• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTATION OF GREEN COMPUTING IN DEVELOPING INFORMATION TECHNOLOGY AND COMMUNICATION BASE ON ENVIRONTMENT PERSPECTIVE IN INDUSTRIAL SECTOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTATION OF GREEN COMPUTING IN DEVELOPING INFORMATION TECHNOLOGY AND COMMUNICATION BASE ON ENVIRONTMENT PERSPECTIVE IN INDUSTRIAL SECTOR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTATION OF GREEN COMPUTING IN DEVELOPING INFORMATION TECHNOLOGY AND COMMUNICATION BASE ON

ENVIRONTMENT PERSPECTIVE IN INDUSTRIAL SECTOR (CASE STUDY OF PT. SUMI RUBBER INDONESIA)

ABSTRACT

Information and Communication Technology (ICT) sector contribute to environmental degradation. For example, emissions of CO2 by 2-4% increasing the greenhouse gases. In

addition, the implementation of green computing in various sectors is needed to reduce the impact of one proficiency level. The holistic implementation of green computing in industrial sector that appearance in this research aims to describe the initiative implementation and analyze the efficiency on electricity energy, the cost of electricity and the reduction of CO2 emissions in Green Use implementation.

The characteristics of this research is a case study by selecting one of the companies in the industry, PT. Sumi Rubber Indonesia and the object of this research is The Department of MIS. The reason is because PT. Sumi Rubber Indonesia is in industrial sector that has many computerize utilizing both for operation and production activities. The techniques of collecting data use a field study by interview, observation and questionnaire. The analyze of the data use the analysis of electrical energy, electricity costs and reduction of CO2 emissions. The analysis is used to calculate the level of eficiency electrical energy, electricity costs and reduction of CO2 emission from the implementation of green use

concept.

The initiative implementation of green computing in PT. Sumi Rubber Indonesia holistically show the results that it has been applied as well, the implementation towards saving mode action in each computer, implementation of 3R conecpt in ICT device, planning in use of laptop, LCD Monitor, server blade, thinclient, telecommuting, paperless, computer manual procedure and product use base on environmentally friendly. The implementation of green use also the eficiency electrical energy of 3,682 kWh / Year, electricity cost savings of Rp. 4,103,520 / Year and the reduction of CO2 emissions by 2,650 KgCO2 / Year.

Keywords: Green Computing, Eficiency Electrical Energy, Electricity Costs and Reduction of CO2 Emissions

(2)

IMPLEMENTASI GREEN COMPUTING SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BERWAWASAN

LINGKUNGAN PADA SEKTOR INDUSTRI (STUDI KASUS PT. SUMI RUBBER INDONESIA)

ABSTRAK

Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ikut berkontribusi terhadap degradasi lingkungan salah satunya emisi CO2 sebesar 2-4% yang dapat meningkatnya gas rumah kaca, perlu upaya untuk mengurangi dampak tesebut salah satunya dengan implementasi green computing di berbagai sektor. Implementasi green computing secara holsitik disektor industri yang akan diteliti dengan tujuan untuk mendeskripsikan inisiatif implementasi serta menganalisis penghematan energi listrik, biaya listrik dan pengurangan emisi CO2 dari impelementasi Green Use.

Karakteristik penelitian ini adalah studi kasus dengan memilih salah satu perusahaan di industri yaitu PT. Sumi Rubber Indonesia dan objek pada penelitian ini adalah Departemen MIS. PT. Sumi Rubber Indonesia dikarenakan termasuk sektor industri yang banyak penggunaan komputernya baik untuk kegiatan kantor maupun produksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan dengan cara wawancara, observasi dan kuesioner. Analsis data yang digunakan adalah analisis energi listrik, biaya listrik dan pengurangan emisi CO2. Analisis digunakan untuk menghitung tingkat penghematan energi listrik, biaya listrik dan pengurangan emisi CO2 dari implementasi konsep green use.

Hasil penelitian dari segi inisiatif implementasi green computing secara holistik di PT. Sumi Rubber Indonesia sudah diterapkan dengan baik yaitu melakukan upaya saving

mode pada setiap komputer, melakukan konsep 3R (Reuse, Refurbish dan Recycle) pada

perangkat TIK, merancang penggunaan laptop, monitor LCD, server blade, thinclient,

telecommuting, paperless, prosedur penggunaan komputer dan penggunaan produk yang

berstandar ramah lingkungan. adapun dari implementasi green use mampu menghasilkan penghematan energi listrik sebesar 3.682 kWh/ Tahun, penghematan biaya listrik sebesar Rp. 4.103.520/ Tahun dan Pengurangan Emisi CO2 sebesar 2.650 KgCO2 / Tahun.

Kata Kunci: Green Computing, Pengehematan Energi Listrik, Biaya Listrik dan

(3)

I. PENDAHULUAN

Peningkatan suhu antara periode tahun 1880-2014 menurut tim National Aeronautics and Space Administration (NASA) terjadi pada tahun 2014 dengan suhu mencapai 14,68 derajat celcius atau 1,22 derajat celcius di atas rata-rata suhu pada abad ke-20 (voaindonesia.com, ke-2015), kemudian data global menunjukkan bahwa, badai, kekeringan, dan bencana yang berhubungan dengan cuaca lainnya bertambah lebih parah dan frekuensinya lebih sering terjadi (Murugesan, 2008).

Pembangkitan listrik, penggunaan alat-alat elektronik seperti AC, TV, komputer, penggunaan kendaraan bermotor dan kegiatan industri merupakan contoh kegiatan manusia yang meningkatkan emisi GRK di atmosfer (Wulandari, dkk., 2013).

Upaya untuk mengurangi peningkatan emisi GRK perlu dilakukan terutama pada sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang banyak menggunakan energi listrik dan dapat menghasilkan emisi dalam jumlah ton CO2 tiap tahunnya (Murugesan, 2008). Sektor TIK merupakan sektor yang turut berperan dalam menyumbangkan emisi gas buang sebersar 2-2,5% dari total timbulan emisi gas buang dunia. Meskipun sektor TIK tidak terlalu besar dalam menyumbang gas emisi CO2 tetapi berdasarkan prediksi Gartner (2007), jika tidak dilakukan improvement dalam pembangunan sektor TIK maka dalam dekade yang akan datang akan menyumbang 4% gas emisi di tahun 2020 dan akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

Perkembangan TIK memang tidak dapat dihindari, namun resikonya berbanding lurus dengan perkembangannya terhadap kelestarian lingkungan, jika semakin banyak perangkat komputasi yang digunakan, maka akan meningkatkan konsumsi energi listrik. Peningkatan konsumsi energi listrik inilah yang perlu dicermati oleh setiap elemen masyarakat. Sekitar 30 persen rata-rata energi listrik terbuang percuma karena ditinggalkan

user pada saat tidak digunakan. Selain itu, sebuah studi yang dilakukan oleh Yayasan

British Energi Nasional mengindikasikan setidaknya 1,7 juta komputer di Inggris sering tidak dimatikan pada malam hari atau selama akhir pekan. Hal ini menyebabkan emisi 700 ribu ton CO2. Jika 2 juta Personal Computer di Inggris tidak digunakan, akan menghemat 140 ribu ton CO2 (Tempo Interaktif, 2010).

Konsep kegiatan ramah lingkungan dalam kegiatan sehari-hari yang telah dikenal dengan kampanye Go Green/ Green Life menjadi salah satu bentuk perwujudan kesadaran bagi setiap elemen masyarakat agar peduli terhadap lingkungannya. Salah satu perwujudan

(4)

diantara banyak program ramah lingkungan yang menitik beratkan pada produksi serta pemanfaatan perangkat TIK serta infrastrukturnya adalah Green Computing.

Green computing adalah penggunaan sumber daya komputer secara efisien dengan

cara mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi selama umur produk, dan meningkatkan daur ulang serta biodegradasi bagi produk gagal dan limbah pabrik (Leonhard dan Murray, 2009).

Pentingnya kesadaran dan upaya dalam memanfaatkan teknologi yang selaras dengan kelestarian alam merupakan kewajiban dari semua pihak, tidak terkecuali sektor industri yang menggunakan TIK untuk mengefisienkan pekerjaan dan mengembangkan bisninya.

