• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. KINERJA KOPERASI PERI KANAN SIHIDA NGONE Mekanisme Penguatan Koperasi Perikanan Sihida Ngone

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "V. KINERJA KOPERASI PERI KANAN SIHIDA NGONE Mekanisme Penguatan Koperasi Perikanan Sihida Ngone"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

5.1.1. Sejarah Pendirian

Koperasi Perikanan Sihida Ngone Desa Tuada (selanjutnya di sebut KOPERIK) mulai didirikan pada tanggal 03 Maret 2001 di desa Tuada. Dan pada tanggal 08 Mei 2001 koperasi ini memperoleh status badan hukum sesuai dengan Pengesahan Akta Pendirian yang disahkan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Maluku Utara dengan Nomor: 03/SH/DK-UKM/MUNI2001. proses pembentukan koperasi ini berawal dari keinginan beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh ad at dan tokoh pemuda yang setelah kembali dari tempat pengungsian di Kota Ternate akibat konflik sosial yang terjadi di Kabupaten Halmahera Sarat, meresa perlu didirikan satu lembaga ekonomi desa yang dapat membantu masyarakatdalam memulihkan perekonomian keluarga mereka.

Pertemuan pertama diadakan pada sa at awal pemulangan pengungsi yaitu pada tanggal 5 Januari 2001, yang membicarakan bentuk usaha yang dapat meningkatakn kesejahteraan masyarakat Tuada. Pada tangal 03 Maret 2001 beberapa tokoh agama, tokoh ad at, dan tokoh pemuda difasilitasi oleh pemerintah desa dan Dinas Koperasi dan UKM melakukan pertemuan untuk membicarakan pembentukan bentuk usaha bersama. Kesepakatan yang hadir pada waktu itu adalah membentuk Koperasi Perikanan dengan nama Sihida Ngone. Pertemuan ini juga ditetapkan mengenai iuran pokok dan iuran wajib anggota. Selain itu pertemuan ini juga menetapkan Pengurus Koperasi dan Unit-unit Usaha yang akan dijalankan serta penerimaan anggota. Kurang lebih satu minggu sebanyak 55 kepala keluarga mendaftarkan diri sebagi anggota Koperasi Perikanan Sihida Ngone. Dalam perkembangan selanjutnya selain pengurus yang sudah terbentuk berdasarkan musyawarah anggota koperasi. dibentuklah badan pengawas koperasi yang juga bertanggungjawab kepada anggota koperasi melalui rapat anggota. Sadan pengawas bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan kebijakan yang dikeluarkan pengurus

(2)

koperasi. Untuk itu pengawas dapat memberikan koreksi, saran, teguran dan peringatan kepada pengurus.

Koperasi Perikanan Sihida Ngone ini dibentuk dalam kondisi masyarakat yang masih trauma dengan konflik sosial yang terjadi di Halmahera Barat. Disamping itu pada dasarnya memang sudah sejak lama kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan koperasi sebagai suatu lembaga ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya masih rendah. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman mereka terhadap keberadaan dua koperasi terdahulu yang menu rut mereka muncul secara tiba-tiba namun hilang juga secara tiba-tiba tanpa mempertanggungjawabkan dana koperasi tersebut. Namun ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga koperasi justru memacu para pendiri Koperasi Perikanan Sihida Ngone untuk membuktikan bahwa apa yang mereka rintis ini berbeda dengan koperasi terdahulu.

5.1.2. Menguatkan Unit-Unit Usaha.

Pada awal berdirinya koperasi ini, unit-unit usaha yang yang disepakati oleh pengurus dan anggota adalah :

1. Unit usaha Perikanan 2. Unit Usaha Waserda 3. Unit Usaha Simpan Pinjam 4. Unit Usaha BBM

5. Unit Usaha Jasa Transportasi

Dalam pelaksanaan kegiatan unit usaha yang pertama adalah Jasa Transportasi Laut, Waserda, BBM dan Simpan Pinjam. Modal awal unit usaha ini didapat dari Simpanan Wajib anggota dan simpanan sukarela anggota koperasi. Simpanan Wajib yang didapat dari anggota sebesar Rp. 5.400.000.- dan ditambah dengan Simpanan Sukarela sebesar Rp. 6.750.000.- . Hasil dari simpanan anggota ini yang dijadikan modal usaha koperasi. Dalam perkembangan selanjutnya unit usaha simpan pinjam mengalami berbagai permasalahan yang pada awalnya berjalan baik ternyata tidak mampu bertahan setelah di evaluasi, permasalahan mendasar pada unit usaha simpan pinjam ini adalah sumber daya

(3)

manusia yang belum mampu dalam mengelola usaha simpan pinjam terse but. Disamping itu kesadaran anggota koperasi dan masyarakat untuk mengembalikan pinjaman dalam waktu yang telah ditentukan masih kurang. Akhirnya disepakati untuk dihentikan untuk sementara waktu sampai dengan kesiapan sumber daya manusia baru diaktifkan kembali. Begitu pula dengan unit usaha BBM yang juga mengalami fiuktuasi usaha karena kelangkaan BBM untuk wilayah Halmahera Barat sehingga unit usaha ini juga di hentikan untuk sementara waktu.

Untuk unit usaha Waserda dengan Jasa Transportasi mengalami perkembangan yang menggembirakan, dimana unit usaha Waserda mampu memberikan pelayanan dalam menyiapkan berbagai kebutuhan hidup sehari-hari (sembako) bagi anggota koperasi dan masyarakat desa Tuada. Sedangkan unit usaha Jasa transportasi laut mampu mengembangkan usahanya dengan memperbesar armada angkutan yang dulunya bermuatan tiga ton menjadi berkapasitas angkut enam ton. Dalam tahun 2003 Dinas Koperasi dan UKM melakukan evaluasi dan penilaian terhadap berbagai koperasi di Kabupaten Halmahera Barat, dan dari hasil evaluasi dan penilaian tersebut Dinas Koperasi dan UKM menetapkan beberapa koperasi yang menunjukkan perkembangan usaha sangat baik untuk mendapatkan bantuan modal usaha pada tahun 2004.

5.1.3. Kinerja Anggota Koperasi

Rapat Anggota koperasi merupakan kekuasaan tertinggi dalm koperasi, sehingga rapat anggota koperasi berhak meminta keterangan dari pertanggungjawaban pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi.

Dalam perkembangan koperasi perikanan Sihida Ngone, peran pengurus sang at menentukan dalam mengembangkan unit-unit usaha yang dimiliki koperasi. Dalam setiap kegiatan usaha, pengurus selalu terbuka dan transparan. Ini terlihat dari seringnya dilakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan usaha dengan melibatkan seluruh anggota koperasi dan badan pengawas. Setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam menentukan arah dan kebijakan yang akan diambil oleh

(4)

pengurus koperasi. Keterlibatan dan peran serta anggota dalam setiap kegiatan koperasi menjadi pendorong bagi pengurus untuk lebih bersemangat dalam mengelola unit-unit usaha yang ada. Kesadaran anggota dalam berperan dalam setiap kegiatan koperasi tidak terlepas dari motivasi yang diberikan pengurus dalam setiap pertemuan dengan anggota koperasi.

Keterlibatan dan partisipasi anggota koperasi dalam kurun waktu empat tahun sejak berdirinya koperasi perikanan sihida ngone dapat dilihat dari partisipasi anggota baik dalam perencanaan, pemanfaatan dan penilaian terhadap berbagai kegiatan koperasi.

Pad a tingkat perencanaan seluruh anggota koperasi di undang oleh pengurus koperasi untuk terlibat dalam merencanakan dan merumuskan berbagai kegiatan koperasi. Perencanaan ini dilakukan pada saat Rapat Anggota Tahunan (RAT). Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan kekuasaan tertinggi didalam koperasi. Lewat RAT inilah seluruh anggota koperasi dapat menyampaikan keinginan mereka tentang program-program koperasi yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan. RAT juga merupakan sarana bagi anggota koperasi untuk melakukan evaluasi terhadap berbagai program-program koperasi yang telah dilaksanakan dan juga mengevaluasi kinerja pengurus selama satu tahun kemarin. Namun dirasakan oleh pengurus dalam pelaksanaan RAT terkadang anggota koperasi enggan untuk menyampaikan pendapatnya hal seperti disampaikan oleh sekretaris koperasi sebagai berikut :

"Torang pe anggota, kalo di rapat-rapat dorang tar pernah sampaikan dorang pe pendapat dan keinginan. Nanti kalo so abis rapat baru dorang mulai bicara di huk-huk rumah deng di bawa pohon baru, bahwa tadi dorang mau bilang bagini-bagitu. Ini torang so paksa me dorang jaga tarbisa bicara pada saat rapat. Torang hawater jang sampe dilur rapat nanti timbul fitnah". Namun torang pengurus juga tar berkecil hati bahwa dorang tara punya partisipasi. Tetapi setelah rapat torang mulai bicara dengan kelompok-kelompok kecil dalam koperasi supaya torang tau anggota pe keinginan seperti apa".

