeLone and McLean Model of IS Success. Inform. Systems Res. 8(September) 240-253.

Seddon, P.B. & M. Y. Kiew. 1994. A Partial Test and Development of the DeLone and McLean Model of IS Success. Proceedings of the International Conference on Information Systems, Vancouver, Canada (ICIS 94) (1994), 90-109.

Sekaran, Uma. 2006a. Research Method for Business,: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku 1. Edisi ke-4. Terjemahan Kwan Men Yon. Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Sekaran, Uma. 2006b. Research Method for Business,: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku 2. Edisi ke-4. Terjemahan Kwan Men Yon. Jakarta : Penerbit Salemba Empat

(14)

58

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabetha.

Thomas, Patricia. 2008. Information Systems Success And Technology Acceptance Within A Government Organization. Dissertation, University Of North Texas

Torkzadeh & Doll. 1999. The Development of A Tool for Measuring the Perceived Impact of Information Technology on Work. Omega—The International Journal of Management Science. 27, 3 (1999), 327-339.

Wu, Jen-Her & Yu-Min Wang. 2005. Measuring KMS Success: A Respecification of the DeLone and McLean’s model.

Xu, Hongjiang, M Com(IS), B Ec(Acc), CPA.. 2003. Critical Success Factors for Accounting Information Systems Data Quality (Dissertation)

LAMPIRAN :

DAFTAR PERTANYAAN DALAM KUESIONER

ITEM PERNYATAAN

KUALITAS SISTEM INFORMASI x1 SIMDA KEUANGAN mudah digunakan.

x2 Dibandingkan dengan software komputer lain yang sejenis, SIMDA KEUANGAN mudah dipelajari.

x3 Saya menemukan kemudahan dari SIMDA KEUANGAN untuk dapat mengerjakan apa yang ingin saya kerjakan.

x4 Mudah bagi saya untuk menjadi mahir menggunakan SIMDA KEUANGAN. x5 Saya percaya bahwa SIMDA KEUANGAN susah digunakan.

x6 Untuk bisa menggunakan SIMDA KEUANGAN saya membutuhkan usaha dan semangat yang besar.

x7 Menggunakan SIMDA KEUANGAN sering membuat saya kecewa dan patah semangat.

x8 SIMDA KEUANGAN mudah dalam mengintegrasikan data antar unit (bagian) x9 SIMDA KEUANGAN mudah untuk berkomunikasi (menerima/import dan

mentransfer/export data) dengan sistem informasi lain

x10 Penggunaan menu dan petunjuk navigasi dalam SIMDA KEUANGAN

memudahkan saya interaksi/akses terhadap data atau laporan yang diinginkan. x11 Dalam SIMDA KEUANGAN mudah dilakukan perbaikan (pemulihan) jika terjadi

kesalahan program (error/ bugs)

KUALITAS INFORMASI (INFORMATION QUALITY)

x12 Apakah Anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan dapat disajikan dengan tepat waktu (timeliness)?

x13 Apakah informasi atau laporan yang dihasilkan sistem selalu mutakhir/terkini (up-to-date)?

x14 Apakah Anda mendapatkan informasi atau laporan yang dihasilkan sistem telah akurat (accuracy), yaitu tidak mengandung kesalahan akibat hasil proses misal dalam perhitungan?

x15 Apakah informasi atau laporan yang dihasilkan sistem telah lengkap (complete), yaitu tidak ada data input yang hilang?

(15)

59 cukup (sufficient) dari yang dibutuhkan?

x17 Apakah laporan-laporan yang dihasilkan sistem telah sesuai (relevant) dengan yang Anda butuhkan?

x18 Apakah isi atau kandungan (content) secara keseluruhan dari informasi yang dihasilkan memenuhi kebutuhan Anda?

x19 Apakah informasi atau laporan yang dihasilkan sistem disajikan secara jelas (clear), yaitu dalam bentuk tampilan, jenis dan ukuran huruf?

x20 Apakah Anda menganggap informasi atau laporan yang dihasilkan sistem disajikan dalam bentuk (format) yang berguna sesuai dengan kebutuhan pengambilan keputusan atau peraturan?

PERSEPSI KEGUNAAN (PERCEIVED USEFULNESS)

y1 Menggunakan SIMDA KEUANGAN dalam tugas pokok dan fungsi (tupoksi) saya memungkinkan saya mampu menyelesaikan tugas-tugas saya dengan lebih cepat.

y2 Menggunakan SIMDA KEUANGAN memperbaiki kinerja pekerjaan saya dalam penilaian organisasi (instansi).

y3 Menggunakan SIMDA KEUANGAN menambah produktivitas dalam pekerjaan saya, yaitu banyak hasil pekerjaan atau tugas-tugas yang dapat diselesaikan. y4 Menggunakan SIMDA KEUANGAN meningkatkan efektivitas keberhasilan dalam

pekerjaan saya.

y5 Menggunakan SIMDA KEUANGAN lebih memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan saya

y6 Secara keseluruhan, saya mendapatkan SIMDA KEUANGAN berguna dalam pekerjaan saya

KEPUASAN PENGGUNA (USER SATISFACTION)

y7 Seberapa besar Anda merasakan bahwa SIMDA KEUANGAN telah cukup memenuhi kebutuhan pemrosesan informasi dari bidang yang menjadi tanggung jawab Anda?

y8 Seberapa besar tingkat efisiensi (kehematan) SIMDA KEUANGAN, baik hemat waktu, tenaga dan sumber daya lain ?

y9 Seberapa besar tingkat SIMDA KEUANGAN efektif (berhasil) menyajikan informasi yang dibutuhkan ?

y10 Secara keseluruhan, apakah Anda puas dengan kinerja SIMDA KEUANGAN ?

