• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Rujak Cireng Asoy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Rujak Cireng Asoy"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN BISNIS

“RUJAK CIRENG ASOY GEBOY”

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Oleh :

Arif Kamaludin (P2.06.20.1.13.045) Fajar Ramdhani (P2.06.20.1.13.051) Indri Dwi Nurul Baiti (P2.06.20.1.13.056) Lilis Wulandari (P2.06.20.1.13.060) Yulan Farasandy (P2.06.20.1.13.081)

Tingkat 3B

Kelompok 7

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

TASIKMALAYA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA

2015

BAB I PENDAHULUAN

(2)

Indonesia merupakan Negara yang memiliki kesuburan tanah yang sangat tinggi. Hal ini tampak pada hasil umbi-umbian, salah satunya yaitu singkong/cassava yang bisa dibuat untuk bermacam-macam olahan, yang salah satunya olahan dari singkong ini yaitu dibuat untuk tepung tapioca atau dalam bahasa sunda yaitu aci sampeu. Aci sampeu adalah bahan olahan dari sari pati umbi singkong atau cassava yang diendapkan.

Dari tepung tapioca/aci sampeu ini dapat dibuat berbagai macam olahan yang salah satunya adalah dibuat dengan berbagai bentuk cemilan yang tentunya memiliki rasa yang cukup nikmat untuk dinikmati bersama keluarga. Cemilan itu adalah “Cireng Rujak” alias cireng yang dikombinasikan dengan bumbu rujak. Cireng sendiri merupakan jajanan yang sering dijumpai setiap hari. Cireng memang masyarakat sudah pasti tahu akan cemilan yang satu ini, kita sering menjumpainya di pasar atau pedagang gorengan kaki lima. Cireng telah berkembang dengan pesat baik jenisnya, isinya, maupun kemasannya. Maka dari itu, disini kami ingin menciptakan suatu olahan cireng yang tentunya belum pernah dibuat orang lain yaitu “Rujak Cireng”.

Pembuatan rujak cireng tidak begitu sulit, dan yang paling penting olahan dari tepung tapioca yang digoreng ini sangat disukai oleh masyarakat, ini merupakan suatu peluang bisnis yang memiliki omset penjualan yang cukup tinggi. Pembuatannya sekarang ini hanya terbatas pada usaha kecil atau industry rumah tangga dengan ditujukan kepada pasaran local. Pada umumnya dipasarkan melalui pedagang perantara, warung, took-toko kecil, kami mengingikan pemasaran rujak cireng ini masuk ke swalayan dengan pengemasan yang lebih menarik. Dengan makin baiknya pengolahan dan pengemasan sehingga diperoleh hasil olahan rujak cireng yang bermutu dan terjaga kebersihannya, dan diharapkan pemasaran produk ini dapat menjangkau konsumen yang lebih luas.

BAB II

RINGKASAN PROYEK

A. Nama Perusahaan

Unit usaha ini diberi nama “PT. My Cemilan” dikarenakan bergerak dalam bidang usaha cemilan/makanan ringan, dan pada kali ini kami ingin

(3)

mencoba terobosan baru akan bervariatifnya jenis cireng yang masyarakat pasti sudah tidak asing lagi, untuk itu kami membuat terobosan baru dengan mengkombinasikannya antara cireng dengan bumbu rujak, maka terciptalah nama unit usaha yang disebutkan diatas.

B. Alamat perusahaan

Jln. Indihiang No. 46-B Cilembang, Tasikmalaya, Jawa Barat, 46151 C. Gambaran Singkat Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan ini terbentuk karena keinginan kami akan dunia bisnis khususnya dalam bidang makanan ringan/cemilan yang semakin berkembang dan sangat digemari masyarakat. Maka dari itu kami menciptakan terobosan baru khususnya dalam olahan cireng yang lebih variatif dengan membuat “Rujak Cireng Asoy Geboy”.

