RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TES KOLESTEROL TOTAL
NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
dr. H. HASMUDIN, Sp.B NIP: 19650510 199703 1008
DEFENISI Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membrane sel dan disirkulasikan dalam plasma darah.
METODE Kolorimetrik enzimatik (cholesterol oxidase method/CHOD PAP)
PRINSIP Kolesterol ester diurai menjadi kolesterol dan asam lemak menggunakan enzim kolesterol esterase.
Kolesterol yang terbentuk kemudian diubah menjadi cholesterol-3-one dan hidrgen peroksidaoleh enzim kolesterol oksidase. Hydrogen peroksida yang terbentuk beserta fenol dan 4-aminoantipirin oleh peroksidase diubah menjadi zat yang berwarna merah.
Cholesterol esters + H2O Chol. Esterase cholesterol + Fatty acids
Cholesterol + H2O+ O2 Chol. Oxidase Cholestenone + H2O2
H2O2 + 4-Aminoantipyrine + 3,5 – Dichlorophenol POD
coloured quinonic derivative + 4 H2O
Specimen a. Jenis specimen - Serum - Plasma b. Cara pengambilan - Darah vena c. Cara penyimpanan
- Suhu 200 – 250 C stabil selama 2 hari
- Suhu 20-80C stabil selama 5-7 hari
- Suhu -200stabil selama 3 bulan
Cara Kerja Sampel darah di sentrifuge 3000 rpm selama 5 menit ( untuk mendapatkan serum)
Pipet ke dalam tabung
Blanko (µl) Standar (µl) Sampel (µl)
Blanko - - -
Standar - 10 -
Sampel - - 10
Reagent 1000 1000 1000
Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 370C ukur absorben blanko standard
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TES KOLESTEROL TOTAL
Prosedur tetap NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : Nilai Normal:
Metode Usia dan jenis kelamin
Konvensional
Enzimatik Tali pusat Lk 44-103 Pr 50-104 0-4 th Lk 114-203 Pr 112-200 5-9 th Lk 121-203 Pr 126-1205 10-14 th Lk 119-202 Pr 124-201 15-19 th Lk 113-197 Pr 119-200 20-24 th Lk 124-218 Pr 113-197 25-29 th Lk 133-244 Pr 128-222 30-34 th Lk 138-254 Pr 130-230 35-39 th Lk 146-270 Pr 140-242 40-44 th Lk 151-268 Pr 147-252 45-49 TH Lk 158-276 Pr 152-265 50-54 th Lk 158-277 Pr 162-285 55-59 Th Lk 165-276 Pr 172-300 60-64 th Lk 159-276 Pr 172-297 65-69 th Lk 158-274 Pr 171-303 70 thn lk 144-265 Pr 173-280
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TRIGLISERIDA
NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
dr. H. HASMUDIN, Sp.B NIP: 19650510 199703 1008
DEFENISI Trigliserida adalah bentuk utama dari lemak yang di simpan oleh tubuh, trigliserida terdiri dari 3 molekul asam lemak yang dikombinasikan dengan molekul dari gliserol alcohol. Trigliserida sebagian besar berasal dari makasnan yang kita makan
METODE Kolorimetri enzimatik
PRINSIP Trigliserida dihidrlisis oleh enzim lipase menjadi gliserol dan asam lemak, gliserol yang terbentuk dikonversi menjadi gliserol-3fosfat oleh enzim gliserolkinase. Gliseror-3-phospat ini kemudian dirubah menjadi dihidroksiaseton dan hidrogen peroksida oleh enzim GPO. Hidoge peoksida yang terbentuk bersama dengan 4-clorofenol oleh enzim peroksidase di ubah menjadi 4-(p-benzoquinon-monoimino)-fenazon yang berwarna merah. Λ 505-546 nm.
Triglyserida LIPASES glycerol + fatyacids
Glyserol + ATP GK glyserol -3-phosphate +ADP
Gliserol-3 phosphate + O2 GPO dihidroksiasetone-phosphate+ H2O2
2H2O2 + 4-aminoantyphirin POD quinoneimine + HCL + 4 H2O
Sampel/specimen Jenis specimen - Serum - Plasma a. Li Heparin b. EDTA 1. Cara pengambilan - Darah vena 2. Alat dan bahan :
Alat
1. Pipet mikro 10 dan 1000 2. Tabung sentrifuge 3. Rak tabung 4. Sentrifuge
5. Alat fotometer RA 50 6. Tip biru dan kuning Bahan
a. Reagen trigliserida b. Standar trigliserida 3. Cara penyimpanan
- Suhu 200 –250 C stabil selama 2 hari
- Suhu 20-80C stabil selama 5-7 hari
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TES TRGILISERIDA
PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : Cara kerja
Pipet kedalam
tabung Blanko (µ) Standar (µ) Sampel (µ)
Blanko - - -
Standar - 10 -
Sampel - - 10
Reagen 1000 1000 1000
Campur dan inkubasi selama 5 menit pada suhu 370C /10 menit pada suhu kamar.
