• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN KALA II MEMANJANG DI KLINIK UMUM DAN RUMAH BERSALIN MEDIKA UTAMA BALONGBENDO. Nur Hasia Jamil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN KALA II MEMANJANG DI KLINIK UMUM DAN RUMAH BERSALIN MEDIKA UTAMA BALONGBENDO. Nur Hasia Jamil"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN KALA II MEMANJANG DI KLINIK UMUM DAN RUMAH BERSALIN

MEDIKA UTAMA BALONGBENDO Nur Hasia Jamil

1211010118

Subject : Ibu Bersalin, Kala II Memanjang Description

Persalinan lama merupakan penyebab kematian ibu yang disusul oleh perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan infeksi. Ibu bersalin yang sulit beradaptasi dengan rasa nyeri persalinan menyebabkan tidak terkoordinasinya kontraksi uterus sehingga mengakibatkan perpanjangan kala persalinan dan kesejahteraan janin terganggu. Tujuan penelitian adalah untuk melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny. “A” G1P00000UK 41 minggu dengan kala II memanjang.

Metode penelitian yang digunakan adalah manajemen kebidanan 5 langkah yaitu pengkajian data, penentuan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, mengevaluasi asuhan kebidanan dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Pengumpulan data klien menggunakan teknik pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi.

Asuhan kebidanan pada Ny. “A” G1P00000 UK 41 minggu dengan kala II memanjang. Hasil pemeriksaan umum pada Ny. “A” yaitu keadaan umum ibu cukup, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital : tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 36,8 0C, pernafasan 22x/menit, detak jantung janin 138x/menit, kontraksi 4x/10 menit lamanya 45 detik. Hasil pemeriksaan dalam yaitu pembukaan 10 cm, effacement 100%, presentasi kepala, denominator ubun-ubun kecil, hodge IV, ketuban jernih, tidak ada bagian terendah janin yang menumbung. Pelaksanaan asuhan kebidanan yaitu memberitahu kondisi pasien, mengajari cara meneran, relaksasi nafas panjang, pemenuhan kebutuhan cairan, pemantauan kontraksi dan DJJ setiap 15 menit, melakukan pimpinan persalinan. Hasil evaluasi asuhan kebidanan adalah bayi tidak lahir setelah dipimpin persalinan selama 2 jam, kekuatan mengejan ibu melemah.

Hasil penelitian terdapat ketidaksesuaian antara fakta dan teori pada tahap evaluasi kemajuan persalinan. Saran bagi tenaga kesehatan (bidan) diharapkan lebih cermat dalam pemantauan partograf sehingga dapat mendeteksi dini bila ada penyimpangan.

(2)

ABSTRACT

Prolonged parturition is the leading cause of maternal death followed by hemorrhage, hypertension in pregnancy and infections. Inpartu mother who difficult to adapt to the pain of parturition cause uncoordinated contractions of the uterus so that prolong the duration of parturition and fetal well-being disturbed. Purpose of study was to implement midwifery care at Mrs. "A" G1P00000 41 weeks of gestational age with prolonged of stage II.

This study method used 5 steps of midwifery management, there were assesment data, determination of diagnosis, plan, and implement, evaluate the midwifery care and documented in the form of SOAP. Collecting data clien used physical checkup technique and documentary study.

Midwifery care at Mrs. "A" G1P00000 41 weeks of gestational age with prolonged stage II. The results of general checkup; general state of the mother was enough, consciousness was composmentis, vital signs: blood pressure 110/70 mmHg, pulse 88x / minute, body temperature 36.8 0C, respiratory 22x / min, fetal heart rate 138x / min, contraction 4x /10 min duration of 45 seconds. The results of vaginal examination were servical dilatation was 10 cm, 100% effacement, cephalic presentation, denominator was occiput, hodge IV, amniotic fluid was clear, there was no fetal parts obstructed. Implementations of midwifery care were tell the condition of the patient, teaching how to do proper straining, deep breath relaxation, fulfilling the needs of fluid, monitor the contractions and fetal heart rate every 15 minutes, did parturition leading. The results of evaluation of the midwifery care were; the baby could not born after parturition performed for 2 hours, straining power of mother weakened.

There was incompatibility between facts and theories in stage of evaluation of midwifery care. It is recomended for midwife to be more accurate in monitoring partograf so that it can be detected early if there is complication.

Key words : Inpartu Mother, Prolonged of Stage II

CONTRIBUTOR : I Ika Yuni Susanti, S.SiT., S.KM., MPH : II Erfiani Mail, S.ST., S.KM

Date : 18 Juni 2015 Type : Laporan Penelitian Right :Open Document

(3)

Summary

LATAR BELAKANG

Persalinan lama merupakan penyebab kematian ibu yang disusul oleh perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi dan abortus.. Ibu bersalin yang sulit beradaptasi dengan rasa nyeri persalinan dapat menyebabkan tidak terkoordinasinya kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan perpanjangan kala persalinan dan kesejahteraan janin terganggu. Tidak ada kemajuan persalinan atau kemajuan persalinan yang lambat merupakan salah satu komplikasi persalinan yang dapat meningkatkan angka kematian dan kesakitatan ibu dan janin (Netty dan Novalia, 2013).

Cangkupan penanganan komplikasi kebidanan di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 sebesar (85,7%), sehingga masih ada ( 14,3%) persalinan dengan komplikasi yang tidak ditangani yang ikut menyumbang AKI. Lima penyebab kematian terbesar ibu adalah perdarahan 23%, hipertensi dalam kehamilan 32%, infeksi 31%, partus lama 1% dan abortus 4%, lain-lain 7% (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 23 Maret 2015 di RSUD Jombang bulan Januari-Februari 2015 jumlah persalinan sebanyak 170 persalinan. 6 ibu mengalami kala I fase laten memanjang, 5 ibu mengalami kala I fase aktif memanjang 11 ibu mengalami kala II memanjang, dan 1 ibu mengalami partus kasep.

Persalinan lama desebabkan karena mengejan yang salah, ketuban pecah dini, faktor janin, kelainan his dan panggul sempit sehingga upaya yang harus dilakukan sebagai tenaga kesehatan untuk mencegah terjadinya komplikasi persalinan dengan segala dampak yang mungkin terjadi dengan mendeteksi secara dini apabila terjadi komplikasi persalinan dan apabila terdapat faktor-faktor yang dapat menyebabkan risiko tinggi pada ibu hamil ataupun mempunyai riwayat obstertik jelek maka bisa diantisipasi atau dilakukan rujukan ke fasilitas yang memadai (Kurniawwati dkk, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan kala II memanjang.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah teknik 5 langkah SOAP dengan proses manajemen asuhan kebidanan yaitu pengkajian data Asuhan Kebidanan, penentuan diagnosa kebidanan, rencana asuhan kebidanan, pelaksanaan asuhan kebidanan dan evaluasi asuhan kebidanan dan pendokumentasian dengan menggunakan SOAP. Penelitian ini dilakukan di Klinik Umum dan Rumah Bersalin Balongbendo pada Tahun 2015.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Asuhan kebidanan pada Ny. “A” dengan data subjektif yaitu ibu mengatakan hamil anak pertama, merasakan perutnya mulas bagian bawah menjalar sampai ke pinggang, dan mengeluarkan lendir darah dari kemaluannya dan data obyektif meliputi keadaan umum cukup, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital: tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 36,7ºC, respirasi 22 x/menit, DJJ 145x/menit, his 4x/10 menit lamanya 45 detik, inspeksi pada muka ibu tampak mengerut dahi, tampak menyeringai, mendesis dan tampak cemas, pemeriksaan

(4)

dalam pembukaan 10 cm, effacement 100%, preskep, denominator ubun-ubun kecil kanan belakang, hodge IV, ketuban jernih, tidak ada bagian terendah janin yang menumbung. Pelaksanaan asuhan kebidanan yaitu memberitahu kondisi pasien, memberi dukungan, memberi posisi yang nyaman,mengajari cara meneran, relaksasi nafas panjang, pemenuhan kebutuhan cairan, memantau nadi, kontraksi dan DJJ setiap 15 menit, melakukan pimpinan persalinan.

Gejala klinik persalinan lama nyeri segmen bawah rahim, oedema servik, keluar lendir dan darah dari vagina, keadaan umum cukup, kesadaran composmentis, nadi cepat, suhu meningkat, DJJ cepat, his teratur dan pemeriksaan fisik yaitu gelisah, berkeringat, dehidrasi, bagian terendah sulit didorong keatas (Manuaba, 2010).

Diagnosa kebidanan yang ditegakkan dari pengkajian yang telah dilakukan Ny “A” usia 23 tahun G1 P00000 dengan kala II memanjang. Masalah yang muncul adalah nyeri adanya his dan kecemasan ibu menghadapi persalinan. Kebutuhan yang diberikan pada Ny “A” yaitu dengan menganjurkan ibu untuk istirahat bila tidak ada kontraksi, memberikan penyuluhan cara mengurangi cara nyeri dengan teknik relaksasi pernapasan, memberikan posisi yang nyaman kepada ibu, memberikan motivasi dan dukungan pada ibu, menghadirkan pendamping suami dalam proses persalinan

Menurut Fraser dan Cooper (2012) begitu servik mengalami dilatasi penuh, jangka waktu sampai berlangsungnya kelahiran tidak boleh melampaui 2 jam pada primigravida, penurunan janin pada persalinan umumnya berlangsung setelah pembukaan lengkap, selain itu kala dua melibatkan banyak gerakan pokok yang penting agar janin dapat melewati jalan lahir. Menurut Mochtar (2012) masalah yang muncul pada ibu bersalin dengan kala II adalah gelisah, nyeri segmen bawah rahim.