ITEM INDIKATOR

KUALITAS SISTEM INFORMASI

x1  Kemudahan sistem informasi digunakan (ease to use) (X1) x2  Kemudahan sistem informasi untuk dipelajari (X2)

x3  Kemudahan dalam sistem informasi untuk menemukan penyelesaian pekerjaan (X3)

x4  Kemudahan penguasaan (mahir) menggunakan sistem informasi (X4) x5  Persepsi terhadap tingkat kesulitan menggunakan sistem informasi (X5) x6  Persepsi tentang tingkat usaha penguasaan sistem informasi (X6)

x7  Persepsi terhadap tingkat kesulitan sistem informasi secara keseluruhan (X7)

x8  Kemudahan sistem dalam mengintegrasikan data antar unit (X8) x9  Kemudahan sistem berkomunikasi dengan sistem informasi lain (X9) x10  Kemudahan interaksi dengan sistem informasi (X10)

(16)

60

x11  Kemudahan pemulihan sistem dari kesalahan program (X11) KUALITAS INFORMASI (INFORMATION QUALITY)

x12  Ket

epatan waktu (timeliness) ketersediaan informasi yang dibutuhkan (X12)

x13  Ke

mutakhiran/kekinian (up-to-date/currency) informasi (X13)

x14  Ket

elitian (accuracy) informasi (X14)

x15  Kel

engkapan (completeness) informasi (X15)

x16  Ke

cukupan (sufficiency) informasi (X16)

x17  Ke

sesuaian (relevancy) informasi yang dibutuhkan (X17)

x18  isi atau kandungan (content) informasi memenuhi kebutuhan (X18)

x19  Kej

elasan (clarity) informasi (X19)

x20 

Format informasi/laporan yang berguna (sesuai dengan kebutuhan) (X20) PERSEPSI KEGUNAAN (PERCEIVED USEFULNESS)

y1  Persepsi kegunaan sistem informasi dalam pemenuhan tugas jabatan dengan cepat (Y1)

y2  Persepsi kegunaan sistem informasi dalam perbaikan kinerja tugas jabatan (Y2)

y3  Persepsi kegunaan sistem informasi dalam peningkatan produktivitas (Y3)

y4  Persepsi kegunaan sistem informasi dalam peningkatan efektivitas dalam tugas jabatan (Y4)

y5  Persepsi kegunaan sistem informasi dalam memudahkan pengerjaan (penyelesaian) tugas (Y5)

y6  Persepsi kegunaan sistem informasi secara keseluruhan dalam tugas jabatan (Y6)

KEPUASAN PENGGUNA (USER SATISFACTION)

y7  kecukupan sistem informasi memenuhi kebutuhan pemrosesan informasi (Y7)

y8  tingkat efisiensi (kehematan) sistem informasi (Y8)

y9  tingkat efektivitas (pencapaian tujuan) penggunaan sistem informasi (Y9) y10  tingkat kepuasan menyeluruh terhadap sistem informasi (Y10)

(17)
(18)

Gambar

Gambar 1  Model Penelitian
Tabel 4 : Composite Reliability
Tabel  6  menyajikan  nilai  koefisien  determinasi  (R-square)  pada  konstruk-konstruk  dependen

Referensi

Dokumen terkait

[r]

selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis selama menyelesaikan Laporan Akhir ini.. Bapak Pridson Mandiangan, S.E.,

Artinya, mereka yang menjalankan tugas jurnalistik, tidak bisa dijerat dengan pasal pencemaran nama baik dalam KUHP 9 .” Secara hukum didasarkan pada pasal 50 KUHP yang

Upaya korban salah tangkap dalam menuntut ganti rugi maupun rehabilitasi terhadap tindakan Detasemen Khusus 88 ketika warga menjadi korban kesewenang- wenangan

Dalam melaksanakan transfer atau perpindahannya semua jenis zat cair yang terdapat di atas kapal, apakah bahan bakar, air tawar, air laut dan minyak pelumas

Pada halaman ini user memasukkan kategori dan keterangan kemudian mengklik tombol “Kirim”.Jika kategori tidak dipilih maka akan tampil pesan error kategori

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kekuatan tumpu baut dengan menggunakan baut berdiameter 10 mm pada 3 jenis kayu yaitu kayu Sengon, kayu Akasia dan kayu