• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TEKNOLOGI OBAT DAN KOSMETIK. Cream Whitening. Oleh Desna Qurratul Aini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH TEKNOLOGI OBAT DAN KOSMETIK. Cream Whitening. Oleh Desna Qurratul Aini"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

0

MAKALAH TEKNOLOGI OBAT DAN

KOSMETIK

“Cream Whitening”

Oleh

Desna Qurratul Aini

11060692754

Program Studi Teknologi Bioproses

Departemen Teknik Kimia

(2)
(3)

2

DAFTAR ISI Daftar Isi ... 1 A. Latar Belakang ... 2 B. Tujuan ... 2 C. Pembahasan ... 2 1. Kulit ... 2 2. Krim ... 3 a. Pengertian Krim ... 3 b. Jenis-Jenis Krim ... 4 c. Manfaat Krim ... 5 3. Cream Whitening ... 5

a. Pengertian Cream Whitening ... 5

b. Latar Belakang Cream Whitening... 5

c. Tujuan Cream Whitening ... 6

d. Jenis-jenis produk Cream whitening... 6

e. Bahan Baku ... 7

f. Komposisi Bahan Farmasi ... 10

g. Cara Kerja Cream Whitening ... 11

h. Cara Pemakaiannya ... 12

i. Kestabilan dan Pengawetan Cream Whitening .. 12

j. Pengemasan Cream Whitening ... 12

k. Efek samping Cream Whitening ... 13

D. Kesimpulan ... 14 Daftar Pustaka ... 14

(4)

3

CREAM WHITENING

A. Latar Belakang

Kosmetologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum-hukum kimia, fisika, biologi dan mikrobiologi tentang pembuatan, penyimpanan dan penggunaan bahan kosmetika.

Kosmetik berasal dari kata Yunani ‘kosmetikos’ yang mempunyai arti keterampilan menghias atau mengatur. Pengertian kosmetik dalam Peraturan Menkes RI no 445 tahun 1998 dijelaskan sebagai berikut : “kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit”. (Depkes RI, Undang-undang tentang Kosmetika dan Alat Kesehatan, 1976). Kosmetika sudah dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu, dan baru abad ke-19 mendapat perhatian khusus, yaitu selain untuk kecantikan juga mempunyai fungsi untuk kesehatan.

Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru di mulai secara besar-besaran pada abad ke 20 dan kosmetik menjadi salah satu bagian dari dunia usaha. Dewasa ini, teknologi kosmetik begitu maju

dan merupakan paduan antara kosmetik dan obat (pharmacuetical) atau dikenal dengan istilah kosmetik medik (cosmeceuticals).dalam pokok bahasan ini jenis kosmetik yang akan dibahas adalah jenis kosmetik sediaan semi-solid yaitu krim. Jenis krim yang akan dibahas dalam makalah ini adalah krim pemutih pada wajah serta pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan

Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar ultra violet, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara umum membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup.

C. Pembahasan 1. Kulit

Dalam sektor industri kosmetik, pada perawatan kulit yang menjadi pusat perhatian terdapat pada jenis perawatan kulit untuk pemutih. Kulit

(5)

4

adalah lapisan terluar dari tubuh, merupakan organ terbesar dari sistem yang menutupi.

Di dalam kulit terdapat pigmen melanin yang berfungsi dalam pewarnaan pada kulit. Melanin merupakan pigmen alami pada kulit yang disintesis di melanocytes dengan berbagai variasi konsentrasi yang ditentukan dari tipe kulit (genetik) dan pengaruh lingkungan.

Melanocytes adalah sel yang terdapat pada membran bassal di lapisan epidermis dengan kandungan sel 5-10%. Sinar UV menstimulasikan sel pada lapisan basal. Sehingga Melanocytes dapat menstimulasi menghasilkan melanin yang selanjutnya ditransportasikan ke keratinocytes yang selanjutnya tampak menjadi warna kulit.

Warna kulit sangat bergantung pada jumlah dan jenis melanin yang dihasilkan . pada umumnya orang Asia dan warna kulitnya memilki kadar eumelanin yang rendah dibandingkan orang kulit hitam , dan sangat berhubungan dengan sedikitnya perlindungan terhadap radiasi. Distribusi melanin pada kulit sangat bervariasi. Pada orang berkulit putih, pigment terbanyak terdapat di lapisan bassal, sedangkan pada orang berkulit hitam , melanin tersebar hingga lapisan dalam.

