• Tidak ada hasil yang ditemukan

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

35 V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Natalia Nursery

Natalia Nursery merupakan perusahaan pribadi yang didirikan pada tahun 1992 di kawasan Curug Nangka, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Bermula dari keinginan seorang pengusaha yang memiliki modal dan ingin mencoba usaha di bidang pertanian. Beliau adalah Bapak Daud Ibrahim yang merupakan pendiri sekaligus pemilik perusahaan Natalia Nursery. Awal usaha di bidang pertanian yang dilakukan beliau antara lain cabe, ikan, dan jeruk sunkist. Namun usaha ini tidak berjalan lama karena tidak mendatangkan laba yang menarik menurut beliau. Akhirnya pada tahun 1992 tersebut bapak Daud Ibrahim mencoba untuk memulai usaha budidaya krisan yang disarankan oleh guru kerohanian beliau. Beliaupun merekrut Ibu Diah sebagai orang pertama yang dianggap memiliki kapabilitas di bidang pertanian untuk menjalankan usaha budidaya krisan beliau. Selanjutnya Ibu Diah merekrut Bapak Agus sebagai rekan untuk mengelola usaha budidaya krisan perusahaan Natalia Nursery tersebut. Kata natalia berasal dari nama putri ketiga bapak Daud Ibrahim, dan kata nursery merupakan ciri khusus untuk usaha yang bergerak dalam bidang budidaya pertanian.

Penanaman krisan pertama dilakukan pada Agustus hingga September 1992 dengan bibit yang dibeli dari perusahaan Videst yang merupakan perusahaan pengimpor bibit krisan dari Belanda. Penanaman dilakukan pada lahan seluas 750 yang merupakan lahan milik Bapak Daud Ibrahim sendiri. Bibit yang ditanam pada awal usaha tersebut yaitu sekitar 300 bibit untuk nursery, 400 mother plant, dan 500 bibit untuk lahan produksi. Panen pertama terjadi pada bulan Desember 1992. Sebagaimana diketahui pada bulan tersebut terdapat event natal, sehingga permintaan krisan mengalami peningkatan sehingga berpengaruh juga terhadap krisan yang diproduksi Natalia Nursery. Hasil panen pertama krisan pada perusahaan Natalia Nursery pun dikatakan berhasil pada penanaman awal tersebut.

Pada tahun 1997 dilakukan pembukaan lokasi kedua untuk budidaya krisan perusahaan Natalia Nursery yaitu di daerah Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Pada saat itu terdapat sekitar tujuh perusahaan tanaman hias di daerah sekitar Tenjolaya

(2)

36 dan Tamansari yang juga menjalankan usaha budidaya krisan. Namun pemilik perusahaan Natalia Nursery berpandangan bahwa permintaan krisan akan terus meningkat sehingga memiliki prospek usaha yang baik di masa mendatang. Terbukti dengan masih berdirinya perusahaan Natalia Nursery hingga saat ini. Perusahaan Natalia Nursery terus melakukan pengembangan usaha hingga luas lahan yang dimiliki perusahaan sekarang sekitar 1,8 hektar. Namun perusahaan ini tidak memiliki badan hukum karena merupakan usaha pribadi. Ijin usaha yang dimiliki sebatas pada surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) dan perijinan sosial dari masyarakat setempat.

Selanjutnya perusahaan Natalia Nursery mulai mengembangkan usahanya ke komoditi tanaman hias lain seperti Anthurium, Karnesen, Gerbera, Peacock dan Rose. Namun karena dianggap merugikan, bisnis Rose akhirnya ditiadakan. Komoditi tanaman hias utama perusahaan tetap bunga krisan, sedangkan komoditi tanaman hias lain digunakan sebagai penunjang kebutuhan hotel yang juga merupakan unit bisnis dari perusahaan Natalia. Pada tahun 2011 teradi penurunan produksi bunga potong krisan pada perusahaan Natalia Nursery sebesar 16,5 persen. Walaupun mengalami penurunan produksi, permintaan pelanggan tidak terpengaruh oleh hal tersebut karena adanya hubungan yang baik antara perusahaan dengan para pelanggan.

5.2. Lokasi Perusahaan

Natalia Nursery memiliki dua lokasi yang digunakan sebagai lahan kebun, yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari dan Desa Tapos, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Selain sebagai lahan budidaya, lokasi di Desa Sukajadi juga berfungsi sebagai kantor pusat, kegiatan penelitian, budidaya untuk

mother plant, dan nursery. Di lokasi ini pula ditanam komoditi tanaman hias lain

seperti Anthurium, Karnesen, Gerbera, dan Peacock sebagai penunjang komoditi utama yaitu krisan. Kedua lokasi dipilih karena memiliki keadaan alam dan lingkungan yang mendukung untuk budidaya bunga potong krisan. Diketahui tinggi lokasi tersebut berada pada 600-700 meter di atas permukaan laut dan memiliki suhu rata-rata 22 pada malam hari. Kondisi ini sesuai dengan karakteristik alam yang dibutuhkan untuk budidaya bunga potong krisan.

(3)

37 Kantor pemasaran perusahaan Natalia Nursery berada di lokasi yang berbeda, yaitu di Jl. Pluit Mas V blok D No. 8A, Jakarta Utara. Kantor ini digunakan untuk memudahkan perusahaan melakukan aktivitas pemasaran dengan para pelanggannya.

5.3. Visi Misi Perusahaan

Natalia Nursery memiliki visi misi dalam menjalankan usahanya. Walaupun hal tersebut tidak tertulis secara resmi, namun sudah tertanam dalam masing-masing diri pengelola perusahaan. Visi Natalia Nursery ialah menjadi sentra usaha budidaya krisan yang terus berkembang serta memberikan manfaat bagi lingkungan perusahaan dan para karyawan. Visi ini dimanifestasikan dalam beberapa misi yaitu menjalin hubungan kemitraaan dengan seluruh stakeholder dalam pengembangan usaha krisan, menjaga loyalitas konsumen dalam meningkatkan ketersediaan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau dan jaminan kontinuitas produk, bertanggungjawab dalam menjaga lingkungan, serta menyediakan suasana kerja yang kondusif bagi para karyawan. Adapun tujuan perusahaan yaitu ingin memperluas usaha budidaya krisan untuk mendapatkan keuntungan dan pertumbuhan yang signifikan.

5.4. Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Organisasi adalah suatu mekanisme tersusun yang di dalamnya terdapat struktur yang memanajemen interaksi sumberdaya manusia agar dapat mencapai tujuan bersama yang diharapkan terwujud secara efektif. Sedangkan struktur organisasi merupakan kerangka yang mengatur hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, maupun orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam suatu perusahaan memerlukan suatu pengorganisasian yang baik. Hal ini dikarenakan agar setiap orang yang terlibat dalam suatu organisasi dapat bekerja lebih terarah, terencana dan bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan setiap harinya harus didukung oleh sumberdaya manusia yang sudah diorganisasikan dengan baik sesuai dengan tipe pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan. Untuk menjalankan segala perencanaan tersebut, harus disusun suatu struktur organisasi

(4)

38 yang baik agar dapat membantu perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi tersebut, diharapkan semua sumberdaya manusia yang dimiliki dapat digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya untuk menjalankan serta mengembangkan perusahaan.

Secara garis besar sistem organisasi perusahaan Natalia Nursery dapat dilihat pada Gambar 8 .

Gambar 8. Struktur Organisasi Natalia Nursery Tahun 2008-2012

Sumber: Natalia Nursery (2012)

Hierarki tertinggi pada struktur organisasi perusahaan Natalia Nursery terletak pada pemilik sekaligus pimpinan perusahaan yaitu Bapak Daud Ibrahim. Pemilik perusahaan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan perusahaan serta mengontrol kegiatan keuangan perusahaan, namun tidak ikut serta dalam mengatur kegiatan produksi tanaman dan kegiatan pengelolaan lainnya yang ada di lapangan. Selanjutnya terdapat tim pengelola yang terbagi dalam tiga bagian yaitu bagian operasional, administrasi dan keuangan, serta bagian pemasaran. Bagian operasional ini membawahi beberapa penanggung jawab blok (PJB) yang bertugas langsung dalam hal produksi. Bagian administrasi dan keuangan dibedakan antara lokasi Tenjolaya dan Tamansari agar dapat dilihat perbedaan tingkat produktivitas masing-masing lahan yang juga berpengaruh pada penjualan. Bagian pemasaran bertugas mengatur penjualan, memasarkan produk, serta menjaga hubungan dengan pelanggan yang sudah ada. Perusahaan memiliki SDM yang berkualitas yang bekerja pada bagian-bagian yang terspesialisasi, sehingga

Pimpinan usaha Operasional Produksi Penanggung Jawab Blok(PJB) PJB T enjolaya PJB T amansari Administrasi dan Keuangan Admin T enjolaya Admin T amansari Manajer Pemasaran

(5)

39 efektivitas dan efisiensi kerja dapat tercapai. Setiap bagian bekerja sama dengan baik agar seluruh kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Tugas dari masing- masing pengelola ini secara umum dapat dilihat pada Tabel 6 berikut. Tabel 6. Tugas Pengelola Natalia Nursery Tahun 2012

Jabatan Uraian Tugas

Pimpinan Usaha Bertanggung jawab secara keseluruhan atas kegiatan perusahaan.

Operasional Produksi

Bertanggungjawab dalam mengontrol kinerja karyawan, menyediakan pasokan barang baku operasional seperti pupuk pestisida dan sebagainya, serta melakukan koordinasi pada pemimpin usaha.

Administrasi dan Keuangan

Bertanggungjawab dalam pencatatan pesanan. Mengatur pembagian gaji karyawan.

Mengatur seluruh administrasi, baik dari Tenjolaya maupun Tamansari.

Mengatur perijinanan terkait pembelian barang dan

bertanggungjawab terhadap pengelolaan semua pengeluaran perusahaan.

Manajer Pemasaran

Memasarkan produk,mengatur penjualan barang, pencatatan dan menjaga hubungan dengan pembeli.

Penanggung Jawab Blok (PJB)

Baik PJ blok kebun Tenjolaya, maupun blok kebun Tamansari memiliki tugas yang sama, yaitu:

Bertanggungjawab dalam penyediaan input operasional bagi para pekerja, mengontrol kinerja karyawan dan mencatat jumlah produksi tanaman tiap periode.

Admin Tenjolaya, Admin Tamansari

Kedua admin memiliki tugas sama, namun daerah kontrol yang berbeda. Tugas tersebut adalah:

Mengatur pencatatan administrasi operasional, seperti jumlah krisan yang ditanam, pestisida dan pupuk yang dibutuhkan, pelaporan terhadap pekerja baru yang direkrut.

Admin Tenjolaya hanya bertanggungjawab melakukan pencatatan untuk daerah Tenjolaya, sedangkan Admin Tamansari bertanggungjawab pada daerah Tamansari.

Sumber: Natalia Nursery, diolah (2012)

5.5. Sumberdaya Perusahaan

Sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan berupa sumberdaya fisik, sumberdaya manusia dan sumberdaya modal. Sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan Natalia Nursery ialah orang-orang yang bekerja untuk melaksanakan kegiatan usaha, biasa disebut dengan tenaga kerja. Sumberdaya fisik yang dimiliki yaitu berupa lahan sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan usaha, bangunan,

(6)

40 peralatan dan perlengkapan. Sumber daya finansial merupakan kekuatan permodalan yang dimiliki oleh Natalia Nursery dalam menjalankan usahanya. 5.5.1. Tenaga Kerja

Perekrutan tenaga kerja yang dilakukan Natalia Nursery disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Dua orang karyawan pertama, yaitu Ibu Diah dan Bapak Agus, direkrut langsung oleh pemilik sebagai orang kepercayaan beliau. Pemilik menyerahkan tugas kepada dua manajer tersebut untuk mencari tenaga kerja, baik untuk dijadikan karyawan tetap maupun pekerja lepas. Perusahaan pernah melakukan open recruitment melalui media cetak koran untuk merekrut karyawan yang akan dijadikan sebagai karyawan tetap. Namun dari usaha tersebut perusahaan hanya berhasil mendapatkan satu orang karyawan yang memiliki integritas yang sama dengan perusahaan. Akhirnya perekrutan berikutnya dilakukan dengan cara close recruitment, yaitu dengan mencari sendiri orang-orang yang memang sudah dikenal oleh tiga orang-orang yang sudah bergabung di perusahaan Natalia Nursery ini terlebih dahulu.

Saat ini jumlah tenaga kerja di perusahaan Natalia Nursery yaitu terdiri dari 13 orang karyawan tetap dan 80 pekerja lepas. Rata-rata tingkat pendidikan pengelola adalah S1, karyawan tetap lainnya SPMA, sedangkan untuk pekerja lepas rata-rata SD dan tidak tamat SD. Namun perusahaan Natalia Nursery tidak terlalu memperhatikan tingkat pendidikan untuk pekerja lepas karena yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh para tenaga kerja tersebut. Umumnya tenaga kerja yang dipekerjakan adalah orang yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan luas terhadap teknis pertanian. Natalia Nursery tidak melakukan pelatihan khusus kepada karyawan baru. Manajer melalui penanggung jawab lapang yang biasa disebut dengan penanggung jawab blok (PJB) memberikan kesempatan karyawan untuk belajar sekaligus bekerja langsung di lapang. Jika pekerja menunjukkan kinerja yang baik maka perusahaan akan menerimanya untuk bekerja, tetapi tanpa kontrak. Hal tersebut dikarenakan Natalia Nursery tidak memberlakukan sistem kontrak pada manajemen sumberdaya manusia. Jumlah pekerja lapang yang ada di Natalia Nursery disesuaikan dengan kondisi dilapangan misalnya pada kondisi pra-tanam dan panen, kuantitas tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak. Tenaga kerja

(7)

41 lapang dipekerjakan secara harian ataupun bulanan tergantung dari keahlian pekerja dan kebutuhan perusahaan akan sumberdaya manusia. Selain keahlian, besar upah yang diberikan didasarkan pada tingkat loyalitas pekerja tersebut bekerja di perusahaan. Jadwal pemberian upah bagi para pekerja lepas adalah setiap minggu dan bagi karyawan diberikan gaji setiap bulan.

Spesialisasi kerja untuk tenaga kerja lapang adalah melakukan tugas budidaya menanam sampai dengan melakukan pemanenan. Pengepakan (packing) dilakukan oleh penanggung jawab lapang atau biasa disebut dengan penanggung jawab blok (PJB). Pekerjaan-pekerjaan berat seperti pengolahan tanah, pengairan, penyemprotan dan pemanenan, dilakukan oleh tenaga kerja pria sedangkan pekerjaan lainnya seperti membersihkan gulma, memangkas, membasmi hama penyakit (secara manual) dan pemanenan biasanya dilakukan oleh tenaga kerja wanita. Hal ini karena pekerjaan tersebut memerlukan ketelitian sehingga lebih sesuai jika dipilih pekerja wanita untuk mengerjakannya. Setelah tanaman dipanen, tugas packing dilakukan oleh penanggung jawab blok yang berjumlah delapan orang. Bagian pemasaran berjumlah dua orang mengantarkan produk pada manajer pemasaran ke Jakarta untuk dipasarkan.

Karyawan bekerja selama enam hari dalam seminggu dengan ketentuan bahwa pekerja lapang mendapatkan libur pada hari minggu, sedangkan bagi manajer dan penanggung jawab blok, hari minggu tetap bekerja selama setengah hari kerja. Jam kerja karyawan dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 16.00 dengan waktu istirahat selama satu jam yaitu pukul 12.00 sampai dengan pukul 13.00. Penanggung jawab lapang juga bertanggung jawab dalam melakukan kontrol kepada karyawan. Keterlambatan dan absensi dapat menurunkan nilai kinerja karyawan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap penghasilan karyawan.

5.5.2. Sumberdaya Fisik

Beberapa sumberdaya fisik yang dimiliki perusahaan antara lain lahan, bangunan budidaya atau saung, gedung sebagai kantor dan asrama karyawan, dua buah mobil, motor, mesin-mesin, lampu, meja, dan peralatan lain yang mendukung kegiatan operasional perusahaan. Total lahan yang dimiliki oleh Natalia Nursery adalah seluas 27.789 m2 yang terdiri dari dua lahan budidaya,

(8)

42 yaitu di Tamansari seluas 15.000 m2 dan di Tenjolaya seluas 12.789 m2. Dari total lahan tersebut, lahan produktif yang digunakan untuk budidaya adalah seluas 18.291 m2 yang merupakan total dari lahan produktif di Tamansari seluas 9.500 m2 dan di Tenjolaya seluas 8.791 m2.

Proses budidaya yang dilakukan oleh Natalia Nursery masih sederhana dan manual tanpa menggunakan teknologi modern. Peralatan mesin yang digunakan adalah kompresor pestisida yang berguna untuk menstabilkan kuantitas semprotan pestisida, pompa air, dan genset yang tidak sering digunakan. Selain itu alat-alat yang digunakan dalam kegiatan produksi adalah cangkul, gunting panen, waring, ember dan drum.

Bangunan budidaya yang digunakan Natalia Nursery bukan greenhouse melainkan saung dengan ukuran yang berbeda-beda disesuaikan dengan luas masing-masing blok. Bangunan yang digunakan oleh perusahaan berupa saung terbuka tanpa dinding. Hal ini menyebabkan tingginya akses masuknya hama pada tanaman yang krisan yang dibudidayakan. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Turang (2011) yang menyatakan bahwa dinding pada rumah naungan tidak hanya berfungsi sebagai penjaga kestabilan suhu dan kelembaban serta serangan angin kencang, namun juga berfungsi sebagai penangkal serangga yang dapat menyerang tanaman.

Gambar 9. Rumah lindung rekomendasi PUSLITBANGHORTI (a) konstruksi menggunakan kayu dan besi dengan dinding berwarna putih,(b) kostruksi menggunakan bambu dengan dinding berwarna hijau

(9)

43 Gambar 10. Rumah lindung (saung) tanpa dinding di perusahaan Natalia Nursery

Sumber : Natalia Nursery (2013)

Gedung yang digunakan sebagai kantor dan asrama karyawan terdiri dari ruang kantor, ruang packing, ruang makan, kamar mandi, dan dapur yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang dibutuhkan. Adapun karyawan yang menetap di asrama adalah para karyawan tetap yang terdiri dari delapan orang penanggung jawab blok (PJB).

Gambar 11.(i) Kebun Natalia Nursery di dalam saung, (ii) mesin pompa air, dan (iii) ruangan kantor

Sumber : Natalia Nursery (2012)

5.5.3. Modal Perusahaan

Seperti diketahui sebelumya bahwa modal awal usaha Natalia Nursery ini berasal dari modal pribadi pemilik perusahaan. Diperkirakan modal awal untuk usaha ini mencapai 500 juta rupiah. Modal awal ini tertanam dalam bentuk investasi terhadap aset-aset perusahaan seperti lahan, bangunan, mesin, bibit, serta perlengkapan lain yang dibutuhkan dalam budidaya krisan. Selama perkembangan usahanya hingga saat ini, perusahaan Natalia Nursery belum pernah melakukan pinjaman modal.

(10)

44 5.6. Operasional Kegiatan

Sistem budidaya krisan meliputi kegiatan pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman dan kegiatan panen. Kegiatan tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pembibitan

Induk tanaman krisan yang akan dijadikan bibit dibeli dari perusahaan pembibitan bunga krisan lain secara berkala. Tanaman induk (mother plant) ini harus memiliki syarat sehat, berkualitas prima, daya tumbuh tanaman kuat, bebas dari hama dan penyakit, serta komersial di pasar. Bibit stek pucuk siap dipindahtanamkan ke kebun pada umur 10-14 hari setelah semai dan bibit dari kultur jaringan bibit siap pindah yang sudah berdaun 5-7 helai dan setinggi 7,5-10 cm.

Gambar 12.Bibit krisan yang sudah berakar dan siap tanam atau dipindahkan ke lahan budidaya

Sumber: Natalia Nursery (2012)

2) Pengolahan media tanam

Pengolahan media tanam meliputi penggarapan tanah dengan cara mencangkul, pembersihan tanaman liar dan dilanjutkan dengan proses pemupukan. Setelah seminggu dilakukan pengolahan kedua dengan menaburkan pupuk kandang yang berasal dari kotoran domba dan ayam pedaging, serta pupuk kompos yang berasal dari pengolahan limbah krisan. Tanah yang memiliki pH > 5,5 harus diberikan kapur pertanian misalnya

dolomit, kalsit, zeagro. Pengapuran dilakukan dengan cara disebar merata

(11)

45 untuk diindahkan, sehingga ketika bibit telah siap pindah, media tanam juga telah tersedia.

3) Penanaman

Penanaman pada sore hari atau sekitar pukul 14.00, hal ini bertujuan untuk mencegah kelayuan tanaman pada saat tanam. Jarak tanam yang diberikan adalah 10 cm x 10 cm. Penanaman dilakukan satu per satu pada lubang tanam untuk menghindari kepadatan jumlah tanam yang membuat pertumbuhan tanaman menjadi tidak baik. Pada saat penanaman dilakukan pemupukan dengan tipe pupuk Furadan 3G sebanyak 6-10 butir perlubang, campuran pupuk ZA 75 gr ditambah TSP 75 gr ditambah KCl 25gr (3:3:1)/m2 luas tanam.

Gambar 13.Bibit Bunga Krisan yang baru ditanam (umur 1 minggu)

Sumber : Natalia Nursery (2012)

4) Pencahayaan

Tanaman krisan merupakan tanaman hari panjang sehingga memerlukan penambahan cahaya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan cahaya matahari untuk memacu pertumbuhan organ vegetatif. Natalia Nursery membudidayakan krisan sebagai bunga potong, sehingga penambahan cahaya dilakukan dengan menggunakan lampu esensial 36 watt dengan jarak lampu mencapai 4 m. Penyinaran tambahan dilakukan pada saat malam hari yaitu pukul 19.00 – 05.00 selama empat jam, secara rooling dengan tiga subtimer dalam selang 20 menit.

(12)

46 5) Pemeliharaan Tanaman

Kegiatan pemeliharaan pada Natalia Nursery meliputi penyiraman, pembersihan gulma hama dan penyakit, pemupukan, pinching serta toping. Penyiraman dilakukan setiap hari dengan intensitas penyiraman sebanyak satu atau dua kali sehari dan dilakukan hingga pada saat panen. Pemupukan pertama adalah pada saat tanaman berumur 10 hari dengan memberikan pupuk urea dan NPK, sedangkan pupuk susulan diberikan setelah tanaman berumur lebih dari dua minggu dengan menggunakan pupuk KNO3 dengan dosis setiap 14 hari sekali. Pada proses budidaya tidak dilakukan penyulaman. Natalia Nursery menganggap penyulaman kurang efisien karena krisan memiliki tingkat pertumbuhan yang berbeda.

.

Gambar 14.Pencarian hama pada bunga krisan yang dilakukan oleh pekerja

Sumber: Natalia Nursery (2012)

5) Kegiatan Panen

Penentuan stadium panen adalah seminggu setelah kuncup bunga keluar atau 3-4 hari sebelum mekar penuh. Panen bunga sebaiknya dilakukan pagi hari saat suhu udara tidak terlalu tinggi dan saat bunga krisan berturgor optimum. Kegiatan panen di Natalia Nursery dilakukan hampir setiap hari dan berlangsung pagi hari karena pada waktu tersebut tingkat kesegaran bunga dan kandungan air tanaman tergolong baik.

(13)

47 Gambar 15. (i) Bunga krisan siap panen dan (ii) bunga krisan yang sudah dipanen disimpan di dalam rak (sebelum pengepakan) yang diisi air di bagian bawah

Sumber : Natalia Nursery (2012)

Bunga krisan yang dibudidayakan oleh Natalia Nursery yaitu krisan tipe

standard dan tipe spray dengan pilihan varietas, warna dan bentuk yang beragam.

Persentase produksi tipe bunga potong krisan Natalia Nursery saat ini yaitu 50 persen tipe standard dan 50 persen tipe spray. Persentase pengusahaan tipe bunga potong krisan tersebut ditetapkan berdasarkan permintaan pelanggan. Varietas tipe standard dan tipe spray yang diproduksi dapat dilihat pada Tabel 7:

Tabel 7. Tipe Bunga Potong Krisan di Natalia Nursery Varietas Bunga Krisan

Tipe Spray Tipe Standar

Green Puma Orange Regent White Fiji Red Jaguar

Yellow Puma Purple Regent Yellow Fiji, Pingpong

White Puma Red Regent Dark Fiji Shenna Select

White Regent Town Walk Orange Fiji

Yellow Regent Anastasia

Sumber : Natalia Nursery (2012) 6) Kegiatan Pascapanen

Kegiatan pascapanen yang dilakukan yaitu penyortiran, penggolongan, pengemasan dan pengangkutan. Penyortiran dan penggolongan bunga krisan dilakukan dengan memisahkan tangkai bunga berdasarkan tipe bunga, warna dan varietasnya. Kriteria utama bunga krisan yang dipilih meliputi

(14)

48 penampilan yang baik, menarik, sehat dan bebas hama dan penyakit. Kriteria tersebut dibedakan berdasarkan tiga kelas yaitu:

a) Kelas I untuk konsumen di hotel dan florist besar, yaitu panjang tangkai bunga lebih dari 70 cm, diameter pangkal tangkai bunga lebih 5 mm. b) Kelas II dan III untuk konsumen rumah tangga, florist menengah dan

dekorasi massal yaitu panjang tangkai bunga kurang dari 70 cm dan diameter pangkal tangkai bunga kurang dari 5 mm.

Langkah selanjutnya adalah membersihkan daun-daun kering atau daun yang terserang hama serta membuang daun-daun tua pada pangkal tangkai. Bunga diikat dan dibungkus dengan kertas, kemudian ujung batang krisan direndam dalam air agar bunga tetap segar. Paketan bunga krisan kemudian disusun secara teratur dalam bak atau box alat angkut dengan rapi dan tidak longgar.

Gambar 16. (i) proses pengepakan bunga krisan, (ii) dan (iii) bunga krisan yang sudah dikemas, dan (iv) bunga krisan yang sudah dikemas siap untuk didistribusikan

Sumber : Natalia Nursery (2012)

5.7. Pemasaran Bunga Potong Krisan

Strategi pemasaran terdiri dari unsur pemasaran STP (Segmentation,

Targeting dan positioning) dan bauran pemasaran (produk, harga, distribusi,

promosi). Unsur pemasaran Natalia Nursery tersebut dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

i) Segmenting

Segmenting adalah upaya memetakan pasar dengan memilah-milahkan

konsumen sesuai persamaan di dalamnya. Menurut Kottler dan Keller (2009) segmentasi pasar didasarkan pada aspek geografik, demografik, psikografik dan tingkah laku tertentu. Segmentasi berdasarkan aspek geografik yang dipilih oleh Natalia Nursery adalah konsumen yang berada di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Malang dan Medan. Segmen tersebut dipilih

(15)

49 berdasarkan wilayah Natalia Nursery yang berada di Kabupaten Bogor sehingga akses pembelian mudah. Hal lain yang dipertimbangkan adalah permintaan krisan lebih banyak berasal dari kota-kota besar tersebut.

Segmentasi pasar berikutnya adalah aspek demografik yaitu membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel seperti umur, tipe kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan agama, ras dan kebangsaan (Kottler & Keller 2009). Pada Natalia Nursery, segmentasi demografik lebih ditujukan pada aspek jumlah penduduk, pendapatan dan agama.

Segmentasi pasar bunga dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi berada pada kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Bekasi, Depok, Semarang, Palembang, Makassar, Tangerang Selatan dan Bogor. Pada kota-kota besar tersebut pendapatan dihitung lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah desa, dengan nilai UMR pada rataan Rp 1.100.000. Sedangkan agama menjadi faktor yang berhubungan dengan pemakaian bunga sebagai dekorasi dalam kegiatan keagamaan, seperti ibadah, acara besar dan pernikahan. Permintaan terbesar penggunaan bunga krisan dalam kegiatan keagamaan berasal dari kota Denpasar.

Segmentasi psikografik merupakan proses membagi pembeli berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian (Kottler & Keller 2009). Karena usaha bunga potong krisan banyak digunakan pada semua kalangan, maka faktor kepribadian kurang terlalu berpengaruh. Kelas sosial pembeli bunga krisan terdiri dari masyarakat ekonomi ke bawah, masyarakat kelas menengah dan menengah ke atas. Sedangkan gaya hidup mengacu pada pola penggunaan bunga krisan sebagai bunga utama suatu kegiatan yang lebih banyak digunakan di kota besar.

Segmentasi tingkah laku merupakan proses pengelompokkan berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan terhadap suatu barang (Kottler & Keller 2009). Berdasarkan segmentasi tingkah laku, Natalia Nursery memperhatikan fungsi atau penggunaan krisan bagi konsumen. Segmentasi yang dilakukan oleh Natalia Nursery berdasarkan kebutuhan konsumen menunjuk pada nilai estetika, hobi dan keperluan dekorasi.

(16)

50 ii) Targeting

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar

yang akan dimasuki. Targeting merupakan proses kelanjutan dari segmenting. Menurut Kottler dan Keller (2009), terdapat tiga faktor dalam mentargetkan pasar diantaranya adalah ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik struktural segmen, serta sasaran dan sumber daya perusahaan.

Target utama dari Natalia Nursery adalah konsumen dengan kelas sosial menengah dikarenakan golongan kelas tersebut dapat membeli dalam jumlah cukup besar dan membuat kesepakatan harga yang menguntungkan. Konsumen yang menjadi target pasar dari Natalia Nursery berupa konsumen perorangan, instansi ataupun perusahaan. Target daerah pemasaran yang dipilih adalah kota besar dengan tingkat permintaan krisan yang tinggi, seperti daerah sekitar Bogor, Jakarta, Medan dan Malang.

iii) Positioning

Setelah mengetahui target pasar dengan jelas, langkah selanjutnya adalah positioning. Positioning merupakan kemampuan perusahaan dalam menjelaskan posisi produk kepada konsumen, termasuk dalam memberikan nilai pembeda atau nilai keunggulan antara produk sendiri dibandingkan produk kompetitor (Kottler & Keller 2009). Natalia Nursery dalam menjalankan usahanya memposisikan diri sebagai produsen bunga potong yang menawarkan bunga potong krisan dengan jaminan kualitas, kuantitas dan kontinuitas, serta jalinan kerjasama yang menguntungkan dengan pembeli dan stakeholder lainnya.

iv) Produk

Strategi produk merupakan strategi yang paling penting untuk dikembangkan karena produk inilah yang dikonsumsi dan dimanfaatkan secara langsung oleh konsumen (Kottler & Keller 2009). Strategi produk yang dilakukan oleh Natalia Nursery adalah menyediakan produk yang benar-benar diinginkan oleh pelanggan dan melakukan testimoni terlebih dahulu terhadap peluncuran produk baru. Natalia Nursery memberikan penyesuaian dalam kuantitas dan kualitas krisan dengan cara menambahkan jumlah krisan pada krisan yang dianggap memiliki kualitas kurang baik.

(17)

51 Dilihat dari segi kualitas, produk krisan yang dihasilkan Natallia Nursery dikatakan cukup baik karena daya tahan produk dan tingkat kemekaran hingga kesesuaian warna bunga cukup tinggi. Pelanggan mengenali produk Natalia Nursery berdasarkan tingkat kekerasan batang yang baik dikarenakan lokasi yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Bunga potong krisan Natalia Nursery dapat bertahan sekitar 7 – 10 hari. v) Harga

Harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Terdapat lima pemegang kepentingan utama yang mempengaruhi keputusan penetapan harga yaitu konsumen, pemerintah, pemasok, distributor dan pesaing (Kottler & Keller 2009). Metode penetapan harga yang umum diaplikasikan dalam suau bisnis antara lain metode penetapan harga berbasis permintaan konsumen, metode penetapan harga berbasis persaingan dan metode metode penetapan harga berbasis biaya.

Pada Natalia Nursery, penetapan harga dilakukan berdasarkan metode berbasis biaya dengan menetapkan Cost Push Pricing Method. Dengan metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut (disebut margin). Meskipun demikian, penetapan harga tetap melihat kondisi pasar dan persaingan karena perusahaan juga memberikan kebijakan untuk menetapkan harga tidak di atas harga pesaing secara umum.

Natalia Nursery memberikan harga berdasarkan tipe bunga tanpa terpaku pada warna ataupun jumlah permintaan pada masing-masing varietas. Harga yang ditetapkan untuk krisan spray adalah Rp 13.000 per bungkus dan harga krisan tipe standard adalah Rp 15.000 per bungkus. Sistem pembayaran pada Natalia Nursery ada dua, yaitu pembayaran tunai dan abodemen. Pembayaran tunai biasanya diberlakukan kepada para pembeli yang membeli secara kontan dengan jumlah yang tidak banyak. Sedangkan sistem pembayaran abodemen diberikan kepada pembeli yang telah lama menjalin kerjasama, membeli dalam jumlah besar dan memiliki lokasi yang jauh. Pada sistem

(18)

52 abodemen, pembeli memesan jumlah dan tipe krisan dengan perkiraan masa panen, yaitu sekitar 3 bulan. Waktu pembayaran dilakukan sesuai perjanjian awal yaitu pada saat krisan telah panen dan siap untuk diambil.

vi) Distribusi

Istilah distribusi pada bauran pemasaran merujuk pada penempatan serta jejeraing distribusi dari bisnis yang dijalankan (Kottler & Keller 2009). Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menyalurkan, mengirimkan serta menyampaikan produk yang dipasarkannya kepada konsumen.

Natalia Nursery memiliki letak yang strategis dalam hal pemasaran maupun produksi. Lokasi kebun di Tamansari dan Tenjolaya telah sesuai dengan agroklimat yang mendukung pertumbuhan bunga krisan. Sedangkan lokasi pemasaran sekaligus pergudangan yang terletak di Jakarta Utara disesuaikan pada keterjangkauan pasar. Jejaring pasar cukup luas mencakup daerah Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya dan Medan. Alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut bunga dalam satu lokasi pulau adalah mobil

box yang mampu memuat 1000 ikat bunga setiap harinya. Sedangkan untuk

daerah Medan, pengangkutan bunga menggunakan pesawat. Saluran distribusi Natalia Nursery adalah langsung disalurkan ke florist yang menjual bunga ke konsumen akhir. Saluran tersebut dilihat sebagai berikut:

Gambar 17. Saluran Distribusi di Natalia Nursery Tahun 2012

Sumber: Natalia Nursery (2012)

vii) Promosi

Promosi atau komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia

Florist, dekorator Konsumen akhir, hobbies Pemasaran di jakarta Prdusen Natalia Nursery

(19)

53 menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Pada Natalia Nursery, promosi hanya dilakukan dengan mengandalkan relasi dari pemilik dan words of mouth. Perusahaan menganggap bahwa promosi berlebihan hanya akan meningkatkan biaya, tanpa adanya peningkatan keuntungan yang signifikan. Perusahaan lebih memfokuskan kestabilan penjualan dengan mempertahankan kepercayaan pelanggan.

Gambar

Tabel 6 . Tugas  Pengelola  Natalia  Nursery  Tahun  2012
Gambar  9.  Rumah  lindung  rekomendasi  PUSLITBANGHORTI  (a)  konstruksi  menggunakan  kayu  dan  besi  dengan  dinding  berwarna  putih,(b)  kostruksi  menggunakan  bambu  dengan  dinding  berwarna  hijau
Gambar  11.(i)  Kebun  Natalia  Nursery  di  dalam  saung,  (ii)  mesin  pompa  air,  dan  (iii)  ruangan  kantor
Gambar  12.Bibit  krisan  yang  sudah  berakar  dan  siap  tanam  atau  dipindahkan  ke  lahan  budidaya
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian tentang latar belakang penelitian dari fokus penelitian yang telah diajukan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

Penelitian ini secara tidak langsung juga merupakan studi sejarah mengenai cerita sapi betina dan watak orang Bani Israil, karena hal tersebut juga terdapat pada QS Al

Untuk mewujudkan proses peradilan yang benar sesuai ketentuan hukum yangberlaku (due process model), maka Kitab Undang-Undang Hukum AcaraPidana (KUHAP) sebagai dasar

infeksi yang kurang serius, untuk penyakit-penyakityang terutama ditularkan secara langsung sebagai tambahan terhadap hal pokok yang dibutuhkan, diperlukan

Tujuan penelitian ini agar pencarian data dan pembuatan laporan yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian dapat dilakukan secara cepat, sebuah sistem

Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar selenium dengan kadar TSH ( r = 0.384; p = 0.001) pada anak sekolah di daerah endemik GAKI, tetapi tidak terdapat hubungan

Pengukuran kinerja yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dilakukan pada 7 sasaran strategis dengan menggunakan 21 Indikator sasaran

yang telah membawa ummatnya ke jalan yang penuh dengan ilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ PENGARUH PENERAPAN NILAI-NILAI ISLAM