SKRIPSI
MODEL KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN
KINERJA PEGAWAI PT. TELKOM BLITAR
Disusun Oleh :
IKA PUSPITA PUTRI
(201010050311071)
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah yang di limpahkan oleh
kehadirat Allah SWT, tuhan semesta alam yang telah melimpahkan segala rahmat
serta karunia yang tiada henti hingga penulis dapat menyelesaikan pentusunan
penelitian sekripsi yang berjudul
“MODEL KEPEMIMPINAN DALAM
MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PT. TELKOM BLITAR”. Penulisan
sekripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Politik di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah
Malang.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, motivasi dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala
hormat dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1.
Allah SWT, hanya dengan ridho-Nya maka skripsi ini bisa terselesaikan
dengan baik.
2.
Drs. Muhajir effendi, M.A.P selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang
3.
Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan FISIP dan selaku Pembimbing I
yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan
dan masukan bagi penyusun.
4.
Hevi Kurnia Hardini, MA. Gov selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
5.
Salahundin, SIP M.Si selaku Pembimbing II yang telah banyak
memberikan arahan, motivasi dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi
ini
viii
7.
Kedua orang tuaku Bapak dan Ibu,
Bapak, Ibuuuuu, anakmu jadi Sarjana Ilmu Politik (SIP)...
Terimakasih telah memberiku dukungan moril maupun materil,
memberiku semangat, perhatian dan kasih sayang yang berlimpah.
Terimakasih banget bapak ibu.
8.
Kakak dan adekku…
David Purbo Waseso dan Marta Widia Pawistri. Thank’s for your spirit
9.
Buat kesayanganku Rizal Primadani, SE yang selalu ada di setiap aku
membutuhkan. Terima kasih atas semangat, motivasi dan kasih sayangmu
yang kamu berikan selama ini. I will always love you…
10.
Seluruh anggota The cenil’s centil, my best friend’s..
Beb Wida, Mama Oppi (nyinyut), Dedeg Lydia, Beb Itty (pitty) dan Beb
Novel, thank you udah kasih support buat cepet – cepet lulus…
11.
Bapak Yusuf selaku Pimpinan PT. Telkom Blitar yang telah memberikan
informasi terkait judul skripsi saya
Penulis yakin skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna, sehingga
masukkan dan kritikan akan selalu penulis harapkan untuk memperbaikki skripsi ini.
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul …..………...……….……… i
Lembar Persetujuan ..………...……… ii
Lembar Pengesahan ………..………. iii
Surat Pernyataan …....………..….. iv
Berita Acara Bimbingan ………...…….. v
Berita Acara Seminar... vi
Kata Pengantar ………..………… vii
Abstraksi ………...……… viii
Abstract .……….……… x
Daftar Isi ……… xii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ……… 1
B.
Rumusan Masalah ………... 8
C.
Tujuan Penelitian ………...……….. 8
D.
Manfaat Penelitian ………...…………... 8
E.
Definisi Konseptual ………...……….. 9
F.
Definisi Operasional ………..……… 12
G.
Metode Penelitian ………..……… 14
1.
Jenis Penelitian..……….………... 14
2.
Lokasi Penelitian ………..….………..… 15
3.
Subyek Penelitian ……….... 15
4.
Sumber Data ……….... 15
5.
Teknik Pengumpulan Data ………..… 16
6.
Teknik Analisa Data ………..…. 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Kepemimpinan ………..……….………... 18
x
C.
Pendekatan Teori Kepemimpinan ……….… 23
1.
Pendekatan Sifat ……… 23
2.
Pendekatan Perilaku ………... 24
3.
Pendekatan Kontinjensi (situsional) ………... 25
D.
Kepemimpinan Transformasional ……….... 26
E.
Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transformasional ……….… 27
a.
Attributed Charisma ……….….. 27
b.
Inspiration Leadership / motivasi ……….….. 27
c.
Intellectual Stimulation ………...… 28
d.
Individualized Consideration ………..….... 28
e.
Idealized Influence ……….. 28
F.
Kinerja Karyawan ………. 29
G.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Kinerja dalam Suatu
Organisasi ……….. 31
H.
Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Karyawan ……… 36
I.
