• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Tuli Sensorineural

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep Tuli Sensorineural"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang

Banyak hal yang dapat mempengaruhi pendengaran anak-anak dan orang dewasa. Ketika Banyak hal yang dapat mempengaruhi pendengaran anak-anak dan orang dewasa. Ketika membahas mengenai kehilangan pendengaran, biasanya kita dilihat dari tiga kategori, yaitu jenis membahas mengenai kehilangan pendengaran, biasanya kita dilihat dari tiga kategori, yaitu jenis gangguan pendengaran, derajat gangguan pendengaran, dan konfigurasi gangguan pendengaran. Pada gangguan pendengaran, derajat gangguan pendengaran, dan konfigurasi gangguan pendengaran. Pada anak-anak, sangat penting untuk mendiagnosa dan mengobati gangguan pendengaran sedini

anak-anak, sangat penting untuk mendiagnosa dan mengobati gangguan pendengaran sedini mungkin.mungkin. Hal ini membatasi dampak potensial terhadap pembelajaran dan pengembangan anak. Gangguan Hal ini membatasi dampak potensial terhadap pembelajaran dan pengembangan anak. Gangguan  pendengaran

 pendengaran dapat dapat sangat sangat mempengaruhi mempengaruhi kualitas kualitas hidup hidup untuk untuk orang orang dewasa dewasa juga. juga. GangguanGangguan  pendengaran dapat memiliki dampak pada pek

 pendengaran dapat memiliki dampak pada pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan umum.erjaan, pendidikan, dan kesejahteraan umum.

Jumlah orang merika dengan gangguan pendengaran memiliki angka kejadian dua kali lipat Jumlah orang merika dengan gangguan pendengaran memiliki angka kejadian dua kali lipat selama !"

selama !" tahun terakhirtahun terakhir. #ata . #ata yang diperoleyang diperoleh h dari sur$ei dari sur$ei federafederal l mengmenggambargambarkan pre$alensi untuk kan pre$alensi untuk  indi$

indi$idu yang idu yang berusiberusia a tiga tahun atau tiga tahun atau lebih yang mengalami ganggulebih yang mengalami gangguan pendengaran pendengaran, yaitu an, yaitu %!,& juta%!,& juta '%()%*, %+,& juta '%())*, &",! juta '%((%*, dan &+,& juta

'%()%*, %+,& juta '%())*, &",! juta '%((%*, dan &+,& juta '%((!*.'%((!*. eo

eoranrang g penpeneliteliti i indindepeependnden en memmemperperkirkirakaakan n bahbahwa wa &,&,  jutjuta a oraorang ng mmerikerika a memmemiliilikiki gangguan pendengaran pada tahun &""". nak-anak yang tuli akan merasa jauh lebih sulit daripada gangguan pendengaran pada tahun &""". nak-anak yang tuli akan merasa jauh lebih sulit daripada anak-anak yang memiliki pendengaran normal untuk belajar kosa kata, tata bahasa, urutan kata, anak-anak yang memiliki pendengaran normal untuk belajar kosa kata, tata bahasa, urutan kata, ungkapan idiomatik, dan aspek lain dari komunikasi $erbal. Beberapa studi menunjukkan $arians ungkapan idiomatik, dan aspek lain dari komunikasi $erbal. Beberapa studi menunjukkan $arians dal

dalam am prepre$ale$alensi nsi baybayi i barbaru u lahlahir ir dendengan gan ganganggugguan an penpendendengaragaran n bawbawaan aan di di mmerikerika a erierikatkat.. Perkiraan keseluruhan adalah antara % sampai  per %.""" bayi yang baru lahir. ebagian besar anak  Perkiraan keseluruhan adalah antara % sampai  per %.""" bayi yang baru lahir. ebagian besar anak  den

dengan gan ganganggugguan an penpendendengargaran an bawbawaan aan tuntunaruarungu ngu saat saat lahilahir r dan dan berberpotpotensensi i diidiidendentiftifikaikasi si oleolehh skrining pendengaran bayi baru lahir. /amun, beberapa gangguan pendengaran bawaan mungkin skrining pendengaran bayi baru lahir. /amun, beberapa gangguan pendengaran bawaan mungkin tidak menjadi jelas sampai nanti di masa kanak-kanak.

tidak menjadi jelas sampai nanti di masa kanak-kanak.

1.2.

1.2. TuTujuanjuan 0u

0ujuan dari juan dari penulpenulisan ini isan ini adalah untuk mengetahadalah untuk mengetahui ui se1ara mendalam dan se1ara mendalam dan luas mengenai tuliluas mengenai tuli sensorineural.

sensorineural.

1.3.Manfaat 1.3.Manfaat

%.

%. 2e2emmbeberirikakan n ininfoformrmasasi i dadan n memenanambmbah ah pepenngegetatahhuauan n sesertrta a wawawawasasan n memengngenenai ai tutulili sensorineural.

sensorineural.

&.

(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tuli Sensrineural

2.1 Definisi

Kelainan telinga dapat menyebabkan tuli konduktif atau tuli sensorineural. 0uli konduktif   biasanya disebabkan oleh kelainan yang terdapat di telinga luar atau telinga tengah. 0uli sensorineural

dibagi atas tuli sensorineural koklea dan retrokoklea.

0uli sensorineural adalah berkurangnya pendengaran atau gangguan pendengaran yang terjadi akibat kerusakan pada telinga bagian dalam, saraf yang berjalan dari telinga ke otak 'saraf   pendengaran*, atau otak.

2.2

Etiologi

0uli sensorineural koklea disebabkan oleh aplasia '1ongenital*, labirinitis 'oleh bakteri4$irus*, intoksikasi obat streptomisin, kanamisin, garamisin, neomisin, kina, asetosal atau alkohol. elain itu, tuli sensorineural juga dapat disebabkan oleh tuli mendadak ' sudden deafness*, trauma kapitis, trauma akustik, dan pajanan bising.

0uli sensorineural retrokoklea disebabkan oleh neuroma akustik, tumor sudut pons serebelum, mieloma multipel, 1edera otak, perdarahan otak, dan sebagainya.

2.3

Patofsiologi

Perjalanan penyakit dari tuli sensorineural disebabkan oleh beberapa hal sesuai dengan etiologi yang sudah disebutkan diatas. Pada tuli sensorineural 'perseptif* kelainan terdapat pada koklea 'telinga dalam*, ner$us 5666 atau di pusat pendengaran. el rambut dapat dirusak oleh tekanan udara akibat terpapar oleh suara yang terlalu keras untuk jangka waktu yang lama dan iskemia. Kandungan glikogen yang tinggi membuat sel rambut dapat bertahan terhadap iskemia melalui glikolisis anaerob.

el rambut juga dapat dirusak oleh obat-obatan, seperti antibiotik aminoglikosida dan agen kemoterapeutik 1isplatin, yang melalui stria $askularis akan terakumulasi di endolimfe. Hal ini yang menyebabkan tuli telinga dalam yang nantinya mempengaruhi konduksi udara dan tulang. mbang  pendengaran dan perpindahan komponen aktif membran basilar akan terpengaruh sehingga kemampuan untuk membedakan berbagai nada frekuensi yang tinggi menjadi terganggu. khirnya, depolarisasi sel rambut dalam tidak adekuat dapat menghasilkan sensasi suara yang tidak biasa dan mengganggu 'tinnitus subyektif*. Hal ini bias juga disebabkan oleh eksitasi neuron yang tidak adekuat  pada jaras pendengaran atau korteks auditorik.

