ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN
(AHSP)
BINA MARGA
Pusat Litbang Jalan dan Jembatan
Balitbang Pekerjaan Umum
Isi pedoman
1. Ruang
lingkup
2. Istilah dan definisi
3. Acuan normatif
4. Kegunaan dan struktur AHS
5. Persyaratan
5.1 Umum
5.2 Harga Satuan Dasar (HSD)
5.3 Harga satuan pekerjaan (HSP)
5.4 Biaya umum dan keuntungan
5.5 Mobilisasi
6. AHSP Sumber Daya Air
7. AHSP Bina Marga
Review AHSP
• Tahun 1995, perhitungan HSP dengan spread sheet berupa perangkat
lunak untuk perencanaan jalan, disusun oleh Road Betterment Office (RBO) Sumatera Barat,
• Dikembangkan Dirjen Bina Marga dan jadi Panduan Analisa Harga Satuan No. 028/T/BM/1995 menggunakan program aplikasi Lotus.
• Tahun 2002, perangkat lunak AHS di kembangkan oleh Sumatera Road
Regional Project (SRRP). Program aplikasi menggunakan Microsoft Excel.
• Panduan Analisa Harga Satuan No 008-1/BM/2008 merupakan
pengembangan dari Panduan Analisa Harga Satuan No. 008/BM/2008 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 2008.
Ruang Lingkup
• Pedoman ini menetapkan langkah-langkah menghitung Harga
Satuan Dasar (HSD): Tenaga kerja, Alat, dan Bahan.
• Menghitung Harga Satuan Pekerjaan (HSP): 3 HSD + (biaya umum
& keuntungan).
• HSP mencakup biaya konstruksi untuk penanganan infrastruktur
bidang ke-PU-an, baik kegiatan pekerjaan yg dilaksanakan secara
manual (ABK/SDA) atau mekanis (BM/SDA).
• Harga Perkiraan Sendiri atau Perencana (HPS atau HPP) diperoleh
dari HSP ditambah pajak. HPS sbg alat untuk menilai kewajaran
penawaran termasuk rinciannya [Perpres 70/2012. Pasal 66 Butir
(5).a, atau perubahan kedua Perpres 50/2010];
Lingkup AHSP ke-Binamarga-an
• Kegiatan pekerjaan fisik di Ditjen Bina Marga, dan
Dinas-dinas di daerah, terkait pekerjaan
ke-Binamarga-an, umumnya mengikuti spesifikasi
teknik /dokumen kontrak pekerjaan, yaitu:
Spesifikasi Umum dan
Spesifikasi Khusus.
• Spesifikasi tersebut sebagai dasar untuk menyusun
analisis harga satuan pekerjaan (AHSP).
Spesifikasi Umum
(10 Divisi)
1.
Umum
2.
Drainase
3.
Pekerjaan Tanah
4.
Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
5.
Pekerasan Berbutir dan Beton Semen
6.
Perkerasan Aspal
7.
Struktur
8.
Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
9.
Pekerjaan Harian
Spesifikasi Umum (Bina Marga)
(10 Divisi)
1.
Umum (21 Seksi)
2.
Drainase ( 4 Seksi)
3.
Pekerjaan Tanah (4 Seksi)
4.
Pelebaran Perkerasan & Bahu Jalan (2 Seksi)
5.
Pekerasan Berbutir & Beton Semen (Seksi)
6.
Perkerasan Aspal (7 Seksi)
7.
Struktur (16 Seksi)
8.
Pengembalian Kondisi & Pekerjaan Minor (8
Seksi)
9.
