URGENSI PEMBERIAN BANTUAN HUKUM OLEH
ADVOKAT TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA
TERORISME
Tesis
Oleh
ARIZAL
097005007
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
URGENSI PEMBERIAN BANTUAN HUKUM OLEH ADVOKAT
TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA TERORISME
Tesis
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
Dalam Program Studi Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
ARIZAL
097005007
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Tesis : URGENSI PEMBERIAN BANTUAN HUKUM OLEH ADVOKAT TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA TERORISME.
Nama Mahasiswa : ARIZAL.
NIM : 097005007
Program Studi : Magister Ilmu Hukum.
Menyetujui: Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH. MHum K e t u a
)
(Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH) (Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum A n g g o t a A n g g o t a
)
Ketua Program Studi Dekan
(Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH) (Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum K e t u a
Telah diuji pada
Tanggal : 15 Agustus 2011.
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH. MHum. Anggota : 1. Prof. Suhaidi, SH, MH.
2. Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum 3. Dr. Jelly Leviza, SH, M.Hum
ABSTRAK
Advokat dalam kedudukannya sebagai suatu profesi yang mulia atau lebih dikenal dengan istilah officium nobile, maka Advokat berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat, memiliki kewajiban dalam memberikan bantuan hukum. Secara ideal dapat dijelaskan bahwa bantuan hukum merupakan tanggung jawab sosial dari Advokat. Bantuan hukum tersebut juga diberikan terhadap pelaku tindak pidana terorisme, karena salah satu hak yang dimiliki oleh pelaku dari suatu tindak pidana yang dalam hal ini juga adalah pelaku tindak pidana terorisme adalah hak untuk mendapat bantuan hukum dari Advokat. Pemberian bantuan hukum terhadap pelaku yang diduga yang diduga telah melakukan suatu tindak pidana adalah didasarkan pada berbagai asas yang terdapat dalam hukum pidana dan hukum acara pidana, diantaranya adalah: pertama asas presumption of innocence (asas praduga tidak bersalah) dan kedua asas equality before the law (bahwa setiap orang sama dipandang dihadapan hukum). Adanya kedua asas ini jelaslah bahwa martabat manusia sebagai anggota masyarakat dihargai sehingga orang berhak menyatakan dirinya tidak bersalah sebelum terbukti kesalahannya dihadapan sidang Pengadilan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan sifat penelitian deskriptif analitis. Dalam melakukan pengumpulan data dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu: penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan adalah dengan merujuk pada bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier, sedangkan penelitian lapangan yang digunakan hanya sebagai pendukung terhadap penelitian yuridis normatif, yaitu dilakukan melalui wawancara dengan informan yang terkait dengan penelitian yaitu Advokat dari Tim Pembela Muslim. Seluruh data yang sudah diperoleh dan dikumpulkan akan ditelaah dan dianalisis secara kualitatif, maksudnya adalah bahwa seluruh data dianalisis dengan cara menginterpretasikan secara kualitas tentang pendapat atau tanggapan informan, kemudian menjelaskannya secara lengkap dan komperhensif mengenai berbagai aspek yang berkaitan dengan pokok persoalan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kendati pemberian bantuan hukum terhadap pelaku tindak pidana terorisme adalah sesuatu yang urgent disebabkan oleh karena pemberian bantuan hukum terhadap pelaku tindak pidana terorisme adalah kewajiban Advokat untuk menegakkan keadilan dan hak asasi manusia, namun pada kenyataannya pemberian bantuan hukum oleh Advokat terhadap pelaku tindak pidana terorisme mengalami berbagai hambatan, diantaranya adalah hambatan dari sisi Undang-Undang, hambatan dari sisi budaya hukum dan hambatan dari sisi aparat penegak hukum yang terdiri dari hambatan dari pihak kepolisian dan hambatan dari pihak kejaksaan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan diatas, hendaknya Perlu diberikan hak untuk mendapat bantuan hukum dari Advokat terhadap pelaku tindak
pidana terorisme yang substansinya diatur secara tersendiri dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dalam rangka penegakan hak asasi manusia. Disamping itu juga Perlu diberikan hak immunitas terhadap Advokat dan hak untuk mendapat perlindungan keselamatan dalam menjalankan profesinya dalam hal pendampingan pelaku tindak pidana terorisme mengingat tindak pidana terorisme adalah suatu kejahatan luar biasa.