(3)

Kekakuan membran basilar mengganggu mikromekanik yang akan berperan dalam ketulian  pada usia lanjut. 0uli telinga dalam juga disebabkan oleh sekresi endolimfe yang abnormal. Jadi, loop diuretics pada dosisi tinggi tidak hanya menghambat kotranspor /a7 -K7 -&8l- ginjal, tetapi juga di  pendengaran. Kelainan genetik pada kanak K7 di lumen juga diketahui menyebabkan hal tersebut. Kanal K7 terdiri atas dua subunit '6sK4K$9:0%* yang juga diekspresikan pada organ lain, berperan dalam proses repolarisasi. #efek K$9:0% atau 6sK tidak hanya mengakibatkan ketulian, tetapi juga  perlambatan repolarisasi miokardium.

Ganggguan penyerapan endolimfe juga dapat menyebabkan tuli di mana ruang endolimfe menjadi menonjol keluar sehingga mengganggu hubungan antara sel rambut dan membran tektorial 'edema endolimfe*. khirnya, peningkatan permeabilitas antara ruang endolimfe dan perilimfe yang  berperan dalam penyakit 2eniere yang ditandai dengan serangan tuli dan $ertigo.

2.4

Manifstasi Klinis

Gangguan pendengaran mungkin timbul se1ara bertahap atau tiba-tiba. Gangguan pendengaran mungkin sangat ringan, mengakibatkan kesulitan ke1il dalam berkomunikasi atau berat seperti ketulian. Kehilangan pendengaran se1ara 1epat dapat memberikan petunjuk untuk penyebabnya. Jika gangguan  pendengaran terjadi se1ara mendadak, mungkin disebabkan oleh trauma atau adanya gangguan dari

sirkulasi darah. ebuah onset yang tejadi se1ara bertahap bias dapat disebabkan oleh penuaan atau tumor. Gejala seperti tinitus 'telinga berdenging* atau $ertigo 'berputar sensasi*, mungkin menunjukkan adanya masalah dengan saraf di telinga atau otak. Gangguan pendengaran dapat terjadi unilateral atau  bilateral. Kehilangan pendengaran unilateral yang paling sering dikaitkan dengan penyebab konduktif,

trauma, dan neuromas akustik. /yeri di telinga dikaitkan dengan infeksi telinga, trauma, dan obstruksi  pada kanal. 6nfeksi telinga juga dapat menyebabkan demam.

2.5

Pemeriksaan iagnostik 

. nanmesis

#iperlukan anamnesis yang terarah untuk menggali lebih dalam dan luas keluhan utama pasien. Keluhan utama telinga antara lain pekak 'tuli*, suara berdenging 'tinnitus*, rasa  pusing berputar '$ertigo*, rasa nyeri di dalam telinga 'otalgia*, dan keluar 1airan dari telinga

'otore*. Perlu ditanyakan apakah keluhan tersebut pada satu atau kedua telinga, timbul tiba-tiba atau bertambah berat, sudah berapa lama diderita, riwayat trauma kepala, telinga tertampar, trauma akustik, terpajan bising, pemakaian obat ototoksik, pernah menderita  penyakit infeksi $irus, apakah gangguan pendengaran ini sudah diderita sejak bayi sehingga terdapat gangguan bi1ara dan komunikasi, dan apakah gangguan lebih terasa di tempat yang  bising atau lebih tenang.

(4)

B. Pemeriksaan audiologi khusus

3ntuk membedakan tuli koklea dan tuli retrokoklea diperlukan pemeriksaan yang terdiri dari audiometri khusus, audiometri objektif, pemeriksaan tuli anorganik, dan  pemeriksaan audiometri anak.

%. udiometri khusus

Perlu diketahui adanya istilah rekrutmen yaitu peningkatan sensitifitas pendengaran yang  berlebihan di atas ambang dengar dan kelelahan merupakan adaptasi abnormal yang

merupakan tanda khas tuli retrokoklea. Kedua fenomena ini dapat dila1ak dengan beberapa  pemeriksaan khusus, yaitu;

 0es 66 ' short increment sensitivity index*

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pasien dapat membedakan selisih intensitas yang ke1il 'samapai % dB*.

 0es B9B 'alternate binaural loudness balans test *

#iberikan intensitas bunyi tertentu pada frekuensi yang sama pada kedua telinga sampai kedua telinga men1apai persepsi yang sama.

 0es Kelelahan 'Tone decay*

0elinga pasien dirangsang terus-menerus dan terjadi kelelahan. 0andanya adalah tidak  dapat mendengar dengan telinga yang diperiksa.

 udiometri 0utur 'Speech audiometri*

0ujuan pemeriksaan adalah untuk menilai kemampuan pasien berbi1ara dan untuk  menilai pemberian alat bantu dengar 'hearing aid *.

 udiometri Bekesy

0ujuan pemeriksaan adalah menilai ambang pendengaran seseorang dengan menggunakan grafik.

&. udiometri objektif

 udiometri 6mpedans

0ujuan pemeriksaan adalah untuk memeriksa kelenturan membran timpani dengan tekanan tertentu pada meatus akustikus eksterna.

(5)

#igunakan untuk merekam gelombang-gelombang yang khas dari evoke electropotential cochlea.

  Evoked Response Audiometry

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai perubahan potensial listrik di otak setelah  pemberian rangsang sensoris berupa bunyi. Pemeriksaan ini bermanfaat pada keadaan tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan biasa dan untuk memeriksa orang yang berpura-pura tuli 'malingering * atau ke1urigaan tuli saraf retrokoklea.

 Otoacoustic Emission4=<

<misi otoakustik menunjukkan gerakan sel rambut luar dan merefleksikan fungsi koklea.

!. Pemeriksaan tuli anorganik  8ara tenger

2emberikan & nada yang bersamaan pada kedua telinga, kemudian nada dijauhkan  pada sisi yang sehat.

 udiometri nada murni dilakukan se1ara berulang dalam satu minggu.  #engan 6mpedans.

 #engan B<>. +. udiologi anak

  Free field test

Bertujuan untuk menilai kemampuan anak dalam memberikan respons terhadap rangsang bunyi yang diberikan.

 udiometri bermain ' play audiometry*.

 B<> ' Brainstem Evoke Response Audiometry*.

  Echocheckdan emisi =toakustik 'Otoacoustic emissions4=<*.

2.!

Penatalaksanaan

0uli sensorineural tidak dapat diperbaiki dengan terapi medis atau bedah tetapi dapat distabilkan. 0uli sensorineural umumnya diperlakukan dengan menyediakan alat bantu dengar  'amplifikasi* khusus. 5olume suara akan ditingkatkan melalui amplifikasi, tetapi suara akan tetap

(6)

teredam. aat ini, alat bantu digital yang di program sudah tersedia, dimana dapat diatur untuk  menghadapi keadaan yang sulit untuk mendengarkan.

0uli sensorineural yang disebabkan oleh penyakit metabolik tertentu 'diabetes, hipotiroidisme, hiperlipidemia, dan gagal ginjal* atau gangguan autoimun 'poliartritis dan lupus eritematosus* dapat diberikan pengobatan medis sesuai penyakit yang mendasarinya. Beberapa indi$idu dengan tuli sensorineural yang berat, dapat dipertimbangkan untuk melakukan implantasi bedah perangkat elektronik di belakang telinga yang disebut implan koklea yang se1ara langsung merangsang saraf   pendengaran.

2."

Kom#likasi

%. ering terjadi pada musim panas dimana banyak orang menikmati olahraga air 'berenang di danau, laut atau kolam renang*

&. Klien yang mengalami trauma terbuka pada kanalis akustikus eksterna akan lebih mudah mengalami infeksi.

2.$

%&'

B. Asu!an "e#era$atan

A. Pengkajian

 Perawat perlu melakukan anamnesa dari keluhan klien seperti ; -  /yeri saat pinna dan tragus bergerak 

-  /yeri pada liang telinga - 0elinga terasa tersumbat - Perubahan pendengaran

- Keluar 1airan dari telinga yang berwarna kehijauan

 >iwayat kesehatan yang perlu ditanyakan kepada klien diantaranya adalah; - Kapan keluhan nyeri terasa oleh klien?

- pakah klien dalam waktu dekat lalu berenang di laut, kolam renang ataukah didanau?

- pakah klien sering mengorek-ngorek telinga sehingga mengakibatkan nyeri setelah dibersihkan?

- pakah klien pernah mengalami trauma terbuka pada liang telinga akibat terkena benturan sebelumnya?

(7)

B. #iagnosis Keperawatan

%. Gangguan rasa nyaman nyeri ; nyeri pada telinga b.d reaksi inflamasi, reaksi infeksi pada telinga.

&. Perubahan persepsi sensory ; pendengaran b.d obstruksi pada kanalis akustikus eksternus akibat infeksi oleh agen bakteri dan allergen.

!. >esiko tinggi terjadi infeksi b.d perkembangan penyakitnya. +. >esiko tinggi injury b.d penurunan proses pendengaran.

@. Harga diri rendah b.d gangguan pada pendengaran, telinga sakit.

. kurang pengetahuan mengenai penyakit penyebab, penatalaksanaan dan prosedur pembedahan.

%. 6nter$ensi

Prinsip inter$ensi untuk =titis <ksterna adalah mengurangi peradangan 'infeksi* dan mengurangi edema serta nyeri yang dirasakan oleh klien, dengan 1ara ;

%. Kompres hangat lo1al &" menit selama ! kali sehari dengan menggunakan handuk dan air  hangat.

&. 6stirahat klien

!. 2embatasi gerakan kepala

+. Kaji kemampuan klien dalam memberikan obat tetes telinga atau salep telinga

@. Jelaskan pada klien tentang penyakit yang dialaminya, penyebab terjadinya penyakit tersebut dan kemungkianan ren1ana pembedahan yang akan dilakukan pada klien.

. Berikan support 'dukungan* pada klien tentang usaha-usaha atau inter$ensi yang harus dilakukan  bagi kesembuhannya.

). Jika edema mengakibatkan obstruksi kanal maka gunakanlah <arwi1k, dengan teknik ; kassa yang sudah diberi tetes telinga antibiotika dimasukkan ke kanalis, dilakukan oleh dokter 0H0. . Kolaborasi terapi antibiotika topi1al dan steroid

(. Kolaborasi terapi analgetik seperti 1etylsalisilat a1idm 'spirin <ntrophen* dan 1etaminophen '0ylenol,benol*.

D. <$aluasi

0ujuan yang diharapkan adalah ;

%. >asa nyaman klien terpenuhi, nyeri berangsur-angsur hilang. &. Persepsi sensory pendengaran dalam batas normal.

!. 0idak terjadi infeksi.

+. 0idak terjadi resiko injury.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Asset Growth terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) Perusahaan Property , Real Estate , dan

Pendidikan memiliki suatu sudut pandang pemahaman secara khusus yang memerlukan referensi cukup luas untuk memaknainya dengan melalui pengalaman serta kegiatan

Penanganan antar fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf c merupakan tindakan rujukan terhadap Korban/Pasien Gawat Darurat dari suatu

Oleh karena itu bahasa Jawa dan bahasa Indonesia memiliki kaunikan yang layak untuk diteliti lebih lanjut.Penelitian dengan cara analisis kontrastif antara

Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara media tanam fly ash dan klasifikasi batang stek tidak berpengaruh nyata terhadap panjang tunas, umur tunas muncul, dan

Pasal 361 KUHP, karena kelalaian dalam melakukan jabatan atau pekerjaan (misalnya: dokter, bidan, apoteker, sopir, masinis dan Iain-lain) apabila melalaikan

Ia harus mengerjakan PR yang diberikan oleh gurunya pada siang hari, supaya pada malam hari ia bisa kembali mendengarkan cerita nenek tentang kisah Tajul Muluk.. Ia

Santiago menerima bahwa dirinya unik dan memiliki cara yang berbeda dengan individu lainnya dalam menjalani hidupnya adalah pada saat dia menyadari kalau dia tidak bisa