• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI ANTIOKSIDAN FRAKSI HEKSAN KACANG KORO BENGUK (Mucuna pruriens L.) PADA TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POTENSI ANTIOKSIDAN FRAKSI HEKSAN KACANG KORO BENGUK (Mucuna pruriens L.) PADA TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI ANTIOKSIDAN FRAKSI HEKSAN KACANG KORO

BENGUK (Mucuna pruriens L.) PADA TIKUS

HIPERKOLESTEROLEMIA   

POTENTIAL ANTIOXIDANT OF VELVET BEAN (Mucuna pruriens L.)

HEXANE FRACTION ON HYPERCHOLESTEROLEMIA RATS

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelas Sarjana Teknologi Pangan

Oleh:

MELISSA LUKITO

05.70.0022

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

 

(2)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Success Is What Happens

When You Don’t Give Up

Y

our Dreams are

Just the corner- Waiting to come true.

Believe in yourself And know your hard work, Persistence and dedication

Will pay off And when they do… They will be extra sweet

Because you will know You have earned your awards.

May you achieve All that wish for – and more

--Jason Blume--

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

My beloved family : Mama – papa tercinta … dan karena Engkaulah aku ada Especially for my self

kakak dan kekasihku serta almamaterku

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

POTENSI ANTIOKSIDAN FRAKSI HEKSAN KACANG KORO

BENGUK (Mucuna pruriens L.) PADA TIKUS

HIPERKOLESTEROLEMIA   

POTENTIAL ANTIOXIDANT OF VELVET BEAN (Mucuna pruriens L.)

HEXANE FRACTION ON HYPERCHOLESTEROLEMIA RATS

Oleh:

MELISSA LUKITO NIM : 05.70.0022

Program studi : Teknologi Pangan

Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada tanggal : 30 Juni 2009

Semarang, 30 Juni 2009 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing I Ir. Ch. Retnaningsih, MP Dekan Ita Sulistyawati, S.TP, MSc Pembimbing II Ir. Sumardi, MSc

(4)

RINGKASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi antioksidan dari fraksi aktif kacang koro

benguk (Mucuna pruriens L.) secara in vitro dan in vivo. Aktivitas antioksidan baik secara

in vitro ataupun in vivo dianalisa berdasarkan penghambatan radikal DPPH. Sebanyak 35 tikus jantan galur wistar digunakan dalam penelitian ini dan dibagi menjadi 5 kelompok, perlakuan yaitu: (1) kelompok dosis 1, (2) kelompok dosis 2, (3) kelompok dosis 3, (4) kelompok alfa tokoferol, dan (5) kelompok kontrol. Tikus diberikan fraksi n-heksan dari biji kacang koro pada dosis 500 μg/g, 425 μg/g, dan 350 μg/g serta dibandingkan dengan alfa tokoferol (10 mg/kg BB tikus) setiap harinya secara oral. Hasil pengujian

penghambatan radikal DPPH secara in vitro meningkat seiring dengan meningkatnya

konsentrasi. Fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi dibandingkan

dengan n-heksan dan ekstrak. Hasil uji in vivo terhadap tikus yang diberi fraksi n-heksan

dari biji kacang koro secara oral selama 30 hari menunjukan aktivitas antioksidan pada kelompok I meningkat menjadi 16.78% (4.39 – 16.78 %), kelompok 2 sebesar 15.11% (5.10 – 15.11 %), kelompok 3 sebesar 14.43% (4.25 – 14.43 %). Hal tersebut berarti telah terjadi peningkatan aktivitas antioksidan dalam serum pada tikus hiperkolesterolemia sama tingginya dengan kelompok alfa tokoferol sebesar 15.13% dan kontrol sebesar 15.16%.

(5)

ii   

SUMMARY

The present study was undertaken to explore antioxidant potential of fraction of velvet bean (Mucuna pruriens L.) in vitro and in vivo. The antioxidant activity was measured by in vitro and in vivo assay inhibition of 1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) radical. A total of 35 male Wistar rats were used for this study. They were divided into five groups i.e. (1) a doses 1 group, (2) a doses 2 group, (3) a doses 3 group, (4) alfa- tocopherol group, and (5) a control group. Adult male wistar received n-hexane fraction of velvet bean at doses of 500 μg/g , 425 μg/g, and 350 μg/g body weight and compared with alfa-tocopherol (10 mg/kg body weight) daily by oral for 30 days. In vitro study result of DPPH scavenger activity showed that the higher concentrations increase the antioxidant activity. The ethyl acetate fraction showed the antioxidant activity was highest than n-hexane, buthanol, and water fraction. In vivo treatment of rats with n-hexane fraction of velvet bean during 30 days showed the antioxidant acitivity in group 1 increase to 16,78% (4.39 – 16.78 %), group 2 increase to 15.11% (5.10 – 15.11 %), and group 3 increase to 14.43% (4.25 – 14.43 %). That’s means; treatment with hexane fraction of velvet bean to the hypercholestherol rats can increase of antioxidant activity in rat’s serum as high as alfa-tocopherol group (15.13% ) and control (15.13%).

Key words: Velvet beans seed, Mucuna pruriens L, ,antioxidant activity

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama proses pembuatan skripsi tersebut, penulis mendapat pengetahuan maupun pengalaman yang bermanfaat. Skripsi ini dibiayai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (Nomor : 182/SP2H/PP/DP2M/III/2008).

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberi kekuatan, kemampuan, pengharapan

selama di Fakultas Teknologi Pertanian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Ita Sulistyawati, S.TP, MSc selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan

Teknologi Pangan Unika Soegijapranata Semarang.

3. Ibu Ir. Ch. Retnaningsih, MP selaku dosen pembimbing I dan Bapak Ir. Sumardi, MSc

selaku pembimbing 2 yang telah memberikan pengarahan serta saran-saran dalam penyusunan laporan skripsi ini.

4. Mas Soleh, Mas Pri dan Mbak Indah yang selalu mengajari dan membantu penulis

melakukan penelitian serta memberikan ide – ide.

5. Mbak Ros, Mbak Wati, Mas Agus, dan Mas War yang telah banyak membantu penulis

dalam hal administrasi.

6. Bapak, Ibu dosen dan seluruh staf laboran Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “YAYASAN

PHARMASI” Semarang (Ibu Kristin, Ibu Lastri, Mas Darto, Mas Afif, dll), terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian disana.

7. Keluarga tercinta, Papa, Mama, serta kakak yang telah banyak memberikan dukungan

kepada penulis baik secara moral maupun material.

8. Untuk Agus Julianto terima kasih atas dukungan cinta, doa, motivasi serta perhatiannya

(7)

iv   

9. Teman-teman seperjuangan dalam 1 tim (Atmira Nurandarini dan Andi Setiawan)

akhirnya kita dapat menyelesaikan jerih payah kita bersama; kakak kelas angkatan”04, serta teman-teman di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “YAYASAN PHARMASI” Semarang yang telah memberikan referensi selama penelitian.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Akhir kata penulis mengharapkan laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Terima kasih.

Semarang, 30 Juni 2009

Melissa Lukito

 

 

(8)

DAFTAR ISI

Hal

RINGKASAN ………... I

SUMMARY ……….. ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

DAFTAR ISI ………. v

DAFTAR TABEL ………. vii

DAFTAR GAMBAR ……… viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. x 1. PENDAHULAN ………...

1.1 Latar belakang ……… 1.2 Tinjauan pustaka ……….

1.2.1 Aterosklerosis dan mekanisme terjadinya 1.2.2 Pencegahan aterosklerosis

1.2.3 Antioksidan dan macamnya 1.2.4 Antioksidan dalam bahan pangan 1.2.5 Mekanisme kerja antioksidan 1.2.6 Vitamin E (tokoferol)

1.2.7 Tanaman kacang koro

1.2.8 Kandungan dalam kacang koro 1.2.9 Manfaat kacang koro benguk

1 1 3

2. MATERI DAN METODE ……… 2.1 Tempat dan waktu penelitian ………..

2.1.1 Persiapan sampel in vitro, uji in vitro dan uji in vivo 2.1.2 Pemeliharan hewan uji coba

2.2 Materi ………. 2.1.1. Bahan-bahan

2.1.2. Alat-alat

2.3 Metode penelitian ………... 2.3.1. Persiapan sampel

2.3.1.1 Penepungan kacang koro benguk

2.3.1.2 Ekstraksi maserasi tepung kacang koro benguk 2.3.1.3 Fraksinasi

2.3.2. Prosedur pengujian aktivitas antioksidan DPPH secara in vitro

2.3.2.1 Pembuatan pakan tinggi lemak

2.3.2.2 Penetapan dosis larutan fraksi n-heksan dan antioksidan pembanding

20 20

20

(9)

vi   

2.3.2.3 Pembuatan larutan stok untuk fraksi antioksidan dari biji koro benguk

2.3.2.4 Pembuatan larutan antioksidan pembanding

2.3.2.5 Penentuan volume pemberian larutan selama masa perlakuan 2.3.2.6 Prosedur pemisahan serum

2.3.3. Prosedur pengujian aktivitas antioksidan DPPH secara in vivo

2.4 Analisa data ……… 30

3. HASIL PENELITIAN ………... 3.1 Persiapan penelitian … ………...

3.1.1 Ekstraksi tepung biji kacang koro benguk

3.1.2 Evaporasi ekstrak etanol dari tepung biji kacang koro benguk 3.1.3 Proses fraksinasi dari ekstrak kental tepung biji kacang koro benguk 3.2 Berat badan hewan coba tikus ………

3.2.1 Berat badan tikus selama pemberian minyak babi

3.2.2 Berat badan selama masa perlakuan / pemberian fraksi n-heksan 3.2.3 Persentase perubahan berat badan selama masa perlakuan

3.3. Hasil uji in vitro ……….

3.3.1 Hasil uji aktivitas antioksidan pada sampel.

3.4. Hasil uji in vivo ……….

3.4.1 Hasil uji aktivitas antioksidan pada serum

3.4.2 Persentase perubahan aktivitas antioksidan pada serum

31 31 34 39 41 4. PEMBAHASAN ………... 4.1. Persiapan sampel, ekstraksi dan fraksinasi

4.2. Aktivitas antioksidan secara in vitro

4.3. Uji in vivo

44

5. KESIMPULAN DAN SARAN ………. 5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

54

6. DAFTAR PUSTAKA ………... 55

(10)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Nilai alfa-tokoferol dan gama-tokoferol dalam bahan makanan (mg/100g). 11

Tabel 2. Komposisi kimiawi kacang koro benguk (Mucuna pruriens L.) …………. 14

Tabel 3. Komposisi asam amino pada Mucuna spp dibandingkan dengan kacang

kedelai (FAO/ WHO) – (mg/100 g protein) ………... 14

Tabel 4. Komposisi asam lemak dari Mucuna spp (g/100 g lemak) ……….. 15

Tabel 5. Ektraksi etanol pada tepung kacang koro serta persentase rendeman …….. 31

Tabel 6. Hasil evaporasi ekstrak cair etanol dari biji kacang koro benguk. ……… 32

Tabel 7. Hasil rendeman partisi cair-cair dari ekstrak kental biji kacang koro …….. 33

Tabel 8. Perubahan berat badan tikus selama masa pemberian pakan tinggi

kolesterol ……….. 34

Tabel 9. Berat badan tikus selama masa perlakuan .……….. 36

Table 10. Persentase perubahan berat badan tikus selama masa pamberian pakan

tinggi kolesterol ………... 38

Tabel 11. Aktivitas antioksidan pada beberapa jenis sampel dan beberapa

konsentrasi ……… 39

Tabel 12. Aktivitas antioksidan pada serum pada beberapa kelompok perlakuan …... 41

Tabel 13. Persentase perubahan aktivitas antioksidan pada serum selama masa

(11)

viii   

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Mekanisme terjadinya aterosklerosis ………... 4

