• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Sistem Pakar

Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Menurut (Arif et al., 2016) Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah.

Sistem pakar dapat dimanfaatkan untuk menirukan kemampuan seorang ahli (pakar) dalam menyelesaikan masalah yang rumit, berdasarkan dari pengetahuan yang ada. Pengetahuan sistem pakar dapat diperoleh melalui seorang pakar bidang tertentu, jurnal ilmiah, majalah, buku-buku, atau dokumen cetak lainnya.

Pengetahuan tersebut kemudian dapat dilambangkan dalam format tertentu dan dikumpulkan menjadi suatu basis pengetahuan. Selanjutnya basis pengetahuan tersebut dapat digunakan dalam sistem pakar untuk menentukan penalaran terhadap suatu masalah.

Komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membangun sistem pada sistem pakar sebagai berikut (Arif et al., 2016) :

1. User Interface

User interface atau antarmuka pengguna digunakan sebagai komunikasi antara sistem (software) dengan pengguna (user).

(2)

Basis pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan bidang tertentu pada tingkatan pakar dalam format tertentu. Basis pengetahuan disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan

3. Mesin Inferensi

Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar 4. Memori Kerja

Memori kerja merupakan bagian dari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta yang diperoleh saat dilakukan proses konsultasi [6]. Kumpulan dari memori kerja ini disebut sebagai Workplace.

5. Fasilitas Penjelasan

Fasilitas penjelasan merupakan komponen tambahan yang berperan dalam memberikan informasi proses penalaran sehingga didapatkan suatu kesimpulan atau keputusan.

6. Fasilitas Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi pengetahuan merupakan proses pengumpulan, perpindahan, dan transformasi dari keahlian atau kepakaran pemecahan masalah yang berasal dari sumber pengetahuan ke dalam bentuk yang dimengerti oleh komputer

7. Perbaikan Pengetahuan

Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya.

2.1.2. Metode Fuzzy Sugeno

Menurut Wang dalam (Setiawati et al., 2016) metode ini diperkenalkan leh Takagi-Sugeno-Kang pada tahun 1985. Aturan sistem inferensi fuzzy Sugeno merupakan toolbox untuk membangun sistem fuzzy logic

(3)

berdasarkan metode Sugeno. Karakteristik sistem utama adalah pada fleksibilitas yang berarti sistem memudahkan pengguna untuk memodifikasi sistem data (sistem dinamik), dapat digunakan dalam setiap jenis platform (portabilitas), dan juga bekerja untuk sistem operasi multi.

Menurut Wang dalam (Setiawati et al., 2016) keuntungan menggunakan metode Takagi–Sugeno-Kang ini di antaranya:

1. Lebih efisien dalam masalah komputasi 2. Bekerja paling baik untuk teknik-teknik linear

3. Bekerja paling baik untuk teknik optimasi dan adaptif 4. Menjamin kontinuitas permukaan output

Output fuzzy Sugeno berupa defuzzyfikasi. Sistem fuzzy Sugeno memperbaiki kelemahan yang dimiliki oleh sistem fuzzy murni untuk menambah suatu perhitungan matematika sederhana sebagai bagian THEN. Pada perubahan ini, sistem fuzzy memiliki suatu nilai rata-rata tertimbang (Weighted Average Values) di dalam bagian aturan fuzzy IF-THEN.

Rumus umum untuk fuzzifikasi metode Fuzzy Inference System Takagi-Sugeno-Kang yaitu sebagai berikut :

1. Representasi Kurva Bahu

Fungsi keanggotaan yang merepresentasikan kurva bahu kiri:

[ ] { ( ) ( ) } Sumber : (Rahakbauw, 2015) Gambar II.1. Rumus Kurva Bahu Kiri

(4)

Fungsi keanggotaan yang merepresentasikan kurva bahu kanan: [ ] { ( ) ( ) } . Sumber : (Rahakbauw, 2015) Gambar II.2.

Rumus Kurva Bahu Kanan 2. Representasi Kurva Segitiga

Fungsi keanggotaan yang merepresentasikan kurva segitiga adalah:

[ ] { ( ) ( ) ( ) ( ) } . Sumber : (Rahakbauw, 2015) Gambar II.3. Rumus Kurva Segi Tiga

Keterangan :

a = nilai domain terkecil yang mempunyai derajat keanggotaan nol; b = nilai domain yang mempunyai derajat keanggotaan satu;

c = nilai domain terbesar yang mempunyai derajat keanggotaan nol; x = nilai input atau output yang akan diubah ke dalam bilangan Fuzzy.

Rumus umum untuk defuzzifikasi metode Fuzzy Inference System Takagi-Sugeno-Kang sebagai berikut :

WA =

Sumber : (Rahakbauw, 2015)

Gambar II.4.

(5)

Keterangan :

WA = (Weighted Average) Nilai rata-rata an = Nilai predikat aturan ke-n

zn = Indeks nilai input (konstanta) ke-n

2.1.3. Peralatan Pendukung Sistem (Tools System) 2.1.3.1.UML (Unifield Modelling Language)

Menurut Munawar (2018:49) dalam bukunya Perancangan Sistem Berorientasi Objek dengan UML “ UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek ”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

1. Use Case Diagram

Menurut (Munawar, 2018) Use case dapat digunakan untuk menggambarkan analisis kebutuhan dan sistem dari level atas melalui fungsionalitas dari sistem dan interaksi diantara para actor. Actor adalah sesuatu yang berinteraksi dengan sistem.

Tujuan dari use case diagram bisa digambarkan sebagai berikut (Munawar, 2018):

a. Digunakan untuk mengumpulkan kebutuhan dari sebuah sistem. b. Untuk mendapatkan pandangan dari luar sistem.

c. Untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi sistem baik internal maupun eksternal.

d. Untuk menunjukkan interaksi dari para actor kesuatu sistem. 2. Activity Diagram

(6)

Menurut (Munawar, 2018) Biasanya activity diagram digambarkan dari level tinggi sehingga memberikan gambaran level tingkat tinggi dari sistem. Level tinggi ini biasanya digunakan oleh pengguna bisnis atau orang-orang non teknis. Bentuk lebih rinci dari pemodelan ini adalah pemodelan kebutuhan bisnis. Dampaknya diagram ini akan lebih berdampak kepada pemahaman bisnis dibanding untuk implementasi sistem.

Dengan demikian, penggunaan activity diagram ini mencakup hal-hal berikut (Munawar, 2018):

a. Pemodelan aliran kerja yang menggunakan aktifitas. b. Pemodelan kebutuhan bisnis.

c. Pemahaman tingkat tinggi dari fungsionalitas sistem.

Menurut (Munawar, 2018) Secara umum tujuan dari activity diagram bisa digambarkan sebagai berikut:

a. Menggambarkan aliran aktifitas dari sistem.

b. Menggambarkan urutan aktifitas dari satu aktifitas ke aktifitas lainnya. c. Menggambarkan paralelisme, percabangan dan aliran konkuren dari sistem. 3. Deployment Diagram

Menurut (Munawar, 2018) Istilah deployment sendiri menggambarkan tujuan diagram. Deployment diagram digunakan untuk menggambarkan topologi fisik komponen sistem, tempat di mana komponen perangkat lunak diimplemen.

Menurut (Munawar, 2018) Tujuan dari deployment diagram dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Visualisasikan topologi perangkat keras suatu sistem.

b. Menjelaskan komponen perangkat keras yang digunakan untuk penyebaran komponen software.

(7)

2.1.3.2.ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut (Indrajani, 2015) “Entity Relational Diagram adalah sebuah pendekatan top-bottom dalam perancangan basis data yang dimulai dengan mengidentifikasikan data-data terpenting yang disebut dengan entitas dan hubungan antara entitas-entitas tersebut yang digambarkan dalam suatu model”.

Kardinalitas relasi menunjukan jumalah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

Menurut (Indrajani, 2015) Kardinalitas Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) berupa :

1. Satu ke Satu (One to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

2. Satu ke Banyak (One to Many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3. Banyak ke Satu (Many to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

(8)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

Kardinalitas Relasi satu ke banyak dan banyak ke satu dapat dianggap sama, kerena tujuan kardinalitas Relasi selau dilihat dari dua sisi (dari himpunan entitas A ke himpunan entitas B dan dari himpunan entitas B ke himpunan entitas A). jadi kalu penggambaran pada contojh kardinalitas Relasi Banyak ke Satu, di mana himpunan entitas A kita tampakan di sebelah kana dan himpunan entitas B kita tampakan di sebelah kiri (dan hal ini boleh-boleh saja dilakukan), maka kardinalitas Relasinya menjadi Satu ke Banyak.

2.1.4. Konsep Dasar Pemograman 1. PHP

Menurut (Haviluddin et al., 2016) PHP: Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemrograman yang perintahnya dilaksanakan server dan kemudian hasilnya ditampilkan pada komputer client. PHP juga merupakan HTML embedded, yaitu sintaks PHP yang dituliskan bersamaan dengan sintaks HTML. Jadi PHP dan HTML adalah sinergi dua bahasa pemrograman yang saling menguatkan. Walaupun sebagian orang berpendapat HTML bukan sebuah bahasa pemrograman.

PHP diperkenalkan oleh Rasmus Lerdof pada tahun 1995. Pada awalnya PHP memiliki kepanjangan Personal Homepage. Hal ini karena PHP merupakan sebuah aplikasi kecil yang digunakan untuk melengkapi situs personal Rasmus di Internet (http://www.php.net).

PHP juga merupakan bahasa pemrograman bersifat Open Source yang bisa didownload gratis.

(9)

Beberapa kelebihan bahasa pemrograman PHP sebagai berikut (Haviluddin et al., 2016):

a. Keamanan

Keamanan sebuah program selain sistem operasi menjadi sangat penting. PHP menyediakan 3 jenis authentikasi user, yaitu http authentikasi, penggunaan cookies dan penggunaan session.

b. Integritas dengan Database

PHP mendukung integritas, kecepatan dan efisiensi akses ke database yang kebanyakan menggunakan database berjenis relational seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, SQLite dan lain-lain.

c. Cross-platform

PHP mendukung berbagai jenis sistem operasi seperti semua varian Linux, Microsoft Windows, Mac OS dan lain-lain.

d. Reliabilitas

PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bebasis web. Alasan utama adalah dukungan dokumentasi yang lengkap, aman dan banyak komunitas helpdesk untuk membantu para pengembang web sistem yang menggunakan PHP.

e. Harga

PHP berada dalam lisensi GPL (GNU Public Lisence). Hal ini berarti bahwa PHP bebas digunakan dan didistribusikan serta gratis. Saat ini juga banyak hosting gratis dan unlimited mensupport PHP.

(10)

f. Kemudahan Bermigrasi

Tujuannya adalah memperbaiki kinerja dan menambah fitur-fitur baru. Kelebihan ini karena banyaknya dukungan terhadap PHP sehingga berdampak PHP terus menerus dikembangkan.

2. MySQL

Menurut (Warman & Ramdaniansyah, 2018) MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersil. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).

Menurut (Warman & Ramdaniansyah, 2018) SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keadaan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari kerja optimizernya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam Query data.

2.2. Penelitian Terkait

Pada tinjauan jurnal, dilakukan peninjauan kembali berdasarkan jurnal dan penelitian-penelitian yang sebelumnya telah dilakukan, diantaranya:

Penelitian dari (Kurniawaty, 2019) yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Subur Dengan Pencegahan Kista Ovarium” , menjelaskan bahwa Kemenkes mengemukakan angka kejadian salah satu gangguan ovarium yaitu kista ovarium di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 23.400 orang dan meninggal sebanyak 13.900 orang. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini pada awalnya bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis sehingga 60-70 % pasien datang pada stadium lanjut.

Kemudiaan (Zahroh & Findawati, 2018) di dalam penelitiannya “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kista Ovarium Menggunakan metode Certainty Factor Berbasis

(11)

Web” menyebutkan bahwa dengan hasil penelitian dengan menggunakan metode tersebut memiliki nilai keakuratan sebesar 87,5 % dan nilai ke-erroran dari sistem pakar ini adalah 12,5 %.

Dan pada penelitian (Arif et al., 2016) yang berjudul “Perancangan Aplikasi Identifikasi Kista Ovarium Berbasis Sistem Cerdas” mengemukakan banyaknya kasus kista ovarium ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan reproduksi dan kurangnya kesadaran untuk memeriksakan kesehatan pribadinya, terlebih lagi sebagian besar dokter obstetrik dan ginekologi merupakan kaum pria.

Gambar

Gambar II.4.

Referensi

Dokumen terkait

Pada aplikasi Aplikasi Sistem Informasi Geografis Penyebaran Raskin (Baras Miskin) Pemerintah Daerah Kota Karawang dengan Menggunakan ArcView ini struktur navigasi yang digunakan

LP2M UIN Maulana Malik IbrahimMalang sebagai lembaga yang memiliki tugas dan fungsi dalam memfasilitasi proses penelitian dan pengabdian masyarakat, pada tahun 2015 ini

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada

Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel ukuran pemerintah daerah dengan proksi total aset, variabel

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetap tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada

(3) Tambahan Penghasilan Pegawai berdasarkan pertimbangan objektif lainnya berupa uang penunjang pengelola keuangan/barang SKPD/Unit Kerja yang diterima oleh PNSD dan/atau

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada