• Tidak ada hasil yang ditemukan

13. Spo Pemberian Antibiotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "13. Spo Pemberian Antibiotik"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERIAN ANTIBIOTIK SPO No. Dokumen : No. Revisi : Tgl Terbit : Halaman : 1 / 6 Puskesmas Kalijambe

Tandatangan Kepala Puskesmas ...

dr. Moch. Jazim STM NIP 196204061989111001

1. Pengertian Pemberian antibiotik adalah cara pemberian anti bakteri (bakteriostatik maupun bakterisid) yang sesuai dengan kemungkinan jenis bakteri penyebab penyakit.

2. Tujuan Menurunkan angka kesakitan

3. Kebijakan Sesuai SK Kepala Puskesmas No. ...

4. Referensi Hardjasaputra, S.L.P., Dr., dkk., 2002, Data Obat di Indonesia, Grafidian Medipress, Jakarta.

Ganiswarna, S.G., dkk., 2002, Farmakologi dan Terapi, Gaya Baru, Jakarta. 5. Prosedur /

Langkah-langkah

Antibiotik diberikan sesuai dengan Drug of Choice dari tiap-tiap jenis penyakit (sesuai diagnosa).

Cara pemberian antibiotik untuk Poli Gigi Golongan Peniccilin dan derivatnya

 Diberikan dalam dosis terbagi tiap 8 jam selama 5 hari (kecuali belum sembuh/ada kasus baru).

Kotrimoxksazol diberikan dalam dosis terbagi tiap 12 jam minimal 5 hari. Kloramfenikol diberikan dalam dosis terbagi tiap 6 – 8 jam selama 10 – 14 hari.

Metronidazole diberikan dalam dosis terbagi tiap 8 jam selama 5 hari. Golongan Quinolon

 Ciprofloxacin diberikan dalam dosis terbagi tiap 12 jam selama 5 hari. Amoxicillin

Indikasi :

 Infeksi telinga, hidung dan tenggorok seperti otitis media yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, Stafilokokus yang tidak memproduksi penisilinase dan Haemophillus Influenza.

(2)

 Infeksi saluran kencing yang disebabkan oleh Escherichia coli, Proteus mirabilis dan Streptococcus faecalis.

 Infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan oleh Streptokokus, Stafilokokus dan Escherichia coli.

 Infeksi saluran napas dan bronchitis kronis yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, Stafilokokus yang tidak memproduksi penisilinase dan Haemophillus Influenzae.

 Gonorhea, infeksi akut saluran kencing yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae.

 Infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh Shigella, Salmonella (termasuk S. typhosa).

 Profilaksis terhadap infeksi pada tindakan pencabutan gigi, contoh: endokarditis.

Dosis : 1. Oral

 Dewasa : 250 – 500 mg tiap 8 jam  Bayi BB < 6 kg : 25 – 50 mg tiap 8 jam.  Bayi BB 6 – 8 kg : 50 – 100 mg tiap 8 jam.

 Anak BB < 20 kg : 20 – 40 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 8 jam.

 Anak BB > 20 kg : sama dengan dewasa. 2. Suntikan IM :

 Dewasa : 500mg tiap 8 jam  Anak : 50 – 100 mg/kg/hari 3. Suntikan IV atau infus :

 Dewasa : 1 gr tiap 6 jam  Anak : 50 – 100 mg/kg/hari Cara Pemberian :

 Lama Pengobatan : pengobatan diteruskan paling sedikit 48 – 72 jam setelah gejala hilang atau setelah bakteri terberantas. Untuk infeksi betastreptokokus haemolitik perlu diobati paling sedikit 10 hari untuk mencegah demam rematik dan glomerulonefritis.

 Amoxicillin cukup aman diberikan pada wanita hamil atau menyusui.

Phenoximethyl Penicillin Indikasi :

 Faringitis, Skarlatina.  Demam reumatik.

 Profilaksis sebelum tonsilektomi atau ekstraksi gigi pada kasus demam reumatik.

 Otitis media akut dan mastoiditis.

 Endokarditis : yang disebabkan Streptococcus viridans yang sensitif terhadap penisillin.

(3)

 Profilaksi terhadap infeksi karena Streptococcus pyogenes group A.  Profilaksis terhadap kambuhnya demam reumatik.

 Profilaksis terhadap pembedahan pada pasien dengan kelainan katup jantung.

cth. Terhadap tindakan pencabutan gigi → pencegahan komplikasi endokaeditis bacterial subakut karena bakteremia selintas.

Dosis : 1. Oral

 Dewasa : 250 – 500 mg tiap 6-8 jam, dosis dapat dinaikkan sampai 750 mg tiap 6-8 jam pada infeksi berat.

 Anak sampai 1 tahun : 62,5 mg tiap 6-8 jam  Anak 1 – 5 tahun : 125 mg tiap 6-8 jam  Anak 6 – 12 tahun : 250 mg tiap 6-8 jam

Chloramfenicol Indikasi :

 Infeksi akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi

 Infeksi berat yang disebabkan oleh Salmonella, Haemophilus influenzae (terutama infeksi meningeal)

 Infeksi mata konjungtivitis bacterial.

Dosis :

 50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam.

 Bayi (<2 minggu) : 25 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam

Cara Pemberian :

 Bayi dan anak dengan gangguan proses metabolic : kurangi dosis oral dan IV sampai 25 mg/kg/hari, diikuti dengan pemeriksaan kadar kloramfenikol dalam darah. Kadar terapeutik : 15 – 25 µg/ml.  Infeksi mata superficial yang mengenai konjungtifa dan /atau kornea

: oleskan sedikit salep mata pada konjungtifa bagian bawah, lebih sering bila perlu, teruskan pengobatan siang dan malam dalam 24 jam pertama, sesudah itu interval pemberian dapat dijarangkan.

Pengobatan diteruskan paling sedikit 48 jam setelah mata tampak normal.

 Keamanan pada wanita hamil belum terbukti dan hati – hati bila diberikan pada ibu menyusui.

(4)

Ciprofloxacin

Ciprofloxasin merupakan anti infeksi yang efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap antibiotika lain misalnya Aminoglikosida, Penisilina, Sefalosporin dan Tetrasiklina, serta efektif terhadap bakteri gram negative dan gram positif.

Indikasi :

 Infeksi saluran kemih termasuk prostatitis.

 Infeksi saluran pernafasan kecuali pneumonia oleh Streptococcus  Infeksi kulit dan jaringan lunak

 Infeksi tulang dan sendi

 Infeksi saluran pencernaan termasuk demam tifoid dan paratifoid.  Uretritis dan servisitis gonoroe.

Dosis dan Cara Pemberian :

 Infeksi ringan/sedang saluran kemih : sehari 2 X 250 mg  Infeksi berat saluran kemih : sehari 2 X 500 mg  Infeksi ringan / sedang saluran nafas : sehari 2 X 500 mg  Infeksi berat saluran nafas : sehari 2 X 750 mg  Infeksi saluran pencernaan : sehari 2 X 500 mg  Pada gonoroe akut, cukup pemberian dosis tunggal sehari 250 mg.  Dosis untuk pasien dengan fungsi ginjal yang terganggu bila

Creatinine Clearance kurang dari 20 ml/menit maka dosis normal yang dianjurkan harus diberikan sehari sekali atau dikurangi separuh bila diberikan sehari 2X

Cotrimoxazole Indikasi :

 Infeksi saluran pernafasan, saluran kemih dan ginjal,saluran

pencernaan dan jaringan kulit serta jaringan lunak yang disebabkan oleh Streptokokus, Stafilokokus, Pneumokokus, Haemophillus Influenzae, Neisseriae, Eschericia coli, Proteus mirabilis, P. vulgaris, Bordetella, Salmonella, Klebsiela-Aerobacter, Shigella, Vibrio cholerae, Brucella, Pseudomonas pseudomallei, P.cepacia, Serratia marcescens, Pneumocystis carinii, Yersinia dan Nocardia

 Uretritis gonorkokal

 Tipus dan paratipus, serta keadaan karier  Disentri basiler

 Kolera (sebagai pengobatan tambahan terhadap perbaikan cairan dan elektrolit)

 Osteomielitis akut dan kronik  “South American” blastomycosis

(5)

