• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI SU BSISTEM SU MBERDAYA MANUSIA KESEHATAN PENGERTIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI SU BSISTEM SU MBERDAYA MANUSIA KESEHATAN PENGERTIAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

A.

SU BSISTEM SU MBERDAYA MANUSIA KESEHATAN

PENGERTIAN

S u b s i s t e m s u m b e r d a y a m a n u s i a ( S D M ) k e s e h a t a n a d a l a h t a t a n a n yang menghimpun berbagai upaya perncanaan, pendidikan dan pela-tihan, serta pendayagunaan tenaga kesehatan secar terpadu dan sa-ling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masya-rakat yang setinggitingginya.

Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewe-nangan dalam melakukan upaya kesehatan.

TUJUAN

Tujuan subsistem SDM kesehatan adalah tersedianya tenaga keseha-tan yang bermutu secara mencukupi, terdistribusi secara adil, serta ter-manfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna, untuk menjamin terselen gga rany a pembang u nan kesehata n g u na men i nga katkan dera-jat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

UNSUR.UNSUR UTAMA

Subsistem SDM Kesehatan terdiri daritiga unsur utama, yakni perenca-n a perenca-n , p e perenca-n d i d i k a perenca-n d a n p e l a t i h a n , s e r t a p e n d a y a g u n a a n t e n a g a k e s e -hatan.

1. Perencanaan tenaga kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah, dan kualifikasi tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuh-an pembkebutuh-angunkebutuh-an kesehatan.

B .

c .

(2)

D .

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2 . P e n d i d i k a n d a n p e l a t i h a n t e n a g a k e s e h a t a n a d a l a h u p a y a p e n g a d a a n t e n a g a k e s e h a t a n s e s u a i d e n g a n j e n i s , j u m l a h ' d a n k u a i l t i t < a s i y a n g t e l a h d i r e n c a n a k a n s e r t a p e n i n g k a t a n k e

-mampuan sesuii dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. 3. Pendayagunaan tenaga kesehatan adalah upaya pemerataan'

peraniaitan pembina-an, dan pengawasan tenaga kesehatan. P R I N S I P

Penyelenggaraan subsistem sDM Kesehatan mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1' Pengadaan tenaga kesehatan, yakni yang mencakup jum|ah, je-nis dan kualifikaii tenaga kesehatan di sesuaikan dengan ke-butuhan pembangunan liesehatan serta dinamika pasar di dalam m a u p u n d i l u a r n e g e r i .

2 . P e n d a y a g u n a a n t e n a g a k e s e h a t a n m e m p e r h a t i k a n a s a s pemerataan pelayanan liesehatan serta kesejahteraan dan kea-dilan bagi tenaga kesehatan'

3. Pembinaan tenaga kesehatan diara[kan pada penguasaan ilmu dan teknologi se-rta pembentukan moral dan akhlak sesuai

den g a den a j a r a den a g a m a d a den e t i k a p r o f e s i y a den g d i s e | e den g g a r a k a den s e -cara berkelanjutan.

4. Pengembangan karir dilaksanakan secara objektif, transparan, berdasarkan prestasi kerja, dqn disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan kesehatan seiara nasional'

B E N T U K P O K O K

1. Perencanaan tenaga kesehatan

a. Kebutuhan baik jenis, jumlah, maupun kualifikasi tenaga

kese-S ist e m Ke se fi a I a n ltl'asi on a I

E .

34

(3)

h a t a n d i r u m u s k a n d a n d i t e t a p k a n o r e h p e m e r i n t a h Pusat berdasarkan masukan dari 'Majlis Tenaga Kesehatan yang dibentuk di pusat dan provinsi.

b. Majlis Tenaga Kesehatan adalah badan otonom yang dibentuk oleh Menteri Kesehatan di pusat serta oleh Gubernur di provinsi dengan susunan keanggotaan terdiri dari wakil berbagai pihak terkait, termasuk wakil konsumen dan tokoh masyarakat.

2. Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan

a. standar pendidikan vokasi, sarjana, dan profesi tingkat pertama ditetapkan oleh asosiasi institusi pendidikan tenlga kesehatan yang bersangkutan. sedangkan standar pendidik-an profesi tingkat lpendidik-anjutpendidik-an ditetapkpendidik-an oleh kolegium profesi yang bersangkutan.

b. Penyelenggara pendidikan vokasi, sarjana, dan profesi t i n g k a t p e r t a m a a d a l a h i n s t i t u s i p 6 n d i d i k a n te n a g a kesehatan yang telah diakreditasi oleh asosiasi institrJsi pendidikan kesehatan yang bersangkutan. Sedangkan penyeleng gara pendid ika n profesi ti n g kaf lanj utan ada la h insti-tusi pendidikan (university based) dan institusi pelayanan ke-. seh-atan (hospitalbased) yang telah diakreditasi'oleh kolegium

profesi yang bersangkutan.

c . s t a n d a r p e l a t i h a n t e n a g a kesehatan ditetapkan oleh o r g a n i s a s i p r o f e s i y a n g b e r s a n g k u t a n . S e d a n g k a n penyelenggara pelatihan tenaga kesehatan termasuk -yang bersifat berkelanjutan (continuing education) adalalr or--ganisasi profesi serta institusi pendidikan, institusi pelatihan, dan institusi pelayanan kesehatan yang telah diakreditasioleh organisasi profesi yang bersangkutan.

d. Pendirian institusi pendidikan dan pembukaan program pendidikan harus memperhatikan keseimbangan antara k e b u t u h a n d a n p r o d u k s i t e n a g a k e s e h i t a n y a n g bersangkutan.

(4)

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

e. Pendirian institusi pendidikan dan pembukaan program pendidikan untuk tenaga kesehatan yang dibutuhkan oleh pembangunan kesehatan, tetapi belum diminati oleh swasta, menjadi tanggung jawab pemerintah.

3. Pendayagunaantenagakesehatan

a . P e n e m p a t a n te n a g a k e s e h a t a n d i s a r a n a p e l a y a n a n kesehatan milik pemerintah dilakukan dengan sistem kontrak kerja, serta penempatan sebagai pegawai negeri sipil sesuai dengan kebutuhan.

b. Penempatan tenaga kesehatan dengan sistem kontrak kerja diselenggarakan atas dasar kesepakatan secara suka rela antara kedua belah Pihak.

c. Penempatan tenaga kesehatan sebagai PNS diseleng-geirakan dalam rangka mengisi formasi pegawai pusat dan [egawai daerah, serta formasi tenaga kesehatan strategis, ya[ni pegawai pusatyang dipekerjakan di daerah'

d. Penempatan tenaga kesehatan disarana pelayanan kesehat-an milik swasta di dalam negeri, diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan milik swasta yang bersangkutan melalui koord inasi dengan Pemerintah.

e. Penempatan tenaga kesehatan disarana pelayanan kesehat-an di luar negeri diielenggarakan oleh suatu lembaga yang

dib e n t u k k h u s u s d e n g a n t u g a s m e n g k o o r d i n a s i k a n p e n d a y a -gunaan tenaga kesehatan ke luar negeri'

f. Pendayagunaan tenaga kesehatan warga negara lndonesia lulusan lu-ar negeri, didahului dengan program adaptasi yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang telah d ia k re -ditasi oleh organ isasi profesi yan g bersang kutan'

g . P e n d a y a g u n a a n t e n a g a k e s e h a t a n a s i n g d i d a l a m n e g e r i

S i st e m Ke s e ft at an !{as i o na I

(5)

-, dilakukan setelah tenaga kesehatan asing tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh organisasi profesi yang ber-sangkutan.

h. Pembinaan dan pengawasan praktik profesi dilakukan melalui sertifikasi, registrasi, uji kompetensi, dan pemberian lisensi. Sertifikasi dilakukan oleh institusi pendidikan; registrasi dilaku-kan oleh komite registrasi tenaga kesehatan; uji kompetensi dilakukan oleh masing-masing organisasi profesi; sedangkan pemberian lisensi dilakukan oleh pemerintah.

i. Dalam pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan dlber-lakukan peraturan perundang-undangan, hukum tidak tertulis, serta etika profesi.

j . P e n d a y a g u n a a n t e n a g a m a s y a r a k a t d i b i d a n g k e s e h a t a n dilakukan secara serasi dan terpadu oleh pemerintah dan ma-syarakat. Pemberian kewenangan dalam teknis kesehatan ke-pada tenaga masyarakat dilakukan sesuai keperluan dan kom-petensinya.

Referensi

Dokumen terkait

Dari latar belakang diatas, peniliti tertarik untuk meneliti peran komunitas Naked Wolves Indonesia Chapter Bhupar untuk pengembangan bisnis yang dilakukan oleh Arcapada

TEACHING ADVISING SYNTHESIZING STRATEGIZING PLANNING MOTIVATING SERVING CONTROLLING MEDIATING NEGOTIATING SELLING SAFEKEEPING FILING HOUSEKEEPING KEKUATAN KELEMAHAN. FOKUS PADA

persalinan berlangsung dengan sendirinya atau timbul indikasi untuk mengakhiri kehamilannya (Saifuddin, 2014). Penatalaksanaan postdate dalam persalinan antara lain adalah

o Mahasiswa yang tidak heregistrasi dan tidak mengajukan cuti kuliah tetap berkewajiban membayar SPP sesuai dengan ketentuan mahasiswa aktif (dianggap cuti tanpa izin), dan

83 Perdagangan Pasar Tradisional 84 Perdagangan Penjual Alat-alat mesin 85 Perdagangan Penjual ikan asin 86 Perdagangan Penjual roti 87 Perdagangan Penjual sayuran 88

Anggota keluarga terbiasa /u/i tangan dengan sabun setelah

Dengan adanya pengembangan sistem pengisian KRS dalam bentuk aplikasi yang mendukung berbagai jenis sistem operasi di perangkat mobile akan memberikan alternatif tambahan

Deskripsi lokasi penelitian Kedalaman Tutupan substrat dasar Vegetasi dasar perairan Vegetasi di tepian danau Keterangan lain Zona 1.. Dinding tepian danau berupa