• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

35

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak.20 Dimana dalam penelitian ini peneliti ikut terjun langsung dalam kegiatan pembelajaran bersama guru mata pelajaran Matematika, mengamati secara langsung guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Penelitian tindakan kelas dipandang sebagai suatu cara untuk menandai sebuah bentuk kegiatan yang dirancang untuk memperbaiki kualitas pendidikan serta dijadikan suatu program untuk merefleksikan diri terhadap penerapan tujuan pengembangan yang dilakukan. Perspektif ini dimaksudkan untuk mengidentifikasikan kriteria-kriteria serta persyaratan termasuk metode maupun teknik-teknik dalam suatu kegiatan penelitian dan program refleksi diri.

Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi (2006) menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung di dalamnya, yakni: Penelitian + Tindakan + Kelas, dengan paparaan sebagai berikut:

(2)

36

atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik.

3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok peserta didik dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.21

Berdasarkan pemahaman tiga kata kunci tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Ada beberapa karakteristik khusus yang dapat dicermati dari PTK dibandingkan dengan penelitian pada umumnya. Semua penelitian memang

(3)

37

yang harus dipecahkan, PTK memiliki karakteristik penting yang harus dicermati, problema yang diangkat untuk dipecahkan melalui PTK harus selalu berangkat dari persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. PTK akan dapat dilaksanakan jika guru sejak awal memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang dihadapi di kelas. dari persoalan itu, guru menyadari pentingnya persoalan tersebut untuk dipecahkan secara profesional.22

Karakteristik berikutnya dapat dilihat dari bentuk nyata kegiatan penelitian itu sendiri. PTK memiliki karakteristik yang khas, yaitu adanya tindakan-tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Tanpa tindakan tertentu, suatu penelitian juga dapat dilakukan di dalam kelas, yang disebut dengan “penelitian kelas”.23

Adapun jenis tindakan yang diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

1. Penerapan media permainan monopoli pada pelajaran Matematika kelas III MI Badrussalam Surabaya.

2. Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran.

3. Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt Lewin, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya.

(4)

38

Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

Siklus spiral dari tahap-tahap PTK dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.1 Prosedur PTK Model Kurt Lewin

Identifikasi Masalah SIKLUS I SIKLUS II Perencanaan ulang Observasi (observing) Refleksi (reflecting ) Perencanaan (planning) Tindakan (acting) Dan seterusnya

(5)

39

1. Menyusun perencanaan (planning), pada tahap ini yang harus dilakukan adalah (1) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (2) menyusun fasilitas dari sarana pendukung yang diperlukan di kelas, (3) mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan, yaitu: lembar kerja, lembar observasi guru dan siswa.

2. Melaksanakan tindakan (acting), pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual, meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

3. Melaksanakan observasi (observing), pada tahap ini yang harus dilakukan adalah mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran danmemantau aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK.

4. Melakukan refleksi (reflecting), pada tahap ini yang harus dilakukan adalah (1) mencatat hasil observasi, (2) mengevaluasi hasil observasi, (3) menganalisis hasil pembelajaran, (4) mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan perancangan siklus berikutnya sampai tujuan PTK dicapai.

(6)

40

B. Setting Penelitian dan Karakterisitik Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK:

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas III MI Badrussalam Surabaya pada mata pelajaran Matematika.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap, yaitu pada bulan April 2015 semester genap tahun pelajaran 2014/2015. c. Siklus PTK

PTK ini dilaksanakan melalui pra siklus, siklus 1 dan siklus 2, untuk dapat mengetahui peningkatan kemampuan dengan menggunakan media permainan monopoli kelas III MI Badrussalam Surabaya dalam mengikuti mata pelajaran Matematika pada materi luas dan keliling bangun datar sederhana. Setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).

(7)

41

2. Subjek Penelitian

Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI Badrussalam Surabaya tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa, 11 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki.

Pemilihan kelas ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa hasil belajar di kelas ini masih perlu ditingkatkan sesuai dengan hasil observasi yang telah peneliti lakukan. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan media permainan monopoli belum pernah dilaksanakan di sekolah tersebut.

C. Variabel yang Diselidiki

Variabel yang menjadi sasaran dalam PTK ini adalah peningkatan kemampuan menentukan luas dan keliling pada bangun datar sederhana melalui media permainan monopoli pada mata pelajaran Matematika kelas III. Disamping variabel tersebut masih ada beberapa variabel yang lain yaitu: 1. Variabel Input : Siswa kelas III MI Badrussalam Surabaya. 2. Variabel Proses : Penerapan media permainan monopoli.