Pekerjaan Harian (1 Seksi)
DIVISI I – UMUM
Seksi 1.1 Ringkasan Pekerjaan
Seksi 1.2 Mobilisasi
Seksi 1.3 Kantor Lapangan Dan Fasilitasnya Seksi 1.4 Fasilitas Dan Pelayanan Pengujian Seksi 1.5 Transportasi Dan Penanganan Seksi 1.6 Pembayaran Sertifikat Bulanan
Seksi 1.7 Pembayaran Sementara (Provisional Sum) (smntr tdk ada)
Seksi 1.8 Manajemen Dan Keselamatan Lalu Lintas
Seksi 1.9 Kajian Teknis Rekayasa Lapangan
Seksi 1.10 Standar Rujukan
Seksi 1.11 Bahan Dan Penyimpanan Seksi 1.12 Jadwal Pelaksanaan
Seksi 1.13 Prosedur Perintah Perubahan Variasi Seksi 1.14 Penutupan Kontrak
Seksi 1.15 Dokumen Rekaman Kegiatan Proyek Seksi 1.16 Pekerjaan Pembersihan
Seksi 1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup
Seksi 1.18 Relokasi Utilitas Dan Pelayanan Yang Ada - Spek Khusus
Seksi 1.19 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Seksi 1.20 Pengujian Pengeboran
DIVISI 2 – DRAINASE
Seksi 2.1 Selokan Dan Saluran Air
Seksi 2.2 Pasangan Batu Dengan Mortar
Seksi 2.3 Gorong-Gorong Dan Drainase Beton Seksi 2.4 Drainase Porous
DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH Seksi 3.1 Galian
Seksi 3.2 Timbunan
Seksi 3.3 Penyiapan Badan Jalan
Seksi 3.4 Pengupasan Permukaan Perkerasan Lama Dan Dicampur Kembali
DIVISI 4 – PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN Seksi 4.1 Pelebaran Perkerasan
Seksi 4.2 Bahu Jalan
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN Seksi 5.1 Lapis Pondasi Agregat
Seksi 5.2 Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal Seksi 5.3 Perkerasan Beton Semen
Seksi 5.4 Lapis Pondasi Semen Tanah
Seksi 5.5 Lapis Beton Semen Pondasi dan Pondasi Bawah (CTB & CTSB) Seksi 5.6 Lapis Pondasi Agregat Dengan Cement Treated Base (CTB)
DIVISI – 6 PERKERASAN ASPAL
Seksi 6.1 Lapis Resap Pengikat Dan Lapis Perekat
Seksi 6.2 Laburan Aspal Satu Lapis (Burtu) Dan Laburan Aspal Dua Lapis (Burda)
Seksi 6.3 Campuran Aspal Panas Seksi 6.4 Lasbutag Dan Latasbusir Seksi 6.5 Campuran Aspal Dingin
Seksi 6.6 Lapis Perata Penetrasi Macadam Seksi 6.7 Pemeliharaan Dengan Laburan Aspal
DIVISI 7 STRUKTUR Seksi 7.1 Beton
Seksi 7.2 Beton Pratekan Seksi 7.3 Baja Tulangan Seksi 7.4 Baja Struktur
Seksi 7.5 Pemasangan Jembatan Rangka Baja Seksi 7.6 Pondasi Tiang
Seksi 7.7 Pondasi Sumuran Seksi 7.8 Adukan Semen Seksi 7.9 Pasangan Batu
Seksi 7.10 Pasangan Batu Kosong Dan Bronjong Seksi 7.11 Sambungan Ekspansi (Expansion Joint) Seksi 7.12 Perletakan (Bearing)
Seksi 7.13 Sandaran (Railing)
Seksi 7.14 Papan Nama Jembatan Seksi 7.15 Pembongkaran Struktur
DIVISI 8 PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR Seksi 8.1 Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama
Seksi 8.2 Pengembalian Kondisi Bahu Jalan Lama Pada Perkerasan Berpenutup Aspal
Seksi 8.3 Pengembalian Kondisi Selokan, Saluran Air, Galian, Timbunan Dan Penghijauan
Seksi 8.4 Perlengkapan Jalan Dan Pengatur Lalu Lintas Seksi 8.5 Pengembalian Kondisi Jembatan
Seksi 8.6 Kerb Pracetak Pemisah Jalan (Concrete Barrier) Seksi 8.7 Penerangan Jalan Dan Pekerjaan Elektrikal
Seksi 8.8 Pagar Pemisah Pedestrian
DIVISI 9 – PEKERJAAN HARIAN Seksi 9.1 Pekerjaan Harian
DIVISI 10 – PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
Seksi 10.1 Pemeliharaan Rutin Perkerasan, Bahu Jalan, Drainase, Perlengkapan Jalan Dan Jembatan
Beberapa spesifikasi khusus
1. Beton tailing (Skh-1.7.1)
2. Rumput Vertiver
3. Grouting di bawah perkerasan jalan beton (Skh-1.7.20)
4. Lapis pondasi pasir aspal (LPPA) (Skh-1.5.7)
5. Penanganan tanah lunak dengan beban timbunan tambahan sementara
(surcharge) (Skh-1.3.2)
6. Pemeliharaan dengan aspal seal coat R-2 (1)
7. Shortcrete (1.18)
8. Kerb beton untuk jalan (SNI 03-2442-1991)
9. Beton fast track
10. Beton kadar garam tinggi
Beberapa spesifikasi khusus
12 Cement treated recycling base (CTRB) dan cement treated recycling subbase
(CTRSB).
