• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOGAM BUKAN BESI EDIT.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LOGAM BUKAN BESI EDIT.docx"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LOGAM

LOGAM BUKAN

BUKAN BESI

BESI (

( Fe

Fe Non

Non Ferro)

Ferro)

DAN PEMANFAATAN NYA

DAN PEMANFAATAN NYA

DISUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

KELOMPOK 5

Nama

Nama

:

: 1.

1. Hermariantito

Hermariantito Aldzikri

Aldzikri

2. Iswanto

2. Iswanto

3. Pandoko

3. Pandoko

4. Yazim jamzami

4. Yazim jamzami

Kelas

Kelas

:

: 2

2 MeA

MeA

Mata

Mata Kuliah

Kuliah

:

: Pengetahuan

Pengetahuan Bahan

Bahan Teknik

Teknik

Dosen

Dosen Pembimbing

Pembimbing

:

: Karmin,

Karmin, S.T.,

S.T., M.T

M.T

JURUSAN TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

PALEMBANG

2011 / 2012

2011 / 2012

(2)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas segala nikmat yang telah diberikan. Penyusunan makalah ini masih segala nikmat yang telah diberikan. Penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, dan dari kekurangan itu kami banyak terdapat kekurangan, dan dari kekurangan itu kami mencoba belajar untuk lebih baik. Kami juga menerima segala mencoba belajar untuk lebih baik. Kami juga menerima segala bentuk kritik atau saran yang bertujuan untuk membangun agar bentuk kritik atau saran yang bertujuan untuk membangun agar makalah kami ini menjadi lebih baik dan dapat dinikmati semua makalah kami ini menjadi lebih baik dan dapat dinikmati semua teman-teman sekalian.

teman-teman sekalian.

Dan tak lupa pula shalawat serta salam kepada baginda rasul Dan tak lupa pula shalawat serta salam kepada baginda rasul S.A.W yang telah memberikan nik,mat iman kepada kita hingga saat S.A.W yang telah memberikan nik,mat iman kepada kita hingga saat ini.

ini.

Serta ucapan banyak terima kasih terhadap semua pihak yang Serta ucapan banyak terima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini baik itu telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini baik itu teman-teman maupun dosen kita sendiri yang telah mendukung teman-teman maupun dosen kita sendiri yang telah mendukung ppembuatan makalah ini.

ppembuatan makalah ini.

Palembang,

Palembang, April April 20122012 Penyusun

(3)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A. Pengertian logam bukan besi

Pengertian logam bukan besi

Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara kimiawi tidak memiliki unsur besi atau

yang secara kimiawi tidak memiliki unsur besi atau FerroFerro (Fe), oleh karena itu logam jenis ini

(Fe), oleh karena itu logam jenis ini disebut sebagai logamdisebut sebagai logam bukan Besi (non Ferro).

bukan Besi (non Ferro).

Beberapa dari jenis logam ini telah disebutkan dimana Beberapa dari jenis logam ini telah disebutkan dimana termasuk logam yang banyak dan

termasuk logam yang banyak dan umum digunakan baikumum digunakan baik secara murni maupun sebagai unsur paduan.

secara murni maupun sebagai unsur paduan.

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam, teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam, menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan, mutu produk yang semakin dengan berbagai alasan, mutu produk yang semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan pendukung ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan pendukung teknologi serta keterbatasan dari ketersediaan teknologi serta keterbatasan dari ketersediaan bahan-bahan yang secara umum digunakan dan lain-lain.

bahan yang secara umum digunakan dan lain-lain.

Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing memiliki sifat dan karakteristik yang masing-masing memiliki sifat dan karakteristik yang

(4)

berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan logam yang lainnya.

logam yang lainnya.

B.

B.Ciri

Ciri – 

 –  ciri logam bukan besi

 ciri logam bukan besi

Adapun Ciri - ciri logam bukan besi adalah: Adapun Ciri - ciri logam bukan besi adalah:

 daya tahan terhadap korosi yang tinggidaya tahan terhadap korosi yang tinggi 

 daya hantar listrik yang baikdaya hantar listrik yang baik 

 mudah untuk dibentukmudah untuk dibentuk 

 pemilihan paduan tertentu, tergantung kepada pemilihan paduan tertentu, tergantung kepada banyakbanyak hal, antara lain :

hal, antara lain :

 kekuatankekuatan

 kemudahan dalam pemberian bentukkemudahan dalam pemberian bentuk  berat jenisberat jenis

 harga bahan bakuharga bahan baku  upah produksiupah produksi  nilai estetisnilai estetis

C.

C. SIFAT SIFAT LOGAM BUKAN BESI

SIFAT SIFAT LOGAM BUKAN BESI

Kebanyakan logam bukan besi tahan terhadap korosi (air Kebanyakan logam bukan besi tahan terhadap korosi (air atau kelembaban), misalnya: zat magnesium, tahan terhadap atau kelembaban), misalnya: zat magnesium, tahan terhadap korosi dalam lingkungan udara biasa, akan tetapi di dalam air korosi dalam lingkungan udara biasa, akan tetapi di dalam air

(5)

laut, ketahan terhadap korosinya dibawah ketahanan baja laut, ketahan terhadap korosinya dibawah ketahanan baja biasa.

biasa.

Secara umum dapat dikatakan, bahwa makin berat suatu Secara umum dapat dikatakan, bahwa makin berat suatu logam bukan besi, maka makin baik daya tahan nya terhadap logam bukan besi, maka makin baik daya tahan nya terhadap korosi dan salah satu sifat atau ciri khas logam bukan besi korosi dan salah satu sifat atau ciri khas logam bukan besi adalah: berat jenis nya, oleh karena itu, dibawah ini dapat adalah: berat jenis nya, oleh karena itu, dibawah ini dapat dilihat tabel yang menunjukkan berat jenis & titik

dilihat tabel yang menunjukkan berat jenis & titik cair logam.cair logam. Pengecualian pada aluminium, pada permukaan nya Pengecualian pada aluminium, pada permukaan nya terbentuk suatu lapisan oksida yang dapat melindungi logam terbentuk suatu lapisan oksida yang dapat melindungi logam aluminium tersebut dari korosi selanjut nya.

aluminium tersebut dari korosi selanjut nya.

Warna asli dari logam bukan besi, seperti: kuning, abu-abu, Warna asli dari logam bukan besi, seperti: kuning, abu-abu, perak, dlsb nya, termasuk teknik pewarnaan, seperti: perak, dlsb nya, termasuk teknik pewarnaan, seperti: anodisasi pada aluminium, dapat menambah nilai estetika anodisasi pada aluminium, dapat menambah nilai estetika logam-logam tersebut.

logam-logam tersebut.

Pada umum nya, logam non-besi mempunyai daya hantar Pada umum nya, logam non-besi mempunyai daya hantar listrik lebih baik dibandingkan dengan besi, sebagai contoh: listrik lebih baik dibandingkan dengan besi, sebagai contoh: tembaga, mempunyai daya hantar listrik 5,3 kali lebih baik tembaga, mempunyai daya hantar listrik 5,3 kali lebih baik dibandingkan besi, sedang kan aluminium, 3,2 kali lebih baik. dibandingkan besi, sedang kan aluminium, 3,2 kali lebih baik. Demikian juga hal nya dengan titik cair, titik cair logam bukan Demikian juga hal nya dengan titik cair, titik cair logam bukan

(6)

C s/d C s/d

agak sulit untuk dilas, sedangkan kemampuan terhadap agak sulit untuk dilas, sedangkan kemampuan terhadap pengecoran, permesinan dan pembentukan, berbeda-beda, pengecoran, permesinan dan pembentukan, berbeda-beda, misalnya: ada logam yang dapat mengalami pembentukan misalnya: ada logam yang dapat mengalami pembentukan dengan pengerjaan dingin, namun ada pula yang tidak

dengan pengerjaan dingin, namun ada pula yang tidak mungkinmungkin untuk dibentuk dalam keadaan dingin.

untuk dibentuk dalam keadaan dingin.

D.

D.Peleburan

Peleburan

Logam bukan besi tidak ditemukan sebagai logam murni Logam bukan besi tidak ditemukan sebagai logam murni dialam bebas, biasanya masih ter- ikat sebagai oksida dengan dialam bebas, biasanya masih ter- ikat sebagai oksida dengan berbagai macam kotoran-kotoran yang membentuk bijih-bijih. berbagai macam kotoran-kotoran yang membentuk bijih-bijih. Ada beberapa tahapan untuk mengolah bijih logam bukan Ada beberapa tahapan untuk mengolah bijih logam bukan besi, yakni:

besi, yakni:

- tahap penghalusan mineral - tahap penghalusan mineral - tahap pencucian

- tahap pencucian

- tahap pemisahan antaraq logam

- tahap pemisahan antaraq logam dengan kotorandengan kotoran - tahap peleburan

(7)

Kadang-kadang, tahap proses peleburan menjadi lebih sulit, Kadang-kadang, tahap proses peleburan menjadi lebih sulit, misal nya karena bijih tembaga, timah hitam dan seng, hanya misal nya karena bijih tembaga, timah hitam dan seng, hanya di dapat di suatu daerah tertentu saja, atau bahkan disuatu di dapat di suatu daerah tertentu saja, atau bahkan disuatu daerah dijumpai campuran dari 21 jenis bijih logam bukan daerah dijumpai campuran dari 21 jenis bijih logam bukan besi.

besi.

D.1. Dapur peleburan D.1. Dapur peleburan

Pada mula nya, Tanur Tinggi dengan kapasitas Pada mula nya, Tanur Tinggi dengan kapasitas kecil,digunakan untuk melebur tembaga, timah danbeberapa kecil,digunakan untuk melebur tembaga, timah danbeberapa unsur lain nya. Didalam tanur bahan baku dicampur dengan unsur lain nya. Didalam tanur bahan baku dicampur dengan kokas, kemudian di tiupkan udara untuk mempercepat proses kokas, kemudian di tiupkan udara untuk mempercepat proses pembakaran. Karena tiupan udara nya cukup cepat (kencang), pembakaran. Karena tiupan udara nya cukup cepat (kencang), maka ukuran kokas, maupun bijih tidak boleh lebih kecil dari 1 maka ukuran kokas, maupun bijih tidak boleh lebih kecil dari 1 cm. Saat proses peleburan berlangsung, ditambahkanfluks cm. Saat proses peleburan berlangsung, ditambahkanfluks untuk memperoleh logam yang lebih murni, sekaligus untuk untuk memperoleh logam yang lebih murni, sekaligus untuk mengurangi kekentalan (viskositas) terak cair.

mengurangi kekentalan (viskositas) terak cair.

Dapur-dapur yang umum digunakan untuk melebur logam Dapur-dapur yang umum digunakan untuk melebur logam bukan besi, biasanya dari jenis reverberasi. Penambahan fluks bukan besi, biasanya dari jenis reverberasi. Penambahan fluks (pembentuk terak), bertujuan untuk mengurangi oksidasi, (pembentuk terak), bertujuan untuk mengurangi oksidasi, dimana biasanya dapur di lengkapi oleh

dimana biasanya dapur di lengkapi oleh alat tadah uap maupunalat tadah uap maupun tadah debu. Biasanya, disamping menggunakan dapur tadah debu. Biasanya, disamping menggunakan dapur

(8)

peleburan, digunakan juga dapur pemanggang untuk peleburan, digunakan juga dapur pemanggang untuk meng-oksidasi bijih dari mineral sulfida, gas meng-oksidasi dihembuskan oksidasi bijih dari mineral sulfida, gas oksidasi dihembuskan melalui kisi dan mengenai bijih, sedangkan dapur pemanggang melalui kisi dan mengenai bijih, sedangkan dapur pemanggang digunakan untuk memurnikan tembaga dan seng.

digunakan untuk memurnikan tembaga dan seng.

(9)

BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

1.

1. Jenis-jenis logam bukan besi dan pemanfaatan

Jenis-jenis logam bukan besi dan pemanfaatan

nya

nya

Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non Ferro ini memungkinkan pemakaian secara luas baik Ferro ini memungkinkan pemakaian secara luas baik digunakan secara murni atau pun dipadukan antara logam digunakan secara murni atau pun dipadukan antara logam non ferro bahkan dengan logam Ferro untuk mendapatkan non ferro bahkan dengan logam Ferro untuk mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.

suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.

Untuk mengetahui macam-macam logam non ferro ini Untuk mengetahui macam-macam logam non ferro ini dapat disebutkan sebagai berikut :

dapat disebutkan sebagai berikut : 1.

(10)

Timah hitam sangat sangat lunak, lembek

Timah hitam sangat sangat lunak, lembek tetapi ulet,tetapi ulet, memiliki warna putih terang yang sangat jelas terlihat pada memiliki warna putih terang yang sangat jelas terlihat pada patahan atau pecahannya.

patahan atau pecahannya.

Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu =11,3 kg/dm³ dengan titik cair 327ºC, digunakan yaitu =11,3 kg/dm³ dengan titik cair 327ºC, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear.

sebagai isolator anti radiasi Nuclear.

Timah hitam diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur Timah hitam diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS) yang disebut "Gelena" dengan kadar yang sangat (PbS) yang disebut "Gelena" dengan kadar yang sangat kecil.

kecil.

Proses pemurniannya dilakukan dengan memanaskannya Proses pemurniannya dilakukan dengan memanaskannya didalam dapur tinggi, proses pencairan untuk didalam dapur tinggi, proses pencairan untuk menghilangkan oxides serta unsur lainnya.

menghilangkan oxides serta unsur lainnya.

Selain untuk pemakaian sebagai isolator radiasi, Timah Selain untuk pemakaian sebagai isolator radiasi, Timah hitam digunakan juga sebagai bahan pelapis pada bantalan hitam digunakan juga sebagai bahan pelapis pada bantalan luncur, bahan timah pateri serta sebagai unsur paduan luncur, bahan timah pateri serta sebagai unsur paduan dengan baja atau logam Non Ferro lainnya yang dengan baja atau logam Non Ferro lainnya yang menghasilkan logam dengan sifat Free Cutting atau yang menghasilkan logam dengan sifat Free Cutting atau yang disebut sebagai baja Otomat.

disebut sebagai baja Otomat. 2.

(11)

Titanium (Ti) memiliki warna putih kelabu, sifatnya Titanium (Ti) memiliki warna putih kelabu, sifatnya yang kuat seperti baja dan stabil hingga temperature yang kuat seperti baja dan stabil hingga temperature 400ºC, tahan korosi dan memiliki berat jenis (ρ) = 4,5 400ºC, tahan korosi dan memiliki berat jenis (ρ) = 4,5 kg/dm³.

kg/dm³.

Titanium (Ti) digunakan sebagai unsur pemurni pada Titanium (Ti) digunakan sebagai unsur pemurni pada baja serta sebagai bahan paduan dengan Aluminium dan baja serta sebagai bahan paduan dengan Aluminium dan logam lainnya.

logam lainnya.

Titanium (Ti) memiliki titik cair 1660ºC dan kekuatan Titanium (Ti) memiliki titik cair 1660ºC dan kekuatan tarik 470 N/mm2 serta densitas 56 %.

tarik 470 N/mm2 serta densitas 56 %.

Titanium (Ti) tidak termasuk logam baru walaupun Titanium (Ti) tidak termasuk logam baru walaupun pengembangannya baru dilakukan pada tahun 1949, karena pengembangannya baru dilakukan pada tahun 1949, karena sebenarnya Titanium (Ti) telah terdeteksi sejak tahun 1789 sebenarnya Titanium (Ti) telah terdeteksi sejak tahun 1789 dalam bentuk Oxide Silicon, karena pengaruh oxygen maka dalam bentuk Oxide Silicon, karena pengaruh oxygen maka pada saat itu tidak memungkinkan untuk dilakukan pada saat itu tidak memungkinkan untuk dilakukan extraction, dimana Titanium (Ti) merupakan bagian penting extraction, dimana Titanium (Ti) merupakan bagian penting dari Oxygen, namun pada akhirnya ditemukan metoda dari Oxygen, namun pada akhirnya ditemukan metoda

(12)

pemurnian Titanium (Ti) ini melalui pemanasan dengan pemurnian Titanium (Ti) ini melalui pemanasan dengan Carbon dan Clorine, kemudian dengan Magnesium dan Carbon dan Clorine, kemudian dengan Magnesium dan denganSodium pada suhu pemanasan antara 800ºC hingga denganSodium pada suhu pemanasan antara 800ºC hingga 900ºC yang menghasilkan Titanium Tetraclorite sebagai 900ºC yang menghasilkan Titanium Tetraclorite sebagai produk awal dari Titanium (Ti) yang selanjutnya produk awal dari Titanium (Ti) yang selanjutnya menggunakan Magnesiumcloride atau Sodiumcloride.

menggunakan Magnesiumcloride atau Sodiumcloride. 3.

3. Nickolium (Ni)Nickolium (Ni)

Nickel, Nickolium merupakan unsur penting yang Nickel, Nickolium merupakan unsur penting yang terdapat pada endapan terak bumi yang biasanya terdapat pada endapan terak bumi yang biasanya tercampur dengan bijih tembaga.

tercampur dengan bijih tembaga.

Oleh karena itu diperlukan proses pemisahan dan Oleh karena itu diperlukan proses pemisahan dan pemurnian dari berbagai unsur yang akan merugikan sifat pemurnian dari berbagai unsur yang akan merugikan sifat Nickel tersebut.

(13)

Bijih Nickel mengandung 2,5 % Nickel yang bercampur Bijih Nickel mengandung 2,5 % Nickel yang bercampur bersama-sama unsur lain yang sebagian besar terdiri atas bersama-sama unsur lain yang sebagian besar terdiri atas besi dan silica serta hampir 4 % Tembaga dan sedikit besi dan silica serta hampir 4 % Tembaga dan sedikit Cobalt, Selenium, Tellurium, Silver, Platinum dan Aurum. Cobalt, Selenium, Tellurium, Silver, Platinum dan Aurum. Sedangkan Tembaga, besi dan Nicel berada pada bijih itu Sedangkan Tembaga, besi dan Nicel berada pada bijih itu sebagai Sulfida.

sebagai Sulfida.

Setelah proses penambangan bijih itu dipecah dan Setelah proses penambangan bijih itu dipecah dan dilakukan pemisahan dari berbagai unsur

dilakukan pemisahan dari berbagai unsur yang mengandungyang mengandung batuan yang mengapung.

batuan yang mengapung.

Kemudian sulfide Nickel dan Sulfide Tembaga Kemudian sulfide Nickel dan Sulfide Tembaga dipisahkan melalui proses

dipisahkan melalui proses pengapungan.pengapungan.

Proses berikutnya ialah pemanggangan Sulfide Nicel Proses berikutnya ialah pemanggangan Sulfide Nicel untuk menggerakan Sulphur, selanjutnya dituangkan untuk menggerakan Sulphur, selanjutnya dituangkan kedalam bejana, untuk selnjutnya dilakukan pemurnian kedalam bejana, untuk selnjutnya dilakukan pemurnian melalui proses oxidasi sebagaimana dalam proses melalui proses oxidasi sebagaimana dalam proses Bessemer dalam pemurnian baja.

Bessemer dalam pemurnian baja.

Dari proses ini akan diperoleh 48 % Nickel dan 27 % Dari proses ini akan diperoleh 48 % Nickel dan 27 % Tembaga.

(14)

Selanjutnya dipanaskan bersama Sodium Sulfat dengan Selanjutnya dipanaskan bersama Sodium Sulfat dengan pemanasan kokas untuk memperoleh larutan Tembaga pemanasan kokas untuk memperoleh larutan Tembaga Nickel dan Sulfide Besi, kemudian dituangkan kedalam Nickel dan Sulfide Besi, kemudian dituangkan kedalam ladle untuk dilakukan pemadatan, Selama pendinginan ladle untuk dilakukan pemadatan, Selama pendinginan Tembaga dan Sodium mengapung keatas dan ketika terjadi Tembaga dan Sodium mengapung keatas dan ketika terjadi pemadatan Nickel dan Tembaga akan terpisah oleh tiupan pemadatan Nickel dan Tembaga akan terpisah oleh tiupan atau pemukulan.

atau pemukulan.

Proses pemurnian lanjut dilakukan dengan electrolisa Proses pemurnian lanjut dilakukan dengan electrolisa dengan terlebih dahulu disinter sehingga berbentuk Briket, dengan terlebih dahulu disinter sehingga berbentuk Briket, atau dapat juga dengan proses 'carbonil' jika tresedia atau dapat juga dengan proses 'carbonil' jika tresedia cukup daya listrik dimana serbuk Nickel dipanggang untuk cukup daya listrik dimana serbuk Nickel dipanggang untuk menhilangkan sisa-sisa Sulphur dan Besi kemudian menhilangkan sisa-sisa Sulphur dan Besi kemudian direduksi oleh Hydrogen.

direduksi oleh Hydrogen.

Dengan demikian maka oxide logam akan keluar dan Dengan demikian maka oxide logam akan keluar dan membentuk uap, akan terbang dan membentuk gas Nickel membentuk uap, akan terbang dan membentuk gas Nickel carbonil yang kemudian mencair karena pengaruk carbonil yang kemudian mencair karena pengaruk Carbonmonoxide serta akan mengalir melalui kulit endapan Carbonmonoxide serta akan mengalir melalui kulit endapan Nickel.

(15)

Pemakaian Nickel Pemakaian Nickel

Secara komersial Nickel banyak digunakan secara Secara komersial Nickel banyak digunakan secara murni terutama untuk peralatan-peralatan yang menuntut murni terutama untuk peralatan-peralatan yang menuntut ketahanan korosi yang tinggi, seperti peralatan dalam ketahanan korosi yang tinggi, seperti peralatan dalam industri makanan , industri kimia, obat-obatan serta industri makanan , industri kimia, obat-obatan serta peralatan kesehatan, industri petroleum dan lain-lain.

peralatan kesehatan, industri petroleum dan lain-lain.

Nickel dapat dibentuk melalui proses panas maupun Nickel dapat dibentuk melalui proses panas maupun dingin, memiliki sifat mampu tempa, mampu mesin dengan dingin, memiliki sifat mampu tempa, mampu mesin dengan pemotong HSS. Dapat dikerjakan dengan Cupping, Drawing, pemotong HSS. Dapat dikerjakan dengan Cupping, Drawing, Spining, Swaging, Bending, dan Forming. Penyambungan Spining, Swaging, Bending, dan Forming. Penyambungan dapat dilakukan dengan pengelasan, penyolderan, Brazing dapat dilakukan dengan pengelasan, penyolderan, Brazing dan Welding.

dan Welding. 4.

(16)

Boron (B) memiliki titik cair 2300ºC dan Boron-Carbide Boron (B) memiliki titik cair 2300ºC dan Boron-Carbide sangat keras dan tahan terhadap pengaruh kimia.

sangat keras dan tahan terhadap pengaruh kimia.

Proses pemurnian Boron termasuk sangat sulit akan Proses pemurnian Boron termasuk sangat sulit akan tetapi kerap kali Boron ditemukan dalam keadaan murni tetapi kerap kali Boron ditemukan dalam keadaan murni sehingga disebut sebagai logam Murni atau

sehingga disebut sebagai logam Murni atau logam langkalogam langka (rare-metal).

(rare-metal).

Boron tidak digunakan sebagai element akan tetapi Boron tidak digunakan sebagai element akan tetapi Boron digunakan sebagai bahan pembuatan Dies, Nozle Boron digunakan sebagai bahan pembuatan Dies, Nozle untuk Injection moulding, pivot serta permukaan bearing. untuk Injection moulding, pivot serta permukaan bearing. Boron dibuat dalam bentuk bubukan sehingga Boron dibuat dalam bentuk bubukan sehingga pembentukan

pembentukannya dilakukan nya dilakukan dengan proses Sintering.dengan proses Sintering. 5.

5. Bismuth (Bi)Bismuth (Bi)

Bismuth ialah logam berwarna putih kelabu kemilau, Bismuth ialah logam berwarna putih kelabu kemilau, sifat Bismuth sangat keras dan rapuh

sifat Bismuth sangat keras dan rapuh dan tidak dapatdan tidak dapat ditempa.

ditempa.

Titik Cairnya 271ºC dan

Titik Cairnya 271ºC dan keadaannya relative murni.keadaannya relative murni. Bismuth diperoleh dari campuran berbagai unsur Bismuth diperoleh dari campuran berbagai unsur dalam kondisi alami. Proses Pemisahannya di

(17)

dengan pembersihan terlebih dahulu dimana Bismuth ini dengan pembersihan terlebih dahulu dimana Bismuth ini terdapat dalam keadaan kurang bersih, sehingga

terdapat dalam keadaan kurang bersih, sehingga diperlukan berbagai perlakuan.

diperlukan berbagai perlakuan.

Bismuth digunakan sebagai unsur paduan dengan Bismuth digunakan sebagai unsur paduan dengan logam lain yang memiliki titik cair rendah.

logam lain yang memiliki titik cair rendah.

6.

6. Magnesium (Mg)Magnesium (Mg)

Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap dengan titik cair 651ºC yang dapat dan sangat mengkilap dengan titik cair 651ºC yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat dan digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat dan karakterist

karakteristiknya sama iknya sama dengan Aluminium.dengan Aluminium.

Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh udara kering, cukup melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan udara lembab dengan Magnesium memiliki sedangkan udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110 N/mm2

kekuatan tarik hingga 110 N/mm2 dan dapat ditingkatkandan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2.

(18)

Magnesium memilki sifat yang lembut walaupun Magnesium memilki sifat yang lembut walaupun dengan elastisitas yang rendah.

dengan elastisitas yang rendah. 7.

7. Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)

Tembaga memilki kekuatan Tarik 150 N/mm2 sebagai Tembaga memilki kekuatan Tarik 150 N/mm2 sebagai Tembaga Cor dan dengan proses pengerjaan dingin Tembaga Cor dan dengan proses pengerjaan dingin kekuatan tarik Tembaga dapat ditingkatkan hingga 390 kekuatan tarik Tembaga dapat ditingkatkan hingga 390 N/mm2 demikian pula dengan angka kekerasannya N/mm2 demikian pula dengan angka kekerasannya dimana Tembaga Cor memiliki angka kekerasan 45 HB dimana Tembaga Cor memiliki angka kekerasan 45 HB dan meningkat hingga 90 HB melalui proses pengerjaan dan meningkat hingga 90 HB melalui proses pengerjaan dingin, dengan demikian juga akan diperoleh sifat dingin, dengan demikian juga akan diperoleh sifat Tembaga yang ulet serta dapat dipertahankan walaupun Tembaga yang ulet serta dapat dipertahankan walaupun dilakukan proses perlakuan panas misalnya dengan dilakukan proses perlakuan panas misalnya dengan Tempering.

Tempering.

Sifat listrik dan sebagai penghantar panas yang baik Sifat listrik dan sebagai penghantar panas yang baik dari Tembaga (Electrical and Thermal Conductor) dari Tembaga (Electrical and Thermal Conductor)

(19)

Tembaga dan menduduki urutan kedua setelah Silver Tembaga dan menduduki urutan kedua setelah Silver namun untuk ini Tembaga dipersyaratkan memiliki namun untuk ini Tembaga dipersyaratkan memiliki kemurnian hingga 99,9 %. Salah satu sifat yang baik dari kemurnian hingga 99,9 %. Salah satu sifat yang baik dari tembaga ini juga adalah ketahanannya terhadap korosi tembaga ini juga adalah ketahanannya terhadap korosi atmospheric bahkan jenis korosi yang lainnya.

atmospheric bahkan jenis korosi yang lainnya. 8.

8. Aluminium (Al)Aluminium (Al)

Aluminium ialah logam yang berwarna putih terang Aluminium ialah logam yang berwarna putih terang dan sangat mengkilap dengan titik cair 660ºC sangat dan sangat mengkilap dengan titik cair 660ºC sangat tahan terhadap pengaruh Atmosphere juga bersifat tahan terhadap pengaruh Atmosphere juga bersifat electrical dan Thermal Conductor dengan koefisien yang electrical dan Thermal Conductor dengan koefisien yang sangat tinggi.

sangat tinggi.

Secara komersial Aluminium memiliki tingkat Secara komersial Aluminium memiliki tingkat kemurnian hingga 99,9 % , dan Aluminium non paduan kemurnian hingga 99,9 % , dan Aluminium non paduan kekuatan tariknya ialah 60 N/mm2 dan dikembangkan kekuatan tariknya ialah 60 N/mm2 dan dikembangkan melalui proses pengerjaan dingin dapat ditingkatkan melalui proses pengerjaan dingin dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhannya hingga 140 N/mm2.

(20)

9.

9. Chromium (Cr)Chromium (Cr)

Chromium ialah logam berwarna kelabu, sangat keras Chromium ialah logam berwarna kelabu, sangat keras dengan titik cair yang tinggi yakni 1890ºC , Chromium dengan titik cair yang tinggi yakni 1890ºC , Chromium diperoleh dari unsur Chromite, yaitu senyawa FeO.Cr2. diperoleh dari unsur Chromite, yaitu senyawa FeO.Cr2. Unsur Chromite (Fe2 Cr2 06

Unsur Chromite (Fe2 Cr2 06 ) serta Crocoisite (PbCrO4).) serta Crocoisite (PbCrO4). Chromium memiliki sifat yang keras serta tahan Chromium memiliki sifat yang keras serta tahan terhadap korosi jika digunakan sebagai unsur paduan terhadap korosi jika digunakan sebagai unsur paduan pada baja dan besi tuang dan dengan penambahan unsur pada baja dan besi tuang dan dengan penambahan unsur Nickel maka akan diperoleh sifat baja yang keras dan Nickel maka akan diperoleh sifat baja yang keras dan tahan panas (Heat resistance- Alloy).

tahan panas (Heat resistance- Alloy). 10.

(21)

Manganese (Mn) logam yang memiliki titik cair 1260ºC Manganese (Mn) logam yang memiliki titik cair 1260ºC Unsur Manganese (Mn) ini diperoleh melalui proses Unsur Manganese (Mn) ini diperoleh melalui proses reduksi pada bijih Manganese sebagaimana proses yang reduksi pada bijih Manganese sebagaimana proses yang dilakukan dalam pembuatan baja.

dilakukan dalam pembuatan baja.

Manganese digunakan pada hampir semua jenis baja Manganese digunakan pada hampir semua jenis baja dan besi tuang sebagai unsur paduan kendati tidak dan besi tuang sebagai unsur paduan kendati tidak menghasilkan pengaruh yang signifikan dalam menghasilkan pengaruh yang signifikan dalam memperbaiki sifat baja tetapi tidak berpengaruh buruk memperbaiki sifat baja tetapi tidak berpengaruh buruk karena didalam baja memiliki kandungan unsur Sulphur. karena didalam baja memiliki kandungan unsur Sulphur.

Disamping itu Manganese (Mn) merupakan unsur Disamping itu Manganese (Mn) merupakan unsur paduan pada Aluminium, Magnesium, Titanium dan paduan pada Aluminium, Magnesium, Titanium dan Kuningan.

(22)

BAB III

BAB III

PENUTUP

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan

(23)

Daftar pustaka

Daftar pustaka

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=11006205 http://www.kaskus.us/showthread.php?t=11006205 Http : Http : Anistkr.blogspot.comAnistkr.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

Kajian Jalali dan Heidari (2016) mendapati kebahagiaan dan kesejahteraan subjektif adalah peramal prestasi kerja yang paling kuat Namun begitu hasil kajian

diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik yang sifatnya umum maupun yang sifatnya lebih khusus. Caranya ialah dengan jalan membandingkan posisi atau kedudukan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui disiplin kerja pegawai Pada

Tentu saja berhubungan dengan kepercayaan diri individu tersebut untuk melakukan sesuatu hal baru atau mengeluarkan pendapat terakhir individu tersebut dapat

d) Menghargai perbedaan, indikatornya adalah menghindari sikap merendahkan orang lain. Sikap saling menghargai mahasiswa yang baik ditunjukkan dalam pembelajaran di kelas. Pada sesi

Logam alkali merupakan logam ang sangat reakti7, sehingga mudah bereaksi dengan =at lain membentuk sena*a logam alkali.. 4erikut akan dipaparkan berbagai !enis reaksi logam

Menurut penulis, berkaitan dengan penegakan hukum hak cipta, khususnya hak cipta lagu dan/atau musik, selain budaya hukum masyarakat Indonesia yang kurang memberikan

Ketiga, peningkatan Kualitas Nadzir dan Lembaga Wakaf, Nadzir sebagai salah satu pihak yang berpengaruh dalam bidang pengelolaan dan pengembangannya, harus banyak