• Tidak ada hasil yang ditemukan

FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah Pengantar) Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah Pengantar) Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

FILSAFAT KETUHANAN (Sebuah

Pengantar)

Kompetensi Kuliah : Memahami Tuhan Yang Maha Esa dan

Ketuhanan (Filsafat Ketuhanan)

(2)

INTRODUCTION

Nama : Ismuyadi, S.E., M.Pd.I TTL : Kananga Sila Bima, 01

Februari 1971

Alamat : Tlogomas IV/40A Malang No. Hp : 081333390871

Fb :

(3)

Filsafat Ketuhanan adalah cabang dari ilmu

filsafat yang menyelidiki secara mendalam masalah

ketuhanan

sehingga

diperoleh

hasil

berupa

pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh

yang dapat dicapai akal manusia dan memahami

bagaimana

sikap

manusia

setelah

mencapai

pengetahuan itu.

Objek formal

:

Filsafat

Objek material :

Masalah-masalah Ketuhanan

(pengenalan terhadap Tuhan, argumen keberadaan

dan Tuhan, konsep dan aliran ketuhanan, pensifatan

Tuhan dan lainnya).

(4)

PERKEMBANGAN ALIRAN KETUHANAN

Prawacana: Sejak mula pemikiran manusia sudah mengenal adanya

kekuatan-kekuatan yang mengatasi dirinya, sesuatu

yang dianggap maha kuasa, dapat mendatangkan

kebaikan maupun bencana serta dapat mengabulkan doa

dan keinginan.

Kekuatan-kekuatan supra natural tersebut diberi nama

seperti mana, numia, dewa, tuhan, dan sebagainya.

Berbagai macam sebutan dan model serta bentuk

keyakinan itu secara sederhana dikelompokkan dalam

beberapa kategori baik yang didasarkan pada kuantitas

maupun kualitas (hubungan/sifat) tertentu.

(5)

Lanjutan……….. MONOTEISME OLIGATEISME DAN HENOTEISME POLITEISME ANIMISME DAN DINAMISME

Kategori Ketuhanan bedasarkan kuantitas

TEISME PANTEISME & PANENTEISME DEISME AGNOSTISISME ATEISME

(6)

Definisi kategori Ketuhanan berdasarkan kuantitas

Animisme : Doktrin atau kepercayaan bahwa segala sesuatu

(baik yang bernyawa atau tidak) memiliki roh.

Dinamisme

:

Keyakinan

bahwa

benda-benda

tertentu

memiliki tuah atau kekuatan tertentu.

Politeisme : Keyakinan menyembah Tuhan yang banyak

termasuk menyembah arwah nenek moyang dan arwah

leluhur.

Oligateisme : Oligateisme mrpk bagian dari politeisme, akan

tetapi paham ini mempercayai bahwa hanya beberapa dewa

yang mempunyai fungsi dan kedudukan lebih tinggi daripada

yang lain.

(7)

Lanjutan…….

Henoteisme : Kepercayaan akan banyak dewa namun

ada

Tuhan

Tunggal

yang

disembah

oleh

seluruh

pemeluknya.

Monoteisme : Paham yang mengakui hanya ada satu

Tuhan, dan secara tegas menolak keberadaan

tuhan-tuhan atau dewa-dewa lain. Wujud monoteisme yang

pertama secara historis adalah pemujaan pada matahari

sebagai penguasa tunggal oleh Raja Mesir, Ikhnaton.

Tuhan

dilihat

sebagai

A

personal

Being,

sebagai

penguasa

tertinggi,

pencipta

dan

pengatur

segala

sesuatu.

(8)

Definisi kategori Ketuhanan berdasarkan kualitas

Ateisme : Ateisme bukanlah percaya bahwa Tuhan tidak ada

melainkan tidak percaya bahwa Tuhan ada. Dengan kata lain,

ateisme

bukan

merupakan

kepercayaan

atau

keyakinan

melainkan

sistem

ketidakpercayaan

atau

ketidakyakinan.

Ateisme bukan merupakan suatu agama, tidak memiliki ajaran

resmi selayaknya agama pada umumnya.

Ateisme juga bukan sebuah pemikiran agama dan

anti-tuhan namun sering kali dikacaukan dengan Antiteisme yg

mrpk suatu pemikiran anti-agama atau anti-tuhan. Ateisme

bukanlah agama karena tidak punya ajaran tertentu, tidak

punya kitab suci tertentu, dan tidak juga menyembah apapun.

Ateisme sebagai pandangan filosofi adalah posisi yang tidak

mempercayai akan keberadaan tuhan dan dewa (nonteisme)

atau menolak teisme sekaligus.

(9)

Lanjutan………..

Agnostisisme : Paham yang menganggap bahwa adanya

Tuhan tidak dapat diketahui secara filosofis. Sehingga kaum

agnostisisme tidak akan mengambil pusing untuk berdebat

masalah Tuhan. Mereka tidak mempedulikan keberadaan

Tuhan namun juga tidak menolak keberadaan Tuhan. Kaum

agnostisisme menempatkan mereka dalam posisi apatis.

Deisme : Paham yang meyakini bahwa Tuhan jauh berada di

luar alam. Tuhan menciptakan alam dan sesudah alam

diciptakan, Tuhan tidak lagi memperhatikan alam tersebut.

Alam telah dilengkapi dengan peraturan-peraturan berupa

hukum-hukum alam yang tetap dan tidak berubah, sehingga

secara mekanis akan berjalan dengan sendirinya. Tuhan ibarat

pembuat jam (the clockmaker) yang tidak campur tangan lagi

dalam proses bergeraknya jam setelah jam itu selesai dibuat.

(10)

Lanjutan……….

Panteisme : Panteisme, berasal dari kata pan (seluruh) dan teisme (paham ketuhanan), suatu kepercayaan bahwa Tuhan berada dalam segala sesuatu, dan bahwa segala sesuatu adalah Tuhan. Kosmos ini adalah Tuhan. Tuhan diidentikkan dengan segala sesuatu, karena kehadirannya yang langsung dan aktif di dunia ini mengenakan bentuk yang nyata.

Panenteisme : Panenteisme, berasal dari kata pan-en-teisme (segala sesuatu ada di dalam Tuhan). K.C.F. Krause (perumus istilah ini), mengatakan bahwa dunia tidak dicampuradukkan dengan Tuhan, namun tidak pula dipisahkan. Dunia merupakan ungkapan empiris Tuhan yang berada di dalam segala hal secara imanen dan sekaligus transenden.

 Teisme : Keyakinan akan Tuhan yang Maha Kuasa akan segala-galanya dan Maha Kudus.

(11)

Pandangan Ketuhanan Menurut Filsuf

St. Agustinus:

Manusia tahu dari pengalamannya bhw di alam ini ada

kebenaran. Pd saat yg sama ia ragu. Dgn kata lain, akal

manusia mengetahui bhw ada kebenaran tetap yg tidak

berubah ubah yg mjd sumber dan cahaya bg akal dlm usaha

mengetahui apa yg benar. Kebenaran tetap dan kekal itulah

kebenaran mutlak yaitu Tuhan

Immanuel Kant :

Manusia merasa bhw dlm dirinya ada perintah mutlak utk

mengerjakan yg baik dan menjauhi yg buruk dan kalau

perintah ini diperoleh bukan dari pengalaman ttp telah tdpt

dlm diri manusia, mk perintah ini mesti dari suatu zat yg tahu

akan baik dan buruk. Zat inilah yg disebut Tuhan.

(12)

Lanjutan………

Thomas Aquinas:

Rasio & wahyu merupakan metode yang valid untuk

mencapai kebenaran namun ada wilayah tertentu yang

masing-masing di antara mereka kompeten & penting untuk

membedakan

mereka.

Masalah

yg

berkaitan

dg

penyelamatan

manusia,

trinitas,

inkarnasi,

kehidupan

sesudah mati, dan berbagai topik yg berkaitan dengan

teologi tidak dapat dimengerti lepas dari wahyu Ilahi. Mereka

tidak

dapat

dibuktikan

maupun

dibantah

dengan

menggunakan

argumen

rasional.

Mereka

secara

ketat

merupakan masalah iman.

(13)

Lanjutan……….

