• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KURIKULUM TPQ BERBASIS KKNI. Saepuddin, M.Ag M. Zamhari, M.S.I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN KURIKULUM TPQ BERBASIS KKNI. Saepuddin, M.Ag M. Zamhari, M.S.I"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

PENGEMBANGAN KURIKULUM TPQ

BERBASIS KKNI

Saepuddin, M.Ag M. Zamhari, M.S.I

(3)

ii

PENGEMBANGAN KURIKULUM TPQ BERBASIS KKNI

All rights reserved @ 2019, Indonesia: Bintan

Saepuddin, M.Ag M. Zamhari, M.S.I

ISBN: 978-623-92573-8-5 Editor:

Doni Septian, M.IP

Penyunting:

P3M STAIN KEPRI

Lay Out dan Design Cover:

Eko Riady, SH

Diterbitkan oleh STAIN SULTAN ABDURRAHAMAN PRESS Jalan Lintas Barat Km.19 Ceruk Ijuk, Bintan, Kabupaten Bintan

Cetakan Pertama, September 2020

Saepuddin, M.Ag M. Zamhari, M.S.I

VIII + 78 page 15,5 x 23,5 cm

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2:

1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa pengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlalu.

Ketentuan Pidana Pasal 72

1. Barangsiapa dengan sengaja ataau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan (2), dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(4)

iii

Kata Pengantar Ketua STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Alhamdulillah, puja dan puji syukur kita panjat-kan ke hadhirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan ma‟unah-Nya kepada kita semua. Shalawat beserta salam kita kirimkan semoga tercurah kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penelitian dan pengabdian litapdimas yang dilakukan oleh para dosen di STAIN Sultan Abdurrahman Kepri Tahun 2020 ini bisa selesai dengan jadwal yang telah di tetapkan.

Sebagaimana dimaklumi bahwa pandemic covid 19 telah membuat seluruh dunia khususnya di pen-didikan menjadi sangat prihatin. Demikian pula bagi para peneliti pada tahun 2020, banyak kegiatan yang berhubungan dengan penelitian, baik pendanaan mau pun ruang geraknya menjadi kurang maksimal. Namun saya percaya bahwa dengan semangat dan komitmen yang tinggi dari para dosen yang terlibat dalam pene-litian dan pengabdian ini sehingga penepene-litian dan pengabdian bisa diselesaikan dengan baik.

Buku yang ditulis oleh saudara Saepuddin, M.Ag dan M. Zamhari, M.S.I ini memaparkan pengembangan kurikulum TPQ berbasis KKNI. Kajian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dalam pengua-tan visi STAIN Sulpengua-tan Abdurrahman Kepulauan Riau yaitu: Unggul, Keislaman dan Kemelayuan.

Dengan terbitnya buku ini diharapkan dapat memberikan dampak bagi untuk menambah khazanah nilai keilmuan tersebut. Dengan adanya buku hasil

(5)

iv

penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi sege-nap civitas akademika, menjadi rujukan bagi pemang-ku kepentingan pendidikan serta menumbuhkan se-mangat para dosen untukterus mneliti dan berkarya.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau yang telah mem-beri dukungan dan kerjasamanya atas lahirnya buku ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ke-menterian Agama Republik Indonesia atas program bantuan penelitian dan pengabdian. Semoga hasil pe-nelitian ini bisa memberikan andil dalam meningkat-kan sumber daya manusia Indonesia dan berkontribusi bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan.

Semoga Allah SWT Tuhan yang maha kuasa selalu meridhoi kita semua.

Bintan, September 2020 Ketua,

(6)

v

PENGANTAR PENULIS

Buku yang ada di tangan pembaca ini mengupas tentang pengembangan kurikulum TPQ berbasis KKNI. Kajian ini berangkat dari pandangan bahwa keberada-an TPQ skeberada-angat dibutuhkkeberada-an oleh orkeberada-ang tua sebagai tempat anak-anaknya belajar baca tulis Al-Qur‟an dan dasar-dasar ilmu agama.sebagai pondasi utama dalam kehidupan seorang muslim. Terlebih lagi banyak anak tidak melanjutkan sekolahnya di madrasah atau lem-baga pendidikan Islam lainnya. Sehingga pemahaman keagamaannya banyak bertumpu dari hasil pembe-lajaran di TPQ.

Dalam perjalanannya, proses pendidikan yang ada di TPQ saat ini masih seperti yang dulu yaitu dengan mengajari secara manual dengan media yang terbatas. Sebagian besar TPQ belum memiliki kuri-kulum yang jelas dan yang dipakai. Karena itu perlu dilakukan pengembangan kurikulum TPQ terutama pada materi baca tulis Al-Qur‟an dan Fiqih ibadah agar mutu pendidikan TPQ semakin meningkat. Untuk dapat mengimplementasikan kurikulum tersebut, perlu juga dibuat buku ajar dan diberikan pelatihan metode baru yang lebih efektif.

Pada akhirnya, semoga buku ini memberikan manfaat dan menjadi amal jariah. Amin.

Bintan, September 2020 Penulis

(7)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR KETUA STAIN iii

PENGANTAR PENULIS v

DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II PEDOMAN PENYELENGGARAAN TPQ 7

A.Dasar Pemikiran 7

B. Landasan Yiridis 7

C.Tujuan Kelembagaan 8

D.Bentuk, Jenjang, Jalur, dan Jenis Pendidikan 8

E. Masa Pendidikan 9

F. Kurikulum 9

G.Proses Pembelajaran 11

H.Pendidik dan tenaga Kependidikan 11

I. Peserta Didik 11

J. Sarana dan Prasarana 12

K. Pengelolaan Pendidikan 12

L. Penilaian dan Kelulusan 13

M.Pembiayaan 14

BAB III KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM 15

A.Pengertian Pengembangan Kurikulum 15

B.Prinsip Pengembangan Kurikulum 19

C.Model Pengembangan Kurikulum 22

D.Pengembangan Komponen Kurikulum 26

BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN

KURIKULUM TPQ BERBASIS KKNI 29

A.Menentukan Tujuan 31 B.Menentukan Isi/Materi 48 C.Menentukan Metode 50 D.Sumber/Media/Alat 56 E.Strategi Pembelajaran 58 F.Proses Pembelajaran 62

(8)

vii G.Evaluasi Pembelajaran 63 BAB V PENUTUP 67 DAFTAR PUSTAKA 69 GLOSARIUM 73 INDEKS 76

(9)
(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

Pendidikan Al-Qur‟an sebagai bagian dari pendi-dikan Islam mempunyai posisi yang strategis. Hal ini tidak terlepas beberapa kenyataan; Pertama, pendidi-kan Al-Qur‟an merupapendidi-kan pendidipendidi-kan dasar yang pa-ling utama, karena di dalam Al-Qur‟an terdapat kurang lebih dari 750 ayat yang berkaitan dengan ilmu, sehing-ga semua lembasehing-ga pendidikan keasehing-gamaan Islam pasti mengajarkan Al-Qur‟an; Kedua, pengemvangan pendi-dikan Al-Quran sangat penting karena Al-Qur‟an me-rupakan sumber utama ajaran Islam dan pedoman hi-dup bagi setiap Muslim. Al-Qur‟an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan manusia de-ngan manusia (hablum minallah wa hablum minan-nas), serta hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Untuk memahami ajaran Islam secara sempurna (kaffah) diperlukan pemahaman terhadap kandungan Al-Qur‟an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan konsisten; Ketiga; pendidikan Al-Qur‟an menjadi pondasi seluruh kurikulum pendidikan di dunia Islam, karena Al-Qur‟-an merupakAl-Qur‟-an syiar agama yAl-Qur‟-ang mampu menguatkAl-Qur‟-an aqidah dan mengokohkan keimanan.

Dengan demikian pendidikan al-Qur‟an merupa-kan ruh utama dari pendidimerupa-kan Islam, karena al-Qur‟an merupakan petunjuk hidup. Oleh karena itu pendidi-kan al-Qur‟an tidak sekedar pada belajar membaca dan

(11)

2

menghafal tetapi harus dikembangkan lagi pada level berikutnya yaitu belajar memahami, sehingga mampu mengamalkannya dengan baik sesuai dengan pesan ilahiyah.

Taman Pendidikan al-Qur'an (TPQ) adalah jenis pendidikan keagamaan Islam non formal untuk anak-anak usia usia 7-12 tahun, yang bertujuan agar peserta didik mampu membaca, menulis, menghafal dan me-ngamalkan kandungan al-Qur‟an.

Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007 pasal 24 ayat 2 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Ke-agamaan menyatakan bahwa Pendidikan Al-Qur‟an terdiri dari Taman Kanak-Kanak AL Qur‟an (TKA/ TKQ), Taman Pendidikan Al Qur‟an (TPA/TPQ), Ta‟li-mul Qur‟an lil Aulad (TQA), dan bentuk lainnya yang sejenis.

