• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI --- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ---

--- Pasal 1 --- 1. Perseroan Terbatas ini bernama : ---

--- Perusahaan Perseroan (Persero) --- --- PT. WIJAYA KARYA Tbk., atau disingkat --- --- PT. WIKA (Persero) Tbk., --- (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Timur. ---

2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan Dewan Komisaris.---

--- = NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN = --- --- = Pasal 1 = --- 1. Perseroan Terbatas ini bernama : ---

--- Perusahaan Perseroan (Persero) --- --- PT. WIJAYA KARYA Tbk., atau disingkat --- --- PT. WIKA (Persero) Tbk., --- (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Timur. ---

2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan Dewan Komisaris.---

--- JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN --- Pasal 2 ---

-Perseroan ini mulai berdiri sejak tanggal 20-12-1972 (duapuluh bulan Desember tahun seribu sembilanratus tujuhpuluh dua) dan memperoleh status badan hukum sejak tanggal 08-05-1973 (delapan Mei seribu sembilanratus tujuhpuluh tiga) dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.---

--- JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN --- Pasal 2 --- -Perseroan ini mulai berdiri sejak tanggal 20-12-1972 (duapuluh Desember seribu sembilanratus tujuhpuluh dua) dan memperoleh status badan hukum sejak tanggal 08-05-1973 (delapan Mei seribu sembilanratus tujuhpuluh tiga) dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.--- -MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA-

--- Pasal 3 --- 1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang:

-Industri konstruksi, industri pabrikasi, industri konversi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, energi terbarukan dan energi konversi, perdagangan, engineering procurement construction, pengelolaan kawasan, layanan peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi, jasa enjinering dan perencanaan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.--- 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, Perseroan dapat

melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:--- a. Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi. ---

1. pekerjaan sipil (seluruh sektor pembangunan).---- 1) Drainase dan jaringan pengairan.--- 2) Bangunan bawah air. ---

---- MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA --- Pasal 3 ---

1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang: -Industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, industri energi, energi terbarukan dan energi konversi, perdagangan, enjinering procurement construction, pengelolaan kawasan, layanan peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi, jasa enjinering dan perencanaan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan

Terbatas.---2. Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:--- a. Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi. ---

1) pekerjaan sipil (seluruh sektor pembangunan).---- a) Drainase dan jaringan pengairan.--- b) Bangunan bawah air. ---

(2)

3) Bendung, bendungan dan terowongan. --- 4) Bangunan pengelolaan air bersih dan air limbah.

---

5) Jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran darat. ---

6) Jalan, jembatan kereta api, MRT (mass rapid transportation). --- 7) Dermaga/pelabuhan serta penahanan gelombang

dan tanah (break water dan talud).

8) Reklamasi dan pengerukan. --- 9) Pencetakan sawah dan pembukaan lahan.--- 10) Penggalian/penambangandan

---pengupasan serta pengelolaan hasil tambang. 11) Pertamanan/landscaping--- 12) Pengeboran. --- 13) Bandar udara. --- 14) Perpipaan. --- 15) Perawatan fasilitas produksi. --- 16) Stasiun transportasi darat. --- 17) Konstruksi fasilitasbangunantelekomunikasi 18) Pekerjaan pancang. --- 19) Bangunan sipil lainnya.--- 2. Pekerjaan gedung (seluruh sektor pembangunan):

1) Bangunan bertingkat (hotel, perkantoran, apartemen). --- 2) Bangunan pabrik dan industri. --- 3) Pemukiman dan perumahan. --- 4) Bangunan gedung fasilitas (rumah sakit,sarana

pendidikan, dan tempat ibadah). ---

5) Bangunan komersial (pasar swalayan, super block, dan mal). --- 6) Interior. --- 7) Pertamanan/Landscaping.--- 3. Pekerjaan mekanikal elektrikal termasuk jaringannya :

---

1) Transmisi kelistrikan dan gardu induk. --- 2) Pekerjaan mekanikal dan kelistrikan pada

bangunan gedung dan industri. --- 3) Power plant (pembangkitan) . --- 4) Tata udara/AC. --- 5) Pemasangan alat angkut. ---

c) Bendung, bendungan dan terowongan. --- d) Bangunan pengelolaan air bersih dan air

limbah. --- e) Jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran

darat. ---

f) Jalan, jembatan kereta api, MRT (mass rapid transportation). --- g) Dermaga/pelabuhan serta penahanan gelombang

dan tanah (break water dan talud).

h) Reklamasi dan pengerukan. --- i) Pencetakan sawah dan pembukaan lahan.--- j) Penggalian/penambangan dan pengupasan serta

pengelolaan hasil tambang.

k) Pertamanan/landscaping--- l) Pengeboran. --- m) Bandar udara. --- n) Perpipaan. --- o) Perawatan fasilitas produksi. --- p) Stasiun transportasi darat. --- q) Konstruksi fasilitas bangunan telekomunikasi r) Pekerjaan pancang. --- s) Bangunan sipil lainnya.--- 2) Pekerjaan gedung (seluruh sektor pembangunan):

a) Bangunan bertingkat (hotel, perkantoran, apartemen). --- b) Bangunan pabrik dan industri. --- c) Pemukiman dan perumahan. --- d) Bangunan gedung fasilitas (rumah sakit, sarana

pendidikan, tempat ibadah)

e) Bangunan komersial (pasar swalayan, super block, dan mal). --- f) Interior. --- g) Pertamanan/Landscaping.--- 3) Pekerjaan mekanikal elektrikal termasuk jaringannya

: ---

a) Transmisi kelistrikan dan gardu induk. --- b) Pekerjaan mekanikal dan kelistrikan pada

bangunan gedung dan industri. --- c) Power plant (pembangkitan) . --- d) Tata udara/AC. --- e) Pemasangan alat angkut. ---

(3)

6) Pekerjaan fasilitas perminyakan dan gas serta fasilitas lepas pantai . --- 7) Perpipaan. --- 4. Radio, telekomunikasi dan instrumentasi: --- 1) Sinyal dan telekomunikasi kereta api. 2) Sentral telekomunikasi

3) Pemasangan instrumentasi 4) Pemasangan telekomunikasi 5) Jaringan telekomunikasi.

b. Pelaksanaan pekerjaan EPC (engineering procurement construction) dalam bidang : ---

1) Perminyakan dan Gas (offshore dan onshore) 2) Agro industri. --- 3) Kelistrikan. --- 4) Telekomunikasi. --- 5) Petrokimia. --- 6) Bahan Mineral/Tambang. --- c. Perbaikan/pemeliharaan/renovasi pada

pekerjaan-pekerjaan di atas. --- d. Operation and maintenance.--- 3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada ayat

2, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang memiliki untuk:---

a. Perencanaan dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil, pekerjaan gedung dan pekerjaan mekanikal elektrikal, pekerjaan radio, telekomunikasi dan instrumentasi; serta perbaikan, pemeliharaan, dan konsultasi;---

b. Pengukuran, penggambaran, perhitungan dan penetapan biaya peekrjaan konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil, pekerjaan gedung dan pekerjaan mekanikal elektrikal (quanity surveying) dan laboratorium beton dan tanah serta soil investigation;---

c. Layanan jasa konsultasi manajemen, manejemen proyek konstruksi, rekayasa industry, enjinering dan perencanaan;- d. Melakukan usaha penyewaa dan penyediaan jasa dalam

bidang peralatan konstruksi;--- e. Melakukan usaha pemasok, jasa keagenan, jasa handling

impor, ekspor, jasa ekspedisi/angkutan darat serta perdagangan umum;---

f) Pekerjaan fasilitas perminyakan dan gas serta fasilitas lepas pantai . --- g) Perpipaan. --- 4) Radio, telekomunikasi dan instrumentasi: ---

a) Sinyal dan telekomunikasi kereta api. b) Sentral telekomunikasi

c) Pemasangan instrumentasi d) Pemasangan telekomunikasi e) Jaringan telekomunikasi.

b. Pelaksanaan pekerjaan EPC (engineering procurement construction) dalam bidang : ---

1) Perminyakan dan Gas (offshore dan onshore) 2) Agro industri. --- 3) Kelistrikan. --- 4) Telekomunikasi. --- 5) Petrokimia. --- 6) Bahan Mineral/Tambang. ---

c. Perbaikan/pemeliharaan/renovasi pada pekerjaan-pekerjaan di atas. ---

d. Operation dan maintenance.---

3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang memiliki untuk:---

a. Perencanaan dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil, pekerjaan gedung dan pekerjaan mekanikal elektrikal, pekerjaan radio, telekomunikasi dan instrumentasi; serta perbaikan, pemeliharaan, dan konsultasi;---

b. Pengukuran, penggambaran, perhitungan dan penetapan biaya pekerjaan konstruksi yang meliputi pekerjaan sipil, pekerjaan gedung dan pekerjaan mekanikal elektrikal (quantity surveying) dan laboratorium beton dan tanah serta soil investigation;---

c. Layanan jasa konsultasi manajemen, manejemen proyek konstruksi, rekayasa industry, enjinering dan perencanaan;-- d. Melakukan usaha penyewaa dan penyediaan jasa dalam

bidang peralatan konstruksi;--- e. Melakukan usaha pemasok, jasa keagenan, jasa handling

impor, ekspor, jasa ekspedisi/angkutan darat serta perdagangan umum;---

(4)

f. Melakukan usaha dalam bidang agro industry yang meliputi pabrik kelapa sawit, gula, biodiesel, bioethanol, biogas, dan biomassa energy termasuk pengoperasian, produksi, pemeliharaan, serta pendistribusian;---

g. Melakukan usaha pengembangan kawasan termasuk sarana dan prasarananya, pembangunan dan penjualanan di bidang realti serta melakukan pengusahaan dan pngelolaan di bidang property;---

h. Melaksanakan usaha dalam bidang jasa dan teknologi informasi;

i. Building management j. System development

k. Investasi dan/atau pengelolaan usaha di bidang prasaran dan sarana dasar (infrastruktur) termasuk jalan tol, industry energy terbarukan, industry konversi, industri konversi energi, dan industri pertambangan;

l. Industri Pabrikasi:

1. Pabrikasi bahan dan komponen produk jadi: --- 1) komponen bahan dan kelengkapan konstruksi. 2) suku cadang dan peralatan industri. --- 3) karet dan plastik. --- 4) beton dan keramik. --- 5) metal dan logam. --- 6) kayu.--- 7) kimia .--- 8) elektro --- 2. Mekanikal dan kelistrikan untuk bangunan industri dan

bangunan gedung.--- 3. Elektronik dan telekomunikasi.

m. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi. --- n. Usaha-usaha lain yang langsung menunjang usaha pokok

Perseroan tersebut di atas.

f. Melakukan usaha dalam bidang agro industry yang meliputi pabrik kelapa sawit, gula, biodiesel, bioethanol, biogas, dan biomassa energy termasuk pengoperasian, produksi, pemeliharaan, serta pendistribusian;---

g. Melakukan usaha pengembangan kawasan termasuk sarana dan prasarananya, pembangunan dan penjualanan di bidang realti serta melakukan pengusahaan dan pengelolaan di bidang property;---

h. Melaksanakan usaha dalam bidang jasa dan teknologi informasi;

i. Building management j. System development

k. Investasi dan/atau pengelolaan usaha di bidang prasaran dan sarana dasar (infrastruktur) termasuk jalan tol, bidang sumber energi termasuk industri energi, industri energi terbarukan, industri konversi, industri konversi energi, dan industri pertambangan;

l. Industri Pabrikasi:

1) Pabrikasi bahan dan komponen produk jadi: --- a) komponen bahan dan kelengkapan konstruksi. b) suku cadang dan peralatan industri. --- c) karet dan plastik. --- d) beton dan keramik. --- e) metal dan logam. --- f) kayu.--- g) kimia .--- h) elektro --- 2) Mekanikal dan kelistrikan untuk bangunan industri dan

bangunan gedung.--- 3) Elektronik dan telekomunikasi.

m. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi.

n. Usaha-usaha lain yang langsung menunjang usaha pokok Perseroan tersebut di atas.

--- M O D A L --- --- Pasal 4 --- 1. Modal Dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp.

1.600.000.000.000 (satu triliun enam ratus miliar rupiah) terbagi atas 16.000.000.000 (enam belas miliar) saham yang terdiri dari 1 (satu) saham Seri A Dwiwarna dan 15.999.999.999 (lima belas miliar sembilan ratus sembilan

--- M O D A L --- --- Pasal 4 --- 1. Modal Dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp.

1.600.000.000.000 (satu triliun enam ratus miliar rupiah) terbagi atas 16.000.000.000 (enam belas miliar) saham yang terdiri dari 1 (satu) saham Seri A Dwiwarna dan 15.999.999.999 (lima belas miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan

(5)

puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham Seri B masing-masing saham bernilai Rp. 100 (seratus rupiah). ---- 2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh

oleh pemegang saham sebanyak 1 (satu) saham Seri A Dwiwarna dan 5.846.367.499 (lima miliar delapan ratus empat puluh enam juta tiga ratus enam puluh tujuh ribu empat ratus sembilan puluh sembilan) saham seri B atau dengan nominal seluruhnya sebesar Rp584.636.750.000, (lima ratus delapan puluh empat miliar enam ratus tiga puluh enam juta tujuh ratus lima puluh ribu).

3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Direksi menurut kebutuhan Perseroan dengan syarat jumlah dan harga yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegag Saham (yang selanjutnya cukup disebut dengan “RUPS”), dengan ketentuan sebelum memperoleh keputusan dari RUPS, Direksi terlebih dahulu mendapat tanggapan tertulis dari Dewan Komisaris dan harga saham tidak di bawah pari, serta dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Indonesia --- 4. Jika saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan dengan hak memesan efek terlebih dahulu (selanjutnya disebut

ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham Seri B masing-masing saham bernilai Rp. 100 (seratus rupiah). ----

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebanyak 1 (satu) saham Seri A Dwiwarna dan-6.149.224.999 (enam miliar seratus empat puluh sembilan juta dua ratus dua puluh empat ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham Seri B atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 614.922.500.000, (enam ratus empat belas miliar sembilan ratus dua puluh dua juta lima ratus -ribu Rupiah), yang telah disetor penuh oleh para pemegang saham yang bersangkutan yang terdiri dari: --- a. sejumlah Rp. 613.996.800.000,- (enam ratus tiga belas

miliar sembilan ratus sembilan puluh enam juta delapan ratus ribu Rupiah) telah disetor penuh kepada Perseroan, sebagaimana ternyata dari akta tanggal 18-03-2014 (delapan belas Maret dua ribu empat belas), nomor 20, dibuat dihadapan NILA NOORDJASMANI SOEYASA BESAR Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan tersebut, yang telah diberitahukan kepada dan telah diterima serta dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan suratnya tanggal 26-03-2014 (dua puluh enam Maret dua ribu empat belas) nomor AHU-AH.01.10-13006 ; ---

b. sejumlah Rp. 925.700.000,- (sembilan ratus dua puluh lima juta tujuh ratus ribu Rupiah), telah disetor penuh dengan tunai kepada Perseroan yang merupakan Hasil Pelaksanaan Opsi Program ESOP/MSOP. ---

3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Direksi menurut kebutuhan Perseroan dengan syarat jumlah dan harga yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegag Saham (yang selanjutnya cukup disebut dengan “RUPS”), dengan ketentuan sebelum memperoleh keputusan dari RUPS, Direksi terlebih dahulu mendapat tanggapan tertulis dari Dewan Komisaris dan harga saham tidak di bawah pari, serta dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Indonesia --- 4. Jika saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan

(6)

dengan “Penawaean Umum Terbatas”) kepada para pemegang saham maka seluruh pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal sebagaimana ditetapkan berdasarkan RUPS dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia mempunyai hak terlebih dahulu untuk membeli saham yang hendak dikeluarkan tersebut (selanjutnya disebut “Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu” atau disingkat “HMETD”) dan masing-masing pemegang saham tersebut akan memperoleh HMETD menurut perbandingan jumlah saham yang tercatat atas namanya dalam Daftar Pemegang Saham yang dimaksud di atas dengan penyetoran tunai dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan oleh atau berdasarkan keputuan RUPS yang menyetujui pengeluaran saham baru tersebut..

5. HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. ---

6. Direksi harus mengumumkan keputusan tentang pengeluaran saham dengan Penawaran Umum Terbatas tersebut dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran luas dalam wilayah Negara Republik Indonesia sesuai dengan pertimbangan Direksi.--- 7. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan dalam keputusan

RUPS tersebut di atas, para pemegang saham atau para pemegang HMETD tidak melaksanakan hak atas pembelian saham yang ditawarkan kepada mereka dengan membayar lunas secara tunai Direksi mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan saham tersebut kepada pemegang saham atau pemegang HMETD yanag hendak mebeli saham dalam jumlah yang lebih besar dari porsi HMETD-nya ya telah dilaksanakan, dengan ketentuan apabila jumlah saham yang hendak dipesan dengan melebihi jumlah porsi HMETD-nya tersebut melebihi jumlah sisa saham yang tersedia, maka jumlah porsi saham tersebut harus dialokasikan anatar pemegang saham atau peegang saham HMETD yang hendak mebeli saham lebih, masing-masing seimbang dengan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang berlaku di Indonesia.---

dengan “Penawaean Umum Terbatas”) kepada para pemegang saham maka seluruh pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal sebagaimana ditetapkan berdasarkan RUPS dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia mempunyai hak terlebih dahulu untuk membeli saham yang hendak dikeluarkan tersebut (selanjutnya disebut “Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu” atau disingkat “HMETD”) dan masing-masing pemegang saham tersebut akan memperoleh HMETD menurut perbandingan jumlah saham yang tercatat atas namanya dalam Daftar Pemegang Saham yang dimaksud di atas dengan penyetoran tunai dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan oleh atau berdasarkan keputuan RUPS yang menyetujui pengeluaran saham baru tersebut.

5. HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. ---

6. Direksi harus mengumumkan keputusan tentang pengeluaran saham dengan Penawaran Umum Terbatas tersebut dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran luas dalam wilayah Negara Republik Indonesia sesuai dengan pertimbangan Direksi.--- 7. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan dalam keputusan

RUPS tersebut di atas, para pemegang saham atau para pemegang HMETD tidak melaksanakan hak atas pembelian saham yang ditawarkan kepada mereka dengan membayar lunas secara tunai Direksi mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan saham tersebut kepada pemegang saham atau pemegang HMETD yanag hendak mebeli saham dalam jumlah yang lebih besar dari porsi HMETD-nya ya telah dilaksanakan, dengan ketentuan apabila jumlah saham yang hendak dipesan dengan melebihi jumlah porsi HMETD-nya tersebut melebihi jumlah sisa saham yang tersedia, maka jumlah porsi saham tersebut harus dialokasikan anatar pemegang saham atau peegang saham HMETD yang hendak mebeli saham lebih, masing-masing seimbang dengan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang berlaku di Indonesia.---

(7)

8. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut akan dikeluarkan oleh Direksi kepada pihak yang telah menyatakan kesediaannya untuk membeli sisa saham tersebut dengan harga yang tidak lebih rendah dari dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pengelauran saham tersebu, satu dan lain dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasa Modal di Indonesia.;--- 9. Ketentuan ayat 4 sampai dengan ayat 8 Pasal ini secara

mutatis-mutandis juga berlaku di dalam hal Perseroan hendak mengeluarkan obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya yang dapat mempengaruhi komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan, satu dan lainnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia, dan tidak mengurangi izin pihak yang berwenang sejauh diisyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (untuk selanjutnya saham, obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya disebut Efek Bersifat Ekuitas).---

10. Jika saham yang masih dalam simpanan hendak dikeluarkan oleh Perseroan kepada para pemegang Efek Bersifat Ekuitas yang telah dikeluarkan oleh Perseroan berdasarkan persetujuan RUPS, maka Direksi berwenang melakukan pengeluaran saham dimaksud tanpa memberikan hak kepada pemegang saham yang ada pada saat itu untuk membeli terlebih dahulu saham yang akan dikeluarkan tersebut, satu dan lainnya dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. ---

11. Direksi berwenang mengeluarkan Efek Bersifat Ekuitas dengan penawaran terbatas (private placement) atau penawaran umum (ke dua, ke tiga dan selanjutnya) sesuai dengan keputusan RUPS, tanpa memberikan HMETD kepada para pemegang saham yang ada dalam hal pengeluaran tersebut : --- a. Ditujukan kepada karyawan Perseroan. --- b. Ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang

dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS.---

c. Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS, dan/atau -

8. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut akan dikeluarkan oleh Direksi kepada pihak yang telah menyatakan kesediaannya untuk membeli sisa saham tersebut dengan harga yang tidak lebih rendah dari dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pengelauran saham tersebu, satu dan lain dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasa Modal di Indonesia.;---

9. Ketentuan ayat 4 sampai dengan ayat 8 Pasal ini secara mutatis-mutandis juga berlaku di dalam hal Perseroan hendak mengeluarkan obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya yang dapat mempengaruhi komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan, satu dan lainnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia, dan tidak mengurangi izin pihak yang berwenang sejauh diisyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (untuk selanjutnya saham, obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya disebut Efek Bersifat Ekuitas).---

10. Jika saham yang masih dalam simpanan hendak dikeluarkan oleh Perseroan kepada para pemegang Efek Bersifat Ekuitas yang telah dikeluarkan oleh Perseroan berdasarkan persetujuan RUPS, maka Direksi berwenang melakukan pengeluaran saham dimaksud tanpa memberikan hak kepada pemegang saham yang ada pada saat itu untuk membeli terlebih dahulu saham yang akan dikeluarkan tersebut, satu dan lainnya dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. ---

11. Direksi berwenang mengeluarkan Efek Bersifat Ekuitas dengan penawaran terbatas (private placement) atau penawaran umum (ke dua, ke tiga dan selanjutnya) sesuai dengan keputusan RUPS, tanpa memberikan HMETD kepada para pemegang saham yang ada dalam hal pengeluaran tersebut : --- a. Ditujukan kepada karyawan Perseroan. --- b. Ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang

dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS.---

c. Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS, dan/atau -

(8)

d. Dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD. -Efek Bersifat Ekuitas yang dikeluarkan tersebut dapat dijual Perseroan kepada pihak manapun juga dengan harga, jumlah, jangka waktu dan persyaratan yang ditentukan oleh Rapat Direksi berdasarkan keputusan RUPS Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

12. Dalam hal peningkatan jumlah saham yang ditempatkan lebih lanjut sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan, maka ketentuan dalam ayat 4 sampai dengan ayat 11 Pasal ini berlaku pula secara mutatis mutandis bagi pengeluaran saham karena adanya peningkatan modal dasar tersebut. --- 13. Setiap keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud ayat 4 sampai dengan 11 Pasal ini harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham seri A Dwiwarna. ----

14. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan perbandingan antara modal disetor terhadap modal dasar menjadi kurang 25% (duapuluh lima persen) dapat dilakukan sepanjang : --- a. telah mendapat keputusan RUPS untuk menambah modal

dasar. ---

b. perubahan Anggaran Dasar berkenaan dengan penambahan modal dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. ---

c. penambahan modal ditempatkan/disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (duapuluh lima persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah perubahan Anggaran Dasar yang dimaksud pada huruf b ayat ini mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. ---

d. dalam penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud pada huruf c ayat ini tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan wajib mengubah kembali Anggaran Dasarnya dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf c ayat ini tidak terpenuhi. ---

d. Dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD. - -Efek Bersifat Ekuitas yang dikeluarkan tersebut dapat dijual Perseroan kepada pihak manapun juga dengan harga, jumlah, jangka waktu dan persyaratan yang ditentukan oleh Rapat Direksi berdasarkan keputusan RUPS Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

12. Dalam hal peningkatan jumlah saham yang ditempatkan lebih lanjut sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan, maka ketentuan dalam ayat 4 sampai dengan ayat 11 Pasal ini berlaku pula secara mutatis mutandis bagi pengeluaran saham karena adanya peningkatan modal dasar tersebut. --- 13. Setiap keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud

ayat 4 sampai dengan 11 Pasal ini harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham seri A Dwiwarna. ----

14. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan perbandingan antara modal disetor terhadap modal dasar menjadi kurang 25% (duapuluh lima persen) dapat dilakukan sepanjang : ---

a. telah mendapat keputusan RUPS untuk menambah modal dasar. ---

b. perubahan Anggaran Dasar berkenaan dengan penambahan modal dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. ---

c. penambahan modal ditempatkan/disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (duapuluh lima persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah perubahan Anggaran Dasar yang dimaksud pada huruf b ayat ini mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. --- d. dalam penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud

pada huruf c ayat ini tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan wajib mengubah kembali Anggaran Dasarnya dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf c ayat ini tidak terpenuhi. ---

(9)

--- SAHAM --- --- Pasal 5 --- 1. Semua saham Perseroan adalah saham atas nama dan

dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Buku Daftar Pemegang Saham yang terdiri dari saham Seri A Dwiwarna yang merupakan saham khusus yang hanya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan saham Seri B yang merupakan saham biasa dan dapat dimiliki oleh warga negara Indonesia dan/atau warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia dan/atau badan hukum asing. ---

-Dalam Anggaran Dasar yang dimaksud dengan “saham” ialah saham Seri A Dwiwarna dan saham Seri B; ---

-yang dimaksud dengan “pemegang saham” ialah Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham Seri B, kecuali apabila dengan tegas ditentukan lain. ---

2. Sepanjang dalam Anggaran Dasar tidak ditentukan lain, maka Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham Seri B mempunyai hak yang sama.---

3. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pihak yang berwenang menjalankan hak-hak yang diberikan oleh hukum atas saham. ---

4. Perseroan wajib memberikan bukti kepemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, apabila saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan yang bentuk dan isinya ditetapkan oleh Direksi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. --- 5. Untuk saham yang termasuk dalam Pentiipan Kolektif pada

Lembaga Penyimapanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka Kontrak Investasi Kolektif), Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka Kontrak Investasi Kolektif)---

6. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4, 5 dan 6 Pasal ini mutatis-mutandis berlaku bagi pengeluaran surat kolektif saham pengganti. ---

7. Sertifikat atau Konfirmasi tertulis yang dikeluarkan oleh Perseroan untuk saham yang termasuk dalam Penitipan

--- SAHAM --- --- Pasal 5 --- 1. Semua saham Perseroan adalah saham atas nama dan

dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Buku Daftar Pemegang Saham yang terdiri dari saham Seri A Dwiwarna yang merupakan saham yang hanya khusus dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan saham Seri B yang merupakan saham biasa dan dapat dimiliki oleh warga negara Indonesia dan/atau warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia dan/atau badan hukum asing.---. ----

Dalam Anggaran Dasar yang dimaksud dengan “saham” ialah saham Seri A Dwiwarna dan saham Seri B;

-yang dimaksud dengan “pemegang saham” ialah Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham Seri B, kecuali apabila dengan tegas ditentukan lain. ---

2. Sepanjang dalam Anggaran Dasar tidak ditentukan lain, maka Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham Seri B mempunyai hak yang sama.---

2. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pihak yang berwenang menjalankan hak-hak yang diberikan oleh hukum atas saham. ---

3. Perseroan wajib memberikan bukti kepemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, apabila saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan yang bentuk dan isinya ditetapkan oleh Direksi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. --- 4. Untuk saham yang termasuk dalam Pentiipan Kolektif pada

Lembaga Penyimapanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka Kontrak Investasi Kolektif), Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka Kontrak Investasi Kolektif)---

5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4, 5 dan 6 Pasal ini mutatis-mutandis berlaku bagi pengeluaran surat kolektif saham pengganti. ---

6. Sertifikat atau Konfirmasi tertulis yang dikeluarkan oleh Perseroan untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif

(10)

