• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEOTEKNIK TERAPAN PADA TAMBANG BATUBARA TERBUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GEOTEKNIK TERAPAN PADA TAMBANG BATUBARA TERBUKA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

GEOTEKNIK TERAPAN

PADA TAMBANG BATUBARA TERBUKA

Tema :

PENINGKATAN WAWASAN PERENCANAAN DAN ANTISIPASI BAHAYA KELONGSORAN LERENG

Instruktur: Ir. Gde Suratha, MSc. & Maryanto, Ssi., MT. 8 - 10 Desember 2015

Mesra Resort Hotel - Samarinda

DIAJUKAN BAGI :

PARA ENGINEER, PERENCANA, PENGAWAS, DAN MANAGER TAMBANG BATUBARA SISTEM TAMBANG TERBUKA

I. LATAR BELAKANG Mengacu kepada :

- “Wawasan Konservasi” dalam perencanaan penambangan batubara agar senantiasa mendapat cadangan batubara (mineable coal reserve) yang maksimal dengan SR yang masih dapat diterima, dan

- “Peraturan Pemerintah tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)” serta persyaratan umum dalam hubungan ketenagakerjaan, bahwa pengusaha harus menyediakan dan memelihara suatu lingkungan kerja yang menjamin pekerja terlindung dari risiko bahaya dalam melakukan pekerjaannya, dan pekerja harus selalu menjaga keselamatan bagi dirinya dan bagi rekan-rekan pekerja lainnya, serta selalu dapat melakukan tindakan pencegahan dan melaporkan jika ada ditemukan atau diketahui terdapat situasi dan kondisi yang dipertimbangkan berbahaya.

Salah satu potensi bahaya yang umum dan sering dihadapi pada tambang batubara terbuka adalah bahaya kelongsoran lereng, baik dalam skala lokal (single bench, double bench), atau dalam ukuran yang lebih besar, bahkan dalam skala keseluruhan (overall). Penerapan ilmu geoteknik secara intensif pada tambang-tambang batubara terbuka di Indonesia relatif masih baru. Banyak tambang-tambang batubara sebelumnya, khususnya tambang-tambang skala menengah dieksploitasi tanpa dukungan desain atas rekomendasi hasil studi geoteknik yang cermat. Bahkan, ada Insinyur teknik tambang yang mengatakan, bahwa untuk membuka tambang batubara tidak perlu ada studi geoteknik dan hidrologi.

(2)

Namun sekarang, dengan adanya beberapa tambang yang mengalami kasus-kasus kelongsoran lereng bukaan tambang, mereka para manager dan insinyur tambang telah menyadari akan pentingnya ilmu geoteknik, baik sejak tahap mendesain bukaan tambang maupun dalam waktu operasional penambangan.

Desain kemiringan lereng suatu bukaan tambang secara langsung berpengaruh terhadap keekonomian proyek penambangan tersebut, dalam konteks penentuan stripping ratio (SR), yang akan menentukan cadangan tertambang (mineable reserve). Oleh karena itu, desain lereng bukaan tambang sedapat mungkin harus dibuat dengan kemiringan lereng securam mungkin, namun harus cukup stabil, dan tidak membiarkan orang (pekerja), kegiatan produksi, dan alat-alat dihadapkan pada tingkat risiko bahaya yang tidak terkontrol. Filosofi dalam mendesain lereng bukaan tambang batubara adalah harus mendapatkan desain lereng bukaan tambang yang optimal, dalam arti cukup stabil, dan masih menguntungkan secara ekonomi (SF, SR, mineable reserves), serta mampu mengontrol risiko instabilitas lereng pada level terendah yang mungkin dapat dicapai untuk meminimalkan potensi kerugian terhadap keselamatan pekerja, kegiatan produksi, dan aset/peralatan.

Untuk menjaga kondisi stabilitas lereng bukaan tambang sepanjang masa operasi penambangan, dan pada level risiko yang terkontrol, maka perlu ada suatu “sistem pengendalian stabilitas lereng” yang komprehensif sejak proses desain sampai implementasi/operasi penambangan, termasuk sistem pemantauan dan evaluasi, untuk mendukung upaya perbaikan secara berkesinambungan. Agar supaya sistem dapat berjalan dengan baik, dan tambang dapat beroperasi dengan aman, efektif sesuai desain, khususnya untuk tambang batubara terbuka, maka para pelaksana kunci dari pengelolaan suatu tambang, mulai dari Kepala Teknik, Manager Tambang, Perencana Tambang, dan Pengawas Operasi Tambang, termasuk Pengawas dari Dinas Pertambangan daerah, sebaiknya perlu mempunyai wawasan pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang masalah-masalah geoteknik tambang khususnya masalah stabilitas atau instabilitas lereng bukaan tambang termasuk sistem pengendaliannya.