13 Geotextile
14 Lapis penetrasi Macadam asbuton (LPMA)
15 Campuran beraspal panas dengan Asbuton Lawele (CBA asbuton Lawele)
16 Pemasanagn kerb pracetak
17 Slurry seal
18 Campuran dingin asbuton emulsi
19 Campuran hangat asbuton
20 Campuran panas asbuton
21 Campuran beraspal panas dengan asbuton lawele (CBA-AsbLawele)
22 Perkerasan jalan beton semen pracetak-prategang
HAL-HAL PERLU PERTIMBANGAN
• Perhitungan dalam lampiran hanya sebagai contoh.
• Perhitungan dapat menggunakan perangkat lunak (spreadsheets,
Excel). Perangkat lunak tersebut hanya alat bantu untuk
mempercepat hasil analisis.
• Perangkat lunak (PAHS-2010, Bintek BM) setiap saat dapat
dimodifikasi dan dikembangkan, serta tidak mewakili kondisi untuk
seluruh daerah di Indonesia.
• Dalam AHS ini perlu masukan data dan asumsi berdasarkan hasil
survei, pengalaman, dan bahan yang tersedia, sehingga bila terjadi
sanggahan thd HSP yang dihitung, segala akibat yang ditimbulkan
menjadi tanggung jawab perencana.
Analisis Harga Satuan Dasar HSD
1. HSD UPAH (
TENAGA KERJA
):
• Hari orang standar (Standard Man Day) • Jam orang standar (standard man hour)
• Estimasi harga satuan dasar (HSD) tenaga kerja
jam
Rp
Rp
Rp
Rp
/
31
,
4532
.
3
12
,
4454
.
80
,
4357
.
4785
.
CONTOH : BM-C1
2. HSD
Alat
Input perhitungan HSD alat: a. Jenis alat
b. Tenaga mesin (Pw) dalam satuan HP.; c. Kapasitas alat (Cp);
d. Umur ekonomi alat (A):
e. Jam kerja alat per tahun (W): 1200 s/d 2000 jam
f. Harga pokok alat (B), PP No.54/2010, Permen PU No.15/2004 g. Nilai sisa alat (C), nilai jual kembali: rata-rata 10%
h. Tingkat suku bunga (i), faktor angsuran modal (D) dan biaya pengembalian modal (E): Lihat rumus.
i. Asuransi dan Pajak (F): Lihat rumus.
j. Upah tenaga (U), Operator dan Pembantu, Rp/jam. k. Harga bahan bakar (H) dan pelumas (I).
D =
1
)
1
(
)
1
(
A Ai
i
x
i
F = W B x InsAnalisis Harga Satuan Dasar (HSD)
W D x C B E ( )
Proses perhitungan HSD alat
1. Biaya pasti (
G
)2. Biaya tidak pasti atau biaya operasi (
P
)a. Biaya bahan bakar : H = (12,00 - 15,00)% x HP b. Biaya minyak pelumas : l = (2,5 - 3)% x HP
c. Biaya bengkel : J = (6,25 - 8,75)% x B/W d. Biaya perawatan atau perbaikan : K = (12,5 - 17,5)% x B/W e. Upah operator / driver (L) dan
pembantu operator/driver (M) : 1 orang/jam x U1
Biaya operasi : P = H + I + J + K + L + M
HSD alat/jam: S =
G + P
G = (E + F) =W
D
x
C
B
)
(
+W
B
x
Ins
=W
D
x
Ins
D
x
C
B
)
(
)
(
CONTOH BM-D- 2 :
Analisis HSD alat EXCAVATOR 80-140 HP (E09)
atau harga sewa alat per jam
Data yang diperlukan meliputi:
• Upah pekerja, lihat CONTOH BM-C-2, Tabel BM-C-2
• Harga perolehan alat, lihat CONTOH BM-D-1, Tabel BM-D-1.