Rene Descartes

Descartes mengemukakan bahwa Filsafat Ketuhanan berawal dari fungsi iman yang kemudian menemukan Tuhan. Tanpa Iman manusia cenderung menolak keberadaan Tuhan

Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831)

Dalam pandangan Hegel, seluruh kenyataan merupakan suatu kejadian dan kejadian itu merupakan kejadian Roh. Dan Roh itu adalah Dia Yang Absolut atau Allah. Menurut Hegel, Roh sebagai realitas Absolut sesungguhnya merupakan suatu ide yang melewati alam. Hegel memahami alam sebagai satu tahap dalam kejadian Allah. Oleh karena itu, Hegel mengajukan bahwa dalam Roh mutlak itu terdapat Roh subyektif, yaitu subyek yang memiliki kesadaran terhadap dirinya sendiri. Apa yang disebut sebagai Roh subyektif ini mengalami suatu perubahan menjadi Roh obyektif yang menciptakan suatu gambaran tentang hukum, moral, dan lain sebagainya. Karena Roh ini mengalami perubahan, maka puncak dari perkembangan Roh ini adalah Roh Absolut sebagai realitas yang sempurna.

(14)

Lanjutan……..

Scheleirmacher (1768-1834)

Scheleiermacher adalah penganut Immanuel Kant yang berpendapat bahwa dalam menelusuri tentang Tuhan sebaiknya tidak ditelusuri hanya dengan metafisika saja namun harus dilakukan pula dengan kontemplasi mendalam. Sehingga Scheleirmacher dalam mendekati Tuhan tidak melalui pendekatan moral-praktis atau teori spekulatif belaka namun melalui pendekatan intuitif-batin atau kontemplasi-perasaan.

(15)

ARGUMEN KEBERADAAN TUHAN

o Argumen melalui rancangan/desain (dalil al-inayah) – Ibnu Rusyd

Hal-hal yg ada di dunia tercipta untuk kepentingan manusia dalam arti kenyamanan dan kebahagiaannya. Ini bukti adanya Tuhan yg Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang rahmat-Nya tersebar di seluruh alam. Ciptaan yang menakjubkan dan keserasian yg ada di dalamnya tidaklah mungkin kebetulan belaka.

o Argumen melalui kebaruan (dalil al-huduts) – Al-Kindi

Dunia itu terbatas, dan segala yg terbatas tidak mungkin mempunyai awal yg tidak terbatas karena kalau begitu, itu berarti bahwa yg tidak terbatas telah diseberangi sehingga menjadi terbatas. Oleh karena itu tidak mungkin alam yg terbatas bersifat azali (tak mempunyai awal), ia mestilah mempunyai titik awal dalam waktu, dan tidak mungkin surut ke belakang secara tak terhingga (tasalsul).

(16)

Lanjutan……

Argumen keberadaan Tuhan menurut Thomas Aquinas (1225-1274):

 Argumen 1 didasarkan pd sifat gerak

 Argumen 2 didasarkan pd kausalitas

 Argumen 3 didasarkan pd kemungkinan dan kemestian

 Argumen 4 didasarkan pd konsep gradasi

 Argumen 5 didasarkan pd keteraturan alam

Argumen Keberadaan Tuhan menurut William Paley (1743-1805): Alam mempunyai tujuan dalam evolusinya. Alam sendiri tidak bisa menentukan tujuan itu, yg menentukan haruslah suatu zat yg lebih tinggi dari alam sendiri, yaitu Tuhan.

(17)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

PIT dapat dimodifikasi dengan menerapkan Pseudo Random Number Generator (PRNG) yang diimplementasikan pada email client dimana PRNG adalah sebuah fungsi matematika

Pada tampilan visualisasi lukisan di atas menggunakan aliran seni lukis realis. Fokus utama objek lukisan yaitu kerja sama beberapa petani yang sedang beraktivitas

The objective of this study is to investigate the use of high resolution photogrammetric point clouds together with two novel hyperspectral cameras in VNIR and

Algoritma Genetika digunakan untuk mencari parameter filter daya aktif (APG) untuk meminimalkan prosentase THD dari Arus sumber (Is) setelah kompensasi.. Sesuai dengan

- Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/mencocokan kartu yang dipegang dengan satu kelompok lain.. Guru juga perlu menyampaikan batasan maksimum waktu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. © Siti

Hasil penelitian ini menunjukkan hanya debt to equity ratio, firm size, inventory turnover, dan assets turnover yang berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas dan