• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PERILAKU BIKERS SEBAGAI FIRST RESPONDER KECELAKAAN PADA KOMUNITAS MOTOR KRACKER DI KOTA SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN PERILAKU BIKERS SEBAGAI FIRST RESPONDER KECELAKAAN PADA KOMUNITAS MOTOR KRACKER DI KOTA SURAKARTA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PERILAKU BIKERS SEBAGAI FIRST RESPONDER KECELAKAAN PADA KOMUNITAS MOTOR “KRACKER” DI KOTA

SURAKARTA

Syahrul Mu’alim1) , Anita Istiningtyas2), Galih Setia Adi3)

1)

Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta

2)

Program Studi S-1 Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta

3)

Program Studi S-1 Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta

Abstrak

Komunitas sepeda motor merupakan perkumpulan sekelompok orang yang memiliki hobby yang sama dalam mengendarai sepeda motor untuk berpergian atau

touring. First responder adalah Penolong yang pertama kali tiba di lokasi kejadian, yang

memiliki kemampuan medis dalam penanganan kasus gawat darurat, yang terlatih untuk tingkat paling dasar. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran perilaku bikers sebagai first responder saat melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan.

Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik. penelitian ini menggunakan total sampling. Jumlah sampel sebanyak 32 anggota. Kriteria Inklusi: kooperatif, aktif touring, punya pengalaman menolong korban kecelakaan. Penelitian ini dilakukan di Komunitas Motor “KRACKER” Surakarta.

Karakteritik responden anggota Kracker Surakarta menunjuukan bahwa sebagian besar responden berada pada usia 16-25 tahun, anggota Kracker sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki, dan sebagian besar responden berpendidikan SMA. Gambaran perilaku bikers dalam first responder menunjukkan bahwa sebagian besar 75% responden berperilaku baik terhadap anggota komunitas motor “KRACKER” Surakarta pada korban kecelakaan.

Bagi anggota komunitas “KRACKER” Surakarta agar dapat memahami tentang perilaku firs responder terhadap kecelakaan lalu lintas dan selalu mementingkan safety

ridding saat berkendara.

Kata Kunci: Perilaku, Bikers, First Responder, Komunitas Motor Daftar Pustaka : 29 (2006-2014)

(2)

Description of Bikers’ Behavior as the First Responders of Accident on the “Kracker” Motorcycle Community in Surakarta City

ABSTRACT

Motorcycle community is an association of people who have similar hobby of riding motorcycle and touring. First responder is the first person who arrives and assists on the accident scene and has a medical ability on the emergency case, and is also trained person to give the most basic level of life support. The objective of the research is to investigate the description of bikers’ behavior as the first responder when providing the first aid in an accident.

The research used the descriptive analytic quantitative design. The samples of research were 32 members of the KRACKER motorcycle community. They were taken by using total sampling technique. The inclusion criteria included being cooperative, being active in touring, and having experience in helping accident victims.

The characteristics of the first responders were as follows: most of them were aged 16-25 years old, most of them were males, and most of them had the last education of Senior Secondary School. In addition, 75% of the responders had good behaviors to the accident victims.

Thus, the members of “KRACKER” Motorcycle Community are expected to understand the behavior of the first responders in the traffic accident and to prioritize the safety riding.

Keywords: Behavior, Bikers, first responders, motorcycle community References: 29 (2006 – 2014)

1. PENDAHULUAN

Komunitas sepeda motor merupakan perkumpulan sekelompok orang yang memiliki hobby yang sama dalam mengendarai sepeda motor untuk berpergian atau touring (Rudianto, 2011). Komunitas motor adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan yang sama serta memiliki kesamaan tentang hobby dengan motor. Komunitas sepeda motor merupakan wadah bagi para

bikers atau tempat untuk menuangkan

ide-ide mereka dalam komunitas dimana mereka menjadi anggota, kemudian diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial (Mas’udi, 2014).

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Secara global menurut WHO (2007) sekitar 1,3 juta orang meninggal setiap tahunnya dikarenakan kecelakaan lalu lintas dan jumlah ini kemungkinan

(3)

akan terus bertambah menjadi 1,9 juta pada tahun 2020. Data WHO tentang kecelakaan tersebut 90% nya terjadi di negara-negara berkembang termasuk indonesia (Departemen Perhubungan, 2012). Proyeksi yang dilakukan WHO antara tahun 2000 dan 2020 menunjukan, kematian akibat kecelakaan lalulintas meningkat di negara-negara pendapatan rendah seperti Timor-Timor, Laos dan negara berkembang seperti Indonesia, Vietnam. Tanpa adanya tindakan yang nyata tahun 2020 kecelakaan lalu lintas akan menjadi penyebab kematian nomor 3 di dunia (Itha, 2008).

Pertolongan pertama sangat penting, terutama pada keadaan yang membahayakan jiwa seseorang. Pemberian pertolongan pertama sebaiknya dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti kursus atau cara-cara pertolongan pertama. (Yunisa, 2010).

First responder adalah penolong yang

pertama kali tiba di lokasi kejadian, yang memiliki kemampuan medis dalam penanganan kasus gawat darurat, yang terlatih untuk tingkat paling dasar. Keadaan para korban kecelakaan dapat menjadi semakin buruk dan bahkan berujung kematian jika tidak ditangani secara cepat (Sunyoto, 2010). Perilaku

safety riding merupakan upaya untuk

mengurangi angka kecelakaan lalu lintas

dan cidera akibat kecelakaan lalu lintas. Perilaku bikers dalam penanganan saat kecelakaan hanya meminggirkan korban dan menunggu anggotanya kumpul dan dirundingkan jika parah dibawa ke klinik atau RS terdekat jadi penanganan pertama pada kecelakaannya belum sepenuhnya dilakukan. Penyebab kecelakaan pada bikers dipengeruhi oleh

human error, kelelahan pengendara,

kurangnya kewaspadaan, dan kondisi motor (Rudianto, 2011).

Penanganan yang di maksud di sini adalah bantuan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Langkah terbaik untuk situasi ini adalah waspada dan melakukan upaya konkrit untuk mengatasinya. Hubungan penolong pertama (first responder) dalam komunitas motor kracker sangat dibutuhkan dalam melakukan pertolongan pertama dalam menangani korban kecelakaan (Rudi, 2007).

Studi pendahuluan yang dilakukan pada Kracker region Surakarta supermoto didapatkan kasus kecelakaan setiap tahunnya mengalami peningkatan, pada tahun 2013 di dapatkan angka kejadian kecelakaan 15, pada tahun 2014 angka kejadian 75 dengan angka kematian 1, yang menimpa bikers Kracker Region surabaya. Berdasarkan fenomena yang didapatkan peneliti pada komunitas

(4)

motor kracke region Surakarta peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Gambaran perilaku bikers sebagai first responder terhadap pertolongan pertama pada kecelakaan di kracker region Surakarta”.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan yang menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik instrumen berupa kuesioner. Subyek penelitian adalah bikers sebagai first responder di kota surakarata dengan sampel sebanyak 32 responden.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Usia responden

Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden Di komunitas Krackers Surakarta

NO Usia Responden Frekuensi Persentase (%)

1 16-25 24 75

2 26-35 6 18,8

3 36-45 2 6,2

Total 32 100

Pada tabel 3.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berada pada usia 16-25 tahun.

3.2 Pendidikan responden

Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Komunitas Kracker Surakarta

No Pendidikan Frekuensi Presentase (%)

1 SMP 4 12,6

2 SMA 18 56,2

3 Perguruan Tinggi 10 31,2

Total 32 100

Pada tabel 3.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA.

(5)

Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Di Komunitas Kracker Surakarta

No Jenis kelamin Frekuensi Presentase (%)

1 Laki-Laki 29 90,7

2 Perempuan 3 9,3

Total 32 100

Pada tabel 3.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki.

3.4 Analisis Univariat

3.4.1 Gambaran perilaku bikers sebagai first responder kecelakaan pada komunitas motor Kracker di kota Surakarta

Tabel 3.4.1 Gambaran perilaku bikers sebagai first responder kecelakaan pada komunitas motor Kracker di kota Surakarta

No Perilaku first responder Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 24 75 2 Cukup 6 18,7 3 Kurang 2 6,2 Total 32 100

Pada tabel 3.4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berperilaku baik terhadap anggota Komunitas Motor “KRACKER” Surakarta sebagai First responder

melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan.

3.1 Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di komunitas Kracker supermoto kota surakarta yang berjumlah 32 responden didapatkan hasil pada tabel 3.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 29 responden (90,7%).sedangkan untuk perempuan terdapat 3 responden

(6)

(9,3%). Penelitian dari Fitria, dkk, (2014) menunjukkan bahwa jenis kelamin hasil penelitian menunjuukkan lebih banyak laki – laki dari pada perempuan dikarenakan hobi menggengendarai sepeda motor. Individu pengguna jalan raya, cenderung lebih banyak pria dari pada wanita sehingga banyak yang menggunakan kendaraan motor atau berkelompok dengan motor cenderung lebih banyak terjadi pada laki-laki (Sanrianika, 2008).

3.2 Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan telah didapatkan hasil pada tabel 3.2 bahwa terdapat 4 orang (12,6%) memiliki tingkat pendidikan SMP untuk 18 orang (56,2%) memiliki tingkat pendidikan SMA dan 10 orang (31,2%) memiliki tingkat pendidikan perguruan Tinggi.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaanya (Wawan & Dewi, 2011). Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

menerima informasi. Pada penelitian ini sebagian besar memiliki pendidikan SMA yang mengikuti komunitas motor, pendidikan SMA merupakan pendidikan menengah akan tetapi, pendidikan menengah dalam komunitas ini mendapat bimbingan dari senior yang mempunyai pendidikan yang tinggi. 3.3 Usia Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di dapatkan hasil pada tabel 3.3 bahwa anggota komunitas kracker supermoto kota surakarta usia 16-25 tahun sebanyak 24 orang (75%), untuk usia 26-35 sebanyak 6 orang (18,8%), dan usia 36-45 ada 2 orang (6,2%). Usia seseorang akan mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang terhadap informasi yang diberikan. Semakin bertambah usia maka daya tangkap dan pola pikir seseorang semakin berkembang (Notoatmodjo, 2010). Usia dapat mempengaruhi seseorang dalam berkedara yang aman karena responden yang berusia lebih tua lebih matang dan terampil dalam berperilaku dibandingkan dengan usia lebih muda (Raditya, 2013)

3.4 Analisa Univariat

Gambaran perilaku bikers sebagai first responder kecelakaan

(7)

pada komunitas motor Kracker di kota Surakarta

Berdasarkan hasil univariat menunjukkan dapat diketahui bahwa sebagian besar perilaku baik 75 % responden, responden yang perilaku cukup 18,7% reponden, sedangkan perilaku kurang 6,2 % responden terhadap anggota Komunitas Motor “KRACKER” Surakarta sebagai

first responder melakukan

pertolongan pertama pada korban kecelakaan.

Faktor lain dalam memperngaruhi perilaku baik anggota Kracker dalam pertolongan pertama antaralain pendidikan, dengan tingkat pendidikan yang baik akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan tindakan yang efektik.

Perilaku dalam penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar anggota komunitas motor memiliki perilaku baik yang artinya anggota sangat mengerti akan bagaimana anggota komunitas motor harus dapat melakukan pertolongan yang umum terhadap anggota yang mengalami kecelakaan saat berkendara sepeda montor. Anggota komunitas motor mampu menjagapara anggotanya untuk

selalu safety ridding saat berkendara di jalan umum.

Safety riding merupakan

upaya yang dilakukan untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan dampak akibat kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah global seiring dengan terjadinya pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Berdasarkan laporan WHO (2004), saat ini kecelakaan transportasi jalan di dunia telah mencapai 1.5 juta korban meninggal dan 35 juta korban luka-luka/cacat akibat kecelakaan lalu lintas pertahun. Sebanyak 85% korban meninggal akibat kecelakaan terjadi di negara-negara berkembang ( Russeng, 2011).

Penelitian dari Khoirul, Fadhilah, (2012) bahwa pertolongan pertama merupakan sebuah perlakuan pada korban kecelakaan sebelum ditangani oleh petugas medis dengan tujuan menghindarkan korban dari cidera yang lebih parah. Korban kecelakaan paling banyak adalah korban kecelakaan lalu lintas, namun hanya segelintir pengguna jalan raya saja yang mengerti bagaimana memberikan pertolongan pertama.

(8)

Anggota komunitas motor diwajibkan bisa melakukan pertolongan pertama saat anggota sedang mengalami kecelakaan dengan maksimal mungkin antaranya menggunakan P3K dengan baik, untuk menimalkan resiko yang lebih lanjut.

4. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan

1. Karakteritik responden anggota Kracker Surakarta menunjuukan bahwa sebagian besar responden berada pada usia 16-25 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dan berpendidikan SMA,

2. Sebagiam beasar responden

bikers surakarta menunjukkan

perilaku yang baik dalam pertolongan pertama sebesar 75% responden

b. Saran 1. Bikers

Diharapakan para anggota Bikers selalu meningkatkan kedisiplinan

safety ridding dalam touring,

dan selalu membawa peralatan P3K karena pentingya P3K dalam komunitas motor. Anggota bikers diharapkan dapat menggunakan P3K

dengan baik, agar dapat menangani anggota yang mengalami kecelakaan.

2. Perawat komunitas

Pelayanan keperawatan komunitas meningkatkan drajat kesehatan yang tinggi bagi masyarakat banyak. Sehingga dapat melakukan pelayanan yang maksimal dalam masyarakat. Terutama melakukan pelayanan preventif dan promosi kesehatan.

3. Peneliti selanjutnya

Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang keperawatan kegawatdaruratan dengan periliku firs responder terhadap kecelakaan. Penelitian ini dapat dikembang dengan menambah variable yaitu

Driver Behaviour Questionaire

terhadap sikap anggota komunitas motor.

REFERENSI

Ade, yunisa. 2010. Pertolongan pertama pada kecelakaan, victoryinti cipata, jakarta

Adi, Banu Setyo. 2012. Pemahaman Guru Tentang Pertolongan

Pertama Pada

Kecelakaan.Yogyakarta. PPSD FIP UNY

(9)

Afidah, L. (2011). Pada Tingkat keparahan korban kecelakaan lalulintas menggunakan regresi logistik multinominal ( studi kasus :kecelakaan lalulintas di surabaya ) institut tekhnologi sepuluh november.

Dephub RI. (2012). 72 persen kecelakaan jalan raya melibatkan sepeda motor. Juni

21, 2012.

http://www.dephub.go.id/read/ berita/direktorat-jenderal-perhubungan-darat/13119

Depkes RI. (2004). Setiap hari 30 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, Jakarta

Fitria, lucky, mulyadi, (2014). Hubungan Karakteristik Remaja Dengan Kejadian Kecelakaan Lalulintas Pada Komunitas Motor Sulut King Community (SKC) Manado

Mas’udi, Firman. (2014). Identitas

“Komunitas Sepeda Motor” Suatu Kajian Subkultur di Makassar.Skripsi.Makassar.Fa

kultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.Universitas Hasanuddin

Nimpuno, Radityo. (2014). Desain Sarana Penyimpanan Barang Multifungsi Pada Kendaraan Motor Untuk Kebutuhan

Touring.Skripsi.Fakulstas Seni

Rupa dan

Desain.Bandung.ITB

Notoatmodjo. (2010). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan

Perilaku Kesehatan. Jakarta :

Rineka Cipta.

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika Persada, Jakarta

Raditya Wibowo, (2013). Hubungan Antara Umur, Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Sikap, Terhadap Praktik Safety

Riding Awarenes Pada

Pengendara Ojek Sepeda Motor.

Rudi. (2007). Efektivitas Dari Proses

Perancangan Buku Panduan Mengenali Dan Mengatasi Kondisi Lalu Lintas Di Jalan Raya. http://digilib.its.ac.id. Diakses pada tanggal 24 bulan November tahun 2012.

Rudianto. (2011). Perilaku Sosial Komunitas Motor (Studi Deskriptif Pada Komunitas Motor Piranha kota Binjai Sumatera Utara). Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi

Suatu Pengantar, PT. Raja

Grafindo

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Sunyoto. (2010). Presentasi Case Study, Simulasi. Maret 29, 2012. http://fkm.unsri.ac.id/index.ph p?option=com_content&view= article&id=44:presentasicase- study-simulasi&catid=8:informasi

(10)

Wahyudi, Bayu. (2011).Ikon dan Simbol Yang digunakan oleh komunitas motor di Kota Padang.Skripsi.Fakultas Sastra.Universitas Andalas.

Wawan, A & Dewi M. (2011). Teori &

Pengukuran Pengetahuan,

Sikap, Dan Perilaku Manusia.

Nuha Medika. Yogyakarta.

WHO. (2011). Mortality, road traffic deaths. Maret 29, 2012. http://apps.who.int/ghodata/?vi d=5120

WHO. (2002). The injury chart book; A graphical overview of the global burden of injuries, Departement of Injuries and Violence Prevention Noncommunicable Diseases and Mental Health Cluster World Health Organization, WHO,Geneva.

Gambar

Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden Di komunitas Krackers Surakarta
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Di Komunitas Kracker  Surakarta

Referensi

Dokumen terkait

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Penelitian Pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sleman). 1.2

Pelaksanaan Program Pemberian Bibit Produktif dan Perbaikan Lingkungan Bahwa pelaksanaan program pemberian bibit produktif dan perbaikan lingkungan yang dilakukan oleh

[r]

Ž. 5% relative to the positive control. The amount of inbreeding homozygosity and paternal contamination were assayed by using polymorphic microsatellite DNA markers. In less than 1%

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk.

A starvation and then feeding method was developed to produce about 100% marketable sea urchins, Paracentrotus li Õ idus, in 3 1 r 2 months. This method is needed because

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk.

Tulisan Fifiana Friscillia yang berjudul “ Representasi Citra Perempuan dalam Iklan Clear Versi “Sandra Dewi” (Studi Semiotik tentang Representasi Citra Perempuan dalam Iklan