Menurut Oxorn dan Forte (2010) asuhan kebidanan yang direncanakan adalah tindakan suportif dan tindakan observatif pada ibu yaitu melakukan bina hubungan saling percaya, memberi informasi pada ibu, memantau TTV, DJJ dan his setiap 15 menit, , pemberian dehidrasi pada pasien, mengajari cara relaksasi pernapasan, menghadirkan pendamping suami atau keluarga, memfasilitasi ibu dengan mengajari ibu meneran yang baik.

Pelaksananan yang dilakukan pada pasien sudah sesuai dengan perencanaan asuhan kebidanan yaitu mengobservasi TTV, his, DJJ dan kemajuan persalinan pada partograf dan catatan persalinan setiap 15 menit, pemberian dehidrasi pada pasien, mengajari cara relaksasi pernapasan, menghadirkan pendamping suami atau keluarga, memfasilitasi ibu dengan mengajari ibu meneran yang baik dan melakukan pimpinan persalinan bila ada dorongan untuk meneran.

Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan asuhan kebidanan untuk mencapai keberhasilan berdasarkan tujuan dan kriteria hasil. Evaluasi berdasarkan tujuan setelah dilakukan 2x60 menit diharapkan bayi segera lahir secara normal, dilakukan pimpinan persalinan selama 2 jam bayi tidak lahir sehingga terjadi ketidaksesuaian antara hasil evaluasi dan tujuan asuhan kebidanan.

(5)

SIMPULAN

Pada Asuhan kebidanan pada Ny”A” G1P0000 dengan kala II memanjang sebagai berikut :

1. Pada data subjektif dan data objektif antara asuhan kebidanan pada Ny”A” G1P00000 UK 41 minggu dengan kala II sesuai dengan teori konsep dasar asuhan kebidanan pada Ny”A” G1P00000 dengan kala II.

2. Diagnosa kebidanan yang di dapat sesuai dengan data pada pengkajian

3. Intervensi dilakukan sesuai antara protap di Klinik Umun dan Rumah Bersalin Medika Utama Balongbendo dan asuhan kebidanan yang dilakukan.

4. Penatalaksanaan dilakukan sesuai intervensi sesuai antara protap Klinik Umun dan Rumah Bersalin Medika Utama Balongbendo dan asuhan yang dilaksanakan

5. Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan asuhan kebidanan untuk mencapai keberhasilan berdasarkan tujuan dan kriteria hasil. Evaluasi berdasarkan tujuan setelah dilakukan 2x60 menit diharapkan bayi segera lahir secara normal, dilakukan pimpinan persalinan selama 2 jam bayi tidak lahir sehingga terjadi kesenjangan antara fakta dan teori.

REKOMENDASI

Bagi institusi pendidikan kesehatan yaitu institusi Politeknik Kesehatan Majapahit diharapkan dapat menambah atau melengkapi literature kepustakaan sehinngga mahasiswa dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang kesehatan, bagi ibu bersalin diharapkan pasien lebih kooperatif dalam menunjang asuhan kebidanan pada ibu dengan kala II memanjang sedangkan bagi tenaga kesehatan bidan diharapkan bidan lebih cermat dalam pemantauan partograf sehingga dapat mendeteksi dini bila ada penyimpangan dan bagi peneliti selanjutnya lebih menyempurnakan penelitian ini dengan mencari penanganan yang baru dan efektif untuk penangganan kala II memanjang.

ALAMAT KORESPONDENSI : Email : N_hasia@yahoo.com No Hp : 082332221677

Referensi

Dokumen terkait

a. Untuk segmen Jawa Tengah karena perusahaan saya beroperasi di Semarang sehingga akan lebih mudah untuk menargetkan pasar di pulau Jawa, yaitu dalam hal

Setelah mencicipi tiap sampel, Anda dapat memberikan penilaian atas dasar TEKSTUR es krim dengan menggunakan skala rating (boleh ada yang dobel).. Berilah skor

Yaitu komponen yang tersusun dari seluruh mahluk hidup. Setiap mahluk hidup memiliki habitat dan relung. Habitat adalah tempat tinggal organisme di alam. Relung/Niche/Nisia

 Semua aliran melalui jaringan terhubung dan terarah berawal dari satu simpul, disebut sumber dan berakhir pada simpul lain yang disebut tujuan.Simpul lainnya.. Aliran Maksimum

Minyak atsiri diklasifikan diklasifikan berdasarkan kom berdasarkan komponen utama ponen utama yang yang terdapat dalam prosentasi yang paling tinggi dan merupakan terdapat

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Menteri Pemerintah Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2007 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli

Metode ini digunakan dengan memadankan berdasarkan makna referensial dari verba bantu ( shi ) souda sebagai modalitas epistemik pengungkap perkiraan bahasa Jepang dengan

Menurut Surinetwork dalam buku Minna No Nihingo II Terjemahan Bahasa Indonesia (2010:144), yang pada dasarnya kata Soudesu adalah ungkapan yang menyatakan sesuatu