Nilai Normal: < 200 mg/dl UNIT TERKAIT - Laboratorium (arsip)
- Rawat Inap - Rawat Jalan
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TES KOLESTEROL - LDL
NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
dr. H. HASMUDIN, Sp.B NIP: 19650510 199703 1008 DEFENISI Adalah 1 dari 5 kelompok lipoprotein merupakan kombinasi lemak dan protein yang
merupakan bentuk lipid yang di angkut dalam darah . kolesterol LDL di sebut jahat karena menganku hasil metabolism kolesterol dari hati ke jaringan. Semakin tinggi kadar LDL semakin besar resiko untuk penyakit arteri koroner.
METODE Kolorimetri enzimatik homogeneus
PRINSIP LDL kolesterol dapat di tentukan dengan membandingkan antara total kolesterol dan kolesterol yang ada pada supernatant setelah adanya fraksi presipitat LDL oleh polivynyl sulphat (PVS) dalam polyethylene-glycolmonomethyl ether.
PROSEDUR Ada 2 cara pemeriksaan Kolesterol –LDL
a) Cara tidak langsung dengan menggunakan formula, bila kadar Trigliserida kurang dari 400 mg/dl (Kaplan et al, 1995)
b) Secara langsung dengan metode tes Homogeneous enzymatic colorimetric assay PRA ANALITIK :
Persiapan pasien
a) Puasa 10 – 14 jam termasuk menghentikan merokok dan olah raga tetapi diperbolehkan minum air putih
b) Tidak minum obat yang mempengaruhi kadar lipid dalam 2 minggu terakhir
c) Pasien dalam keadaan stabil, tidak ada perubahan berat badan, pola makan, kebiasaan merokok, minum kopi dan alkohol dalam 2 minggu terakhir
d) Pasien tidak sedang mengalami stres oleh penyakit akut.
Persiapan sampel
a) Waktu pengambilan sampel darah pasien dalam posisi duduk yang sudah dilakukan selama 5 menit
b) Pada saat pengambilan darah, pemasangan torniquet sebaiknya tidak lebih dari 1 menit;
c) Serum sebaiknya dipisahkan dari sel darah merah sesegera mungkin. Sampel sebaiknya segera dites. Sampel dapat disimpan selama 2 hari pada suhu 15 - 25°C. 4 hari pada suhu 2 - 8°C. dan 3 bulan pada suhu -20°C. bila digunakan plasma sebaiknya menggunakan antikoagulan EDTA;
d) Bila sampel darah terlihat ikterus, hemolisis sebaiknya diulang karena dapat terjadi peningkatan palsu pada hasil tes.
Alat dan bahan : Alat :
a) Pipet mikro 10 dan 1000 b) Tabung sentrifuge c) Rak tabung d) Sentrifuge
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TES KOLESTEROL - LDL
PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : e) Alat fotometer RA 50
f) Tip kuning dan biru Bahan :
a) Sampel serum, plasma (EDTA) b) R1 : buffer
MOPS (3-morpholinopropane sulfonic acid buffer): 20,0 mmol/l, pH 6 HSDA : 0,3 g/l ; ascorbate oxidase ( Eupenicillium recombinat) : ≥ 3,0 U/l cholesterol oxidase (Brevibacterium spee, rekombinant) ≥ 2,0 kU/l peroxidase ( horse radish) ≥ 20 kU/l: detergent
R2 : buffer/ enzymes/4-aminoantipyrine
MOPS (3-morpholinopropane sulfonic acid buffer): 20,1 mmol/l pH 6,8; MgSO4, 7H2O : 2,0 g/l ; 4-aminoantipyrine) 5 g/l; cholesterol
esterase (Pseudomonas spee) ≥ 3,0 kU/l, cholesterol oxidae (Brevibacterium spee,
recombinant) ≥ 2,0 kU/l, peroxidase (horseradish) ≥ 20 kU/l; detergent, R1 dan R2; reagen siap pakai
ANALITIK :
Cara kerja
a) Tes dilakukan dengan alat semi automatik RA 50
b) Sampel serum sebanyak 200 µl kemudian + 3 tetes reagens presipitat,biarkan 15 menit pada suhu kamar, centrifuge 2000 rpm selama 15 menit kemudian diletakkan pada rak sampel sesuai dengan nomor tes
c) Precipitat di periksa sebagai kolesterol : siapkan 3 buah tabung masing-masing
Pipet kedalam tabung Blanko(ul) Standar (ul) Sampel (ul)
Blanko Standar Sampel Reagen kolesterol - - - 1000 - 10 - 1000 - - 10 1000 Campur,inkubasi selama 10 Menit pada suhu kamar, baca Absorbance sampel berdasarkan standar.