ABSTRACT
Advocate in a position as a noble profession or known as afficium nobile, according to act No. 18 of 2003 concerning to Advocate has liability to provide the legal aid. Ideally it described that legal aid is a social responsibility of Advocate. Legal aid also provided to the terorism accused because one of right of accused of a crime especially the terorism is a right for legal aid from Advocate. Legal aid for the accused do a crime is based on any principle of presumption of innocence and the second one is a principle of equality before the law. By the both of principles indicated that human dignity as society member is respected so anyone has a right to state that himself is not do a mistake before it proven before the court.
This research is a normative juridical study in analytic descriptive study. By collecting the data in two methods, i.e. library and field study. The library study is refers to the primary law material even the secondary and tertiary law resources, while the field study only as the support on the normative juridical study, i.e. through interview the informant related to the research namely the Advocate from Moslem Lawyer Team. All of the collected data would studied and analyzed qualitatively in which all on the data was analyzed by interpretation qualitatively the opinion or respond of informant, and then describe the aspect related to the topic completely and comprehensively.
Based on the result of research it indicated that although the legal aid for the accused of terrorism is an urgent issue because the legal aid to the terrorism accused is a liability of Advocate for the law enforcement and human basic right, but in fact, the legal aid by Advocate to the terrorism accused has any obstacles, such as in the view point of rule, law culture, and law enforcer i.e. police and attorney.
Therefore, in order to solve the aforementioned problem, it is important to provide the terrorism accused with legal aid from Advocate that regulated by the Act on Terrorism Crime Eradication for the enforcement of human basic right. In addition it is important to provide the Advocate with immunity and right to get the safety protection in do this profession as terrorism accused advisory because the terrorism is an extraordinary crime.
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.
Pada detik yang berbahagia ini izinkanlah penulis memanjatkan segala puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul : ”Urgensi Pemberian
Bantuan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Terorisme”. Demikian juga
shalawat beriring salam disampaikan kepada Rasulullah SAW yang telah membawa manusia dari alam kebodohan ke alam kebenaran berdasarkan ilmu pengetahuan.
Dalam melaksanakan penulisan Tesis ini bukanlah merupakan pekerjaan yang ringan laksana membalikkan telapak tangan, hal tersebut ditandai dengan banyaknya rintangan dan cobaan yang datang silih berganti menyertai langkah penulis dalam melakukan penulisan tesis ini. Namun semua itu penulis anggap sebagai suatu ujian dari ALLAH SWT, sehingga harus penulis hadapi dengan penuh kesabaran dan senantiasa mengharap ridho dan pertolongan dari ALLAH SWT, karena penulis yakin bahwa ALLAH SWT tidak akan membebani dan menguji hambaNya melebihi dari daya dan kemampuannya.
Penulisan Tesis ini dapat terselesaikan tidak terlepas berkat adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan yang baik ini penulis menghaturkan banyak terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang penulis muliakan, yaitu:
1. Yang terpelajar Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH. MHum selaku ketua komisi pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dalam memperluas wawasan penulis.
2. Yang terpelajar Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH. MH selaku pembimbing II dan juga Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan bimbingan dan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.
3. Yang terpelajar Bapak Dr. Mahmud Mulyadi, SH. MHum selaku pembimbing III yang ditengah-tengah kesibukannya masih sempat untuk meluangkan waktunya dalam memberikan arahan, bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam penulisan Tesis ini.
4. Yang Terpelajar Bapak Dr. Jelly Leviza, SH. MHum dan yang terpelajar Bapak Syafruddin S Hasibuan, SH. MH. DFM yang telah berkenan sebagai penguji dari mulai kolokium hingga meja hijau dan telah banyak memberikan kritik dan sarannya demi menuju tesis ini kearah yang lebih baik.
5. Seluruh civitas akademika dan pegawai di Pasca Sarjana Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.
6. Teman-teman satu angkatan di Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan dapat dikategorikan sebagai amal saleh dan dibalas dengan pahal yang berlipat ganda oleh ALLAH SWT, Amin.
Dalam kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada isteri penulis tercinta, yakni: Elvita Delar Ir Fariris yang dengan ketulusannya telah mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada penulis, serta senantiasa menemani penulis baik dalam suka maupun duka, penulis mengucapkan terimakasih yang tiada tara, semoga Elvita senantiasa berada dalam lindungan ALLAH SWT.
Akhirnya penulis sampaikan terimakasih yang tiada tara disertai dengan doa nan tulus penulis untuk segala bantuan, doa restu, kasih sayang, pengorbanan, dan kesabaran yang telah diberikan orang tua penulis tercinta, yakni Ayahanda Bahtiar dan Ibunda Asmah, kalian telah menjadi pemicu dan motivator bagi anakmu untuk berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan penulisan tesis ini. Serta penulis megucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga yang berada di Palembang Sumatera Selatan, khususnya orang yang telah penulis anggap sebagai orang tua kandung penulis, yakni: Ayahanda Hamzah Idrus dan Ibunda Huzailah.
Sesuai dengan kata pepatah ”Tiada Gading Yang Tak Retak, Kalau Tak Retak
Bukanlah Gading” yang berarti juga penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran dari para pembaca sekalian demi menuju tulisan ini kearah yang lebih baik.
Akhirnya, penulis berharap tulisan ini dapat membawa manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan ilmu hukum, AMIN.
Terimakasih.
Medan, September 2011. Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Arizal.
Tempat / Tanggal Lahir : Pangkalan Dodek / 18 Juli 1980.
Alamat : Jl. T. Haru Link. III Kel. Martubung, Kec. Medan Labuhan, Kota Medan.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Advokat.
Status Pribadi : Sudah Menikah.
Pendidikan : 1. SD Neg. No. 010232 : Tahun 1994. Pangkalan Dodek.
1. Madrasah Tsanawiyah Swasta : Tahun1997. Pangkalan Dodek.
2. SMU Laksamana Martadinata : Tahun 2000 Medan.
4. Fakultas Hukum UISU : Tahun 2004. Nama Orang Tua Laki-Laki : Bahtiar.
Nama Orang Tua Perempuan : Asmah.
Anak Ke : 2 dari 6 bersaudara. Tahun Masuk Di Prog. Studi : Tahun 2009.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... viii
DAFTAR ISI ... ix BAB I : PENDAHULUAN ……….. 1 A. Latar Belakang ……….. 1 B. Permasalahan ... 14 C. Tujuan Penelitian ... 15 D. Manfaat Penelitian ... 15 E. Keaslian Penelitian ... 16
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 16
1. Kerangka Teori ... 16 2. Kerangka konsepsi ... 34 G. Metode Penelitian ... 36 1. Spesifikasi penelitian ... 36 2. Sumber data ... 37 3. Analisis data ... 38
BAB II : URGENSI PEMBERIAN BANTUAN HUKUM OLEH OLEH ADVOKAT TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA TERORISME ... 40
B. Landasan Filosofis dan Yuridis Pemberian Bantuan Hukum Oleh Oleh Advokat Terhadap Pelaku
Tindak Pidana Terorisme ... 46
C. Urgensi Pemberian Bantuan Hukum Oleh Advokat Terhadap Pelaku Tindak Pidana Terorisme ... 67
1. Pemberian bantuan hukum oleh Advokat terhadap pelaku tindak pidana terorisme kewajiban Advokat untuk menegakkan keadilan ... 69
2. Pemberian bantuan hukum oleh Advokat terhadap pelaku tindak pidana terorisme penegakan hak asasi manusia ... 74
3. Gambaran perlakuan aparat penegak hukum terhadap pelaku tindak pidana terorisme ... 78
BAB III : HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH ADVOKAT DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA TERORISME ... 81
A. Hambatan Dari Sisi Undang-Undang ... 82
B. Hambatan Dari Sisi Aparat Penegak Hukum ... 87
1. Hambatan dari pihak kepolisian ... 88
2. Hambatan dari pihak kejaksaan ... 94
C. Hambatan Dari Sisi Budaya Hukum ... 99
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 107
A. Kesimpulan ... 107
B. Saran ... 109