• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menganalisis sistem pengelolaan data serta pengembangan sistem melalui

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menganalisis sistem pengelolaan data serta pengembangan sistem melalui"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

50 BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Sebelum melakukan perancangan sistem, diperlukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Tujuan dari analisis dan evaluasi sistem adalah untuk menganalisis sistem pengelolaan data serta pengembangan sistem melalui perbaikan sehingga Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV Multi Teknik ini dapat menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis yang sedang berjalan menguraikan secara rinci dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi dilapangan, diantaranya :

1. Surat Pesanan

Deskripsi : Merupakan surat yang digunakan untuk memesan barang

Rangkap : 2 (dua)

Sumber : Bag. Gudang

Distribusi : Pemasok & Supervisor

(2)

2. Surat Pengeluaran Barang

Deskripsi : Merupakan surat keterangan mengeluarkan barang dari gudang

Rangkap : 2 (dua)

Sumber : Bag. Gudang

Distribusi : Bag Penjualan & Bag.Gudang

Elemen Data : Tanggal, Nama_barang, jumlah

3. Faktur Pembelian Barang

Deskripsi : Merupakan tanda bukti pembelian barang Rangkap : 2 (dua)

Sumber : Pemasok

Distribusi : Bag Gudang & Pemasok

Elemen Data : Tanggal, Nama_barang, jumlah, harga_satuan, total,Nama_Pemasok.

4. Daftar Barang

Deskripsi : Merupakan dokumen yang memuat data barang Rangkap : 1 (satu)

Sumber : Bag. Gudang

(3)

Elemen Data : Nama_pemasok, Nama_barang, jumlah, keterangan

5. Laporan

Deskripsi : Merupakan laporan persediaan barang Rangkap : 2 (dua)

Sumber : Bag. Gudang

Distribusi : Supervisor & Finance

Elemen Data : Tanggal, Nama_barang, jumlah, harga_satuan, total, Nama_Pemasok, Sisa_stok.

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktifitas–aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi, diantaranya:

4.1.2.1. Flow Map

Flow Map menggambarkan bagaimana prosedur sistem yang dijalankan berikut prosedur yang berjalan.

a. Proses Pemesanan Barang

1. Bagian Gudang memeriksa stok barang dan mencatat stok ke daftar barang

2. Bagian Gudang melaporkan data barang ke Supervisor

3. Apabila stok barang yang ada di gudang habis atau mencapai batas minimal tertentu maka pemesanan dilakukan. Jika masih

(4)

ada stok, maka Bagian Gudang mengarsipkan daftar stok barang sebagai bahan laporan persediaan.

4. Supervisor memerintahkan bagian gudang membuat surat pesanan kepada pihak pemasok

5. Setelah mendapat persetujuan dari pimpinan, bagian gudang selanjutnya mengirim surat pesanan tersebut, dan mengarsipkannya.

(5)
(6)

b. Proses Pendataan Barang Masuk

1. Setelah surat pesanan barang dikirim ke pemasok, selanjutnya pemasok akan mengirimkan barang yang telah dipesan beserta faktur pembelian barang.

2. Bagian Gudang akan menerima barang-barang yang dikirim oleh pihak pemasok dan melakukan pengecekan secara fisik terhadap barang-barang tersebut berdasarkan faktur pembelian dan daftar pesanan.

3. Kemudian bagian gudang akan menandatangani faktur pembelian sebagai tanda terima.

4. Bagian gudang mengarsipkan faktur pembelian untuk dilakukan pembayaran oleh bagian finance.

5. Petugas gudang menyimpan barang yang baru datang & mencatat transaksi ke dalam daftar stok barang

(7)
(8)

c. Proses Pencatatan Barang Keluar

1. Bagian Gudang terima konfirmasi permintaan barang dari bagian penjualan/teknisi

2. Bagian Gudang mencatat permintaan barang dan melakukan pengecekan barang, apabila barang yang diminta ada, maka akan dibuatkan surat pengeluaran barang. Jika barang yang diminta kosong atau tidak mencukupi permintaan, maka bagian gudang mencatat ke dalam buku daftar order barang.

