50 BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Sebelum melakukan perancangan sistem, diperlukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Tujuan dari analisis dan evaluasi sistem adalah untuk menganalisis sistem pengelolaan data serta pengembangan sistem melalui perbaikan sehingga Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV Multi Teknik ini dapat menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis yang sedang berjalan menguraikan secara rinci dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi dilapangan, diantaranya :
1. Surat Pesanan
Deskripsi : Merupakan surat yang digunakan untuk memesan barang
Rangkap : 2 (dua)
Sumber : Bag. Gudang
Distribusi : Pemasok & Supervisor
2. Surat Pengeluaran Barang
Deskripsi : Merupakan surat keterangan mengeluarkan barang dari gudang
Rangkap : 2 (dua)
Sumber : Bag. Gudang
Distribusi : Bag Penjualan & Bag.Gudang
Elemen Data : Tanggal, Nama_barang, jumlah
3. Faktur Pembelian Barang
Deskripsi : Merupakan tanda bukti pembelian barang Rangkap : 2 (dua)
Sumber : Pemasok
Distribusi : Bag Gudang & Pemasok
Elemen Data : Tanggal, Nama_barang, jumlah, harga_satuan, total,Nama_Pemasok.
4. Daftar Barang
Deskripsi : Merupakan dokumen yang memuat data barang Rangkap : 1 (satu)
Sumber : Bag. Gudang
Elemen Data : Nama_pemasok, Nama_barang, jumlah, keterangan
5. Laporan
Deskripsi : Merupakan laporan persediaan barang Rangkap : 2 (dua)
Sumber : Bag. Gudang
Distribusi : Supervisor & Finance
Elemen Data : Tanggal, Nama_barang, jumlah, harga_satuan, total, Nama_Pemasok, Sisa_stok.
4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktifitas–aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi, diantaranya:
4.1.2.1. Flow Map
Flow Map menggambarkan bagaimana prosedur sistem yang dijalankan berikut prosedur yang berjalan.
a. Proses Pemesanan Barang
1. Bagian Gudang memeriksa stok barang dan mencatat stok ke daftar barang
2. Bagian Gudang melaporkan data barang ke Supervisor
3. Apabila stok barang yang ada di gudang habis atau mencapai batas minimal tertentu maka pemesanan dilakukan. Jika masih
ada stok, maka Bagian Gudang mengarsipkan daftar stok barang sebagai bahan laporan persediaan.
4. Supervisor memerintahkan bagian gudang membuat surat pesanan kepada pihak pemasok
5. Setelah mendapat persetujuan dari pimpinan, bagian gudang selanjutnya mengirim surat pesanan tersebut, dan mengarsipkannya.
b. Proses Pendataan Barang Masuk
1. Setelah surat pesanan barang dikirim ke pemasok, selanjutnya pemasok akan mengirimkan barang yang telah dipesan beserta faktur pembelian barang.
2. Bagian Gudang akan menerima barang-barang yang dikirim oleh pihak pemasok dan melakukan pengecekan secara fisik terhadap barang-barang tersebut berdasarkan faktur pembelian dan daftar pesanan.
3. Kemudian bagian gudang akan menandatangani faktur pembelian sebagai tanda terima.
4. Bagian gudang mengarsipkan faktur pembelian untuk dilakukan pembayaran oleh bagian finance.
5. Petugas gudang menyimpan barang yang baru datang & mencatat transaksi ke dalam daftar stok barang
c. Proses Pencatatan Barang Keluar
1. Bagian Gudang terima konfirmasi permintaan barang dari bagian penjualan/teknisi
2. Bagian Gudang mencatat permintaan barang dan melakukan pengecekan barang, apabila barang yang diminta ada, maka akan dibuatkan surat pengeluaran barang. Jika barang yang diminta kosong atau tidak mencukupi permintaan, maka bagian gudang mencatat ke dalam buku daftar order barang.
3. Surat pengeluaran barang diserahkan ke supervisor untuk di tanda tangan, kemudian diserahkan ke bagian penjualan untuk dilampirkan pada saat pengeluaran barang.
4. Bagian gudang menyerahkan barang dan surat pengeluran barang ke bagian penjualan, dan mengarsipkan surat pengeluaran barang.
d. Laporan
1. Berdasarkan Arsip yang ada Bagian Gudang Membuatkan Laporan.
2. Setelah laporan selesai, maka diserahkan ke Supervisor untuk ditanda tangan dan di cek kembali
3. Setelah laporan di setejui, supervisor menyerahkan ke bagian Finance untuk dilakukan pembayaran.
4.1.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar. Berikut ini merupakan diagram konteks analisis sistem :
Gambar 4.5 Diagram Konteks Sistem Informasi Persediaan Barang yang berjalan Pada CV Multi Teknik
4.1.2.3. Data Flow Diagram
Berikut gambar 4.6 merupakan data flow diagram level 0 analisis sistem:
Gambar 4.6 DFD Level 0 Sistem Informasi Persediaan Barang CV Multi Teknik
a. DFD Level 1 Proses 1
Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Pemesanan Barang :
Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 1 b. DFD Level 1 Proses 2
Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Pengolahan data barang masuk :
c. DFD Level 1 Proses 3
Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Pencatatan data barang keluar :
Gambar 4.9 DFD Level 1 proses 3
e. DFD Level 1 Proses 4
Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Pembuatan Laporan:
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Setelah melewati beberapa tahapan analisa terhadap sistem informasi yang sedang berjalan di CV Multi Teknik, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem, kelemahan-kelemahan-kelemahan-kelemahan tersebut di gambarkan dalam tabel berikut ini.
No. Masalah Rencana Pemecahan
1. Pengelolaan data barang masih
sangat manual hanya
mengandalkan Alat Tulis Kantor
Dibuat sistem yang mengelola barang secara komputerisasi.
2. Pencatatan dan penghitungan stok barang masih manual
Dibuat sistem yang menghitung stok barang secara otomatis 3. Pembuatan surat pesanan dan
surat keluar masih
menggunakan alat tulis kantor
Dibuatkan sistem yang mencetak surat pesanan dan surat keluar otomatis
4. Pembuatan Laporan yang menyangkut pengelolaan data barang yang masuk dan keluar, serta stok barang masih berdasarkan arsip
Dibuat sistem pengolahan data yang berupa output laporan harian, bulanan, dan tahunan yang dibutuhkan secara otomatis
Tabel 4.1 Masalah dan Rencana Pemecahan Masalah Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV Multi Teknik
Dengan dikembangkannya Sistem Informasi Persediaan Barang di CV Multi Teknik menjadi terkomputerisasi diharapkan kekurangan-kekurangan atau kendala yang terasa dalam mengolah data-data barang, stok barang dan laporan di atas dapat dikurangi.
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yang akan dibuat. Tahapan ini sangat penting untuk menentukan baik tidak atau cocok tidaknya sistem baru yang akan dibuat. Tahapan ini berisi tentang penggambaran diagram konteks dan data flow yang akan diusulkan.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Adapun tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan produk (perangkat lunak) yang mampu :
1. Meningkatkan efektifitas (kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan) dan efesiensi (mengurangi biaya operasional) dalam pengolahan data barang dan supplier.
2. Memperoleh keakuratan data yang dapat dipertanggungjawabkan. 3. Memperkecil presentase kerusakan (hilang atau hancur) data. 4. Penyesuaian terhadap perkembangan jaman dengan penerapan
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Sistem Informasi persediaan barang yang akan dibuat diharapkan mampu mengolah data barang, data supplier, menghitung stok barang dan pembuatan laporan secara otomatis dan terintegrasi, serta menggunakan basis data yang berguna bagi penyimpanan data dengan jumlah data relatif banyak sehingga dapat mempermudah penyimpanan, pencarian, pengubahan serta penghapusan data.
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Sistem Informasi Persediaan Barang terdiri dari beberapa prosedur yang merubah sistem manual menjadi otomatisasi.
4.2.3.1. Flow Map
Flowmap merupakan gambaran singkat dari sistem yang diusulkan adapun flowmap yang diusulkan sebagai berikut :
a. Prosedur Pemesanan Barang
1. Dengan acuan stok minimun yang terdapat pada kartu stok, bagian gudang memilih menu form Pemesanan Barang.
2. Data diisi sesuai dengan yang diminta pada form pemesanan barang, kemudian bagian gudang mencetak surat pesanan berdasarkan tanggal penginputan pesanan dan pemasok, kemudian diserahkan kepada supervisor untuk ditandatangan.
3. Setelah ditanda tangan oleh Supervisor, surat pesanan dikirim ke Pemasok
Dibawah ini Flowmap Pemesanan Barang yang diusulkan
b. Prosedur Pendataan Barang Masuk
1. Bagian Gudang akan menginput data barang masuk ke dalam database sesuai faktur pembelian barang.
2. Kemudian bagian gudang akan menandatangani Faktur pembelian barang tersebut, dan disimpan sebagai arsip. 3. Setelah barang didata, kemudian barang disusun ke dalam rak
sesuai dengan kategorinya.
4. Bagian gudang akan mencetak laporan ke supervisor yang kemudian akan diserahkan ke bagian finance untuk dilakukan pembayaran.
Gambar 4.12 Flowmap Usulan Pendataan Barang Masuk
c. Prosedur Pencatatan Barang Keluar
1. Bagian Gudang menginput permintaan barang dari bagian penjualan.
2. Setelah daftar permintaan barang sesuai dan masih ada stok, akan dicetak surat pengeluaran barang dan di serahkan ke
Bagian Penjualan. Jika barang yang diminta kosong, maka bagian gudang akan menginput ke daftar pesanan barang. 3. Bagian gudang akan mencetak laporan pengeluaran barang
dan diserahkan ke Supervisor.
Dibawah ini Flowmap usulan Pencatatan barang keluar
Pencatatan Barang Keluar
Supervisor Bagian Gudang Bagian Penjualan
Daftar Permintaan Barang Database Pengolahan data Daftar Permintaan Barang Barang Stok minimum Cetak Surat Pengeluaran Barang Surat Pengeluaran Barang Surat Pengeluaran Barang Cetak laporan Laporan Pengeluaran barang Laporan Pengeluaran barang ada Daftar Permintaan Barang Input data permintaan barang Input pesanan
4.2.3.2. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah lingkup suatu sistem, yaitu keterkaitan sistem dengan lingkungan. Lingkup ini ditentukan dari besarnya pengaruh data yang diterima dan informasi yang dihasilkan lingkungan ini diwakili oleh entitas-entitas luar, dimana digambarkan tentang entitas yang memberikan sesuatu kepada atau dari sistem.
Gambar 4.14 Diagram Konteks Usulan Sistem Informasi Persediaan Barang CV Multi Teknik
4.2.3.3. Data Flow Diagram
Data flow diagram adalah refresentasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan sebuah sistem yang telah ada atau baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.
Data Flow Diagram digambarkan pada gambar 4.15
Gambar 4.15 DFD Level 0 Usulan Sistem Informasi Persediaan Barang Dagang Pada CV Multi Teknik
4.2.3.3.1. DFD Level 1 a. DFD Level 1 Proses 1
Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses Pemesanan Barang yang diusulkan :
Gambar 4.16 DFD level 1 Proses 1 Usulan
b. DFD level 1 Proses 2
Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses Pendataan Barang Masuk yang diusulkan :
c. DFD Level 1 Proses 3
Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses Pencatatan Barang Keluar yang diusulkan :
Gambar 4.18 DFD Level 1 proses 3 Usulan 3.2.3.4. Kamus Data
Kamus data adalah penjabaran dari aliran-aliran data yang ada di dalam sebuah data flow diagram dan merupakan entitas-entitas yang akan dibuat dalam sebuah Entity Relationship Diagram.
1. Kamus Data Kategori
Nama Arus Data : Kategori Barang
Alias : Kategori Barang
Bentuk Data : Input Data dan tampilan monitor Arus Data : Proses 1.1 – File Barang
Deskripsi : Merupakan rincian data rak barang Periode : Penginputan Jenis barang
2. Kamus Data Barang
3. Kamus Data Pemasok
Nama Arus Data : Data Pemasok
Bentuk Data : Input Data dan tampilan monitor Arus Data : Proses 1.3 – File Pemasok Deskripsi : Merupakan rincian data pemasok
Periode : Setiap ada pemasok yang akan memasok barang Struktur data : Kode_pemasok,Nama_pemasok,Alamat_pemasok,
Telepon_pemasok, surel_pemasok
4. Kamus Data Pesanan
Nama Arus Data : Pemesanan Barang
Bentuk Data : Input Keyboard dan output formulir Arus Data : Proses 1.5 – Proses 1.6
Deskripsi : Merupakan rincian pesanan barang Periode : Barang mencapai stok minimum Nama Arus Data : Data Barang
Bentuk Data : Input Keyboard atau tampilan monitor Arus Data : Proses 1.2 –File Barang
Deskripsi : Merupakan Data Barang dan persediaan barang Periode : Pendataan Barang digudang
Struktur data : Kode_barang,Nama_barang,Nama_pemasok,
Jenis,Kapasitas,Stok_minimum,Persediaan,Harga_beli, Harga_jual, Satuan
Struktur data : Nomor_pesanan,Nama_pemasok,Kode_barang, Nama_barang, jumlah, kapasitas, persediaan
5. Kamus Data Barang Masuk Nama Arus Data : Barang Masuk
Bentuk Data : Formulir Penerimaan Barang Arus Data : Proses 2.3 – File Barang Masuk
Deskripsi : Input data barang masuk sesuai pesanan Periode : Setiap barang masuk ke gudang
Struktur data : Kode_penerimaan,Nomor_faktur,Kode_barang,
Nama_barang,Tgl_Faktur, Jumlah_masuk
6. Kamus Data Barang Keluar Nama Arus : Barang Keluar
Bentuk Data : Bukti Pengeluaran Barang Arus Data : Proses 3.1 – File Barang Keluar
Deskripsi : Merupakan pencatatan pengeluaran barang dari gudang Periode : Setiap barang keluar gudang
Struktur data : Kode_pengeluaran, Kode_barang, nama_barang, tanggal_keluar, jumlah_keluar, sisa_stok, kepada
4.2.4. Perancangan Basis Data
Perancangan Basis Data ini dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah digunakan pada database.
4.2.4.1. Normalisasi
Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya yang berfungi untuk menghilangkan redudansi data, menentukan key yang unik untuk mengakses data atau merupakan pembentukan relation sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.
a. Tujuan dari Normalisasi
- Untuk menghilang kerangkapan data - Untuk mengurangi kompleksitas
- Untuk mempermudah pemodifikasian data b. Proses Normalisasi
- Data diuraikan dalam bentuk table, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
- Apabila table yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka table tersebut perlu dipecah menjadi beberapa table yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
c. Tahapan Normalisasi
Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.
Bentuk Normal Kesatu (1 NF)
- Bentuk normal 1NF terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute), atribut composite atau kombinasinya dalam domain data yang sama.
- Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi).
Bentuk Normal Kedua (2 NF)
- Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk 1NF, dan semua atribut selain primary key, secara utuh memiliki Functional Dependency pada primary key
- Sebuah tabel tidak memenuhi 2NF, jika ada atribut yang ketergantungannya (Functional Dependency) hanya bersifat parsial saja (hanya tergantung pada sebagian dari primary key).
- Jika terdapat atribut yang tidak memiliki ketergantungan terhadap primary key, maka atribut tersebut harus dipindah atau dihilangkan.
Bentuk Normal Ketiga (3 NF)
- Bentuk normal 3NF terpenuhi jika telah memenuhi bentuk 2NF, dan jika tidak ada atribut non primary key yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lainnya.
1. Bentuk Unnormalisasi
Tabel Barang={Kode_kategori, Jenis,
Rak,Kode_barang,Nama_barang,Nama_pemasok,
Jenis,Kapasitas,Stok_minimum,Persediaan,Harga_beli, Harga_jual, Satuan,Kode_pemasok,Nama_pemasok,Alamat_pemasok,Telepon _pemasok,surel_pemasok,Nomor_pesanan,Nama_pemasok,Kode_ barang, Nama_barang, jumlah, kapasitas, persediaan, Kode_penerimaan,Nomor_faktur,Kode_barang,Nama_barang,Tgl_ Faktur, Jumlah_masuk, Kode_pengeluaran, Kode_barang, nama_barang, tanggal_keluar, jumlah_keluar, sisa_stok, kepada} 2. Bentuk Normal Pertama (1st NF)
Tabel Barang={Kode_kategori*,
jenis,rak,Kode_barang*,Nama_barang,Nama_pemasok,Kapasitas, Stok_minimum,Persediaan,Harga_beli,
Harga_jual,Satuan,Kode_pemasok*,Alamat_pemasok,Telepon_pe masok,surel_pemasok,Nomor_pesanan*,jumlah,Kode_penerima*, Nomor_faktur,Tgl_Faktur, Jumlah_masuk, Kode_pengeluaran*, tanggal_keluar, jumlah_keluar,kepada}
3. Bentuk Normalisasi Kedua (2nd NF)
Tabel Barang = { Kode_barang*, Nama_barang,
Nama_pemasok,Kapasitas, Stok_minimum, Persediaan, Harga_beli, Harga_jual,satuan} Tabel Pemasok = { Kode_pemasok*, Alamat_Pemasok,
telepon_pemasok, surel_pemasok} Tabel Pesanan = {Nomor_pesanan*, Jumlah}
Tabel Penerimaan ={Kode_Penerimaan*, Tgl_faktur,jumlah, No_faktur}
Tabel Pengeluaran ={Kode_pengeluaran*,tanggal_keluar, Jumlah_keluar, sisa_stok,kepada} Tabel kategori ={Kode_kategori*,Jenis,Rak}
4. Bentuk Normalisasi Ketiga (3rd NF)
Tabel Barang = { Nama_barang, Harga_beli,
Harga_jual,Kode_barang**,kode_kategori**,kode_pemasok**} Tabel detail_barang ={kode_barang*,kapasitas,stok_minimum} Tabel Pemasok = { Kode_pemasok*,
Nama_pemasok,Alamat_pemasok, telepon_pemasok, surel_pemasok} Tabel Persediaan ={id*,Persediaan}
Tabel Pesanan ={Kode_pesanan*,
Tabel Penerimaan ={Kode_Penerimaan*,
Tgl_faktur,jumlah_masuk,No_faktur, Kode_pesanan**}
Tabel Pengeluaran ={Kode_pengeluaran*,tanggal_keluar, Jumlah_keluar,
kepada,kode_barang**,id_persediaan**} Tabel Kategori ={Kode_kategori*, jenis,rak}
Ket :
= Primary Key ** = Foreign Key
4.2.4.2. Relasi Tabel
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram
Gambar 4.20 Entity Relation Diagram
4.2.4.4. Struktur File
Struktur file adalah penggambaran tentang file-file dalam tabel sehingga dapat dilihat bentuk file-file tersebut baik field-fieldnya, tipe datanya serta ukuran dari data tersebut. Berikut ini adalah struktur file pada Sistem Informasi Persediaan Barang Gudang pada CV Multi Teknik.
Tabel 4.2 Barang.db
Field Name Type Size Key
Kode_barang Int 5 ** Nama_barang Varchar 35 Harga_beli Int 7 Harga_jual Int 7 Kode_satuan Int 3 Kode_kategori Int 2 ** Kode_pemasok Int 5 **
Tabel 4.3 Detail Barang.db
Field Name Type Size Key
Kode_barang Int 5 **
Stok_minimum Int 5
Kapasitas Int 5
Tabel 4.4 Pemasok.db
Field Name Type Size Key
Kode_pemasok Int 5 * Nama_pemasok Varchar 35 Alamat_pemasok Varchar 40 Telepon_pemasok Varchar 16 Surel_pemasok Varchar 35 Tabel 4.5 Pesanan.db
Field Name Type Size Key
Id Int 11 *
Kode_Pemasok Int 4 **
Tabel 4.6 Penerimaan.db
Field Name Type Size Key
Kode_penerimaan Int 5 * Kode_pesanan Int 5 ** Jumlah Int 5 No_faktur Varchar 20 Tgl_faktur Date Tabel 4.7 Pengeluaran.db
Field Name Type Size Key
Kode_pengeluaran Int 5 * Kode_barang Int 5 ** Kepada varchar 30 Jumlah Int 5 Tgl_keluar Date Id_persediaan Int 5 ** Tabel 4.8 Persediaan.db
Field Name Type Size Key
Id_persediaan Int 5 *
Persediaan Int 5
Tabel 4.9 Kategori.db
Field Name Type Size Key
Kode_Kategori Int 2 *
Jenis Varchar 30
4.2.4.5. Kodifikasi
Pengkodean ini berfungsi untuk mendifinisikan suatu objek secara singkat, mengklasifikan data. Selain itu, kode dapat ditentukan dari kumpulan huruf, angka dan karakter khusus. Pada sistem informasi persediaan barang dagnag ini terdapat urutan pengkodean yang digunakan sebagai berikut :
1. Kodifikasi Surat Pesanan Kode Surat Pesanan :
Contoh : P/2013-01-26/7/ANE P : Pesanan 2013 : Tahun Pemesanan 01 : Bulan Pemesanan 26 : Tanggal Pemesanan 7 : Nomor urut surat pesanan ANE : Inisial Pemasok
2. Kodifikasi Surat Keluar Kode Surat Keluar : XXX XX XX XX Contoh : 001041212 001 : No. Urut 04 : Tanggal 12 : Bulan 2012 : Tahun 3. Kodifikasi Pemasok
GUN : Guna Teknik ASI : Asia Pasifik ANE : Aneka Makmur BHA : Bhakti
ANH : Aneka Baut SUR : Surya Pagi
4.2.5. Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka dirancang untuk memudahkan pemakai dalam mengakses informasi yang dibutuhkan.
4.2.5.1. Struktur Menu
Rancangan struktur menu dibuat untuk memudahkan user dalam melakukan penggunaan fungsi-fungsi program yang ada pada sistem ini. Adapun struktur menu dari aplikasi yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut ini:
4.2.5.2. Perancangan Input
Untuk mencegah ketidakakuratan dari suatu hasil sistem informasi, maka perlu memperhitungkan data apa yang harus diinputkan kedalam sistem, sehingga hasilnya dapat berguna secara optimal dalam pengambilan keputusan khususnya penyelesaian suatu permasalahan yang dihadapi. Adapun rancangan inputnya adalah sebagai berikut :
1. Rancangan input Pengolalaan Barang
Diform ini semua barang yang sudah tersedia di gudang akan diinput datanya, dari form juga ini dapat dilihat stok minimum, dan barang yang harus dipesan. Berikut gambar rancangan inputannya :
2. Rancangan Input pengelolaan pemasok
Data pemasok akan diinput dan disimpan ke database melalui form dibawah ini.
Gambar 4.23 Perancangan Input Pemasok
3. Form Pemesanan Barang
Dari form ini semua barang yang akan dipesan diinput dan disimpan ke database pemesanan kemudian dicetak surat pemesanan.
4. Form Barang Masuk
Barang yang akan masuk ke gudang akan diolah melalui form berikut ini:
Gambar 4.25 Rancangan Input Barang Masuk 5. Form Barang Keluar
Melalui form barang keluar ini, setiap barang yang akan keluar gudang diolah datanya. Dan bisa mengetahui setiap barang yang sudah mencapai batas minimum yang harus dilakukan pemesanan.
6. Form Kategori Barang
Dengan form ini akan diketahui penyimpanan barang berdasarkan rak dan kategori barang, karena semua barang akan diiput sesuai dengan kategori dan tempat penyimpanannya.
Gambar 4.27 Rancangan Input Kategori Barang
7. Form Laporan
Dapat mencetak laporan yang diinginkan melalui form dibawah ini
4.2.5.3. Perancangan Output
Perancangan Output dibuat untuk mempermudah menyampaikan informasi beberapa perancangan output.
1. Surat pesanan
Semua data pesanan yang diinput akan dicetak, dan dikirim ke pemasok berdasarkan masing-masing pemasok. Berikut rancangan output dari form pemesanan :
Gambar 4.29 Rancangan Output surat Pesanan 2. Surat Keluar Barang
Sebagai bukti pengeluran barang yang ada dalama persediaan, dari form keluar barang akan mencetak surat keluar barang. Berikut rancangan dari surat keluar barang tersebut.
3. Laporan Barang Masuk
Berikut rancangan laporan barang yang masuk ke dalam gudang
Gambar 4.31 Rancangan Output Laporan barang Masuk 4. Laporan Barang Keluar
Rancangan output laporan barang yang keluar dari gudang adalah sebagai berikut:
5. Laporan Persedian Barang
Dari rancangan laporan berikut ini, dapat terlihat data barang yang ada dalam gudang dan persediaanya.
Gambar 4.33 Rancangan Output Laporan Persediaan Barang
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan
Perancangan desain sistem di bawah ini menjelaskan bahwa user melalui web browser meminta informasi atau melakukan inputan/transaksi pada aplikasi yang terdapat pada web server, web server akan melayani permintaan tersebut dengan mengambil/menginputkan data-data pada database dan akan mengirimkan balasan berupa informasi yang diminta.
Dibawah ini merupakan rancangan jaringan offline yang akan digunakan di CV Multi Teknik