Gambar 2. Senyawa fenol ………... 8

Gambar 3. Senyawa flavonoid ………... 8

Gambar 4. Struktur kimia (A) tokoferol dan (B) tokotrienol ... 10

Gambar 5. Tanaman kacang koro (a) bunga, (b) buah, dan (c) biji ... 12

Gambar 6. Diagram alir proses pembuatan tepung biji kacang koro ………. 21

Gambar 7. Ekstraksi tepung biji kacang koro dengan pelarut etanol ………. 22

Gambar 8. Filtrat ekstrak cair etanol dari biji kacang koro ……… 22

Gambar 9. Proses evaporasi ekstrak cair etanol dari biji kacang koro benguk ………. 22

Gambar 10. Ekstrak kental etanol dari biji kacang koro ………. 22

Gambar 11. Diagram alir proses ekstraksi ………. 23

Gambar 12. Fraksinasi ekstrak kental etanol biji kacang koro benguk ……… 24

Gambar 13. Fraksi kental n-heksan dari biji kacang koro benguk ….……….. 24

Gambar 14. Fraksi kental etil asetat dari biji kacang koro benguk …….………. 24

Gambar 15. Diagram alir Fraksinasi biji kacang koro benguk ..………. 25

Gambar 16. (a) Proses pengambilan darah dengan hematokrit; (b) Darah ditampung dalam tabung sentrifuge ………... 27

Gambar 17. Diagram alir uji in vivo ………. 28

Gambar 18. Diagram alir persiapan penelitian uji in vivo……… 29

Gambar 19. (a) Pemisahan serum dari plasma darah tikus; (b) Serum dari darah tikus .. 30

Gambar 20. Perubahan berat badan tikus selama pemberian minyak babi …... 35

Gambar 21. Perubahan berat badan tikus selama masa pemberian fraksi n-heksan biji koro benguk ……….. 37

Gambar 22. Perubahan aktivitas antioksidan pada beberapa jenis sampel dan konsentrasi ……… 40

Gambar 23. Pengaruh perlakuan dan waktu terhadap aktivitas antioksidan pada serum di beberapa kelompok perlakuan ………. 42

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan fraksi untuk tikus selama 30 hari …………... 57

Lampiran 2. Tabel komposisi pakan standart …..……….. 58

Lampiran 3. Tabel perubahan kolesterol selama masa pemberian minyak babi dan

selama masa pemberian fraksi koro benguk ……… 58

Lampiran 4. Tabel hasil penelitian aktivitas antioksidan secara in vitro pada

ekstrak, 2 jenis fraksi dari biji kacang koro dan antioksidan

pembanding ………... 59 Lampiran 5. Tabel hasil penelitian aktivitas antioksidan pada serum tikus

hiperkolesterolemia selama 30 hari ………... 60

Lampiran 6. Tabel data berat badan tikus selama masa pemberian minyak babi dan

selama masa pemberian fraksi biji koro benguk ……….. 61

Gambar

Tabel 1.  Nilai alfa-tokoferol dan gama-tokoferol dalam bahan makanan (mg/100g).  11 Tabel 2

Referensi

Dokumen terkait

Pada perlakuan germinasi, hasil uji lanjut Duncan menunjukkan tidak adanya perbedaan kadar protein yang sangat nyata (p>0.01) pada tepung koro benguk varietas

Berdasarkan data tersebut kandungan karbohidrat tepung kacang koro benguk dapat dijadikan potensi sebagai bahan pengisi pada naget ayam, selain itu dengan kandungan protein yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar asam fitat koro benguk ( Mucuna pruriens ), koro glinding ( Phaseolus lunatus ), dan koro pedang

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan miselium bibit F0 jamur tiram dan jamur merang pada media alternatif ekstrak, bubur, tepung biji koro

Setelah kadar kolesterol serum meningkat maka hewan uji diberi pakan perlakuan yaitu fraksi aktif antioksidan, fraksi aktif antikolesterol dan fraksi aktif antiplatelet biji

Ekstrak tempe koro benguk (Mucuna pruriens L.) yang telah diuji fitokimia, dapat disimpulkan bahwa positif mengandung senyawa golongan flavonoid, alkaloid dan tanin

Hasil yang didapat pada penelitian yang telah dilakukan penanaman dalam media penyubur dan media selektif yang menunjukkan sampel ekstrak etanol tempe koro benguk

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia dan berkat-Nya maka Penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul