• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dukungan Psikososial dalam Situasi Bencana - Kemensos 2014.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dukungan Psikososial dalam Situasi Bencana - Kemensos 2014.pdf"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Dukungan Psikososial dalam

Dukungan Psikososial dalam

Situasi Bencana

Situasi Bencana

D

D

i

i

s

s

a

a

m

m

pa

pa

i

i

kan

kan

oleh

oleh

:

:

P

(2)

Outline

Outline

Ma

Ma

sa

sa

la

la

h, Da

h, Da

mp

mp

ak

ak

, dan

, dan

Re

Re

ak

ak

si

si

Ps

Ps

ik

ik

os

os

os

os

ia

ia

l

l

P

P

a

a

s

s

c

c

a

a

B

B

e

e

n

n

c

c

a

a

n

n

a

a

Ke

Ke

ra

ra

ng

ng

k

k

a

a

K

K

er

er

ja

ja

Pr

Pr

og

og

ra

ra

m D

m D

uk

uk

u

u

ng

ng

a

a

n

n

Ps

Ps

ik

ik

o

o

so

so

s

s

ia

ia

l

l

(3)

Mengapa Bencana Berdampak

Terhadap Keadaan Psikologis atau

Kesehatan Jiwa?

• Bencana = peristiwa yang

 

Tiba-tiba

Tidak diperkirakan

Di luar kapasitas manusia untuk

mengatasinya

(4)

Bagaimana situasinya pada waktu itu? Apa yang dirasakan? Apa yang

dipikirkan?

(5)

KEHILANGAN

KEHILANGAN

Kehilangan yang

kelihatan

Kehilangan harta

Kehilangan

harta

benda

benda

Kehilangan keluarga

Kehilangan

keluarga

Kehilangan rumah

Kehilangan

rumah

Kehilangan

Kehilangan

pekerjaan

pekerjaan

Kehilangan yang

tidak kelihatan

rasa percaya

kepastian

rasa aman

rasa

aman

ikatan sosial

optimisme

harapan akan

harapan

akan masa

masa

depan

depan

(6)

Fisik

Emosi

Pikiran

Tingkah Laku

Pusing

Mual

Keringat dingin

Jantung berdebar

Maag

Gatal

gatal

Cemas

Takut

Khawatir

Sedih

Marah

Merasa tidak

berdaya

Tidak tahu apa yang

harus dilakukan

Bingung

Kehilangan orientasi

Ragu

ragu

Sulit membuat

keputusan

Terbayang

bayang/

terus berpikir ttg

kejadian

Menarik diri

Resah

Semakin banyak

mengkonsumi

rokok, obat2an

Sulit percaya pada

orang lain

Mudah tersinggung,

marah

Tidak sabar

Mudah terlibat

dalam konflik

Reaksi Umum

(7)

  Reaksi yang NORMAL ketika menghadapi Peristiwa Abnormal

Reaksi setiap orang bisa saja berbeda walaupun mengalami

peristiwa yang sama: tergantung pengalaman sebelumnya atau

dukungan sosial yang ada

(8)

Kerangka Kerja Program

Dukungan Psikososial

(9)

Apa itu Psikososial ?

Hubungan dinamis antara proses psikologis dan sosial, dimana masing

masing saling

berinteraksi dan mempengaruhi secara berkelanjutan

“Psiko”

internal

pikiran,

perasaan, nilai, kepercayaan

yang dianut individu.

“Sosial”,

eksternal

hubungan

antara individu dengan konteks

lingkungannya

(10)

Dukungan Psikososial

Dukungan Psikososial

 merupakan dukungan terhadap

individu & masyarakat yang terkena bencana yang

bertujuan

 untuk

memulihkan kesejahteraan psikologis

dan sosial

 masyarakat yang terdampak bencana.

(11)

Fase dalam Dukungan

Psikososial

Fase 1: Segera setelah terjadi bencana

Fokus pada kebutuhan dasar dan

bertahan hidup

Fase 2: Dilakukan setelah kebutuhan

dasar penyintas terpenuhi

Fokus untuk mengembalikan

 penyintas ke kehidupan normal.

Fase 3: Pengembangan

Fokus meningkatkan kesejahteraan

 psikososial 

 dengan memperkuat &

memperluas pelayanan dan aktivitas

yang ada di masyarakat, serta

mengintegrasikan pendekatan

 psikososial melalui pelayanan

 pemerintah lokal & nasional.

(12)

Deskripsi SEBELUM BENCANA: Pro yeksi

Prevalensi 12 bul an Gangguan berat (misalnya

psikosis, depresi berat, gangguan anxietas dsb.)

2-3%

Gangguan mental sedang atau ringan (misalnya depresi atau anxietas yang ringan dan sedang), pernah mengalami trauma berat atau kondisi hidup yang sulit

10%

Distres psikologis sedang atau berat yang tidak memenuhi kriteria untuk Gangguan (membaik dengan berlalunya waktu ), kelompok rentan

Tidak ada perkiraan

Distres psikologis ringan (Membaik dengan berlalunya waktu) Tidak ada perkiraan SETELAH BENCANA: Proyeksi Prevalensi 12 bulan

Macam Bantuan yang Disarankan

3-4% Menyediakan pelayanan kesehatan mental melalui

pelayanan kesehatan umum dan pelayanan kesehatan mental masyarakat

20% (setelah beberapa tahun menurun jadi 15% karena pemulihan alamiah tanpa intervensi)

1) Menyediakan pelayanan kesehatan mental melalui

pelayanan kesehatan umum dan pelayanan kesehatan mental masyarakat. 2) Menyediakan intervensi sosial dan dukungan psikologi dasar di masyarakat 30-50% (setelah

beberapa tahun akan berkurang, tidak diketahui seberapa  jauh, melalui pemulihan alamiah tanpa intervensi) Menyediakan intervensi sosial dan dukungan psikologis dasar di masyarakat

20-40% (akan meningkat dalam

beberapa tahun karena orang dengan masalah yang berat membaik)

Tidak diperlukan bantuan spesifik

WHO

 ‐

 World Mental Health Survey 2011

* Cross‐national comparisons of the prevalences and correlates of mental disorders

(13)

Layanan

spesialis

Layanan

terfokus

Non

spesialis

Memperkuat dukungan

keluarga dan

komunitas

Pemenuhan

kebutuhan dasar dan rasa aman

Sebagian besar populasi

terdampak bencana

Layanan kesehatan jiwa oleh spesialis [psikiater,

psikolog, perawat jiwa

Intervensi individu, keluarga, kelompok

oleh petugas kesehatan: puskesmas,

dokter, perawat, konselor terlatih.

Aktivasi dukungan sosial di

komunitas

relawan, pekerja

sosial, fasilitator masyarakat,

komunitas, keluarga

Stres dan masalah psikologis

ringan

Mengalami persoalan kesehatan mental

sedang

Sumber: IASC ‐ Mental Health and Psychosocial Support in Humanitarian Emergencies: What Should Humanitarian Health Actors Know? (2010)

PIRAMIDA INTERVENSI

Berbagai level intervensi dalam program dukungan psikososial

Pemenuhan kebutuhan

dasar dan rasa aman

relawan, masyarakat

BENTUK & PELAKU INTERVENSI

KONDISI PENYINTAS

Mengalami ganggunan

psikologis serius (berat)

(14)

Ranah Program Intervensi

• Individual (terapi, konseling, psikoedukasi

individual, dsb)

• Komunitas (pengorganisasian komunitas,

psikoedukasi komunitas, dsb)

(15)

Prinsip Umum Layanan

Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan

alamiah untuk memulihkan diri: tranformasi dari

perspektif korban ke penyintas (

survivors

)

Keberadaan dan dukungan dari orang lain

Hubungan

saling membantu

meringankan beban

Setiap orang akan memiliki kebutuhan yang bisa saja

berbeda satu sama lain

Memastikan semua

kebutuhan tersebut dapat terpenuhi pada setiap

levelnya

(16)
(17)

Pengantar

  Konsep PFA bisa dianalogikan dengan konsep Physical First

Aid

Bisa dilakukan oleh

non

mental health professional 

.

Mengajarkan bagaimana dan kapan merujuk.

PFA merupakan serangkaian keterampilan yang bertujuan

untuk mengurangi dampak negatif stres dan mencegah

timbulnya gangguan kesehatan mental  yang lebih buruk yang

disebabkan oleh bencana atau situasi kritis

 (Everly, Phillips,

Kane & Feldman, 2006)

(18)
(19)

Tujuan PFA

Mengurangi dampak negatif dari peristiwa traumatis.

(20)

1.

Memenuhi rasa aman orang yang memerlukan dukungan

(

 AMAN),

2.

Mendorong keberfungsian optimal orang yang memerlukan

dukungan (

FUNGSI)

3.

Memfasilitasi tindakan orang yang memerlukan dukungan

untuk pemulihannya (

 AKSI).

Kerangka kerja yang digunakan oleh Puskris UI dalam

pengembangan PFA diadaptasi dari model SFA (

Safety, Function

,

dan

 Action

). Adapun komponen utamanya adalah:

Ketiga target ini dapat dijadikan sebagai suatu panduan pemberian bantuan yang

standar namun tidak harus juga dilihat sesuatu yang kerangka tahapan yang kaku.

(21)

Langkah Persiapan

Memahami Situasi

Memulai Kontak

Tujuan: Memperkenalkan diri dengan

cara yang membuat orang yang

memerlukan dukungan nyaman

(1). Kebutuhan personal orang yg

memerlukan dukungan. (2) Perhatikan aspek

budaya

Pembelajaran apa

yang bisa kita

dapat dari gambar

di samping ini?

(22)

Langkah 1: Memberikan Rasa Aman

  Menghindarkan dari bahaya

  Menyediakan tempat yang aman

  Memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, minum, dan

pakaian

  Menyediakan informasi yang dapat dipercaya

Tujuan: mengembalikan rasa

aman dan menyediakan

kebutuhan dasar orang yang

memerlukan dukungan.

(23)

Langkah 2: Mendorong Keberfungsian

Berikan perhatian melalui kata

kata dan perbuatan yang tidak menyakiti

atau menyinggung perasaan orang yang ingin kita bantu.

Jaga keluarga penyintas agar tetap bersama dan berhubungan satu sama

lain.

Pertemukan kembali penyintas yang terpisah dengan keluarganya.

Hubungkan penyintas kepada sumber bantuan yang tersedia dan

penyintas lain.

 Adakah orang yang tidak terguncang setelah

kehilangan anggota keluarga, rumah atau

 pekerjaannya? 

Tujuan: memberikan kenyamanan,

menenangkan, mengupayakan kondisi yang lebih

stabil pada orang yang memerlukan dukungan

(jika diperlukan)

(24)

Langkah 3: Membantu Merencanakan

Tindak Lanjut

  Mendorong orang yang memerlukan dukungan untuk kembali pada

rutinitasnya.

  Libatkan orang yang memerlukan dukungan secara aktif dalam tugas

tugas pemulihan

Tujuan: Mendorong orang yang memerlukan

dukungan untuk terlibat dalam proses

pemulihannya dan membantu menyusun

rencana tindak lanjut.

(25)

Catatan Reflektif 

Implementasi kegiatan dukungan psikososial

memerlukan kerja sama dengan aktor lain dalam

bantuan kemanusiaan

Program dukungan psikososial dilakukan dengan

memperhatikan prinsip dasar bantuan kemanusiaan

Perhatikan budaya setempat

Ingat kembali kerangka kerja dukungan psikososial

Sesuaikan layanan program dukungan psikososial

(26)

Informasi

Lebih Lanjut

i

Pusat Krisis

Fakultas Psikologi UI

Kampus UI Depok

Telp/fax: 021

7873745

Email: pusat.krisis@ui.ac.id

@PusatKrisis_UI

Pusat Krisis Psikologi UI

Referensi

Dokumen terkait

Konsumsi pakan, pertambahan berat badan, dan konversi pakan ayam kampung umur 7 hari dengan in ovo feeding L-arginine. Perlakuan kontrol negatif dan positif tidak

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

AEC Blueprint merupakan pedoman bagi Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN dalam mewujudkan AEC 2015 yang di dalamnya memuat empat pilar utama, yaitu (1) ASEAN sebagai

Harus disadari pembangunan di perbatasan menjadi amat penting karena perbatasan memiliki beberapa nilai strategis, yang antara lain mliputi: (a) Mempunyai poteni

Model dari Sistem Informasi Geografis yang akan dikembangkan adalah SIG yang memperoleh 2 macam data input yaitu data hasil terhadap analisa sampel air

Apabila luban ini lebih besar dari pada 2/3 diameter trachea, maka pada inspirasi udara lebih mudah melewati lubang dada dibandingkan melewati mulut sehingga

Dengan adanya kepemilikan institusional akan mengurangi konflik keagenan karena manajer tidak dapat mempengaruhi saham yang dimiliki oleh institusi, tetapi kepemilikan

Adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator akses ini