2. Jenis Bidang Usaha (Kegiatan Utama Perusahaan)

Jenis bidang usaha yang kami tekuni yaitu melakukan produksi sendiri bahan baku, lalu kami melakukan pemasaran dengan fokus kepada pedagang perantara, warung, took-toko kecil, kami mengingikan pemasaran rujak cireng ini masuk ke swalayan dengan pengemasan yang lebih menarik.

3. Pemilik Perusahaan

Direktur utama perusahaan ini yaitu Arif Kamal.

BAB III

ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

A. Organisasi

1. Identitas Perusahaan a. Nama Perusahaan

Perusahaan ini diberi nama “PT. My Cemilan”. b. Alamat Perusahaan

Jln. Indihiang No. 46-B Cilembang, Tasikmalaya, Jawa Barat, 46151

2. Legalitas Usaha

Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini memiliki beberapa dokumen badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar dikemudian hari. Beberapa

(4)

dokumen badan hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah:

a. Badan Hukum Perusahaan

Untuk usaha ini yaitu berbentuk PT. karena usaha yang kami lakukan sifatnya merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan dibagi bersama berdasarkan hibah awal dari masing-masing pemodal, dimana seluruh aktivitas yang timbul dalam pengelolaan menjadi tanggung jawab PT.

b. Perijinan Perusahaan

1. Tanda Daftar Perusahaan dan Surat Ijin Usaha

Usaha kami yang bergerak dalam bidang usaha waralaba yaitu dalam bidang makan ringan atau cemilan telah memiliki ijin usaha dari dinas perindustrian dan perdagangan serta ijin dari BPOM dengan memiliki ijin usaha rumah tangga dengan No. Registrasi (P-IRT 1235608977645-28).

2. NPWP

Sebagai unit bisnis, kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha kami ke Departemen Perpajakan setempat. NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melakukan hak dan kewajiban perpajakannya.

3. Ijin Domisili dan IMB

Karena unit usaha cemilan/makanan ringan ini akan didirikan diatas sebidang tanah demi kelancaran usaha, maka kami selaku pengusaha juga melakukan pengalihfungsian lahan yang semula untuk pertanian menjadi bangunan untuk dijadikan tempat usaha. Selain itu kami juga melakukan perijinan kepada pemerintah daerah setempat untuk ijin domisili,karena nantinya setelah berlangsung beberapa karyawan kami aka nada yang tinggal dan menetap di tempat tersebut.

4. Bukti Diri

Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai kepemilikan usaha dan keterangan yang berhubungan dengan unit usaha pembuatan cemilan rujang cireng asoy geboy yang akan kami produksi.

(5)

5. Struktur Organisasi

Bagan organisasi ini dibuat agar memudahkan mengenai kepemimpinan organisasi dan dalam pembagian pekerjaan sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

B. Manajemen

1. Unsur Pimpinan Perusahaan a. Pimpinan Perusahaan

Direktur utama unit usaha ini yaitu Arif Kamal b. Pimpinan Unit/Divisi/Bagian

 Unit Keuangan = Indri Dwi Nurul Baiti

 Unit Pemasaran = Fajar Ramdhani

 Unit SDM = Lilis Wulandari

 Unit Produksi = Yulan Farasandy 2. Uraian Tugas/pekerjaan

a. Direktur

Bertugas memantau dan memonitoring semua aktivitas yang berhubungan dengan perusahaan.

b. Unit Keuangan

Bertugas menganalisis dan merencanakan semua keuangan perusahaan guna kelancaran aktivitas perusahaan.

c. Unit Pemasaran

Bertugas melakukan tindakan pemasaran barang dari produsen untuk ditujukan kepada konsumen.

d. Unit SDM

Bertugas meningkatkan SDM perusahaan baik itu sumberdaya pengelola maupun SDM pegawai/karyawan guna kelancaran aktivitas perusahaan. e. Unit Produksi PIMPINAN “ARIF” KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN MANAJER PRODUKSI “YULAN” MANAJER SDM “LILIS” MANAJER KEUANGAN “INDRI” MANAJER PEMASARAN “FAJAR”

(6)

Bertugas melakukan kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi barang yaitu dari barang setengah jadi menjadi barang jadi yang siap dipasarkan.

3. Karyawan

Fungsi karyawan/pekerja sangat vital keikutsertaannya dalam sebuah perusahaan guna kelancaran proses produksi barang dan demi kelancaran aktivitas perusahaan secara menyeluruh, sebab karyawan adalah penggerak produksi suatu perusahaan.

BAB IV

ASPEK PEMASARAN

A. Deskripsi/Gambaran Pasar Kwalitatif 1. Nama produk yang dipasarkan

Kami selaku pengelola PT. My Cemilan ingin mengeluarkan Produk yang kami buat dan kami pasarkan yaitu cemilan “Rujak Cireng Asoy

Geboy” yang menjadi salah satu terobosan dari sekian banyak jenis

olahan cireng

2. Wilayah/Daerah Pemasaran

Pemasaran kami berfokus di Jawa Barat & Jabodetabek 3. Segmentasi Pasar

a. Segmentasi

Yang menjadi segmen dari usaha cemilan kami ini dengan nama produk “Rujak Cireng Asoy Geboy” yaitu dari segmen menengah kebawah.

b. Targeting

Yang menjadi target market adalah Semua usia dari mulai anak-anak, remaja,dewasa,orang tua. Tapi yang menjadi fokus target pemasaran adalah untuk remaja, sebab pada usia inilah orang lebih sering memakan yang namanya cemilan/makanan ringan.

c. Positioning

Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai unit usaha cemilan khususnya dalam olahan cireng yang menjadi olahan cireng yang sangat diminati masyarakat, kebersihannya terjaga, dibuat dari bahan-bahan pilihan dan terjaga kebersihannya, dikemas dengan semenarik mungkin, dan tentunya menjual rujak cireng yang berkualitas dengan harga yang pas.

B. Deskripsi Pasar Kwalitatif 1. Permintaan Produk

(7)

a. Perkembangan Permintaan saat ini

Dewasa ini, kalau kita cermati,permintaan akan cemilan yang berkualitas sangatlah tinggi dan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih jajanan atau cemilan yang tidak berbahaya dan tentunya tetap memiliki kandungan gizi yang baik. Dengan beragamnya olahan khususnya olahan cireng, maka kami menciptakan olahan cireng yang lebih fresh dan tentunya bisa dinikmati oleh masyarakat dengan sensasi yang berbeda dari olahan cireng sebelumnya. Maka diharapkan masyarakat sangat meminati akan olahan Rujak Cireng Asoy Geboy ini.

b. Prospek Permintaan Dimasa Yang Akan Datang

Dengan membanjirnya berbagai macam produk makanan/cemilan yang serba instan di masyarakat akan menyebabkan persaingan produk-produk yang berbahan kimia tersebut akan mengalami kejenuhan seiring dengan tingginya persaingan pada industry tersebut. Kondisi tersebut akan memunculkan titik balik dimana akan ditandai dengan berkurangnya permintaan akan produk-produk tersebut, dan konsumen akan beralih ke produk-produk yang bebas dari bahan kimia tersebut. Terlebih sekarang masyarakat sudah sadar akan kesehatan, maka dari sinilah kami menciptakan suatu makanan ringan/cemilan yang bebas dari bahan kimia yang tentunya lebih sehat jika konsumen mengkonsumsinya sebab Rujak Cireng yang kami buat ini tidak mengandung bahan-bahan kimia dalam proses pembuatanya.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selama ini dan masa datang

Faktor-faktor yang menjadi tantangan kami salami ini dan masa yang akan datang yaitu mungkin aka nada lagi jenis olahan cireng baik oalahan sejenis maupun olahan yang baru yang lebih variatif dan memiliki bentuk juga rasa yang lebih cita rasa. Juga kejenuhan masyarakat akan jenis jajanan yang satu ini menjadi salah sati faktor yang paling mempengaruhi permintaan akan produk rujak cireng yang kami buat.

(8)

BAB V

ASPEK TEKNIS PRODUKSI/OPERASI

A. Deskripsi Teknis Produksi 1. Nama Produk

Nama Produk cemilan yang akan kami pasarkan kali ini yaitu “Rujak

Cireng Asoy Geboy”.

2. Dimensi Teknis Produk

3. Spesifikasi Teknis Produk/Standar Mutu Produk

Rujak Cireng ini merupakan makanan ringan/cemilan yang dibuat dari tepung tapioca atau aci sampeu yang berkualitas dan terjaga keseterilannya, setelah itu dibuat menjadi bahan baku untuk adonan cireng, dan setelah melalui proses penggorengan, lalu cireng akan disajikan dengan bumbu rujak, dan jadilah produk akhir yang kami akan pasarkan yaitu Rujak Cireng. Untuk ketahanan bumbu rujak bisa bertahan sampai 5 hari dan untuk cirengnya dianjurkan untuk 2 hari

(9)

saja bisa tahan lama, tapi jika cireng cireng yang sudah dikemas belum mengalami tanda-tanda bintik hijau cireng tersebut masih bisa dikonsumsi. Untuk harga rujak cireng ini untuk 1 Pcs nya Rp. 15.000,00 dengan isi 10/Pcs.

B. Teknologi Produksi 1. Alur Proses Produksi

Cemilan rujak cireng ini, pertama-tama dibuat dari tepung tapioca yang dicampurkan dengan berbagai macam bumbu pilihan sehingga menghasilkan olahan cirereng yang renyah dan gurih setelah digoreng, tapi kami selaku pengelola perusahaan PT. My Cemilan memasarkan Rujak Cireng ini.

2. Sistem Produksi Sistem produk

F. Kebutuhan Biaya Aspek Teknis Produksi 1. Biaya Investasi

a. Pengadaan Mesin Peralatan Produksi b. Pengadaan tanah dan bangunan pabrik

Rencana kami ingin membuat bangunan tempat produksi pada tanah dengan ukuran 1000 m2

2. Biaya Operasi Produksi

Rincian Biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan cireng rujak asoy geboy dalam 1 bulan :

a. Biaya bahan Baku

Aci sempeu 50 karung @Rp. 150.000 Rp. 7.500.000 Minyak Goreng 15 Liter Rp. 250.000 Rp. 3.750.000 Garam halus 100 pcr Rp. 5000 Rp. 500.000 Gula merah 50kg Rp 15.000 Rp. 750.000 Tabung gas 50 tabung Rp.150.000 Rp. 7.500.000 Kompor gas 50 buah Rp. 300.000 Rp. 15.000.000 Plastik cap 500 pcs Rp. 1000 Rp. 500.000 Roda jualan 30 buah Rp. 800.000 Rp. 24.000.000

Total Biaya Bahan Baku Rp. 22.000.000

b. Biaya Peralatan

Baskom 50 pcs Rp. 15.0000 Rp. 750.000 Pisau 10 pcs Rp. 15.000 Rp. 150.000 Alat Pengaduk Adonan mixer Rp. 5.000.000 Wajan besar 50 pcs Rp. 150.000 Rp. 7.500.000 Alat pembuat pembu rujak 20pcsRp. 30.000 Rp. 600.000 Alat Packing Rp. 1.000.000

Timbangan Rp. 250.000

Mobil bak 2 buah Rp. 80.000.000 Rp. 160.000.000

Total Biaya Peralatan Rp. 175.250.000

(10)

Biaya penyusutan peralatan selama 1 tahun = Biaya Peralatan/Umur ekonomis , jadi BPP= Rp. 175.250.000/12 = Rp 14.604.000

d. Biaya Tenaga Kerja + Pemasaran + air/listrik

Karyawan 20 orang Rp. 2.000.000 Rp. 40.000.000 Staf ahli 4 orang Rp. 4.000.000 Rp. 16.000.000 Gaji direktur Rp. 8.000.000 Transportasi & pemasaran Rp. 3.000.000 Air dan Listrik Rp. 1.500.000

Total Biaya Rp. 68.500.000

3. Perhitungan Penerimaan

 Jumlah produksi rujak cireng setengah jadi 10.000 pcs @Rp10.000 = Rp. 100.000.000

 Jumlah produksi rujak cireng jadi 20.000 pcs@Rp. 15.000 = Rp. 300.000.000

Total penerimaan Rp. 400.000.000

4. Biaya Produksi untuk 1 bulan (30.000 pcs)

Biaya Bahan Baku Rp. 22.000.000 Biaya Penyusutan Peralatan/Bahan Rp. 14.604.000 Biaya Tenaga Kerja+pemasaran Rp. 68.500.000

Jumlah Total Rp. 105.104.000 Total Break Even Point Di Harga Jual

(Rp. 105.104.000 : 30.000 pcs) Rp. 3.500.000

5. Keuntungan (Pendapatan)

Keuntungan perbulan = Jumlah penerimaan – Jumlah Pengeluaran = Rp. 400.000.000 – Rp 105.104.000 = Rp 294.896.000

Jadi, keuntungan total pendapatan yang diperoleh perusahaan kami dalam 1 bulan yaitu Rp 294.896.000

BAB VI

ASPEK KEUANGAN

A. Struktur Pembiayaan Perusahaan (Pemodalan) 1. Kebutuhan Dana Investasi

a. Investasi harga tetap

Investasi ini mencapai Rp. 10.000.000,-b. Biaya Pra operasi/Modal Investasi

(11)

Biaya Modal investasi mencapai Rp. 200.000.000,- yang digunakan untuk proses pembelian tanah dan mendirikan bangunan c. Pembiayaan produksi dan operasi (Modal kerja)

Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai Rp.

100.000.000,-d. Sumber pendanaan modal (Modal sendiri dan Pinjaman)

 Modal Sendiri

Modal sendiri Rp.

80.000.000,- Modal pinjaman

Pinjaman dari bank Rp. 50.000.000,-B. Proyeksi Keuangan Perusahaan

1. Laporan alab/Rugi 5 tahun mendatang

Penghitungan Laba rugi yaitu penghitungan dengan menghitung selisih dari pendapatan dengan pengeluaran

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara utuk meningkatkan citra perusahaan di benak konsumen dalam mengikuti perkembangan pasar dan bisa menjadi ciri khas suatu daerah adalah dengan melakukan

Niat beli menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benak konsumen dan akan menjadi suatu keinginan yang kuat dan pada akhirnya dapat menjadikan konsumen membeli

Semakin baik citra merek yang dibuat oleh suatu perusahaan dan tertanam dalam benak konsumen, maka semakin loyal pula konsumen tersebut terhadap produk tersebut.. Oleh karena

Citra merek ( brand image ) yang sudah mulai terbentuk di benak konsumen tersebut dapat dijadikan sebagai keunggulan merek Pizza Pizazz terhadap merek pesaing dalam bentuk

Citra merek hijau (green brand image) adalah seperangkat persepsi dari suatu merek dalam benak konsumen yang dikaitkan dengan komitmen dan kepedulian pada kelestarian

Kebijakan yang dapat dilakukan perusahaan dalam memajukan pemasaran yaitu dengan lebih menekankan citra merek yang kuat dalam benak konsumen, caranya yaitu dengan memberi informasi

Menciptakan sebuah image yang baik bagi konsumen adalah pekerjaan yang tidak mudah.Image adalah suatu bayangan atau gambaran yang ada di dalam benak seseorang yang timbul karena emosi

2011 Berdasarkan definisi dan pengertian diatas, maka citra merek islam islamic brand image adalah sekumpulan asosiasi atau persepsi pada benak atau pikiran konsumen pada saat melihat,