Nilai rujukan ˂ 130 mg/dl
PASCA ANALITIK :
Interpretasi
- Rheumatoid faktor menyebabkan peningkatan palsu bila kadarnya lebih dari 200 IU/ml
- 130 – 159 mg/dl → diwaspadai terjadinya PJK - ≥ 160 mg/dl → resiko terjadi PJK
UNIT TERKAIT - Laboratorium (arsip) - Rawat Inap
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TES GLUKOSA
NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
dr. H. HASMUDIN, Sp.B NIP: 19650510 199703 1008
DEFENISI Glukosa adalah karbohidrat dalam bentuk monosakararida . gluosa dalam darah jika tidak di perlukan akan di simpan di dalam hati dalam bentuk glikogen melalui proses glikogenesis. Jika di perlukan glikogen ini dapat di ubah kembali menjadi glucose melalui proses glikogenolisis dan dilepaskan kedalam darah.
METODE GOD –PAP
PRINSIP Glukosa di oksidasi secara enzimatik menggunakan enzim GOD (glukosa oksidase), membentuk asam glukonik dan H2O2 kemudian bereaksi dengan fenol dan 4-aminoantipirin dengan enzim
peroksidase (POD) sebagai katalisator membentuk quinomine. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi glukosa dalam specimen dan di ukur dengan fotometer glukosa dalam specimen dan di ukur secara fotometri pada λ 546 /505 nm
Glukosa + O2 + H2 GOD glukonik + H2O2
2H2O2+ 4-aminophenazone+phenol POD quinomine+ 4H2O
- Jenis specimen
Serum,plasma EDTA dan darah kapiler - Cara pengambilan
Gula darah puasa, sewaktu dan 2 jam setelah makan - Cara penyimpanan
1. Pada suhu 200-250 C stabil selama 6 jam
2. Pada suhu 20-80 C stabil selama 3 hari
3. Pada suhu -200 C selama 3 bulan
Cara Kerja Sampel darah di sentrifuge 3000 rpm selama 5 menit ( untuk mendapatkan serum) Pipet kedalam
tabung
Blanko (µl) Standar (µl) Sampel (µl)
Blanko - - -
Standar - 10 -
Sampel - - 10
Reagen 1000 1000 1000
Campur dan inkubasi selama 5-10 menit pada suhu 370C atau 20-15 menit pada suhu
15-250C , ukur absorben blanko standard an sampel
Nilai Rujukan Metode Usia dan jenis kelamin
Konvensional (mg/dl) Puasa Tali pusat 45-96 Haksokinase Premature 20-60 GOD-PAP Neonatus 30-60 1 hari 40-60 >1 hari 50-80 Anak-anak 60-100
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TES KREATININ
NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
dr. H. HASMUDIN, Sp.B NIP: 19650510 199703 1008
DEFENISI Kreatinin dalam darah berasal dari metabolisme keratin otot. Kreatiin dilepaskan kedalam darah secara konstan, konsentrasinya berhubungan dengan massa otot yang dipengaruhi fariasi umur dan jenis kelamin. Kadar kreatinin pada pria biasanya lebih tinggi daripada wanita. Kreatinin sebagai hasil metabolism akan dikeluarkan dari darah melalui ginjal bersama urine. Pada orang sehat, produksi kreatinin dan eksresi kreatinin berlangsung secara parallel dan relative konstan. Perubahan fungsi ginjal akan menghambat eksresi kreatinin sehingga kadarnya meningkat pada kerusakan ginjal.
METODE Jaffe
PRINSIP Kreatinin bereaksi dengan larutan pikrat alkalis membentuk kompleks warna jingga kemerahan. Intensitas warna yang dihasilkan bebanding langsung dengan konsentrasi kreatinin pada specimen dan dapat di ukur secara fotometri pada panjang gelombang 500-560 nm
Sampel/specimen a. Jenis specimen 1. Serum
2. Plasma heparin 3. Plasma EDTA b. cara pengambilan
1. darah vena
c. cara penyimpanan (stabilitas)
- Suhu 20 – 80 C stabil selama 7 hari
- Suhu 200-250C stabil selama 7 hari
- Suhu -200stabil selama 3 bulan
PROSEDUR PRA ANALITIK
• PERSIAPAN PASIEN:
Tidak memerlukan persiapan khusus • Persiapan sampel
- Sampel serum atau plasma heparin lebih disukai
- Hindari pemakaian spesimen yang keruh, ikterik dan hemolisis
- Bila terpaksa disimpan selama beberapa hari, sampel paling baik disimpan di dalam suhu dingin.
Alat dan bahan:
Cara manual/semi automatik:
- Tabung reaksi dan rak tabung - Pipet volumetrik (50µl-1000µl) - Fotometer RA50
Reagensia: Reagen A Picric acid. larutan siap pakai Reagen B Alkali solustion. larutan siap pakai Reagen C standar 2 mg/dl. Larutan siap pakai
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TES KREATININ
PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : ANALITIK
• Cara kerja:
Cara manual/semi automatik: - Buat larutan reagen kerja
- Campur larutan R A dan R B dengan perbandingan 1:l sesuai dengan keperluan - Biarkan campuran larutan selama 30 menit pada suhu kamar. Larutan stabil selama 5
jam pada suhu 15-25°C.
Pipet kedalam tabung Standar (µ) SAMPEL(µ)
Standar 100 -
Sampel - 100
Reagen kerja 1000 1000
- Baca absorben sampel berdasarkan standar
- Pada standar segera di baca, setelah standard di reaksikan dengan reagens kerja.
- Pada sampel segera di baca, setelah sampel direaksikan dengan reagen kerja
UNIT TERKAIT - Laboratorium (arsip) - Rawat Inap
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ASAM URAT
NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
dr. H. HASMUDIN, Sp.B NIP: 19650510 199703 1008
DEFENISI Asam urat merupakan produk metabolism purin. Asam urat beredar dalam sirkulasi darah, difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan di ekskresikan keluar tubuh bersama dengan urin. Kadar asam urat darah di pengaruhi oleh asupan makanan yang mengandung asam amino purin, seperti kacang dan jeroan.
Peningkatan kadar asam urat dikaitkan dengan penyakit GOUT (arthritis urica) dan resiko terbenuknya batu ginjal/ saluran kemih.
METODE Enzimatik Urikase
PRINSIP Asam urat dioksidasi oleh uricase menjadi allantoin dan hydrogen peroksida. H2O2 yang
teerbentuk akan bereaksi dengan 4-aminoantipirin dengan dikatalis oleh Enzimperoksidase menghasilkan senyawa yang berwarna merah.intensitas warna ini di ukur secara fotometer pada λ 520-560 nm.
Uric acid + H2O + O2 uricase allantoin + CO2 + H2O2
2H2O2 + 4-aminoantipyrin + 3,5-dichloro-2-hydroxy-sulphonate
POD coloured quinonic derivative + 4 H2O
Sampel/specimen A. Jenis specimen
1. Serum(dari darah yang tidak hemolisis) 2. Plasma heparin
Alat dan bahan:
Tabung reaksi dan rak tabung - Tips kuning dan biru
- Pipet volumetrik (10µl-1000µl) - Fotometer RA50
B. Cara penyimpanan
- Suhu 200 –250 C stabil selama 3 hari
- Suhu 20-80C stabil selama 3-5 hari
- Suhu -200 stabil selama 6 bulan
PROSEDUR Cara manual/semi automatik: Pipet kedalam tabung
Blanko Standar Sampel
Blanko - - -
Standar - 20 -
Sampel - - 20
Reagent 1000 1000 1000
Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu kamar, ukur absorben blanko standard dan sampel.
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TES ASAM URAT
PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : Nilai Normal Serum dan plasma : 3- 7 mg/ dl
UNIT TERKAIT - Laboratorium (arsip) - Rawat Inap
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TES UREUM
NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
dr. H. HASMUDIN, Sp.B NIP: 19650510 199703 1008
DEFENISI Ureum adalah kandungan utama nitrogen, merupakan hasil katabolisme protein pada manusia.
METODE ENZIMATIK (GLDH)
PRINSIP Urea + 2H2O urease 2NH4+ + CO3
2-2α – ketogllutarate + 2NH4+ + 2NADH GLDH 2 glutamate + 2 NAD+ +
2H2O
Sampel/specimen 1. Serum 2. Plasma EDTA 3. Urine Cara kerja Buat reagen kerja
Campur 1 vial reagens A ( enzim) dengan 16 ml reagen B (Bufer)
Pipet kedalam tabung Standar (µ) Sampel (µ) Standar 10 µ - Sampel - 10 µ Reagen 1000 1000
Campur selama 30 detik, baca absorben sampel berdasarkan standar
Nilai normal Serum : 10-50 mg/dl Urine : 20 – 35 gram/24 jam Unit terkait - Laboratorium (arsip)
- Rawat Inap - Rawat Jalan
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TES ASPARTAT TRANSMINASE (ASAT)
NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
dr. H. HASMUDIN, Sp.B NIP: 19650510 199703 1008
DEFENISI Aspartat amino transferase (ASAT/AST) yang sering di sebut dengan glutamik oksalasetik trasaminase (GOT), merupakan enzim ubuh intraselulller yang sangat penting, mengkatalis perubahan asam alfaketo menjadi asam amino dengan cara transfer gugus amino.ASAT banyak terdapat dalam sel otot jantung,hati,ginjal,otot rangka,dan sel darah merah. Kerusakan pada jarungan atau organ tersebut dapat mengakibatkan meningkatnya enzim ASAT dalam darah METODE IFCC
PRINSIP α – ketoglutaric Acid + L-Aspartic Acid GOT L-Glutamic acid
oxalacetic acid + NADH+ + H+ MDH L-malic acid + NAD+
ASAT mengkatalis transfer gugus amino dari L-aspartat ke 2-oksogltarat menjadi L-Glutamat dan oksaloasetat. Oksaloasetat selanjutnya mengalami reduksi dan menjadi oksidasi NADH menjadi NAD+ dengan bantuan enzim malat dhidroginase
Sampel/specimen Specimen
a. Jenis specimen
1. Specimen pilihan serum (dari darah yang tidak hemolisis) 2. Dapat juga menggunakan plasma heparin atau EDTA b. Cara pengambilan
1. Darah vena (pilihan utama) 2. Darah kapiler
4. Alat dan bahan : Alat
7. Pipet mikro 10 dan 1000 8. Tabung sentrifuge 9. Rak tabung 10. Sentrifuge
11. Alat fotometer RA 50 12. Tip biru dan kuning Bahan
c. Reagens A substrate d. Standar buffer solution
c. Cara penyimpanan (stabilitas) - Suhu 40 –80 C stabil selama 7 hari
- Suhu 200-250C stabil selama 4 hari
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TES ASAT (ASPARTAT/ASAT)
PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : Cara kerja Reagen kerja
Campur 1 fial reagens A ( substrate) dengan 16 ml reagen B (buffer solution)
Pipet kedalam tabung
Reagen kerja 1000 µ Sampel (µ) 100 µ
Campur 1 menit kemudian ukur atau baca pada alat RA 50 pada panjang gelombang 334-365 nm
Nilai Normal
Temperature Laki-laki Perempuan
25 0C ≤ 18 u/l ≤ 15 u/l
30 0C ≤ 25 u/l ≤ 21 u/l
37 0C ≤ 37 u/l ≤ 31 u/l
UNIT TERKAIT - Laboratorium (arsip) - Rawat Inap
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TES ALAT/ALT
NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
dr. H. HASMUDIN, Sp.B NIP: 19650510 199703 1008
DEFENISI Alanin amino transterase (ALAT/ALT) lebih sering di sebut dengan glutamit piruvik transaminase (GPT), merupakan enzim tubuh intraseluler yang sangat penting, mengkatalis perubahan asam alfaketo menjadi asam amino dengan cara transfer gugus amino.