3. Variabel Output : Kemampuan menentukan luas dan kelilinng pada bangun datar sederhana

(8)

42

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan berupa:

1. Rencana Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan dengan menggunakan media permainan monopoli, mata pelajaran Matematika dengan harapan adanya peningkatan kemampuan siswa. Dalam perencanaan penelitian dilakukan kegiatan antara lain:

a. Persiapan pelaksanaan PTK

Dalam persiapan pelaksanaan PTK ini peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada pihak lembaga sekolah yang akan di tempati, bahwa peneliti akan melakukan penelitian PTK yang berkolaborasi dengan guru mata pelajaran yang telah dipilih.

b. Persiapan partisipan

Melakukan konsolidasi dengan guru tentang tata cara melakukan penelitian:

1) Penyusunan instrumen dan skenario penelitian 2) Menyiapkan media yang digunakan dalam penelitian c. Menyusun rencana tindakan

Tindakan yang akan diberikan adalah berupa media permainan monopoli yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(9)

43

2. Pelaksanaan Penelitian

Siklus penelitian tindakan kelas yang digunakan peneliti yaitu model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus, terdiri dari empat langkah pokok, yaitu: Perencanaan (planning), Aksi atau Tindakan (acting), Observasi (observing), dan Refleksi (Reflecting).

Adapun penerapan model di atas dilakukan dengan dua siklus yang sebelumnya dilakukan pra siklus sebagai tolak ukur perbandingan hasil belajar siswa sebelun ada penelitian tindakan kelas dan sesudah ada penelitian tindakan kelas, setiap siklus terdiri dari satu pertemuan sebagai bentuk langkah atau tindakan. Adapun dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1) Pra Siklus

Pra siklus dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar siswa, yang dijadikan sebagai tolak ukur perbandingan hasil belajar sebelum dan sesudah adanya penelitian tindakan kelas. Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran seperti biasa, dengan menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah dan demonstrasi. Kemudian diakhir pembelajaran diadakan evaluasi dengan memberi Lembar Kerja Siswa (pre tes). Yang kemudian dijadikan acuan untuk merencanakan tindakan pada siklus I.

(10)

44

2) Siklus I

a) Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus I peneliti berdiskusi dengan guru terkait permasalahan yang muncul yakni hasil belajar yang kurang maksimal pada pembelajaran Matematika. Kemudian mengidentifikasi masalah, menganalisa masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah. Dari hasil tersebut peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

- Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika. Dalam hal ini peneliti menggunakan media permainan monopoli.

- Menyiapkan bahan ajar dan lembar kerja siswa yang digunakan selama pembelajaran berlangsung.

- Membuat alat pedoman observasi untuk mengetahui kinerja siswa, keaktifan siswa, dalam proses belajar mengajar sebagai wujud dari pemahaman siswa terhadap materi yang telah dijelaskan, dan menetapkan indikator ketercapaian dan menyusun instrumen pengumpulan data.

(11)

45

b) Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan siklus I peneliti dibantu oleh guru (kolaborator) melaksanakan skenario pembelajaran seperti yang telah di rencanakan di dalam RPP.

c) Observasi

Mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya. Atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya.

d) Refleksi

Hasil yang didapatkan dalam proses observasi dikumpulkan serta dianalisis. Dari análisis tersebut, tim peneliti melakukan refleksi diri apakah pembelajaran Matematika tentang materi bilangan meloncat dengan menggunakan media permainan monopoli dapat meningkatkan kemampuan siswa pada kelas III semester ganjil di MI Badrussalam Surabaya. Dari hasil tersebut guru merancang tindakan untuk siklus yang kedua.

3) Siklus II

a) Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II diawali dengan refleksi dan analisis bersama antara peneliti dan guru terhadap hasil belajar

(12)

46

Dari hasil tersebut di atas peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

- Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus II dengan memperhatikan kekurangan yang terjadi pada perbaikan siklus I.

- Menyiapkan bahan ajar, lembar kerja siswa (LKS) yang akan digunakan oleh siswa pada proses pembelajaran.

- Menyiapkan instrument pengumpulan data yaitu :  Instrumen validasi RPP

 Lembar pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran.

 Lembar pengamatan aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran.

 Instrumen validasi lembar kerja siswa  Lembar hasil penilaian.

 Instrumen wawancara penelitian

- Merencanakan aspek-aspek yang diamati dan dinilai dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yaitu persiapan, kejelasan materi, pengorganisasian, latihan dan bimbingan, penutup.

(13)

47

b) Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan siklus II peneliti dibantu oleh guru (kolaborator) melaksanakan skenario pembelajaran seperti yang telah di rencanakan di dalam RPP yaitu Guru melaksanakan pembelajaran Matematika masih tentang materi yang sama dengan menggunakan media permainan monopoli berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.

c) Observasi

Pada tahap ini peneliti dan guru melakukan pengamatan terhadap aktifitas pembelajaran dengan menggunakan media permainan monopoli seperti pada siklus pertama.

d) Refleksi

Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua seperti pada siklus pertama, serta menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan media permainan monopoli terhadap kemampuan menentukan luas dan keliling bangun datar sederhana dalam pelajaran Matematika siswa kelas III MI Badrussalam Surabaya.

(14)

48

a. Siswa

Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa selama proses kegiatan belajar mengajar.

b. Guru

Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi media permainan monopoli terhadap kemampuan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin agar bisa mendapatkan data yang benar-benar valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi

Adalah proses pengamatan atau penginderaan langsung terhadap kondisi, situasi, proses, dan perilaku disaat proses pembelajaran berlangsung. Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) dan penerapan media permainan monopoliyang dilaksanakan guru dan peneliti.

Hal-hal yang diamati meliputi :

1) Aktivitas guru pada proses pembelajaran dengan menggunakan media permainan monopoli.

(15)

49

2) Aktivitas siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan media permainan monopoli. Lembar pengamatan ini diisi ketika proses KBM berlangsung.

b. Wawancara

Wawancara merupakan cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung antara orang yang bertugas mengumpulkan data dengan orang yang menjadi sumber data atau objek penelitian.24

Jenis wawancara yang digunakan yaitu wawancara tidak terstruktur, yakni wawancara yang bebas dimana peneliti tidakmenggunakan susunan pertanyaan materi wawancara secara rinci, tetapi hanya garis besarnya saja dan butuh pedoman wawancara.25

Dalam penelitian ini digunakan metode wawancara informal, yaitu bahwa pertanyaan yang diajukan sangat tergantung pada pewawancara sendiri, jadi bergantung pada spontanitasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada terwawancara.26 Hubungan antara pewawancara dan terwawancara dalam suasana biasa, wajar,

(16)

50

sedangkan pertanyaan dan jawabannya berjalan seperti pembicaraan sehari-hari saja.

Metode wawancara ini dilakukan dengan mewawancarai kepala sekolah, guru Matematika kelas III, dan siswa kelas III guna mengumpulkan data tentang proses pelaksanaan pembelajaran Matematika dan bentuk pengembangan media pembelajaran Matematika dengan menggunakan media permainan monopoli pada kelas III di MI Badrussalam Surabaya.

Instrumen pengumpulan data dalam metode wawancara menggunakan instrumen panduan wawancara yang dilampirkan pada lampiran1. Adapun isi dalam instrumen panduan wawancara adalah mengenai responden guru tentang pembelajaran matematika pada materi menentukan luas dan keliling bangun datar sederhana sebelum menggunakan media permainan monopoli, yang meliputi masalah yang ditemukan dalam pembelajaran, penyebab masalah yang ditemukan, dan hasil belajar siswa setelah pembelajaran.

Kemudian pada siklus berikutnya mengenai pembelajaran matematika pada materi menentukan luas dan keliling bangun datar sederhana sesudah menggunakan media permainan monopoli, yang meliputi pendapat guru setelah kegiatan pembelajaran dengan media

(17)

51

pembelajaran, serta saran guru untuk perbaikan pembelajaran berikutnya.

Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika baik sebelum maupun sesudah menggunakan madia permainan monopoli, maka dibuat batasan pertanyaan yang meliputi kesulitan-kesulitan yang siswa temukan dalam pembelajaran, penyebab kesulitan yang mereka hadapi, kepuasan hasil belajar siswa sebelum menggunakan media permainan monopoli, pendapat siswa setelah menggunakan media permainan monopoli dalam kegiatan pembelajaran, kepuasan hasil belajar siswa setelah menggunakan media permainan monopoli.

c. Tes hasil belajar

Pengambilan data dengan cara tes hasil belajar yaitu menghendaki jawaban atas prestasi belajar siswa pada saat diterapkan media permainan monopoli. Dalam menggunakan tes, peneliti menggunakan instrumen berupa seperangkat soal-soal tes. Tes tertulis dapat dibagi dua yaitu :

1) Pre tes

Pre tes dilakukan sebelum siswa melakukan pembelajaran

(18)

52

2) Post tes

Post tes diberikan setelah siswa melakukan pembelajaran

dengan menggunakan media permainan monopoli, bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan siswa tentang materi yang telah disampaikan.

Dalam melaksanakan tes tulis ini peneliti menggunakan evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran yakni menggunakan Post Tes.

Tes hasil belajar digunakan untuk mengumpulkan data tentang peningkatan kemampuan menentukan luas dan keliling pada bangun datar sederhana. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah butir-butir soal. Adapun kisi-kisi butir soal adalah sebagai berikut:

KISI-KISI BUTIR SOAL

Jenis Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : III (tiga)/ II (dua) Tahun Pelajaran : 2014/2015 Kurikulum Acuan : KTSP Bentuk Soal : Isian

(19)

53

d. Dokumentasi

Dokumen adalah laporan tertulis tentang suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa No. Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Materi Indikator Soal

Nomor Soal 1. Menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaan nya dalam pemecahan masalah Menghitung keliling dan luas persegi dan persegi panjang Keliling dan luas bangun datar sederhana  Menghitung keliling persegi 1, 6  Menghitung keliling persegi panjang 3, 8  Menentukan sisi berdasarkan keliling persegi yang telah di tentukan 4  Menghitung luas persegi 5  Menghitung luas persegi dalam pemecahan masalah 9  Menghitung luas persegi panjang 10  Menghitung luas persegi panjang dalam pemecahan masalah 2  Menentukan sisi berdasarkan luas persegi panjang yang telah di tentukan

(20)

54

N X X

mengumpulkan data-data yang ada pada lembaga sekolah sebagai penunjang data. Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa dokumen resmi MI Badrussalam Surabaya. Antara lain: (1) Profil Sekolah, (2) Visi dan Misi Sekolah, (3) Struktur Organisasi, (4) Tenaga Guru dan Karyawan, (5) Foto atau Gambar Proses Belajar Mengajar.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang digunakan dalam pengolahan data yang berhubungan erat dengan perumusan masalah yang telah diajukan sehingga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif yaitu: 1. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisa secara deskriptif.

Misalnya mencari nilai tugas dan tes, presentase ketuntasan belajar, dll. a. Penilaian Tes Hasil Belajar

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus :

(21)

55

Σ X = Jumlah semua nilai siswa

Σ N = Jumlah siswa

b. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, peneliti menganggap bahwa media permainan monopoli dikatakan berhasil dalam meningkatkan kemampuan menentukan luas dan keliling pada bangun datar sederhana, jika sekurang-kurangnya 80% dari jumlah siswa telah memenuhi KKM 70.Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

Hasil penelitian yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan kedalam bentuk penyekoran nilai siswa dengan menggunakan kriteria standar penilaian Madrasah Ibtida’iyah sebagai berikut:

90 – 100 : Sangat baik 70 – 89 : Baik 50 – 69 : Cukup baik 0 – 49 : Tidak baik

(22)

56

dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.27

G. Indikator Kinerja

Indikator Kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki PBM di kelas. Indikator kinerja harus realistik dan dapat diukur (jelas cara mengukurnya).28

Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya prosentase ketuntasan belajar sekurang-kurangnya 80% dari jumlah siswa telah mencapai KKM 70.

2. Nilai rata-rata siswa ≥ 70.

H. Tim Peneliti dan Tugasnya

Penelitian Tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi. Dalam hal ini yang menjadi kolaborator (guru yang bersangkutan) adalah guru mata pelajaran Matematika kelas III MI Badrussalam Surabaya. Guru berkolaborasi bersama dengan peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Mereka bertanggung jawab penuh penelitian tindakan kelas ini. Peneliti dan

(23)

57

kolaborator terlibat secara penuh dalam perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi pada tiap-tiap siklusnya.

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur PTK Model Kurt Lewin

Referensi

Dokumen terkait

Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) N o. Perubahan status ini diumumkan oleh Menteri PTIP Brigjend dr. Sjarif Thayeb pada 19 Desember 1964, bersamaan dengan Dies Natalis UGM.

7 Reappointment as Rector of the International Islamic University Malaysia (surat; kontrak) 8 Perlantikan Ahli Majlis Perundingan Ulama Negara (surat; borang). 9 Lesen

Analisis tentang Moral Anak di Kelurahan Duwet Kota Pekalongan Dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data mengenai hasil

OUTPUT MENTERI KEUANGAN KOMITE PANITIA PENGADAAN KEMENTERIAN PUPR Penyusunan Prastudi Kelayakan Persetujuan Prinsip Evaluasi Usulan Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan

Un±uk menc:etahui kbbratan hubuncan tersebut dia- dakan perhituncsn korelasi (r).. Kemul1gkinan penyebabnya ac1alah karena per- bedaan dalam sarana yang

tangga yang memenuhi kriteria: mengelola usaha pertanian milik sendiri, mengelola usaha pertanian dengan bagi hasil dan berusaha dibidang jasa pertanian (namun data ST2003

Berdasarkan model yang terbentuk diatas dapat menjelaskan bahwa pada saat persentase tingkat partisipasi angkatan kerja kurang dari 62,53068 artinya adalah jika

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardanariswani dkk (2013) tentang Analisis Intensitas Kebisingan Terhadap Perubahan Nilai Ambang dengar Pekerja Sebelum