Kerangka Pikir ………... 37
BAB III PROFIL WILAYAH DAN INSTANSI
A.
Kota Blitar .……….………... 38
1.
Geografis ..……….………... 38
1.1
Letak Geografis ..……….……….. 38
1.2
Batas Wilayah ……….... 38
1.3
Ketinggian Dari Permukaan Laut ……….. 39
1.4
Suangai dan Tanah ……….… 39
1.5
Luas Wilayah ……….… 39
2.
Pemerintahan …….. ..……….……….… 41
2.1
Pemerintah Daerah... 41
2.2
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah... 42
3.
Penduduk dan Tenaga Kerja ………... 44
xi
3.2
Tenaga Kerja... 48
3.3
Pegawai Negeri Sipil (PNS)... 49
4.
Sosial ……….….. 50
4.1
Pendidikan... 50
4.2
Kesehatan... 52
4.3
Keluarga Berencana (KB)... 54
4.4
Sosial Lainnya... 54
5.
Pertanian ……….. 69
5.1
Tanaman Bahan Makanan... 69
5.2
Peternakan dan Perikanan... 70
6.
Industri ……….... 72
6.1
Listrik... 72
6.2
Air Minum... 72
6.3
Industri... 73
7.
Perdagangan dan Perhotelan ………... 75
7.1
Perdagangan... 75
7.2
Hotel... 75
8.
Perhubungan ………... 76
8.1
Panjang Jalan... .76
8.2
Angkutan Darat... .76
8.3
Pos dan Komunikasi... 77
9.
Keuangan ……….... 78
9.1
Keuangan Darah... 78
9.2
Perbankan... .78
9.3
Koperasi... 79
9.4
Pegadaian... .80
10.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ……… 80
xii
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
A.
Kepemimpinan PT. Telkom Bitar …….………... 85
B.
Model Kepemimpinan PT. Telkom Blitar .………... 97
C.
Kinerja Pegawai ……….………... 102
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan ……….………... 108
B.
Saran ……….………... 109
DAFTAR PUSTAKA ………….………... 111
111
DAFTAR PUSTAKA
Bugin Burhan,
Metodologi Penelitian Sosial Format – Format Kuantitatif dan
Kualitatif
. (Surabaya: Airlangga University Press: 2001), hlm 180.
Faisal sanafiah. 2001.
Dasar dan Teknik Penelitian Keilmuan Sosial
, Penerbit
Rajawali, Jakarta.
Flippo Edwin. 2001.
Personalia Management
. Edisi ke 6, Jilid 1 dan 2,
Jakarta : erlangga.
Giffin, R.,2004.
Manajemen, Edisi Kelima
, Jakarta : Erlangga.
Handoko. 2000.
Motivasi dan Pekerjaan
, Jakarta, Bina Aksara.
Hughes, 2006
. Leadership E7
. Penerbit Salemba. Hal 109-110
Kartono, 2003.
Pemimpin dan Kepemimpinan
, PT. Rajagrafindo Persada,
Jakarta.
Machadarsyah Sinungan. 2001.
Produktifitas apa dan bagaimana
. Jakarta
Bumi Aksara
Malayu S.P. Hasibuan .2002.
Motivasi dan Pekerjaan
, Bina Aksara, Jakarta.
Mangkunegara, P.A., 2007.
Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan
Jilid 7
, Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
112
Mathis, L.R.,and Jackson, H.J., 2001.
Manajemen Sumber Daya Manusia
,
Jakarta: Salemba Empat.
Munandar, 2001.
Kepemimpinan Transformasional
, Bina Aksara. Jakarta.
.Moenir, H.A.S. 1998.
Manajemen Pelayanan Umum Indonesia
, Cetakan ke
4, Bumi Aksara Jakarta
Prihadi, S.F., 2004.
Identifikasi, Pengukuran dan Pengukuran Kompetensi
,
Jakarta: Universitas Terbuka
Rivai, Veithzal.,
Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi
, Jakarta : PT. Raja
Grafido Persada.
Robbins, P. Stephen, 2003.
Perilaku Oeganisasi. Edisi Kesembilan, Jilid 2
,
PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Robbinss Stephen P., 2001.