Penelitian ini berfokus pada kajian implementasi green computing dengan pendekatan holistik yang melingkupi empat bidang dalam pelaksanaannya yaitu: (Murugesan, 2008)

Green Use: Implementasi konsep green computing dengan melakukan upaya untuk mengurangi konsumsi daya dari komputer dan perangkat TIK lainnya, serta menggunakan perangkat-perangkat tersebut dengan cara yang ramah lingkungan.

Green Disposal: Implementasi konsep green computing dengan cara menggunakan kembali perangkat lama dan juga mendaur ulang perangkat elektronik yang sudah tidak dipakai lagi.

Green Design: Implementasi konsep green computing dengan terlebih dahulu membuat perencanaan penggunaan perangkat-perangkat TIK yang efisien terhadap daya dan ramah lingkungan.

Green Manufacturing: Implementasi konsep green computing dengan memperhatikan spesifikasi bahan untuk komponen perangkat TIK yang berdampak kecil atau bahkan tidak berdampak sama sekali terhadap lingkungan.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengedukasi inisiatif implementasi konsep Green Computing dengan pendekatan holistik yang dilakukan oleh sektor industri dengan mengambil studi kasus di PT. Sumi Rubber Indonesia, dikarenakan perusahaan ini adalah perusahaan yang banyak menggunakan perangkat komputer serta sudah adanya kesesuaian inisiatif dengan konsep green computing. Selain itu, untuk mengatahui penghematan energi listrik, biaya listrik dan pengurangan emisi CO2 dari penggunaan komputer dengan pendekatan konsep green use di sektor industri. Adapun manfaat penelitian ini yaitu menjadi model untuk implementasi Green Computing di sektor industry serta mampu menghemat energi listrik, mengurangi emisi CO2 yang dapat

(5)

menyebabkan pemanasan global dan memberikan keuntungan secara ekonomi yaitu penghematan biaya listrik bagi sektor industri dan lainnya.

II. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penggabungan pendekatan metode kualitatif dan kuantitatif digunakan secara terpadu dan saling mundukung untuk memperoleh analisis komprehensif. Menurut Creswell (2003), penggunaan kedua pendekatan dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap permasalahan penelitian. Metode kualitatif, untuk mengetahui apasaja inisiatif implementasi konsep Green Computing di PT. Sumi Rubber Indonesia dengan cara wawncara mendalam dan observasi. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk mengolah dan menghitung jumlah penghematan energi listrik, biaya listrik dan pengurangan emisi CO2 dari komputer yang digunakan oleh user dengan cara kuesioner dan wawancara mendalam.

Populasi penelitian adalah semua pengguna komputer yang ada di area office. Total populasi pengguna komputer adalah 286 orang. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Lynch (1974) dan dihasilkan sebanyak 58 responden dengan cara purposive sampling. Data yang dikumpulkan mengenai empat variabel utama, yaitu impelementasi green use, green disposal, green design dan green manufacture. Kuesioner yang digunakan pada variable green use yaitu kondisi komputer ketika tidak sedang digunakan terdiri parameter turn off, hardisk sleep mode, hibernate mode dan

phantomload. Wawancara yang digunakan pada variable green disposal terdiri dari

parameter reuse, refurbish dan recycle. Kemudian green design terdiri dari parameter perancangan perangkat komputer daya rendah : Monitor LCD, laptop, virtualisasi,

paperless, telecommuting, aplikasi online dan green manufacture terdiri dari penggunaan

produk berstandar ramah lingkungan : Epeat, Energy Star 4.0 Standard, RoHs Directive,80 Plus.

Analisis penghematan energi listrik menggunakan persamaan :

∑( ) Keterangan:

WHemat = Penghematan Energi listrik pada PC (kWh) Psaving mode = Daya listrik saving mode (kW)

tsaving mode = Waktu saving mode (Jam)

(6)

Keterangan:

PBL= Penghematan biaya listrik (Rp.)

Tarif Listrik yang digunakan Rp. 1.115 (disesuaikan dengan Gol yang digunakan lebih dari 200 kVA) (ESDM, 2014).

Analisis emisi CO2 digunakan persamaan :

Fe (1.3) Keterangan:

Eco2 = Emisi CO2 (Kg)

Whemat = Penghematan energi listrik pada PC (kWh)

Fe = Faktor emisi dari tenaga listrik yaitu 0.72 kg CO2/ kWh (Suhedi, 2005).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggunaan komputer di PT. SRI tergolong kedalam kategori besar karena lebih dari 100 unit komputer yang digunakan yang tersebar di area office dan factory. Kontribusi penggunaan energy listrik dari komputer dari area office terhadap biaya dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Kontribusi Penggunaan Energi Listrik dari Komputer di Office terhadap Biaya dan Emisi CO2

No Penggunaan Energi Per Jumlah Energi (kWh) Biaya Listrik (Rp.) Emsi CO2 (KgCO2) 1 Hari 394 439.310 284 2 Minggu 1.970 2.196.550 1.418 3 Bulan 7.880 8.786.200 5.674 4 Tahun 94.560 105.434.400 68.083

Sumber : Analisis Peneliti, 2015

Kontribusi penggunaan energy listrik dari komputer dari area factory terhadap biaya dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Kontribusi Penggunaan Energi Listrik dari Komputer di Factory terhadap Biaya dan Emisi CO2

No Penggunaan Energi Per Jumlah Energi (kWh) Biaya Listrik (Rp.) Emsi CO2 (KgCO2 1 Hari 1.374 1.532.010 989 2 Minggu 9.620 10.726.300 6.926 3 Bulan 38.479 42.904.085 27.705

(7)

4 Tahun 461.745 514.845.675 332.456 Sumber : Analisis Peneliti, 2015

Gambaran penggunaan komputer yang menunjukan sudah selayaknya perusahaan menerapkan konsep green computing, Menurut Murugesan (2012) green computing merupakasn istilah umum yang mengacu pada lingkungan TI dan sistem serta aplikasi dan praktiknya. green computing tidak hanya melakukan penghematan energi pada subsistem yang terkait hardware, software, perangkat penyimpanan, jaringan dan sistem komunikasi, tetapi juga dengan meminimalkan emisi karbon atau tidak memiliki dampak buruk pada lingkungan.

A. Implementasi Green Use

Implementasi green use yaitu dengan melakukan upaya untuk mengurangi konsumsi daya listrik dari komputer dengan cara yang ramah lingkungan. Hasil dari kuesioner bahwa 85% responden melakukan upaya saving mode pada komputernya sedangkan 15% tidak melakukan, kemudian 85% tersebut terbagi menjadi dua bagian yaitu 10% melakukan

hibernate sedangkan 90% melakukan standby dan hardisk sleep mode.

Tabel 3.3 Total penghematan dengan Saving Mode NO Jumlah User

Saving Mode

Hibernate (Watt)

Standby dan Hardisk Sleep Mode (Watt) Jumlah Daya (Watt) 1 24 5 0 120 2 220 0 13 2.860 Jumlah 244 5 13 2.980

Sumber : Analisis Peneliti, 2015

Selain itu, upaya dengan eliminate phantom load juga dilakukan oleh semua user dengan mencabut kabel power ketika komputer ditinggal pulang kerja sehingga dengan upaya-upaya tersebut akan mengurangi konsumsi daya listrik yang digunakan. Menurut Talebi (2009) dengan mengatur komputer pada standby mode hemat 5 watt, Hardisk sleep mode 10 watt, hibernate 3 watt dan eliminate phantom load sebesar 3 watt sehingga dapat dihasilkan penghematan energi, biaya listrik serta pengurangan emisi CO2 seperti pada Tabel 3.3

Tabel 3.4 Total Penghematan dengan Green Use pada PC NO Implementasi Green Use Total Penghematan Energi Listrik (kWh) Total Penghematan Biaya Listrik (Rp.) Total Pengurangan Emisi CO2 (KgCO2)

(8)

1. Istirahat dan Keluar kantor dengan Saving

Mode

(Standby, Hardisk Sleep dan Hibernate)

(1 jam istirahat, 0.25 Jam keluar kantor)

3,725 4.153 2,68

2 Phantom Loads 11,610 12.945 8,36

Jumlah Per

Hari (9 jam) 15,34 17.098 11,04

Minggu (5 hari kerja) 76,7 85.490 55,2

Bulan 306,8 341.960 220,8

Tahun 3.681,6 4.103.520 2.649,6

Sumber : Analisis Peneliti, 2015

Efisiensi dengan adanya upaya green use dapat dihasilkan sebesar 3,89%/ Tahun, dapat dilihat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Efisiensi Upaya Green Use (Per Tahun)

Implementasi Efisiensi (%) Pengurangan dengan green use Total Konsumsi Energi Listrik 3.681,6 kWh 94.560 kWh 3,89 Biaya Listrik Rp. 4.103.520 Rp. 105.434.400 3,89 Emisi CO2 2.649,6 KgCO2 68.083 KgCO2 3,89 Sumber : Analisis Peneliti, 2015

B. Implementasi Green Disposal

Implementasi konsep green computing dengan cara menggunakan kembali perangkat lama dan juga mendaur ulang perangkat elektronik yang sudah tidak dipakai lagi dengan menerapkan konsep 3R (Reuse, Refurbish dan Recycle)

a. Reuse

Implementasi yang dilakukan yaitu menggunakan kembali perangkat komputer yang tidak dipakai, kemudian bisa dipakai lagi oleh user lain dengan spesifikasi yang cocok.

b. Refurbish

Implementasi yang dilakukan yaitu dengan melakukan maintenance dan repaire komputer. Selain itu, melakukan upgrade pada perngkat komputer. Hasil dari wawancara perangkat komputer yang sering rusak yaitu Power Supply, Hardisk dan RAM.

(9)

c. Recycle

Implementasi yang dilakukan yaitu perangkat komputer yang sudah tidak bisa digunakan sama sekali karena sudah tidak mendukung pekerjaan yang membutuhkan spesifikasi

hardware tinggi maka didonasikan ke Sekolah-sekolah melalui Departmen GA. Selain itu,

perangkat komputer yang sama sekali tidak bisa digunakan akan menjadi limbah kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir untuk direcycle oleh pihak lain melalui Departement GA setelah menerima laporan dari Depatement MIS.

C. Implementasi Green Design

Perusahaan dengan terlebih dahulu membuat perencanaan penggunaan perangkat-perangkat TIK yang efisien terhadap daya dan ramah lingkungan. Adapun implementasi yang sudah diterapkan oleh PT. SRI yaitu penggunaan Laptop yang digunakan oleh level

Manager di perusahaan, adapun sebagai bahan analisis jika perusahaan menerapkan

penggunaa laptop dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Efisensi Energi Listrik dengan Menggunakan Laptop

Penggunaan Jumlah (Unit) Daya Rata-rata (Watt) Total Daya (kW) Konsumsi Energi Listrik dalam 9 Jam

(kWh)/ Hari

PC 286 153 43,8 394,2

Laptop 286 35 10 90

Sumber: Analisis Peneliti, 2015

Jika perusahaan beralih ke menggunakan laptop maka efisensi akan mencapai sebesar 23%, akan lebih hemat jika dibandingkan dengan penggunaan PC. Selain itu penerapan monitor LCD, server blade, paperless, thinclient, telecommuting, penempelan SOP penggunaan komputer dan juga menggunakan desain aplikasi online.

D. Implementasi Green Manufacture

Implementasi konsep green computing pada PT. Sumi Rubber Indonesia, dengan memperhatikan spesifikasi komponen perangkat TIK yang berdampak kecil atau bahkan tidak berdampak sama sekali terhadap lingkungan. Perusahaan menggunakan produk-produk yang berstandar ecolabel seperti RoHs, Energy star, 80 Plus yang terdapat pada perangkat komputer, printer, monitor, perangkat jaringan dan server.

(10)

IV. Kesimpulan Dan Saran

Inisiatif implementasi green computing sebagai upaya pengembangan teknologi inoformasi dan komunikasi yang dilakukan oleh PT. Sumi Rubber Indonesia secara holistik sudah dilakukan namun dengan pendekatan green use efisiensi energi, biaya dan pengurangan emisi belum begitu signifikan dimana Implementasi green use pada komputer menghasilkan efisiensi sebesar 3,89% yaitu penghematan energi listrik sebesar 3.682 kWh/ Tahun, penghematan biaya listrik sebesar Rp. 4.103.520/ Tahun dan Pengurangan Emisi CO2 sebesar 2.650 KgCO2/ Tahun. oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis penggunaan laptop hendaknya perusahaan melakukan peralihan dari komputer desktop menjadi laptop untuk user yang ada di area office sehingga bisa mencapai efisiensi 23%. Adapun saran yang diajukan yaitu dapat menganalisis konsep green disposal, green design dan green

manufacturing terhadap energi listrik, biaya listrik dan emisi CO2

DAFTAR PUSTAKA

Creswell, J. W. 2009. Research Design: Qualitatuve, Quantitative, and Mixed Approaches. Sage. Los Angeles.

Esdm.go.id. 2013. Tambahan 2.250 MW untuk Interkoneksi Jawa Bali.

www.esdm.go.id/berita/listrik/39-listrik/6516-tambahan-2250-mw-untuk-interkoneksi-jawa-bali.html. Senin, 2 Mei 2015.

Leonhard, Woody., and Murray, Katherine. 2009. Windows XP All in One Desk Reference

for Dummies. Willey Publishing.

Murugesan, San., and Gangadharan, G. R. 2008. Harnessing Green IT: Principles and Practices. IEEE Computer Society. Jakarta.

Murugesan, San., and Gangadharan, G. R. 2012. Harnessing Green IT: Principles and

Practices. John Wiley & Sons Ltd. United Kingdom.

Suhedi, F. 2005. Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Domestik. Pusat Litbang Permukiman. Talebi, Mujtaba and Way, Thomas. 2009. Methods, Metrics and Motivation for a Green

Computer Science Program. Chattanooga, Tennessee, USA.

Tempo Interaktif, 2010. Pisau Bermata Dua Industri Komputer untuk Pemanasan

Globalhttp://www.tempo.co/read/news/2010/01/21/072220593/Pisau-Bermata-Dua-Industri-Komputer-untuk-Pemanasan-Global. Diakses pada tanggal 29 April 2015).

Voaindonesia, 2015. NASA: 2014 Tahun Terpanas Sejak 1880.

http://www.voaindonesia.com/content/tahun-2014-terpanas-sejak-1880/2602471.html. Diakses tanggal 12 Mei 2015.

Wulandari, M. T, Hermawan, Purwanto. 2013. Kajian Emisi CO2 Berdasarkan

Penggunaan Energi Rumah Tangga Sebagai Penyebab Pemanasan Global (Studi Kasus Perumahan Sebantengan, Gedang Asri, Susukan RW 07 Kab. Semarang).

Gambar

Tabel  3.1  Kontribusi  Penggunaan  Energi  Listrik  dari  Komputer  di  Office  terhadap  Biaya dan Emisi CO 2
Tabel 3.4 Total Penghematan dengan Green Use pada PC  NO  Implementasi  Green Use  Total Penghematan Energi Listrik  (kWh)  Total Penghematan Biaya Listrik (Rp.)  Total  Pengurangan Emisi CO 2  (KgCO 2 )
Tabel 3.5 Efisiensi Upaya Green Use (Per Tahun)
Tabel 3.6 Efisensi Energi Listrik dengan Menggunakan Laptop

Referensi

Dokumen terkait

Nikon (Nakhoda)/ Thailand Proses Persidangan Penangkapan ikan tanpa dokumen (SIUP/SIPI/SIKPI) dan Menggunakan Alkap Terlarang Kapal dititipkan di dermaga Stasiun

Adoption of the use of industrial technology 4.0 in the manufacturing sector strategy to identify and understand the key determinants in designing industrial

H1: Green Human Capital Take effect positive on Corporate Social Responsibility Active companies in developing protection to performance environment and innovation green

The seriousness of management is what underlies the application of information and communication technology in the implementation of all educational activities because of

Masa ini sebagai masa pengukuhan habitus baru Tan Malaka pada ranah praktek dan perkembangan keilmuanya, sehingga melahirkan tiga cara berfikir di dalam revolusi sosial,

Jika kita bisa menggambar trend line dengan tepat, maka garis tersebut bisa sama akuratnya dengan metode trading yang lain.. Maka persiapkan diri Anda untuk lebih mengenali

Definisi informasi dalam laporan tugas akhir ini adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata untuk

Pelaksanaan kuasi didasarkan atas keyakinan yang memadai bahwa Entitas setelah kuasi akan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya (going concern). Penentuan nilai wajar aset