Dalam tingkat pelaksanaan kegiatan koperasi terlihat bahwa hanya beberapa orang anggota koperasi yang terlibat, ini disebabkan karena

(5)

terbatas unit usaha dan sarana prasarana yang masih kurang. Keterlibatn anggota yang dilihat adalah dalam hal partisipasi mereka dalam unit-unit usaha yang ada dimana unit usaha yang dimiliki koperasi perikanan sihida ngone adalah usaha waserda, unit usaha jasa transportasi laut, unit usaha 88M, dan unit usaha simpan pinjam. Sedangkan unit usaha perikanan belum dapt dilaksanakan karena keterbatasan pada sarana dan prasarana penangkapan. Keterlibatan anggota koperasi pada unit-unit usaha dapat dilihat sebagai berikut :

a. Unit Usaha Waserda tiga orang

b. Unit Usaha Jasa Transportasi Laut tujuh orang c. Unit Usaha 88M dua orang

d. Unit Usaha Simpan Pinjam tujuh orang.

Dengan jumlah yang ada maka dapat terlihat bahwa keterlibatan anggota koperasi dalam kegiatan koperasi baru 19 orang anggota. Yang dinginkan oleh anggota koperasi adalah bukan hanya keterlibatan mereka dalam memanfaatkan hasil dari kegiatan koperasi tetapi juga keterlibatan mereka dalam kegaiatan unit-unit usaha yang dimiliki koperasi. Keempat unit usaha yang dimiliki koperasi perikanan sihida ngone dalam kurun waktu empat tahun yang masih dapat berjalan dengan baik adalah unit usaha waserda dan unit usaha jasa transportasi laut. Unit usaha simpan pinjam dan unit usaha 88M masih mengalami berbagai kendala antara lain rendahnya pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan usaha simpan pinjam dan 88M di pengaruhi oleh kelangkaan 88M di Maluku Utara. Namun kedepan pengurus koperasi perikanan sihida ngone berupaya untuk melakukan berbagai perbaikan terutama mempersiapkan anggota-anggota koperasi dengan mengikutsertakankan dalam berbagai pelatihan terutama pelatihan KSP/USP yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM, anggota-anggota koperasi inilah yang sebentar nanti akan diberitanggungjawab untuk mengelola unit usaha simpan pinjam. Dengan demikian terbuka kesempatan untuk anggota koperasi terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan koperasi.

Namun dari aspek pemanfaatan berbagai fasilitas dalam bentuk unit-unit usaha, anggota koperasi perikanan sihida ngone dapat

(6)

memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada. Dan pada tingkat penilaian evaluasi evaluasi, seluruh anggota koperasi dilibatkan untuk menilai berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum.

Peranserta anggota koperasi juga dapat dilihat dalam kegiatan evaluasi triwulan yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali terhadap unit-unit usaha yang dimiliki oleh koperasi dan juga sebagai sarana untuk memberi semangat bagi anggota koperasi. Dalam rapat evaluasi ini juga pengurus selalu memberikan

rangsangan dan motivasi kepada anggota koperasi untuk selalu memiliki perhatian untuk kemajuan koperasi perikanan sihida ngone.

Keinginan untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan koperasi juga terlihat dari upaya mereka untuk mengaktifkan unit usaha perikanan yang menurut anggota koperasi dapat memberikan peluang bagi mereka dalam berpartisipasi. Unit usaha perikanan bagi anggota koperasi merupakan unit usaha yang sesuai dengan kehidupan sosial ekonomi anggota koperasi yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan dan ini didukung dengan potensi sumberdaya alam yang tersedia di wilayah desa Tuada. Unit usaha perikanan ini dapat memberikan peluang kerja bagi anggota koperasi sebanyak 12-15 orang anggota koperasi, dan ini lakukan secara bergiliran antara anggota koperasi sehingga seluruh anggota koperasi dapat terlibat dalam kegiatan unit usaha perikanan.

Keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh koperasi sehingga unit usaha perikanan belum dapat dilaksanakan. Keterbatasan ini juga dipengaruhi oleh modal koperasi yang keci!. Untuk konsentrasi modal yang didapat koperasi masih di prioritaskan pada unit-unit usaha yang membutuhkan modal dengan jumlah sedikit. Untuk satu unit armada penangkapan ikan dibutuhkan modal sebesar kurang lebih 75 - 100 juta rupiah. Oleh sebab itu pengurus harus dapat membuka jaringan dengan berbagai pihak terutama pemerintah daerah, swasta dan perbankan sehingga koperasi memperoleh berbagai kemudahan-kemudahan untuk mendapatkan modal usaha.

(7)

Dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh koperasi perikanan sihida ngone, pengurus tidak pernah henti-hentinya memberi motivasi dan semangat kepada anggota koperasi untuk terlibat dalam berbagai kegiatan koperasi dan memanfaatkan unit-unit usaha yang telah ada. Semangat

babari

yang ada dan dimiliki anggota koperasi terus dipacu dan dijadikan sebagai spirit dalam mengembangkan koperasi.

5.1.4. Pandangan Anggota Terhadap Usaha Koperasi.

Koperasi merupakan salah satu agen pelayanan public di tingkat desa dalam menyediakan kebutuhan anggota koperasi maupun masyarakat desa dimana koperasi itu berada. Koperasi Sihida Ngone yang sejak didirikan tahun

2001

hingga saat ini ternyata dalam pandangan anggota koperasi terhadap usaha-usaha koperasi yang selama ini berjalan sangat beragam. Salah satu anggota koperasi berpendapat bahWa kurang lebih empat tahun ini, ternyata usaha koperasi belum sepenuhnya menjawab berbagai kebutuhan dan keinginan anggota koperasi. Hal tersebut dikemukakan oleh Darmin Hamisi sebagai berikut :

"Koperasi yang

so

badiri kurang lebih empat tahun ini

temyata bolong menjawab torang pe keinginan. Sebab kalo

torang mau jujur, tujuan torang kase badiri ini koperasi

perikanan sihida ngone yang bergerak di bidang perikanan

adalah kama totang pe anggota koperasi sebagaian besar

bermata pencharian sebagai nelaya.dan karma dengan tong

pe pandangan yang terbatas maka tong berharap dengan

menjadi anggota koperasi, kebutuhan hari-hari dapat

terpenuhi. Tapi torang juga harus akui bahwa deng ada

koperasi ini, sudah kase kemudahan pe torang anggota

koperasi untuk dapat membeli berbagai kebutuhan yang unit

usaha warseda sudah kase sedia".

(Koperasi yang sudah berdiri kurang lebih em pat tahun, ternyata belum dapat menjawab keinginan anggota koperas. Sebab kalau mau jujur, tujuan berdirinya koperasi perikanan sihida ngone yang bergerak di bidang perikanan karena sebagian besar mata pencharian anggota koperasi adalah nelayan. dan dengan pandangan yang sangat terbatas maka dengan harapan menjadi anggota koperasi, berbagai kebutuhan sehari-hari dapat di penuhi koperasi. Tetapi anggota koperasi juga mengakui bahwa selama ini koperasi sudah memberikan kemudahan-kemudahan bagi anggota

(8)

koperasi untuk dapat membeli berbagai kebutuhan yang telah ada pada unit usaha waserda).

Tanggapan yang berbeda juga di sampaikan oleh anggota koperasi yang lain, bahwa ternyata dengan adanya usaha-usaha yang dimiliki koperasi terutama unit usaha transportasi laut dan waserda , keberadaan koperasi sudah banyak membantu anggota koperasi bahkan masyarakat desa. Seperti yang dituturkan saudara Idrus Ibrahim pada saat wawancara dilakukan :

"Unit usaha koperasi yang ada sekarang seperti usaha waserda yang menjual kebutuhan sembilan bahan pokok dan usaha transportasi laut yang melayani penumpang dari kota jailolo ke kota temate, menurut saya banyak membantu anggota koperasi dan masyarakat desa tuada, sebab dengan adanya waserda, anggota koperasi dan masyarakat desa tidak lagi mengeluarkan biaya transportasi ke kota jai/olo untuk mendapatkan kebutuhan sembilan bah an pokok. Kemudian dengan adanya jasa transportasi laut, sudah memudahkan anggota koperasi dan masyarakat yang dapat menggunakan jasa transportasi dari desa tuada dan ini berarti akan menghemat kurang lebih Rp.

10.000.-Selanjutnya tanggapan juga lahir dari anggota koperasi yang lain dan beranggpan bahwa usaha koperasi yang sementara ini berjalan masih belum memenuhi keinginan anggota koperasi yang sebahagian besar bermata pencharian sebagai nelayan (melaut), ini terlihat dari belum dimiliki oleh koperasi unit usaha peri kanan, padahal sebagian anggota sudah meminta kepada pengurus agar dapat mengusahakan unit usaha pengakapan ikan. Hal seperti disampaikan saudara Mardani Bakar :

"Torang pe koperasi ini kalo boleh ada unit usaha perikanan, sebab nama saja koperasi perikanan, kalo sudah seperti begini maka unit usaha perikanan harus menjadi kegiatan utama koperasi. Tetapi kita anggota koperasi juga sadar bahwa untuk mendapatkan satu unit usaha perikanan, dibuthkan modal yang tidak keei/., namun dengan melihat perkembangan koperasi yang semakin hari semakin maju maka sudah saatnya pengurus koperasi sudah harus berfikir untuk membuat unit usaha perikanan".

Pandangan yang berbeda juga dating dari anggota koperasi, dimana masih perlu adanya unit usaha yang lain di luar unit usaha yang

(9)

sementara ini berjalan oleh koperasi. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan saudara Hasan Oero sebagai berikut :

"Saya

berharap kepada pengurus koperasi agar tidak

saja

mengelolah unit-unit usaha koperasi yang sementara ini

dijalankan, akan tetapi pengurus juga dapat melakukan atau

menambah unit-unit usaha yang lain misalnya

saja

industri

rumah tangga yang me/ibatkan istri-istri dari anggota

koperasi, usaha-uasah rumah tangga ini berupa usaha

krepek pisang, krepek kasbi (singkong). Sebab kalau kita

/ihat dari penyediaan bah an mentah krepek di desa Tuada

sangat banyak. Kalau usaha ini dapat dijalankan maka akan

sangat membantu anggota koperasi untuk meningkatkan

ekonomi keluarga mereka. Disamping itu koperasi juga

dapat membe/i hasiJ-hasil bumi yang selama ini mereka jual

langsung ke jaiJolo. 8agi kami anggota koperasi berharap

agar pengurus koperasi dapat me/ihat keinginan ini sebagai

suatu kebutuhan.

Oengan berbagai pandangan yang beragam dari beberapa anggota koperasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa anggota koperasi menaruh harapan besar kepada pengurus koperasi agar dapat mengembangkan koperasi, tidak hanya sebatas pada unit-unit usaha yang sementara berjalan, tetapi pengurus koperasi dapat saja mengembangkan unit-unit usaha lain agar dapat membantu anggota koperasi dalam memperbaiki kondisi ekonomi keluarga mereka. Namun disadari bahwa hal ini tidak mudah untuk dilakukan sebab untuk membuka satu unit usaha, membutuhkan modal yang sangat besar. Oisamping itu koperasi juga sangat kekurangan tenaga untuk dapat memenej unit-unit usaha yang akan di kembangkan.

Referensi

Dokumen terkait

Internet of things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Internet of Things

Oleh karena itu tindakan yang dilakukan PT PLN Persero Area Cikupa untuk permasalan pada gardu distribusi tipe portal dengan nomor gardu CE 033 penyulang logam GI New

Berdasarkan hasil identifikasi morfologi, dalam penelitian ini ditemukan nyamuk dengan ciri-ciri yaitu abdomen ujung tumpul, warna tubuh coklat muda, sayap dengan

Ketika user memasuki menu utama, user akan dapat mengakses sitem sesuai dengan hak akses yang ia miliki sesuai dengan statusnya, misalnya jika status user adalah

Analisis yang pertama yaitu meliputi pesan yang terkandung dalam film Tanda Tanya “?” ini, kemudian tentang konsep Islam yang ingin ditampilkan dalam film,

Dua glikoprotein tersandi virus, hemaglutinin (HA) berfungsi untuk megikat partikel virus pada sel-sel rantat dan merupakan antigen utama terhadap antibody

Buku ini menceritankan tentang penulis buku tersebut dalam pengalaman Pertempuran Surabaya dan menceritakan juga bagaimana terbentuknya Polisi Istimewa tersebut, karena

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Politik Program Studi Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu