• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH RAPAT KERJA KOMISI VIII DPR RI DENGAN MENTERI SOSIAL RI. Hari, Tanggal : Kamis, 3 September 2020 : WIB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISALAH RAPAT KERJA KOMISI VIII DPR RI DENGAN MENTERI SOSIAL RI. Hari, Tanggal : Kamis, 3 September 2020 : WIB"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

RISALAH RAPAT KERJA KOMISI VIII DPR RI DENGAN MENTERI SOSIAL RI Tahun Sidang : 2020/2021 Masa Persidangan : I

Jenis Rapat : Rapat Kerja

Hari, Tanggal : Kamis, 3 September 2020

Pukul : 14.55 - 17.40 WIB

Sifat Rapat : Terbuka

Ketua Rapat : H. M. Ihsan Yunus, BA., B. Comm., Me. Con. Std. / F- PDI Perjuangan

Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. (Kabag Sekretariat Komisi VIII DPR RI) Tempat : Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI Gedung

Nusantara II Lantai. 1, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270

Acara : 1. Pembahasan RKA/KL 2021

2. Isu-isu aktual dan solusinya Anggota yang Hadir : 51 Anggota dari 52 Anggota

PIMPINAN:

1. H. Yandri Susanto, S. Pt. (F-PAN)

2. H. M. Ihsan Yunus, BA., B. Comm., Me. Con. Std. (F-PDI Perjuangan)

3. Dr. H. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si. (F-PG)

4. Laksdya. TNI (Purn) Moekhlas Sidik, MPA. (F-Partai Gerindra)

5. H. Marwan Dasopang (F-PKB)

ANGGOTA:

FRAKSI PDI PERJUANGAN

6. I Komang Koheri, SE. 7. Diah Pitaloka, S. Sos. M.Si. 8. Selly Andriany Gantina, A. Md. 9. Umar Bashor

10. Ina Ammania

11. Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya 12. I. G. N. Kesuma Kelakan, ST., M.Si. 13. H. Rachmat Hidayat, SH.

14. Matindas J. Rumambi, S.Sos. 15. Drs. Samsu Niang, M.Pd. 16. H. Arwan M. Aras T., S. Kom.

(2)

- 2 -

FRAKSI PARTAI GOLKAR

17. H. John Kenedy Azis, SH.

18. Hj. Endang Maria Astuti, S.Ag., SH., MH. 19. Mohammad Saleh, SE.

20. Hj. Itje Siti Dewi Kuraesin, S.Sos., MM. 21. Muhammad Fauzi, SE.

22. Dra. Hj. Idah Syahidaj Rusli Habibie, M.H. 23. Muhammad Ali Ridha

FRAKSI PARTAI GERINDRA

24. M. Husni, S.E., M.M.

25. Dr. h. Jefry Romdonny, S.E., S.Sos., M.Si., M.M. 26. Abdul Wachid

27. Drs. H. Zainul Arifin 28. H. Iwan Kurniawan, SH. 29. Drs. H. Saiful Rasyid, MM.

FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT

30. Hj. Lisda Hendrajoni, SE., MM. Tr. 31. Dra. Delmeria

32. Nurhadi, S.Pd.

33. Ach. Fadil Muzakki Syah, S. Pd. I. 34. Satori, S. Pd. I., M.M.

FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA

35. H. Maman Imanul Haq 36. Dra. Hj. Anisah Syakur, M.Ag. 37. H. An’im Falachuddin Mahrus

FRAKSI PARTAI DEMOKRAT

38. Drs. H. Achmad, M.Si. 39. Harmusa Oktaviani, S.E. 40. Wastam, S.E., S.H. 41. H. Hasani Bin Zuber, S.IP. 42. Ir. Nanang Samodra, KA., M.Sc.

FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

43. KH. Bukhori, LC., MA. 44. H. Iskan Qolba Lubis, MA. 45. Dr. H.M. Hidayat Nurwahid, M.A. 46. Hj. Nur Azizah Tamhid, BA., MA. 47. H. Nurhasan Zaidi, S. Sos. I

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL

48. H. Mhd. Asli Chaidir, SH. 49. M. Ali Taher

50. H. Sungkono

FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

51. KH. Muslich Zainal Abidin 52. H. Iip Miftahul Choiry, S. Pd. I.

Anggota yang Izin : 1 orang Anggota Komisi VIII DPR RI Undangan : Menteri Sosial RI beserta jajaran.

(3)

- 3 - JALANNYA RAPAT:

KETUA RAPAT ( H. M. IHSAN YUNUS, ME. Con. Std. / F – PDI P ) :

Pada kesempatan ini bahwa sesuai acara rapat-rapat DPR RI masa persidangan I tahun sidang 2020-2021 yang telah di putuskan dalam rapat konsultasi rapat Bamus antara Pimpinan DPR RI dan Pimpinan Fraksi DPR tanggal 13 Juni 2020 dan juga sesuai dengan keputusan rapat internal Komisi VIII tanggal 18 Agustus 2020 maka pada hari ini Kamis 3 September 2020 Komisi VIII DPR RI menyelenggarakan rapat kerja dengan Menteri sosial dengan agenda pembahasan rencana kerja dan anggaran kementerian lembaga RKA K/L tahun anggaran 2021 serta isu-isu aktual.

Hadirin yang saya hormati.

Menurut laporan dari Sekretariat DPR RI pada rapat kali ini telah hadir secara fisik 10 Anggota dan 5 Pimpinan dan secara virtual 29 Anggota dan ada 8 Fraksi dari 52 Anggota Komisi VIII DPR RI. Ini berati bahwa rapat telah dihadiri lebih dari separuh jumlah Anggota Komisi VIII sesuai dengan Tatib DPR RI Pasal 251 Ayat 1 korum telah tercapai. Atas persetujuan Menteri Sosial Republik Indonesia beserta Pimpinan dan Anggota Komisi VIII, rapat ini kami nyatakan di buka dan terbuka untuk umum. Setuju?

(RAPAT DIBUKA PUKUL 14.55 WIB) Acara rapat pada hari ini adalah

1. Pengantar Ketua rapat.

2. Penjelasan Menteri Sosial mengenai rencana kerja dan anggaran. Kementerian/lembaga tahun anggaran 2021 dan juga isu-isu aktual. 3. Tanya jawab.

4. Kesimpulan 5. Penutup.

Apakah acara tersebut dapat kita setujui? (RAPAT : SETUJU)

Selanjutnya rapat ini akan berakhir pada pukul 16.00 ya? Nanti kalau misalnya di perpanjang nanti kita perpanjang setuju ?

(RAPAT : SETUJU)

Saudara Menteri sosial beserta jajarannya yang kami hormati.

Pada rapat hari ini yang di selenggarakan berdasarkan surat Pimpinan Banggar nomor AG8459 DPR RI 7 2020 pada tanggal 20 Juli 2020 perihal penyampaian rancangan jadwal pembahasan rancangan Undang-undang tentang APBN tahun anggaran 2021 dan juga berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 2019 tentang perubahan ketiga Undang-undang nomor 13

(4)

- 4 -

tahun 2014 tentang MPR yaitu MD3 Pasal 98 Ayat 2 huruf B yang menyebutkan bahwa salah satu ruang lingkup tugas Komisi di bidang anggaran antara lain, mengadakan pembahasan dan mengajukan unsur penyempurnaan rancangan anggaran pendapatan dan belanja barang negara yang termasuk ruang lingkup tugas yang bersama-sama dengan pemerintah.

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang tersebut di atas maka rapat kerja pada hari ini memiliki makna yang sangat strategis karena membahas rencana anggaran dan rencana kerja Kementerian Sosial tahun anggaran 2021 dan sekaligus membahas isu-isu aktual termasuk penanganan dampak Covid 19. Sebagaimana kita pahami berdasarkan Undang-undang nomor 2 tahun 2020 tentang penetapan Perpu nomor 1 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara Dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk penanganan pandemi Covid virus dan 2019 atau Covid-19 dan/atau dalam rangka menghadapi ancaman perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem menjadi Undang-undang, maka penyusunan RKA K/L tahun 2021 sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Postur APBN tahun 2021 banyak yang terkait dengan program-program penganggaran dan penanggulangan pandemi Covid-19 yang akan di lakukan paling lama sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2022.

Selanjutnya dari perspektif kebijakan dan politik anggaran pada tahun 2021 ada 5 prioritas nasional dalam rencana kerja pemerintah, yang salah satunya adalah kebijakan pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan dari dampak Covid-19. Dalam rangka mencapai target tersebut Kementerian Sosial memiliki program unggulan yaitu PKH dan juga BPNT. Namun demikian dalam membiayai program-program prioritas nasional Pemerintah tidak hanya akan mengandalkan pada APBN. Oleh karena itu Komisi VIII DPR RI hendak mengetahui bagaimana strategi Menteri Sosial dalam memanfaatkan berbagai sumber pendanaan mulai dari masyarakat dan juga dunia usaha.

Dalam Raker dengan Komisi VIII DPR RI mengenai pembahasan pembicaraan pendahuluan RKA K/L APBN tahun 2021 dan juga RKA Kementerian Sosial tahun 2021 pada tanggal 24 Juni lalu, Menteri sosial telah menyampaikan pagu indikatif dan Komisi VIII dapat menerima pagu indikatif tersebut sebesar Rp. 62.024.269.578.000,- Selain itu, Komisi VIII juga memberikan dukungan atas usulan penambahan anggaran Kementerian Sosial untuk tahun 2021 sebesar Rp. 4.078.801.260.000,- yang ditujukan untuk program.

a. Dukungan management sebesar Rp. 718.751.260.000,- dan juga perlindungan sosial sebesar Rp. 3.360.050.000.000,-

Dalam memberikan perlindungan dan bantuan dampak Covid-19 Komisi VIII DPR RI juga memberikan dukungan kepada Kementerian Sosial dalam rangka penambahan target untuk PKH dari Rp. 10.000.000,- KPM menjadi Rp. 15.000.000,- KPM dengan kebutuhan anggaran Rp. 17.858.639.704.000,- dan juga penambahan target bantuan sosial sembako dari 15.6 Juta keluarga penerima manfaat menjadi 20Juta keluarga penerima

(5)

- 5 -

manfaat dengan kebutuhan anggaran tambahan sebesar Rp. 7.950.085.020.000,- Dengan demikian kebutuhan anggaran Kementerian Sosial 2021 berdasarkan pagu indikatif, usulan tambahan tahun 2021 dan rencana penambahan target PKH dan bantuan sosial sembako sebesar Rp. 91.911.795.562.000,-

Saudara Menteri sosial beserta seluruh jajaran yang kami hormati.

Rencana kerja dan anggaran Kementerian Sosial tahun 2021 diharapkan mampu memenuhi berbagai kebutuhan mendesak pembangunan di bidang kesejahteraan sosial berdasarkan kajian kebijakan dan rencana strategis Kementerian Sosial.

Kebijakan rencana kerja dan anggaran Kementerian Sosial harus diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan sosial termasuk dampak sosial Covid-19. Dengan demikian rencana kerja dan anggaran Kementerian Sosial dapat berkontribusi secara optimal terhadap upaya mewujudkan kesejahteraan sosial untuk kita semua.

Oleh karena itu pada rapat kerja hari ini Komisi VIII DPR RI ingin mendapat penjelasan mengenai beberapa hal sebagai berikut

1. Bagaimanakah postur anggaran Kementerian Sosial tahun 2021 dan di alokasikan untuk program prioritas apa saja.

2. Bagaimana deskripsi target capaian rencana kerja dan anggaran Kementerian Sosial tahun anggaran 2021 yang dapat di ukur secara kuantitatif dan kualitatif.

3. Bagaimana langkah antisipasi yang telah sedang dan akan di susun dalam rangka pelaksanaan kebijakan 2021 di kaitkan dengan isu aktual serta permasalahan utama tahun 2020.

4. Dan yang terakhir bagaimana ada kebijakan program atau inisiatif baru di 2021 dan program apa saja yang bersifat multi years.

Saudara Menteri Sosial yang kami hormati.

Keempat hal tersebut menurut Komisi VIII DPR RI menjadi penting kita bersama. Walaupun sesungguhnya Komisi VIII pada kesempatan ini juga hendak mengetahui kondisi aktual dan faktual atas respons dan kebijakan Kementerian Sosial terkait sebagai berbagai kebijakan kesejahteraan sosial.

Perlu kami ingatkan bahwa regulasi yang ada memberikan mandat penuh kepada Menteri Sosial untuk melakukan berbagai perubahan dan langkah-langkah strategis untuk memberikan pelayanan sosial yang optimal baik melalui program bantuan dan perlindungan sosial rehabilitasi sosial maupun pemberdayaan sosial secara optimal.

Komisi VIII mengharapkan dalam menyusun RKA K/L tahun 2021 kepada Menteri Sosial dapat melakukan langkah strategis dan perubahan yang mendasar yang menjadi fondasi dan membangun sistem pembangunan kesejahteraan sosial yang lebih komprehensif dan berkeadilan sosial.

(6)

- 6 -

Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan. Selanjutnya sesuai dengan acara yang telah kita sepakati kami persilakan saudara Menteri Sosial Bapak Juliari Batubara untuk menyampaikan penjelasannya.

MENTERI SOSIAL (JULIARI BATUBARA, M.B.A): Terima kasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Salam sejahtera bagi kita semua. Selamat siang.

Yang saya hormati Pimpinan Komisi VIII DPR RI.

Yang saya hormati para Anggota Komisi VIII DPR RI yang hadir di ruang rapat maupun yang hadir secara virtual.

Teman-teman pejabat Eselon I, Eselon II hadirin sekalian yang berbahagia.

Saya buka dengan pantun dulu karena sudah lama tidak baca pantun. Adik datang membawa mainan.

Membawa pulang Roti 1 nampan.

Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan. Telah memberi nikmat kesehatan.

Mengawali rapat kita siang hari ini pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala Tuhan yang Maha Kuasa telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga kita dapat memenuhi undangan rapat kerja dari Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Sosial Republik Indonesia pada hari Kamis, 3 September 2020 dengan agenda yang pertama pembahasan RKA K/L tahun 2021 dan yang kedua adalah isu-isu aktual dan solusi.

Pimpinan Bapak Ibu Anggota Dewan yang saya hormati. Hadirin yang berbahagia.

Sebagaimana pokok bahasan dari rapat kerja hari ini kami akan menyampaikan materi sesuai dengan agenda di atas. Yang pertama adalah RKA K/L pagu anggaran Kementerian Sosial tahun anggaran 2021. Seperti yang disampaikan di pembukaan oleh Pak Wakil Ketua Komisi VIII, pagu indikatif Kementerian Sosial adalah sekitar Rp. 62.000.000.000.000,- di mana mengalami penyesuaian setelah beberapa kali pertemuan dengan Kementerian Sosial dan Menteri Keuangan sehingga pagu anggaran yang ada saat ini Kementerian Sosial adalah kurang lebih Rp. 92.817.590.000.000,- sekian. Ini terdiri dari dukungan manajemen kurang lebih Rp. 1.8 Triliun yang terdiri dari belanja pegawai Rp. 511.925 Miliar, belanja barang operasional barang Rp. 222.000.000.000, belanja barang non operasional sekitar Rp. 1.077.000.000.000,-.

(7)

- 7 -

Selamat siang Bapak Wakil Ketua Pimpinan Komisi. Bapak Ace Hasan yang saya hormati

Kemudian perlindungan sosial sebesar kurang lebih Rp. 91.000.000.000.000. Jadi dari pagu indikatif menjadi pagu anggaran ada kenaikan hampir 50%.

Pagu anggaran Kementerian Sosial tahun 2021 berdasarkan dari surat bersama Menteri PPN Kepala Bappenas dan Kepala Menteri Keuangan adalah sebagai berikut terdiri dari Rp. 92.817.592.000.000,- sekian terdiri dari sebesar 83.78% adalah yang termasuk di dalam prioritas nasional. Jadi anggaran di Kementerian Sosial itu sebagian besar memang dialokasikan untuk program-program yang menjadi prioritas nasional yaitu sebesar kurang lebih Rp. 77.764.231.000.000,-. Kemudian non prioritas nasional sebesar 16.22% yaitu sekitar Rp 15.53.358.000.000,-

Catatan yang bisa kami sampaikan dari surat bersama Menteri PPN Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan adalah sebagai berikut yang paling besar adalah di belanja Bansos yaitu yang pertama PKH target 10 Juta KPM dengan anggaran Rp. 30.409.816.013.000,- dan belanja Bansos program kartu sembako atau BPNT dengan target 18.8 Juta KPM menjadi 18.5 Juta KPM yaitu sebesar Rp. 44.709.131.532.000,-

Dan juga Pimpinan dan juga para Anggota Komisi yang terhormat.

Kami ingin menyampaikan satu berita gembira yaitu terkait pemutakhiran DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) ini akan mendapatkan anggaran yang cukup besar di tahun 2021 yaitu sebesar Rp. 1.355.917.000.000,- untuk melakukan pemutakhiran dengan berbasis 60% penduduk dengan status ekonomi yang terbawah. Jadi ada kenaikan dari 40% menjadi 60%.

Catatan lain yang perlu kami sampaikan juga adalah dimulainya pembangunan kampus baru Poltekkesos yang merupakan program multi

years tahun 2021 yaitu sebesar Rp. 259.315.536.000,- ini adalah program multi years tahun 2021 kita mulai pembangunan di tahun pertamanya. Dan

juga di renovasi sarana dan prasarana balai-balai rehabilitasi sekitar Rp. 214.121.545.000,- ini adalah program yang sebenarnya sebelum Covid antara lain sesudah mendapatkan dukungan dan persetujuan dari Komisi VIII namun tertunda pada saat Covid sehingga anggarannya tidak bisa di eksekusi.

Slide berikutnya merupakan distribusi dari anggaran tersebut per unit

kerja Eselon I. Kalau sebagai perbandingan di 2020 untuk Sekretariat Jenderal sekitar Rp. 355.586.000.000,- Ini ada 3 perbandingan yaitu yang sesuai dengan surat bersama dan yang satunya adalah yang sesuai dengan surat kami kirimkan kepada Menteri Keuangan. Jadi dari surat bersama untuk Sekretariat Jenderal adalah Rp. 2.052.314.000.000,-. Kalau kembali melihat surat kami adalah Rp. 2.159.314.886.000,-

(8)

- 8 -

Inspektorat Jenderal dari surat bersama adalah Rp. 33.408.503.000,- dengan surat Mensos Rp. 43.408.503.000,- Direktorat Pemberdayaan Sosial surat Bersama Rp. 394.717.160.000,- surat Mensos kepada Menteri keuangan Rp. 456.207.360.000, rehabilitasi sosial Rp. 1.241.485.787.000,- surat Mensos kepada Menteri Keuangan adalah Rp. 1.517.485.000.000,- Linjamsos ini pasti anggarannya besar Rp. 30.773.505.300.000,- surat Mensos Rp. 30.993.505.300.000,- Penanganan fakir miskin sesuai surat bersama Rp. 57.937.645.000.000,- surat Mensos kepada Menteri Keuangan Rp. 57.256.152.505.000,-

Kalau teman-teman Anggota Komisi VIII yang saya hormati kalau dilihat ini anggaranya cukup jauh dropnya dari tahun 2020 karena kita mengalami perluasan di tahun 2020 yang tadinya 81 Triliun atau dari 15.2 Juta KPM menjadi 20Juta KPM.

Kemudian yang terakhir (suara tidak jelas) Pensos sesuai surat bersama adalah Rp. 384.515.950.000,- dengan perbandingan surat Mensos kepada Menkeu adalah Rp. 391.519.950.000 sehingga pagu anggaran yang sesuai surat bersama Kementerian Sosial adalah Rp. 92.817.592.000,- versus Rp. 992.517 (rekaman terputus) artinya jumlahnya sama.

Berikutnya saya kira untuk yang halaman atau slide di halaman 8 dan halaman 9 sesuai dengan bahan yang kami kirimkan bisa Pimpinan dan Anggota Komisi VIII yang terhormat untuk melihat sendiri rincian dari pada pagu anggaran di masing-masing Kementerian Sosial sehingga izin Pimpinan untuk tidak saya bacakan.

Di halaman 10 slide berikutnya yang perlu kami sampaikan adalah mengenai target program yang merupakan prioritas nasional tahun anggaran 2021. Saya tidak akan satu per satu yaitu prioritas nasional yang masuk di dalam domain dari pada Kementerian Sosial adalah sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Antara lain target-target yang cukup besar yang kami harus penuhi antara lain di angka 10 juta untuk keluarga miskin dan rentan yang mendapatkan bantuan tunai bersyarat yaitu di BPKH, kemudian di 8.5 Juta KPM yang memperoleh bantuan sosial pangan melalui program sembako. Kemudian di 109.600.000 jiwa yang merupakan data yang akan kami masukan di dalam DTKS yang akan di mutakhirkan tahun depan.

Kemudian di bidang rehabilitasi sosial antara lain 48.000 target penerima manfaat untuk penyandang distabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual yang akan mendapatkan pelayanan rehabilitasi dan perlindungan sosial di balai-balai rehabilitasi kami 47.000 target untuk penerima manfaat (suara tidak jelas) khusus bagi penyandang disabilitas netra 30.000 target penerima manfaat anak balita, anak jalanan, anak berhadapan dengan hukum, anak yang membutuhkan perlindungan khusus dan juga 20.000 target penerima manfaat untuk korban penyalahgunaan Napza yang akan mendapatkan perlindungan rehabilitasi dan perlindungan sosial.

(9)

- 9 -

Lanjut prioritas nasional lainnya adalah yang masuk dalam domain Kementerian Sosial adalah membangun lingkungan hidup dan meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim antara lain targetnya adalah 130.000 korban bencana alam yang mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar.

Kemudian program prioritas nasional lainnya yang masuk ke domain Kementerian Sosial adalah memperkuat stabilitas Polhankam dan transformasi pelayanan publik dengan target 220.000 warga masyarakat di lokasi rawan bencana yang mendapatkan bantuan kesiapsiagaan dan mitigasi. Prioritas nasional lainnya memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar dengan target 9.000 KPM yang akan memperoleh bantuan rehabilitasi rumah.

Demikian penjelasan kami terkait pagu anggaran Kementerian Sosial tahun 2021. Izin untuk kami masuk ke agenda nomor 2 yaitu isu-isu aktual dan solusinya. Memang kita tidak terlalu banyak presentasinya nanti kita bisa izin untuk mengalokasikan dialog dalam kesempatan ini. Kami ingin melaporkan kepada Komisi VIII mengenai realisasi dari anggaran PEN yang masuk dalam PEN, (Program Pemulihan Ekonomi) nasional yang ada di Kementerian Sosial. Saya yakin Pimpinan dan Anggota Komisi VIII yang terhormat pasti sering kali melihat pemberitaan maupun diskusi-diskusi mengenai penyerapan anggaran Pemerintah khususnya dari bidang dari yang masuk dalam PEN atau pemulihan ekonomi nasional.

Dari total Rp. 695.000.000.000.000,- anggaran PEN yang sudah di anggarkan ada Rp. 127.146.309.600.000,- yang ada di Kementerian Sosial. Dari angka tersebut, yang sudah terealisasi sampai tanggal 1 September 2020 adalah Rp. 83.217.964.452.000,- atau sekitar 65.52%. Jadi kita masih ada sekitar 34.5% untuk kita serap dari bulan September sampai Desember apabila kita ingin menyerap, menghabiskan anggaran PEN yang ada di Kementerian Sosial.

Ada pun perinciannya adalah program BPNT dari Rp. 43.119.000.000.000,- terealisasi Rp. 26.442.000.000.000,- Program PKH dari pagu Rp. 36.803.000.000.000,- terealisasi Rp. 29.139.000.000.000,- Program Bansos sembako dari Rp. 6.498.000.000.000,- terealisasi Rp. 3.734.000.000.000,- Program Bansos tunai BST Rp. 32.514.000.000.000,- terealisasi Rp. 19.489.000.000.000,- Untuk Bansos beras 10 Juta KPM PKH baru kita mulai distribusikan minggu ini. Jadi untuk realisasinya masih nol tapi

Insyaallah tapi dalam bulan ini sudah terdistribusi semua dan kami yakin

anggarannya juga terserap.

Kemudian Bansos tunai tambahan untuk KPM program sembako non PKH 9 Juta KPM dari pagu Rp. 4.5 Triliun sudah terealisasi semua Rp. 4.5 Triliun dalam waktu 1 hari. Sehingga total dari pagu PEN yang ada di Kementerian Sosial Rp. 127.146.000.000.000,- sudah terealisasi atau terserap sebesar Rp. 83.303.000.000.000,-

(10)

- 10 -

Saat ini penyerapan program PEN di Kementerian Sosial di antara Kementerian lain kemungkinan yang tertinggi. Ini juga bisa terlaksana akibat fungsi pengawasan maupun dukungan dari teman-teman di Komisi VIII yang saya hormati.

Ada 2 program yang ingin saya sampaikan yang sebelumnya belum pernah kami sampaikan di Komisi VIII yang terhormat, tadi sudah kami laporkan penyerapannya. Yang pertama adalah Bansos tunai bagi KPM program sembako non PKH. Targetnya 9 Juta KPM dengan anggaran Rp. 4.5 Triliun sudah terealisasi 100% melalui Rekening Bank Himbara karena memang mereka sudah memiliki rekening di Bank Himbara jadi kami tinggal mentransfer saja ke seluruh rekening tersebut.

Uangnya berupa top up di kartu KKS KPM namun bisa di cash out di ATM. Jadi biasanya uangnya ini ada di dalam (suara tidak jelas) tidak bisa di

cash out hanya bisa di belanjakan di E-Warung tapi dengan support dari Bank

Himbara Rp. 500.000,- itu bisa di cash out di ATM ataupun di agen sehingga mereka bisa mendapatkan cash nya karena memang tujuannya untuk cash bukan untuk di belanjakan di Warung karena yang di belanjakan di E-Warung tetap Rp. 200.000 ,- tanggal 31 Agustus kemarin sudah kita salurkan seluruhnya.

Kemudian yang berikutnya adalah Bansos beras KPM PKH untuk 10 Juta KPM. Sebenarnya ini di rencanakan bulan Juli, tapi karena satu lain hal baru bisa kita eksekusi di akhir Agustus awal September ini terkait persiapan dan perubahan-perubahan kebijakan. Namun sebagai mitra kami yaitu Bulog, kami sudah memerintahkan Bulog untuk bulan September ini mengejar ketinggalan tersebut setiap KPM PKH yang mendapatkan program ini di berikan droping 2x. Jadi 2x15Kg nanti di Bulan September nanti di bulan Oktober 1x lagi 15 Kg. Berasnya adalah beras kualitas medium 15 Kg untuk 3 bulan di berikan kepada peserta PKH sebanyak 10Juta KPM penyedia adalah Bulog full dan sudah kita (suara tidak jelas) tanggal 2 September kemarin.

Kami juga ingin sekali pengawasan dari teman-teman Komisi VIII yang terhormat khususnya mungkin di daerahnya masing-masing terkait mengenai penyalurannya, ketepatan sasarannya, kualitas dari pada beras, sehingga kami juga ingin mendapatkan feed back terkait dengan program ini nanti saya minta Pak Sekjen dan Pak Irjen Dayasos untuk melibatkan Ibu Bapak Anggota Komisi VIII yang terhormat di dalam pengawasan di lapangan. Kami cukup yakin dengan kualitasnya karena kami juga sudah hampir 2 minggu di Kementerian Sosial semuanya makan siang dengan beras medium, sehingga, cuma lauknya yang ganti-ganti kadang ada yang dari Sari Bundo ada yang dari Medan Baru ada sepakat blok M. Jadi berasnya tapi beras medium semua karena saya mau bilang kita mau menyalurkan beras medium masak kita sendiri tidak merasakan. Jadi kita sudah hampir 2 minggu ini semuanya makan siang dengan beras medium. Beras medium kualitas medium bukan beras medium kualitas super ya.

Yang berikutnya kami ingin menyampaikan juga di tahun ini sebenarnya sudah ada juga, slide berikutnya, sudah ada juga mengawali

(11)

- 11 -

pemutakhiran tahun 2021 sudah ada kegiatan untuk pemutakhiran DTKS walaupun anggarannya tidak besar Rp. 20.000.000.000.000 dalam rangka pemadanan NIK masih ada sekitar mungkin hampir 5 juta keluarga yang belum ada NIK nya, kita akan padankan dengan target akhir tahun ini seluruhnya padan NIK nya. Jadi untuk menyongsong pemutakhiran tahun 2021, apa yang bisa kita kerjakan di tahun ini kita sedang kerjakan.

Slide berikutnya.

Pimpinan Anggota Komisi VIII yang terhormat.

Ini yang kami membutuhkan dukungan dan persetujuan dari rapat kerja siang hari ini adalah mengenai beberapa program 2021 yang belum ter alokasikan pada pagu indikatif Kementerian Sosial. Tentunya dasar pertimbangannya antara lain kejadian dan tren bencana yang cenderung meningkat perlu di bayangi di barengi dengan upaya-upaya penguatan kesiapsiagaan.

Yang kedua tahun 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi sehingga perlu adanya pemberdayaan sosial dan program-program padat karya .

Yang ketiga meneruskan target pembangunan yang tertunda di tahun 2020 akibat refocusing anggaran penanganan Covid-19. Seperti yang kita ketahui bersama pada awal tahun sebenarnya kita sudah melakukan optimalisasi, namun tidak ada yang bisa terlaksana karena seluruh anggarannya di realokasi dan di refocusing ke Covid-19.

Sehingga program-program yang belum ter alokasikan pada pagu indikatif Kemensos antara lain yang pertama revitalisasi balai rehabilitasi sosial sesuai dengan standar-standar internasional. Yang kedua, penguatan kesiapsiagaan antara lain bantuan darurat, peralatan evakuasi, kendaraan siap siaga bencana, kampung siaga bencana dan pembangunan gudang logistik ini juga sesuai dengan rencana kita adalah pembahasan RUU penanggulangan bencana. Sehingga kita ingin apabila RUU tersebut di sahkan nanti kita juga Kementerian Sosial juga punya kemampuan yang lebih baik di dalam memastikan setiap korban bencana mendapatkan kebutuhan dasarnya.

Yang ketiga penambahan target untuk program kewirausahaan sosial untuk pemulihan ekonomi di masing-masing masyarakat kelas bawah. Ke empat penguatan puskesos pusat kesejahteraan sosial sebagai ujung tombak pelayanan maupun penerimaan pengaduan PPKS. Yang kelima penerimaan target rumah sederhana atau rumah tidak layak huni. Yang ke enam penguatan pengawasan dan akuntabilitas penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Yang terakhir tentunya juga kita sama-sama melihat kemarin ada kejadian yang tidak kita inginkan di gedung Kejaksaan Agung.

Kebetulan Kementerian Sosial juga semua gedungnya umurnya hampir sama bahkan ada yang lebih tua. Sehingga kami memberanikan diri meminta

(12)

- 12 -

dukungan dan dar Komisi VIII DPR RI untuk menganggarkan rehabilitasi gedung bangunan dan Sarpras perkantoran termasuk penyiapan area-area

open space, dukungan humas, pengelolaan SDM dan penyusunan

Undang-undang maupun bantuan hukum dan ini saya mendapat info sudah ber tahun-tahun tidak pernah ada renovasi yang memadai di Sarpras perkantoran gedung-gedung milik Kementerian Sosial bertahun-tahun .

Solusinya adalah optimalisasi di program kartu sembako atau BPNT seperti yang tadi saya sampaikan, kami mengusulkan dan memohon dukungan dan persetujuan Pimpinan dan Anggota Komisi VIII yang terhormat adalah merevisi target daripada KPM untuk BPNT yang di cantumkan di pagu anggaran Rp. 18.8 Juta menjadi Rp. 18.5 Juta.

Berikutnya adalah surat sebagai informasi dari Kementerian Sosial terkait dengan apa yang barusan kami laporkan kepada Pimpinan dan Anggota Komisi VIII yang terhormat, surat dari kami kepada Menteri Keuangan perihal usulan tambahan anggaran Kementerian Sosial tahun anggaran 2021.

Adapun rencana, slide berikutnya, adapun rencana pemanfaatan dari optimalisasi tersebut dari pengurangan atau revisi target KPM 18.8 juta menjadi 18.5 Juta pengurangan 500.000 akan kami gunakan Rp. 276.000.000.000,- untuk tambahan revitalisasi fasilitas gedung dan peralatan balai dan di Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial. Jadi saat ini di pagu anggaran sudah ada sekitar Rp. 214.000.000.000,- ini adalah tambahannya yang kami usulkan.

Kemudian di Direktorat Jenderal Perlindungan Dan Jaminan Sosial sebesar Rp. 230.000.000.000 untuk penguatan kesiapsiagaan bencana alam dan bencana sosial. Ini ada hubungannya juga dengan RUU Penanggulangan Bencana agar kami bisa lebih siap lagi di dalam mengantisipasi bencana alam maupun bencana sosial di tahun 2021.

Kemudian di Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin sebesar Rp. 50.000.000.000,- adalah penambahan untuk program rumah sederhana Rutilahu sekitar 3.000 KK atau 3.000 unit.

Rp114.000.000.000,- di Sekretariat Jenderal seperti yang tadi saya sampaikan di awal adalah antara lain sebagian besar untuk rehab gedung-gedung bangunan dan Sarpras dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya kemudian di Inspektorat Jenderal Rp. 10.000.000.000,- dalam rangka penguatan pengawasan dan akuntabilitas program-program kesejahteraan sosial dan Rp. 50.000.000.000 di Direktorat Pemberdayaan Sosial dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi masyarakat maupun Puskessos di desa. Sehingga optimalisasi yang kami usulkan adalah Rp. 720.000.000.000 dari 18.5 juta KPM, dari sebelumnya 18.8 menjadi 18.5 Juta KPM ada pengurangan sebesar 300.000 KPM.

Ini adalah, slide berikutnya contoh-contoh balai dan loka kami yang sudah kondisinya ini aktual dari Bandung saya kira Pak Wakil Ketua juga bisa

(13)

- 13 -

lihat di Bandung di balai Handayani yang kondisinya memang cukup menghawatirkan. Yang memang tidak pernah di alokasikan anggarannya yang memadai hanya sekedarnya saja untuk perawatan dan tambahan-tambahan sedikit. Kemudian juga berikutnya adalah seperti loka kami di Aceh ya itu kondisinya sangat menghawatirkan kami mengusulkan nanti juga mendapatkan alokasi untuk di perbaiki.

Pimpinan dan Anggota Komisi VIII yang saya hormati.

Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan perihal RKA K/L Kementerian Sosial pagu anggaran tahun anggaran 2021 beserta isu aktual dan solusinya.

Selanjutnya dengan hormat kami mohon arahan dan dukungan dari Komisi VIII DPR RI terhadap rencana usulan optimalisasi anggaran pada pagu anggaran Kementerian Sosial tahun anggaran 2021 dapat disetujui Kementerian Keuangan sehingga penyelenggaraan kesejahteraan sosial oleh Kementerian Sosial dapat terlaksana dengan baik efektif dan manfaatnya di rasakan langsung oleh para penerimaan manfaat.

Demikian dari kami terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh

Terima kasih atas penjelasannya Bapak Menteri Sosial. Selanjutnya untuk memperdalam permasalahan yang sedang di bahas mari kita lanjutkan dengan tanya jawab saya persilakan ya Pak Ali, Pak Nanang ada lagi cukup oke baik silakan Pak Haji Nanang, ringkas langsung tepat sasaran 3 menit. Pak Ali silakan.

F – PAN ( Dr. M.ALI TAHER S.H., M. Hum ) : Terima kasih.

Bissmillahirrahmanirrahim

Pak Menteri Pimpinan yang saya hormati.

Hari ini bahagia rasanya bisa jumpa lagi dalam suasana yang kelihatannya kompak. Jajaran Menteri Sosial ini luar biasa mungkin tepuk tangannya. Kompak kerjanya juga fokus tadi kata akhir tadi itu kurang satu Pak Menteri anggaranya efisien, efektif tapi berdampak efisien, efektif bisa ke dalam tapi dampaknya ke masyarakat jadi oleh karena itu berdampak luas programnya dapat di rasakan oleh masyarakat.

(14)

- 14 -

Saya ingin terakhir tadi bentuk dukungan menurut saya Pak Ketua Pak Ihsan yang Mulia, Pak Ace, Pak Dasopang, Pak Muekhlas yang lagi populer ini gara-gara Marinir dukungan terutama rehab ya banyak gedung yang rusak itu saya kira menurut saya sudah waktunya saya termasuk keliling di beberapa daerah itu menyaksikan memang gedung-gedung Kemensos itu sepertinya tidak terlalu terurus itu mengurusnya perlu bantuan agak kurang jadi menurut saya perlu kita pikirkan untuk di dukung untuk pembangunan rehab-rehab ini.

Yang kedua keluh kesah di masyarakat itu masih terjadi pada persoalan masalah keadilan distribusi Pak terutama yang merasa punya hak tidak dapat yang mampu malah dikasih. Itu masih juga terasa di Dapil saya kemarin itu sampai menangis-nangis Pak saya ini orang miskin tidak punya rumah tapi kok tidak dapat bantuan rupanya tidak punya KTP itu juga menjadi persoalan. Nah oleh karena itu barangkali kerja sama dengan pihak Pemerintah daerah terutama Dinas Sosial itu menjadi mungkin lebih cepat lebih digerakkan kembali untuk bisa menampung aspirasi dari masyarakat.

Kemudian selanjutnya adalah mengenai pagu sekarang ini menjadi 90.2 disyukuri saja Pak, di syukuri di tingkatkan dan lebih fokus kepada bantuan-bantuan sosial sementara itu. Ada pertanyaan dari masyarakat kapan sih Pak Covid ini akan berakhir saya bilang yang bisa jawab cuma Tuhan saja nah oleh karena itu pagu anggaran ini mesti juga mempertimbangkan faktor target-target waktu mengenai (suara tidak jelas) kapan akhir berakhir itu perlu meskipun tidak bisa di prediksi tapi paling tidak antisipasi anggaran meski dilakukan.