Kolektif sekurang-kurangnya harus mencantumkan: --- a. nama dan alamat Lembaga Penyimpanan danPenyelesaian

atau Bank Kustodian yang melaksanakanPenitipan Kolektif yang bersangkutan;

b. tanggal pengeluaran konfirmasi tertulis; --- c. jumlah saham yang tercakup dalam konfirmasi tertulis; d. jumlah nilai nominal saham yang tercakup

dalamkonfirmasi tertulis; --- e. ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif

dengan klasifikasi yang sama, adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain. --- f. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk

pengubahan Konfirmasi Tertulis. --- 8. Pada surat saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan:

a. nama dan alamat Pemegang Saham; --- b. nomor surat saham; --- c. tanggal pengeluaran surat saham; --- d. nilai nominal saham. --- e. tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi. 9. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus

dicantumkan : --- a. nama dan alamat Pemegang Saham; --- b. nomor dari surat saham maupun surat kolektif saham; - c. tanggal pengeluaran surat kolektif saham; --- d. nilai nominal saham; --- e. jumlah saham; --- f. tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi. 10. Surat saham dan surat kolektif saham harus dicetak sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama atau tanda tangan tersebut di cetak langsung pada surat saham dan surat kolektif saham yang bersangkutan. 11. Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif), Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada sertifikat atau konfimrasi

sekurang-kurangnya harus mencantumkan: ---

a. nama dan alamat Lembaga Penyimpanan danPenyelesaian atau Bank Kustodian yang melaksanakanPenitipan Kolektif yang bersangkutan;

b. tanggal pengeluaran konfirmasi tertulis; --- c. jumlah saham yang tercakup dalam konfirmasi tertulis; d. jumlah nilai nominal saham yang tercakup

dalamkonfirmasi tertulis; --- e. ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif

dengan klasifikasi yang sama, adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain. --- f. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk

pengubahan Konfirmasi Tertulis. --- 7. Pada surat saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan: a. nama dan alamat Pemegang Saham; --- b. nomor surat saham; --- c. tanggal pengeluaran surat saham; --- d. nilai nominal saham. --- e. tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh

Direksi. --- 8. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus

dicantumkan : --- a. nama dan alamat Pemegang Saham; --- b. nomor dari surat saham maupun surat kolektif saham; - c. tanggal pengeluaran surat kolektif saham; --- d. nilai nominal saham; --- e. jumlah saham; --- f. tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh

Direksi. --- 9. Surat saham dan surat kolektif saham harus dicetak sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama atau tanda tangan tersebut di cetak langsung pada surat saham dan surat kolektif saham yang bersangkutan. - 10. Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif), Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada sertifikat atau konfimrasi tertulis tersebut. ---

(11)

tertulis tersebut. ---

12. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau seorang lain sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai pemegang saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut, sesuai dengan wewenang yang diberikan kepadanya berdasarkan penunjukan atau pemberian kuasa tersebut. ---

13. Selama ketentuan ayat 12 di atas belum dilaksanakan maka para Pemegang Saham tersebut tidak dapat mengeluarkan suara dalam RUPS, sedangkan pembagian dividen untuk saham tersebut ditangguhkan. ---

14. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan denganmemperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberianjaminan saham, peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasarmodal dan peraturan lain yang berlaku.---

15. Setiap Pemegang Saham menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan. 16. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal. ---

11. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau seorang lain sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai pemegang saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut, sesuai dengan wewenang yang diberikan kepadanya berdasarkan penunjukan atau pemberian kuasa tersebut. ---

12. Selama ketentuan ayat 12 di atas belum dilaksanakan maka para Pemegang Saham tersebut tidak dapat mengeluarkan suara dalam RUPS, sedangkan pembagian dividen untuk saham tersebut ditangguhkan. ---

13. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan denganmemperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberianjaminan saham, peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasarmodal dan peraturan lain yang berlaku.---

14. Setiap Pemegang Saham menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan. - 15. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku

peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal. ---

--- PENGGANTI SURAT SAHAM --- --- Pasal 6 --- 1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut

dapat dilakukan jika :---

a. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak; --- b. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham

adalah pemilik surat saham tersebut.---

2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan penggantian surat saham. ---

3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika : --- a. Perseroan telah mendapatkan bukti dari Kepolisian

Republik Indonesia atas hilangnya surat saham tersebut;

--- PENGGANTI SURAT SAHAM --- --- Pasal 6 ---

1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika :---

a. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak; --- b. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham

adalah pemilik surat saham tersebut.---

2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan penggantian surat saham. ---

3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika : --- a. Perseroan telah mendapatkan bukti dari Kepolisian

(12)

b. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; ---

c. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang cukup oleh Direksi; dan ---

d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empatbelas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat saham. ---

4. Biaya untuk pengeluaran penggantian surat saham itu harus ditanggung oleh Pemegang Saham yang bersangkutan. --- 5. Pengeluaran pengganti untuk suatu surat saham, menurut pasal

ini, mengakibatkan surat aslinya menjadi batal dan tidak berlaku lagi. ---

6. Ketentuan dalam Pasal 6 ini, mutatis-mutandis juga berlaku bagi pengeluaran pengganti surat kolektif saham atau pengganti Konfirmasi Tertulis. ---

b. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; ---

c. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang cukup oleh Direksi; dan ---

d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empatbelas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat saham. ---

4. Biaya untuk pengeluaran penggantian surat saham itu harus ditanggung oleh Pemegang Saham yang bersangkutan. --- 5. Pengeluaran pengganti untuk suatu surat saham, menurut pasal

ini, mengakibatkan surat aslinya menjadi batal dan tidak berlaku lagi. ---

6. Ketentuan dalam Pasal 6 ini, mutatis-mutandis juga berlaku bagi pengeluaran pengganti surat kolektif saham atau pengganti Konfirmasi Tertulis. ---

-DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS --- Pasal 7 --- 1. Perseroan berkewajiban untuk mengadakan Daftar Pemegang

Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan. ---- 2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat : ---

a. nama dan alamat para Pemegang Saham; --- b. jumlah, nomor, dan tanggal perolehan saham yang dimiliki

para Pemegang Saham; ---

c. jumlah yang disetor atas setiap saham; --- d. nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan

hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut; ---- e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain

uang; --- f. perubahan kepemilikan saham, jika ada; dan --- g. keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi. - 3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai

kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh. ---

4. Setiap perubahan alamat dari pemegang saham wajib

-- DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS -- --- Pasal 7 --- 1. Perseroan berkewajiban untuk mengadakan Daftar Pemegang

Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan. --- 2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat : ---

a. nama dan alamat para Pemegang Saham; --- b. jumlah, nomor, dan tanggal perolehan saham yang dimiliki

para Pemegang Saham; ---

c. jumlah yang disetor atas setiap saham; --- d. nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan hukum

yang mempunyai hak gadai atas saham atau sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut; ---- e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain

uang; --- f. perubahan kepemilikan saham, jika ada; dan --- g. keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi. - 3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan

saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh. ---

(13)

diberitahukan secara tertulis kepada Direksi atau kuasa mereka yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi). Selama pemberitahuan demikian belum diterima, maka semua surat kepada pemegang saham atau pemanggilan dan pemberitahuan untuk RUPS akan dikirim kepada alamat pemegang saham yang terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. ---

5. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya. 6. Setiap Pemegang Saham berhak melihat Daftar Pemegang

Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja Kantor Perseroan. --- 7. Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham

harus disetujui Direksi dan dibuktikan dengan penandatanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama atau kuasa mereka yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Direksi), sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal. ---

8. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindahtanganan, pembebanan yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan untuk saham yang terdaftar pada Bursa Efek berlaku peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. ---

9. Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau penerima gadai atau penerima fidusia, pembebanan atas saham harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan cara yang akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang memuaskan yang dapat diterima oleh Direksi mengenai gadai atau fidusia saham yang bersangkutan. ---

diberitahukan secara tertulis kepada Direksi atau kuasa mereka yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi). Selama pemberitahuan demikian belum diterima, maka semua surat kepada pemegang saham atau pemanggilan dan pemberitahuan untuk RUPS akan dikirim kepada alamat pemegang saham yang terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. ---

5. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.

6. Setiap Pemegang Saham berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja Kantor Perseroan. --- 7. Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham

harus disetujui Direksi dan dibuktikan dengan penandatanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama atau kuasa mereka yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Direksi), sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal. ---

8. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindahtanganan, pembebanan yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan untuk saham yang terdaftar pada Bursa Efek berlaku peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. ---

9. Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau penerima gadai atau penerima fidusia, pembebanan atas saham harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan cara yang akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang memuaskan yang dapat diterima oleh Direksi mengenai gadai atau fidusia saham yang bersangkutan. ---

--- PENITIPAN KOLEKTIF --- --- Pasal 8 --- 1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan

dan Penyelesaian dicatat dalam Daftar Pemegang Saham atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan segenap pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. -

2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau

--- PENITIPAN KOLEKTIF --- --- Pasal 8 ---

1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat dalam Daftar Pemegang Saham atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan segenap pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. -

(14)

Perusahaan Efek dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang bersangkutan untuk kepentingan segenap pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut. ---

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan ----mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan segenap pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif. --- 4. Perseroan wajib menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini atau Bank Kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3 pasal ini sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham. ---- 5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif

yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. ---

-Permohonan mutasi oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian diajukan secara tertulis kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan. ---

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek apabila diminta oleh pemegang saham yang bersangkutan wajib menerbitkan nota pencatatan sebagai Konfirmasi Tertulis bagi Pemegang Saham yang menjadi Pemegang Rekening Efek sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek adanya pemilikan suatu jumlah saham oleh pemegang saham yang bersangkutan sebagaimana tercatat dalam rekening Efeknya dalam Penitipan Kolektif, dengan ketentuan bahwa nota pencatatan sebagai konfirmasi tersebut harus ditandatangani atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang

Perusahaan Efek dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang bersangkutan untuk kepentingan segenap pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut. ---

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan ----mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan segenap pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif. ---

4. Perseroan wajib menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini atau Bank Kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3 pasal ini sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham. --- 5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan

Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. --- -Permohonan mutasi oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian diajukan secara tertulis kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan. ---

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek apabila diminta oleh pemegang saham yang bersangkutan wajib menerbitkan nota pencatatan sebagai Konfirmasi Tertulis bagi Pemegang Saham yang menjadi Pemegang Rekening Efek sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek adanya pemilikan suatu jumlah saham oleh pemegang saham yang bersangkutan sebagaimana tercatat dalam rekening Efeknya dalam Penitipan Kolektif, dengan ketentuan bahwa nota pencatatan sebagai konfirmasi tersebut harus ditandatangani atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank

(15)

menyelenggarakan Penitipan Kolektif tersebut sebagai bukti pencatatan dalam rekening Efek. --- 7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham yang dikeluarkan

Perseroan dari klasifikasi yang sama adalah sepadan dan dapat dieprtukarkan anatara satu dengan yang lain.----

8. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut hilang atau musnah, kecuali pemegang saham yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa yang bersangkutan adalah benar pemilik yang sah dari saham yang hilang atau musnah tersebut dan saham tersebut benar hilang atau musnah. ---

9. Perseroan wajib menolak mencatat mutasi saham ke Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana. ---

10. Pemegang rekening efek yang sahamnya tercatat dalam Penitipan Kolektif pada Lembagai Penyimapanan dan Penyelesaian atau pemegang sub rekening yang sahamnya tercata pada rekening efek milik Bank Kustodi atauPerusahaan Efek berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam RUPS, sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya dalam rekening Efek tersebut.---

11. Pemegang rekeing Efek yang berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah pihak yang namanya tercata sebagai pemegang rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau namanya tercatat sebagai pemegang sub rekening Efek dalam rekeing Efek milik Bank Kustodian atau Perusahaan Efek 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham. ---

12. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan RUPS untuk didaftar dalam DPS yang khusus diselenggarakan untuk keperluan penyelenggaraan RUPS yang bersangkutan. ---

Kustodian atau Perusahaan Efek yang menyelenggarakan Penitipan Kolektif tersebut sebagai bukti pencatatan dalam rekening Efek. ---

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham yang dikeluarkan Perseroan dari klasifikasi yang sama adalah sepadan dan dapat dieprtukarkan anatara satu dengan yang lain.---- 8. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam

Penitipan Kolektif apabila saham tersebut hilang atau musnah, kecuali pemegang saham yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa yang bersangkutan adalah benar pemilik yang sah dari saham yang hilang atau musnah tersebut dan saham tersebut benar hilang atau musnah. --- 9. Perseroan wajib menolak mencatat mutasi saham ke Penitipan

Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana. ---

10. Pemegang rekening efek yang sahamnya tercatat dalam Penitipan Kolektif pada Lembagai Penyimapanan dan Penyelesaian atau pemegang sub rekening yang sahamnya tercata pada rekening efek milik Bank Kustodi atauPerusahaan Efek berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam RUPS, sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya dalam rekening Efek tersebut.--- 11. Pemegang rekeing Efek yang berhak mengeluarkan suara

dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah pihak yang namanya tercata sebagai pemegang rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau namanya tercatat sebagai pemegang sub rekening Efek dalam rekeing Efek milik Bank Kustodian atau Perusahaan Efek 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham. ---

12. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan RUPS untuk didaftar dalam DPS yang khusus diselenggarakan untuk keperluan penyelenggaraan RUPS yang bersangkutan. ---

(16)

13. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dalam Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio dari Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal RUPS. ---

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek yang tercatat sebagai pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada pemegang rekening pada Bank Kustodian dan atau Perusahaan Efek tersebut. ---

15. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. --

16. Batas waktu Penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh keputusan RUPS, dengan ketentuan Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh deviden, saham bonus atau hak-hak lainnya untuk selanjutnya akan menyerahkan daftar tersebut yang telah dikonsolidasikan kepada Direksi Perseroan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen saham, saham bonus atau

13. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dalam Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio dari Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal RUPS. --- 14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau

hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek yang tercatat sebagai pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada pemegang rekening pada Bank Kustodian dan atau Perusahaan Efek tersebut. ---

15. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. --

16. Batas waktu Penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh keputusan RUPS, dengan ketentuan Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh deviden, saham bonus atau hak-hak lainnya untuk selanjutnya akan menyerahkan daftar tersebut yang telah dikonsolidasikan kepada Direksi Perseroan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk

(17)

hak-hak lainnya tersebut. --- memperoleh dividen saham, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut. ---

--- PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM --- --- Pasal 9 --- 1. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham,

pemilik semula yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham harus tetap dianggap sebagai pemilik saham tersebut sampai nama dari pemilik saham yang baru telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham.

2. Pendaftaran pemindahan hak atas saham harus dilakukan oleh Direksi dengan cara mencatatkan pemindahan hak itu dalam Daftar Pemegang Saham yang bersangkutan berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan pemindahan hak itu menurut pendapat Direksi tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar. --- 3. Akta pemindahan hak atau surat lain sebagaimana dimaksud

dalam ayat 2 harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada Perseroan dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal yang berlaku di Indonesia termasuk peraturan yang berlaku pada Bursa Efek di Indonesia dimana saham Perseroan dicatatkan ---

4. Pemindahan hak atas saham yang tercatat dalam rekening pada Penitipan Kolektif dicatat sebagai mutasi antar rekening, ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam Penitipan Kolektif ke atas nama individu pemegang saham yang bukan pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif dengan melaksanakan pencatatan atas pemindahan hak oleh Direksi Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8 ayat 5 di atas. ---

5. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi. -Segala tindakan yang bertentangan dengan ketentuan dalam pasal ini, membawa akibat bahwa suara yang dikeluarkan dalam RUPS untuk saham itu dianggap tidak sah, sedang pembayaran dividen atas saham itu ditangguhkan. ---

--- PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM --- --- Pasal 9 --- 1. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham,

pemilik semula yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham harus tetap dianggap sebagai pemilik saham tersebut sampai nama dari pemilik saham yang baru telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham.

2. Pendaftaran pemindahan hak atas saham harus dilakukan oleh Direksi dengan cara mencatatkan pemindahan hak itu dalam Daftar Pemegang Saham yang bersangkutan berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan pemindahan hak itu menurut pendapat Direksi tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar. --- 3. Akta pemindahan hak atau surat lain sebagaimana dimaksud

dalam ayat 2 harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada Perseroan dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal yang berlaku di Indonesia termasuk peraturan yang berlaku pada Bursa Efek di Indonesia dimana saham Perseroan dicatatkan ---

4. Pemindahan hak atas saham yang tercatat dalam rekening pada Penitipan Kolektif dicatat sebagai mutasi antar rekening, ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam Penitipan Kolektif ke atas nama individu pemegang saham yang bukan pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif dengan melaksanakan pencatatan atas pemindahan hak oleh Direksi Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8 ayat 5 di atas. ---

5. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi. -Segala tindakan yang bertentangan dengan ketentuan dalam pasal ini, membawa akibat bahwa suara yang dikeluarkan dalam RUPS untuk saham itu dianggap tidak sah, sedang pembayaran dividen atas saham itu ditangguhkan. ---

Referensi

Dokumen terkait

Persetujuan atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ('PMHMETD) kepada para pemegang saham

Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada

Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD porsi publik, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD publik lainnya

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa ability pegawai pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dalam meningkatkan kinerja pegawai terdiri

Berdasarkan hasil kegiatan penelitian yang dilakukan, maka penulis memberikan saran agar penerapan perencanaan pajak yang dilakukan pada PT Graha Mitra

nilai p>0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh resorpsi akar gigi molar bawah sulung fisiologis dan patologis terhadap tumbuh kembang gigi premolar satu

Data dianalisis dengan menggunakan program Praat untuk melihat nada, tekanan, intonasi, dan jeda dari kalimat-kalimat bahasa Indonesia yang diucapkan oleh penutur Korea

Memahami pola perubahan kalimat aktif dan pasif dalam percakapan sehari-hari KISI-KISI SOAL TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kurikulum Acuan Bahan