3. Surat pengeluaran barang diserahkan ke supervisor untuk di tanda tangan, kemudian diserahkan ke bagian penjualan untuk dilampirkan pada saat pengeluaran barang.

4. Bagian gudang menyerahkan barang dan surat pengeluran barang ke bagian penjualan, dan mengarsipkan surat pengeluaran barang.

(9)
(10)

d. Laporan

1. Berdasarkan Arsip yang ada Bagian Gudang Membuatkan Laporan.

2. Setelah laporan selesai, maka diserahkan ke Supervisor untuk ditanda tangan dan di cek kembali

3. Setelah laporan di setejui, supervisor menyerahkan ke bagian Finance untuk dilakukan pembayaran.

(11)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar. Berikut ini merupakan diagram konteks analisis sistem :

Gambar 4.5 Diagram Konteks Sistem Informasi Persediaan Barang yang berjalan Pada CV Multi Teknik

(12)

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Berikut gambar 4.6 merupakan data flow diagram level 0 analisis sistem:

Gambar 4.6 DFD Level 0 Sistem Informasi Persediaan Barang CV Multi Teknik

(13)

a. DFD Level 1 Proses 1

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Pemesanan Barang :

Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 1 b. DFD Level 1 Proses 2

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Pengolahan data barang masuk :

(14)

c. DFD Level 1 Proses 3

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Pencatatan data barang keluar :

Gambar 4.9 DFD Level 1 proses 3

e. DFD Level 1 Proses 4

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Pembuatan Laporan:

(15)

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Setelah melewati beberapa tahapan analisa terhadap sistem informasi yang sedang berjalan di CV Multi Teknik, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem, kelemahan-kelemahan-kelemahan-kelemahan tersebut di gambarkan dalam tabel berikut ini.

No. Masalah Rencana Pemecahan

1. Pengelolaan data barang masih

sangat manual hanya

mengandalkan Alat Tulis Kantor

Dibuat sistem yang mengelola barang secara komputerisasi.

2. Pencatatan dan penghitungan stok barang masih manual

Dibuat sistem yang menghitung stok barang secara otomatis 3. Pembuatan surat pesanan dan

surat keluar masih

menggunakan alat tulis kantor

Dibuatkan sistem yang mencetak surat pesanan dan surat keluar otomatis

4. Pembuatan Laporan yang menyangkut pengelolaan data barang yang masuk dan keluar, serta stok barang masih berdasarkan arsip

Dibuat sistem pengolahan data yang berupa output laporan harian, bulanan, dan tahunan yang dibutuhkan secara otomatis

Tabel 4.1 Masalah dan Rencana Pemecahan Masalah Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV Multi Teknik

(16)

Dengan dikembangkannya Sistem Informasi Persediaan Barang di CV Multi Teknik menjadi terkomputerisasi diharapkan kekurangan-kekurangan atau kendala yang terasa dalam mengolah data-data barang, stok barang dan laporan di atas dapat dikurangi.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yang akan dibuat. Tahapan ini sangat penting untuk menentukan baik tidak atau cocok tidaknya sistem baru yang akan dibuat. Tahapan ini berisi tentang penggambaran diagram konteks dan data flow yang akan diusulkan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan produk (perangkat lunak) yang mampu :

1. Meningkatkan efektifitas (kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan) dan efesiensi (mengurangi biaya operasional) dalam pengolahan data barang dan supplier.

2. Memperoleh keakuratan data yang dapat dipertanggungjawabkan. 3. Memperkecil presentase kerusakan (hilang atau hancur) data. 4. Penyesuaian terhadap perkembangan jaman dengan penerapan

(17)

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem Informasi persediaan barang yang akan dibuat diharapkan mampu mengolah data barang, data supplier, menghitung stok barang dan pembuatan laporan secara otomatis dan terintegrasi, serta menggunakan basis data yang berguna bagi penyimpanan data dengan jumlah data relatif banyak sehingga dapat mempermudah penyimpanan, pencarian, pengubahan serta penghapusan data.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Sistem Informasi Persediaan Barang terdiri dari beberapa prosedur yang merubah sistem manual menjadi otomatisasi.

4.2.3.1. Flow Map

Flowmap merupakan gambaran singkat dari sistem yang diusulkan adapun flowmap yang diusulkan sebagai berikut :

a. Prosedur Pemesanan Barang

1. Dengan acuan stok minimun yang terdapat pada kartu stok, bagian gudang memilih menu form Pemesanan Barang.

2. Data diisi sesuai dengan yang diminta pada form pemesanan barang, kemudian bagian gudang mencetak surat pesanan berdasarkan tanggal penginputan pesanan dan pemasok, kemudian diserahkan kepada supervisor untuk ditandatangan.

3. Setelah ditanda tangan oleh Supervisor, surat pesanan dikirim ke Pemasok

(18)

Dibawah ini Flowmap Pemesanan Barang yang diusulkan

(19)

b. Prosedur Pendataan Barang Masuk

1. Bagian Gudang akan menginput data barang masuk ke dalam database sesuai faktur pembelian barang.

2. Kemudian bagian gudang akan menandatangani Faktur pembelian barang tersebut, dan disimpan sebagai arsip. 3. Setelah barang didata, kemudian barang disusun ke dalam rak

sesuai dengan kategorinya.

4. Bagian gudang akan mencetak laporan ke supervisor yang kemudian akan diserahkan ke bagian finance untuk dilakukan pembayaran.

(20)

Gambar 4.12 Flowmap Usulan Pendataan Barang Masuk

c. Prosedur Pencatatan Barang Keluar

1. Bagian Gudang menginput permintaan barang dari bagian penjualan.

2. Setelah daftar permintaan barang sesuai dan masih ada stok, akan dicetak surat pengeluaran barang dan di serahkan ke

(21)

Bagian Penjualan. Jika barang yang diminta kosong, maka bagian gudang akan menginput ke daftar pesanan barang. 3. Bagian gudang akan mencetak laporan pengeluaran barang

dan diserahkan ke Supervisor.

Dibawah ini Flowmap usulan Pencatatan barang keluar

Pencatatan Barang Keluar

Supervisor Bagian Gudang Bagian Penjualan

Daftar Permintaan Barang Database Pengolahan data Daftar Permintaan Barang Barang Stok minimum Cetak Surat Pengeluaran Barang Surat Pengeluaran Barang Surat Pengeluaran Barang Cetak laporan Laporan Pengeluaran barang Laporan Pengeluaran barang ada Daftar Permintaan Barang Input data permintaan barang Input pesanan

(22)

4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah lingkup suatu sistem, yaitu keterkaitan sistem dengan lingkungan. Lingkup ini ditentukan dari besarnya pengaruh data yang diterima dan informasi yang dihasilkan lingkungan ini diwakili oleh entitas-entitas luar, dimana digambarkan tentang entitas yang memberikan sesuatu kepada atau dari sistem.

Gambar 4.14 Diagram Konteks Usulan Sistem Informasi Persediaan Barang CV Multi Teknik

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Data flow diagram adalah refresentasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan sebuah sistem yang telah ada atau baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

(23)

Data Flow Diagram digambarkan pada gambar 4.15

Gambar 4.15 DFD Level 0 Usulan Sistem Informasi Persediaan Barang Dagang Pada CV Multi Teknik

(24)

4.2.3.3.1. DFD Level 1 a. DFD Level 1 Proses 1

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses Pemesanan Barang yang diusulkan :

Gambar 4.16 DFD level 1 Proses 1 Usulan

b. DFD level 1 Proses 2

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses Pendataan Barang Masuk yang diusulkan :

(25)

c. DFD Level 1 Proses 3

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses Pencatatan Barang Keluar yang diusulkan :

Gambar 4.18 DFD Level 1 proses 3 Usulan 3.2.3.4. Kamus Data

Kamus data adalah penjabaran dari aliran-aliran data yang ada di dalam sebuah data flow diagram dan merupakan entitas-entitas yang akan dibuat dalam sebuah Entity Relationship Diagram.

1. Kamus Data Kategori

Nama Arus Data : Kategori Barang

Alias : Kategori Barang

Bentuk Data : Input Data dan tampilan monitor Arus Data : Proses 1.1 – File Barang

Deskripsi : Merupakan rincian data rak barang Periode : Penginputan Jenis barang

(26)

2. Kamus Data Barang

3. Kamus Data Pemasok

Nama Arus Data : Data Pemasok

Bentuk Data : Input Data dan tampilan monitor Arus Data : Proses 1.3 – File Pemasok Deskripsi : Merupakan rincian data pemasok

Periode : Setiap ada pemasok yang akan memasok barang Struktur data : Kode_pemasok,Nama_pemasok,Alamat_pemasok,

Telepon_pemasok, surel_pemasok

4. Kamus Data Pesanan

Nama Arus Data : Pemesanan Barang

Bentuk Data : Input Keyboard dan output formulir Arus Data : Proses 1.5 – Proses 1.6

Deskripsi : Merupakan rincian pesanan barang Periode : Barang mencapai stok minimum Nama Arus Data : Data Barang

Bentuk Data : Input Keyboard atau tampilan monitor Arus Data : Proses 1.2 –File Barang

Deskripsi : Merupakan Data Barang dan persediaan barang Periode : Pendataan Barang digudang

Struktur data : Kode_barang,Nama_barang,Nama_pemasok,

Jenis,Kapasitas,Stok_minimum,Persediaan,Harga_beli, Harga_jual, Satuan

(27)

Struktur data : Nomor_pesanan,Nama_pemasok,Kode_barang, Nama_barang, jumlah, kapasitas, persediaan

5. Kamus Data Barang Masuk Nama Arus Data : Barang Masuk

Bentuk Data : Formulir Penerimaan Barang Arus Data : Proses 2.3 – File Barang Masuk

Deskripsi : Input data barang masuk sesuai pesanan Periode : Setiap barang masuk ke gudang

Struktur data : Kode_penerimaan,Nomor_faktur,Kode_barang,

Nama_barang,Tgl_Faktur, Jumlah_masuk

6. Kamus Data Barang Keluar Nama Arus : Barang Keluar

Bentuk Data : Bukti Pengeluaran Barang Arus Data : Proses 3.1 – File Barang Keluar

Deskripsi : Merupakan pencatatan pengeluaran barang dari gudang Periode : Setiap barang keluar gudang

Struktur data : Kode_pengeluaran, Kode_barang, nama_barang, tanggal_keluar, jumlah_keluar, sisa_stok, kepada

(28)

4.2.4. Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data ini dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah digunakan pada database.

4.2.4.1. Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya yang berfungi untuk menghilangkan redudansi data, menentukan key yang unik untuk mengakses data atau merupakan pembentukan relation sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.

a. Tujuan dari Normalisasi

- Untuk menghilang kerangkapan data - Untuk mengurangi kompleksitas

- Untuk mempermudah pemodifikasian data b. Proses Normalisasi

- Data diuraikan dalam bentuk table, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.

- Apabila table yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka table tersebut perlu dipecah menjadi beberapa table yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

(29)

c. Tahapan Normalisasi

Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.

Bentuk Normal Kesatu (1 NF)

- Bentuk normal 1NF terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute), atribut composite atau kombinasinya dalam domain data yang sama.

- Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi).

Bentuk Normal Kedua (2 NF)

- Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk 1NF, dan semua atribut selain primary key, secara utuh memiliki Functional Dependency pada primary key

- Sebuah tabel tidak memenuhi 2NF, jika ada atribut yang ketergantungannya (Functional Dependency) hanya bersifat parsial saja (hanya tergantung pada sebagian dari primary key).

- Jika terdapat atribut yang tidak memiliki ketergantungan terhadap primary key, maka atribut tersebut harus dipindah atau dihilangkan.

(30)

Bentuk Normal Ketiga (3 NF)

- Bentuk normal 3NF terpenuhi jika telah memenuhi bentuk 2NF, dan jika tidak ada atribut non primary key yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lainnya.

1. Bentuk Unnormalisasi

Tabel Barang={Kode_kategori, Jenis,

Rak,Kode_barang,Nama_barang,Nama_pemasok,

Jenis,Kapasitas,Stok_minimum,Persediaan,Harga_beli, Harga_jual, Satuan,Kode_pemasok,Nama_pemasok,Alamat_pemasok,Telepon _pemasok,surel_pemasok,Nomor_pesanan,Nama_pemasok,Kode_ barang, Nama_barang, jumlah, kapasitas, persediaan, Kode_penerimaan,Nomor_faktur,Kode_barang,Nama_barang,Tgl_ Faktur, Jumlah_masuk, Kode_pengeluaran, Kode_barang, nama_barang, tanggal_keluar, jumlah_keluar, sisa_stok, kepada} 2. Bentuk Normal Pertama (1st NF)

Tabel Barang={Kode_kategori*,

jenis,rak,Kode_barang*,Nama_barang,Nama_pemasok,Kapasitas, Stok_minimum,Persediaan,Harga_beli,

Harga_jual,Satuan,Kode_pemasok*,Alamat_pemasok,Telepon_pe masok,surel_pemasok,Nomor_pesanan*,jumlah,Kode_penerima*, Nomor_faktur,Tgl_Faktur, Jumlah_masuk, Kode_pengeluaran*, tanggal_keluar, jumlah_keluar,kepada}

(31)

3. Bentuk Normalisasi Kedua (2nd NF)

Tabel Barang = { Kode_barang*, Nama_barang,

Nama_pemasok,Kapasitas, Stok_minimum, Persediaan, Harga_beli, Harga_jual,satuan} Tabel Pemasok = { Kode_pemasok*, Alamat_Pemasok,

telepon_pemasok, surel_pemasok} Tabel Pesanan = {Nomor_pesanan*, Jumlah}

Tabel Penerimaan ={Kode_Penerimaan*, Tgl_faktur,jumlah, No_faktur}

Tabel Pengeluaran ={Kode_pengeluaran*,tanggal_keluar, Jumlah_keluar, sisa_stok,kepada} Tabel kategori ={Kode_kategori*,Jenis,Rak}

4. Bentuk Normalisasi Ketiga (3rd NF)

Tabel Barang = { Nama_barang, Harga_beli,

Harga_jual,Kode_barang**,kode_kategori**,kode_pemasok**} Tabel detail_barang ={kode_barang*,kapasitas,stok_minimum} Tabel Pemasok = { Kode_pemasok*,

Nama_pemasok,Alamat_pemasok, telepon_pemasok, surel_pemasok} Tabel Persediaan ={id*,Persediaan}

Tabel Pesanan ={Kode_pesanan*,

(32)

Tabel Penerimaan ={Kode_Penerimaan*,

Tgl_faktur,jumlah_masuk,No_faktur, Kode_pesanan**}

Tabel Pengeluaran ={Kode_pengeluaran*,tanggal_keluar, Jumlah_keluar,

kepada,kode_barang**,id_persediaan**} Tabel Kategori ={Kode_kategori*, jenis,rak}

Ket :

 = Primary Key ** = Foreign Key

4.2.4.2. Relasi Tabel

(33)

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram

Gambar 4.20 Entity Relation Diagram

4.2.4.4. Struktur File

Struktur file adalah penggambaran tentang file-file dalam tabel sehingga dapat dilihat bentuk file-file tersebut baik field-fieldnya, tipe datanya serta ukuran dari data tersebut. Berikut ini adalah struktur file pada Sistem Informasi Persediaan Barang Gudang pada CV Multi Teknik.

(34)

Tabel 4.2 Barang.db

Field Name Type Size Key

Kode_barang Int 5 ** Nama_barang Varchar 35 Harga_beli Int 7 Harga_jual Int 7 Kode_satuan Int 3 Kode_kategori Int 2 ** Kode_pemasok Int 5 **

Tabel 4.3 Detail Barang.db

Field Name Type Size Key

Kode_barang Int 5 **

Stok_minimum Int 5

Kapasitas Int 5

Tabel 4.4 Pemasok.db

Field Name Type Size Key

Kode_pemasok Int 5 * Nama_pemasok Varchar 35 Alamat_pemasok Varchar 40 Telepon_pemasok Varchar 16 Surel_pemasok Varchar 35 Tabel 4.5 Pesanan.db

Field Name Type Size Key

Id Int 11 *

Kode_Pemasok Int 4 **

(35)

Tabel 4.6 Penerimaan.db

Field Name Type Size Key

Kode_penerimaan Int 5 * Kode_pesanan Int 5 ** Jumlah Int 5 No_faktur Varchar 20 Tgl_faktur Date Tabel 4.7 Pengeluaran.db

Field Name Type Size Key

Kode_pengeluaran Int 5 * Kode_barang Int 5 ** Kepada varchar 30 Jumlah Int 5 Tgl_keluar Date Id_persediaan Int 5 ** Tabel 4.8 Persediaan.db

Field Name Type Size Key

Id_persediaan Int 5 *

Persediaan Int 5

Tabel 4.9 Kategori.db

Field Name Type Size Key

Kode_Kategori Int 2 *

Jenis Varchar 30

(36)

4.2.4.5. Kodifikasi

Pengkodean ini berfungsi untuk mendifinisikan suatu objek secara singkat, mengklasifikan data. Selain itu, kode dapat ditentukan dari kumpulan huruf, angka dan karakter khusus. Pada sistem informasi persediaan barang dagnag ini terdapat urutan pengkodean yang digunakan sebagai berikut :

1. Kodifikasi Surat Pesanan Kode Surat Pesanan :

Contoh : P/2013-01-26/7/ANE P : Pesanan 2013 : Tahun Pemesanan 01 : Bulan Pemesanan 26 : Tanggal Pemesanan 7 : Nomor urut surat pesanan ANE : Inisial Pemasok

(37)

2. Kodifikasi Surat Keluar Kode Surat Keluar : XXX XX XX XX Contoh : 001041212 001 : No. Urut 04 : Tanggal 12 : Bulan 2012 : Tahun 3. Kodifikasi Pemasok

GUN : Guna Teknik ASI : Asia Pasifik ANE : Aneka Makmur BHA : Bhakti

ANH : Aneka Baut SUR : Surya Pagi

(38)

4.2.5. Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka dirancang untuk memudahkan pemakai dalam mengakses informasi yang dibutuhkan.

4.2.5.1. Struktur Menu

Rancangan struktur menu dibuat untuk memudahkan user dalam melakukan penggunaan fungsi-fungsi program yang ada pada sistem ini. Adapun struktur menu dari aplikasi yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut ini:

(39)

4.2.5.2. Perancangan Input

Untuk mencegah ketidakakuratan dari suatu hasil sistem informasi, maka perlu memperhitungkan data apa yang harus diinputkan kedalam sistem, sehingga hasilnya dapat berguna secara optimal dalam pengambilan keputusan khususnya penyelesaian suatu permasalahan yang dihadapi. Adapun rancangan inputnya adalah sebagai berikut :

1. Rancangan input Pengolalaan Barang

Diform ini semua barang yang sudah tersedia di gudang akan diinput datanya, dari form juga ini dapat dilihat stok minimum, dan barang yang harus dipesan. Berikut gambar rancangan inputannya :

(40)

2. Rancangan Input pengelolaan pemasok

Data pemasok akan diinput dan disimpan ke database melalui form dibawah ini.

Gambar 4.23 Perancangan Input Pemasok

3. Form Pemesanan Barang

Dari form ini semua barang yang akan dipesan diinput dan disimpan ke database pemesanan kemudian dicetak surat pemesanan.

(41)

4. Form Barang Masuk

Barang yang akan masuk ke gudang akan diolah melalui form berikut ini:

Gambar 4.25 Rancangan Input Barang Masuk 5. Form Barang Keluar

Melalui form barang keluar ini, setiap barang yang akan keluar gudang diolah datanya. Dan bisa mengetahui setiap barang yang sudah mencapai batas minimum yang harus dilakukan pemesanan.

(42)

6. Form Kategori Barang

Dengan form ini akan diketahui penyimpanan barang berdasarkan rak dan kategori barang, karena semua barang akan diiput sesuai dengan kategori dan tempat penyimpanannya.

Gambar 4.27 Rancangan Input Kategori Barang

7. Form Laporan

Dapat mencetak laporan yang diinginkan melalui form dibawah ini

(43)

4.2.5.3. Perancangan Output

Perancangan Output dibuat untuk mempermudah menyampaikan informasi beberapa perancangan output.

1. Surat pesanan

Semua data pesanan yang diinput akan dicetak, dan dikirim ke pemasok berdasarkan masing-masing pemasok. Berikut rancangan output dari form pemesanan :

Gambar 4.29 Rancangan Output surat Pesanan 2. Surat Keluar Barang

Sebagai bukti pengeluran barang yang ada dalama persediaan, dari form keluar barang akan mencetak surat keluar barang. Berikut rancangan dari surat keluar barang tersebut.

(44)

3. Laporan Barang Masuk

Berikut rancangan laporan barang yang masuk ke dalam gudang

Gambar 4.31 Rancangan Output Laporan barang Masuk 4. Laporan Barang Keluar

Rancangan output laporan barang yang keluar dari gudang adalah sebagai berikut:

(45)

5. Laporan Persedian Barang

Dari rancangan laporan berikut ini, dapat terlihat data barang yang ada dalam gudang dan persediaanya.

Gambar 4.33 Rancangan Output Laporan Persediaan Barang

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan

Perancangan desain sistem di bawah ini menjelaskan bahwa user melalui web browser meminta informasi atau melakukan inputan/transaksi pada aplikasi yang terdapat pada web server, web server akan melayani permintaan tersebut dengan mengambil/menginputkan data-data pada database dan akan mengirimkan balasan berupa informasi yang diminta.

(46)

Dibawah ini merupakan rancangan jaringan offline yang akan digunakan di CV Multi Teknik

Referensi

Dokumen terkait

Membangun Strategi Operasi Melalui Budaya Organisasi Berbasis Tri Hita Karana Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan (Studi kasus pada Lembaga Perkreditan Desa

Didasarkan pada nilai betha dari masing-masing variabel bebas tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel jaminan yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja

d) Fotokopi akta perkawinan atau buku nikah; dan e) Fotokopi Izin Tinggal terbatas suami atau istri. 6) Bagi anak berkewarganegaraan asing yang menggabungkan diri dengan

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijuala. (243,209) c Bagian efektif dari lindung nilai arus kas

Dari hasil pemisahan Ca dan Mg, didapat kenaikan berat endapan yang tidak berarti seiring bertambahnya suhu namun terjadi penurunan berat rendemen kitin sehingga dihasilkan

Organisasi “Buka Mata” didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan indeks literasi dalam lingkup Malang Raya sehingga nantinya wilayah ini akan menjadi daerah percontohan

Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pangandaran Tahun Anggaran 2020 (Berita Daerah

Bukit Jaya Motor bergerak di bidang penjualan sparepart dan service motor. Bukit Jaya Motor mulai beroperasi sejak 2014 dengan fokus utama pada penjualan sparepart untuk