• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KELOMPOK SISTEM GERAK MANUSIA (FISIOLOGI) Mata Kuliah: Ilmu Pengetahuan Alam 1. Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH KELOMPOK SISTEM GERAK MANUSIA (FISIOLOGI) Mata Kuliah: Ilmu Pengetahuan Alam 1. Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KELOMPOK

SISTEM GERAK MANUSIA (FISIOLOGI)

Mata Kuliah: Ilmu Pengetahuan Alam 1 Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Nurul Fitria Febrianti (14144600175) 2. Desi Muji Hartanti (14144600178) 3. Muhamad Nurul Saeful (14144600201) 4. Nurul Hasanah (14144600202) 5. Muhamad Ristyo Nugroho (14144600204) 6. Muhamad Hafizh Al Hanif (14144600215)

Kelas: A5-14

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan KaruniaNya kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tentang ”Sistem Gerak Manusia (Fisiologi)”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan siswa. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan makalah kami di kemudian hari dengan lebih baik lagi.

Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang ” Sistem Gerak Manusia (Fisiologi)”.

Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta para pembimbing kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 27 Februari 2015

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI JUDUL

KATA PENGANTAR ……….. ii

DAFTAR ISI ………. iii

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ………... 1

2. Rumusan Masalah ……….. 1

3. Tujuan ……… 1

BAB II PEMBAHASAN 1. Tulang dan jenis-jenis tulang ……… 2

2. Bentuk-bentuk tulang manusia ……… 3

3. Hubungan antar tulang ………. 4

4. Sistem rangka ………. 6

5. Kelainan dan gangguan pada tulang ………. 8

6. Otot dan jenis-jenis otot pada manusia ………. 10

7. Kelainan dan gangguan pada otot manusia ……… 12

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan ……… 13

DAFTAR PUSTAKA ……….. 14

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Gerak dapat berupa gerakkan sebagian anggota tubuh maupun seluruh tubuh, misalnya gerak pindah tempat.

Gerakan pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan kerja sama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif karena hanya mengikut kendali otot, sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi. Sehingga mampu mengerakkan tulang. Bila tulang atau otot terganggu maka gerakan juga akan terganggu.

ATP (Adenosin Tri Phosphate) merupakan sumber energy penting untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Mekanisme gerak otot merupakan proses pembebasan dan penggunaan energy .

2. Rumusan Masalah

a. Apakah tulang itu dan apa sajakah jenis-jenis tulang? b. Apa saja bentuk-bentuk tulang manusia itu?

c. Bagaimanakah hubungan antar tulang itu? d. Apakah itu sistem rangka ?

e. Apa sajakah kelainan dan gangguan pada tulang? f. Apa sajakah jenis-jenis otot pada manusia?

g. Apa sajakah kelainan dan gangguan yang tejadi pada otot manusia. 3. Tujuan Masalah

a. Mengetahui tentang tulang manusia dan jenis-jenis tulang pada manusia.

b. Mengetahui bentuk-bentuk tulang pada manusia. c. Mengetahui hubungan antar tulang pada manusia. d. Mengetahui sistem rangka pada manusia.

e. Mengetahui kelainan dan gangguan yang terjadi pada tulang manusia.

f. Mengetahui otot dan jenis-jenis otot yang terdapat pada manusia. g. Mengetahui kelainan dan gangguan yang terjadi pada otot manusia.

(5)

2 BAB II PEMBAHASAN

A. Tulang

Tulang disebut alat gerak pasif karena digerakkan oleh otot. Akan tetapi tulang tetap mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi karena tulang.

1. Jenis Tulang

a. Tulang rawan (kartilago).

Tulang rawan bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel-sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Tulang rawan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput tulang rawan (perikondrium) yang mengandung sel-sel pembentuk tulang rawan (kondroblas). Tulang rawan ada 3 tipe, yaitu tulang rawan hialin, elastis, dan serat.

b. Tulang (osteon)

Struktur tulang keras tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut:

1. Osteoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derifat mesenkim yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas. Osteoprogenator terdapat dibagian luar membran (periosteum).

2. Osteoblas, merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.

3. Osteosit, merupakan sel-sel tulang dewasa.

4. Osteoklas, merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang.

Pembentukan tulang (osifikasi).

Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mesenkim. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel tulang.

(6)

3

Sel-sel tulang dibentuk terutama dari arah dalam keluar, atau proses pembentukannya konsentris. Setiap satuan-satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut

sistem havers.

B. Bentuk Tulang.

Berdasarkan bentuknya terdapat 3 macam bentuk utama tulang yang menyusun rangka tubuh yaitu:

1. Tulang Pipa (tulang panjang)

Tulang pipa berbentuk tabung dan pada umumnya berongga. Diujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungi untuk berhubungan dengan tulang lain. Contoh tulang pipa: tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengumpil. Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu bagian tengah disebut diafisis, kedua ujung disebut epifisis dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis.

2. Tulang Pipih

Tulang pipih tersusun atas 2 lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat. Contoh tulang pipih yaitu: tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.

3. Tulang Pendek

Tulang pendek berbentuk kubus dan terdapat pada pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang belakang.

4. Tulang tak berbentuk

Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tak tentu. Tulang ini terdapat diwajah dan tulang belakang.

Fungsi tulang

Tulang-tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga mempunyai fungsi lain, yaitu:

a. Memberi bentuk tubuh.

b. Melindungi alat tubuh yang vital. c. Menahan dan menegakan tubuh.

(7)

4 d. Tempat perlekatan otot.

e. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor. f. Tempat pembentukan sel darah.

g. Tempat menyimpan energi berupa lemak yang tersimpan di sumsum kuning tulang.

C. Hubungan antar tulang

Tulang didalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat. Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Di dalam sistem rangka manusia terdapat 3 jenis hubungan antar tulang yaitu:

1. Sinartrosis

Sinartrosis adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi yang dihubungkan dengan erat oleh jaringan ikat yang kemudian menulang sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan. Ada 2 tipe utama sinartrosis yaitu suture dan sinkondrosis. Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat contohnya pada tengkorak. Sinkondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.

2. Amfiartrosis

Amfiartrosis adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit gerakan. Amfiartrosis dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis. Pada simofisis sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar tulang belakang dan tulang kemaluan. Pada sindesmosis sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament contohnya sendi antar tulang betis dan tulang kering.

3. Diartrosis

Diartrosis adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakan, yang disebut juga dengan sendi. Contohnya hubungan pada siku, pergelangan tangan, gelang bahu. Ciri-ciri diartrosis :

(8)

5

a. Permukaan sendi dibalut selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous (menyerabut).

b. Bagian dalam kapsul dibatasi membrane jaringan ikat yang disebut membrane synovial yang menghasilkan cairan synovial untuk mengurangi gesekan.

c. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak.

d. Didalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut

Hubungan antar tulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah : 1. Sendi engsel

Salah satu tulang yang hanya dapat digerakan kesatu arah seperti engsel pintu. Contohnya : pada siku, lutut, ruas jari tangan dan kaki 2. Sendi pelana

Adalah tulang yang satu dapat bergerak ke segala arah. Contohnya: hubungan antara ruas jari tangan atau kaki dengan telapak tangan atau kaki.

3. Sendi peluru

Dapat bergerak ke segala arah. Contohnya hubungan tulang gelang bahu dengan lengan atas, tulang gelang panggul, dengan tulang paha. 4. Sendi putar

Tulang yang satu dapat mengitari tulang yang lain.Contohnya hubungan antara tulang atlas dan tulang leher, tulang hasta, dengan tulang pengumpil.

5. Sendi luncur ( geser)

Gerakanya bergeser kedepan dan belakang atau ke kiri dan kanan. Contoh: hubungan antara tulang-tulang pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

(9)

6 D. Sistem Rangka

Secara garis besar rangka manusia dibagi menjadi 2 yaitu rangka aksial dan rangka apendikuler.

1. Rangka Aksial

Divisi Tulang Nama Tulang Penyusun Jumlah

A. Tengkorak 1. Kranium

(tempur ung kepala)

 Frontal (tulang dahi)  Ubun-ubun

 Pelipis  Osipital

 Sphenoid (tulang baji)  Ethmoid 1 2 2 1 1 1 2. Wajah  Mandibula

 Nasal (tulang hidung)  Lakrimal

 Vomer

 Konka inferior  Zigomatik

 Palatin (tulang lelangit)  Maksila 1 2 2 1 2 2 2 2 3. Osikula Telinga

 Maleus (tulang martil)  Inkus (tlang paron,

landasan)  Stapes (sanggurdi) 2 2 2 B. Hioid  Hioid 1 C. Tulang belakang  Leher  Toraks (punggung) 7 12

(10)

7

 Lumbar (pinggang)  Sacrum (kelangkang)  Koksigea (tulang ekor, 4

ruas berfusi menjadi satu)

5 1 1 D. Tulang Dada (sternum)  Manubrium  Gladiolus  Xifoid Bergabung menjadi satu E. Tulang Rusuk (costae)  Rusuk sejati  Rusuk palsu  Rusuk melayang 7 pasang 3 pasang 2 pasang 2. Rangka Apendikuler

Divisi tulang Nama tulang penyusun jumlah

Bagian atas  Tulang selangka (klavikula)  Tulang belikat (skapula)

 Tulang pangkal lengan (humerus)

 Tulang hasta (ulna)

 Tulang pengumpil (radius)  Tulang pergelangan tangan

(karpal), terdiri dari:  Skafoid  Lunate  Pisiform  Trapesium  Kapitatum  Hamate

 Tulang telapak tangan (metakarpal) 2 2 2 2 2 16 (8 pd tiap tangan) 2 2 2 2 2 2 10

(11)

8

 Jari tangan (falanges)

28 Bagian bawah  Tulang koksa atau inomiat:

 Ilium  Iskhium  Pubis  Paha (femur)  Lutut (patella)  Tulang betis (fibula)  Tulang kering (tibia)

 Tulang pergelangan kaki (tarsal):  Kalkaneus  Talus  Kuboid  Navikular  Kuneformis

 Telapak kaki (metatarsal)  Jari kaki (falanges)

2 1 1 1 2 2 2 2 14 2 2 2 2 6 10 28

E. Gangguan pada tulang

Kelainan dan gangguan pada tulang dapat mengganggu proses gerakan yang normal. Beberapa gangguan dan kelainan pada tulang antar lain:

1. Kekurangan vitamin D

Vitamin D (kalsiferol) adalah vitamin yang diperlukan untuk klasifikasi (penulangan) pada tulang. Kekurangan vitamin D pada anak-anak mengakibatkan rakitis, biasanya terlihat pada pertumbuhanya yang terganggu dan kaki berbentuk O atau X. Pada orang dewasa kkurangan vitamin D dan zat kapur menyebabkan penyakit osteomalasia.

(12)

9

Gangguan pada tulang yang diakibatkan kecelakaan diantaranya adalah:

a. Memar

Gangguan ini merupakan sobeknya selaput sendi. Bila sobeknya diikuti lepasnya ujung tulang dari sendi disebut urai sendi.

b. Fraktura

Fraktura atau patah tulang dibedakan menjadi tiga, yaitu :

 Patah tulang tertutup, yaitu bila tulang yang patah tidak merobek kulit.

 Patah tulang terbuka, yaitu bila tulang yang patah merobek kulit dan tulang mencuat keluar.

 Fisura, yaitu bila tulang hanya retak 3. Kebiasaan sikap tubuh yang tidak benar

Kebiasaan posisi tubuh yang salah yang dilakukan dalam waktu yang lama dapat menyebankan kelainan tulang antara lain:

a. Lordosis yaitu: kelainan pada tulang leher dan panggul yang terlalu membengkok kedepan.

b. Kifosis adalah kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok kebelakang.

c. Skoliosis adalah kelainan pada ruas-ruas tulang belakang yang membengkok kesamping.

4. Nekrosa

Terjadi apabila selaput tulang(periosteum) rusak sehingga bagian tulang tidak memperoleh makanan, lalau mati, dan mati. 5. Gangguan persendian

a. Dislokasi

Disebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karna jaringan penggantungnya (liga mentum) sobek.

b. Ankilosis

Adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat di gerakkan karena seolah –olah menyatu.

c. Terkilir

Adalah tertariknya ligamentum keposisi yang tidak sesuai, tetapi sendi tidak bergeser.

(13)

10 d. Arthritis

Arthritis dibedakan menjadi 4 yaitu:

 Arthritis gout

Terjadi karena adanya timbunan asam urat pada jari-jari tangan teruama pada sendi-sendi.akibatnya ruas jari membesar dan terasa sakit jika gerakkan.

 Osteoarthritis

Adalah menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi. Akibatnya terjadi gangguan jika sendi digerakkan.

 Arthritis eksudatif

Adalah terisinya rongga sendi oleh cairan yang disebut getah radang yang di sebabkan karena serangan tulang.

 Arthritis sika

Adalah berkurangnya minyak sendi yang menyebabkan rasa nyeri saat tulang di gerakkan. 6. Serangan kuman pada sendi

a. Infeksi gonorea dan sifilis dapat menyerang persendian sehingga sendi menjadi kaku.

b. Layuh sendi adalah keadaan tidak bertenaga pada sendi yang di sebabkan karena layunya tulang akibat infeksi sifilis ketika bayi dalam kandungan.

F. OTOT MANUSIA

Otot merupaka alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Kontraksi otot akan meyebabkan otot memendek, hal ini terjadi ketika otot sedang melakukan kegiatan. Sedangkan otot akan mengalami pemanjangan ketika otot mengalami relaksasi yang terjadi ketika otot sedang beristirahat.

Otot memiliki karakter, yaitu:

a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek yang terjadi ketika otot sedang melakukan kegiatan.

(14)

11

b. Ekstensibilitas yaitu kemampuan otot untuk memanjang yang terjadi ketika otot sedang istirahat.

c. Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.

Jenis-jenis Otot 1. Otot Polos

Bekerja tak sadar, memiliki satu inti di tengah, berbentuk gelondong, reaksi terhadap rangsang lambat, terdapat pada dalam organ tubuh seperti: usus, pembuluh darah, dinding rahim,dinding lambung.