• Harga bahan bakar/pelumas dan lainnya, lihat CONTOH BM-E-6,
Tabel BM-E-2
I. LAIN-LAIN
Uraian Kode Harga Satuan Keterangan
Tingkat Suku Bunga i 10,00 % / Tahun
Upah Operator / Sopir U1 4.179,29 Rp./Jam
Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 3.707,86 Rp./Jam
Bahan Bakar Bensin Mb 5.833,80 Liter
Bahan Bakar Solar Ms 6.548,35 Liter
Minyak Pelumas Mp 18.000,00 Liter
Asuransi dan lain-lain Ins 0,2 %
PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi Biaya Pekerjaan
I. URAIAN PERALATAN
Uraian Kode Harga Satuan Keterangan
Tenaga Pw 133,0 HP
Kapasitas Cp 0,93 m3
Alat Baru : a. Umur Ekonomis A 5,0 Tahun b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2.000,0 Jam c. Harga Alat B 934.000.000 Rupiah
I. BIAYA PASTI PER JAM KERJA
Uraian Kode Harga Satuan Keterangan
Nilai Sisa Alat = 10 % x B = 0,1 x
934.000.000 C 93.400.000 Rupiah
Faktor Angsuran Modal =
1 ) 1 ( ) 1 ( A A i i x i 1 ) 1 , 0 1 ( ) 1 , 0 1 ( 1 , 0 5 5 x D 0,26380 -
Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal =
W D x C B ) ( 2000 26380 , 0 ) 000 . 400 . 93 000 . 000 . 934 ( x E 110.874,08 Rupiah b. Asuransi, dll = 2000 000 . 000 . 934 002 , 0 x W B x Ins F 934,00 Rupiah
BIAYA PASTI PER JAM = ( E + F ) = 110.874,08 + 934,00
I. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA
Uraian Kode Harga Satuan
Bahan Bakar = (12%-15%) x Pw x Ms
Jika W<1500 ambil 12% H 104.511,67 Rupiah Pelumas = (2.5%-3%) x Pw x Mp
Ambil 2,5%
I 59.850,00 Rupiah
Biaya bengkel = (6.25% dan 8.75%) x B / W
Bila W <1500 ambil 6,25% J 40.863 Rupiah Perawatan dan
perbaikan
= (12,5 % - 17,5 %) x B / W Bila W = 0, ambil 12,5%
K 58.375,00 Rupiah
Operator = (1 Orang / Jam ) x U1 L 4.179,29 Rupiah
Pembantu Operator = (1 Orang / Jam ) x U2 M 3.707,86 Rupiah
Biaya Operasi per Jam = (H + I + J + K + L + M) P 271.486,31 Rupiah
TOTAL BIAYA SEWA ALAT EXCAVATOR 80-140
Struktur Analisis Harga Satuan Dasar
Bahan
- Harga satuan bahan baku di quarry (m3)
(RpM01)
- Jarak dari Quarry ke base camp’ (L) - Kondisi jalan, Kec. - Brt isi lepas, BiL
HSD alat/jam, RpE(n-1)n
Biaya alat/m3 (Rp1
Rpn ), Ruums 14
Kapasitas alat (V) Faktor alat (Fa) Faktor efisiensi (Fe) Waktu siklus produksi (Ts) Kap. Prod/jam (Q) m3, Rumus 13
CONTOH BM-E-3
Contoh analisis HSD pasir pasang
dari sumber bahan (quarry) ke lokasi atau base camp
I. ASUMSI
Uraian Kode Koefisien Satuan Keterangan
Kondisi Jalan : baik
Jarak Quarry ke Base Camp L 20,00 Km Harga satuan pasir di Quarry RpM01 1,00 m
3 Rp 25.750,00
Lihat CONTOH BM-C-1 HSD sewa Excavator 80-140 HP RpE10 1,00 Jam
Rp 383.294,01
Lihat CONTOH BM-D-1 HSD sewa Dump Truck, 10 Ton RpE09 1,00 Jam
Rp 337.592,25
Lihat CONTOH BM-D-2 Berat volume pasir BiL 1,42 ton/m3
I. URUTAN KERJA
1) Pasir digali dengan Excavator
2) Excavator sekaligus memuat pasir hasil galian ke dalam Dump Truck 3) Dump Truck mengangkut pasir ke lokasi Base Camp
I. PERHITUNGAN BIAYA ALAT PER M3 III-1 EXCAVATOR (E10)
Uraian Kode Koefisien Satuan
Kapasitas Bucket V 0,93 M3
Faktor Bucket Fb 0,90 -
Faktor Efisiensi alat Fa 0,83 - -
Waktu siklus Ts1
- Menggali / memuat T1 0,50 menit
- Lain-lain T2 0,50 menit
Jumlah Ts1 1,00 menit
Kap. Prod. / jam:
1 1 60 Ts x xF VxF Q b a = 00 , 1 60 83 , 0 90 , 0 93 , 0 x x x Q1 41,683 M 3 / Jam Biaya Excavator / M3 : 10 1 1 1 E xRp Q Rp Rp1 9.195,45 Rupiah
III-2 DUMP TRUCK (E09)
Uraian Kode Koefisien Satuan
Kapasitas bak V 10,00 ton Faktor efisiensi alat Fa 0,83 - .
Kecepatan rata-rata bermuatan v1 20,00 KM/Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 30,00 KM/Jam
Waktu siklus Ts2 - Muat = xBiL Q Vx 1 60 42 , 1 683 , 41 60 10 x x T1 10,14 menit
- Waktu tempuh isi = 60
1 x V L 60 20 20 x T2 60 menit
- Waktu tempuh kosong = 60
2 x V L 60 30 20 x T3 40 menit - Lain-lain T4 1,00 menit Jumlah Ts2 111,14 menit
Kapasitas Produksi / Jam :
xBiL T x VxF Q s a 2 2 60 Q2 3,16 M 3 / Jam
Biaya Dump Truck / M3: 1 08
1 2 RpE Q Rp 337.592,25 16 , 3 1 2 Rp Rp2 106.832,99 Rupiah
Uraian Kode Harga Satuan
HSD Pasir = (RpM01 + Rp1 + Rp2) =
25.750,00 + 9.195,45+ 106.832,99 = M01 141.778,44 Rupiah
Dibulatkan: M01 142.000,00 Rupiah IV. HARGA SATUAN DASAR (HSD) Pasir Pasang DI LOKASI BASE CAMP
Struktur Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) HPS
Bahan Alat
Upah
B: Biaya Tidak Langsung A: Biaya Langsung
Over Head, 13 item Profit
Satuan dasar (HSD) Satuan dasar (HSD) Analisis Harga
Satuan Dasar (HSD)
HSP = (A + B) Analisis
Produktifitas
Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
• Metode kerja, jarak ke
lokasi, kondisi jln, K3
• Spesifikasi, dll • UMR, transport, K3 • Harga alat, bunga bank,
asuransi.
• Harga bahan, jarak ke lokasi, urutan kerja, dll
+PPN
Maks. 15%, PP. No.70/2012
Analisis harga satuan pekerjaan (HSP)
1. Umum
2. Asumsi
3. Urutan pekerjaan
Faktor yang mempengaruhi analisis produktivitas
• Waktu siklus
• Faktor lainnya (alat, efisiensi, dll)
• Faktor kembang susut
• Faktor kehilangan
4. Penggunaan bahan, alat dan tenaga kerja
Koefisien bahan,
Koefisien alat dan
LAMPIRAN BM-I
Contoh analisis harga satuan AC-WC (gradasi kasar/halus)
CATATAN:
- Untuk pembayaran pekerjaan AC-WC dibayar terpisah yaitu:
1) agregat (m3) dan semen sebagai filler (Kg) yang ditambahkan,
2) aspal (ton),
3) aspal modifikasi (ton) dan/atau
4) bahan anti pengelupasan (anti stripping agent), (kg).
- Pada contoh berikut ini, bahan dan harga yang dibayar adalah belum dipisahkan, baik untuk agregat dan semen yang ditambahkan, maupun untuk aspal, aspal modifikasi dan/atau bahan anti pengelupasan (anti stripping agent).
Uraian Kode Koefisien Satuan Keterangan
1) Menggunakan alat (cara mekanis) 2) Kondisi jalan lama: baik 3) Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan 4) Jarak rata-rata dari base camp ke lokasi
pekerjaan L 8,73 km
5) Tebal padat lapis perkerasan AC-WC t 0,04 m 6) Jam kerja efektif per hari Tk 7,00 jam
7) Kehilangan bahan:
- Agregat Fh1 1,05 -
- Aspal Fh2 1,03 -
8) Berat isi agregat:
- Berat isi Agregat (padat) BiP 1,45 ton/m3
- Berat Isi Agregat (lepas) BiL ton/m3
9) Komposisi campuran AC-WC : - Agr Pch Mesin 5 - 10 & 10 - 20 mm 5-10&10-20 45,91 %
- Agr Pch Mesin 0 - 5 mm 0-5 48,00 % - Semen yang ditambahkan FFad 0,87 %
- Asphalt As 5,22 %
- Anti Stripping Agent Asa 0,3 %As
10) Berat Isi bahan
- AC-WC D1 2,32 ton / m3
- Agr Pch Mesin 5 - 10 & 10 - 20 mm D2 1,42 ton / m3
- Agr Pch Mesin 0 - 5 mm D 1,57 ton / m3
II. URUTAN KERJA
1. Wheel Loader memuat Agregat ke dalam Cold Bin AMP.
2. Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan AMP untuk dimuat langsung ke dalam Dump Truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan.
3. Campuran panas AC dihampar dengan Finisher dan dipadatkan dengan Tandem & Pneumatic Tire Roller.
4. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan menggunakan Alat Bantu.
III. PEMAKAIAN BAHAN, ALAT DAN TENAGA
2) ALAT 1) BAHAN
Uraian Kode Koefisien Satuan Keterangan
Agr 5-10 & 10-15 = {CA x (D1 x 1m3) x Fh} : D2 (M92) 0,7713 m3
Agr 0-5 = {FA x (D1 x 1m3) x Fh1} : D3 (M91) 0,7448 m3
- Semen = {FF x (D1 x 1m3) x Fh1} x 1000 FFad 49,168 kg
- Aspal = As/100 x Fh2) x 1000 As 0,05 Ton 112,00
- Anti Stripping Agent = (ASa/100 x As/100) x Fh2) x 1000 Asa 0,16 kg 14,61
Uraian Kode Koefisien Satuan Keterangan
2a) WHEEL LOADER
Kapasitas bucket V 1,50 m3 panduan
Faktor bucket Fb 0,85 -
Faktor efisiensi alat Fa 0,83 -
Lihat Tabel 1. Kondisi baik
Waktu Siklus Ts
- Kecepatan maju rata rata Vf1 15,00 km/jam panduan
- Kecepatan kembali rata rata Vr2 20,00 km/jam panduan - Memuat ke Bin = (l x 60) / Vf1 T1 0,20 menit
- Kembali ke Stock pile = (l x 60) / Vr2 T2 0,15 menit
- Lain - lain T3 0,75 menit
Jumlah Ts1 1,10 menit
Kap. Prod. / jam = 1 b a 60
T BiP x x F x F x V Q Q1 83,70 ton
Uraian Kode Koefisien Satuan Keterangan 2b). ASPHALT MIXING PLANT (AMP)
Kapasitas produksi V 60,00 ton / Jam Faktor Efisiensi alat Fa 0,83 -
Lihat Tabel 1. Kondisi baik Kap. Prod. / jam = V x Fa Q2 49,80 ton
Koefisien Alat/ton = 1 : Q2 E01 0,0201
Uraian Kode Koefisien Satuan Keterangan
2c). GENERATOR SET
Kap.Prod. / Jam = SAMA DENGAN AMP Q3 49,80 ton
Koefisien Alat/ton = 1 : Q3 E12 0,0201 jam
Uraian Kode Koefisien Satuan Keterangan
2d) DUMP TRUCK (DT)
Kapasitas bak V 3,50 Ton Faktor Efisiensi alat Fa 0,80 -
Lihat Tabel 1. Kondisi sedang Kecepatan rata-rata bermuatan v1 20,00 km / Jam
Kecepatan rata-rata kosong v2 30,00 km / Jam
Kapasitas AMP / batch Q2b 1,00 ton
Waktu menyiapkan 1 batch AC-WC Tb 1,00 menit
Waktu Siklus: Ts2
- Mengisi Bak = (V : Q2b) x Tb T1 3,50 menit - Angkut = (L : v1) x 60 menit T2 26,18 menit - Tunggu + dump + Putar T3 15,00 menit - Kembali = (L : v2) x 60 menit T4 17,45 menit
Jumlah Ts2 62,13 menit
Kap. Prod. / jam = 4
60 a T x VxF Q Q4 2,70 ton
Uraian Kode Koefisien Satuan Keterangan 2e). ASPHALT FINISHER
Kecepatan menghampar V 5,00 m/menit
Faktor efisiensi alat Fa 0,83 -
Lihat Tabel 1. Kondisi baik
Lebar hamparan b 3,15 meter
Kap.Prod. / jam = V x b x 60 x Fa x t x D1 Q5 72,79 ton
Koefisien Alat/ton = 79 , 72 1 1 5 Q E02 0,0137 jam
Uraian Kode Koefisien Satuan Keterangan 2f) TANDEM ROLLER
Kecepatan rata-rata alat v 1,50 km / Jam
Lebar efektif pemadatan b 1,48 m
Jumlah lintasan n 6,00 lintasan 2 Awal & 4 Akhir
Junlah pengupasan tiap lintasan N 3,00 kali
Faktor Efisiensi alat Fa 0,83 -
Lebar Overlap bo 0,30 m
Apabila N ≤ 1: Kap. Prod. / jam =
n xD xbxtxF vx1000) a ) {( 1 6 } 32 , 2 83 , 0 04 , 0 48 , 1 ) 1000 50 , 1 {( x x x x x Q6 0,0000 ton Apabila N > 1:
Kap. Prod. / jam =
n D x F x t x b b b N x x v 1000) ( ( ) a )} {( 0 0 1 6 } 32 , 2 83 , 0 04 , 0 30 , 0 ) 30 , 0 48 , 1 ( 3 ( ) 1000 50 , 1 {( x x x x x 73,94 ton 1 1
Uraian Kode Koefisien Satuan Keterangan 2g) PNEUMATIC TIRE ROLLER
Kecepatan rata-rata v 2,50 km / jam
Lebar efektif pemadatan b 1,99 m
Jumlah lintasan n 6,00 lintasan
Jumlah pengupasan tiap
lintasan N 3,00 kali
Lebar Overlap bo 0,30 m
Faktor Efisiensi alat Fa 0,83 -
Kap. Prod. / jam : = n xD xtxF b b b N x vx1000) ( ( ) ) a } {( 0 0 1 = 6 } 32 , 2 83 , 0 04 , 0 ) 30 , 0 ) 30 , 0 99 , 1 ( 3 ( ) 1000 50 , 2 {( x x x x x Q7 172,3 jam Koefisien Alat/ton = 3 , 172 1 1 7 Q E18 0,0058 jam
2h. ALAT BANTU (Lumpsum) - Rambu = 2 buah - Kereta dorong = 2 buah - Sekop = 3 buah - Garpu = 2 buah
3) TENAGA
Uraian Kode Harga Satuan
Produksi menentukan : Asphalt Mixing Plant (E01) Q2 49,80 m 2
/ Jam
Produksi AC-WC / hari = Tk x Q2 Qt 348,60 m
2
Kebutuhan tenaga : - Pekerja P 10,00 orang
- Mandor M 1,00 orang
Koefisien tenaga / m3 :
- Pekerja = (Tk x P) : Qt (L01) 0,2008 Jam
IV. CONTOH PENGISIAN FORMULIR UNTUK PEREKAMAN ANALISIS HARGA SATUAN
Laston lapis aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar) (Per Ton)
Nomor Uraian Satuan Koefisien Haga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A. TENAGA
1. Pekerja (L01) jam 0,2008 4.657,31 935,20 2. Mandor (L03) jam 0,0201 7.281,29 146,21 JUMLAH HARGA TENAGA 1.081,41
B. BAHAN
1. - APM 5 - 10 & 10 - 20 mm (M92) m3 0,771 205.392,3 158.424 2 - APM 0 - 5 mm (M91) m3 0,745 205.392,3 152.969 3 - Semen ygditambahkan M12 Kg 49,17 1.210,9 59.539 4 - Aspal M10 Ton 0,054 6.400.000,0 344.090 5 - Anti Stripping Agent M66 Kg 0,16 24.000,0 3.871
JUMLAH HARGA BAHAN 718.892
C. PERALATAN
1. Wheel Loader E15 Jam 0,0119 253.964,94 3.034 2. AMP E01 Jam 0,0201 4.818.593,08 96.759 3. Genset E12 Jam 0,0201 277.104,99 5.564 4. Dump Truck E08 Jam 0,3698 212.812,53 78.696 5. Asp. Finisher E02 Jam 0,0137 820.779,19 11.276 6. Tandem Roller E17 Jam 0,0135 379.339,78 5.130 7. P. Tyre Roller E18 Jam 0,0058 335.448,22 1.946 8. Alat Bantu Ls 1,0000 0,00 - JUMLAH HARGA PERALATAN 202.407
D. JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A + B + C ) 922.380,41 E. OVERHEAD & PROFIT 15 % x D 138357
KAPASITAS PRODUKSI ALAT
1. Asphalt mixing plant (AMP)(E01)
1) Asphalt Sprayer (E03)
Kapasitas produksi liter / jam, Q
p
ax
F
ax
60
, liter ……….…………. (22)Kapasitas produksi m2 / jam, Q
t a a
l
x
F
x
p
60
, m32) Asphalt finisher (E02)
• Kapasitas produksi, ton / jam: Q =V x b x 60 x Fa x t x D1; • Kapasitas produksi, m3 / jam: Q =V x b x 60 x Fa x t; m3. • Kapasitas produksi m2 / jam: Q =V x b x 60 x Fa; m2.
Lampiran pada Panduan (Umum)
A. Faktor atau Koefisien Bahan dan Alat
– Tabel A-1: Faktor Konversi Volume Tanah/Bhn Berbutir
– Tabel A-2: Berat Isi bahan baku, bhn olahan dan campuran
a. Berat Jenis, Berat Isi dan Penyerapan (Agg Ksr dan Agg Hls). b. Berat Isi Agregat.
c. Berat Isi Asbuton
d. Berat Isi Campuran Beraspal
e. Data Empiris Kepadatan Campuran Beraspal f. Berai Isi Semen, Kapur Curah dan Lateks g. Berat Isi Cat, Oli dan Minyak
h. Berat Isi Campuran Beton Semen
– Tabel 3: Faktor Kehilangan Bahan (curah dan kemasan)
– Tabel 4: Faktor Kehilangan Bahan Berbentuk Curah dan Kemasan pada
Pekerjaan Berbasis Semen atau Beton Semen
– Tabel 5: Komposisi campuran beton semen dan bahan tambah terhadap berat
Lampiran pada Panduan
B. Contoh AHS Bahan HSD Bahan
1. Perhitungan volume bahan pada pek tanah.
C.
Contoh tarif upah dan analisis harga satuan dasar
(HSD) upah (tenaga) per jam, dan K3
1. HSD Upah tenaga pekerja rata-rata per jam.
2. Contoh hasil analisis biaya untuk K3
3. Contoh hasil analisis harga satuan dasar upah
(rata-rata) per jam
Lampiran pada Panduan
D.
Contoh Perhitungan HSD Dasar Alat
1. Contoh harga perolehan alat
2. Excavator 80-140 HP
3. Dump Truck 10 Ton
4. Dump Truc 3,5 Ton
Lampiran pada Panduan
E. Contoh harga bahan baku, analisis HSD
bahan dan bahan olahan
1. Contoh harga bahan baku di sumber bahan (quarry)
2. Contoh harga semen Portland yang dikirim ke base
camp (franco di base camp)
3. HSD Pasir Pasang dari quarry ke base camp
4. HSD batu kali
Lampiran pada Panduan
F Contoh analisis harga satuan pekerjaan tanah
(galian dan timbunan)
1. Pekerjaan Galian Tanah Biasa
2. Pekerjaan Galian Batu
3. Pekerjaan Galian struktur dengan kedalaman 0 – 2
meter
Lampiran pada Panduan
G Contoh AHS Lapis Pondasi Agg Kelas A (LPA-A)
H Contoh AHS Perkerasan Beton Semen (Per M
3)
I Contoh AHS Perkerasan Beraspal AC-WC
J Contoh AHS Pekerjaan Struktur
1.
Contoh AHS Beton Semen K-600 (FC’ = 50 MPA)
2. Contoh AHS Baja Tulangan Polos U32
3. Contoh AHS Beton Semen Mutu Sedang K-250 (fc’ = 20 MPa).
K. Contoh AHS Pek. Pengembalian Kondisi dan Minor
1.
Pekerjaan Pemasangan Marka Jalan Termoplastik
2.
Pekerjaan Penebangan Pohon, diameter 30 - 50 CM (buah)
CONTOH BM/SDA: Pekerjaan Galian Tanah Keras, 1 m
3(Mekanis)
Nomor Uraian Satuan Koefisien Haga Satuan
(Rp) Jumlah Harga (Rp) A, 1, 2, TENAGA Pekerja Mandor jam jam 1, 0,125 4.657,31 7.281,29 4657 910 Jumlah tenaga 5.567 B, BAHAN - - - - Jumlah bahan 0,00 C, 1, 2, 3, PERALATAN Compressor Jack Hammer Excavator Jam Jam Jam 0,0833 0,0833 0,0833 106.891 15.796 383.294 8.908 1.316 31.941
Jumlah harga peralatan
D, Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan (A+B+C) 45.877
E, Overhead & Profit, 15% x D 6.882
F, Harga satuan pekerjaan Galian per m3: (D+E) 52.758
Nomor Uraian Satuan Koefisien Harga satuan (Rp) Harga (Rp) Jumlah A TENAGA Pekerja OH 1,5 32.601,2 48.902 Mandor OH 0,06 50.969 3.058 B BAHAN 0 0 C PERALATAN 0 0
Jumlah harga tenaga, bahan dan peralatan: (A+B+C) 51.960
OH & Profit: 15% 7.794
Harga Satuan Pekerjaan 59.754
CONTOH ABK/SDA: Menggali 1 m
3Tanah Keras/Batu, dalam 1 meter
(Manual)
Contoh penggunaan koefisien bahan dgn rentang
(BM/SDA)
Berat Isi : Kode Koef Satuan Rentang
- Beton D1 2,30 ton/ m3 2,24 - 2,42
- Semen D2 1,23 ton/ m3 1,04 - 1,23
- Pasir D3 1,30 ton/ m3 1,255 - 1,363
- Agregat Kasar D4 1,26 ton/ m3 1,236 - 1,283
- Superplasticizer D5 1,20 Kg/Liter
Faktor kehilangan:
- Semen Fh1 1,020 1,01 - 1,02
- Pasir dan Agregat Kasar Fh2 1,100 1,05 - 1,10
- Superplasticizer Fh3 1,020 1,01 - 1,02
Kelebihan: menampung keanekaragaman bahan di
seluruh Indonesia
Contoh penggunaan koefisien tanpa rentang
(SDA/ABK)
Nomor
Uraian Satuan KoefisienA