Dalam biosintesis melanocytes yang merupakan rantai reaksi oksidatif yang dikatalisis oleh enzim Tyrosinase yang merupakan enzim dalam sintesis melanin. Enzim ini diaktifkan ketika terekspos oleh sinar UV dan bercampur dalam beberapa tahapan sementara dari pembentukan pigmen. Jadi, dengan menginaktivasi aktivitas enzim tyrosinase , pemutih kulit dapat menghambat atau membalik biosintesi melanin dan menjadi prinsip dalam aplikasi pemutih pada kult manusia.

2. Krim

a. Pengertian Krim

Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe krim ada dua yaitu krim tipe air minyak (A/M) dan krim minyak air (M/A). untuk membuat krim digunakan zat pengemulsi. Umumnya berupa surfaktan -surfaktan anionik, kationik, dan nonionik.

krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau disperse mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan

(6)

5

lebih ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika. Krim dapat digunakan untuk pemberian obat melalui vaginal.

Krim disebut juga salep yang banyak mengandung air, sehingga memberikan perasaan sejuk bila dioleskan pada kulit. Sebagai vehikulum dapat dipakai emulsi kental berupa emulsi M/A atau emulsi A/M. Krim lebih mudah dibersihkan dari kulit dari pada salep yang menggunakan vaseline sebagai vehikulum.Berikut contoh krim pemutih :

Gambar 1. Krim Pemutih pada kulit

(Sumber: Ismail, Rosnah. “skin lightening cream”.2001)

b. Jenis-Jenis Krim

Jenis-Jenis Krim dapat terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:

1. Krim pendingin (cold cream)

Pelembab yang karena kandungan airnya menguap secara lambat menimbulkan rasa dingin pada kulit. Biasanya bentuk sediaannya air dalam minyak namun tidak terlalu lunak dan tidak terlalu lengket, berisi bees- wax, mineral oil, paraffin, dan spermaceti. 2. Krim vitamin (vitamin cream)

Mengandung vitamin B compleks, asam pantotenat, vitamin E, vitamin A, C, D. Kegunaan vitamin secara topikal pada kulit ini diragukan manfaatnya karena permeabilitas kulit yang rendah dan jauh kurang efisien dibanding bila diberikan per oral.

3. Krim urut (massage cream)

Ditujukan untuk memperbaiki kulit yang rusak dan meninggalkan minyak dipermukaan kulit dalam waktu yang agak lama, biasanya berbentuk krim A/M.

(7)

6

Dipakai untuk melembutkan dan menghaluskan kulit ditempat tersebut dengan menggunakan emolien, humektan, dan barrier kulit. Pelembab biasanya lebih cair, dapat ditambah tabir surya, aloe vera, alantoin, AHA, atau vitamin.

3. Krim mengandung zat makanan (nourishing cream or skin food cream)

Tidak memberi makan kulit tetapi hanya untuk lubrikasi, mengurangi hilangnya kelembaban kulit dan tidak menghilangkan kerut secara permanent. Isi terpenting adalah lanolin, white germ oil, sun flower oil atau corn oil.

c. Manfaat Krim

Pada kulit kering pada keadaan kelembapan udara sangat rendah, penguapan air dari kulit sangat tinggi, kulit orang tua, atau kelainan kulit tertentu yang menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar, krim dapat mengurangi kekeringan kulit dan mengurangi penguapan kulit dengan cara menutupinya.

Krim berisi minyak nabati atau minyak hewani yang terkadang bersifat komedogenik. Tentu saja minyak pengganti tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran minyak alamiah yang keluar dari kelenjar palit, namun setidaknya dapat membantu dalam segi fisik proteksi dan pelembut kulit.

3. Cream Whitening

a. Pengertian Whitening

Pemutih kulit merupakan suatu bahan yang digunakan untuk mencerahkan atau merubah warna kulit yang tidak diinginkan. Beberapa krim pemutih mengandung pigmen putih untuk menutupi kulit dan para konsumen merasa kulitnya menjadi lebih putih, namun sebenarnya kulit mereka hanya terlihat lebih putih saja akibat efek pelapisan pigmen putih pada lapisan terluar kulit dan tidak ada pengurangan pada kadar pigmen kulit yang sebenarnya.

Krim pemutih yang mengandung bahan yang dapat mengganggu produksi pigmen merupakan krim yang dianggap paling efektif

b. Latar Belakang Whitening

Pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat melamin yang sudah terbentuk, sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih. Banyak iklan kecantikan yang menawarkan produk pemutihkan kulit, yang membuat masyarakat merasa bahwa kecantikan identik dengan kulit putih.

(8)

7

Dengan demikian saat ini ada anggapan bahwa putih berarti lebih cantik atau lebih tampan.

Tampil cantik menjadi segala-galanya bagi kebanyakan kaum perempuan, dan keinginan itu kini kian mudah, seiring kemajuan teknologi yang menawarkan berbagai cara mempercantik diri, mulai dari perawatan sendiri hingga perawatan di klinik perawatan kecantikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa 55% dari 85% wanita Indonesia yang berkulit gelap ingin agar kulitnya menjadi lebih putih. Bagi yang berkulit hitam atau sawo matang kini dapat lebih putih. Namun setiap pilihan ada risikonya, karena berbagai bahan untuk kecantikan itu, justru dibuat dari bahan kimia yang mengandung racun .

Terbukti dari hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap berbagai produk kosmetik di Indonesia, baik yang terdaftar maupun tidak, di Departemen Kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian Badan POM RI pada tahun 2005 dan 2006 lalu, merek kosmetik yang mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kosmetik, antara lain merkuri, hidroquinone, retinoic Acid/tretinin, zat warna rhodamin, dan diethylene glycol. Menggunakan produk yang mengandung bahan kimia tersebut dapat menyebabkan kanker kulit. Tapi beberapa bulan berikutnya kulit wajah mulai menghitam dan tampak bercak, berjerawat dan kulit menipis, serta perih bila terkena matahari .

c. Tujuan Whitening

Beberapa hal yang menjadi tujuan adanya krim pemutih adalah sebagai berikut:

1. Menghambat produksi melanin dalam melanosit

2. Mengurangi jumlah melanin yang sudah terbentuk dalam melanosit

3. Merangsang ekskresi melanin dalam epidermis 4. Menghambat enzim tyrosinase

5. Memutus rantai oksidasi, mereduksi dopaquinon kembali menjadi DOPA

6. Merupakan raacun selektif terhadap melanosit

d. Jenis-Jenis Produk Whitening

Berdasarkan cara penggunaanya produk whitening kulit dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Skin Bleaching

Produk whitening yang mengandung bahan aktif yang kuat, yang berfungsi memudarkan noda-noda hitam pada kulit. Cara penggunaan produk tersebut adalah dengan mengoleskan tipis-tipis

(9)

8

pada daerah kulit dengan noda hitam, tidak digunakan secara merata pada kulit dan tidak digunakan pada siang hari.

2. Skin Lightening

Produk perawatan kulit yang digunakan dengan tujuan agar kulit pemakai tampak lebih putih, cerah dan bercahaya. Produk

whitening kategori ini dapat digunakan secara merata pada seluruh

permukaan kulit.

e. Bahan Baku

Bahan Aktif Pemutih Kulit Untuk Pengobatan

1. Merkuri & Bismuth

Merupakan bahan aktif pemutih pertama yang dianggap paling efektif pada masa lalu, karena kemampuannya dalam pengelupasan epidermis kulit. Merkuri & Bismuth bersifat toksik dalam penggunaannya sebagai kosmetika, sehingga tidak diijinkan lagi untuk dipakai dalam kosmetika.

Mercury dari cream pemutih dalam penggunaan lama akan terjadi penumpukan pada organ tubuh. Contohnya ditemukan adanya kerusakan ginjal pada wanita muda Afrika pengguna Cream pemutih mercury. Sebagai Skin Bleaching dan Melanocyt Cytotoxic, Merkuri memilki bentuk garam klorida, ammonium klorida atau mercury oksida. Karena Mercuty sudah dilarang, saat ini banyak produk pemutih yang mengandung Bismuth yang juga bersifat toksik.

2. Hydroquinon

Hidrokuinon merupakan salah satu bahan aktif yang telah terbukti efektif sebagai pemutih khusus untuk mengatasi masalah hipermelanosis.

Efek dari hidrokuinon adalah depigmentasi dimana hidrokuinon menghalangi pengeluaran melanin dari melanosit. Melanin ini berperan dalam penentuan warna kulit, dimana semakin banyak melanin maka semakin gelap warna kulit. Hidrokuinon tidak hanya bekerja dengan menghambat pembentukan melanin baru, tetapi bahan ini juga merusak melanin yang telah terbentuk. Hal inilah yang menyebabkan hidrokuinon efektif sebagai agen pemutih (bleaching).

Hidrokuinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter. Umumnya penggunaan Hidrokuinon hanya diizinkan dalam kadar maksimum 2%. Bahaya pemakaian hidrokuinon tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar juga dapat menyebabkan

(10)

9

kelainan pada ginjal (nephropathy), kanker darah (leukemia), dan kanker sel hati (hepatocelluler adenoma).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh BPOM, pengujian menunjukkan bahwa penggunaan Hidrokuinon sebagai bahan kosmetik telah ditarik peredarannya karena memilki kandungan yang berbahaya bagi kulit. Efek yang ditimbulkan jika konsentrasi Hidroquinon lebih tinggi akan menyebabkan kulit merah dan mudah terbakar, kelemahan dari bahan ini akan memberikan efek mudah kembali hitam dengan adanya paparan matahari.

3. Kombinasi Hydroquinon, Retinoic Acid dan Ccorticostroid

Kombinasi bahan-bahn ini memberi efek instant karena sebenarnya produk ini hanya untuk treatment hyperpigmentasi khusus. Penggunaan yang terus menerus dan tidak terkontrol akan menyebabkan penipisan kulit dan warna merah muda. Bila pemakaian dihentikan kulit kembali kekeadaan semula atau menjadi rusak dan warna kulit menjadi tidak merata.

Bahan Aktif Pemutih Kulit Yang Aman Untuk Kosmetika (Herbal) 1. Ascorbic Acid

Merupakan salah satu bahan kosmetika yang aman digunakan. Ascorbic Acid (Vitamin C) adalah suatu antioksidan kuat yang dapat menekan reaksi oksidasi dalam sintesa melanin. Senyawa ini berperan dalam menstimulant pembentukan jaringan kolagen kulit. Dengan mempertimbangkan kestabilan bahan maka bentuk Magnesium Ascorbyl Phospate yang merupakan derivatnya, lebih banyak dipakai dalam sediaan kosmetika. 2. Kojic Acid

Merupakan senyawa aktif yang bekerja dengan menghambat aktifitas enzim Chelating ion Copper. Kojic acid adalah adalah produk sampingan dari proses fermentasi beras yang digunakan pada industri sake (minuman fermentasi beras Jepang).

Beberapa penelitian menunjukkan kojic acid efektif menghambat produksi melanin. Tetapi produk ini kurang stabil, paparan udara atau sinar matahari dapat membuat perubahan warna dan mengurangi efektivitasnya. Pemakaian bahan kojic acid mungkin mempunyai efek karsinogen. Studi lain menunjukkan bahan ini dapat menimbulkan alergi dan iritasi kulit.

(11)

10

Arbutin berasal dari daun bearberry, cranberry, mulberry atau blueberry shrubs, dan juga terdapat pada kebanyakan pear. Bahan-bahan ini dapat menghambat produksi melanin. Arbutin dan ekstrak tumbuhan yang lain merupakan alternatif pencerah wajah yang aman. Studi medis telah menunjukkan efisiensi arbutin untuk mencerahkan wajah. Prinsip kerja dari Arbutin adalah menghambat aktifitas tyrosinase yang lebih kuat dari Hydroquinone melalui persaingan dengan DOPA pada rangkaian pembentukan melanin, serta tidak menimbulkan efek Toxic.

4. Licorice Extract

Bekerja dengan menghambat enzim tyrosinase sehingga mengurangi terbentuknya melanin.