2. Otot Lurik

Bekerja secara sadar, memiliki banyak inti yang berada di tepi, berbentuk silindris, reaksi terhadab rangsang cepat, terdapat pada otot rangka. Dibagian otot lurik terdapat urat otot atau tendon. Tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo, sedangkan yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi. Otot yang mempunyai dua tendon disebut bisep, sedangkan yang memiliki tiga tendon disebut trisep.

3. Otot Jantung

Bekerja tak sadar, memiliki satu inti di tengah, berbentuk silindris bercabang, terdapat pada jantung.

Sifat Kerja Otot

Sifat kerja otot dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Antagonis

Antagonis adalah kerja otot yang saling berlawanan, yaitu:

a. Ekstensor (meluruskan) lawannya fleksor (membengkokkan). Contoh otot bisep dan otot trisp.

b. Abduktor (menjauhi badan) lawannya adduktor (mendekati badan). Contoh gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.

c. Depressor (ke bawah) lawannya elevator (ke atas). Contoh gerak kepala menunduk dan menengadah.

(15)

12

d. Supinator (menengadah) lawannya pronator (menelungkup). Contoh gerak telapak tangan yang menengadah dan gerak telapak tangan yang menelungkup.

2. Sinergis

Sinergis adalah gerak otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus yang menghasilkan gerak menelungkupkan dan menengadahkan.

G. Kelainan dan Gangguan pada Otot

Kelainan pada otot anatara lain sebagai berikut:

a. Atrofi, yaitu suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi.

b. Kelelahan otot yaitu terjadi karena terus menerus melakukan aktivitas. Jika ini berlanjut akan mengakibatkan kram.

c. Tetanus, yaitu otot yang terus menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani.

d. Mistenia Gravis, yaitu melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian

e. Kaku leher (Stiff), yaitu peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi karena kesalahan gerak.

f. Hipertropi, yaitu otot berkembang menjadi lebih besar dan kuat akibat aktivitas otot yang berlebihan.

g. Hernia Abdiminalis, yaitu sobeknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki sobekan tersebut.

(16)

13 BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Tulang merupakan alat gerak pasif dan otot merupakan alat gerak aktif. Gerakan tubuh terjadi karena adanya kerja sama antara tulang dan otot. Otot dikatakan gerak aktif karena mampu berkontraksi sehingga mampu menggerakkan tulang.

Rangka manusia terdiri dari tulang rawan (kartilago) dan tulang (osteon). Kartilago bersifat bingkas dan lemur yang terdiri darisel-sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondri. Pembentukan tulang terjadi setelah tulang rawan (kartilago) yang dihasilkan dari sel-sel mesenkim terbentuk. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berrongga dan terisi osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Proses penulangan ini disebut osifikasi.

Tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat. Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Bila hubungan tulang antar tulang digunakan untuk suatu gerakkan, diperlukan suatu bentuk khusus yang disebut sendi.

Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi antara lain karena kekurangan vitamin D, penyakit, kecelakaan, dan kebiasaan posisi tubuh yang salah dalam waktu yang lama.

(17)

14

DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi D. A, dkk. 2007. Biologi SMA. Jakarta: Erlangga. Yukaliana, dkk. 2009. Biologi SMP. Yogyakarta: Erlangga.

Mardiningsih, Lilik, dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Yogyakarta: Dafa Bintang Reksa.

Referensi

Dokumen terkait

“Kesetaraan ibu dan ayah dalam peran sebagai orang tua adalah menjadi guru yang mendidik dan mengajarkan anak- anaknya untuk selalu bertindak benar, berperilaku yang sesuai

3.5 Blok Receiver Audio[7] Sinyal cahaya yang dipancarkan oleh LED diterima oleh Photodiode driver, driver kemudian masuk ke bagian rangkaian penguat, setelah dikuatkan dikuatkan

Sedangkan kekuatan kelima dan terakhir seperti diungkapkan Thurow adalah untuk pertama kali dalam 200 tahun umat manusia takkan memiliki dunia unipolar dengan satu

Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening pada

Like other projects discussed in this volume, the Views from the North atlas uses Nunaliit, a Cybercartographic Atlas Framework technology that has been developed under the

Perkembangan dan kemajuan pendidikan tinggi, khususnya perguruan tinggi LPTK yang mengelola program studi bidang kependidikan (tenaga pendidik) terletak pada

Kesadaran perusahaan terhadap praktek pengungkapan Intellectual Capital (IC) tergolong tinggi, dimana setiap perusahaan banyak yang mengungkapkan item pengungkapan

Adapaun batas lokasi penelitian pada SMP Negeri 4 Takengon yaitu Sebelah timur berbatasan dengan SMP Negeri 2 takengon, dan Sebelah barat dibatasi jalan