Oleh karena itu, perlu ada suatu program kursus atau pelatihan atau induksi tentang geoteknik tambang. Pengetahuan dan pemahaman dasar teori tentang masalah stabilitas lereng bukaan tambang perlu diberikan, namun panduan tentang hal-hal praktis-aplikatif dalam mengawal operasional penambangan batubara terbuka akan lebih difokuskan pada kursus ini.

II. TUJUAN

Memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman dasar tentang geoteknik tambang khususnya yang berkaitan dengan stabilitas lereng bukaan tambang batubara, serta penerapannya dalam mengawal operasional penambangan terutama bagi para perencana, engineers, dan pengawas tambang, termasuk pimpinan teknik di lapangan. III. SASARAN

Meningkatnya kepedulian dan rasa tanggung-jawab para perencana, engineers, pengawas dan manager tambang, termasuk pimpinan teknik di lapangan, dalam hal :

- menjaga keamanan & keselamatan kerja dari potensi/bahaya longsoran,

- penerapan desain bukaan tambang yang optimal untuk mendapatkan cadangan batubara dan keekonomian tambang yang maksimal.

(3)

Lebih lanjut diharapkan, operasi penambangan dapat dilaksanakan secara aman sesuai desain, terkendali, tidak terganggu oleh masalah longsoran lereng secara signifikan, dan tetap menguntungkan secara ekonomi.

IV. RUANG LINGKUP MATERI KURSUS/PELATIHAN

Ruang lingkup bahasan dalam pelatihan geoteknik ini, dibagi dalam beberapa bagian atau modul sebagai berikut.

A. Pengantar Geoteknik Tambang, yang akan mencakup; a. Latar belakang pentingnya ilmu geoteknik tambang. b. Pengertian dan istilah dalam geoteknik tambang. c. Masalah geoteknik pada tambang terbuka batubara. d. Teori stabilitas lereng;

- Definisi dan istilah,

- Mengapa lereng bisa longsor ?

- Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap stabilitas lereng.

B. Wawasan “Sistem Pengendalian Stabilitas Lereng” pada Tambang Terbuka Batubara, yang mencakup keterkaitan antara; sumber data geoteknik, sektor desain dan input kriteria, desain lereng bukaan tambang (Pit layout), pemodelan lereng dan mineable reserves, analisis stabilitas lereng, evaluasi berdasarkan kriteria desain (SF,SR,Coal-Reserves,fase), rekomendasi desain, implementasi penambangan, dan sistem pemantauan.

C. Penyelidikan Geoteknik, yang membahas tentang data geoteknik apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya, meliputi;

a. Parameter data geoteknik yang dibutuhkan, b. Pengeboran geoteknik,

c. Pemetaan geoteknik permukaan

d. Prosedur Detil Deskripsi Inti Bor dan Pemetaan Permukaan D. Pengetahuan Uji Laboratorium Geoteknik, meliputi antara lain;

a. Sifat fisik dasar batuan, antara lain; density, SG, porosity, kadar air,

b. Sifat mekanik, mencakup antara lain; kuat tekan, kuat tarik, kuat geser langsung, Point Load test, ultrasonic test.

E. Pengolahan Data Geoteknik, membahas ;

a. Resume dan kompilasi data geoteknik (Lab. Test dan lapangan) b. Karakterisasi massa batuan lereng bukaan tambang

c. Data base geoteknik.

F. Penentuan Parameter Geoteknik Material “Waste”

G. Pemodelan dan Analisis Stabilitas Lereng, yang membahas; a. Pemodelan lereng

b. Jenis-jenis potensi longsoran pada tambang terbuka

c. Metode analisis stabilitas lereng (metode grafik Hoek, LEM, FEM),

termasuk praktik/latihan analisis menggunakan Grafik Hoek dan software LEM-Bishop, serta demo FEM.

d. Cara menggambar dan membaca data struktur diskontinuitas;

(strike, DIP, DD, Pole, Great circle, critical area pada Wedge analyss). 2

(4)

e. Analisis pengaruh struktur diskontinuitas terhadap stabilitas lereng. f. Konsep analisis balik stabilitas lereng (metode LEM, FEM).

H. Desain lereng bukaan tambang dan “waste dump” a. Prinsip dasar dalam mendesain lereng bukaan tambang b. Prinsip dasar dalam mendesain “waste dump”.

I. Praktik lapangan (RMR-mapping).

J. Sistem Pemantauan Lereng (Slope Monitoring system), membahas hal-hal; a. Lingkup pemantauan (pergerakan, level air, getaran dan rock strength) b. Prinsip monitoring instabilitas lereng adalah memantau pergerakan. c. Katagori level pemantauan (Level I, II dan III).

d. Inspeksi Visual.

e. Pemantauan level air tanah pada lereng.

f. Pemantauan getaran efek dari peledakan tambang. K. Studi kasus slope failure.

L. Evaluasi

a. Evaluasi peserta kursus b. Evaluasi materi kursus c. Evaluasi fasilitator/instruktur. V. INSTRUKTUR

1. Ir. Gde Suratha, MSc. ( Team leader, Sr. Mining and Geotech. Engineer)

Insinyur tambang umum dari ITB, dan MSc. bidang geomekanik (ITB), saat ini bekerja sebagai Konsultan Independen dalam bidang Geoteknik & Geohidrologi Tambang dan Desain & Studi Kelayakan Penambangan. Belajar dan menggeluti bidang geoteknik tambang sudah sejak 1979 sampai sekarang. Menjadi PNS di Pusltbang Teknologi Mineral dan Batubara sejak 1980, dan banyak menangani pekerjaan penelitian / kajian geoteknik baik sebagai In-house research maupun pemberian Jasa konsultasi kepada Perusahaan tambang di Indonesia. Dan menjadi Konsultan Independen sejak pension tahun 2008.

Pengalaman jabatan/pekerjaan sampai sekarang adalah:

• Mengajar sebagai dosen Luar Biasa, bidang: rock mechanics, geoteknik, dan teknik terowongan, 1994 – 2005 di UNISBA Bandung,

• Ketua Panitia Teknik Perumusan SNI-Pertambangan Minerba, Direktorat Teknik Minerba, Kementerian ESDM, 1994 – sekarang,

• Wakil ketua, merangkap Anggota, Tim Penilai Insinyur Pertambangan Profesional, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) - Bidang Pertambangan,

• Anggota Komite Lingkungan dan Pasca Tambang, PT. Aneka Tambang, 2004-2008,

• Anggota Komite Manajemen Risiko, PT. Aneka Tambang, 2009-2011, • Anggota Komite NRPSDM, PT. Aneka Tambang, 2011-2012,

• Anggota Komite Manajemen Risiko, PT. Aneka Tambang, 2013 -2014. Pengalaman menangani pekerjaan Jasa Kajian Geoteknik, antara lain adalah:

(5)

• Studi Geoteknik dan Hidrologi Tambang untuk mendukung rencana pengembangan tambang terbuka batubara PT. Bukit Baiduri Energi-Kalimantan Timur.

• Mendukung Tim Penyusun FS-Tambang untuk mereview Laporan Geoteknik Golder Associates, untuk Tambang PT. Baharai Ckrawala Sebuku Kalsel.

• Studi Geoteknik dan Hidrologi Tambang untuk mendukung desain penambangan batubara PT. Pinapan Gali Mas, Tenggarong, Kalimantan Timur.

• Studi Geoteknik dan Hidrologi Tambang untuk mendukung rencana pengembangan tambang terbuka batubara PT. Antang Gunung Meratus, Baramulti Group, di daerah Rantau Kalimantan Selatan.

• Studi Geoteknik & Hidrologi Tambang PT. Tebo Agung International Di daerah Semambu Kabupaten Tebo- Propinsi Jambi.

• Studi Geoteknik dan Hidrologi Tambang untuk mendukung rencana pengembangan tambang terbuka batubara PT. SKB Baramulti Group, di Rantau Kalimantan Selatan.

• Studi Geoteknik untuk mendukung pengembangan tambang batubara terbuka PT. MAS di daerah Lahat, Sumatera Selatan..

• Studi Geoteknik untuk mengevaluasi stabilitas lereng bukaan tambang berdasarkan existing design oleh Perusahaan, PT. Harsco Mineral, Tenggarong, Kaltim.

• Studi Geoteknik dan Hidrologi Tambang untuk mendukung Desain Penambangan Batubara, di area KSO 1. PT. PLN Batubara, di daerah Sarolangun, Jambi.

• Dan lain-lain (masih banyak).

Pengalaman mengajar pada Kursus/Pelatihan, antara lain adalah:

• Slope Stability”, pada Kursus Pelaksana Inspeksi Tambang (PIT), Puslitbang Teknologi Mineral, Dit.Jen Pertambangan Umum (1990 -1997).

• “Kemantapan Lereng”, pada Kursus Kepala Teknik, Pusdiklat Teknologi Pertambangan, Dit.Jen Pertambangan Umum (1993-1998).

• “Roof Control”, pada Kursus Kepala Teknik, di PPTM/PPTP (1995-1998). • Penanganan Tanah Pucuk, pada Kursus Reklamasi Tambang, PPTM.

• “Kemantapan Lereng”, pada Kursus Reklamasi Tambang, PPTM(1994-1998). • Memeberikan Pelatihan Geoteknik Tambang Terapan untuk para Engineers dan

Pengawas, PT. Pama Persada Nusantara (2010 Kalsel).

• Memeberikan Pelatihan Geoteknik Tambang Terapan untuk para Engineers dan Pengawas, PT. Bukit Baiduri Energi Kaltim (2013).

2. Maryanto, Ssi., MT. (Sr. Geotech. Engineer)

Beliau dilahirkan di Purwodadi pada tanggal 9 September 1955. Dari tahun 1962 – 1975 menempuh pendidikan dasar hingga sekolah lanjutan atas di Yogyakarta. Tahun 1991 melanjutkan pendidikan S-1 di Universitas Islam Bandung, mengambil Jurusan Statistika, selanjutnya tahun 1998 menempuh pendidikan terakhir Pasca Sarjana di Institut Teknologi Bandung pada Program Studi Rekayasa Pertambangan - Bidang Khusus Geomekanika.

Pendidikan non formal diperoleh di Diklat Sumberdaya Mineral dan Batubara Bandung selama tahun 1981 sampai 1995 dalam bidang Teknisi Laboratorium Geomekanika, Geoteknik Terapan dan Software Geoteknik.

(6)

Pengalaman kerja diawali pada tahun 1977 - 2011 dengan menjadi Pegawai Negeri Sipil di Kementrian ESDM, unit kerja Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara Bandung, sebagai Fungsional Perekayasa di bidang Geoteknologi Tambang.

Pengalaman mengajar mulai tahun 2001 – 2011 sebagai dosen luar biasa dan semenjak tahun 2011 sampai sekarang sebagai dosen tetap di Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung.

Penelitian yang pernah dilakukan meliputi studi geoteknik untuk mendukung tambang terbuka batubara di PTBA, PT. AIC, PT. AGM, PT. BAS, PT. BBE dll.

PESERTA KURSUS

Peserta kursus diharapkan mempunyai latar belakang pendidikan teknik bidang pertambangan, sipil, geologi, atau teknik lainnya yang sudah bekerja cukup lama di pertambangan, yang berasal dari Perusahaan, dan juga personal dari Pengawas Teknis Instansi Pemerintah, jika dikehendaki.

PENDAFTARAN

Jumlah peserta akan dibatasi untuk memperoleh manfaat yang maksimal. Pendaftaran sedini mungkin sangat dianjurkan. Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 9 November 2015. Kursus akan dibatalkan apabila peserta yang terdaftar tidak memenuhi jumlah minimum.

PEMBATALAN & SUBSTITUSI

Jika peserta yang telah terdaftar membatalkan keikutsertaannya dalam kursus ini, maka diharuskan membayar penuh uang kursus kecuali jika pembatalan dilakukan secara tertulis minimum 10 hari sebelum kursus dimulai. Peserta dapat digantikan oleh orang lain setiap saat.

SERTIFIKAT

Sertifikat akan diberikan kepada para peserta yang telah mengikuti kursus ini. BIAYA PESERTA KURSUS

Biaya kursus sebesar Rp 16.500.000 per orang + 10 % ppn adalah wajib dibayar setelah menerima konfirmasi pendaftaran. Biaya tersebut tidak termasuk akomodasi. Pembayaran sudah diterima paling lambat tanggal 9 November 2015. Semua biaya administrasi bank yang berkenaan dengan pembayaran kursus harus ditanggung oleh perusahaan dari peserta kursus.

Pembayaran dengan cheque atau ditransfer ke PT. Geoservices: Bank Mandiri (Persero) Tbk.

KC Jakarta Kebon Sirih

Jl. Tanah Abang Timur No. 1 – 2, Jakarta 10110 Account No. : 121-000570-4972 (IDR)

Referensi

Dokumen terkait

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran matematika pada materi bilangan karena telah memenuhi kriteria valid dengan

Pesan yang ingin disampaikan dalam perancangan brand Kopi Puntang adalah kopi yang di proses dari perkebunan di Gunung Puntang sehingga menjadi kopi yang dapat dinikmati

Namun, berbeda dengan pelayanan pada bidang perbankan. Pada perbankan, pihak bank justru akan membedakan secara jelas antara nasabah yang.. memiliki saldo dan hutang

Berdasarkan hasil penelitian tentang kesalahan ejaan dan tata bahasa Bahasa Korea, saran diberikan kepada pembelajar bahasa Korea, yakni untuk lebih teliti dan cermat dalam

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Jurusan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan formal petani padi di Desa Balung Lor, Kecamatan Balung Kabupaten Jember terhadap tingkat

Tujuannya budidaya tumpangsari tidak satu famili adalah jika terjadi serangan hama yang hebat dan mungkin tanaman salah satu gagal masih ada satu tanaman yang

Dendogram 33 aksesi manggis berdasarkan 10 karakter morfologi buah (Gambar 21) menunjukkan bahwa aksesi manggis yang diuji bervariasi secara morfologi dengan koefisien