Terakhir, memang saya hanya meminta kekompakan, kerja keras keikhlasan dan kesabaran Bapak-bapak Menteri dan teman-teman memang akhir-akhir ini Kemensos juga mendapat pujian sekaligus wewenang nah pujian itu diterima sebagai kesyukuran kritik saran itu menjadi bagian dari membangun kinerja yang lebih bagus lagi pada masa yang akan datang.

Saya kira itu saja. Satu lagi Pak (suara tidak jelas) terima kasih Pak Sekjen juga terima kasih dulu sudah janji untuk ke NTT untuk membantu jembatan gantung Pak Hotman dan sudah di gambar Pak tinggal kunjungan ke sana nanti Pak Menteri ke sana nanti jembatan gantung Pak memang Pak Pepen sudah pernah ke sana jadi dari Madrasah Aliyah yang baru di bangun naik ke atas itu perlu waktu kurang lebih 2 jam untuk mengambil air 10 liter Pak. Jadi air itu lebih mahal ketimbang emas.

Saya kira itu saja Pak Kyai saya dapil Banten tapi pikirannya NTT saya kira Banten sudah aman karena ada Pak Ace, jadi saya merasa senang jadi tetapi itu bagian dari perjuangan dan dakwah saya kira itu saja Pak Menteri selamat berjuang dan kami ini kebetulan rangkap-rangkap Pak setelah ini kami rapat lagi Omnibuslaw di Ciptaker sampai malam terus Pak jadi DPR kerja keras terus Pak saya kira itu saja Pak Ihsan yang luar biasa, terima kasih.

(15)

- 15 -

Satu lagi yang Poltikes itu apa ganti namanya (suara tidak jelas) saya kira itu kerjaan lama tapi alhamdulillah sudah mulai tahun depan terima kasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Selanjutnya Pak Nanang yang terhormat Bapak Ir. Haji Nanang Samodra KA., M. Sc Partai Demokrat.

F – P DEMOKRAT ( Ir. NANANG SAMODRA, KA., M.Sc. ) : Terima kasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Bapak Pimpinan dan Anggota yang saya hormati.

Pak Menteri Pak Yuliari, Pak Sekjen dan Pak Dirjen dan seluruh jajaran Kemensos yang sempat hadir.

Ada 3 poin saja yang ingin kami sampaikan. Kalau melihat dari dokumen ini sejalan dengan pemikiran Pak Menteri dan tadi Pak Kyai kami rapat dengan BNPB bahwa untuk masalah Covid ini berbeda penanganannya untuk tahun 2020 dengan 2021. Di mana tahun 2020 kemarin masih dengan penuh kepanikan kita tidak tahu apa yang kita kerjakan, tapi untuk 2021 kondisinya sudah berbeda bisa terarah dan lebih fokus lagi.

Nah oleh karena itu kalau program di sini program KPM bantuan sosial pangan untuk program sembako ini tidak perlu sebanyak 20Juta Pak seperti tahun kemarin lebih baik di kurangi dan angka yang diusulkan oleh Pak Menteri sebanyak 18.5 Juta ini menurut kami juga terlalu tinggi masih. Kenapa di katakan terlalu tinggi? Karena PSBB sekarang sudah mulai longgar Rapid tes sudah tersedia dimana-mana Swab tes juga sudah tersebar di seluruh Indonesia, obat Covid dan vaksin Covid Insyaallah tahun 2021 sudah bisa di lakukan uji coba dan bisa di implementasikan di masyarakat jadi kondisinya tidak darurat lagi Insyaallah. Oleh karena itu silakan saya tidak menyebut angka tapi 18.5 juta ini masih terlalu tinggi Pak menurut kami mohon kiranya bisa di optimalisasi lagi.

Yang kedua, ingat dengan pertemuan-pertemuan kemarin bahwa ada dana Kemensos yang masih mengendap di Himbara hasil temuan BPK kami ingin tahu progresnya sampai dimana apakah sudah di tarik atau masih di sana. Kalau menarik di simpan dimana apakah kembali di Menteri Keuangan atau tetap di kas di Kementerian Sosial.

Kemudian yang ketiga mengenai bangunan-bangunan yang milik Kemensos yang di usulkan untuk di rehab ini kami sangat setuju, karena berdasarkan pengalaman-pengalaman Mensos ini yang bagi terus untuk dirinya lupa di pikirkan. Hal itu sama dengan tukang batu, tukang batu itu membangunkan rumah orang bagus-bagus, tapi bangun rumahnya sendiri

(16)

- 16 -

jelek. Tukang jahit juga baju yang di jahit modisnya bagus-bagus tetapi yang dipakainya sendiri tidak bagus. Demikian juga Kementerian Sosial jangan lupa memikirkan internal ke dalam tolong gedungnya atau pakaiannya atau bangunan-bangunan miliknya tolong juga di rehab saya sangat setuju terima kasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Nanang selanjutnya dari sayap kanan cukup Pak Sungkono ya silakan Pak Sungkono.

F – PAN ( H. SUNGKONO ) :

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Yang kami hormat Pimpinan dan seluruh jajaran Komisi VIII. Yang kami hormati Pak Menteri dan jajarannya.

Pertama saya sangat mendukung program Bapak semuanya ya tidak saya pilih semuanya mudah-mudahan semuanya bisa menyelesaikan masalah sosial yang ada Pak cuma saya mengingatkan 1 mengenai data-data kemiskinan yang sering saya sampaikan karena di lapangan memang ada yang tidak tepat sasaran jadi mohon karena kondisinya masih panjang belum tentu penyelesaian Covid ini juga cepat mohon kiranya percepatan sistem atau informasi data itu. Jangan sampai kita biarkan ketidakadilan terus menerus Pak kita tidak tega itu karena kalau di kita sampling 1 Kecamatan berapa orang 1 Kabupaten berapa orang mudah-mudahan ini bisa sempat Bapak laksanakan dan baik. Memang Bapak tidak sendirian dengan Pemerintah Daerah.

Kedua saya mendengar hal yang kurang apa ya Pak, di saat ada soal Covid ini kan Kemensos anggarannya besar banget, peningkatan luar biasa saya berharap efeknya juga untuk ekonomi makro Pak untuk masyarakat pengusaha kecil menengah juga perlu ada dampak begitu ya karena Bapak mungkin di sana pengadaan barang dan jasa bisa Bapak adakan itu mungkin jangan di dominasi orang-orang besar saja begitu yang besar biar berdiri kan sudah cukup justru yang menengah kecil itu mungkin Bapak perhatikan supaya ada pemerataan ekonomi di saat seperti ini.

Itu saja Pak dari saya.

Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.

Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT:

(17)

- 17 -

Silakan selanjutnya. Cukup? Pak Jeffy silakan.

F – P GERINDRA ( Dr. H. JEFFY ROMDONNY, SE., S.Sos., M.Si. M.M ) :

Bissmillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Yang terhormat Anggota dan Pimpinan Komisi VIII dan juga Pak Menteri Pak Sekjen beserta jajarannya.

Dari paparan tadi mungkin saya tidak memberikan banyak pernyataan, cuma mungkin tadi saya sangat senang bahwasanya disampaikan oleh Bapak Menteri tadi bahwa anggaran DTKS ini mendapat jumlah yang besar ya dan saya berharap dengan penyampaian teman-teman tadi juga mengenai carut marut data ini bisa menjadi perbaikan sehingga ke depannya yang tadi sudah disampaikan oleh rekan-rekan sebelumnya itu memang masalahnya bisa dengan segera teratasi.

Dan juga yang berikutnya ini mengenai anggaran PEN yang masih mencapai 65% ya saya tahu ini segera digenjot dan disegerakan realisasinya kami setidaknya ini sudah mendekati mungkin kuartal ke empat ya.

Demikian yang saya sampaikan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh

Selanjutnya mungkin dari virtual ada, tidak ada? Baik silakan dari meja Pimpinan Pak yang terhormat Bapak Marwan Dasopang, silakan Bu Anisah Syakur.

F – PKB ( Dra. Hj. ANISAH SYAKUR, M.Ag. ) : Terima kasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Pimpinan sidang beserta seluruh Anggota Komisi VIII yang saya hormati,

Pak Menteri sosial beserta jajaran yang saya hormati.

Kami mengapresiasi terhadap Kemensos sebagai salah satu Kementerian yang terbaik dalam hal penyerapan anggaran. Selain itu Kementerian ini juga sudah menerima opini wajar tanpa pengecualian dan BPK selama 3 tahun berturut-turut. Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mendukung terhadap program-program Kemensos karena usulannya sangat faktual.

(18)

- 18 -

Namun demikian masih ada keluhan-keluhan dari masyarakat tentang kinerja Kemensos terkait mekanisme penyaluran bantuan ke masyarakat yang dianggap masih terlalu rumit atau belum sesuai dengan harapan. Bagaimana upaya Kemensos untuk memperbaiki sistem penyaluran bantuan tersebut serta pada saat terjadi bencana agar (suara tidak jelas) rumit dan terlalu birokratis. Bantuan masyarakat kadang bersifat mendesak lebih-lebih pada saat pandemi Covid 19 saat ini.

Yang kedua, di sisi lain adanya kewenangan yang sangat besar diberikan kepada daerah dalam hal pendataan pihak-pihak yang berhak menerima bantuan juga memunculkan potensi terjadinya penyimpangan dalam hal penyaluran bantuan. Artinya ada ketidaksesuaian, ada salah sasaran dan lain sebagainya.

Sejauh mana Kemensos dapat mengoneksikan antara data dari daerah dengan database yang ada di Kementerian Sosial, termasuk mohon maaf kemarin ketika kita di bantu untuk mendata penerima BLT di luar DTKS tidak semuanya bisa di akses atau bisa cair dengan alasan karena tidak ter data di Deksos. Hal ini kami sampaikan dan menurut kami sangat penting agar bantuan-bantuan yang dapat disalurkan itu sesuai dengan rencana dan juga tepat sasaran serta tidak ada yang dikecewakan karena datanya sudah masuk tapi akhirnya tidak mendapatkan bagian.

Ini saja yang perlu kami sampaikan. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada Kemensos dan apresiasi yang sangat tinggi mudah-mudahan kinerja Kemensos terus dapat di lanjutkan sehingga penyerapannya lebih baik lagi demikian.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh

Selanjutnya kami persilakan yang terhormat Bapak Wachid dari Fraksi Gerindra.

F – P GERINDRA ( ABDUL WACHID ) :

Terima kasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Yang kami hormati Ketua dan Anggota Komisi VIII.

Dan yang kami hormati Pak Menteri Sosial dan jajarannya.

Mohon maaf saya tidak bisa ikut secara langsung kami ikut secara virtual. Pak Menteri saya menyampaikan apresiasi sekali terhadap penyerapan anggaran yang cukup besar ini sukses ya dan bisa terlaksana

(19)

- 19 -

dengan baik. Saya harapkan nanti dengan anggaran tahun 2021 ini juga sama dengan anggaran yang cukup besar juga Rp. 92.000.000.000. Ini kami mohon bisa terserap dengan baik dan sesuai dengan sasaran dan sesuai dengan harapan Pemerintah, harapan negara untuk kita ini mengatasi masalah kemiskinan, masalah Covid-19.

Yang perlu kami sampaikan Pak Menteri kaitannya dengan kejadian 2020 kemarin anggaran kita ini menghadapi Covid ini realokasi anggaran ini di peruntukan untuk masalah Covid-19 ini terus terangnya memang banyak permasalahan-permasalahan di lapangan. Kami harapkan ya untuk ke depan ini tahun 2021 Kementerian Sosial ini terutama ini kaitannya dengan yang di sampaikan oleh teman-teman kaitannya dengan validasi data ya. Jadi pemutakhiran data ini sampai sejauh mana? Ini kami perlu sampaikan karena ini masih banyak di lapangan yang terjadi kami temukan di Dapil ini masih banyak yang belum mendapatkan, yang miskin malah tidak mendapatkan.

Dan juga Pak Menteri perlu juga ini dampak Covid-19 ini yang sebelumnya bisa bekerja sekarang tidak bisa bekerja. Contoh saja mereka yang di perusahaan-perusahaan yang sebenarnya perusahaan itu sebenarnya bisa bekerja tapi dampak Covid 19 ini akhirnya tidak bisa bekerja. Ini kami mohon juga ada pemikiran atau juga program yang kaitannya dengan pengentasan kemiskinan atau dampak Covid-19 ini.

Selanjutnya yang perlu kami sampaikan, tadi sudah di sampaikan oleh teman-teman tadi juga kaitannya dengan bentuk bantuan. Bentuk bantuan kami berharap karena kemarin itu ada pembelanjaan anggaran untuk bantuan ini yang justru ini adalah yang mendapatkan adalah perusahaan-perusahaan besar atau pengusaha besar. Makanya kami salah satunya Fraksi partai Gerindra mengusulkan untuk bentuk bantuannya adalah bentuk cash kepada masyarakat sehingga bentuk cash tersebut bisa untuk di belanjakan kepada masyarakat di daerah yaitu ke UMKM di daerah.

Ini seperti yang Pak Menteri sebelumnya di Komisi VI kan kita memikirkan bagaimana usaha kecil menengah bisa bangkit terutama Covid-19 ini usaha kecil menengah ini dampaknya luar biasa, ini bisa bangkit. Jadi kami harapkan bentuk bantuannya adalah bentuk bantuan cash sehingga mereka bisa untuk belanja ke daerah-daerah ke UMKM yang ada di kampung-kampung. Dan juga bisa untuk menciptakan usaha-usaha di daerah. Terutama Pak Menteri dari bentuk-bentuk bantuan itu ini yang kami harapkan, untuk yang dampak Covid-19 ini ada untuk bantuan usaha kecil menengah apa? Ini ada tidak ini perlu kami sampaikan. Kalau ada ini akan lebih bagus. Jadi nanti dari Kementerian Sosial sampai ke daerah itu bisa memprogramkan untuk UMKM yang ada di daerah.

Yang selanjutnya kaitannya tadi Pak Menteri sampaikan untuk bantuan beras lewat Bulog ini saya sangat setuju lewat Bulog. Karena Bulog ini setelah tidak adanya Raskin ya diberikan mengambil beras dari Bulog ini juga Bulog Pak Buwas menjerit ini. Namun yang perlu kami sampaikan Pak Menteri, perlu tadi Pak Menteri sampaikan juga 3 hari ini makan siang dengan

(20)

- 20 -

beras medium ya, tapi ini kan di Jakarta. Bagaimana pengawasan beras-beras yang ada di daerah ya?

Pengalaman kami di Komisi IV dulu yang ada di Komisi VI ada istilah beras mumet, Pak Menteri. Beras Mumet ini apakah masih ada? Ini perlu di sampaikan Pak Buas karena saya yakin Pak Buwas dengan Pimpinan di Bulog ini saya rasa sangat luar biasa. Namun Pak Buwas ini perlu juga saya menekan ya, yang ada Pimpinan Bulog ini yang ada daerah-daerah ini penting, karena permainan beras mumet ini adalah di daerah-daerah ini. Ini jangan sampai nanti bantuannya Pak Menteri ini diberikan kepada masyarakat, tahunya berasnya beras mumet. Artinya beras mumet beras itu yang sudah diberikan bantuan kepada masyarakat, balik lagi dibeli oleh pedagang-pedagang, di belikan lagi pengadaan oleh Bulog, Bulog dimasukkan lagi di berikan lagi kepada masyarakat. Ini yang namanya beras mumet Pak Menteri ini yang perlu kami sampaikan kepada Pak Menteri sehingga pengawasan ini sangat penting.

Yang terakhir, saya sangat mendukung sekali mengenai kaitannya dengan program rencana anggaran untuk perbaikan kantor ya. Ya memang kejadian di Kejaksaan Agung itu sangat memalukan ya tapi mudah-mudahan ini benar tidak di rekayasa. Tapi saya setuju ini perbaikan kantor ini benar memang perlu sekali dan sekaligus pemasangan untuk keamanan-keamanan kaitannya penggunaan bangunan-bangunan gedung ini supaya tertata dengan baik, bilamana terjadi sesuatu ya sekarang ini ada zaman CCTV atau apa, saya kira ini yang sangat penting ini untuk kaitannya kalau ada kejadian apa bisa terjadi bisa di ketahui sedini mungkin.

Demikian Pak Menteri terima kasih dan saya kira Pak Menteri dengan Pak Menteri Sosial ini berasal dari DPR ya dari legislatif saya kita tahu lah teman-teman DPR ini kemauannya apa, saya kira Pak Menteri tahu.

Demikian terima kasih.

Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thoriq

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh

Silakan selanjutnya kami persilakan Bapak Asli Chaidir 3 menit ya Pak. F – PAN ( M. MHD. ASLI CHAIDIR. S.H. ) :

Terima kasih Pak.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

(21)

- 21 -

Yang saya hormati Bapak Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR RI. Yang saya hormati Bapak Menteri beserta seluruh jajaran.

Pertama saya langsung saja karena saya diberi waktu 3 menit oleh Pimpinan saya yang bijaksana karena sudah sore. Pertama anggaran Kemensos pada tahun 2021 sebagaimana telah dipaparkan oleh Bapak Menteri Sosial yaitu Rp 92.8 Triliun dan yang terbesar adalah kepada Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin sebesar Rp. 57.2 Triliun di antara target sasarannya adalah kepada 18.5 Juta keluarga penerima manfaat yang memperoleh bantuan pangan melalui program sembako.

Terkait program sembako ini banyak pengaduan dari berbagai daerah mengenai belum adanya pengaturan mengenai Supplier dalam pedoman umum pengadaan sembako. Misalnya 1 Supplier yang bekerja sama dengan E-Warung, sampai bisa menangani lebih dari 700.000 Ton dan ini bisa dipastikan akan di pastikan over load, kewalahan karena Supplier bukan hanya menargetkan beras saja, tapi juga mempacking beras di dalam ukuran 10Kg yang akan di bagikan kepada masyarakat. Dalam pedoman umum belum di atur mengenai hal itu. Mohon hal ini di tindak lanjuti oleh Bapak Menteri sosial terutama oleh Dirjen FM.

Kedua banyak E-warung yang di bentuk hanya untuk memenuhi syarat pembagian program sembako saja. Sekarang menjamur di daerah ada juga E-warung yang nakal bekerja sama dengan Supplier sembako yaitu mengurangi kualitas beras yang dibagikan. Mohon ditingkatkan pengawasan terhadap E-warung ini agar kualitas program sembako yang diterima oleh masyarakat sesuai yang diharapkan. Karena Bapak Menteri juga bersusah payah untuk bagaimana sebaik mungkin melaksanakan tugas yang diemban kepada Bapak Menteri jangan yang di bawah ini membikin nanti namanya Pak Menteri akan terimbas.

Yang ketiga terkait masalah anggaran, berapa pun program Pemerintah untuk bantuan sosial kepada masyarakat tentu akan didukung oleh Komisi VIII DPR RI. Yang terpenting adalah sebaran dan distribusinya harus merata di setiap daerah untuk wilayah-wilayah (suara tidak jelas) dan juga wilayah saya Sumatera Barat meskipun masih banyak masalah tetapi sudah terlihat merata harus di tingkatkan pengawasan dan kualitas penyalurannya.

Ke empat, saya meminta kerja sama yang lebih intensif antara kebijakan Menteri sosial RI dengan Para Anggota Komisi VIII RI terutama adalah melibatkan penyaluran di bantuan kepada masyarakat di Dapilnya.

Dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih apa yang telah diberikan selama ini, sangat banyak manfaatnya dan kami tahu terima berita saja dari Pimpinan kami yang baik, ada Pak Ihsan ada Pak Marwan yang saya lihat sekarang mungkin juga Pak yang lain Pimpinan ya kami akan (suara tidak jelas) untuk mendapatkan apa yang kita bawa ke Dapil kami.

(22)

- 22 -

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh KETUA RAPAT:

Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh

Silakan selanjutnya yang terhormat Bapak Iskan Qolba. F – PKS ( H. ISKAN QOLBA LUBIS, M.A ) :

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Yang saya hormati Pak Menteri dan seluruh jajaran Pak Pimpinan dan teman-teman.

Pertama saya akan melihat dari Anggaran dari Kementerian Sosial yang pagu indikatifnya Rp. 62.000.000.000,- Kemudian pagu anggaran 92, ini membuktikan bahwa Kementerian Sosial sangat diakui kinerjanya oleh Presiden dan lembaga negara, kenapa? Karena orang biasanya begitu mudah penambahan anggaranya ini, ini harus kita apresiasi ya Kementerian Sosial ya.

Dan perlu saya beri tahu Pak Menteri, di dalam pembahasan Banggar besar ya itu ada anggaran nanti untuk vaksin Covid itu Rp. 25.000.000.000.000,- saya minta Pak Menteri menyiapkan konsep pembagiannya nanti mana yang harus didahulukan supaya nanti tidak jadi ribut karena itu 160Juta rakyat Indonesia, tentunya masih ada 100 Juta lagi yang tidak dapat vaksin dari negara itu jadi harus benar-benar di buat konsepnya siapa yang duluan Pak umpamanya tim kedokteran kemudian sesudah itu pemimpin yang banyak bersentuhan dengan masyarakat, mahasiswa dan seterusnya. Artinya supaya tidak ada keributan lagi jangan sampai kita ada nanti masalah lagi.

Jadi mohon nanti Pak Menteri mempersiapkan konsepnya karena data kemiskinan kan ada di Kementerian Sosial nah ini siapa yang harus di dahulukan ya ini jangan sampai menjadi keributan ini kan sebentar lagi sudah bulan Januari ya itu yang pertama dari segi politik anggaran.

Yang kedua, dari segi kinerja Kementerian Sosial saya kira sudah bagus ya apalagi saya lihat Menterinya kurus berarti banyak bergerak ini Pak Menterinya. Bukan berarti kalau Sekjen nya gemuk dia tidak bergerak sama juga cuma makannya beda ya. Jadi Menteri saya berharap masalah data kesejahteraan sosial ini saya lihat anggarannya cukup besar di atas 1 T ya 1.3 T. Saya berharap karena saya tidak belum baca satuan tiganya supaya Pemerintah daerah dilibatkan. Sehebat apa pun konsep pendataan di pusat kalau daerah tidak libatkan pasti dia akan masalah nanti karena daerah itu mereka sangat rasional artinya semua pekerjaan itu berdasarkan uang, dalam arti harus ada anggarannya kalau mereka di suruh merubah data memperbaiki data tapi tidak ada anggarannya itu tidak akan di laksanakan

(23)

- 23 -

dan tidak ada alasan kita untuk melakukan evaluasi kepada mereka, tetapi begitu ada program ada anggaran lebih semangat itu kawan-kawan itu kita paham lah ya.

Jadi tolong Pak ketika nanti memperbaiki data DTKS itu data tentang penerima apa namanya, data penerima bantuan-bantuan harus benar-benar Pemerintah Daerah apakah dia paling utama apa, Bupati dan Walikota lah. Karena Bupati/Walikota itu kan bisa memerintahkan Camat apa tidak mungkin saya rasa datang kenapa data selama ini tidak bagus? Karena mereka tidak mereka cuek saja begitu karena mereka tidak merasa wajib. Tapi kalau sudah Bupati mengundang semua Camat, Kepala Desa itu selesai itu. Jadi tolong datanya nanti itu anggaranya itu di libatkan Pemerintah daerah supaya kita dapat menyelesaikan masalah pendataan supaya masalah (suara tidak jelas) tidak menjadi masalah.

Terus yang terakhir anggaran ini besar ya tidak mungkin kita juga bahas terlalu rinci. Saya berharap nanti Pak Pimpinan supaya kita nanti ada pertemuan dengan Pak Dirjen supaya kita kritisi satu demi satu tapi yang paling penting menurut saya ini anggaran itu kan banyak saya lihat itu bentuknya given ya. Jadi given itu artinya lewat-lewat saja ya artinya tidak di salurkan ke daerah dan itu menurut saya sistem given itu bagus karena nanti menghindar dari korupsi. Tapi menurut saya harus juga kita lihat kalau Menteri turun ke daerah tidak memberikan bantuan kan lucu ya, karena Menteri Sosial itu pasti bawa bantuan. Kalau bawa bantuan baru terasa. Jadi sangat lucu juga kalau Komisi VIII turun tapi mengasih ceramah doang kata masyarakat tidak terasa Komisi VIII-nya

Jadi tolong itu Pak Sekretaris, Pak Sekjen mengkoordinasikannya dengan Dirjen-Dirjen. Apa yang bisa di komunikasikan dan dicocokkan dengan program daerah yang membuat sifatnya juga given tapi tentunya kita di kasih ketika kita turun supaya mereka tahu bahwa program Kementerian Sosial itu juga di bahas bareng-bareng dengan Kementerian Sosial. Tapi kalau tema-teman di Komisi VIII tapi saya yakin sih ada Pak Ihsan, Pak Ihsan masih muda begini semua pasti lincah lah Pak Menteri ini. Tolong di komunikasikan ya, apalagi sudah lama tidak turun ke daerah ini kalau Januari kita turun nanti benar-benar kita siram mereka dengan bantuan dan saya mengapresiasi program Kemensos ini karena menurut saya analisa pak Presiden bahwa memang bulan Januari sampai 6 bulan mungkin masih pengaruh apa namanya, pemasukan negara juga masih terasa. Maka memang sering yang anggaran Kementerian Sosial tetap di kasih tambahan anggaran untuk mengamankan jaringan sosial dan itu sangat setuju fraksi PKS Setuju karena ini semua programnya bagus.

Itu saja Pak Pimpinan terima kasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Pada prinsipnya kami PKS setuju program ini karena ini untuk rakyat Indonesia.

(24)

- 24 - KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Iskan.

Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh

Saya persilakan dulu Ibu Diyah Pitaloka dari PDI Perjuangan ladies

first.

F – PDI P ( DIAH PITALOKA S.Sos., M. Si ) :

Terima kasih Pak IHSAN kalau PKS sudah begitu, PDI harus bicara apa lagi? Iyakan ya? Mantaplah, Kementerian Sosial mantaplah.

Ada sedikit tambahan sedikit-sedikit saja lah yang sebetulnya apa ya banyak di daerah. Kayak misalnya perhatikan daerah-daerah yang masih lemah dalam input data teknisnya apa sih persoalannya karena itu kadang di berita lebih besar dari pada persoalannya. Nah kita juga tidak ingin terganggu oleh hal yang sebetulnya mungkin kecil tapi kemudian jadi keributan pendataan itu koordinasi dengan pusat kelemahan dengan daerah itu secara teknis mungkin kasusnya beda-beda.

Yang kedua juga yang masih sering kita dengar keluhan panti-panti sosial milik swasta di daerah, karena kan yang kena jadi Kementerian Sosial lagi padahal bisa jadi pantinya juga bukan di bawah Kementerian Sosial tapi mungkin Pak Menteri boleh melakukan pengawasan terhadap panti-panti swasta yang kadang kalau kondisinya buruk menurut saya di tutup saja begitu ya, daripada mengganggu standar yang kita punya kalau memang sudah tidak terurus, dipakai oknum juga untuk mencari sumbangan dan lain-lain, sementara orang di situ juga tidak dirawat, nah itu boleh juga dilakukan verifikasi ulang apakah panti-panti swasta ini masih layak atau tidak untuk beroperasi, karena kasihan juga mereka yang penghuni pantinya itu lalu.

Satu lagi menariknya adalah Kementerian Sosial ini sudah menjawab tantangan ya, artinya di tahun kemarin di tahun ini Covid itu Kementerian Sosial bisa dibilang di garis depan. Nah sekarang tantangan berikutnya bagaimana semangat juga ada di Kementerian Sosial untuk penguatan UMKM. Nah ini kan juga ada, kita berharap Kementerian Sosial juga mengambil posisi untuk bicara pengentasan kemiskinan, pemberdayaan penyelamatan ekonomi rakyat di garis kemiskinan.

Nah hal-hal itu saya juga berharap Kementerian Sosial tidak tertinggal langkahnya dengan Kementerian lain dalam porsinya untuk mengentaskan kemiskinan, makanya kalau ada PKH graduasi, ada kewirausahaan sosial itu kita senang juga mendengar ini ternyata alhamdulillah ada di Kementerian Sosial. Karena ya memang basis masa kemiskinannya ada di kementerian ini ya. Syukur kalau Kementerian Sosial ada program-program itu peningkatan kualitas Bansos di garis bawahi juga dengan berbagai solusi dan juga di beberapa wilayah ada keluhan.

(25)

- 25 -

Itu saja dari saya dan sedikit tambahan semoga performanya lebih baik di sisa tahun 2020 dan 2021 dan bisa menjawab dengan gamblang apriori dari masyarakat, sanggup tidak Kementerian Sosial? Nah dari kepercayaan yang sudah di berikan Bapak Presiden alhamdulillah itu sudah merepresentasikan bekerja dengan baik dan kita berharap tantangan di depan saya juga senang juga ada perbaikan kebencanaan, program-program yang kemarin sempat ter pending gara-gara Covid ini bisa berjalan lagi ya. Selamat kepada Kementerian Sosial semoga di depan performanya juga tidak di ragukan.

Terima kasih.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

KETUA RAPAT:

Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh

Selanjutnya kami persilakan yang terhormat Bapak Buchori Yusuf Lc. MA. Dari fraksi PKS.

F – PKS ( K.H BUKHORI YUSUF Lc. MA. ) : Baik terima kasih Pak Pimpinan rapat.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Komisi VIII Pak Menteri dan seluruh jajaran saya hormati.

Pak Menteri, pertama apa yang di sampaikan Pak Iskan itu benar suara dari Fraksi PKS di komisi VIII dan saya akan menambahkan beberapa hal. Yang pertama saya ingin menyampaikan juga apresiasi kepada Kementerian Sosial. Secara umum Kementerian Sosial di pandang sukses dalam menangani berbagi program-program besar bahkan dalam waktu yang singkat sekalipun, meskipun banyak catatan sana sini tapi itu saya kira manusiawi dan saya juga harus sportif siapa pun yang berprestasi harus di hargai saya berterima kasih sekali lagi Pak Menteri perlu di berikan apresiasi dari kami.

Pak Menteri sebagaimana kita tahu, sampaikan Pak Jokowi ketika pada saat pidato pada penyampaian anggaran itu dan juga di tegaskan oleh Kementerian Keuangan kita semua tahu bahwa fokus kita ada ke depan ini untuk taun 2021 memang lebih kepada penanganan bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan juga dukungan kepada UMKM. Saya kira dari tiga besar itu tentunya di harapkan Kementerian Sosial punya peran yang sangat optimal dalam kaitannya mengedepankan UMKM sebagai lokomotif untuk mengembalikan situasi ekonomi kita. Apalagi ada target tahun 2021 punya pertumbuhan ekonomi 4.5 sampai 5.5%. Ini saya kira pertumbuhan yang (suara tidak jelas) ya kalau sekarang di angka minus 5.32% tapi kemudian

(26)

- 26 -

dengan mencanangkan 4.5 ini saya kira perlu proses. Tapi ini saya kira perlu memang punya optimistis begitu tapi saya kira salah satu peluang masuknya dari Kementerian Sosial ini.

Nah karena itu Pak Menteri, kami mengharapkan semua program-program sosial tadi baik itu terkait dengan BPNT lalu kemudian keluarga miskin dan seterusnya, bantuan-bantuan tersebut memang harus mengedepankan kepada lokal. Salah satu masukan yang sampai kepada kami dengan praktik pelaksanaan BPNT itu sebagaimana teman-teman tadi saya juga menemukan. Jadi salah satu misalnya E-Warung itu memang, saya kira perlu di lakukan suatu pengawasan yang lebih ketat karena banyak kenakalan dalam tanda petik, misalnya meskipun bahwa keluarga penerima manfaat itu sudah bisa menerima cash, tetapi bahwa cash itu mesti wajib harus di belanjakan dengan benda-benda yang sudah dengan harga-harga yang sudah di tetapkan. Dan kalau itu misalnya harganya jika dicompare dengan pasar lokal misalnya itu ada kerugian yang mestinya uang Rp. 200.000,- paling-paling sekitar Rp. 140.000,- sampai Rp. 145.000,- jadi ada sekitar Rp. 50.000,- ini kurang.

Yang kedua misalnya jenis barangnya tertentu. Misalnya mesti di alokasikan 60% untuk daging pokok tertentu karena apa karena ada suplai daging tertentu. Saya kira ini memang satu alasan yang penting karena itu saya juga memahami ketika kemudian tadi ada satu program semacam relaksasi ya, relaksasi di dalam anggaran ini perlunya adanya perbaikan rehab gedung ya lalu yang lain-lainnya, sehingga perlu di adakan optimalisasi yang berasal dari Rp. 18.500.000,- saya kira itu masih bisa dimengerti bahkan kemudian angkanya saya kira tidak Rp. 18.500.000,- karena pada tahun 2020 itu kita canangkan 20 Juta ternyata tidak sampai. Karena itu mungkin saya kira bisa di berikan angka yang lebih presisi supaya tingkat relaksasi dalam penempatan anggaran tadi itu lebih (suara tidak jelas) terkait dengan di satu sisi memang kita harus memberdayakan melalui penguatan apa namanya, daya beli masyarakat di satu sisi fasilitas dan juga pengawasan ini perkantoran yang kemudian merehab gedung-gedung itu salah satu fungsi pengawasan dan fungsi manajemen yang lebih baik, saya kira itu yang pertama.

Yang kedua Pak Menteri, ada beberapa kondisi bukan titipan ini merupakan sebuah kondisi tertentu saja. Kami berharap Pak Menteri bisa memberikan menghidupkan kembali ya bersama teman-teman Komisi VIII ini juga ikut melakukan pengawasan terhadap penyaluran PKH. Nah ini saya kira juga kalau misalnya PKH-kan tetap berjalan ini, sehingga kemudian teman-teman di tingkat Dapilnya itu bisa bekerja sama dengan Kementerian Sosial bersamaan penyaluran terhadap bantuan-bantuan itu.

Yang ketiga Pak Menteri misalnya terkait dengan data. Ini bukan data terkait dengan DTKS itu tapi misalnya ada beberapa Kabupaten tertentu yang PKH-nya sudah pagunya jelas misalnya 38.000 cuma dalam temuan sekarang ini mereka ada sekitar 1000 sampai 2000 data itu misalnya meninggal dunia lalu kemudian pindah alamat dan seterusnya. Hanya saja dia tidak bisa segera melakukan perbaikan, tetapi kemudian masih terkunci

(27)

- 27 -

untuk perubahan datanya, diperlukan ada kebijakan dari pusat. Padahal anggarannya sudah ada angkanya sudah ada jadi itu tidak mempengaruhi terhadap anggaran. Nah dalam case seperti ini kami mohon Pak Menteri supaya bisa memahami ini beberapa usulan di beberapa Kabupaten saya tidak menyebutkan secara definitif tapi nanti saya sampaikan kepada Bapak-bapak yang terkait itu mudah-mudahan itu beberapa tahun kemudian bisa di

respons.

Yang terakhir Pak Menteri karena kemungkinan sampai awal tahun 2021 itu suasana Covid harapan kami sebenarnya Covid ini segera selesai. Tetapi kalau kita lihat suasana Perpu yang dibuat Perpu No. 1 tahun 2020 yang menjadi Undang-undang tahun 2020 itu kan hingga tahun 2022. Itu artinya sebenarnya penanggulangan bahwa setelah terjadinya Covid ini akan suasana ekonomi akan begitu dahsyat kami. Tapi walaupun PKS ini tidak ada dalam Pemerintahan kami berkepentingan Pemerintahan ini sukses. Jangan kemudian di anggap bahwa PKS di luar Pemerintahan pengennya gagal tidak, kenapa? Karena apa karena suksesnya pemerintah itu sebenarnya suksesnya rakyat Indonesia karena itu kemudian kami konstruktif Pak Menteri.

Nah oleh karena itu misalnya suasana itu vaksin tadi itu bagaimana supaya sumbangsih vaksin bisa bekerja sama dengan BNPB dan juga lembaga Kementerian Kesehatan terkait bagaimana vaksin ini segera bisa di apa namanya bisa tersedia di berbagai tempat tetapi dengan memastikan vaksin yang betul-betul ter verifikasi secara nasional kita dan halal itu saya kira (suara tidak jelas) bantuan itu.

Dan yang kemudian terkait dengan pendidikan ini Pak, khususnya kepada putra putri kita yang baik mulai SD sampai perguruan tinggi dari keluarga miskin. Ini saya kira juga perlu ada bantuan pulsa ini kiranya. Meskipun dari Kementerian Pendidikan itu sudah mencanangkan, Kementerian Agama juga sudah menjanjikan walaupun belum jelas posisinya. Tetapi kemudian saya kira perlu juga bagaimana kemudian bantuannya tidak hanya beras saja tetapi pulsa juga penting ini atau data saya kira juga penting ini perlu di pikirkan.

Demikian Pak Menteri saya ingin menutup sebenarnya, berbahagialah Bapak Ibu yang ada di Kementerian Sosial kenapa demikian? Karena dalam keyakinan agama kami Rasulullah bersabda, ‘barang siapa yang membantu orang-orang miskin dan orang-orang janda maka dia seperti orang jihat di jalan Allah Subhanahu wa ta’ala’. Selamat semoga menjadi para muhajahid-muhajahid yang di terima Allah.

Demikian Pak Ketua.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,

Kemudian siswa diminta untuk menuliskan jumlah hari dalam satu bulan, menuliskan bilangan-bilangan ganjil dan bilangan- bilangan genap yang ada pada

Fatimah (2012) yang melakukan penelitian dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel terbukti berpengaruh positif terhadap Perilaku Disfungsional sehingga

Data pressure drop yang diperoleh, dapat digunakan untuk menghitung shear stress pada dinding pipa ( t. rz

Baik terima kasih Ibu Hetifah. Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pak Fikri, Pimpinan Sidang. Para Pimpinan Komisi X yang saya hormati. Mas Menteri dengan seluruh

Kita ke makasih juga Mbak Evita. Kita ke sayap kanan, Pak Sonny Danaparamita.. Yang terhormat Pimpinan beserta Anggota Komisi VI yang saya hormati. Pak Menteri Koperasi. Para

Terima kasih Pak Ilham dari Poksi Golkar.. Selanjutnya dari Gerindra silakan Mas Dewo. Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Pimpinan, Pak Menteri

Ya, Terima kasih Pak Yandri. Silakan Pak Mulyadi. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabakaratuh. Yang Saya hormati Pimpinan beserta seluruh anggota DPR RI,.. Pada kesempatan Paripurna