Lampiran 1 Daftar pertanyaan wawancara kepada pihak PT. Suka Jaya Makmur
Tahap I
1. Bagaimana kondisi umum perusahaan?
2. Bagaimana kondisi K3 di PT. Suka Jaya Makmur? 3. Bagaimana statistik kecelakaan perusahaan?
4. Bagaimana penerapan SMK3 pada perusahaan, terkait klausul-klausul yang ada?
Tahap II
1. Menurut Permenaker 05/MEN/1996, identifikasi permasalahan berdasarkan unsur-unsur SMK3 mencakup:
a. Komitmen dan kebijakan
1) Kepemimpinan dan komitmen 2) Tinjauan awal K3 (initial review) 3) Kebijakan K3
b. Perencanaan
1) Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko 2) Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
3) Tujuan dan sasaran 4) Indikator kinerja
5) Perencanaan awal dan perencanaan kegiatan yang sedang berlangsung
c. Penerapan
1) Jaminan kemampuan 2) Kegiatan pendukung
3) Identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian risiko d. Pengukuran dan evaluasi
1) Inspeksi dan pengujian 2) Audit SMK3
3) Tindakan perbaikan dan pencegahan
e. Tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihak manajemen 1) Evaluasi terhadap penerapan kebijakan K3
3) Hasil temuan audit SMK3
4) Evaluasi efektifitas penerapan SMK3 dan kebutuhan untuk mengubah SMK3
2. Siapa saja pihak yang berperan dan bertanggungjawab dalam penerapan SMK3?
3. Bagaimana bentuk tanggung jawab pihak yang terlibat dalam penerapan SMK3?
4. Apa tujuan dari pihak-pihak yang terlibat dalam penerapan SMK3?
Tahap III
1. Tindakan apa yang dapat menjadi solusi adanya permasalahan dalam penerapan SMK3?
Lampiran 2 Kuesioner penelitian (AHP)
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PT SUKA JAYA
MAKMUR, KALIMANTAN BARAT
Oleh:
Yulifa Devi Dwijayanti
E14080073
Saya mengharapkan kesediaan dari Bapak/Ibu, untuk mengisi kuesioner ini secara benar dan obyektif, karena hasil dari kuesioner ini akan digunakan untuk bahan penelitian dengan tujuan ilmiah. Seluruh informasi yang anda berikan dalam survei ini akan dirahasiakan. Atas partisipasinya, kami ucapkan terima kasih.
Identitas Responden:
Nama :
Jabatan :
Pengalaman Kerja :
Pendidikan Terakhir : Tanggal Pengisian Kuesioner :
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
A. PETUNJUK I. UMUM
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden dengan menjawab setiap pertanyaan tertulis .
2. Jawaban dapat merupakan jawaban pribadi ataupun hasil diskusi atau pemikiran dengan orang lain.
3. Pertanyaan yang ditujukan adalah membandingkan data 2 faktor berdasarkan tingkat kepentingan/besarnya peranan dengan memberikan skala penilaian (lihat petunjuk II).
4. Dalam pengisian kuesioner ini, diharapkan responden melakukan dengan sekaligus (tidak tertunda).
II. SKALA PENILAIAN
Berilah nilai pada kolom yang tersedia pada tabel skala penilaian dengan memilih nilai yang ditentukan, berdasarkan tingkat/besarnya peranan dari faktor yang dibandingkan dengan ketentuan di bawah ini.
Misalnya A dibandingkan dengan B, maka berilah nilai:
Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor
9 7 5 3 1 3 5 7 9 A √ B √ √ √ √ Skala Penilaian:
9 Mutlak lebih penting 7 Sangat jelas lebih penting 5 Jelas lebih penting 3 Sedikit lebih penting 1 Sama penting
Lanjutan Lampiran 2
CONTOH
Apabila jenis kebutuhan hidup seperti bernafas, minum dan jalan-jalan dibandingkan dengan tingkat kepentingannya dalam memenuhi kebutuhan manusia, maka jika:
Bernafas sedikit lebih penting dari minum Bernafas mutlak lebih penting dari jalan-jalan Minum jelas lebih penting dari jalan-jalan
Dapat diukur dengan memberikan nilai skala banding berikut:
Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Bernafas √ Minum
Bernafas √ Jalan-jalan
Minum √ Jalan-jalan
B. PERTANYAAN
I. Menurut PERMENKER 05/MEN/1996, dalam kaitannya dengan fokus hierarki yaitu strategi penerapan SMK3, faktor/kriteria masalah yang teridentifikasi adalah:
Komitmen dan kebijakan : Komitmen dan kebijakan terhadap K3.
Perencanaan : Pembuatan perencanaan untuk keberhasilan penerapan SMK3. Penerapan : Personel mempunyai kualifikasi
yang sesuai dengan sistem yang diterapkan.
Pengukuran dan evaluasi : Memiliki sistem untuk mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja SMK3 dan analisis hasil guna menentukan keberhasilan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan.
Tinjauan ulang dan peningkatan : Pelaksanaan tinjauan ulang SMK3 oleh pihak manajemen secara berkala untuk menjamin
kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan dalam
pencapaian kebijakan dan tujuan K3. Untuk itu, dibandingkanlah besarnya peranan/pengaruh/tingkat kepentingan kriteria masalah tersebut:
Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor
9 7 5 3 1 3 5 7 9 Komitmen dan kebijakan Perencanaan Komitmen dan kebijakan Penerapan Komitmen dan kebijakan Pengukuran dan evaluasi Komitmen dan kebijakan Tinjauan ulang dan peningkatan oleh manajemen Perencana-an Penerapan Perencana-an Pengukuran dan evaluasi Perancana-an Tinjauan ulang dan peningkatan oleh manajemen Penerapan Pengukuran dan evaluasi
Lanjutan Lampiran 2 Penerapan Tinjauan ulang dan peningkatan oleh manajemen Pengukur-an dPengukur-an evaluasi Tinjauan ulang dan peningkatan oleh manajemen
II. Menurut Wulandari (2009), dalam kaitannya dengan faktor/kriteria masalah di atas, aktor-aktor yang berperan dalam penerapan SMK3 adalah:
Top management : Pihak yang memberikan persetujuan untuk seluruh kegiatan/kebijakan yang ada. Middle management : Pihak yang bertugas
menginterpresentasikan kebijakan K3. Operational management : Pihak yang bertindak sesuai dengan
prosedur dari kebijakan K3 yang telah diterapkan.
a. Dalam masalah komitmen dan kebijakan, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing aktor berikut:
Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Top management Middle
management Top management Operational
management Middle
management
Operational management
b. Dalam masalah perencanaan, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing aktor berikut:
Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor 9 7 5 3 1 3 5 7 9
Top management Middle
management Top management Operational
management Middle
management
Operational management
c. Dalam masalah penerapan, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing aktor berikut:
Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Top management Middle
management Top management Operational
management Middle
management
Operational management
d. Dalam masalah pengukuran dan evaluasi, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing aktor berikut:
Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Top management Middle
management Top management Operational
management Middle
management
Operational management
e. Dalam masalah tinjauan ulang dan peningkatan oleh manajemen, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing aktor berikut:
Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Top management Middle
Lanjutan Lampiran 2
Top management Operational management Middle
management
Operational management
III. Dalam kaitannya dengan aktor-aktor yang berpengaruh/bertanggung jawab dalam penerapan SMK3, tujuan yang ingin diraih adalah:
Pencegahan kecelakaan kerja : pengurangan bahkan pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dapat diwujudkan, termasuk dari bahaya kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja.
Kontrol biaya produksi : mengontrol biaya produksi perusahaan sehingga dapat mengurangi pengeluaran a. Berdasarkan tingkat perhatian top management, bandingkan tingkat
kepentingan dari masing-masing tujuan berikut:
Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Pencegahan kecelakaan kerja
Kontrol biaya produksi b. Berdasarkan tingkat perhatian middle management, bandingkan tingkat
kepentingan dari masing-masing tujuan berikut:
Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Pencegahan kecelakaan kerja
Kontrol biaya produksi c. Berdasarkan tingkat perhatian operational management, bandingkan tingkat
kepentingan dari masing-masing tujuan berikut:
Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor
9 7 5 3 1 3 5 7 9
Pencegahan kecelakaan kerja
Kontrol biaya produksi
IV. Dalam kaitannya dengan tujuan yang ingin diraih terkait penerapan SMK3, maka alternatif kegiatan/tindakan yang dapat diambil, antara lain melalui:
Sosialisasi, pendidikan : Kegiatan ini dilakukan untuk dan pelatihan meningkatkan pemahaman dan
keterampilan karyawan tentang K3. Simulasi penanggulangan : Kegiatan ini dilakukan untuk melatih
kebakaran karyawan dalam hal penanggulangan jika kebakaran tejadi pada kawasan IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur.
Mengikuti perlombaan K3 : Dalam kaitannya dengan undangan yang diberikan dari pemerintah setempat, pihak perusahaan ingin mengikuti perlombaan tentang K3 agar dapat meningkatkan minat dan kepedulian karyawan pada K3. a. Dalam tujuan pencegahan kecelakaan kerja, bandingkan tingkat kepentingan
dari masing-masing alternatif berikut:
Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor
9 7 5 3 1 3 5 7 9 Sosialisasi, pendidikan dan pelatihan Simulasi penanggulangan kebakaran Sosialisasi, pendidikan dan pelatihan Mengikuti perlombaan K3 Simulasi penanggulangan kebakaran Mengikuti perlombaan K3
b. Dalam tujuan kontrol biaya produksi, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing alternatif berikut:
Lanjutan Lampiran 2
Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor
9 7 5 3 1 3 5 7 9 Sosialisasi, pendidikan dan pelatihan Simulasi penanggulangan kebakaran Sosialisasi, pendidikan dan pelatihan Mengikuti perlombaan K3 Simulasi penanggulangan kebakaran Mengikuti perlombaan K3 --TERIMA KASIH--
Lampiran 4 Pengolahan data AHP
A. Penentuan bobot faktor (output dari software Expert Choice 2000)
B. Penentuan bobot aktor
KK : Komitmen dan kebijakan Per : Perencanaan
Pen : Penerapan
PE : Pengukuran dan Evaluasi
TUPPM : Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Pihak Manajemen Faktor
Aktor
KK Per Pen PE TUPPM Bobot
akhir
Top 0,709 0,641 0,381 0,423 0,646 0,619
Middle 0,196 0,281 0,309 0,416 0,281 0,253 Operational 0,095 0,078 0,309 0,161 0,073 0,128 C. Penentuan bobot tujuan
PK : Pencegahan kecelakaan KBP : Kontrol biaya produksi
Aktor
Tujuan
Top Middle Operational Bobot akhir
PK 0,888 0,825 0,799 0,861
KBP 0,112 0,175 0,201 0,139