Pendidikan, baik formal maupun non formal pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkem-bangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.1Melalui pendidikan ini diharapkan segala potensi atau kemampuan dasar yang ada pada diri manusia tersebut dapat berkembang dengan baik, sebagai mana yang dikatakan Ahmad Tafsir, bahwa pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dari segala aspeknya.2 Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 pendidi-kan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudpendidi-kan

1Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), hlm. 1

2Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja

(12)

3

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengen-dalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, ser-ta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan secara sederhana diarti-kan sebagai usaha manusia untuk membina kepriba-diannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.3

Dari uraian definisi pendidikan di atas dapat di pahamai bahwa peran pendidikan al-Qur‟an sebagai pendidikan non formal sangat penting dalam mem-bantu mengembangkan potensi anak didik baik sikap, pengetahuan maupun pengamalan keagamaan sesuai tahapan perkembangan anak berdasarkan ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur‟an dan sunnah Rasulullah saw.

Pembelajaran pada Taman Pendidikan al-Qur'an (TPQ) dari segi materi atau muatan pengajaran, pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan materi atau mua-tan pengajaran yang ada pada tamua-tanan Sekolah Dasar (SD) atau pada sekolah formal, bahkan lebih banyak muatan materi agamanya dibandingkan dengan pendi-dikan agama yang ada pada tatanan Sekolah Dasar (SD) atau sekolah formal lainnya. Materi pengajaran pada Taman Pendidikan al-Qur'an (TPQ) secara khusus mengembangkan materi pembelajaran pada pemberian bekal dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan

3Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo

(13)

4

keagamaan. Terutama untuk pengajaran yang kurang memungkinkan dapat tercapai secara tuntas melalui pendidikan di sekolah formal. Misalnya, baca-tulis al-Qur'an, praktek shalat, hafalan ayat-ayat al-al-Qur'an, do'a-do'a harian, penanaman akidah akhlak, pengeta-huan keislaman dan lain sebagainya. Melihat kenyata-an ykenyata-ang ada, bahwa pembelajarkenyata-an Pendidikkenyata-an Agama Islam yang adapada tatanan sekolah formal dirasa sangat kurang, dari segi materi atau waktu yang di sediakan, sebagaimana telah dijabarkan di atas, bahwa terbatasnya jam pelajaran yang ada disekolah formal, sementara bahan pengajarannya cukup luas. Di SD misalnya, hanya 2 jam pelajaran (2x40 menit) dalam satu minggu.

Selain itu, dalam segi pendekatan kegiatan belajar mengajarnya yang bersifat klasikal (1 orang guru me-nghadapi puluhan murid), dengan lebih sering meng-gunakan metode ceramah. Akibatnya, Pendidikan Aga-ma itu nilainya merosot menjadi sekedar 'Pengetahuan Agama' yang bersifat kering. Sehingga,aspek keteram-pilan agama dengan target agar tamat SD, si anak bisa mengaji dan taat shalat, sangat tipis kemungkinannya, sebab untuk keterampilan baca tulis Al-Qur'an menun-tut adanya pendekatan khusus yang sifatnya individu-nya (Pendekatan Privat). Maka,cukup strategis apabila peserta didik juga mengikuti proses pembelajaran pada Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) untuk dapat me-nambah serta memperdalam materi Pendidikan Agama Islam pada sekolah formal.

(14)

5

Tingkat partisipasi masyarakat dalam mengem-bangkan Taman Pendidikan Al-Qur‟an semakin tinggi. Akan tetapi kesemarakan berdirinya Taman Pendidi-kan Al-Qur‟an yang jumlahnya melebihi angka 100.000 unit di seluruh Nusantara, tidak sedikit diantaranya yang dikelola secara asal-asalan, tanpa standar kuri-kulum, dan standar pengelolaan yang representatif. Apabila kasus-kasus seperti itu dibiarkan berkembang tanpa kendali mutu yang baik, dikhawatirkan akan me-nimbulkan citra buruk bagi eksistensi Taman Pendidi-kan Al-Qur‟an, dan menjadi kontra produktif bagi misi dan fungsi yang diembannya.

Disinilah perlunya penyusunan kurikulum dan pedoman penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur‟an. Pedoman ini diharapkan menjadi standar mi-nimal dan rujukan bagi para pengelola unit Taman Pendidikan Al-Qur‟an di seluruh Tanah Air, dan di kembangkan lebih lanjut oleh organisasi Lembaga Pembina masing

Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi dan pelatihan pengembangan kurikulum TPQ bagi para-guru-guru TPQ agar mutu pendidikan Taman Pendi-dikan Al-Qur‟an dapat meningkat. Kegiatan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kemampuan guru TPQ dalam membuat dan mengem-bangkan kurikulum TPQ di lembaga masing-masing. Selain itu pelatihan ini juga dimaksudkan untuk me-ningkatkan kompetensi guru terutama yang terkait dengan metode pembelajaran baca tulis Al-Qur‟an, karena semakin banyak metode yang dikuasai dan

(15)

6

diterapkan oleh guru dalam pembelajaran maka akan semakin tinggi tingkat pencapaian hasil belajar santri, dan pada akhirnya mutu pendidikan TPQ semakin meningkat.

Melalui pelatihan ini diharapkan dapat memberi-kan manfaat yang besar kepada pengurus/pengelola dan guru TPQ serta pihak-pihak terkait. Bagi Pengu-rus/Pengelola dan guru TPQ, dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya penyusunan kurikulum TPQ serta dapat menjadi salah satu acuan dalam pe-ngembangan kurikulium TPQ di masyarakat. Bagi guru-guru TPQ, dapat menerapkan metode baca tulis al-Qur‟an yang lebih efektif seperti metode At-Tashil dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur‟an di TPQ serta dapat memotivasi guru TPQ dalam meningkatkan kompetensinya.

(16)

7

B A B II

PEDOMAN PENYELENGGARAAN TPQ A. Dasar Pemikiran

Pentingnya penyusunan kurikulum dan pedo-man penyelenggaraan Tapedo-man Pendidikan Al-Qur‟an mengacu pada dasar pemikiran sebagai berikut:

1. Al-Qur‟an adalah bacaan istimewa dan pedoman hidup utama yang harus disosialisasikan dengan baik ke seluruh lapisan masyarakat, khususnya di kalangan anak usia dini.

2. Apresiasi masyarakat maupun pemerintah terha-dap eksistensi Taman Pendidikan Al-Qur‟an pada hakikatnya adalah karunia Allah yang wajib kita syukuri. Hal ini menuntut adanya kebersamaan yang kondusif diantara semua komponen terkait, disertai semangat pengabdian yang tinggi, dan keahlian memadai di kalangan para praktisi-nya. 3. Taman Pendidikan Al-Qur‟an adalah institusi

pendidikan non-formal yang relatif baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Untuk itu upaya pembinaan dan pengem-bangannya memerlukan penanganan serius dan terarah pada pengelolaan serta standar lulusan yang terukur dan kualitatif.

B. Landasan Yuridis

1. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003

2. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 91 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Pelak-sanaan Penyelenggaraan Pendidikan Al-Qur‟an

(17)

8

C. Tujuan Kelembagaan

Penyelenggaraan satuan Pendidikan Al-Qur‟an bertujuan untuk:

1. Menanamkan kepada peserta didik untuk memi-liki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT; 2. Mengembangkan kemampuan peserta didik

da-lam membaca, menulis, menghafalkan, mema-hami, dan menafsirkan Al-Qur‟an, serta menga-malkan kandungan al-Qur‟an;

3. Mengembangkan pribadi akhlakul karimah bagi peserta didik yang memiliki keshalihan individual dan keshalihan sosial dengan menjunjung tinggi jiwa keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, persaudaraan sesama umat Islam (ukhuwah Isla-miyah), rendah hati (tawadhu), toleran (tasamuh), keseimbangan (tawazun), moderat (tawasuth), keteladanan (uswah), pola hidup sehat, dan cinta tanah air.

D. Bentuk, Jenjang, Jalur, dan Jenis Pendidikan

1. Pendidikan al-Qur‟an diselenggarakan dalam ben-tuk satuan kelembagaan pendidikan dan program pembelajaran.

2. Pendidikan al-Qur‟an diselenggarakan secara ber-jenjang dan tidak berber-jenjang.

3. Satuan lembaga Pendidikan al-Qur‟an diseleng-garakan melalui jalur formal dan jalur nonformal. 4. Lembaga Pendidikan al-Qur‟an yang diseleng-garakan jalur formal adalah jenjang pendidikan Al-Qur‟an Usia Dini (PAUD Al-Qur‟an).

(18)

9

5. Jenis Pendidikan al-Qur‟an jalur nonformal me-liputi; Taman Kanak-Kanak Al-Qur‟an (TKQ), Ta-man Pendidikan al-Qur‟an (TPQ), Taklimul Qur‟-an Lil Aulad (TQA), Rumah Tahfidz Al-Qur‟Qur‟-an (RTQ), dan Pesantren Takhassus al-Qur‟an.

6. Pendidikan al-Qur‟an yang diselenggarakan da-lam bentuk program pembelajaran sebagaimana yang diaksud pada poin 1 (satu) meliputi; Pro-gram Tahfidz al-Qur‟an di Pesantren, Pengajian Qur‟an, dan jenis Program Pendidikan al-Qur‟an lainnya.

E. Masa Pendidikan

1. Masa Pendidikan al-Qur‟an pada PAUD al-Qur‟-an diselenggarakal-Qur‟-an selama 2 (dua) tahun.

2. Masa Pendidikan al-Qur‟an pada TPQ diseleng-garakan selama 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun.

3. Masa Pendidikan al-Qur‟an pada TQA diseleng-garakan selama 3 (tiga) tahun.

4. Masa Pendidikan al-Qur‟an pada RTQ diseleng-garakan sesuai dengan program penjenjangan yang ada.

F. Kurikulum

1. Kurikulum pada Lembaga Pendidikan al-Qur‟an terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum penun-jang (pengembangan dan kemandirian).

2. Kurikulum inti bermuatan materi pembelajaran sebagai berikut:

a. Materi pembelajaran inti pada jenjang PAUD al-Qur‟an, yaitu mengenalkan baca, tulis,

(19)

tah-10

fidz, dan mengamalkan kandungan al-Qur‟an melalui pembiasaan perilaku sehari-hari.

b. Materi pembelajaran inti pada jenjang TPQ, yaitu membaca, menulis, menghafal, dan me-ngamalkan kandungan al-Qur‟an melalui pem-biasaan perilaku sehari-hari.

c. Materi pembelajaran inti pada jenjang TQA, yaitu membaca dengan tartil, menulis, meng-hafal, menerjemah, memahami dan mengamal-kan mengamal-kandungan al-Qur‟an melalui pembiasaan perilaku sehari-hari.

d. Materi pembelajaran inti pada jenjang TPQ, yaitu menghafal, memahami al-Qur‟an dan Umumul Qur‟an, dan mengamalkan kandu-ngan al-Qur‟an melalui pembiasaan perilaku sehari-hari.

e. Materi pembelajaran inti disampaikan meng-gunakan metode dan kekhasan masing-masing satuan pendidikan.

3. Kurikulum penunjang (pengembangan dan ke-mandirian) bermuatan materi pembelajaran seba-gai berikut:

a. Materi pembelajaran dapat bermuatan aqidah akhlak, praktek ibadah, sejarah Islam, do‟a ha-rian, muatan lokal, dan lain-lain sesuai kebu-tuhan.

b. Materi pembelajaran penunjang sebagaimana dimaksud disesuaikan dengan satuan pendidi-kan, jenjang, kompetensi peserta didik, dan kearifan lokal.

(20)

11

G. Proses Pembelajaran

1. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan al-Qur‟an dilaksanakan dengan memperhatikan as-pek ketercapaian kompetensi, sumber dan arana belajar, konteks/lingkungan, dan psikologi peser-ta didik.

2. Proses pembelajaran dirumuskan dalam rencana pembelajaran.

H. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. Pendidik pada satuan pendidikan al-Qur‟an harus memanuhi standar kompetensi.

2. Pendidik mempunyai hak dan kewajiban sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-Unda-ngan.

3. Tenaga kependidikan akan diatur dala pada satu-an pendidiksatu-an al-Qur‟satu-an terdiri atass pengawas pendidikan Islam, Kepala satuan pendidikan al-Qur‟an, tenaga perpustakaan, tenaga administrasi, dan tenaga lain yang diperlukan untuk menun-jang proses pembelajaran.

I. Peserta Didik

1. Peserta didik pada jenjang PAUD al-Qur‟an ada-lah santri berusia 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun.

2. Peserta didik pada jenjang TPQ adalah santri ber-usia 7 (tujuh) sampai 12 (dua belas) tahun.

3. Peserta didik pada jenjang TQA adalah santri ber-usia 12 (dua belas) tahun ke atas.

4. Peserta didik pada jenjang RTQ adalah santri ber-usia 7 (tujuh) tahun ke atas.

(21)

12

J. Sarana dan Prasarana

1. Lembaga pendidikan al-Qur‟an paling sedikit ha-rus menyediakan sarana prasarana sebagai be-rikut:

a. Ruang guru dan tenaga kependidikan. b. Ruang belajar.

c. Ruang bermain

2. Asarana prasarana sebagimana tersebut di atas harus memperhatikan perkembangan kognotif dan psikomotorik peserta didik.

K. Pengelolaan Pendidikan

1. Pengelolaan lembaga pendidikan al-Qur‟an di lakukan dengan menerapkan manajemen dengan prinsip keadilan, kemandirian, kemitraan, dan partisipasi, efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas. 2. Lembaga pendidikan al-Qur‟an dikelola atas

da-sar rencana kerja tahunan.

3. Rencana kerja tahunan sebagaimana dimaksud di atas meliputi:

a. Standar kompetensi lulusan

b. Kalender pendidikan yang meliputi jadwal pembelajaran, kegiatan penilaian, kegiatan eks-tra kurikuler, dan hari libur.

4. Lembaga pendidikan al-Qur‟an memiliki pedo-man yang mengatur tentang:

a. Struktur organisasi

b. Pembagian tugas pendidik

c. Pembagian tugas tenaga kependidikan

d. Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus

(22)

13

e. Kalender pendidikan yang berisi seluruh pro-gram dan kegiatan satuan pendidikan al-Qur‟-an selama 1 (satu) tahun pelajaral-Qur‟-an yal-Qur‟-ang dirinci secara tahunan, semesteran, bulanan dan ming-guan

f. Peraturan akademik

g. Tata tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik

h. Peraturan penggunaan dan pemeliharaan sara-na dan prasarasara-na.

i. Kode etik hubungan antara sesama warga satu-an pendidiksatu-an al-Qur‟satu-an dsatu-an hubungsatu-an satu-antara warga satuan pendidikan al-Qur‟an dan masya-rakat.

j. Biaya operasional

L. Penilaian dan Kelulusan

1. Penilaian pendidikan pada satuan pendidikan al-Qur‟an dilakukan oleh pendidik, satuan pendidi-kan, lembaga pembina dan pemerintah.

2. Penilaian oleh pendidik tersebut dilakukan secara berkesinambungan yang bertujuan untuk meman-tau proses dan kemajuan belajar peserta didik. 3. Penilaian oleh satuan pendidikan, lembaga

pem-bina, dan pemerintah dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan.

4. Peserta didik yang telah menyelesaikan proses pendidikan dan telah dinyatakan lulus pada jen-jang satuan pendidikan al-Qur‟an diberikan ijazah atau syahadah atau tanda lulus sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan.

(23)

14

M. Pembiayaan

1. Pembiayaan satuan pendidikan al-Qur‟an bersumber dari:

a. Penyelenggara b. Pemerintah

c. Pemerintah daerah d. Masyarakat

e. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat 2. Pembiayaan satuan pendidikan al-Qur‟an tersebut

dikelola secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

(24)

15

B A B III

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM A. Pengertian Pengembangan Kurikulum

Istilah “Kurikulum” memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh pakar-pakar dalam bidang pe-ngembangan kurikulum sejak dulu sampai dewasa ini. Tafsiran-tafsiran tersebut berbeda-beda satu dengan yang lainnya, sesuai dengan titik berat inti dan pan-dangan dari pakar yang bersangkutan. Istilah kuriku-lum berasal dari bahas latin, yakni “Curriculae”, arti-nya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada waktu itu, pengertian kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dengan menempuh suatu kurikulum, siswa dapat memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah pada hakikatnya meru-pakan suatu bukti, bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa rencana pelajaran, sebagai-mana halnya seorang pelari telah menempuh suatu jarak antara satu tempat ketempat lainnya dan akhir-nya mencapai finish. Dengan kata lain, suatu kuriku-lum dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir dari suatu perjalanan dan ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu.

Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Kuri-kulum ialah sejumlah mata ajaran yang harus ditem-puh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh se-jumlah pengetahuan. Mata ajaran (subject matter) di pandang sebagai pengalaman orang tua atau

(25)

orang-16

orang pandai masa lampau, yang telah disusun secara sistematis dan logis. Mata ajaran tersebut mengisi materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa, sehi-ngga memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan yang berguna baginya.

Menurut Oemar Hamalik4 kurikulum adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus di-miliki berdasarkan standar nasional, materi yang perlu dipelajarai, dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukanuntuk menentukan tingkat pen-capaian kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan dengan pengalaman belajar peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya pada satuan pendidikan tertentu.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

Kurikulum juga didefinisikan sebagai suatu pro-gram pendidikan yang disediakan untuk membelajar-kan siswa, sehingga terjadi perubahan dan perkemba-ngan tingkah laku siswa, sesuai deperkemba-ngan tujuan pendidi-kan dan pembelajaran. Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja, melainkan meliputi se-gala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan

4Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja

(26)

17

siswa, seperti: bangunan sekolah, alat pelajaran, perle-ngkapan, perpustakaan, gambar-gambar, halaman se-kolah, dan lain-lain; yang pada gilirannya menyediakan kemungkinan belajar secara efektif. Semua kesempatan dan kegiatan yang akan dan perlu dilakukan oleh siswa direncanakan dalam suatu kurikulum. Kurikulum ada-lah serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yang mempunyai tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara tertentu dan kemudian dilakukan evaluasi.

Dari berbagai macam pengertian kurikulum di atas kita dapat menarik garis besar pengertian kuriku-lum bahwa Kurikukuriku-lum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penye-lenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan yang terjadi dalam kehidu-pan masyarakat dan bangsa menuntut dilakukannya pengembangan kurikulum sehingga pendidikan mam-pu mengantisipasi segala persoalan yang dihadapi ma-sa sekarang dan mama-sa yang akan datang. Pengem-bangan kurikulum yakni kegiatan yang mengacu untuk menghasilkan suatu kurikulum baru.5

Menurut Geane, Topter dan Alicia bahwa Pe-ngembangan Kurikulum adalah suatu proses dimana partisipasi pada berbagai tingkatan dalam membuat keputusan tentang tujuan, bagaimana tujuan

5Muhammad Zein, Asas dan Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta:

(27)

18

lisasikan melalui proses belajar mengajar dan apakah tujuan dan alat itu serasi dan efektif.6

Pengembangan kurikulum adalah suatu proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penelitian terhadap kurikulum yang tidak berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi kegiatan belajar mengajar yang lebih baik.7 Jadi pada dasarnya pengembangan kurikulum adalah mengarahkan kurikulum sekarang ke tujuan pendidikan yang diharapkan karana adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang dating-nya dari luar atau dari dalam sendiri dengan harapan agar peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik.

Oleh karena itu, ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum, yaitu:

1. Rencana kurikulum harus dikembangkan dengan tujuan (goals dan general objectifes) yang jelas. 2. Suatu progam atau kegiatan yang dilaksanakan di

sekolah merupakan bagian dari kurikulum yang dirancang selaras dengan prosedur pengemba-ngan kurikulum.

3. Rencana kurikulum yang baik dapat menghasil-kan terjadinya proses belajar yang baik karena berdasarkan kebutuhan dan minat siswa.

6Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo

Per-sada, 1996), hlm. 36.

7Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo

(28)

19

4. Rencana kurikulum harus mengenalkan dan men-dorong difersitas diantara para pelajar.

5. Rencana kurikulum harus menyiapkan semua as-pek situasi belajar mengajar, seperti tujuan kon-ten, aktifitas, sumber, alat pengukuran, penjad-walan, dan fasilitas yang menunjang.

6. Rencana kurikulum harus dikembangkan dengan karakteristik siswa pengguna.

7. The subject Arm Approach adalah pendekatan kurikulum yang banyak di gunakan di sekolah. 8. Rencana kurikulum harus memberikan

fleksibili-tas untuk memungkinkan terjadinya perencanaan guru–siswa

9. Rencana kurikulum harus memberikan fleksibili-tas yang memungkinkan masuknya ide-ide spon-tan selama terjadinya interaksi antara guru dan siswa dalam situasi belajar yang khusus.

10. Rencana kurikulum sebaiknya merefleksikan ke-seimbangan antara kognitif, afektif, dan psiko-motorik.

B. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pada hakikatnya pengembangan kurikulum itu merupakan usaha untuk mencari bagaimana rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pe-lajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lembaga. Pengembangan kurikulum di arahkan pada pencapaian nilai-nilai um-um, konsep-konsep, masalah dan keterampilan yang

(29)

20

akan menjadi isi kurikulum yang disusun dengan fo-kus pada nilai-nilai tadi. Adapun selain berpedoman pada landasan-landasan yang ada, pengembangan ku-rikulum juga berpijak pada prinsip-prinsip pengem-bangan kurikulum.

Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 Bab X tentang kurikulum, pasal 36 ayat 1 bahwa pengembangan ku-rikulum dilakukan dengan mengacu pada standar na-sional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidi-kan nasional. Suatu kurikulum diharappendidi-kan memberpendidi-kan landasan, isi dan menjadi pedoman bagi pengemba-ngan kemampuan siswa secara optimal sesuai depengemba-ngan tuntunan dan tantangan perkembangan masyarakat.

Setiap pengembangan kurikulum, selain harus berpijak pada sejumlah landasan, juga harus menerap-kan atau menggunamenerap-kan prinsip-prinsip tertentu. De-ngan adanya prinsip tersebut, setiap pengembaDe-ngan kurikulum diikat oleh ketentuan atau hukum sehingga dalam pengembangannya mempunyai arah yang jelas sesuai dengan prinsip yang telah disepakati. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum adalah sebagai beri-kut:8

1. Prinsip Relevansi

Prinsip relevansi berkenaan dengan kesesuaian antara komponen tujuan, isi, strategi, dan evaluasi. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kuriku-lum,yaitu relevansi eksternal/keluar dan relevansi inter-nal/di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi keluar

8Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurkulum dan

(30)

21

yaitu tujuan, isi dan proses belajar yang tercakup da-lam kurkulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Dimana kurikulum seharusnya menyiapkan peserta didik agar bisa beradaptasi di masyarakat. Adapun relevansi in-ternal yaitu adanya kesesuaian antara komponen-komponen kurikulum itu sendiri, yakni antara tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian. Relevansi ini menunjukkan suatu keterpaduan kurikulum.

2. Prinsip Produktivitas

Prinsip Produktivitas yaitu hasil yang akan di peroleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kuri-kulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum.

3. Prinsip Demokratisasi

Prinsip Demokratisasi yaitu pelaksanaan manaje-men kurikulum harus berasaskan demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana, dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan kurikulum.

4. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi

Efektivitas dan efisiensi, yaitu serangkaian ke-giatan manajemen kurikulum harus mempertimbang-kan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan bia-ya, tenaga, dan waktu yang singkat.

(31)

22 5. Prinsip Kooperatif

Prinsip Kooperatif yaitu untuk memperoleh ha-sil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen ku-rikulum perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.

6. Prinsip Khusus

Adapun prinsip Khusus yaitu mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, yaitu proses manajemen kurikulum harus dapat me-mperkuat dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan.9

C. Model Pengembangan Kurikulum

Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka mendesain (designing), menerapkan (implementation), dan mengeva-luasi (evaluation) suatu kurikulum. Oleh karena itu, model pengembangan kurikulum harus dapat meng-gambarkan suatu proses sistem perencanaan pembela-jaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam pendidikan. Beberapa mo-del pengembangan kurikulum antara lain:

1. Model Ralp Tyler

Model pengembangan kurikulum yang dikem-bangkan Tyler, menurut Tyler ada empat tahap pe-ngembangan kurikulum, meliputi :

a. Menentukan tujuan pendidikan;

b. Menentukan proses pembelajaran yang harus dilakukan;

c. Menentukan organisasi pengalaman belajar; d. Menentukan evaluasi pembelajaran.

9Dadang Suhardan dkk, 2009, Manajemen Pendidikan, (Bandung; Alfabeta).

(32)

23 2. Model Administratif

Pengembangan kurikulum model ini disebut juga dengan istilah top down (dari atas ke bawah) atau

line-self-procedure, artinya pengalaman kurikulum ini ide

awal dan pelaksanaannya dimulai dari para pejabat tingkat atas pembuat keputusan dan kebijakan berkai-tan dengan pengembangan kurikulum.

3. Model Grass Roots

Pengembangan kurikulum model ini kebalikan dari model administratif. Model Grass Roots merupakan model pengembangan kurikulum yang dimulai dari arus bawah. Dalam proses pengembangann kurikulum ini diawali atau dimulai dari gagasan guru-guru seba-gai pelaksana pendidikan di sekolah. Model Grass

Ro-ots lebih demokratis karena pengembangan dilakukan

oleh para pelaksana di lapangan, sehingga perbaikan dan peningkatan dapat dimulai dari unit-unit terkecil dan spesifik menuju pada bagian-bagian yang lebih besar. Hal yang harus diperhatikan dalam mengem-bangkan kurikulum model Grass Roots, diantaranya:

a. Guru harus memiliki kemampuan yang profe-sional;

b. Guru harus terlibat penuh dalam perbaikan dan penyelesaian permasalahan kuriku-lum; c. Guru harus terlibat langsung dalam perumusan

tujuan, pemeliharaan bahan, dan penentuan evaluasi;

d. Pemahaman guru mengenai kurikulum akan menghasilkan konsensus tujuan, prinsip dan rencana-rencana.

(33)

24 4. Model Demonstrasi

Model pengembangan kurikulum idenya datang dari bawah (grass roots). Semula merupakan suatu upaya inovasi kurikulum dalam skala kecil yang selan-jutnya digunakan dalam skala yang lebih luas, tetapi dalam prosesnya sering mendapat tantangan atau ketidaksetujuan dari pihak-pihak tertentu.

5. Model Miller-Seller

Model pengembangan kurikulum Miller-Seller merupakan pengembangan kurikulum kombinasi dari model transmisi (Gagne) dan model transaksi (Taba‟s & Robinson), dengan tahapan pengembangan berikut:

a. Klarifikasi Orientasi Kurikulum

Orientasi merefleksikan pandangan filosofis, psikologis dan sosiologis terhadap kurikulum yang seharusnya dikembangkan. Menurut Mil-ler dan SelMil-ler ada 3 jenis orientasi kurikulum yaitu: transmisi, transaksi, dan transformasi. b. Pengembangan Tujuan

c. Identifikasi Model Mengajar

Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan model mengajar yang akan digunakan, yaitu:

1) Disesuaikan dengan tujuan umum maupun tujuan khusus;

2) Strukturnya harus sesuai dengan kebutuhan siswa;

3) Guru yang menerapkan kurikulum itu harus sudah memahami secara utuh, sudah dilatih, dan mendukung model;

(34)

25

4) Tersedia sumber-sumber yang esensial da-lam pengembangan model.

6. Model Taba (Inverted Model)

Model Taba merupakan modifikasi model Tyler. Modifikasi tersebut penekanannya terutama pada pemusatan perhatian guru. Taba mempercayai bahwa guru merupakan faktor utama dalam usaha pengem-bangan kurikulum. Menurut Taba, guru harus penuh aktif dalam pengembangan kurikulum. Adapun Lang-kah-langkah dalam pengembangan kurikulum, yaitu:

a. Mengadakan unit-unit eksperimen bersama dengan guru-guru

b. Menguji unit eksperimen

c. Mengadakan revisi dan konsolidasi

d. Pengembangan keseluruhan kerangka kuriku-lum (developing a framework)

e. Implementasi dan desiminasi 7. Model Beauchamp

Model ini dikembangkan oleh George A. Beau-champ, seorang ahli kurikulum. Menurut BeauBeau-champ, proses pengembangan kurikulum meliputi lima tahap, yaitu:

a. Menentukan arena atau wilayah yang akan dicakup oleh kurikulum

b. Menetapkan personalia

c. Organisasi dan prosedur pengembangan kuri-kulum

d. Implementasi kurikulum e. Evaluasi kurikulum

(35)

26

D. Pengembangan Komponen Kurikulum

Nana Syaodih Sukmadinata menyebutkan ada lima komponen kurikulum Tujuan, Bahan ajar, Stra-tegi mengajar, Media mengajar, Evaluasi pengajaran.10

Menurut pendapat Zainal Arifin komponen kuri-kulum terbagi menjadi, komponen tujuan, komponen isi, komponen proses, komponen evaluasi.

Sedangkan menurut pendapat Abdullah Idi me-nyebutkan ada enam komponen kurikulum, tujuan, isi dan struktur program, media atau sarana prasa-rana, strategi pembelajaran, proses pembelajaran, eva-luasi atau penilaian11

Tujuan kurikulum merupakan sasaran yang hen-dak dicapai oleh suatu kurikulum. Karena itu tujuan dirumuskan sedemikian rupa dengan mempertimbang-kan berbagai faktor seperti:12

1. Tujuan pendidikan nasional, karena tujuan ini menjadi landasan bagi setiap lembaga pendi-dikan.

2. Kesesuaian antara tujuan kurikulum dan tujuan lembaga pendidikan yang bersangkutan.

3. Kesesuaian antara tjuan kurikulum dengan kebu-tuhan masyarakat atau lapangan kerja.

4. Kesesuaian tujuan kurikulum dengan perkemba-ngan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

10Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan

Prak-tek, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011,hlm 102

11Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Jogjakarta:

Arruz Media, 2011, hlm 54-58

12Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung:

(36)

27

5. Kesesuaian tujuan kurikulum dengan sistem nilai dan aspirasi yang berlaku dalam masyarakat. berikut:

Jika kita bermaksud merancang dan mengem-bangkan isi kurikulum, maka ada beberapa kriteria ya-ng harus dipedomani, yaitu:13

1. Kriteria dalam hubungan tujuan pendidikan a. Apakah isi kurikulum yang direncanakan itu

bermakna dan benar-benar valid serta berguna untuk menafsirkan, memahami, dan menilai kehidupan yang kontenporer?

b. Apakah isi kurikulum yang direncanakan itu bertalian dengan masalah-masalah kehidupan? c. Apakah isi kurikulum tersebut bermaksud

me-majukan pertumbuhan dan perkembangan ya-ng seimbaya-ng pada diri siswa bersaya-ngkutan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan? d. Apakah isi kurikulum yang direncanakan itu

akan memberikan sumbangan terhadap pelak-sanaan peranan-peranan kurikulum (konser-vatif, evaluatif, kreatif)?

2. Kriteria sehubungan dengan sifat siswa

a. Apakah isi kurikulum tersebut berguna untuk memberi kepuasan terhadap usaha menjawab tantangan, minat, dan masalah para siswa? b. Apakah isi kurikulum tersebut sesuai dengan

tingkat perkembangan, kematangan dan latar belakang pengalaman siswa?

13Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja

(37)

28

c. Apakah isi kurikulum tersebut mampu me-ngadaptasikan dan melayani perbedaan indivi-dual para siswa?

3. Kriteria yang bertalian dengan proses pendidikan a. Apakah isi kurikulum tersebut membantu

ter-ciptanya situasi belajar yang berkesinambu-ngan, dan interaktif, sehingga para siswa dapat tumbuh dan berkembang secara efektif, efisien dan mandiri?

b. Apakah isi kurikulum yang direncanakan itu mampu mengembangkan kemampuan asosiasi pada diri siswa dengan kehidupan sehari-hari dalam masyarakat?

c. Apakah kurikulum tersebut mengandung moti-vasi intrinsik pada diri siswa yang mendorong kegiatan belajar?

d. Apakah isi kurikulum tersebut menjamin kese-imbangan antara bidang-bidang studi dan men-jamin keseimbangan dengan kekuatan-kekua-tan pendidik lainnya?

(38)

29

BAB IV

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN KURIKULUM TPQ BERBASIS KKNI

Pengembangan kurikulum adalah suatu proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penelitian terhadap kurikulum yang tidak berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi kegiatan belajar mengajar yang lebih baik.14 Jadi pada dasarnya pengembangan kurikulum adalah mengarahkan kurikulum sekarang ke tujuan pendidikan yang diharapkan karana adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang datang-nya dari luar atau dari dalam sendiri dengan harapan agar peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pela-jaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman pe-nyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasio-nal No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang diguna-kan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

Menurut Oemar Hamalik kurikulum adalah ren-cana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki

14Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo

(39)

30

berdasarkan standar nasional, materi yang perlu di pelajarai, dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pen-capaian kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan dengan pengalaman belajar peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya pada satuan pendidikan tertentu.15

Pengembangan kurikulum ini berdasarkan KKNI. Dalam Keputusan Durektur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 91 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pendidikan Al-Qur‟an dinyatakan bahwa Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI adalah kerangka penjenja-ngan kualifikasi konpetensi yang dapat menyanding-kan, menyetaramenyanding-kan, dan mengintegrasikan antara bi-dang pendidikan dan bibi-dang pelatihan kerja serta pe-ngalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.16

Dalam mengembangkan kurikulum perlu mem-perhatikan komponen inti dari kurikulum. Nana Syao-dih Sukmadinata menyebutkan ada lima komponen kurikulum tujuan, bahan ajar, strategi mengajar, me-dia mengajar, evaluasi pengajaran.17 Sementara Zainal

15Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008), Cet. Ke-3, hlm. 91

16Keputusan Durektur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 91 Th 2020

Ten-tang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pendidikan Al-Qur’an, hlm. 5.

17Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,

(40)

31

Arifin membagi komponen kurikulum menjadi, ponen tujuan, komponen isi, komponen proses, kom-ponen evaluasi. Sedangkan menurut pendapat Ab-dullah Idi menyebutkan ada enam komponen kuriku-lum, Tujuan, isi dan struktur program, media atau sarana prasarana, strategi pembelajaran, proses pem-belajaran, evaluasi atau penilaian.18

Oleh karena itu, dalam mengembangkan kuriku-lum TPQ berbasis KKNI dapat dilakukan melalui lang-kah-langkah sebagai berikut.

A. Menentukan Tujuan

Tatkala orang mendesain pendidikan, maka ia harus memulainya dengan merumuskan tujuan yang hendak dicapai. Guru Besar Filsafat pendidikan Islam, Prof. Dr. Ahmad Tafsir menyebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah hal pertama dan terpenting bila kita merancang, membuat program, serta mengevaluasi pendidikan. Program pendidikan 100% ditentukan oleh rumusan tujuan.19

Tujuan pendidikan yang paling utama dan per-tama kali dirumuskan adalah tujuan pendidikan yang mewujud dalam bentuk visi misi, lalu dikembangkan dalam bentuk profil lulusan. Karena itu setiap lembaga pendidikan TPQ harus memiliki visi misi yang jelas. Namun dari hasil diskusi dengan beberapa pengelola dan guru-guru TPQ yang ada di Kota Batam dan Kota

18Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, (Jogjakarta:

Ar-ruz Media, 2011), hlm 54-58

19Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami: Integrasi Jasmani, Rohani dan

Kalbu Memanusiakan Manusia, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), Hlm. 75

(41)

32

Tanjungpinang ditemukan bahwa banyak TPQ yang tidak memiliki visi misi yang jelas, yang tertulis dan diketahui, dipahami oleh guru dan peserta didik. Pada-hal visi misi merupakan tujuan utama dilaksanakannya pendidikan di TPQ. Contoh visi misi TPQ

VISI

Menjadi TPQ Yang Unggul Dalam Bidang Tartil Tilawah Al-Qur‟an, Khottil Qur‟an, Memiliki Kelu-huran Akhlaq Serta Jiwa Kepemimpinan.

MISI

1. Mencetak Santri Yang Sholeh, Cerdas dan Ama-nah

2. Menanamkan nilai-nilai Akhlaqul Karimah.

3. Menjadikan santri mampu membaca Al-Qur‟an dengan tartil, fashih dan Benar sesuai tuntunan Rosulullah.

4. Mampu Menulis Khot Naskhi Dengan Benar 5. Mampu Menjadi Pemimpin Pada Usianya

Dari visi misi tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk Profil Lulusan TPQ. Berikut ini adalah contoh profil lulusan TPQ.

PROFIL LULUSAN DESKRIPSI 1 2 BERIMAN DAN BERTAQWA

MAMPU MENJALANKAN DASAR-DASAR HUKUM ISLAM

MAMPU MENJALANKAN DASAR-DASAR RUKUN IMAN

MENJAGA KEBERSIHAN BAIK DIRI MAUPUN LINGKUNGAN

(42)

33

1 2

BERAHKLAQUL KARIMAH

MAMPU MENAMPILKAN SIKAP-SIKAP YANG TERPUJI

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA BERBAKTI KEPADA GURU

MENGHORMATI YANG TUA MENYAYANGI YANG MUDA MENOLONG SESAMA

MENJAGA, MELESTARIAKN DAN MENGEMBANGKAN ALAM SEKITAR

QURRO' WAL HUFFADH JUZ AMMA/SURAT PILIHAN

MAMPU MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN TARTIL DAN FASIH DENGAN LAGU ROST

MENGETAHUI JENIS-JENIS LAGU AL- QUR'AN

MAMPU MEMPRAKTEKKAN JENIS-JENIS LAGU AL-QUR'AN

MENJADI KHOTTOT

MAMPU MENULIS KHOT NASKHI MENGETAHUI JENIS-JENIS KHOT MAMPU MENULIS JENIS KHOT LAINNYA

MAMPU MENULIS IMLAK

MAMPU MEMIMPIN PERKARA FARDHU DAN SUNNAH PADA USIANYA

MAMPU MEMIMPIN SHOLAT FARDHU DAN SUNNAH

MAMPU MEMIMPIN WIRID SETELAH SHOLAT

MAMPU MEMIMPIN DO’A HARIAN MAMPU MEMIMPIN KELAS DAN KELOMPOK USIANYA DALAM SUATU KEGIATAN

(43)

34

1 2

MAMPU MEMIMPIN SHOLAT FARDHU DAN SUNNAH

MAMPU MEMIMPIN WIRID SETELAH SHOLAT

MAMPU MEMIMPIN DO’A HARIAN MAMPU MEMIMPIN KELAS DAN KELOMPOK USIANYA DALAM SUATU KEGIATAN

MAMPU MEMIMPIN WIRID SETELAH SHOLAT

MAMPU MEMIMPIN DO’A HARIAN MAMPU MEMIMPIN KELAS DAN KELOMPOK USIANYA DALAM SUATU KEGIATAN

Berdasarkan deskripsi Profil Lulusan tersebut, maka dibuatlah Capaian Pembelajaran. Berikut ini ada-lah contoh capaian Pembelajaran yang dibuat berdasar-kan Profil Lulusan yang diharapberdasar-kan.

CAPAIAN PEMBELAJARAN TPQ

(SKL/CPL/LO) CAPAIAN PEMBELAJARAN TPQ

1 2

SIKAP DAN TATA NILAI BERTAQWA KEPADA

TUHAN YANG MAHA ESA.

BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA DAN MAMPU MENAM-PILKAN SIKAP RELIGIUS

MEMILIKI MORAL, ETIKA DAN KEPRIBADIAN YANG BAIK DI DALAM

MENYELESAIKAN TUGASNYA.

MEMILIKI MORAL, ETIKA DAN KEPRIBADIAN YANG BAIK DI DALAM KEHIDUPAN DAN PENYELESAIKAN TUGASNYA.

(44)

35

1 2

BERPERAN SEBAGAI WAR-GA NEWAR-GARA YANG BANG-SA DAN CINTA TANAH AIR SERTA MENDUKUNG PER-DAMAIAN DUNIA.

BERPERAN SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BANGGA DAN CINTA TANAH AIR (HUBBUL WATHON) SERTA MENDUKUNG UKHUWAH ISLAMIYAH DAN KETENANGAN LINGKUNGAN

MAMPU BEKERJA SAMA DAN MEMILIKI KEPEKAAN SOSIAL DAN KEPEDULIAN YANG TINGGI TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGANNYA.

MAMPU BEKERJA SAMA DAN MEMILIKI KEPEKAAN SOSIAL DAN KEPEDULIAN YANG TINGGI TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGANNYA.

MENGHARGAI KEANEKA-RAGAMAN BUDAYA, PAN-DANGAN, KEPERCAYAAN, DAN AGAMA SERTA PEN-DAPAT/TEMUAN ORIGI-NAL ORANG LAIN.

MENGHARGAI KEANEKARAGAMAN BUDAYA, PANDANGAN,

KEPERCAYAAN, DAN AGAMA SERTA PENDAPAT/KARYA ORANG LAIN.

MENJUNJUNG TINGGI PENEGAKAN HUKUM SERTA MEMILIKI SEMANGAT UNTUK MENDAHULUKAN KEPENTINGAN BANGSA SERTA MASYARAKAT LUAS.

MENJUNJUNG TINGGI ATURAN YANG BERLAKU SERTA MEMILIKI

SEMANGAT UNTUK MENDAHULUKAN KEPENTINGAN UMUM DAN SOSIAL DARI PADA PRIBADI SENDIRI

MAMPU MENAMPILKAN SIKAP-SIKAP YANG TERPUJI

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

BERBAKTI KEPADA GURU MENGHORMATI YANG TUA MENYAYANGI YANG MUDA MENOLONG SESAMA

PENGETAHUAN

MEMILIKI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN

MENGUASAI DASAR-DASAR 5 HUKUM ISLAM

(45)

36

1 2

MENGUASAI DASAR-DASAR 6 RUKUN IMAN

MENGUASAI ILMU TAJWID

MENGHAFAL JUZ AMMA, AYAT-AYAT DAN HADITS PILIHAN

MENGUASAI TATA CARA BERIBADAH FARDHU DAN SUNNAH

MENGUASAHI ILMU KHOT AROBI

KETRAMPILAN MAMPU MENGAPLIKASIKAN BIDANG KEAHLIANNYA DAN MEMANFAATKAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN/ATAU SENI PADA BIDANGNYA DALAM PENYELESAIAN MASALAH SERTA MAMPU BERADAPTASI TERHADAP SITUASI YANG DIHADAPI

MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN SECARA TEPAT, DALAM MASALAH DI BIDANG YANG MENJADI

TANGGUNGJAWABNYA. MAMPU MEMELIHARA DAN MENGEMBANGKAN KELOMPOK BELAJAR DENGAN

PEMBIMBING/GURU DAN PATNER BELAJAR BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR TPQ

MAMPU MEMIMPIN ADIK KELAS DAN KAWAN SEKELOMPOKNYA

MAMPU MEMIMPIN SHOLAT

MAMPU MEMIMPIN WIRID SETELAH SHOLAT

MAMPU MEMIMPIN DO’A HARIAN MAMPU MEMIMPIN KELAS DAN KELOMPOK USIANYA DALAM SUATU KEGIATAN

MAMPU MELAKSANAKAN TUGAS YANG DIBERIKAN

MAMPU MEMIMPIN SHOLAT

MAMPU MEMIMPIN WIRID SETELAH SHOLAT

(46)

37 1 2 MENGUASAI KONSEP TEORITIS BIDANG PENGETAHUAN TERTENTU SECARA UMUM DAN KONSEP TEORITIS BAGIAN KHUSUS DALAM BIDANG PENGETAHUAN TERSEBUT SECARA MENDALAM, SERTA MAMPU MEMFORMULASIKAN PENYELESAIAN MASALAH PROSEDURAL.

MAMPU MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN FASIH DAN BENAR SESUAI TUNTUNAN ROSULULLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAGU ROST. MAMPU MENULIS ARAB DENGAN KHOT NASKHI DAN JENIS KHOT-KHOT LAINNYA.

MAMPU MENULIS, BACAAAN, SURAT DAN AYAT-AYAT TERTENTU DALAM AL-QUR'AN

MENJAGA, MELESTARIAKN DAN MENGEMBANGKAN ALAM SEKITAR BERTANGGUNGJAWAB ATAS HASIL BELAJAR KELOMPOK YANG

DITUGASKAN KEPADANYA DAN KELOMPOK YANG BERADA DI BAWAH TANGGUNGJAWABNYA

MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT BERDASARKAN ANALISIS INFORMASI DAN DATA, DAN MAMPU

MEMBERIKAN PETUNJUK DALAM MEMILIH

BERBAGAI ALTERNATIF SOLUSI SECARA MANDIRI DAN KELOMPOK.

MAMPU MEMIMPIN KELAS DAN KELOMPOK USIANYA DALAM SUATU KEGIATAN

BERTANGGUNG JAWAB PADA PEKERJAAN SENDIRI DAN DAPAT DIBERI TANGGUNG JAWAB ATAS

PENCAPAIAN HASIL KERJA ORGANISASI.

(47)

38

CAPAIAN PEMBELAJARAN/ LEARNING OUTCOMES DARI PROPIL YANG MENDUKUNG VISI MISI

DALAM BIDANG SIKAP DAN TATA NILAI

NO

CAPAIAN PEMBELAJARAN

(LEARNING OUTCOMES) IMAN BER

DAN BER TAQWA BER AHKLAK AL KARIM AH QUR RO' WAL HUF FADH JUZ AMMA MEN JADI KHOT TOT MEN JADI PEMIM PIN PADA USIA NYA

SIKAP DAN TATA NILAI

1 2 3 4 5 6 7

1

MEMILIKI MORAL, ETIKA DAN KEPRIBADIAN YANG BAIK DI DALAM KEHIDUPAN DAN PENYELESAIKAN TUGASNYA.

√ √ √ √ √

2

BERPERAN SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BANGGA DAN CINTA TANAH AIR (HUBBUL WATHON) SERTA MENDUKUNG UKHUWAH ISLAMIYAH DAN KETENANGAN LINGKUNGAN √ √ √ √ √ 3

MAMPU BEKERJA SAMA DAN MEMILIKI KEPEKAAN SOSIAL DAN KEPEDULIAN YANG TING-GI TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGANNYA

√ √ √ √ √

4

MENGHARGAI KEANEKA-RAGAMAN BUDAYA, PANDA-NGAN, KEPERCAYAAN, DAN AGAMA SERTA PENDAPAT/ KARYA ORANG LAIN.

√ √ √ √ √

5

MENJUNJUNG TINGGI ATU-RAN YANG BERLAKU SERTA MEMILIKI SEMANGAT UNTUK MENDAHULUKAN KEPENTI-NGAN UMUM DAN SOSIAL DARI PADA PRIBADI SENDIRI

√ √ √ √ √

6 MAMPU MENAMPILKAN

SIKAP-SIKAP YANG TERPUJI √ √ √ √ √ 7 BERBAKTI KEPADA KEDUA

ORANG TUA √ √ √ √ √

8 BERBAKTI KEPADA GURU √ √ √ √ √ 9 MENGHORMATI YANG TUA √ √ √ √ √

(48)

39

1 2 3 4 5 6 7

10 MENYAYANGI YANG MUDA √ √ √ √ √ 11 MENOLONG SESAMA √ √ √ √ √

CAPAIAN PEMBELAJARAN/ LEARNING OUTCOMES DARI PROPIL YANG MENDUKUNG VISI MISI

DALAM BIDANG PENGETAHUAN

NO

CAPAIAN PEMBELAJARAN

(LEARNING OUTCOMES) IMAN BER DAN BER TAQWA BER AHK LAK UL KARIM AH QUR RO' WAL HUF FADH JUZ AMMA MEN JADI KHOT TOT MEN JADI PEMI MPIN PADA USIA NYA PENGETAHUAN 1 MEMILIKI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN √ √ √ √ √ 2 MENGUASAI DASAR-DASAR 5 HUKUM ISLAM √ √ √ √ √ 3 MENGUASAI DASAR-DASAR 6 RUKUN IMAN √ √ √ √ √

4 MENGUASAI ILMU TAJWID √ 5

MENGHAFAL JUZ AMMA,

AYAT-AYAT DAN HADITS PILIHAN √ √ √ √

6

MENGUASAI TATA CARA BERIBADAH FARDHU DAN SUNNAH

√ √ √ √

7 MENGETAHUI ILMU KHOT AROBI √ √ CAPAIAN PEMBELAJARAN/ LEARNING OUTCOMES DARI PROPIL

YANG MENDUKUNG VISI MISI DALAM BIDANG KETERAMPILAN

NO

CAPAIAN PEMBELAJARAN (LEARNING OUTCOMES) BER IMAN DAN BER TAQ WA BER AHKLA KUL KARIM AH QUR RO' WAL HUF FADH JUZ AMMA MEN JADI KHOT TOT MEN JADI PEMIM PIN PADA USIA NYA KETRAMPILAN 1 2 3 4 5 6 7 1

MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN SECA-RA TEPAT, DALAM MASALAH DI BIDANG YANG MENJADI TANGGUNGJAWABNYA.

(49)

40

1 2 3 4 5 6 7

2

MAMPU MEMELIHARA DAN MENGEM-BANGKAN KELOMPOK BELAJAR DENGAN PEMBIMBING/GURU DAN PATNER BELA-JAR BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR TPQ

√ √

3 MAMPU MEMIMPIN ADIK KELAS DAN

KAWAN SEKELOMPOKNYA √

4 MAMPU MEMIMPIN SHOLAT √ √

5 MAMPU MEMIMPIN WIRID SETELAH

SHOLAT √ √

6 MAMPU MEMIMPIN DO’A HARIAN √

7 MAMPU MEMIMPIN KELAS DAN

KELOM-POK USIANYA DALAM SUATU KEGIATAN √ √ √ 8 MAMPU MELAKSANAKAN TUGAS YANG

DIBERIKAN √ √

9 MAMPU MEMIMPIN SHOLAT √ √ √

10 MAMPU MEMIMPIN WIRID SETELAH

SHOLAT √ √ √

11 MAMPU MEMIMPIN DO’A HARIAN √ √ √

12

MAMPU MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN FASIH DAN BENAR SESUAI TUNTUNAN RASULULLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAGU ROST.

√ √ √

13 MAMPU MENULIS ARAB DENGAN KHOT

NASKHI DAN JENIS KHOT-KHOT LAINNYA. √ √ 14 MAMPU MENULIS, BACA-AN, SURAT DAN

AYAT-AYAT TERTENTU √ √

15 MENJAGA, MELESTARIAKN DAN

MENGEMBANGKAN ALAM SEKITAR √ √

16

BERTANGGUNGJAWAB ATAS HASIL BELA-JAR KELOMPOK YANG DITUGASKAN KE-PADANYA DAN KELOMPOK YANG BERADA DI BAWAH TANGGUNGJAWABNYA

√ √ √

17

MAMPU MEMIMPIN KELAS DAN KELOMPOK USIANYA DALAM SUATU KEGIATAN

(50)

41

Selanjutnya Profil Lulusan TPQ tersebut dijabar-kan dalam bentuk capaian mata pelajaran, sebagaimana contoh berikut:

Contoh Profil Lulusan TPQ

Capaian Profil Pada Mata Pelajaran TPQ

PROFIL

LULUSAN DESKRIPSI

TILAWAH KALIGRAFI IMLAK DI. SUBUH LEADERSHIP

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Ber iman Dan Ber taqwa Mampu Men-jalankan Dasar-Dasar Hukum Islam √ √ √ Mampu Menja-lankan Dasar-Dasar Rukun Iman √ √ √ Ber ahklaqul Karimah Mampu Men-ampilkan Sikap-Sikap Yang Terpuji √ √ √ Berbakti kepada Kedua orang tua √ √ √ Berbakti kepada guru √ √ √ Menghormati yang tua √ √ √ Menyayangi yang muda √ √ √ Qurro' Wal Huf fadh Juz Amma/ Surat Pilihan Mampu Mem-baca Al-Qur'an Dengan Tartil Dan Fasih De-ngan Lagu Rost

√ Mampu Mem-praktekkan Jenis-Jenis Lagu Tilawatil Qur'an √ √ √ Men jadi Khot tot Mampu

Menu-lis Khot Naskhi √ √ √

Mengetahui

Jenis-Jenis Khot √ √ √

Mampu Menu-lis Jenis Khot Lainnya √ √ √ Mampu Menulis Imlak √ √ √ √ √ √ Men jadi Pe mim pin Mampu me-mimpin sholat, wirid, do’a hari-an dhari-an kelom-pok usianya

(51)

42

Capaian dari masing-masing mata pelajaran ter-sebut selanjutnya di jadikan dasar untuk pembuatan target pencapaian pelajaran dan dijabarkan dalam ben-tuk buku prestasi santri, sebagaimana contoh berikut.

HAFALAN SURAT PENDEK DAN AYAT PILIHAN

NO SURAT

KE NAMA SURAT JML TGL NILAI PARAF JILID

1 1 Al-Fatihah 7 A/1 2 114 AN NAAS 6 A/1 3 113 AL FALAQ 5 A/1 4 112 AL IKHLASH 4 A/1 5 111 AL LAHAB 5 B/1 6 110 AN NASHR 3 B/1 7 109 AL KAAFIRUUN 6 B/1 8 108 AL KAUTSAR 3 2 9 107 AL MAA'UUN 7 2 10 106 QURAISY 4 2 11 105 AL FIIL 5 2 12 104 AL HUMAZAH 9 2 13 103 AL 'ASHR 3 2 14 102 AT TAKAATSUR 8 2 15 101 AL QAARI'AH 11 3 16 100 AL 'AADIYAAT 11 3

HAFALAN BACAAN SHOLAT

N0 BACAAN SHOLAT TGL NILAI PARAF KELAS

1 2 3 4 5 6

1 DO'A SEBELUM WUDHU A

2 NIAT WUDHU A

3 DO'A SETELAH WUDHU A

4 DO'A IFTITAH B

5 SURAT AL-FATIHAH B

6 BACAAN RUKU' B

7 BACAAN I'TIDAL B

8 BACAAN SUJUD B

9 DUDUK DIANTARA DUA SUJUD 1

10 BACAAN TASYAHHUD/TAHIYYAT AKHIR 1

(52)

43

1 2 3 4 5 6

12 BACAAN ADZAN 1

13 BACAAN IQOMAH 1

14 NIAT SHOLAT SUBUH 2

HAFALAN DO'A HARIAN

NO DO'A HARIAN KITAB KLS TGL NILAI PARAF

10 DO‟A MASUK KAMAR MANDI/WC DH 20 1

11 DO'A KELUAR KAMAR MANDI/WC DH 21 1

12 DO'A MASUK MASJID DH 28 1

13 DO'A KELUAR MASJID DH 29 1

14 DO'A BERCERMIN DH 23 1

15 DO'A KELUAR RUMAH DH 26 2

16 DO'A MASUK RUMAH DH 27 2

17 DO'A MEMAKAI PAKAYAN DH 22 2

18 DO'A MELEPAS BAJU DH 23 2

19 DO'A NAIK KENDARAAN DH 28 2

20 DO'A SESUDAH ADZAN DH 41 3

21 LAFADZ ADZAN DH 40 3

22 LAFADZ IQOMAH DH 43 3

23 DO'A AKHIR PERTEMUAN DH 14 3

24 DO'A MEMPEROLEH KESEHATAN DH 3

25 DO'A KETIKA SAKIT DH 30 3

26 DO'A KEBAIKAN DUNIA

AKHIRAT DH 31 3

27 DO'A MENJENGUK ORANG

SAKIT DH 4

28 DO'A MENJAUHI KESUSAHAN DUNIA AKHIRAT DH 4

PELAJARAN AKIDAH

NO ILMU FIQH KITAB KLS TGL NILAI PARAF

1 2 3 4 5 6 7

1 RUKUN ISLAM YANG 5 TK

2 DUA KALIMAH SYAHADAT TK

3 PEMBAGIAN SYAHADAT TK

4 BUKTI ADANYA ALLAH TK

5 RUKUN IMAN YANG 6 TK

6 PENGERTIAN IMAN KEPADA ALLAH 1

(53)

44

1 2 3 4 5 6 7

8 20 SIFAT WAJIB BAGI ALLAH 1 a. NOMOR 1-7 BERSAMA ARTI-NYA 1 b. NOMOR 8-14 BERSAMA ARTI-NYA 1 c. NOMOR 15-20 BERSAMA ARTI-NYA 1

9 1 SIFAT JAIZ BAGI ALLAH 2

10 20 SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH 2 a. NOMOR 1-7 BERSAMA ARTI-NYA 2 b. NOMOR 8-14 BERSAMA ARTI-NYA 2 c. NOMOR 15-20 BERSAMA ARTI-NYA 2

11 PENGERTIAN IMAN KEPADA ROSUL 2

12 25 NABI DAN ROSUL 2

13 4 SIFAT WAJIB BAGI NABI DAN ROSUL 2

14 4 SIFAT MUSTAHIL BAGI NABI DAN ROSUL 3

15 SIFAT JAIZ BAGI NABI DAN ROSUL 3

16 TUGAS ROSUL ALLAH 3

17 99 ASMA'UL HUSNA (DILAGUKAN) 3 18 99 ASMA'UL HUSNA (1-10)

ARTINYA 3

19 99 ASMA'UL HUSNA (11-20) ARTINYA 3 20 99 ASMA'UL HUSNA (21-30) ARTINYA 3 21 99 ASMA'UL HUSNA (31-40) ARTINYA 3 22 99 ASMA'UL HUSNA (41-50) ARTINYA 3 23 99 ASMA'UL HUSNA (51-60)

ARTINYA 3

24 99 ASMA'UL HUSNA (61-70) ARTINYA 3

MATERI AHLAQ

NO AHKLAQ KITAB KLS TGL NILAI PARAF

1 2 3 4 5 6 7

1 ADAB BUANG AIR 1

2 ADAB PADA WAKTU DUDUK 1

3 ADAB BERBICARA 1

(54)

45

1 2 3 4 5 6 7

5 SOPAN SANTUN TERHADAP KEDUA ORANG TUA 1 6 ADAB SEBELUM PERGI KESEKOLAH/MENGAJI 1

7 AKHLAQ BERTAMU 2

8 AKHLAQ ROSUL 2

9 SOPAN SANTUN TEHADAP SAUDARA DAN TEMAN 2 10 SOPAN SANTUN DALAM

BELAJAR 2

11 SOPAN SANTUN TERHADAP GURU 2 12 SOPAN SANTUN KEPADA

TEMAN DISEKOLAH/TPA 2

13 AKHLAQ KEPADA ALLAH 3

14 KEWAJIBAN ANAK KEPADA ROSULULLAH 3 15 AKHLAQ KEPADA ORANG

YANG LEBIH TUA 3

FIQH IBADAH

NO ILMU FIQH KITAB KLS TGL NILAI PARAF

1 2 3 4 5 6 7

1 RUKUN ISLAM SN 12 TK

2 RUKUN IMAN SN 13 TK

3 MAKNA ISLAM TK

4 ARTI KALIMAT TAUHID SN 13 TK

5 DUA KALIMAT SYAHADAT TK

6 NIAT BERWUDHU TK 7 KLASIFIKASI/MACAM-MACAM NAJIS SN 45 1 a. MUKHOFFAFAH 1 b. MUGHOLLADHOH 1 c. MUTAWASSITHOH 1 8 PENGERTIAN WUDHU 1 9 FARDHU WUDHU SN 21 1 10 CARA NIAT SN 22 1 11 MACAM-MACAM HUKUM ISLAM 1 a. WAJIB 1 b. HARAM 1 c. SUNNAH 1 d. MAKRUH 1 e. MUBAH 1

(55)

46

1 2 3 4 5 6 7

12 SYARAT-SYARAT SHOLAT SN 57 1

13 PEMBAGIAN HADAST SN 58 1

14 PENGERTIAN HUKUM ISLAM 2

15 PENGERTIAN THOHAROH 2

16 ALAT UNTUK BERSUCI 2

17 KLASIFIKASI (PEMBAGIAN) AIR SN 23 2

18 BATAL WUDHU' SN 31 2

19 NIAT SHOLAT FARDHU 2

a. NIAT SHOLAT SUBUH 2

b. NIAT SHOLAT DHUHUR 2

c. NIAT SHOLAT ASHAR 2

ILMU TAJWID

NO ILMU TAJWID KITAB KLS TGL NILAI PARAF

1 2 3 4 5 6 7

1 HURUF HIJAIYAH 1

2 HAROKAT DAN BUNYI

HAROKAT 1 3 HAROKAT FATHAH 1 4 HAROKAT DHOMMAH 1 5 HAROKAT KASROH 1 6 HAROKAT DHOMMATAIN 2 7 HAROKAT DHOMMATAIN 2 8 HAROKAT KASROTAIN 2 9 HAROKAT SUKUN 2 10 HAROKAT TASDID/SYIDDAH 2 11 PENGERTIAN MAD 3 12 TANDA-TANDA MAD 3 13 MAD THOBI'I 3

14 HUKUM NUN SUKUN ATAU TANWIN 3

15 IDHHAR HALQI 3

16 IDGHOM BILA GUNNAH 3

17 IDGHOM 3

18 IKHFA' 3

19 IQLAB 3

20 HUKUM NUN DAN MIM

TASYDID: GHUNNAH 3

21 MAD FAR'I 4

22 MAD WAJIB MUTTASHIL 4

23 MAD JAIZ MUNFASIL 4

24 HUKUM MIM & NUN SUKUN 4

25 IDGHOM MISTLAIN 4

26 IKHFA' SYAFAWI 4

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran di SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat berpedoman pada kurikulum sekolah syari’ah, yang merupakan modifikasi isi dari kurikulum nasional ( kurikulum

Dalam banyak literature kurikulum diartikan sebagai: suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 36 dan 38, kurikulum dikembangkan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional,

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi SNPT kurikulum

Untuk mencapai hal tersebut diatas perlu dilakukan Evaluasi dan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dan mengakomodir kebutuhan pengguna (industri) sesuai dengan

Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian kurikulum yang digunakan di lingkungan pendidikan tinggi adalah “Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

Pengembangan kurikulum ini menggunakan langkah-langkah sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), yaitu: (1) melakukan analisis kebutuhan tentang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman