TANGGUNG GUGAT JIKA TERJADI KEBAKARAN DALAM
PERJANJIAN SEWA MENYEWA VILLA
Oleh : Agutinus Komang Bayu Pribadi NPM : 1210121039
Pembimbing I : Ida Ayu Putu Widiati, SH.,M.Hum Pembimbing II : Ni Komang Arini Styawati, SH.,M.Hum
ABSTRACT
The increasing flow of tourist arrivals to Bali, causing this area experiencing rapid development in the field of development, especially the economic sector, see the opportunity that most people of Bali took the initiative to build villas / homes for rent to tourists, both in rent in a day, a month or up to a year. This Villa Rental as a service engaged in the rental of residence, in providing legal protection to both parties for both tenants and leasing required an agreement to bind to minimize any risks that will arise within the lease term. From the above background then some of the issues that will be discussed are: (1) How are the rights and obligations of the parties in the lease agreement of the villa for the parties ?, (2) How is the party's liability if the rental villa is experiencing a fire? This research is a normative legal research that is legal research conducted by examining premier legal materials, secondary legal materials and materials tertiary law material. Technique used in research of collecting material done by inventory and categorization then do record either in the form of direct or indirect quotation which obtained in the form of direct or indirect quotation obtained from premier and secondary material. From this study can be concluded, the tenant's obligation is to use the leased goods properly in accordance with the purposes specified in the agreement. While the right to lease is entitled to reprimand the tenant whether the tenant does not perform the obligation to maintain the rented villa with a good attitude, in accordance with the applicable agreement. Responsibility of the parties if the villa is rented in a fire, then in this case the tenant is fully responsible for the risk of physical damage caused, the tenant must pay the losses achieved, if the tenant declared negligent in the rental period of the villa because in the lease Buildings, the absence of applicable insurance therefore it can be reinforced by the agreement made by the tenant with the leasing party, so this is where the importance of the lease agreement is binding the parties who make the agreement.
PENDAHULUAN
Meningkatnya arus kunjungan wisatawan ke Bali, menyebabkan daerah ini mengalami perkembangan pesat dalam bidang pembangunan khususnya sektor ekonomi Daerah ini Baik digunakan untuk menikmati objek wisatanya atau untuk membuka peluang usaha dalam berbagai bidang. Dengan adanya pemikiran-pemikiran wisatawan untuk menikmati wisata dengan jangka waktu yang panjang atau mulai membuka peluang usaha di pulau ini membuat mereka berfikir untuk memiliki tempat tinggal yang gunakan untuk melakukakan kegiatan sehari hari tanpa adanya aturan dari management tertentu.
Salah satu cara untuk mengatasi kebutuhan akan tempat tinggal ialah dengan cara menambah jumlah rumah atau villa dengan fasilitas yang baik dan kondisi bangunan yang layak digunakan. Hal ini memberi peluang kepada setiap warga Negara dan badan hukum, baik itu badan hukum swasta maupun badan hukum Negara untuk membangun villa atau rumah dengan fasilitas yang baik.
Melihat peluang itu kebanyakan masyarakat bali berinisiatif untuk membangun villa/rumah untuk disewakan kepada wisatawan, baik di sewa dalam sehari, sebulan maupun sampai setahun. Sewa Villa ini sebagai jasa yang bergerak dibidang sewa menyewa tempat tinggal, di dalam memberikan perlindungan hukum terhadap kedua belah pihak baik bagi penyewa maupun yang menyewakan diperlukan suatu perjanjian guna mengikat untuk memperkecil segala yang risiko yang akan timbul dalam jangka waktu penyewaannya. Perkembangan bisnis sewa menyewa rumah ini merupakan tuntutan dari perkembangan geliat pariwisata bali terutama di Kabupaten Badung.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana hak dan kewajibanan para pihak dalam perjanjian sewa menyewa villa bagi para pihak? dan Bagaimana tanggung gugat para pihak jika villa yang disewakan mengalami kebakaran?METODE PENELITIAN
Tujuan penelitian dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum adalah: a) Untuk mengembangkan pribadi kedalam kehidupan masyarakat
sehingga di harapkan mampu mandiri, berwawasan luas dengan pola pikir maju sehingga dapat mengembangkan ilmu pengetahuan hukum di samping pengembangan diri sendiri, b) Untuk melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi khususnya di bidangpenelitian. Sementara tujuan khusus adalah a) Untuk mengetahui hak dan kewajibanan para pihak dalam perjanjian sewa menyewa villa bagi para pihak dan b) Untuk mengetahui tanggung gugat para pihak jika villa yang disewakan mengalami kebakaran.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah hukum normatif
yaitu
penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan hukum premier,bahan hukum sekunder maupun bahan bahan hukum tersier dan pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach) yang berkaitan dengan hukum perdata khususnya perjanjian.Selain itu juga digunakan pendekatan kasus untuk dapat memahami fakta materiil perlu di perhatikan tingkat abstraksi rumusan fakta yang diajukan.
Bahan hukum dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan bahan hukum
sekunder.
Bahan hukum premier yang di pergunakan bersumber dari peraturanperundang-undangan yaitu UUD RI Tahun 1945, KUHPerdata khususnya mengenai perjanjian dan wanprestasi, sedangkan Bahan hukum sekunder yang digunakan bersumber dari buku-buku, jurnal, yang berkaitan dengan perjanjian serta perjanjian sewa menyewa villa.
Teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan
dengan cara inventarisasi dankatagorisasi selanjutnya dilakukan pencatatan baik berupa kutipan langsung maupun tidak langsung yang di peroleh dari bahan hukum premier dan sekunder, dan melengkapi bahan tersebut dilakukan pula dengan pihak-pihak terkait yang bersangkutan dengan masalah yang di angkat.
Setelah bahan hukum yang terkumpul, kemudian di analisis secara sistematis dengan menggunakan interpretasi (penafsiran) berdasarkan logika hukum deduktif dan idukatif.Hasil analisis selanjutnya dilanjutkan secara deskriptif dalam pembuatan skripsi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan ketentuan pasal 1338 KUHPerdata yang menyebutkan bahwa perjanjian yang dibuat tidak bertentangan dengan undang-undang, berlaku mengikat pada yang membuatnya. Dan pada umumnya perjanjian tidak dapat dicatat tanpa persetujuan pihak yang lainnya.Dan berdasarkan pasal 1317 KUHPerdata bahwa perjanjian juga dapat diperlakukan bagi pihak ketiga namun untuk dapat berlakunya harus ada pernyataan secara tegas oleh yang membuat perjanjian tersebut yang
dinamakan janji untuk kepentingan pihak ketiga. Sedangkan tanggung jawab yang menyewakan atas gangguan pihak ketiga sesuai dengan ketentuan pasal 1556 KUHPerdata yang menyatakan bahwa, pihak yang menyerahkan tidaklah diwajibkan menjamin si penyewa terhadap rintangan-rintangan dalam kenikmatannya, yang dilakukan oleh orang-orang pihak ketiga dengan peristiwa-peristiwa dengan tidak memajukan sesuatu hak atas barang yang disewakan dengan tidak mengurangi hak si penyewa untuk menuntut sendiri orang itu. Akibat hukum yang timbul terhadap debitur yang di sebabkan wanprestasi dalam perjanjian dimana debitur tidak memenuhi kewajibannya.Secara yuridis, akibat hukum dari wanprestasi dalam suatu perjanjian tidaklah sesederhana itu, sebab perjanjian sebagai ikatan dalam bidang hukum harta benda antara dua subyek atau lebih, dimana satu pihak berhak atas sesuatu dan pihak yang lainnya berkewajiban untuk melakukannya. Meletakkan suatu akibat yang di atur oleh hukum jikalau terjadi keadaan wanprestasi itu sendiri.
Tanggung gugat (liability/aansprakelijkheidi) merupakan bentuk spesifik dari tanggung jawab. Pengertian tanggung gugat merujuk kepada posisi seseorang atau badan hukum yang di pandang harus membayar suatu bentuk kompensasi atau ganti rugi setelah adanya peristiwa hukum atau tindakan hukum. Ia, misalnya harus membayar ganti rugi kerugian kepada badan hukum lain karena telah melakukan perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige daad) sehingga menimbulkan kerugian bagi orang atau badan hukum lain tersebut. Istilah tanggung gugat berada dalam ruang lingkup hukum privat. Kesalahan bukan merupakan unsur yang harus dipenuhi pada setiap kasus agar seseorang bertanggung gugat.Di samping itu, seseorang atau badan hukum dimungkinkan bertanggung gugat atas tindakan orang atau badan hukum lainnya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan pemaparan yang dikemukakan sebelumnya pada pembahasan dari
permasalahan yang diajukan maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1)
Hak dankewajiban para pihak, hak penyewa yaitu memakai barang yang disewa secara patut sesuai dengan tujuan yang ditentukan dalam perjanjian, kewajiban penyewa, membayar uang sewa serta merawat villa yang di sewa. Sedangkan hak yang menyewakan yaitu pihak menyewakan berhak untuk menegor pihak penyewa apakah penyewa tidak
menjalankan kewajiban memelihara villa yang disewa sesuai dengan sikap yang baik, sesuai dengan kesepakatan yang berlaku, dan kewajiban yang menyewakan adalah menyerahkan villa yang disewakan kepada pihak penyewa. 2) Tanggung jawab para pihak jika villa yang di sewakan mengalami kebakaran, maka dalam hal ini penyewa bertanggung jawab penuh akan resiko kerusakan fisik bangunan yang ditimbulkan, penyewa wajib membayar kerugian, jika pihak penyewa dinyatakan melakukan kelalaian dalam jangka waktu penyewaan villa tersebut, karena dalam penyewaan villa, belum adanya jaminan asuransi maka dalam hal ini mengenai tanggung jawab para pihak dapat dibuat dalam perjanjian antara pihak penyewa dengan pihak yang menyewakan, jadi disinilah pentingnya perjanjian sewa menyewa yaitu mengikat para pihak yang membuat perjanjian.
Saran
Dari hasil penelitian dalam skripsi ini diajukan saran sebagai berikut:
Di dalampelaksanaan perjanjian sewa-menyewa pada sebuah villa, seharusnya para pihak benar-benar memperhatikan mengenai isi perjanjian yang telah disepakati. Bagi pihak yang menyewakan villa sebaiknya mengangsuransikan villa yang dia sewakan untuk menghidari adanya resiko atau kerugian seperti kebakaran pada villa
DAFTAR BACAAN
Agus
Akbar Sibondae, Wirawan, Illyas, 2001, Pokok-pokok Hukum bisnis, Salemba
Empat,Jakarta.Budiono Kusumoharmidjojo, 2001, Panduan Untuk merancang Kontrak, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana.
Hartono Hadisoeprapto, 2003, Pokok-pokok Hukum Perikatandan Hukum Jaminan, Liberty, Yogyakarta
Hartono Soerjoprapto, 2000, Aneka Perjanjian Jual Beli, Cet. Pertama, Seksi Notariat, Hukum Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Satrio, 2001, J. Hukum Perikatan, Perikatan yang lahir dari Perjanjia, Buku II, Penerbit, PT. Citra Aditya Bakti, Bandun
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Terjemah Subektidan Tjitrosudibio), Pradnya Paramita, Jakarta, 1992
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (Terjemah Moeljatno), Bumi Aksara, Yogyakarta, 1959
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dan Undang-Undang Kepailitan (Terjemah Subekti dan Tjitrosudibio), Pradnya Paramita, Jakarta, 1985.