LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
UVEITIS POSTERIOR
UVEITIS POSTERIOR
Pembimbing: Pembimbing: Dr. Dr.Rosalia S Rosalia S Sp.MSp.M DISUSUN OLEH: DISUSUN OLEH: eessssii!!a a ""##$$%%&&##''$$(())**
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PEN+AKIT MATA KEPANITERAAN KLINIK ILMU PEN+AKIT MATA
,AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANA-ARA ,AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANA-ARA
PERIODE DESEM/ER 0$&% 1 2 ANUARI 0$&2 PERIODE DESEM/ER 0$&% 1 2 ANUARI 0$&2
I.IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.M
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia :55tahun
Alamat :Undaan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tana
Pendidikan :!MA
!tatus Perka"inan : Menikah
!uku bansa :Ja"a
Aama :Islam
II. ANAMNESIS
Aut#anamnesis denan pasien dilakukan pada tanal $ %esember &'()
KeluhanUtama : Mata sebelah kanan seperti melihat bayanan berupa aris hitam
Ri"ayat Penyakit !ekaran : Pasien datan denan keluhan mata kanan seperti melihat bayanan berupa aris hitam yan berbentuk melinkar tidak beraturan sejak ( hari yan lalu.Keluhan timbul se*ara tiba+tiba.Rasa nyeri pada mata,silau,dan mata berair disankal #leh pasien. Kepala *ek#t+*ek#t, mual-muntah, dan melihat pelani hal#/ d i sekitar lampu jua disankal #leh pasien Pasien tidak memliki ri"ayat penyakit lain sebelumnya.Pasien menaku tidak memilliki kebiasaan menu*ek+u*ek mata dan tidak pernah memiliki ri"ayat ke*elakaan atau terkena pukulan pada mata.Pasien merupakan pemakai ka*amata sejak ke*il. Pasien belum pernah
meminum #bat atau ber#bat ke d#kter untuk keluhannya ini.
Ri"ayat Penyakit %ahulu:
• !ebelumnya pasien tidak pernah sakit seperti ini • Ri"ayat 0ipertensi +/
• Ri"ayat %M +/
• Ri"ayat Aleri 1/ 2bat antalin • Ri"ayat Asma +/
• Ri"ayat Trauma +/ • Ri"ayat in3eksi mata +/
• Ri"ayat memakai ka*amata 1/ • Ri"ayat #perasi +/
Ri"ayat Penyakit Keluara:
• Ri"ayat keluhan serupa +/ • Ri"ayat hipertensi +/ • Ri"ayat %M 1/ • Ri"ayat asma +/ • Ri"ayat aleri +/
III. PEMERIKSAAN ,ISIK
A. VITAL SI-N
Tekanan darah : (''-)' mm0 Nadi : 4) - menit
!uhu : A3ebris Perna3asan : &' - menit Keadaan Umum : 6aik
Kesadaran : 7#mp#s mentis !tatus 8i9i : 7ukup
/. STATUS O,TALMOLO-I
-ambar:
O3ULI DE4TRA"OD* PEMERIKSAAN O3ULI SINISTRA"OS*
&5%$ Vis6s &5%$
dik#reksi Kore7si dik#reksi 8erak b#la mata n#rmal,
en#3talmus +/, eks#3talmus +/, strabismus +/
/6lb6s o76li
8erak b#la mata n#rmal, en#3talmus +/, eks#3talmus +/,
strabismus +/ dema +/, hiperemis+/, nyeri
tekan +/, ble3ar#spasme +/, la#3talmus +/, ektr#pi#n +/, entr#pi#n +/ Palpebra dema +/, hiperemis+/, nyeri tekan +/, ble3ar#spasme +/, la#3talmus +/ ektr#pi#n +/, entr#pi#n +/ dema +/, Injeksi siliar +/ injeksi k#njunti;a +/, in3iltrat +/, hiperemis +/ Kon86ng9ia dema +/, injeksi siliar +/, injeksi k#njunti;a +/, in3iltrat +/, hiperemis +/
Putih S7lera Putih
jernih edema +/, arkus senilis +/
keratik presipitat +/,in3iltrat +/, sikatriks +/
Kornea
jernih edema +/, arkus senilis +/
keratik presipitat +/,in3iltrat +/, sikatriks +/
hip#pi#n +/,hi3ema +/ 3amera O!6li An9erior
"3OA*
hip#pi#n +/,hi3ema +/
edema+/, synekia +/ Iris *#klat, edema+/, synekia +/ Reular, sentral %iameter < &mm, Re3leks pupil =-T=: 1-1 P6pil Reular, sentral %iameter < &mm, Re3leks pupil =-T=: 1-1
n#rmal Lensa N#rmal
S6li9 ;inilai Re9ina perdarahan +/, eksudat +/, sikatriks+/,ne#;askularisasi+/
Posi9i< s6ram "=* ,6n;6s Re<le7s Posi9i<
N TIO N
=akrimasi +/ Sis9em La7rimasi =akrimasi+/
IV. RESUME
S6b8e79i<: Telah diperiksa se#ran perempuan berumur 55 tahun denan keluhan mata kanan seperti melihat bayanan berupa aris hitam yan berbentuk melinkar tidak beraturan sejak ( hari yan lalu.Keluhan timbul se*ara tiba+tiba. Rasa nyeri pada
mata,silau,dan mata berair disankal #leh pasien. Kepala *ek#t+*ek#t, mual-muntah, dan melihat pelani hal#/ di sekitar lampu jua disankal #leh pasien.Ri"ayat trauma dan penyakit lainnya disankal.Paisen tidak pernah menalami keluhan seperti ini
sebelumnya dan di keluara tidak ada yan menalami keluhan serupa.Pasien belum ber#bat ke d#kter atau membeli #bat mata di "arun.
Ob8e79i<:
O3ULI DE4TRA"OD* PEMERIKSAAN O3ULI SINISTRA"OS*
&5%$ Vis6s &5%$
dik#reksi Kore7si dik#reksi 8erak b#la mata n#rmal,
en#3talmus +/, eks#3talmus +/, strabismus +/
/6lb6s o76li
8erak b#la mata n#rmal, en#3talmus +/, eks#3talmus +/,
strabismus +/ dema +/, hiperemis+/, nyeri
tekan +/, ble3ar#spasme +/, la#3talmus +/, ektr#pi#n +/, Palpebra dema +/, hiperemis+/, nyeri tekan +/, ble3ar#spasme +/, la#3talmus +/
entr#pi#n +/ ektr#pi#n +/, entr#pi#n +/ dema +/, Injeksi siliar +/ injeksi k#njunti;a +/, in3iltrat +/, hiperemis +/ Kon86ng9ia dema +/, injeksi siliar +/, injeksi k#njunti;a +/, in3iltrat +/, hiperemis +/
Putih S7lera Putih
jernih edema +/, arkus senilis +/
keratik presipitat +/,in3iltrat +/, sikatriks +/
Kornea
jernih edema +/, arkus senilis +/
keratik presipitat +/,in3iltrat +/, sikatriks +/
hip#pi#n +/,hi3ema +/ 3amera O!6li An9erior
"3OA*
hip#pi#n +/,hi3ema +/
KriptaN/, atr#3i +/ *#klat, edema+/, synekia +/ Iris KriptaN/, atr#3i +/ *#klat, edema+/, synekia +/ Reular, sentral %iameter < &mm, Re3leks pupil =-T=: 1-1 P6pil Reular, sentral %iameter < &mm, Re3leks pupil =-T=: 1-1
n#rmal Lensa N#rmal
S6li9 ;inilai Re9ina perdarahan +/, eksudat +/, sikatriks+/,ne#;askularisasi+/
Posi9i< s6ram "=* ,6n;6s Re<le7s Posi9i<
N TIO N
=akrimasi +/ Sis9em La7rimasi =akrimasi+/
V. DIA-NOSA
/ANDIN-• U;eitis anteri#r 2% • Panu;eitis
VI. DIA-NOSA KERA
• U;eitis p#steri#r 2% e.* my#pia • My#pia 2%!
VII. DASAR DIA-NOSIS Anamnesa :
Pemeri7saan ,isi7
Pada pemeriksaan 3isik diper#leh >2% dan >2! (-)' dilakukan k#reksi
VIII. TERAPI
Medikament#sa
+ Tim#l#l ',5 ? @ & tetes 2% + Inmatr#l % 5( tetes 2%
+ >itamin A (5.''' IU/ (( tetes 2%
I4. PRO-NOSIS
2KU=I %K!TRA 2%/ 2KU=I !INI!TRA2!/ u# Ad >isam: dubia ad b#nam b#nam
u# Ad !anam : dubia ad b#nam b#nam u# Ad K#smetikam : b#nam b#nam u# Ad >itam : b#nam b#nam
4. USUL DAN SARAN
Us6l :
Melakukan pemeriksaan lebih lanjut yaitu U!8 mata untuk menetahui
Saran:
+ Menunakan tetes mata se*ara teratur + Men#nsumsi #bat se*ara teratur
+ K#ntr#l kedua mata se*ara teratur
TINAUAN PUSTAKA UVEITIS POSTERIOR "KOROIDITIS*
U;eitis p#steri#r adalah pr#ses peradanan pada semen p#steri#r u;ea, yaitu pada k#r#id, dan disebut jua k#r#iditis. Karena dekatnya k#r#id pada retina, maka penyakit k#r#id hampir selalu melibatkan retina k#ri#retinitis/. U;eitis p#steri#r biasanya lebih serius dibandinkan u;eitis anteri#r.
Peradanan di u;ea p#steri#r dapat menyebabkan ejala akut tapi biasanya berkemban menjadi kr#nik. Kedua 3ase tersebut akut dan kr#nik/ dapat menyebabkan pembuluh darah diretina salin tumpan tindih denan pr#ses peradanan di u;ea p#steri#r.
Penyebab utama u;ea p#steri#r tidak berpenaruh pada 3akt#r eksternal dari u;ea baian p#steri#r. %enan pemeriksaan #3talm#sk#pi standar dan lamanya peradanan penyakit se*ara
lenkap denan perubahan pada k#r#id sudah dapat dilihat kelainan. Terjadinya perubahan ele;asi yan memberi "arna kunin atau abu B abu yan dapat menutup k#r#id sehina pada pemeriksaan k#r#id tidak jelas.
Perdarahan di retina akan menutup semua area, pada beberapa kasus terdapat lesi yan ke*il disertai kelainan pada k#r#id tapi setelah beberapa minu atau bulan akan ditemukan in3iltrat dan edema hilan sehina menyebabkan k#r#id dan retina atr#3i dan salin melekat. %aerah yan atr#3i akan memberikan kelainan berma*am B ma*am dalam bentuk dan ukuran. Perubahan ini akan menyebabkan perubahan "arna k#r#id menjadi putih, kadan pembuluh darah k#r#id akan tampak disertai karakteristik dari dep#sit irreular yan banyak atau berkurannya pimen hitam terutama pada daerah marinal.
=esi bisa jua ditemukan pada eksudat selular yan berkuran di k#r#id dan retina. In3lamasi k#ri#retinitis selalu ditandai denan penlihatan kabur disertai denan melihat lalat
berterbangan floaters/. Penurunan tajam penlihatan dapat dimulai dari rinan sampai berat yaitu apabila k#r#iditis menenai daerah makula atau papil#makula.
Kerusakan bisa terjadi perlahan B lahan atau *epat pada hum#r ;itreus yan dapat dilihat jelas denan 3undus yan menalami #bstruksi. Pada k#ri#retinitis yan lama biasanya disertai floaters denan penurunan jumlah pr#duksi air mata pada trabekula anteri#r yan dapat ditentukan denan pemeriksaan 3en#mena Tyndall. Penyebab floaters adalah terdapatnya substansi di p#steri#r k#rnea dan areasi dari presipitat mutton fat pada k#rnea baian dalam. Mata merah merupakan ejala a"al sebelum menjadi kunin atau putih yan disertai penlihatan kabur, bila terdapat k#ndisi ini biasanya sudah didapatkan atr#pi pada k#r#id, serin kali u;eitis p#steri#r tidak disadari #leh penderita sampai penlihatannya kabur.
8ejala khas dari u;eitis p#steri#r adalah tajam penlihatan yan menurun, floating spot dan sk#t#ma. Karena terdapat banyak kelainan pada badan ;itreus sel yan disebabkan 3#kal atau multi3#kal retina dan k#r#id ambaran klinis bisa jua se*ara bersamaan. %ian#sis bandin terantun dari lama dan penyebab in3eksi atau bukan in3eksi. In3eksi bisa disebabkan #leh ;irus, bakteri, jamur, pr#t#9#a, dan *a*in n#n in3eksi, bisa jua disebabkan #leh penurunan imun#l#ik atau aleri #ran, bisa jua penyebabnya tidak diketahui setelah timbul end#3talmitis dan ne#plasma.
%alam membuat dian#sis u;eitis p#steri#r harus akurat dan lenkap tentan ri"ayat perjalanan penyakit dan sistem yan mendapat kelainan yan berhubunan denan u;eitis.
Ri"ayat pemakaian k#rtik#ster#id yan lama, #bat B #batan imun#supresan, terapi antibi#tik, #bat B #bat intra;ena atau pasien denan hipereliminasi bakterial end#en, jamur dan penyakit ;irus. Kebanyakan kasus u;eitis p#steri#r bersamaan denan penyakit sistemik. Pasien denan penyakit sistemik k#laen ;askular yan berhubunan denan dermat#l#i, jarinan ikat, paru B paru, astr#intenstinal dan saluran kemih yan dapat mempermudah terjadinya in3lamasi.
Pertimbanan lain adalah umur pasien dan apakah timbulnya unilateral atau bilateral. Pemeriksaan lab#rat#rium dapat membantu memastikan.
0ip#pi#n
Penyakit semen p#steri#r yan menunjukan perubahan+perubahan peradanan dalam u;ea anteri#r dan disertai hip#pi#n adalah leukemia, penyakit beh*et, si3ilis, t#ks#kariasis, dan in3eksi bakteri.
8lauk#ma
8lauk#ma sekunder munkin terjadi pada pasien sindr#m nekr#sis retina akut, t#ks#plasm#sis, dan tuber*ul#sis.
>itritis
Peradanan k#rpus ;itreum dapat menyertai u;eitis p#steri#r. Peradanan dalam ;itreum berasal dari 3#*us+3#*us radan di semen p#steri#r mata. Peradanan dalam ;itreus tidak
terjadi pada pasien k#r#iditis e#ra3ik atau hist#plasm#sis. !edikit sel radan dalam ;itreus dapat terlihat pada pasien sel sar*#ma reti*ulum, in3eksi *yt#meal#;irus, dan rubella, dan beberapa kasus t#ks#plasm#sis denan 3#*us+3#kus ke*il pada retina. !ebaliknya, peradanan berat dalam ;itreus denan banyak sel dan eksudat terdapat pada tuber*ul#sis, t#ks#kariasis,
dan si3ilis. Pr#n#sis
U;eitis umumnya berulan, pentin bai pasien untuk melakukan pemeriksaan berkala dan *epat me"aspadai bila terjadi keluhan pada matanya. Tetapi terantun dimana letak eksudat dan dapat menyebabkan atr#pi. Apabila menenai daerah makula dapat menyebabkan anuan penlihatan yan serius.