• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Penanganan, Penggunaan Dan Pemberian Darah Dan Produk Lain(Transfusi Darah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Penanganan, Penggunaan Dan Pemberian Darah Dan Produk Lain(Transfusi Darah)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN

PENANGANAN,

PENGGUNAAN

DAN

PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH

RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG 2 0 1 5

(2)

BAB I DEFINISI

Transfusi darah adalah pemindahan darah dari donor ke dalam peredaran darah penerima (resipien). Transfusi darah merupakan salah satu bagian penting pelayanan kesehatan modern. Bila digunakan dengan benar, transfusi dapat menyelamatkan jiwa pasien dan menigkatkan derajat kesehatan . Indikasi tepat transfusi darah dan komponen darah adalah untuk mengatasi kondisi yang menyebabakan morbiditas dan mortalitas bermakna yang tidak dapat diatasi dengan cara lain.

Terselenggaranya pelayanan transfusi yang bermutu dan aman sangat tergantung pada upaya perbaikan mutu yang dilakukan oleh rumah sakit atau unit transfusi darah secara terus menerus. WHO dalam Guidelines for Quality Assurance Programmes for Blood Transfusion

Services (1993) memberikan definisi mutu sebagai pemberian pelayanan atau produk yang

teratur dan dapat dipercaya serta sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

WHO telah mengembangkan strategi untuk transfusi darah yang aman dan meminimalkan resiko transfusi. Strategi tersebut terdiri dari pelayanan transfusi darah yang terkoordinasi secara nasional, pengumpulan darah hanya dari donor sukarela dari populasi resiko rendah, pelaksanaan skrining terhadap semua darah donor dari penyebab infeksi serta pelayanan laboratorium yang baik disemua aspek, termasuk golongan darah, uji kompatibilitas, persiapan komponen darah, mengurangi transfusi darah yang tidak perlu dengan penentuan indikasi transfusi darah yang tepat.

(3)

BAB II RUANG LINGKUP

Pelayanan transfusi yang aman tergantung pada penyediaan produk darah yang aman, kecocokan antara darah yang akan diberikan dan pasien yang menrima transfusi, serta ketepatan indikasi pemberian transfusi. Semua hal tersebut membutuhkan dukungan faktor-faktor berikut :

- Ketersediaan dan ketaatan terhadap pedoman klinis transfusi - SOP

- Checklist

- Keaktifan komite transfusi darah Rumah Sakit - Sumber daya manusia yang berkualitas

- Dukungan teknologi yang menjamin mutu dan kemanan produk darah

(4)

TATA LAKSANA

1. Cuci tangan

2. Beri tahu orangtua pasien dan pasien (bila sudah mengerti) tentang tindakan yang akan dilakukan dan jelaskan prosedur yang akan dikerjakan

3. Siapkan peralatan untuk transfusi darah

4. Ukur tanda vital pasien sebelum melaksanakan transfusi 5. Siapkan area penusukan jarum transfusi

6. Perikasaan kantong darah dengan teliti dengan disaksikan oleh petugas lainnya : o Nama pasien o Golongan darah o Nomor darah o Jenis darah o Rhesus o Tanggal kadaluarsa

7. Pasang infus dengan cairan Nacl 0,9 % sesuai prosedur pemasangan infus 8. Ganti cairan Nacl 0,9 % dengan kantong darah milik pasien

9. Atur tetesan secara perlahan

Hal-hal yang Perlu diperhatikan selama transfusi :

a. Reaksi transfusi terhadap pasien

b. Infus, tetesan, jenis cairan

c. Tanggal kadaluarsa cairan infus dan darah

(5)

BAB IV DOKUMENTASI

RS. PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

JL. Pamuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung 35153 Telp: 0721-273601 Fax:0721-273597

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK LAIN(TRANSFUSI DARAH)

No. Dokumen No. Revisi

0 Halaman 1 dari 4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Tgl Terbit Di Tetapkan Direktur RSPBAL dr. Yuliani PENGERTIAN

Suatu prosedur pemberian darah atau komponen darah melalui jalur intravena dari donor darah yang cocok dengan darah pasien setelah dilakukan pemeriksaan crossmatching (reaksi silang).

TUJUAN

1. Agar prosedur pemberian darah transfusi dapat berlangsung dengan aman dan efektif. 2. Agar kebutuhan darah dan komponen darah

bagi pasien segera dapat dipenuhi.

3. Agar masalah atau reaksi yang muncul selama transfusi darah dapat segera ditangani dengan baik.

KEBIJAKAN

PETUGAS 1. Dokter

2. Perawat

PERALATAN

1. Perlengkapan pemasangan infuse dengan kanul nomor 18 atau 20 (Jika pasien belum terpasang infuse).

2. Set infus tranfusi darah 3. NaCL 0.9% 100 ml

4. Leucodepletion filter (jika diperlukan) 5. Infusion pump

6. Sarung tangan bersih

7. Blood warmer (jika diperlukan) 8. Form PMI

9. Form cairan Infus 10.

(6)

PROSEDUR SUHU AKSILER

SEBELUM TRANSFUSI

 Kaji ulang prinsip umum transfusi darah

 Sebelum memulai transfusi, periksa dan pastikan hal-hal berikut ini :

 Golongan darah benar dan identitas bayi tertulis dengan jelas. Pada keadaan darurat, gunakan darah golongan O negatif tanpa dilakukan reaksi silang

 Telah dilakukan uji silang

 Kantong darah belum dibuka dan tidak bocor

RS. PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

JL. Pamuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung 35153 Telp: 0721-273601 Fax:0721-273597

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN

PRODUK LAIN(TRANSFUSI DARAH)

No. Dokumen No. Revisi

0 Halaman 2 dari 4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Tgl Terbit Di Tetapkan Direktur RSPBAL dr. Yuliani

 Kantong darah belum dikeluarkan dari lemari es lebih dari 2 jam, plasmanya tidak

berwarna merah muda, sel darah merahnya tidak tampak ungu atau hitam

 Tetesan infus intravena lancar dan jarum yang digunakan cukup besar (misal no. 22) sehingga darah tidak membeku dalam jarum selama proses transfusi.

 Catat tanda vital yaitu suhu, denyut jantung dan frekuensi napas.

SELAMA TRANSFUSI

 Bila terjadi perdarahan akut :

 Berikan transfusi darah segar sebanyak 20 ml/kg selama empat jam

 Pantau suhu, denyut jantung dan frekuensi nafas, dan pelankan tetesan sampai setengahnya bila tanda vital mulai membaik

(7)

:

 Berikan transfusi packed red cells sebanyak 20 ml/kg selama empat jam

 Bila packed red cells tidak tersedia, gunakan darah segar (whole blood)

 Gunakan peralatan infus untuk mengatur kecepatan pemberian transfusi, bila tersedia  Pastikan darah diberikan dengan kecepatan

yang tepat.

SESUDAH TRANSFUSI

Lakukan penilaian ulang. Bila masih dibutuhkan darah

REAKSI TRANSFUSI

Reaksi transfusi dapat bervariasi mulai dari ruam kulit sampai syok anafilaktik (jarang pada bayi baru lahir). Syok anafilaktik akibat transfusi darah pada neonatus sangat sulit didiagnosis karena kondisi lain yang dapat menyebabkan syok seperti sepsis, perdarahan internal, hipotermia atau masalah lain dapat terjadi bersamaan dan sangat sulit dan tidak mungkin memisahkan antara satu dengan lainnya. Bila hal tersebut dapat dibedakan, stop transfusi dan tetap berikanb cairan IV (salin normal atau Ringer laktat) sambil menilai apakah terjadi reaksi transfusi akut dan konsultasikan.

RS. PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

JL. Pamuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung 35153 Telp: 0721-273601 Fax:0721-273597

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN

PRODUK LAIN(TRANSFUSI DARAH)

No. Dokumen No. Revisi

0 Halaman 3 dari 4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Tgl Terbit Di Tetapkan Direktur RSPBAL dr. Yuliani PENANGANAN REAKSI TRANSFUSI Reaksi ringan

 Reaksi ringan timbul akibat hipersensitifitas ringan. Gejala reaksi ringan adalah ruam gatal

(8)

 Pelankan kecepatan transfusi

 Berikan hidrokortison 200 mg IV atau berikan khlorfeniramin 0,1 mg/kg IM, bila tersedia.  Bila gejalanya tidak memburuk setelah 30

menit, lanjutkan transfusi dengan kecepatan normal

 Bila gejala menetap, tangani sebagai reaksi sedang

Reaksi sedang

Reaksi sedang timbul karena hipersensitivitas sedang, reaksi

non-hemolitik, pirogen atau kontaminasi bakteri.

biasanya muncul dalam 30-60 menit setelah transfusi dimulai dan meliputi gejala ruam gatal yang berat, flushing, suhu aksila lebih dari 380 C,

rigor, gelisah dan denyut jantung cepat.

 Stop transfusi, ganti alat transfusi dan berikan cairan IV

 Berikan hidrokortison 200 mg IV atau berikan khlorfeniramin 0,1 mg/kg IM, bila tersedia  Bila gejala membaik, mulai lagi pemberian

transfusi menggunakan darah yang baru dengan tetesan lambat dan amati secara ketat

 Bila gejalanya tidak membaik dalam 15 menit, tangani sebagai reaksi berat.

Reaksi berat

 Reaksi berat timbul akibat proses hemolisis, kontaminasi bakteri dan syok sepsis, kelebihan cairan atau anafilaksis. Gejala reaksi berat meliputi suhu aksila lebih dari 380 C, rigor,

gelisah, denyut jantung dan frekuensi nafas cepat, urine berwarna hitam atau merah kehitaman, perdarahan yang tidak jelas.

 Stop transfusi, ganti peralatan transfusi dan berikan cairan IV

 Berikan oksigen

 Berikan epinefrin 0,01 mg/kg berat badan  Berikan hidrokortison 200 mg IV atau berikan

khlorferinarim 0,1 mg/kg IM, bila tersedia.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN

(9)

RS. PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

JL. Pamuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung 35153 Telp: 0721-273601 Fax:0721-273597

No. Dokumen No. Revisi

0 Halaman 4 dari 4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Tgl Terbit Di Tetapkan Direktur RSPBAL dr. Yuliani

 Laporkan reaksi ini ke unit transfusi darah segera

 Berikan furosemid 1 mg/kg berat badan IV  Tangani sebagai infeksi berat

MENCATAT REAKSI TRANSFUSI

 Segera setelah timbul reaksi, ambil sampel darah dan kirim ke unit transfusi darah disertai permintaan pemeriksaan laboratorium sebagai berikut :

Sampel darah yang diambil segera setelah transfusi adalah :

 Satu sampel darah beku

 Satu sampel darah dengan anti koagulan (EDTA/sequestrene) yang diambil dari darah vena pada sisi lain tempat infus

 Unit darah dan peralatan set transfusi yang mengandung sisa sel darah merah dan plasma dari darah donor

 Spesimen urine bayi yang keluar pertama kali setelah timbul reaksi

Bila diduga terjadi syok septik kontaminasi darah donor, ambil kultur darah menggunakan botol kultur khusus dan isi lengkap blangko laporan reaksi transfusi.

 Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium pertama, kirim sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium selanjutnya ke unit transfusi darah :

 Sampel darah pada 12 dan 24 jam setelah terjadi reaksi :

 Satu sampel darah beku

 Satu sampel darah dengan antikoagulan (EDTA/sequestrene) yang diambil dari sisi

(10)

lain tempat infus

 Urine tampung selama 24 jam setelah timbul reaksi

 Segera laporkan semua reaksi transfusi akut kecuali ruam kulit ringan, ke unit transfusi darah yang melayani darah donor

 Catat informasi berikut pada lembar pengamatan bayi :

 Tipe reaksi transfusi

Lama timbulnya reaksi setelah transfusi dimulai

UNIT TERKAIT

1. Instalasi Gawat Darurat 2. Ruang Rawat Inap 3. Unit Perawatan Intensif

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak : Limpasan internal disebabkan oleh alih fungsi lahan hijau menjadi lahan terbangun dimana jika terjadi hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi

Saya telah berusaha untuk itu, akan tetapi saya tidak

Pusat kendali pembacaan meter adalah kumpulan dari beberapa peralatan elektronik, bahasa komunikasi dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak yang bekerja

Pas Pasien juga meng ien juga mengatak atakan an tid tidak ada ak ada gangguan saat BAK (buang air kecil), pancaran BAK normal, sering terbabangun malam gangguan saat BAK

Metoda penetapan prioritas masalah kesehatan beradasarkan pencapaian program tahunan yang dilakukan adalah dengan membandingkan antara target yang ditetapkan dari

Dalam bab ini akan dibahas lebih jauh mengenai prosedur pemberian  pembiayaan mudharabah di BMT Baitussalam dan BMT At-Taqwayang meliputi  persyaratan pengajuan

Prevalensi parasit Trichodina sp, yang menginfeksi kulit dan insang benih ikan mas ( Cyprinus carpio) yang ada di BPBIAT yang ada di dua kolam pengambilan

Kemudian penyelesaian hambatan yang telah teridentifikasi di atas adalah pada prinsip manajemen pada pendekatan faktual dalam pengambilan keputusan dapat