• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. Landasan Teori. berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2. Landasan Teori. berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Landasan Teori

2.1

Pengertian Sistem

Menurut Mulyadi (2001, p2), sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut O’Brien (2002, p8), sistem adalah sekelompok komponen-komponen yang saling berhubungan yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama dengan menerima input dan memproses output dalam proses perubahan organisasi.

Menurut Mathiassen et al (2000, p9), sistem adalah sekumpulan dari komponen-komponen peralatan model requirements, function, interface.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan guna meperbaiki organisasi kea rah yang lebih baik.

Berdasarkan teori yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sebuah rangkaian yang saling berhubungan dari objek atau elemen yang ditampakkan sebagai keseluruhan dan didesain untuk mencapai sebuah tujuan.

(2)

2.2

Pengertian Informasi

Informasi adalah upaya untuk menyampaikan data, fakta dan berita yang dikemas dari hasil pengolahan dan penganalisaan data/fakta untuk menggambarkan sesuatu yang siap dimanfaatkan.

Menurut Raymond McLeod, Jr (2001, p4), informasi adalah salah satu jenis sumber daya yang tersedia bagi manajer, yang dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain. Informasi dari computer dapat digunakan oleh para manajer, non-manajer, serta orang-orang dan organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan.

2.3

Pengertian Sistem Informasi.

Sistem Informasi merupakan sumberdaya yang memungkinkan pengumpulan (collection), pengaturan (management), pengawasan (control), dan penyebaran (dissemination) informasi keseluruh organisasi.

Menurut Wikipedia, Sistem Informasi juga merupakan aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi, operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak dan data.

2.4

Pengertian Basisdata

Dalam pendekatan basisdata tidak hanya berisi data itu sendiri tetapi juga termasuk definisi atau deskripsi dari data yang disimpan. Definisi data disimpan dalam sistem katalog, yang berisi informasi tentang struktur tiap berkas, tipe, dan format penyimpanan tiap item data, dan berbagai konstrain dari data. Semua

(3)

informasi yang disimpan dalam sistem katalog ini disebut meta-data. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media.

Menurut Connoly dan Begg (2002,p14) Basisdata adalah kumpulan relasi logical dari data/deskripsi data yang dapat digunakan bersama dan dibuat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Secara logika, relasi data terdiri dari entiti-entiti, dan relationship dari informasi organisasi/ perusahaan.

2.4.1 Database Language

1. Data Definition Language (DDL)

Data Definiton Language adalah bahasa yang memungkinkan

DBA atau user untuk mendefinisikan, menerangkan dan memberi nama entitas-entitas, atribut, dan relationship yang dibutuhkan untuk aplikasi, termasuk batasan-batasan keamanan dan integritasnya.

2. Data Manipulation Language (DML)

Menyediakan operasi dasar manipulasi data pada data yang ada dalam Basisdata yaitu penyisipan data, modifikasi data, pemanggilan data, dan penghapusan data.

Data Manipulation Language dibagi menjadi 2: - Procedural DML

(4)

Yaitu bahasa yang memungkinkan user (umumnya programmer) untuk memberi instruksi ke sistem mengenai data yang dibutuhkan dan cara pemanggilannya. Artinya, user harus menjelaskan operasi pengaksesan data yang akan digunakan dengan menggunakan prosedur yang ada untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

- Non Procedural DML

Yaitu bahasa yang memungkinkan user untuk menentukan data yang dibutuhkan dengan menyebutkan spesifikasinya tanpa men-spesifikasikan bagaimana cara mendapatkannya.

3. Fourth Generation Language (4GL)

User lebih menekankan pada pendefinisian apa yang akan

dikerjakan, daripada bagaimana mengerjakannya. 4GL meliputi:

- Query Languages

- Form Generators

Merupakan fasilitas interaktif untuk membuat form input data dan tampilannya. Mendefinisikan desain tampilan, informasi apa yang akan disajikan, komponen warna pada layar dan karakteristik lainnya.

