• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANGKUMAN PERTEMUAN TIM CREDIT UNION MINAHASA dan BEBERAPA CATATAN PENDIDIKAN DASAR CREDIT UNION BAREROD GRATIA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANGKUMAN PERTEMUAN TIM CREDIT UNION MINAHASA dan BEBERAPA CATATAN PENDIDIKAN DASAR CREDIT UNION BAREROD GRATIA YOGYAKARTA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

RANGKUMAN PERTEMUAN TIM CREDIT UNION MINAHASA

dan

BEBERAPA CATATAN

PENDIDIKAN DASAR CREDIT UNION BAREROD GRATIA YOGYAKARTA

Yogyakarta, 23-24 Oktober 2010

I. PENDIDIKAN DASAR CREDIT UNION

Pendidikan Dasar (Diksar) CU Barerod Gracia (CUBG) Yogyakarta dilaksanakan selama sehari pada tanggal 24 Oktober 2010 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan CUBG Yogyakarta untuk angkatan ke-IV. Diksar ini merupakan persyaratan wajib bagi setiap anggota sebelum menjadi anggota penuh. Keanggotaan penuh ini ditandai dengan pelantikan dan pemberian sertifikat pada akhir acara Diksar.

Beberapa sesi pokok yang diacarakan dalam Diksar ialah sejarah CU, Kecerdasan Finansial dan Anggaran Belanja Keluarga, Pola Kebijakan yakni menyangkut hak dan kewajiaban anggota, menejer, pengurus dan pengawas CU. 1. Penjelasan Pendahuluan mengenai CU – oleh bapak Dr. Paul Soetopo

CU pada dasarnya adalah kumpulan orang dan bukan kumpulan uang. Ia adalah lembaga pelayanan dan pemberdayaan, tidak mencari keuntungan sebagaimana lembaga-lembaga keuangan lain seperti Bank dan Koperasi. Setiap anggota dihargai sebagaimana ia adanya dan masing-masing memiliki peran, hak dan kewajiban yang sama. Jadi, penghargaan diberikan bukan berdasarkan jumlah uang tabungan.

1.1. Beberapa Prinsip Pokok CU a. Demokratis

- Menjadi anggota dengan sukarela dengan tujuan yang sama yakni supaya sejahtera.

- Dari, oleh dan untuk anggota. Dengan demikian anggotalah yang mengontrol CU, bukan menejer atau pengurus atau pun pengawas.

(2)

- Non-diskriminatif artinya tidak membedakan orang, status sosial, etnis, agama dan jumlah penghasilan.

b. Hak-hak anggota:

- Setiap anggota adalah pemilik/pemegang saham (one wo/man is one vote) dan masing-masing memiliki kewenangan pengawasan (internal control).

- Setiap anggota berhak menentukan berapa besar suku bunga dalam rapat tahunan anggota.

- Menjaga stabilitas keuangan melalui sistem pengawasan internal dan juga kedekatan pengurus dengan anggota.

- Selain tabungan dan kredit anggota, ada juga produk-produk lain seperti kredit kelompok, yakni peminjaman untuk kepentingan kelompok (misalnya kelompok tani yang mau membeli lahan garapan pertanian secara bersama-sama), tapi tanggung jawab tetap pada masing-masing anggota.

c. Tujuan Sosial:

- CU bukan hanya merupakan lembaga keuangan dan milik orang per orang, tetapi juga merupakan lembaga sosial yang bergerak dalam bidang pendidikan yakni meliputi pendidikan untuk anggota, untuk pengurus (agar mengerti menejemen personalia dan keuangan), untuk menejer dan juga untuk semua. - Networking.

CU mempunyai asosiasi lokal yakni Pusat Koperasi Nasional (Puskopin) dan juga Induk Koperasi Kredit . Selain itu asosiasi CU juga sampai ke tingkat Asia dan internasional (world CU).

- Untuk kepentingan masyarakat sekitar (social responsibility) Kesimpulan uraian di atas ialah bahwa CU adalah kumpulan orang untuk meningkatkan kesejahteraan hidup bersama. Dengan demikian keberhasilan CU bukan pada keuntungan CU melainkan pada kesejahteraan setiap anggota. Kunci keberhasilan ini dicapai melalui transparansi (berapa bunga, cicilan dan harus dibayar), ketaatan kepada aturan/ketentuan/disiplin (tidak ada conflict of interest) serta akuntabilitas (anggota, menejer dan pengurus).

2. Sejarah Awal CU

CU berasal dari Jerman pada awal ke-19, saat Jerman dilanda krisis akibat badai salju. Ini membuat para petani tidak dapat bekerja lagi pula semua lahan pertanian tak dapat ditanami dan dengan demikian tak bisa menghasilkan pula. Akibatnya banyak orang kelaparan dan penyakit pun menyerang mereka. Dalam

(3)

situasi buruk seperti ini muncul para rentenir yakni orang-orang berduit tapi meminjamkan uang dengan bunga yang sangat tinggi. Akibatnya banyak penduduk yang tak dapat membayar hutang selain menyerahkan harta benda mereka kepada rentenir. Kesulitan ini kemudian memicu urbanisasi besar-besaran. Banyak penduduk desa pergi mencari pekerjaan di kota-kota sebagai buruh-buruh kasar dengan penghasilan yang rendah dan tak mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Akan tetapi, tak lama berselang terjadi Revolusi Industri di Jerman. Perusahaan dan pabrik-pabrik menggantikan tenaga para pekerja dengan mesin-mesin. Akibatnya muncul pengangguran besar-besaran. Kondisi buruk inilah yang kemudian mengerakkan hati F.W. RAIFFEISEN, walikota Flammersfield untuk menolong orang miskin melalui Credit Union. Ia mengundang orang-orang kaya untuk membantu orang-orang-orang-orang miskin. Namun usaha ini gagal karena penerima bantuan hanya menunggu bantuan dan penyumbang tidak mau terus menerus menyumbang. Raiffeisen kemudian berkesimpulan bahwa derma tidak akan menolong, tetapi justru hanya merendahkan martabat manusia. Begitu pun kesulitan si miskin hanya dapat diatasi oleh si miskin itu sendiri. Inilah yang selanjutnya memunculkan CU di Jerman. Dari sanalah CU berkembang dan selanjutnya di bawah ke Canada oleh Alphonso Desjardin, ke Amerika Serikat oleh Edward Filline dan pada tahun 1934 pada masa presiden F.D. Rosevelt dibuatlah Undang-Undang CU. Selanjutnya pada tahun 1971 di Medison, Wisconsin USA berdiri World Council of Credit Union (WOCCU) yakni Dewan CU sedunia yang beranggotakan 70 negara.

Pada tahun 1895 CU sudah ada di Indonesia (CU merupakan cikal bakal Bank Rakyat Indonesia). Pada tahun 1967 WOCCU diundang ke Indonesia, diwakili oleh A.A. Bailey, untuk memperkenalkan gagasan CU. Selanjutnya pada tahun 1970 dibentuk Credit Union Conceling Office (CUCO) di Jakarta, dipelopori oleh seorang misionaris bernama Pastor Karl Albrecth Karim Arbie, SJ. (tertembak dan meninggal di Timor Leste tanggal 11 September 1999). Tahun 1973 Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BK3I) menyelenggarakan kursus dasar CU pertama di Nyarumkop dan Sangau, di Kalimantan. Tahun 1976 Konferensi Nasional CU di Ambarawa, Jawa Tengah, dihadiri oleh Dirjen Koperasi saat itu yakni Ir. Ibu Soejono. Pada tahun 1981 diadakan Konvensi Nasional Kopdit yang melahirkan BK3I yang diketuai oleh Robby Tulus.

Pada tanggal 15 Mei 2006 didirikan CU Barerot Gratia di Jakarta. Nama Barerod berasal dari bahasa Betawi artinya ”beriringan” dan Gratia berasal dari bahasa Latin artinya rahmat. Jadi dari nama ini diharapkan bahwa melalui CUBG para anggotanya bersama-sama memperoleh rahmat.

(4)

2.1 Tujuan CUBG

- Mengembangkan kesejahteraan para anggota dalam rangka menggalang masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

- Mengembangkan sikap hidup hemat dan penggunaan uang dengan cara bijaksana

dan terencana para anggota.

- Membangun budaya menabung para anggota sehingga dapat terbentuk dana abadi

yang dapat dinikmati pada masa tua maupun generasi berikutnya.

- Menciptakan sumber kredit dari dan untuk anggota dengan bunga yang relatif murah.

Informasi lain tentang CU akan diposting oleh pak Frank Tanos. II. PERTEMUAN TIM CU MINAHASA BERSAMA DENGAN PENGURUS CUBG JAKARTA/YOGYAKARTA

Pertemuan TIM CU Minahasa bersama dengan para pengurus CUBG Yogyakarta berlangsung pada tanggal 23 Oktober malam hari dan dilanjutkan pada tanggal 24 Oktober sore/malam hari setelah acara Diksar. Pada pertemuan ini, selain kami mendapatkan penjelasan umum dan teknis mengenai pengembangan CU di Minahasa, juga kami membicarakan rencana kerjasama membangun afiliasi dengan CUBG Yogyakarta. Para pengurus CUBG Yogyakarta yang hadir ialah bapak Toro (Ketua CUBG Yogyakarta), bapak Haryono (Koordinator CUBG Jawa Tengah), Ibu Lies (Menejer CUBG Yogyakarta) dan juga pak Dr. Paul Soetopo (pengawas CUBG Jakarta).

Seperti telah diinformasikan lebih dahulu dalam laporan kami mengenai hasil pertemuan di rumah pak Theo Toemion bahwa sebagai langkah awal pengembangan CU Minahasa adalah membangun kerjasama dengan salah satu CU di Indonesia untuk mempermudah memulaikan usaha ini terutama berkaitan dengan keterikatan perlindungan hukum dan pemberian pelatihan serta pendidikan bagi para anggota, pengurus dan menejer. Berkaitan dengan rencana afiliasi ini para pengurus CUBG Yogyakarta telah menyatakan kesediaan mereka membantu pengembangan CU Minahasa, dengan catatan mendapatkan restu dari CUBG Jakarta sebagai induk dari CUBG Yogyakarta. Kami optimis bahwa permohonan kami ini yang akan disampaikan secara resmi melalui surat dan kehadiran Tim, akan disambut dengan senang hati oleh pengurus CUBG Jakarta mengingat dalam pertemuan kami ini telah hadir pula bapak Dr. Paul Soetopo, pengawas CUBG Jakarta, yang turut pula memberikan beberapa pengarahan dalam pertemuan itu.

(5)

Kami berharap kehadiran kami mewakili Tim CU Minahasa dan juga Milis MRNC dalam kegiatan Diksar CU dan juga penjajagkan kerjasama membangun afiliasi akan segera ditindaklanjuti dalam bentuk permohonan langsung kepada pengurus CUBG Jakarta. Tentu saja keterlibatan langsung dari bapak Theo Toemion sangat diharapkan dalam rangka menyampaikan dan memuluskan permohonan afiliasi kepada pengurus CUBG Jakarta. Demikian juga kami sangat mengharapkan keterlibatan sepenuhnya dari seluruh Tim CU Minahasa serta dukungan penuh dari seluruh anggota komunitas MRNC agar CU Minahasa, yang akan berpusat di Tomohon ”Lokon Resort” segera terwujud, dan insya Allah pada awal tahun depan sudah akan dapat dimulaikan.

A/n. Tim Credit Union yang hadir

Frank Fanos

Roos Pontororing-Bastian Nina Nayoan

Referensi

Dokumen terkait

el rambut juga dapat dirusak oleh obat-obatan, seperti antibiotik aminoglikosida dan agen kemoterapeutik 1isplatin, yang melalui stria $askularis akan terakumulasi di endolimfe.

Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR) Pendidikan Khas (Masalah Pembelajaran) dibina selaras dengan Falsafah Pendidikan Kebangsaan berlandaskan prinsip-prinsip pendekatan

Dalam penelitian ini penulis akan mencoba memaparkan beberapa aspek terkait peran FKUB kota Banjarmasin meliputi dasar berdirinya forum kerukunan umat beragama, maksud dan

Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya;

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden penelitian yaitu siswi SMA Stella Duce 1 memiliki kebutuhan yang ingin dipernuhi tentang Korean Pop dengan membaca media massa

Disampaikan dalam Forum Komunikasi Pengelola Perpustakaan Disampaikan dalam Forum Komunikasi Pengelola Perpustakaan Universitas Diponegoro di Fakultas Teknik, 10 Maret 2010... `

Puji syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah yang di limpahkan oleh kehadirat Allah SWT, tuhan semesta alam yang telah melimpahkan segala rahmat serta karunia yang

1) Jika gambut habis dan di bawahnya terdapat lapisan pasir maka akan terbentuk padang pasir yang gersang dan sulit untuk dipulihkan kembali. 2) kebakaran di lahan gambut