5. Chamomile Extract

Bekerja dengan menghambat melanogenesis karena pengaruh ultraviolet matahari.

6. Antipollon

Senyawa ini dapat menyerap pigment melanin yang terbentuk.

7. Mullberry Extract

Senyawa ini merupakan ekstrak yang diperoleh dari akar paper mulberry. Mengandung oxyresveratol sebagai komponen bahan aktif. Bekerja dengan cara menghambat aktifitas tyrosinase. .

8. Green Tree Extract

Merupakan senyawa ekstrak Theae sinensis. Bekerja menghambat pelepasan melanosome dari melanosit ke keratinosit. Senyawa ini juga dapat mengurangi aktifitas tyrosinase dan berperan sebagai Endothelin antagonist.

9. Bearberry Extract, Grapefruit Extract, Rice Extract

Kombinasi ini merupakan kombinasi yang ditambah dengan produk fermentasi Aspergi;lus sp. Akan menghasilkan kulit yang putih atau cerah lebih halus dan lebih lembab.

10. Antagonist alpha-MSH

Senyawa ini bersaing dengan alpha-MSH dalam berikatan dengan MCIR. Prinsip kerjanya menghambat tyrosinase dan menghambat melanogenesis.

(12)

11

f. Komposisi Bahan Farmasi

Pada umumnya formulasi komposisi bahan kosmetik khususnya pada krim pemutih terdiri dari beberaba bahan komponen penyusun yaitu :

a. Air

Stabilitas dan kualitas produk akhir bergantung pada pemurnian air , sehingga dibutuhkan dalam manufaktur produk.

b. Minyak, lemak dan lilin

Dalam pembuatan krim pemutih,sangat dibutuhkan adanya senyawa minyak, lemak dan lilin yang dapat bersumber dari mineral maupun hewan seperti paraffin, petroleum jelly, dsb.

c. Humentants

Digunakan untuk mencegah pengeringan pada kosmetik. Contohnya meliputi kalsium klorida, sodium laktat, dsb.

d. Surfactants

Berfungsi dalam menurunkan tegangan permukaan dalam sistem. Dalam kosmetik khususnya krim dibutuhkan dalam emulsifikasi.

e. Pengawet

Mencegah terjadinya kerusakan karena oksidasi maupun pertumbuhan mikroba. Terdiri dari antimikroba ( Benzoic acid, phenol,dll), antioksidan (Gallic acid, methyl gallate,BHA,BHT,dll) , dan penyerap UV .

f. Parfum dan Pewarna

Untuk sensasi secara visual dalam pewarnaan produk, dapat berupa pewarna alami maupun pewarna inorganik.

g. Senyawa Herbal atau bahan dari tanaman

Pada jenis krim umumnya senyawa herbal yang digunakan adalah Tulsi dan Comfrey.

h. Bahan Tambahan lainnya

Adapun bahan tambahan lainnya dalam krim pemutih ini dapat berupa vitamin, asam amino, anti inflammatory, anti dandruff,

sunscreen agents.Untuk mengetahui formulasi dalam farmasi

suatu kosmetik khususnya krim pemutih, dapat diidentifikasi pada salah satu produk krim pemutih yaitu Lubrizol.

Formulasi ini merupakan formulasi pada krim siang hari yang menyediakan kecerahan pada kulit. Adapun komposisi penyusunannya diantaranya :

(13)

12

Tabel 1. Komposisi Penyusun Cream Skin Whitening pada produk Lubrizol

No Nama Bahan Berat% Fungsi

1 Ethylhexyl

Methoxycinnamate

7,50 UV-Absorber

2 C12-15 Alkyl Benzoate 3,00 Emolient

3 Oetyl Ethylhexanoate 3,00 Emolient

4 Hydrogenated Polydecene

2,00 Emolient

5 Dimethicone 3,00 Emolient

6 Tocopheryl Acetate 0,20 Antioksidan

7 Acrylates 0,30 Polymeric Emulsifier

8 Methyl Gluceth-20 1,00 Humectant

9 Butylene Glycol 2,00 Humectant

10 Dimethicone PEG-7 Isostearate

0,50 Co-Emulsifier

11 Deionized EDTA 65,12 Diluent

12 Disodium EDTA 0,03 Chelating agent

13 Triethanolamine (99%) 0,15 Neutralizer

14 Acrylates 1,00 Emulsifier

15 Deionozed Water 10,00 Diluent

16 Arbutin 1,00 Pemutih kulit 17 DMDMH 0,30 Pengawet

(Sumber : www.lubrizol.com)

g. Cara Kerja Krim Pemutih

Pada umumnya cara kerja setiap bahan dari krem pemutih tergantung pada inhibisi enzim trikinase yang bertanggung jawab pada tahap pertama oksdidasi tirosin menjadi melanin sehingga tahap awal dari reaksi berantai yang menuju pembentukan melanin tidak terjadi dan kulit mencerah atau lebih putih.

Pada umumnya melanin yang ada tidak dapat dihancurkan tetapi pembentukan pigmen dapat dicegah. Sebagai tambahan, sublimat mempunyai efek pengelupasan karena melepaskan HCL pada lapisan kulit yang paling atas yang menyerang korneum.

Sebagai contoh, cara kerja asam kojic sebagai pemutih, dimana senyawa ini memilki efek sebagai inhibitor kompetitif dan reversible pada oksidase polifenol baik pada tanaman maupun hewan, yaitu menghambat tirosinase, yang mengkatalisis perubahan tirosin menjadi

(14)

13

melanin. Asam kojic menghambat melanosis dengn cara mengganggu pengambilan oksigen yang diperlukan untuk proses pencoklatan (browning) secara enzimatik. Metode spektrofotometri dan kromatografi menunjukkan bahwa asam kojic mampu mengurangi o-kuinon menjadi diphenols untuk mencegah terbentuknya hasil akhir yaitu pigmen melanin. Oleh karena itu senyawa ini banyak digunakan sebagai agen pencerah kulit dalam preparat kosmetik dan dermatologis lainnya.

h. Cara pemakaiannya

Pada umumnya produk kosmetik untuk krim pemutih dengan bahan herbal asam kojic yang merupakan produk yang paling sering digunakan untuk penggunaan topical (kulit). Produk ini berbentuk lotion, krim atau serum. Dosis yang dianjurkan relatif kecil, dengan konsentrasi maksimum sebesar 1%. Namun, untuk mengurangi kemungkinan efek samping, produk kosmetik pencerah kulit (skin

whitening) dapat menggunakan konsentrasi sekitar 0,2%. selain krim.

Cara pemakaina krim pemutih dapat dilakukan dengan mengoleskan krim pada wajah atau kulit.

i. Kestabilan dan Pengawetan Whitening

Salah satu cara mempertahankan stabilitas suatu bahan atau produk yaitu dengan penambahan bahan pengawet. Pengaweta pada dasarnya adalah tindakan untuk memperkecil atau menghilangkan faktor-faktor penyebab kerusakan yang terjadi pada bahan dan produk. Pengawetan dapat dilakukan untuk menghambat terjadinya kerusakan sehingga memperpanjang umur simpan bahan maupun produk khisusnya produk kosmetik.

Pada umumnya beberapa krim pemutih menggunakan senyawa kimia sebagai zat pengawet seperti Propylparaben, Methylparaben

dan Butylparaben yang dikenal bersifat toxic dan penggunaannya tidak

dianjurkan. Beberapa produk krim pemutih, secara herbal menggunaka pengaweta alami untuk menjaga kestabilan produk yaitu berupa aromaterapi.

j. Pengemasan Whitening

Pada umumnya pengemasan pada produk krim pemutih ini dalam bentuk Jars dimana materialnya terbuat dari plastik, kaca dan ceramic. Kegunaan nya meliputi penggunaan dalam bentuk semi-solid seperti krim W/O dan O/W emulsi, hidrogel, serta oleogel. Keuntungan dari kemasan bentuk ini adalah mudah dalam pengambilan menggunakan jari, spatula.

(15)

14

Gambar 2. Kemasan krim Pemutih

k. Efek Samping Whitening

Salah satu efek pemutih wajah yang berbahaya adalah adanya iritasi pada kulit sehinga membuat kulit menjadi mengeluas dan disertai rasa gatal. Selain itu efek buruk lainnya adalah warna bkulit menjadi belang atau putihnya tidak merata. Beberapa orang yang mengalami masalah serius karena efek produk pemutih adalah kulit menjadi kemerahan, keriput dan gosong.

Pada penggunaan Mercury sebagai bahan kosmetik. Faktor Kerusakan pada Whitening, akibat yang isa ditimbulkan adalah perubahan warna kulit yang tidak alami , mubculnya flek hitam yang permanen, iritasi seperti gatal hingga akibat yang paling parah adalah kerusakan permanen susunan saraf pusat.

Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan oleh Hidroquinon adalah iritasi seperti gatal dan kulit terasa seperti terbakar , dalam jangka panjang akan menyebabkan warna kulit menjadi putih atau hitam permanen yang menendakan bahwa kulit tersebut telah mati. Selain itu penggunaan asam retinoat sebagai kosmetik juga berbahaya karena dapat menyebabkan cacat pada janin dalam jangka waktu yang panjang.

G

(16)

15

4. Kesimpulan

Pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat melamin yang sudah terbentuk, sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih. Prinsip kerja pemutih adalah menghambat enzim trikinase pada pembentukan melanin. Beberapa zat aktif yang sering dijadikan sebagai bahankrim pemutih (Herbal) yang aman digunakan meliputi Asburtin, Green Tree Extract,dsb. Sedangkan jenis bahan yang dilarang penggunaannya sebagai zat pemutih adalah Merkuti, Hidroquinone, dan kombinasi keduanya. Pemakaian kadar pemutih pada krim harus digunakan sesuai dengan aturan dan kadar yang telah diberlakukan oleh BPOM.

Daftar Pustaka

Ismail, Rosnah. 2001. “Skin Lightening Cream”. http://www.mpob.gov.my.pdf . (diakses pada tanggal 1 Juni 2014).

Anonim. “Konsep Dasar Kosmetologi”. http://file.upi.edu. (diakses pada tanggal 1 Juni 2014).

Nazliniwaty, “Krim Pemutih Bleaching Cream” ocw.usu.ac.id. (diakses pada tanggal 1 Juni 2014).

Haddad, Lima Alessandra,dkk. “Pharmacology and therapeutics, clinical trialA clinical, prospective, randomized, double-blind trialcomparing skin whitening complex with hydroquinone vs.placebo in the treatment of melasma”. www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/. (diakses pada tanggal 1 Juni

2014).

Anonim. “Mercury In Skin Lightening Cosmetic”. mercurypolicy.org. (diakses pada tanggal 1 Juni 2014).

Gambar

Gambar 1. Krim Pemutih pada kulit  (Sumber: Ismail, Rosnah. “skin lightening cream”.2001)
Tabel 1. Komposisi Penyusun Cream Skin Whitening pada produk Lubrizol
Gambar 2. Kemasan krim Pemutih

Referensi

Dokumen terkait

Di sini dikatakan bahwa setiap orang idealnya tidak boleh dibeda-bedakan terhadap apapun, apakah itu jenis kelamin, ras, bangsa, agama, status sosial atau

Pasien GGK diharapkan dapat lebih meningkatkan lagi upaya untuk dapat merawat dirinya, sehingga kualitas hidupnya baik dari aspek fisik, psikologis, sosial maupun

Dalam pembuatan aplikasi ini penulis melakukan studi kepustakaan agar aplikasi ini dapat memenuhi berbagai kebutuhan user dan juga dilakukan studi lapangan dengan cara

Bab pertama pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, definisi operasional,

Penerimaan pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri sangat penting bagi keberhasilan proses pembangunan nasional, karena penerimaan pemerintah, terutama dari

Faktor lain yang mempengaruhi amplitudo gelombang akustik yang dipantulkan adalah sudut datang gelombang akustik pada bidang pantul, pengurangan (attenuation) dari gelombang

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan impulse buying produk fashion muslimah pada mahasiswi pengguna jilbab modern

Menara Bidakara 1 Lantai 19 Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. Raya Simpang No.. NO KAB/KOTA NAMA NO IZIN ALAMAT KANTOR TELP KANTOR ALAMAT PABRIK PABRIK TELP PENANGGUNG JAWAB JK