Organizational Behavior (Terjemahan) Jilid 1
,
Edisi Kedelapan, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
S. Prajudi Atmosudirdjo. 2000.
Hukum Admin Negara
, Ghalia. Indonesia,
Jakarta
Singarimbun, Masri dan Soyan Efendi,
Metode penelitian Survai
, Jakarta,
LP3ES, 1998. Hal 34.
113
Suparmoko,
Metode Penelitian Praktis Untuk Ilmu – Ilmu Sosial
, Ekonomi
dan Bisnis, Cet, ke IV (Yogyakarta: 1997), hlm 68.A
Tzing Bing Tie. 1998.
Organisasi pokok pimpinan
, Bappet Delli dan Sinar
Ilmu Medan.
The Liang Gie. 2001.
Admin Perkantoran Moderen
. Yogyakarta : Liberty
Ulber
Silalahi,
Metode
Penelitian
Sosial
(Bandung:
PT
Refika
Aditiama,2009). Hlm. 27
Winardi, 2005.
Manajemen Perilaku Organisasi
, Edisi Revisi Cetakan
Pertama, Prenada Media, Jakarta.
Internet
http://definisiahli.blogspot.com/2013/05/definisi-kinerja-menurut-ahli-tika.html. diakses, 31 Mei 2014, pukul 20.20
http://id.wikipedia.org/wiki/motvasi-karyawan. diakses, 3 Juni 2014,
pukul 8.35
http://id.m.wikipedia.org/wiki/motif_(psikologi). Diakses, 3 Juni 2014, pukul
21.05
http://google.co.id/motif-dan-motivasi. diakses, 3 Juni 2014, pukul 22.22
https://www.google.co.id/search?q=pedekatan+perilaku&ie=utf8&oe=utf-8&rls=org.mozilla:en-US:official&clien. Diakses, 7 Juli 2014, pukul
114
http://teorionline.net/situational-leadership-hersey-blanchard/ Diakses, 5 Juli
2014, pukul 13.20
http://en.wikipedia.org/wiki/situational_leadership_theory/ Diakses, 5 Juli
2014, pukul 20.15
http://id.wikipedia.org/wiki/indikator-meningkatkan-motivasi. diakses, 10 juli
13.50
http://id.wikipedia.org/wiki/indikator-modelkepemimpinan-transformasional.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbicara tentang pemimpin dan kepemimpinan masa depan, erat
kaitannya dengan sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa ini.
Bangsa ini masih membutuhkan pemimpin yang kuat diberbagai sektor
kehidupan masyarakat, pemimpin yang berwawasan kebangsaan dalam
menghadapi permasalahan bangsa yang demikian kompleks. Masalah
kepemimpinan merupakan hal yang sangat luas dan menyangkut bidang
yang sangat luas dan memainkan peran yang sangat penting dalam suatu
organisasi, bahkan dalam kehidupan sehari – hari. Dalam setiap
masyarakat timbul dua kelompok yang berbeda peranan sosialnya, yaitu
yang memimpin sebagai golongan kecil dan golongan yang besar, tanpa
adanya seorang pemimpin maka tujuan suatu organisasi yang dibuat tidak
akan ada artinya karena tidak ada yang bertindak sebagai penyatu terhadap
berbagai kepentingan.
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi
suatu kelompok yang terorganisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan merupakan fenomena kompleks yang melibatkan tiga hal
utama, yakni pemimpin, pengikut, dan situasi.1 Fenomena mengenai kepemimpinan ini diyakini memiliki pengaruh terhadap produktivitas
1
2
kelompok. Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh
kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek – aspek
kepribadian yang dapat menunjang usahanya dalam mewujudkan
hubungan manusia yang efektif dengan anggota organisasinya.
Faktanya seorang pemimpin pasti akan menghadapi bawahan
dengan berbagai sikap, karakter dan tingkah laku yang berbeda antara
yang satu dengan yang lainnya, sesuai dengan sifat individu manusia yang
memiliki sifat, sikap, cara pikir dan pandangan yang berbeda. Oleh karena
itu, diperlukan suatu kemauan dan kesanggupan untuk mempengaruhi
opini, sikap dan tingkah laku orang lain agar mau melakukan sesuatu
pekerjaan secara profesional.
Dalam kepemimpinan dibutuhkan misi karena adanya keterbatasan
dan kelebihan tertentu pada misi. Kepemimpinan terkadang dipahami
sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang lain.
Kepemimpinan sebagai sebuah alat atau proses untuk membujuk orang
lain bersedia melakukan sesuatu secara sukarela. Ada beberapa faktor
yang dapat menggerakkan orang yaitu ancaman, penghargaan, otoritas dan
bujukan. Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses menggerakkan dan
mempengaruhi aktivitas - aktivitas yang ada hubungannya dengan
pekerjaan para anggota kelompok.
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
3
mampu untuk mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapian satu atau beberapa
tujuan, jadi pemimpin itu seseorang memiliki kelebihan, sehingga dia
mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan
membimbing bawahan, juga mendapat pengakuan serta dukungan dari
bawahannya, sehingga dapat menggerakkan bawahan kearah pencapian
tujuan tertentu.
Model kepemimpinan atau style banyak mempengaruhi terhadap
keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku
bawahannya. Pencapaian tujuan setiap organisasi dipengaruhi suatu
perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap
para pelaku yang terdapat dalam organis asi. Kegiatan yang paling lazim
yang dinilai dalam suatu organisasi adalah kinerja, yaitu bagaimana dia
melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan suatu pekerjaan,
jabatan atau peranan dalam organsasi.
Model kepemimpinan terwujud melalui interaksi pemimpin dengan
orang-orang yang dipimpin yang terjadi dalam berbagai kondisi yang
mempengaruhinya, pengklasifikasian berbagai gaya dalam interaksi atau
gaya kepemimpinan, perwujudan gaya kepeimpinan secara nyata tidak
dapat lepas dari pengaruh kondisi yang selalu berubah-ubah yag bersifat
incidental (sesaat) kondisi yang berbeda-beda dan mungkin juga
bervariasi dengan demikian penerapan setiap gaya kepemimpinan
4
memanfaatkan kondisi itu, setiap pemimpin akan berbeda-beda. Penelitian
ini megacu pada model kepemimpinan Transformasional.
Kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang
atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.2
Kinerja menjadi tolak ukur keberhasilan pelayanan yang
menunjukkan akuntabilitas lembaga pelayanan dalam kerangka tata
pemerintahan yang baik (good governance). Mengingat pentingnya kinerja
karyawan dalam mencapai kinerja organisasi, maka perlu dikaji
faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan untuk menunjang
keberhasilan PT. Telkom dikemudian hari.
Upaya peningkatan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar untuk
pendekatan kepemimpinan yang efektif yaitu, bahwa keberhasilan PT.
Telkom Blitar itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan
pemimpinnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya pemimpin dapat
mempengaruhi karyawannya untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan
apa yang diinginkannya.
Pelayanan publik sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang dengan landasan faktor materiil melalui sistem,
prosedur dan metode tertentu dalam rangka memenuhi kepentingan orang
lain sesuai haknya. Kinerja mengandung dua komponen yaitu yang
2
5
kompetensi individu atau organisasi memiliki kemampuam untuk
mengidentifikasikan tingkat kinerjanya dan produktifitas kompetensi
tersebut di atas dapat diterjemahkan ke dalam tindakan atau kegiatan –
kegiatan yang tepat untuk mencapai hasil kinerja.
Dari berbagai pengertian tersebut pada dasarnya kinerja
menekankan apa yang dihasilkan dari fungsi – fungsi suatu pekerjaan atau
apa yang keluar. Penggunaan indikator kunci untuk mengukur hasil kinerja
individu bersumber dari fungsi – fungsi yang diterjemahkan dalam
kegiatan / tindakan dengan landasan standart yang jelas dan tertulis.
Kemudian dalam mengantisipasi permasalahan diperlukan seorang
pemimpin yang dapat melihat kondisi dan kebutuhan karyawan. Dan
dibutuhkan seorang pemimpin yang bisa mengerti perilaku organisasi yang
sedang dihadapinya sehingga mampu membawa organisasinya mencapai
tujuan yang telah ditetapkan bersama melalui pencapaian visi organisasi.