- Report Generators

Membuat laporan yang datanya diambil dari basisdata. Memungkinkan user untuk mengambil data yang diperlukan untuk

(5)

laporan. Lebih menekankan kepada rancangan output, yaitu bagaimana suatu laporan akan disajikan.

- Graphics Generators

Digunakan untuk mengambil data dari basisdata, dan menampilkannya dalam bentuk grafik, seperti : bar chart, pie

chart, line chart, dan lainnya.

- Application Generators

Fasilitas untuk menghasilkan program yang berhubungan dengan data, menentukan bagaimana menampilkan fungsi-fungsi.

2.4.2 Data Model

Data model adalah konsep-konsep yang terintegrasi untuk

menggambarkan data, relationship antar data, dan batasan-batasan data pada suatu organisasi.

Data Model terdiri dari bagian struktural, berisikan sekumpulan

aturan berdasarkan basisdata yang dapat dibuat, bagian manipulasi, mendefinisikan tipe operasi yang boleh dilakukan dan aturan-aturan integritas, data model berguna untuk merepresentasikan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dipahami dan untuk menetapkan konsistensi dalam memandang, mengorganisir, menginterpretasikan dan memperlakukan basisdata.

(6)

1. Object Based Data Models (Entity Relationship, Semantic, Functional, Object Oriented).

2. Record Based Data Models(Relational Data Model, Network Data Model, Hierarchical Data Model, Physical Data Models).

Menerangkan bagaimana data disimpan dalam komputer, merepresentasikan informasi seperti : struktur record, permintaan

record, dan jalur akses. 3. Conceptual Modelling

Merupakan proses pembentukan suatu model informasi yang digunakan dalam organisasi yang terlepas dari detail implementasi. Skema konseptual merupakan bagian utama dari sistem yang menampilkan view seluruh user.

2.4.3 Daur Hidup Aplikasi Basisdata

Basisdata merupakan komponen mendasar suatu system informasi, dimana pengembangan pemakaiannya harus dilihat dari perspektif yang lebih luas berdasarkan kebutuhan organisasi.

Tahapan Daur Hidup Aplikasi Basisdata 1. Perencanaan Basisdata ( Database planning )

Menurut Connolly dan Begg (2002, pp273-274), Perencanan basisdata merupakan aktivitas manajemen yang memungkinkan tahapan dari database application lifecycle yang direalisasikan

(7)

se-efektif dan se-efisien mungkin. Perencanaan basisdata harus terintegrasi dengan keseluruhan strategi sistem informasi dari organisasi. Terdapat 3 hal pokok yang berkaitan dengan strategi sistem informasi, yaitu:

Identifikasi rencana dan sasaran (goals) dari enterprise termasuk mengenai sistem informasi yang dibutuhkan, evaluasi sistem informasi yang ada untuk menetapkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, dan penaksiran kesempatan IT yang mungkin memberikan keuntungan kompetitif.

Metodologi untuk mengatasi hal tersebut diatas yaitu: - Basisdata Planning – Mission Statement:

Mission Statement untuk Database project mendefinisikan

tujuan utama dari aplikasi basisdata. Mengarahkan basisdata project, biasanya mendefinisikan perintah tugas (mission

statement). Mission Statement membantu menjelaskan kegunaan

dari basisdata project dan menyediakan alur yang lebih jelas untuk mencapai efektivitas dan efisiensi penciptaan dari suatu aplikasi basisdata yang diinginkan.

- Basisdata Planning – Mission Objectives:

Ketika mission statement telah didefinisikan, maka mission

objectives yang didefinisikan. Setiap objective (tujuan) harus

(8)

basisdata. Dapat juga disertai dengan beberapa informasi tambahan yang menspesifikasikan pekerjaan yang harus diselesaikan, sumberdaya yang digunakan dan biaya untuk membayar semuanya itu.