Dosis : 1. Oral

 Dewasa : 160 mg Trimethoprim + 800 mg Sulfamethoxazole, 2 X sehari ( pagi dan sore ), pada kasus yang lebih berat dosis dapat dinaikkan 50% lebih tinggi

 Anak (6 – 12 tahun) : 80 mg Trimethoprim + 400 mg Sulfamethoxazole, 2 X sehari ( pagi dan sore )

 Anak (6 bulan – 5 tahun) : 40 mg Trimethoprim + 200 mg Sulfamethoxazole, 2 X sehari ( pagi dan sore )

 Bayi ( 2 – 6 bulan) : 20 mg Trimethoprim + 100 mg Sulfamethoxazole

Cara Pemberian dan penyesuaian dosis

 Dosis anak – anak tersebut setara dengan dosis Trimethoprim 6 mg dan Sulfamethoxazole 30 mg/kg BB.

 Pada infeksi yang berat pada anak-anak, dosis dapat dinaikkan 50% lebih tinggi.

 Pada infeksi akut, Kotrimoksazol harus diberikan sekurang-kurangnya 5 hari atau sampai penderita 2 hari bebas gejala.  Kontraindikasi untuk ibu hamil dan menyusui.

Metronidazole Indikasi :

 Trichomoniasis simptomatik, setelah trichomonas dipastikan oleh pemeriksaan laboratorium

 Trichomoniasis asimptomatik, disertai endoservisitis, servisitis atau erosi servikal.

 Pengobatan untuk pasangan (asimptomayik) dari penderita yang sedang diobati.

 Amoebiasis dan giardiasis intestinal.  Abses hati amebic.

Dosis : 1. Oral

 Untuk kasus Trichomoniasis simptomatik dan asimptomatik : Dewasa : 250 mg 3X sehari selama 7 hari.

Bila penderita tidak hamil 2 gr dosis tunggal, atau terbagi dalam 2 dosis dari masing – masing 1 gr, selama 1 hari

(6)

 Untuk amoebiasis intestinal dan abses hati : Dewasa : 750 mg 3X sehari selama 8 – 10 hari.

Anak : 30 – 50 mg/kg/24 jam , dalam dosis terbagi 3 selama 10 hari

 Untuk giardiasis intestinal :

Dewasa dan anak 15 mg/kg BB/24 jam dalam dosis terbagi selama 5 hari.

Cara Pemberian :

 Pengobatan ulang : tunggu sampai 4 – 6 minggu dan pastikan kembali diagnosis dengan pembiakan sebelum pengobatan ulang diberikan.

 Kontra indikadi untuk ibu hamil dan menyusui. 6. Unit Terkait Ruang obat

(7)

PEMBERIAN ANTIBIOTIK DAFTAR TILIK No. Dokumen : No. Revisi : Tgl Terbit : Halaman : 7 / 1 Puskesmas Kalijambe

Tandatangan Kepala Puskesmas ...

dr. Moch. Jazim STM NIP 196204061989111001

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya gambar 2b menunjukkan bahwa fungsi Φ memetakan tiap data pada input space tersebut ke ruang vektor baru yang berdimensi lebih tinggi (dimensi 3), dimana kedua

perempuan, contoh pada pemilu 2004 partai politik dapat menambahkan hanya dengan caleg perempuannya pada tahapan memperbaiki persyaratan caleg. „ Electoral border : magnitude

Selain itu juga bekerja sama dengan pamong praja dalam menertibkan pegawai diharapkan dapat memberikan efek jera, meskipun kenyataanya masih banyak terdapat

Jumlah persediaan di bulan Desember 2014 sebesar 23 580 000 kg dengan penggunaan rata-rata di tahun 2013-2014 sebesar 5 683 000 kg, dari data ini terlihat bahwa jumlah persediaan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk menganalisis pengelolaan modal kerja, struktur modal dan profitabilitas pada industri pulp &amp; paper yang terdaftar di

Independen pada penelitian ini adalah LnTA ( Size Bank ), KreditTA (Kredit dalam Total Aset), DPKTA (Dana Pihak Ketiga dalam Total Aset), TETA (Total Ekuitas dalam Total Aset), IEPO

Wirausaha merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga

Field observation data and examine rubber manufactured shown that PB 330 clone was having colorless latex with highly crumb rubber contain (&gt; 40%).. PB 330 has a good