ALAT banyak terdapat dalam sel hati, dan di temukan juga dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dalam sel parenkin ginjal,otot jantung,dan otot rangka, penkreas,linmfa dan paru. Pemeriksaan secara bersama ALAT DAN ASAT di pakai untuk membedakan kerusakan hati dari otot jantung dan otot rangka. Umumnya secara khas ALAT lebih tinggi dari pada ASAT pada hepatitis firus atau toksit akut, sedangkan pada hepatitis kronik ASAT lebih tinggi daripada ALAT
METODE IFCC
PRINSIP α – ketoglutaric Acid + L-alanine GPT L-glutamic acid+pyruvic acid
pyruvic acid + NADH+ + H+ MDH L-lactic acid + NAD+
Sampel/specimen Serum, plasma heparin atau EDTA, Hindari hemolisa
CARA KERJA Reagen kerja
Campur 1 fial reagens A ( substrate) dengan 16 ml reagen B (buffer solution)
Pipet kedalam tabung
Reagen kerja 1000 µ Sampel (µ) 100 µ
Campur 1 menit kemudian ukur atau baca pada alat RA 50 pada panjang gelombang 334-365 nm
Nilai normal Nilai Normal
Temperature Laki-laki Perempuan
25 0C ≤ 22 u/l ≤ 17 u/l
30 0C ≤ 29 u/l ≤ 22 u/l
37 0C ≤ 40 u/l ≤ 37 u/l
Unit terkait 1. Instalasi laboratorium 2. Instalasi rawat jalan 3. Instalasi rawat inap
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TES ALBUMIN
NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
dr. H. HASMUDIN, Sp.B NIP: 19650510 199703 1008
DEFENISI Albumin adalah bagian utama dari protein plasma yang berfungsi mempertahankan tekanan onkotik di dalam darah, membawa beberapa bahan seperti bilirubin, asam lemak,kalsium dan obat dalam darah. Albumin merupakan protein yang paling banyak ditemukan dalam plasma (55-65% dari total protein), sumber nurisi, dan bagian dari suatu system buffer komleks. Albumin digunakan unuk evaluasi status nutrisi, albumin hilang pada penyakit akut,penyakit hati,ginjal dengan proteinuria,perdarahan,luka bakar,eksudat dan perdarahan saluran cerna dan penykit kronis lainya.
METODE BROMOCRESOL GREEN
PRINSIP Pada ph 4.1, albumin menunjukan sifat kation yang akan berikatan dengan bromcresol green (BCG) suatu pewarna anion sehingga terbenuk kompleks berwarna biru-hijau. Intensitas warna biru hijau sesua dengan konsentrasi albumin yang di ukur dengan foto meter.
Albumin + BCG → albumin BCG kompleks Sampel/specimen Specimen
A. Jenis specimen
1. Specimen pilihan serum
2. Dapat juga menggunakan plasma heparin atau EDTA B. Cara pengambilan
Darah vena (pilihan utama)
Alat dan bahan : A. Alat
1. Pipet mikro 10,500 dan 1000 µL 2. Tabung sentrifuge
3. Rak tabung 4. Sentrifuge
5. Alat fotometer RA 50 6. Tip biru dan kuning B. Bahan
1. Reagen bromocresol green 2. Standar albumin
Cara penyimpanan (stabilitas)
1. Suhu kamar (200 –250 C) selama 2,5 bulan
2. Suhu 20-80C stabil selama 5 bulan
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TES ALBUMIN
PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : Cara kerja
Pipet kedalam tabung Blanko Standar Sampel
Sampel - - 10 µl
Standar - 10 µl -
Reagen 2500 µl 2500 µl 2500 µl Campur dan biarkan pada suhu kamar selama 5 menit,
Baca absorbens standard an sampel berdasarkan blanko dengan menekan nomor 75 kemudian Enter pada alat RA 50
Panjang gelombang 630 nm
Nilai Normal
3,5 – 5,0 gr/dl
UNIT TERKAIT - Laboratorium (arsip) - Rawat Inap
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TES TOTAL PROTEIN
NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
dr. H. HASMUDIN, Sp.B NIP: 19650510 199703 1008
DEFENISI Protein Total AdAlah suatu plasma protein yang disintesis terutama di sel parenkim hati, sel plasma, kelenjar limfe,limpa dan sum-sum tulang. Protein total terdiri dari albumin dan globulin. Albumin disintesa di hati, berfungsi utamanya untuk mempertahankan tekanan onkotik,pemenukan antibodi, hormon, enzim,faktor hemostasis, pertumbuhan dan perbaikan jaringan dan pH bufer
METODE BIURET
PRINSIP Ion kupri akan bereaksi dengan protein dalam suasana basa membentuk kompleks berwarna ungu.
Sampel/specimen A. Jenis specimen
3. Serum(dari darah yang tidak hemolisis) 4. Plasma heparin
B. Alat dan bahan:
Cara manual/semi automatik: 1. Tabung reaksi dan rak tabung 2. Tips kuning dan biru
3. Pipet volumetrik (10µl-1000µl) 4. Fotometer RA50
5. Reagen QCA total protein
C. Cara penyimpanan (stabilitas)
- Suhu 200 –250 C stabil selama 6 hari
- Suhu 40-80C stabil selama 4 minggu
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TES TOTAL PROTEIN
PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : Cara kerja
Pipet kedalam tabung
Blanko (µl) Standar (µl) Sampel (µl)
Blanko - - -
Standar - 20 µl -
Sampel - - 20 µl
Reagent 1000 µl 1000 µl 1000 µl
Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu kamar, ukur absorben blanko standard dan sampel.pada panjang gelombang 540 nm
Nilai Normal
5,5 – 8,0,0 gr/dl
UNIT TERKAIT - Laboratorium (arsip) - Rawat Inap
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TES BILIRUBIN
NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR
dr. H. HASMUDIN, Sp.B NIP: 19650510 199703 1008
DEFENISI Bilirubin merupakan hasil penguraian hemoglobin oleh system retikuloendotelial dan di bawah dalam plasma menuju hati untuk melakukan proses konjugasi (secara langsung), untuk membentuk bilirubin diglukuronida dan di ekskresikan ke dalam empedu.bilirubin yang terkonjunggasi (direk) dapat larut dalam air dan bereaksi langsung, sedangkan yang tak terkonjunggasi (indirek)tidak terlarut dalam air karena terikat pada albumin.
METODE Jendrassik dan grof
PRINSIP Bilirubin total bereaksi dengan asam sulfanilat yang di azotisasi dengan kofein menjadi zat warna azo. Bilirubin direk dapat ditunjukan dengan reaksi diazotisasi dalam suasana asam, sedangkan bilirubin indirek tidak bereaksi.
Sampel/specimen Specimen
A. Jenis specimen
1. Specimen pilihan serum (dari darah yang tidak hemolisis) 2. Dapat juga menggunakan plasma heparin atau EDTA B. Cara pengambilan
1. Darah vena (pilihan utama)
Alat dan bahan : A. Alat
1. Pipet mikro 200 dan 1000 2. Tabung sentrifuge 3. Rak tabung 4. Sentrifuge
5. Alat fotometer RA 50 6. Tip biru dan kuning B. Bahan 1. Reagen bilirubin : a) Sulfanilit Acid b) Cafein c) Potassium tartarat d) Sodium nitrit e) NaCl 0,9 %
Cara penyimpanan (stabilitas)
1. Suhu kamar (200 –250 C) selama < 2 jam
2. Suhu 20-80C stabil selama 3 hari
3. Suhu -200C stabil selama 3 bulan
RSUD KOTA BAUBAU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TES BILIRUBIN
PROSEDUR TETAP NO.DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN : Cara kerja A. BILIRUBIN TOTAL
Pipet kedalam tabung Blanko Sampel Sulfanilic acid 200 µl 200 µl
Sodium nitrite - 1 tetes
cafein 1000 µl 1000 µl
sampel 200 µl 200 µl
Campur dan biarkan 10 menit pada suhu kamar, tambahkan larutan :
Potassium tartarat 1000 µl 1000 µl
Campur dan biarkan selama 5 menit pada suhu kamar , baca absorben sampel terhadap blanko sampel pada fotometer RA 50 pada panjag gelombang 578 nm
A. BILIRUBIN DIREK
Pipet kedalam tabung Blanko Sampel Sulfanilic acid 200 µl 200 µl
Sodium nitrite - 1 tetes
NaCl 0,9 % 2000 µl 2000 µl
sampel 200 µl 200 µl
Campur dan biarkan pada suhu kamar selama 5 menit baca absorben sampel terhadap blanko sampel pada fotometer RA 50 pada panjag gelombang 546 nm Nilai Normal Bilirubin total : 1,1 mg/dl
Bilirubin direk : 0,25 mg/dl UNIT TERKAIT - Laboratorium (arsip)
- Rawat Inap - Rawat Jalan