Dalam mencapai tujuan organisasi, pimpinan menggunakan gaya
kepemimpinannya. Model kepemipinan adalah perilaku dan strategi,
sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang
sering diterapkan seorang pemimpin ketika mencoba mempengaruhi
kinerja bawahannya.3
PT. Telkom adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telkom ini
3
6
menyediakan sarana dan jasa layanan telekomunikasi dan informasi
kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. PT.
Telkom juga akan memberikan jaminan bahwa pelanggan akan
mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan
berkualitas, dengan harga kompetitif.
Sebagai pelaksana tugas, selayaknya seorang pemimpin dapat
melakukan perencanaan, pergerakan, dan pengawasan terhadap organisasi
maupun kegiatan pegawai. Salah satu faktor yang turut serta menentukan
keberhasilan kinerja pegawai di PT. Telkom adalah seorang pemimpin itu
sendiri. Pemimpin yang sukses adalah apabila pemimpin tersebut mampu
menjadi pencipta dan pendorong bagi bawahannya dengan menciptakan
suasana dan budaya kerja yang dapat memacu pertumbuhan dan
perkembangan kinerja pegawai.
Sebagai seorang pemimpin dituntut untuk merespon berbagai
perubahan dan ragam kebutuhan publik dengan meningkatkan kinerja
pegawai di PT. Telkom Blitar dengan meningkatkan kemampuan
pemimpim meliputi supervisi, tanggungjawab, inisiatif pelayanan publik
dalam penyelenggaraan pelayanan terhadap konsumen yang merupakan
pekerjaan rumah untuk menunjang keberhasilan dari tujuan PT. Telkom
Blitar dalam pelayanan konsumen yang bermutu di bidang telekomunikasi.
Dari hasil wawancara yang dilakukan beberapa pegawai
mengungkapkan bahwa kondisi sekarang ini kepemimpinan pada
7
beberapa indikator seperti pelaksanaan pekerjaan belum berdasarkan pada
misi organisasi sehingga masih banyak program yang dibuat belum
sepenuhnya dijalankan dan dicapai. Suatu organisasi yang digerakkan oleh
misi lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel dan mempunyai semangat
yang lebih tinggi ketimbang yang digerakkan oleh peraturan.
Beberapa permasalahan dalam bidang kepegawaian diantaranya
yaitu tidak adanya indikator kinerja dari suatu unit organisasi yang
mengakibatkan sulitnya mengukur tingkat keberhasilan misi suatu unit
organisasi dan khususnya menilai apakah pegawai yang berada di tiap -
tiap unit organisasi telah berkerja sesuai dengan tujuan dan indikator
kinerja yang telah dirumuskan bersama. Aktivitas dan pelaksanaan
penyelenggara pelayanan sangat tergantung pada kinerja dalam
melaksanakan tugas atau kewajiban - kewajibannya guna mengembangkan
dan meningkatkan kualitas kerja, sehingga terwujudlah suatu hasil yang
memuaskan bagi masyarakat setempat.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis terdorong
8
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah didalam penelitian ini adalah: “Bagaimana
model kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai PT. Telkom
Blitar.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana model kepemimpinan dalam
meningkatkan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar.
2. Untuk mengetahui bagaimana dampak model kepemimpinan pada
peningkatan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar.
3. Untuk menganalisis bagaimana model kepemimpinan dalam
meningkatkan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat didalam penelitian ini adalah:
1. Secara Teoritis, untuk mengetahui seberapa besar seorang pemimpin
dalam meningkatkan kinerja pegawai PT. Telkom Blitar. Selain itu
juga untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana cara pemimpimpin PT.
Telkom Blitar memberikan penilain terhadap kinerja pegawainya.
2. Secara Praktis, dalam hal ini merupakan sebuah hasil dari tujuan
penelitian ini sendiri. Manfaat ini menekankan pada praktek di
lapangan secara langsung pada proses meningkatkan kineja pegawai
9
E. DEFINISI KONSEPTUAL
Definisi konseptual adalah abstraksi suatu fenomena yang
dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian,
keadaan, kelompok atau individu tertentu.4 Definisi mengenai konseptual yang ada dengan memperhatikan tema penelitian, maka dapat ditemukan
beberapa konsep yang perlu didefinisikan dengan tujuan agar penelitian
dan pembaca memiliki persepsi atau pemahaman yang sama. Maka
peneliti memberikan definisi konseptual sebagai berikut.
1. Peran
Peran dimaknai sebagai segala usaha tindakan proaktif dalam
mempengaruhi proses dalam mencapai suatu tujuan.
2. Pemimpin
Seorang yang memiliki percakapan, kelebihan, kususnya
kecakapan dan kelebihan disatu bidang sehingga dia mampu
mempengaruhi orang lain untuk bersama – sama melaksanakan aktivitas
– aktivitas tertentu dalam mencapai satu atau beberapa tujuan.
3. Kepemimpinan dan motivasi
Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain
agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut
untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan kelompok.5
4
Singarimbun, M asri dan Soyan Efendi, M et ode penelit ian Survai, Jakart a, LP3ES, 1998. Hal 34. 5
10
Kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas
kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya,
dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.6
Motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong
gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan
semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan suatu
kantor. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap
individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai
produktivitas kerja yang tinggi.
Dari beberapa pengertian tersebut disimpulkan bahwa peran
pemimpin sebagai motivator dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai
adalah dalam segala usaha tindak proaktif seorang pemimpin yang
memiliki percakapan, kelebihan disatu bidang mampu mempengaruhi
kemampuan pemimpin dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang
dibandingkandengan target mencapai tujuan tertentu dan dapat memotivasi
pegawainya untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.
4. Model Kepemimpinan
Model kepemimpinan atau style banyak mempengaruhi terhadap
keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku
bawahannya. Pencapaian tujuan setiap organisasi dipengaruhi suatu
6
11
perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap
para pelaku yang terdapat dalam organisasi.
a. Transformasional
Model kepemimpinan transformasional merupakan model yang
relatif baru dalam studi-studi kepemimpinan. Model ini
dianggap sebagai model yang terbaik dalam menjelaskan
karakteristik pemimpin. Konsep kepemimpinan
transformasional mengintegrasikan ide-ide yang dikembangkan
dalam pendekatan watak, gaya dan kontingensi.
b. Transaksional
Model kepemimpinan transaksional pada hakekatnya
menekankan bahwa seorang pemimpin perlu menentukan apa
yang perlu dilakukan para bawahannya untuk mencapai tujuan
organisasi. Disamping itu, pemimpin transaksional cenderung
memfokuskan diri pada penyelesaian tugas-tugas organisasi.
Untuk memotivasi agar bawahan melakukan tanggungjawab
mereka, para pemimpin transaksional sangat mengandalkan
pada sistem pemberian penghargaan dan hukuman kepada
bawahannya.
5. Kinerja
Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana suatu
pekerjaan itu berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Kinerja adalah yang
12
organisasi. Kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil
pekerjaan.
F. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional diperlukan untuk mengidentifikasi variabel
penelitian kedalam bentuk yang bersifat operasional yang menyangkut
tentang dimensi – dimensinya, populasi keseluruhan dari obyek penelitian
ataupun dengan cara menetapkan kegiatan – kegiatan yang perlu untuk
mengatur kontruk, konsep atau variabel tersebut. Seperti yang
diungkapkan oleh Sanafiah Faisal definisi operasional merupakan
petunjuk tentang bagaimana suatu variabel itu diukur. Jadi definisi
operasional maksudnya untuk mengukur dan membatasi data penelitian
yang sesuai dengan ruang lingkup dan batasan pembahasan.7 1. Peran Pemimpin
a. Menciptakan kondisi sebagai atasan
b. Menciptakan kondisi sebagai sahabat bawahan
c. Menciptakan kondisi sebagai anggota kluarga bawahan
d. Memberikan perintah dan tugas
e. Member sanksi
f. Memberikan insentif / penghargaan
2. Model Kepemimpinan
Model kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil
kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan
7
13
seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya.
Adapun indikator yang digunakan untuk model kepemimpinan, yaitu:
a. Karisma.
Pemimpin penampilkan keyakinan, menekankan kepercayaan,
mengambil isu – isu yang sulit, menyajikan nilai – nilai mereka yang
paling penting dan menekankan pentingnya tujuan, komitmen, dan
konsekuensi etis dari keputusan.
b. Inspirasi.
Pemimpin mengartikulasikan visi menarik dari masa depan,
menantang pengikut dengan standart yang tinggi, berbicara optimis
dengan antusias, dan memberikan dorongan dan makna untuk apa yang
perlu dilakukan.
c. Rangsangan Intelektual.
Pemimpin mempertanyakan cara lama, tradisi, dan keyakinan,
merangsang perspektif baru dan cara melakukan sesuatu, dan
mendorong ekspresi ide dari bawahan.
d. Perhatian yang diindividualkan.
Pemimpin berhubungan dengan orang lain (bawahan) secara
personal, mempertimbangankan kebutuhan mereka, kemampuan, dan
aspirasi, mendengarkan dengan penuh perhatian, pengembangan lebih
14 3. Kinerja
Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana suatu
pekerjaan itu berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Kinerja adalah
yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi
kepada organisasi. Adapun indikator yang digunakan untuk kinerja
sebagai berikut :
a. Tingkat absensi pegawai
b. Kedisiplinan dalam sikap dan pekerjaan
c. Kerjasama antar sesama pegawai dan atasan
G. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu
menyajikan satu gambaran yang terperinci tentang situasi khusus, atau
hubungan.8 Deskriptif kualitatif semata – mata identifikasi sifat – sifat yang membedakan atau karakter sekelompok manusia, benda atau
peristiwa.
Peneliti ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan alasan
peneliti berupaya menggali data responden yang telah menjadi sumber
dalam penelitian ini. Selain itu metode diskriptif kualitatif ini sangat cocok
untuk diterapkan untuk penelitian lapangan dengan alasan peneliti bisa
berinteraksi langsung serta bisa mengamati pergerakan objek yang akan
8
15
diteliti yakni tentang Model Kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja
pegawai PT. Telkom Blitar.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih peneliti yaitu PT. Telkom Blitar.
3. Subjek Penelitian
Hal ini sebagai unsur variabel penentu agar secara mudah untuk
mendapatkan beberapa sumber data dari subjek yang akan diteliti di PT.
Telkom Blitar diantaranya sebagai berikut :
a. Kepala PT. Telkom Blitar 1 orang
b. Pegawai PT. Telkom Blitar 4 orang
4. Sumber Data
Sebagai pengklarifikasian yang dianut oleh Suharismi, Sumber
data dibagi menjadi dua, yaitu,9: 1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih
di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara
memberikan daftar pertanyaan (questionnaire) dan melakukan
wawancara (interview).
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku,
jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.
9
16
5. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini digunakan tiga metode pengumpulan data,
yakni sebagai berikut :
a. Observasi
Informasi atau data dapat dikumpulkan dengan metode observasi.
Dengan cara ini Peneliti hanya mengamati dan tidak banyak
melakukan kegiatan, melainkan hanya mencatat apa yang dilihat atau
disaksikan.10
b. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh
dua pihak antara pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
c. Dokumentasi
Merupakan proses pekerjaan mencatat atau merekam suatu peristiwa
dan objek atau aktifitas yang dianggap berharga dan penting.
6. Teknik Analisa Data
Analisis data ini merupakan tahap yang sangat menentukan dalam
keseluruhan proses penelitian. Analisis ini menyangkut tentang kekuatan
analisis dan kemampuan mendeskripsikan situasi dan konsepsi yang
merupakan bagian dari penelitian, dengan melakukan analisis data dapat
membebirikan arti yang berguna dalam memecahkan masalah.
10
17
Dalam hal ini peneliti menggunakan analisa deskriptif dimana
lebih menitikberatkan pada penggambaran dan penguraian objek yang
nantinya akan menghasilkan suatu kesimpulan. Dalam menganalisis data
ada beberapa proses untuk mencapai hasil yang terbaik11 yaitu :
a. Reduksi data adalah suatu bentuk yang ,mempertegas,
memperpendek, membuat fokus data agar peneliti mudah dalam
menyajikan data.
b. Display data adalah serangkaian data yang memungkinkan peneliti
untuk menyimpulkan dengan menggunakan gambar, tabel, dan
lainnya.
c. Kesimpulan berkenaan dengan hasil seluruh dari analisa data
kualitatif terletak pada pemahaman atau penuturan tentang apa
yang sudah peneliti lakukan.
11