Perencanaan basisdata juga harus menyertakan pengembangan standar-standar yang menentukan bagaimana data akan dikumpulkan, bagaimana menspesifikasikan format / bentuk data, dokumentasi penting apakah yang akan diperlukan dan bagaimana desain dan implementasi harus dilakukan.

2. Definisi Sistem ( System Definition )

Menurut Connolly dan Begg (2002, p274), Definisi Sistem adalah menjelaskan batasan-batasan dan cakupan dari aplikasi basisdata dan sudut pandang user (user view) yang utama. User View mendefinisikan apa yang diwajibkan dari suatu aplikasi basisdata dari perspektif aturan kerja khusus (seperti Marketing, Personel, atau Stock

Control). Aplikasi basisdata dapat memiliki satu atau lebih user view.

Identifikasi user view, membantu memastikan bahwa tidak ada user utama dari suatu basisdata yang terlupakan ketika pembuatan aplikasi baru yang dibutuhkan. User View juga membantu dalam pengembangan aplikasi basisdata yang rumit/kompleks memungkinkan permintaan-permintaan dibagi kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana.

(9)

3. Analisa Pengumpulan Kebutuhan ( Requirements Collection and Analysis )

Menurut Connolly dan Begg (2002, p276), Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan adalah suatu proses pengumpulan dan analisa informasi mengenai bagian organisasi yang didukung oleh aplikasi basisdata, dan menggunakan informasi tersebut untuk identifikasi kebutuhan user akan sistem yang baru. Informasi dikumpulkan untuk setiap user view utama yang meliputi deskripsi data yang digunakan dan dihasilkan, detail mengenai bagaimana data digunakan / dihasikan dan beberapa kebutuhan tambahan untuk aplikasi basisdata yang baru.

Informasi dianalisa untuk identifikasi kebutuhan agar disertakan dalam aplikasi basisdata yang baru. Aktifitas penting lainnya adalah menentukan bagaimana mengatur aplikasi basisdata dengan multiple user view, yaitu:

- Pendekatan Terpusat ( Centralized Approach )

Kebutuhan untuk setiap user view digabungkan menjadi sekumpulan kebutuhan. Sebuah global data model dibuat berdasarkan atas penggabungan kebutuhan ( dimana merepresentasikan seluruh

user view ).

(10)

Kebutuhan untuk setiap user view digunakan untuk membangun model data terpisah untuk merepresentasikan user view tersebut. Hasil dari model data tersebut akan digabungkan dalam tahapan desain basisdata.

Model-model yang merepresentasikan user view tunggal disebut

local data model, dan tersusun atas diagram-diagram dan dokumentasi

yang secara formal menggambarkan kebutuhan user view terhadap basisdata. Kemudian local data model digabungkan untuk menghasilkan global data model, yang merepresentasikan seluruh user

view untuk Basisdata.

- Kombinasi dari dua pendekatan diatas ( Combination of both Approach )

4. Desain Basisdata

Menurut Connolly dan Begg (2002, p279), Desain basisdata merupakan suatu proses pembuatan sebuah desain basisdata yang akan mendukung tujuan dan operasi suatu enterprise. Tujuan utamanya adalah merepresentasikan data dan relationship antar data yang dibutuhkan oleh seluruh area aplikasi utama dan user group, menyediakan model data yang mendukung segala transaksi yang diperlukan pada data, dan mesnpesifikasikan desain minimal yang secara tepat disusun untuk memenuhi kebutuhan performa yang ditetapkan pada system ( misal: waktu respon ).

(11)

Pendekatan dalam desain basisdata yaitu :

- Top-down

Diawali dengan pembentukan model data yang berisi beberapa entitas high-level dan relationship, yang kemudian menggunakan pendekatan top-down secara berturut-turut untuk mengidentifikasikan entitas lower level, relationship dan atribut lainnya.

- Bottom-up

Dimulai dari atribut dasar (yaitu: sifat-sifat entitas dan

relationship), dengan analisis dari penggabungan antar atribut,

yang dikelompokkan kedalam suatu relasi yang merepresentasikan tipe dari entitas dan relationship antar entitas.

- Inside-out

Berhubungan dengan pendekatan bottom-up tetapi sedikit berbeda dengan identifikasi awal entitas utama dan kemudian menyebar ke entitas, relationship, dan atribut terkait lainnya yang lebih dulu diidentifikasi.

- Mixed

Menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down untuk bagian yang berbeda sebelum pada akhirnya digabungkan.

(12)

Data modeling

Ada dua kegunaan utama dari data modeling yaitu untuk membantu dalam memahami arti (semantik) dari kata, dan untuk memfasilitasi komunikasi mengenai informasi yang dibutuhkan.

Pembuatan model dan menjawab pertanyaan mengenai entitas,

relationship, dan atribut model data memastikan kita memahami

setiap perspektif pengguna mengenai data, sifat dari data itu sendiri, independen terhadap representasi fisiknya, kegunaan data melalui

user view.

Kriteria untuk menghasilkan model data yang optimal adalah - Validitas Struktural (Structural Validity), harus konsisten dengan

definisi enterprise dan informasi organisasi.

- Kesederhanaan (Simplicity), mudah dimengerti baik oleh professional system informasi maupun pengguna non-teknik.

- Ketepatan (Expressibility), kemampuan untuk membedakan antara data yang berlainan, relationship antar data dan batasan-batasan. - Tidak rangkap (Nonredundancy), pengeluaran informasi yang

tidak berhubungan, dengan kata lain representasi setiap bagian informasi hanya satu kali.

- Digunakan bersama (Shareability), tidak ditentukan untuk aplikasi atau teknologi tertentu dan dapat digunakan oleh banyak pengguna.

(13)

- Perluasan penggunaan (Extensibility), kemampuan untuk menyusun dan mendukung kebutuhan baru dengan akibat sampingan yang minimal terhadap user yang sudah ada.

- Integritas (Integrity), konsistensi dengan cara yang digunakan enterprise dan pengaturan informasi.

- Representasi Diagram (Diagrammatic Reprsentation), kemampuan untuk merepresentasikan model menggunakan notasi diagram yang mudah dimengerti.

Tiga fase database design: - Conseptual database design

Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan dalam enterprise, independent dari keseluruhan aspek fisik. Model data dibangun dengan menggunakan informasi dalam spesifikasi kebutuhan user. Model data konseptual merupakan sumber informasi untuk fase desain logical.

- Logical database design.

Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan dalam enterprise berdasarkan model data tertentu ( misal: relasional ), tetapi independent terhadap DBMS tertentu dan aspek fisik lainnya. Model data konseptual ang telah dibuat sebelumnya diperbaiki dan dipetakan kedalam model data logical.

(14)

- Physical database design

Suatu proses yang menghasilkan deskripsi implementasi Basisdata pada penyimpana sekunder. Menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien terhadap data. Dapat dikatakan juga bahwa desain fisikal merupakan cara pembuatan menuju sistem DBMS tertentu.

5. DBMS selection (optional)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p284), Pemilihan DBMS yang tepat untuk mendukung aplikasi basisdata. Dapat dilakukan kapanpun sebelum menuju desain logikal asalkan terdapat cukup informasi mengenai kebutuhan sistem. Tahap-tahap utama dalam memilih DBMS adalah mendefinisikan terminology studi referensi, mendaftar duat atau tiga produk, evaluasi produk, dan rekomendasi pilihan dan laporan produk.

6. Desain Aplikasi (Aplication Design)

Menurut Connolly dan Begg (2002, pp287-288), Desain Aplikasi adalah desain interface user dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses basisdata. Desain basisdata dan aplikasi merupakan aktifitas parallel yang meliputi dua aktifitas penting, yaitu:

(15)

Transaksi adalah satu aksi atau serangkaian aksi yang dilakukan user tunggal atau program aplikasi, yang mengakses atau merubah isi dari basisdata. Kegunaan dari desain transaksi adalah untuk menetapkan dan menerangkan karakteristik high-level dari suatu transaksi yang dibutuhkan pada basisdata diantaranya adalah data yang akan digunakan oleh transaksi, karakteristik fungsional dari suatu transaksi, output transaksi, keuntungan bagi user, tingkat kegunaan yang diharapkan.

- User interface design

Beberapa aturan pokok dalam pembuatan user interface: 1. Meaningful title, diusahakan dalam pemberian nama suatu

form cukup jelas menerangkan kegunaan dari suatu form atau report.

2. Comprehensible instructions, penggunaan terminologi yang familiar untuk menyampaikan instruksi ke user dan jika informasi tambahan dibutuhkan, maka harus disediakan

helpscreen.

3. Logical grouping and sequencing of fields, field yang saling berhubungan ditempatkan pada form atau report yang sama. Urutan field harus logis dan konsisten.

4. Visually apealling layout of the form or report, menampilkan

form atau report harus menarik dan sesuai dengan hardcopy

(16)

5. Familiar field labels, penggunaan label yang familiar.

6. Consistent terminology and abbreviation, terminologi dan singkatan yang digunakan harus konsisten.

7. Consistent use of color.

8. Visible space and boundaries for data-entry fields, jumlah tepat yang disediakan untuk data entry harus diketahui oleh

user.

9. Convinient cursor movement, user dapat dengan mudah menjalankan operasi yang diinginkan dengan menggerakan cursor pada form atau report.

10. Error correction for individual characters and entire fields,

user dapat dengan mudah menjalankan operasi yang

diinginkan dan melakukan perubahan terhadap nilai field. 11. Error messages for unacceptable values.

12. Optional fields marked clearly.

13. Explanatory messages for fields, ketika user meletakkan cursor pada suatu field, maka keterangan mengenai field tersebut harus dapat dilihat.

14. Completion signal, indikator yang menjelaskan bahwa suatu proses teleh selesai dilaksanakan.

(17)

7. Prototyping ( optional )

Menurut Connolly dan Begg (2002, pp291-292), Prototyping adalah membuat model kerja suatu aplikasi basisdata. Tujuan utama dari pembuatan prorotyping adalah untuk mengidentifikasikan feature dari sistem yang berjalan dengan baik atau tidak, untuk memberikan perbaikan-perbaikan atau penambahan feature baru, untuk klarifikasi kebutuhan user, dan untuk evaluasi feasibilitas (kemungkinan yang akan terjadi) dari desain sistem khusus. Terdapat dua macam strategi

prototyping yang digunakan saat ini, yaitu Requirements prototyping,

menggunakan prototype untuk menentukan kebutuhan dari aplikasi basisdata yang diinginkan dan ketika kebutuhan itu terpenuhi maka

prototype akan dibuang dan Evaluationary prototyping. digunakan

untuk tujuan yang sama. Perbedaannya, prototype tidak dibuang tetapi dengan pengembangan lanjutan menjadi aplikasi basisdata yang digunakan.

8. Implementation

Menurut Connolly dan Begg (2002, p292), Implementasi merupakan realisasi fisik dari basisdata dan desain aplikasi. Implementasi basisdata dicapai dengan menggunakan DDL untuk membuat skema basisdata dan file basisdata kosong, DDL untuk membuat user view yang diinginkan, dan 3GL dan 4GL untuk membuat program aplikasi, termasuk transaksi basisdata disertakan

(18)

dengan menggunakan DML, atau ditambahkan pada bahasa pemrograman.

9. Data conversion and loading

Menurut Connolly dan Begg (2002, pp292-293), Data Conversion

and Loading adalah pemindahan data yang ada kedalam basisdata baru

dan mengkonversikan aplikasi yang ada agar dapat digunakan pada basisdata yang baru. Tahapan ini dibutuhkan ketika sistem basisdata baru menggantikan system yang lama. DBMS biasanya memiliki utilitas yang memanggil ulang file yang sudah ada kedalam basisdata yang baru. Dapat juga mengkonversi dan menggunakan program aplikasi dari sistem yang lama untuk digunakan pada sistem yang baru.

10. Testing

Menurut Connolly dan Begg (2002, p293), Testing adalah suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan kesalahan. Dengan menggunakan strategi tes yang direncanakan dan data yang sesungguhnya. Pengujian hanya akan terlihat jika terjadi kesalahan perangkat lunak. Mendemonstrasikan basisdata dan program aplikasi terlihat berjalan seperti yang diharapkan.

(19)

11. Operational maintenance

Menurut Connolly dan Begg (2002, pp293-294), Operational

Maintenance merupakan suatu proses pengawasan dan pemeliharaan

sistem setelah instalasi, meliputi pengawasan performa system, jika performa menurun maka memerlukan perbaikan atau pengaturan ulang basisdata, pemeliharaan dan pembaharuan aplikasi basisdata (jika dibutuhkan), dan penggabungan kebutuhan baru kedalam aplikasi basisdata.

2.4.4 Relational Model Terminology

Relasi direpresentasikan sebagai table, Atribut adalah kolom pada

table, Tuple adalah baris pada table (record), Domain adalah himpunan

nilai dari satu atau lebih atribut, Degree adalah banyaknya atribut/kolom pada tabel, Cardinality adalah banyaknya tuple/baris pada tabel, dan

Relational Basisdata adalah kumpulan relasi ternormalisasi dengan nama

relasi yang jelas.

Sifat–sifat relasi adalah nama relasi berbeda satu sama lain dalam skema relational, setiap sel (baris,kolom)dari relasi berisi satu nilai atomik, setiap atribut memiliki nama yang berbeda, nilai suatu atribut berasal dari domain yang sama, dan setiap tuple berbeda dan tidak ada duplikasi tuple.

(20)

- Super Key

yaitu sebuah atribut atau himpunan atribut yang mengidentifikasi secara unik tuple-tuple yang ada dalam relasi.

- Candidate Key

yaitu superkey dalam relasi untuk setiap relasi R, nilai K akan mengidentifikasi secara unik tuplenya.

- Primary Key

Yaitu Candidate key yang terpilih sebagai primary key.

- Foreign Key

yaitu atribut atau himpunan atribut dalam relasi yang dibandingkan dengan candidate key pada beberapa relasi.

2.4.5 SQL

SQL merupakan transform oriented language dengan 2 komponen utama yaitu DDL (Data Definition Data) untuk definisi struktur Basisdata dan DML (Data Manipulation Language) untuk pengambilan dan perubahan data.

SQL cukup mudah dipelajari karena merupakan bahasa

nonprocedural dengan cukup menspesifikasikan informasi apa yang

dibutuhkan daripada bagaimana mendapatkannya dan SQL pada dasarnya mempunyai format yang bebas.

(21)

1. Tahun 1974, D.Chamberlin (IBM San Jose Laboratory) mendefinisikan bahasa yang disebut ‘ Structured English Query

Language’ (SEQUEL)

2. Versi yang telah diperbaiki, SEQUEL/2, ditetapkan tahun 1976 tetapi namanya diubah menjadi SQL untuk alasan hukum.

3. Sampai saat ini masih banyak yang menyebut “see-quel’, walaupun ejaan sesungguhnya adalah ‘ S-Q-L’.

4. IBM secara berurut memproduksi prototype DBMS yang disebut

System R, berdasarkan pada SEQUEL/2.

5. Akar dari SQL, adalah SQURE (Specifying Queries as Relational

Expressions), dimana mendahului proyek System R.

6. Diakhir 70 an, ORACLE muncul dan mungkin merupakan RDBMS komersil pertama yang berbasis SQL.

7. Pada Tahun 1987, ANSI dan ISO mempublikasikan standar awal untuk SQL.

8. Pada tahun1989, ISO mempublikasikan tambahan yang mendefinisikan ‘ Integrity Enhancement Feature’.

9. Tahun 1992, revisi utama yang pertama dilakukan pada standar ISO, dikenal sebagai SQL2 atau SQL/92.

10. Tahun 1999, SQL3 dikeluarkan dengan dukungan manajemen data berorientasi object (object-oriented data management).

(22)

1. SQL telah menjadi bagian dari arsitektur aplikasi seperti arsitektur aplikasi sistem IBM.

2. Merupakan pilihan strategis untuk organisasi besar dan berpengaruh (co : X/OPEN)

3. SQL digunakan untuk standar lainnya dan mempengaruhi pembuatan

standar lainnya sebagai definitional tool, contoh Standar ISO

Information Resource Directory System (IRDS) dan Standar Remote Data Access(RDA)

2.5

Konsep Dasar Pemrograman Basisdata

2.5.1 Pengertian Basisdata

Sebuah basisdata terdiri dari beberapa tabel yang digunakan untuk menyimpan suatu data, sebagai contoh : Basisdata toko mengandung beberapa tabel seperti : tabel master pelanggan, tabel master penjualan, tabel master pembelian, tabel master barang, tabel detail penjualan, tabel piutang, dan sebagainya. Suatu tabel merupakan kumpulan record dan

field. Record merupakan representasi suatu data yang utuh. Field adalah

informasi yang ada dalam satu record. Misalnya satu record data mahasiswa terdapat field nama mahasiswa, NIM, tanggal lahir.

(23)

2.5.2 Front-end dan Back-end

Front-end merupakan suatu penghubung antara user dengan

basisdata yang digunakan untuk melakukan pemrosesan data yang akan disimpan. Pemrosesan data berjalan baik dari dan ke basisdata itu sendiri.

Front-end dapat diciptakan menggunakan beberapa bahasa program

seperti Visual Basic, Visual C++, Visual Foxpro, Java, dan sebagainya. Secara garis besar aplikasi Front-end dibagi menjadi 2 kategori, yaitu : a. Decision Support Front-end

yaitu aplikasi yang hanya menampilkan dan mencetak informasi yang diambil dari basisdata baik melalui predefined atau user defined Query. b. Transaction Processing Front-end

Yaitu aplikasi yang mencakup kemampuan untuk mengedit, menambah, dan menghapus record dari basisdata. Aplikasi jenis ini dibedakan untuk Traditional DBMS, non-Traditional DBMS, dan client/server DBMS.

Back-end merupakan basisdata itu sendiri. Beberapa DBMS untuk

dijadikan suatu Back-end adalah Microsoft Access(desktop basisdata), Microsoft SQL Server (server basisdata, yaitu basisdata yang mendukung mekanisme client server).

Pertama- tama yang dilakukan dalam membuat aplikasi basisdata setelah menganalisa sistem adalah merancang basisdata. Kita harus merancang Back-end (membuat basisdata, membuat table, membuat relasi antar table, membuat user untuk basisdata tersebut, dan lain-lain). Setelah merancang basisdata, maka proses selanjutnya adalah membuat front-end.

(24)

Type basisdata yang banyak digunakan saat ini adalah tipe RDBMS

(Relational Database Management System). Basisdata dengan tipe ini

tidak hanya semata- mata berfungsi untuk menyimpan data saja, melainkan menjaga integritas dari data.

Dalam RDBMS ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : 1. Entity Integrity

Pada relasi dasar, tidak ada atribut ataupun primary key yang bernilai NULL .

2. Referential Integrity

Referential Integrity merupakan kumpulan aturan untuk field kunci

pada tabel yang harus diikuti setiap kali ada record yang ditambah, diubah, atau dihapus. Aturan dari Referential Integrity sering disebut dengan Constraint. Bentuk-bentuk dari Constraint adalah unique field,

Primary key, atau Foreign key

2.6

Pengertian Pembelian

Pembelian adalah suatu usaha yang digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.

Pembelian juga merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan yang dibebani tanggung jawab untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan-bahan yang tersedia pada waktu dibutuhkan dengan harga yang sesuai dengan harga yang berlaku.

(25)

2.7

Pengertian sistem Pembelian

Fungsi yang terkait dengan Sistem Pembelian adalah :

- Fungsi pembelian, bertanggungjawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, mengeluarkan purchase order kepada pemasok yang dipilih.

- Fungsi gudang, bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk meyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.

- Fungsi penerimaan, bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, kuantitas bahan yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. - Fungsi akuntansi, bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian

ke register bukti kas keluar untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber bukti kas keluar yang berfungsi sebagai catatan hutang atau menyelenggarakan kartu hutang sebagai buku pembantu hutang.

2.8

Pengertian Penjualan

Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang / jasa yang ditawarkannya.

(26)

Dapat disimpulkan bahwa Penjualan adalah proses mempengaruhi keputusan pelanggan dalam menentukan pilihan produk atau jasa yang akan ditukarnya dengan uang, dibeli.

2.9

Pengertian sistem Penjualan

Sistem penjualan adalah prosedur yang dibuat sesuai dengan pola yang terpadu untuk menangani transaksi penjualan barang dan jasa, baik secara kredit maupun tunai.

Prosedur penjualan adalah urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur, penagihan, dan pencatatan penjualan.

Fungsi yang terkait dengan Sistem Penjualan adalah :

- Fungsi penjualan, bertanggungjawab untuk menerima order, mengedit order, meminta otorisasi, menentukan tanggal pengiriman dan bertanggungjawab atas transaksi penjualan.

- Fungsi gudang, bertanggung jawab untuk menyimpan dan menyiapkan barang yang dipesan dan pengiriman ke bagian pengiriman.

- Fungsi pengiriman, bertanggungjawab untuk meyerahkan barang ke pelanggan berdasarkan surat order pengiriman yang diterima dari bagian penjualan.

- Fungsi kredit, bertanggung jawab dalam meneliti status pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.

(27)

- Fungsi akuntansi, bertanggung jawab unruk mencatat transaksi penjualan dan mengirimkan pembayaran piutang kepada debitur, serta membuat laporan penjualan.

- Fungsi penagihan, bertanggung jawab untuk membuat surat tagihan secara periode kepada pemegang kartu kredit.

Referensi

Dokumen terkait

Pentingnya belajar grafik fungsi Aljabar di perguruan tinggi adalah menyediakan suatu konteks yang mana mahasiswa dapat melihat bahwa mata kuliah bidang Matematika merupakan

24 Penelitian yang dilakukan adalah penelitian terhadap putusan hakim dalam menjatuhkan vonis terhadap pelaku tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga yang

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang menujukkan faktor paling dominan dengan kasus difteri di Puskesmas Bangkalan tahun 2016, yaitu seorang anak yang

Dalam tahap ini Konsultan juga akan mengadakan konfirmasi kembali dengan Pemberi Tugas tentang lokasi jembatan dan ruas jalan yang akan dilaksanakan

Perangkapan kepemimpinan dapat dengan mudah digunakan pemimpin untuk mengakumulasi kekuasaan dengan alasan demi kepentingan masyarakat, sehingga munculnya

Wawancara semi terstruktur merupakan kombinasi antara wawancara terstruktur dan wawancara tak terstruktur, dimana dalam melaksanakan wawancara pewawancara

Sasaran Kegiatan Lokasi kegiatan Frekuensi kegiatan Waktu Implementasi Bahan dan media yang digunakan Pelaksana (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Masyarakat

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang